• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS CARTOON ART TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Cartoon Art Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Tahun Ajaran 2014/20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS CARTOON ART TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Cartoon Art Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong Tahun Ajaran 2014/20"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS