• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI DAYA HAMBAT SARI DAUN SIDAGURI (SIDA RHOMBIFOLIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES SECARA IN VITRO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI DAYA HAMBAT SARI DAUN SIDAGURI (SIDA RHOMBIFOLIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES SECARA IN VITRO."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Juli Handayani NIM 4102220006 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada

penulis shingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu

yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Uji Daya Hambat Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia) Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Propionibacterium acnes Secara In Vitro”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan.

Dalam kesempatan ini penulisnmenyampaikan rasa terimakasi yang

sebalam-dalamnya kepada pihak yang telah membimbing dan memberikan

dukungan moril, petunjuk, saran-saran dan nasehat yang besar sekali nilainya

dalam penyelesaian skripsi ini terutama di tunjukan kepada Ibu Dra. Erlintan

Sinaga, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Kepada Bapak Drs. Hudson

Sidabutar, M.S, Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S dan Ibu Dr. Fauziyah Hrp, M.Si

selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan bimbingan.

Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, selaku ketua jurusan Biologi FMIPA

UNIMED Medan, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, selaku Skretaris Jurusan Biologi

dan Pembimbing Akademik FMIPA UNIMED Medan, seluruh Bapak/Ibu Dosen

yang mengajar di Jurusan Biologi, yang telah banyak memberikan Nasehat dan

bimbingan selama masa perkuliahan. Kepada Bapak Dekan, Pembantu Dekan dan

Staf di FMIPA UNIMED. Kepada Ibu Dr. Hartati, M.Kes selaku Kepala

Laboraturium Mikrobiologi Balai Kesehatan Medan.

Ucapan terimakasih buat orang tua, yaitu Ayahanda tercinta Wardi S.Pd,

dan Ibunda tercinta Ponipa S.Pd, yang setiap saat memberikan kasih sayang,

dukungan material dan spiritual shingga penelitian ini selesai pada tepat waktu,

buat Kakanda-kakandaku Bambang Pratama, Eviana, Hendri Dwi Cahyo S.Pd,

Dedi Suprianto serta Adindaku Murni Pratiwi, Doni Setiawan, Sapto Novianto,

(4)

keluargaku dan orang-orang yang slalu mendukung penulis terutama di dalam doa

dan dukungannya, shingga penelitian ini selesai pada tepat waktu. terimakasi atas

doa dan dukungannya. Terima kasih juga kepada semua pihak yang terlibat dalam

penyusunan skripsi ini, buat dukunganya, doa serta semangat yang selalu

diberikan slama penulis mengerjakan skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya untuk pengembangan obat tradisional. Akhir kata penulis

mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang terkait.

Medan, Juli 2014

Penulis

Juli Handayani

(5)

UJI DAYA HAMBAT SARI DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI BAKTE RI

Propionibacterium acnes SECARA IN VITRO

Juli Handayani (4102220006)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) pada konsentrasi yang berbeda-beda terhadap aktivitas bakteri Propionibacterium acnes, dan untuk mengetahui konsentrasi sari daun

sidaguri yang paling efektif dalam menghambat aktivitas bakteri

Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Kesehatan Medan. Metode dan desain pada penelitian ini adalah menggunakan metode Eksperimental Non Faktorial (ANAVA) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

yang terdiri dari empat ulangan dan tujuh taraf perlakuan : P0 = 0%, P1 = 50%, P2

= 60%, P3 = 70% P4 = 80%, P5 = 90%, dan P6 =100% sehingga ada 28 unit. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian sari daun sidaguri dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap diameter daerah hambat pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes. Dimana pada konsentari 80% diameter adalah 13,75 mm sedangkan pada konsentrasi 90% diameter menunjukan hasil optimal yaitu 17 mm. Hasil uji F menunjukan bahwa setelah pe,berian sari daun sidaguri terhadap Bakateri Propionibacterium acnes, maka F hitung = 2498,200 > F tabel 0.05 = 2,57 dan 0,01 = 3,81. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 99% yang bebrarti pemberian sari daun sidaguri dengan konsentrasi yang berbeda-beda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daerah hambatan perkembangbiakan bakteri Propionobacterium acnes.

(6)

THE INHIBITION TEST OF SIDAGURI LEAVES (Sida rhombifolia L.) ON THE ACTIVITY OF Propionibacterium acnes

BACTERIA BY IN VITRO

Juli Handayani (4102220006)

ABSTRACT

The research aims to find out the inhibition of the extract of Sidaguri leaves (Sida rhombifolia L.) at different concentrations on the activity of Propionibacterium acnes bacteria, and to find out the most effective concentration of the extract of Sidaguri leaves in inhibiting the activity of Propionibacterium acnes bacteria. . This research was conducted in Medan Health Laboratory. The method and design of this research is the use of Non Factorial Experimental method (ANOVA) with a Complete Random Design (CRD) consisting of four replications and seven treatments level: P0 = 0%, P1 = 50%, P2 = 60%, P3 = 70 % = 80% P4, P5 = 90% and P6 = 100%, so there are 28 units. The results of the research showed that giving the extract of Sidaguri leaves with different concentrations has an influence on the growth inhibition area diameter of Propionibacterium acnes bacteria, in which at the concentration of 80%, the diameter is 13.75 mm, while the diameter at the concentration of 90% showed an optimal result, i.e. 17 mm. F-test results showed that after the giving of the extract of Sidaguri leaves into Propionibacterium acnes bacteria, the calculation of F = 2498.200> F table 00:05 = 2.57 and 0.01 = 3.81. This shows that Ho is rejected and Ha is accepted at 99% confidence level, which means that giving the extract of Sidaguri leaves with different concentrations provides a very real effect on the proliferation of regional barriers Propionobacterium acnes bacteria.

(7)

DAFTAR ISI

2.1.1. Morfolgi Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 6

2.1.2. Klasifikasi Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 7

2.1.3. Kandungan Kimia Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 8

2.1.4. Manfaat tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 10

2.2. Jerawat 10

2.2.1. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Jerawat 12

2.3. Bakteri Propionibacterium acnes 14

2.3.1. Klasifikasi Bakteri Propionibacterium acnes 16

2.3.2. Kerja Bakteri Propionibacterium acnes Pada Saat Menimbulkan

(8)

3.3. Alat dan Bahan 18

3.7.4. Penentuan Konsentrasi Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 22

3.7.5. Penanaman Bakteri Propionibacterium acne 23

3.7.6. Pembuatan Lubang Sumur 24

3.7.7. Pengamatan Parameter 24

3.7.7.1. Pengamatan Diameter Daerah/ Zona Bening 24

3.8. Variabel Penelitian 24

3.9. Teknik Analisis Data 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 29

4.1.1. Daya Hambat Sari Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuhan

Koloni Bakteri Propionibacterium acnes 29

4.1.2. Keefektipan Sari Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuahan Sari

Daun Sidaguri 30

4.2. Uji Hipotesis 33

4.2.1. Berdasarkan Uji F 33

4.2.1. Berdasarkan Uji BTN 33

4.3. Pembahasan 34

4.3.1. Pengaruh Pemberian Sari Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuhan

Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes 34

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 38

5.2. Saran 38

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Fungsi Senyawa pada Tumbuhan Sidaguri 8

Tabel 2.2. Kandungan Kimia Dari Genus Sida 9

Tabel 3.1. Model tabel Analisis Sidik Ragam untuk RAL Non Faktorial 25

Tabel 3.2. Daftar Analisis Sidik Ragam 27

Tabel 4.1. Daerah Hambatan Pengaruh Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuhan

Bakteri Propionibacterium acnes dalan Satuan Milimeter 30

Tabel 4.2. Daftar Analisis Sidik Ragam Prngaruh Sari Daun Sidaguri

Terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes 32

Tabel 4.3. Hasil Uji Beda Nyata (BTN) Pengaruh Sari Daun Sidaguri

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L) 6

Gambar 2.2. Bakteri Propionibacterium acnes 15

Gambar 3.1. Bagan Penelitian 20

Gambar 4.1. Kemampuan Sari Daun Sidaguri dalam Menghambat

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Prosedur Penelitian 43

Lampiran 2. Rancangan Penelitian 44

Lampiran 3. Perhitungan Analisis Statistik Uji Pengaruh Daun Sidaguri

Terhadap Aktivitas Bakteri Propoinibacterium acnes 45

Lampiran 4. Daftar Nilai Baku F pada Taraf Kritis 5 dan 1 % untuk

Analisis Sidik Ragam (Analysis of variance) 49

(12)

BAB I

Menurut Handa (2006), Indonesia merupakan pusat biodiversity terbesar kedua

didunia. Salah satu tumbuhan obat yang banyak digunakan sebagai obat

tradisional adalah sidaguri (Sida rhombifolia L.). Tumbuhan ini berkhasiat

sebagai penurun panas dan mengobati penyakit kulit. Beberapa penelitian juga

melaporkan bahwa ekstrak tumbuhan Sida rhombifolia L. memperlihatkan

aktivitas antibakteri pada semua fraksinya, baik terhadap bakteri Gram positif

maupun Gram negatif (Islam et.al, 2003).

Penggunaan bahan alami dengan tujuan untuk penyembuhan beragam

jenis penyakit sangat banyak dilakukan oleh masyarakat, sebab pemanfaatan

tumbuhan obat yang digunakan secara tepat tidak menimbulkan efek samping

dibandingkan dengan penggunaan obat-obat yang berbahan dasar sintesis. Selain

untuk menjaga kesehatan dan untuk sebagai obat penyembuh berbagai jenis gejala

penyakit, pemanfaatan tanaman obat ini tergolong murah dan mudah didapatkan.

Hal ini berbanding terbalik dengan obat yang terbuat dari bahan sintetis yang

memiliki harga mahal disisi dan juga memiliki efek samping yang harus

diwaspadai (Duryatmo, 2003).

Penggunaan bahan alami sebagai obat untuk berbagai penyakit

akhir-akhir ini mulai meningkat. Salah satu penyakit yang menjadi masalah bagi remaja

saat ini adalah penyakit kulit berupa jerawat. Jerawat atau dalam bahasa medisnya

acne vulgaris merupakan penyakit tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena

berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya

keindahan wajah penderita. Penyebab jerawat sangat banyak (multifaktorial),

(13)

sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes),

kosmetika, dan bahan kimia lainnya (Yuindartanto, 2009).

Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif dan

anaerob yang merupakan flora normal kelenjar sebasea. Peranan bakteri

Propionibacterium acnes pada patogenesis jerawat adalah memecah trigliserida,

salah satu komponen sebum, menjadi asam lemak bebas shingga terjadi kolonisasi

Propionibacterium acnes yang memicu inflamasi. Selain itu, antibodi terhadap

antigen dinding sel Propionibacterium acnes meningkatkan inflamasi melalui

aktivasi komplemen. Acne bukan merupakan penyakit infeksi. Ada tiga spesies

mikroorganisme yang dapat diasosiasikan dengan perkembangan jerawat, yaitu

Propionibacterium, Staphylococcus koagulase negatif, dan jamur Malassezia.

Tetapi pada penderita jerawat bakteri Staphylococcus dan jamur Malassezia tidak

banyak berperan penting, sehingga penyebab jerawat lebih di fokuskan pada

bakteri Propionibacterium (Jappe, 2003).

Tumbuhan sidaguri mengandung senyawa antimikroba yang dapat

menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Dari hasil

penelitian Sari (2012), uji fitokimia yang telah dilakukan pada beberapa genus

Sida memiliki komponen kimia utama diantaranya senyawa flavonoid, alkaloid,

steroid, fenolik. Senyawa-senyawa ini merupakan senyawa yang memiliki

aktivitas antimikroba bagi bakteri Propionibacterium acnes. Dari hasil penelitian

Purwanti (2010), menunjukkan bahwa senyawa kimia flavonoid pada daun dewa

(Gynura pseudochina) mampu menghambat pertumbuhan bakteri

Propionibacterium acnes.

Hamdiyati et al.(2008) melaporkan bahwa senyawa aktif dari daun

patikan kebo yang dapat menghambat pertumbuhan S.epidermidis adalah

flavonoid, tanin, alkaloid, dan terpenoid. Sukadana (2009) melaporkan bahwa

isolat flavonoid fraksi FB dari ekstrak kental air buah belimbing manis diduga

termasuk golongan katekin yang dapat menghambat bakteri gram positif

(S.aureus) dan gram negatif (E.coli), masing-masing mulai dari konsentrasi 500

(14)

awar-awar adalah golongan flavanon yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri

terhadap Vibrio cholera dan E.coli (Sukadana 2010).

Menurut Praharini dkk (2013), senyawa flavonoid memiliki kemampuan

menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan beberapa

mekanisme yang berbeda, antara lain flavonoid menyebabkan terjadinya

kerusakan permeabilitas dinding bakteri, mikrosom dan lisosom sebagai hasil

interaksi antara flavonoid dengan DNA bakteri. Mekanisme yang berbeda

dikemukakan oleh Di Carlo et al., (1999) dan Estrela et al. (1995) yang

menyatakan bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada struktur senyawa

flavonoid menyebabkan perubahan komponen organik dan transport nutrisi yang

akhirnya akan mengakibatkan timbulnya efek toksik terhadap bakteri. Selain

senyawa flavonoid, senyawa Alkaloid juga memiliki gugus basa yang

mengandung nitrogen yang apabila kontak dengan bakteri akan bereaksi dengan

senyawa–senyawa asam amino yang menyusun dinding sel bakteri dan juga DNA

bakteri sehingga menyebabkan perubahan susunan asam amino mengalami

kerusakan. Kerusakan DNA pada inti sel bakteri akan mendorong terjadinya lisis

pada inti sel, sehingga akan terjadi kerusakan sel (Akiyama et al. 2001).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji bagimana Uji Daya Hambat Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia

L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Secara In Vitro. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui apakah kandungan kimia pada daun sidaguri mampu menghambat pertumbuhan baketeri Propionibacterium acnes penyebab penyakit jerawat.

1.2. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Daun Sidaguri yang digunakan yakni dalam bentuk sari yang didapat dari

ekstrak daun sidaguri yang terletak pada tangkai daun ke-6 hingga pucuk

daun muda dengan konsentrasi (0%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan

(15)

2. Bakteri yang digunakan adalah bakteri Propionibacterium acnes yang

berasal dari biakan murni.

3. Media tumbuh yang digunakan adalah media agar Nutrient Agar (NA).

4. Uji aktivitas bakteri yang diukur yakni jumlah koloni pada setiap

perlakuan.

5. Uji daya hambat diukur dengan mengukur diameter zona bening yang

terbentuk dengan menggunakan penggaris.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dari

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana daya hambat sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.)

terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes ?

2. Berapakah konsentrasi daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) yang

memiliki daya hambat yang paling tinggi terhadap aktivitas bakteri

Propionibacterium acnes ?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui daya hambat sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.)

terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan

konsentrasi yang berbeda-beda yaitu (0%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%,

100%) .

2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah (0%, 50%, 60%, 70%,

80%, 90%, 100%) sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) memiliki daya

hambat paling tinggi terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

(16)

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa maupun masyarakat luas

bahwa sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) berpotensi untuk

menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.

2. Meningkatkan pemanfaatan tumbuhan sidaguri (Sida rhombifolia L.)

sebagai tumbuhan obat yang dapat berpotensi menyembuhkan penyakit

khususnya jerawat.

3. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang mikrobiologi dan

etnobotani sebagai bahan untuk penelitian lanjutan.

1.6. Defenisi Operasional 1. Daya Hambat

Daya hambat dalam penelitian ini merupakan kemampuan bahan

antibakteri yaitu sari daun sidaguri dalam menghambat pertumbuhan

bakteri Propionibacterium acnes. Dengan melihat adanya zona bening

yang terbentuk disekitar sumuran.

2. Daun Sidaguri

Daun sidaguri yang diunakan yaitu dari tangkai ke-6 hingga pucuk

muda yang di ambil dari pekarangan rumah masyarakat desa tandam

hilir II yang mana akan diambil sarinya.

3. Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes

Pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes akan di amati dengan

melihat adanya zona bening di dalam media NA.

4. Bakteri Propionibacterium acnes

Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif berbentuk

basil dan bersifat anaerobik serta dapat menyebabkan jerawat pada

kulit.

5. In Vitro

Penelitian ini di lakukan secara In Vitro yang mana diuji di dalam

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan senagai berikut :

1. Pemberian sari daun sidaguri dapat menghambat pertumbuhan koloni

bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi sari daun sidaguri yang

rendah yaitu 50% pertumbuhan bakteri masih tinggi. Pada konsentrasi sari

daun sidaguri yang sedang yaitu 70% pertumbuhan bakteri tampak sedikit

melemah. Pada konsentrasi sari daun sidaguri yang tinggi 90%

pertumbuhan bakteri tampak lemah. Maka semakin tinggi tingkat

konsentrasi sari daun sidaguri yang diberikan maka semakain besar

diameter daerah / zona hambatan yang dihasilkan.

2. Konsentrasi minimum sari daun sidaguri yang menghambat pertumbuhan

bakteri Propionibacterium acnes adalah 50%. Konsentrasi maksimum dari

sari daun sidaguri yang lebih menghambat pertumbuhan bakteri

Propionibacterium acnes adalah 90%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh sari

daun sidaguri terhadap perkembangbiakan bakteri lain yang bersifat

merugikan

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengetahui pengaruh sari

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2014), http://e-journal.uajy.ac.id/2667/3/2BL01004.pdf. (Diakses

tanggal 17 Juli 2014)

Achmad, S.A, (2000), Pemberdayaan Sumber Alam Hayati, Workshop Pengembangan Sumber Daya Alam Manusia Dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alami Hayati, Padang.

Admin, (2012), PMS dan Jerawat, http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/ kesehatan/ remaja-putri-gemuk-rentan-jerawatan.html. (Diakses tanggal, 04 Januari 2013)

Arifianti, L., Tutik, S. W., Rice D. O., Studiawan, H., (2007), Uji Aktivitas Neem Oil Dari Biji Tanaman Azadirachta Indica A.Juss Terhadap Bakteri Penyebab Timbulnya Jerawat (Propionibacterium Acnes), Fakultas Farmasi, DIPA PNBP Universitas Airlangga.

Arisman, (2007), Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta: EGC.

Azrifitria., Aziz, S., dan Chairul., (2010), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun dan Umbi Crinum asiatucum L. Terhadap Bateri Penyebab Jerawat, Jakarta : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah.

Brook, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A., (2005), Mikrobiologi kedokteran, Jakarta : Salemba Medika.

Cowan, M.M., (1999), Plant product as antimicrobial agents, Clinical

microbiology reviews, 12, 4, 564 – 582

Cox,S.D.,Mann, C.M., Markham, J.L., Gustafson, J.E.,Warmington, J.R., Wyllie, S.G., (2001), Determining the Antimicrobial Aktions of Tea Tree Oil.

(19)

Estrela, C., Sydney, G. B., Bammann, L. L., Junior, O.F., (1995) Mechanism of Action of Calcium and Hydroxyl Ions of Calcium Hydroxide on Tissue and

Bacteria, Brazil : Braz Dent ISSN 0103-6440

Fisher, and Yates., (1984), Statistical Tables For Biological, Agricultural and Medical Research, Oliver and Royd Ldt., Edinbrug.

Gafar, A., (2000), Proving of Two New Drugs Sida alfinolia and Phylantis amarus, J. Of Kelara Homeophabic Medical Graduates Association, Vol.9 No.4

Ganiswarna, S.G., (2003), Farmakologi dan Terapi, Jakarta: Gaya Baru.

Hanafiah, A.K., (2008), Rancangan Percobaan, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Handa, S.S., Rakesh, D.D., Vasisht, K., (2006), Medicinal and Aromatic Plants, Vol II, Unitis Nations Industrial Developmen Organization and The International Center For Science and High Tecnology, Italy, 56-63.

Harper, J.C., (2004), An update on the pathogenesis and management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol ;51(1):S36-8.

Hikmawati., (2010).Perbedaan pola kolonisasi bakteri potensial patogen respiratori pada nasofaring anak-anak dan orang tua sehat (Artikel ilmiah), Semarang : Fakultas Kedokteran, Universitas Diponogoro.

Holm, L., J. Doll, E., Holm, J., Pancho, and J. Herberger, (1997), World weeds. John Wiley and Sons, Inc. New York. 1,129 p

Islam, M.E., Haque, M.A., Mosaddik., (2003), Cytotoxicity and Antibacterial Activity of Sida rhombifolia (Malvaceae) Grown in Bangladesh, Departement of Pharmacy, University of Rajshahi, Rajshahi-6205, Bangladesh.

Jappe, U., (2003), Pathological Mechanism of Acne with Special Emphasis on Propionibacterium acnes and Related Therapy. Acta Derm Venereol 83: 241-8.

Jawetz, M., Adelberg’s., (2005), Mikrobiologi kedokteran, (Buku 2), Penerjemah: N. Widorini, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

(20)

Miura, Y., Ishige, I., Soejima, N., Suzuki, Y., Uchida, K., Kawana, S., Eishi, Y. (2010). Quantitative PCR of Propionibacterium acnes DNA in samples aspirated from sebaceous follicles on the normal skin of subjects with or without acne. JMes Dent Sci, 57:65-74.

Meilisa, (2009), Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza, Roxb) Terhadap Beberapa Bakteri (skripsi), Medan :Universitas Sumatera Utara.

Mukhliso, Wardatul., (2010), Pengaruh Ekstrak Tunggal Dan Gabungan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Efektivitas Antibakteri Secara In Vitro (Skripsi), Malang : Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.

Lee, Kap-Rang et al. 2004. Glycoalkaloids and Metabolites Inhibit the Growth of Human Colon (HT29) and Liver (HepG2) Cancer Cells. America Chemical Society : Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Putri, Z.F., (2010), Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus multiresisten (skripsi), Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas.

Pelczar, M.J dan Chan E.C.S., (1986), Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid 1, Terjemahan Hadioetomo, R.S. dkk. Jakarta: UI Press.

Praharini, S. R., Sari, L.A.P., Imamah, N., Probowo, D.A., Winarsih, W., (2013), Potensi Anti Acnes Terong Ungu. Jember : Universitas Jember.

Riyanto, (2011), Gejala Dan Penanganan Premenstrual Syndrome,

http://dokter-agus.com/2011/10/gejala-dan-penanganan-premenstrual.html, (Diakses

tanggal 2 februari 2014).

Ridwan, (2012), Jerawat (Acne Vulgaris), http://lingkupfarmasi212.com /2012/12/jerawat-acne-vulgaris.htm, (Dikutip tanggal 3 Januari 2013).

Rosiydah, K., Nurmuhalminah, S.A., Komari, N., Astuti, M.D, (2010), Aktivitas Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi), Banjarbaru: Program studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Vol. 1 No 2.

(21)

Sari, E.R., (2012), Akrining Aktivitas Antimikroba Dari Daun Tumbuhan Sidaguri, Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi, Scientia Vol. 2 No. 1.

Simanjuntak, M.R., (2008), Pengaruh sari daun babandotan (Ageratum conzoides) terhadap pertumbuhan bakteri Esterichia coli secara in vitro (skripsi), Medan : Univesitas Negri Medan.

Soemarno, (2000), Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Penerbit Analisis Kesehatan Yogyakarta, Depkes RI. Yogyakarta.

Suryadi, (2008), Kejadian Dan Faktor Resiko Akne Vulgaris, Semarang: Jurnal Media Medika Indonesiana, Vol.43, No. 1,.

Victor, (2010), Jerawat (Acne Vulgaris), http://www.victor-health.com/2010/11/ jerawat-acne-vulgaris.html, (diakses tanggal 28 januari 2013).

Volk, W.A., dan Wheeler, M.F., (1993), Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Alih Bahasa Markham, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Wasitaatmadja, S.M., (1997), Penuntun ilmu kosmetik medik, Jakarta: UI- Press.

Wink, M., (2003), Evolution of secondary Metabolites From an Ecological and Molucular phylogenetik perspective phytochemistery, 64, 3-19.

Yuindartanto, A., (2009), Acne Vulgaris. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

(22)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Anom pada tanggal 27 Juli 1992. Ayah

bernama Wardi S.Pd dan Ibu bernama Ponipa S.Pd dan penulis merupakan anak

ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun1998, penulis masuk SD Swasta Tanjung

Anom dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan sekolah

SMP Negeri 2 Secanggang dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis

melanjutkan sekolah di SMA swasta Tandam Hilir II dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, diterima di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur BIDIK MISI.

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboraturium

Serologi/Immunologi Laboraturium Kesehatan Medan Provinsi Sumatera Utara.

Pada tahun 2014 penulis menyusun skripsi dengan judul “Uji Daya

Gambar

Tabel 2.1 Fungsi Senyawa pada Tumbuhan Sidaguri   Tabel 2.2. Kandungan Kimia Dari Genus Sida
Gambar 2.1. Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L)  Gambar 2.2. Bakteri

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak etil asetat daun binahong (Anredera cordifolia) memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes secara in vitro

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAN SENYAWA ALKALOID HASIL FRAKSINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (SIDA RHOMBIFOLIA Linn) DENGAN METODE BRINE.. SHRIMP

Formulasi Gel Antijerawat dari Ekstrak Etanol Daun Tembelek ( Lantana camara ) dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Propionibacterium acnes.. Dibawah

daun kelor (Moringa oleifera L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan konsentrasi 40% mempunyai daya hambat terbesar [5],

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa gel ekstrak etanol daun cabai rawit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes yang ditandai dengan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antijerawat krim ekstrak metanol batang dan daun pacar air (Impatiens balsamina L.) terhadap bakteri Propionibacterium

Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes 197 Termometer - Vol.1, No.4 Oktober 2023 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa formula facial wash dengan variasi konsentrasi

Hasil pengukuran konsentrasi hambat minimum Ekstrak etanol kulit buah markisa kuning pada konsentrasi 0,62% berbeda bermakna pada bakteri Bacillus subtilis dan Propionibacterium acnes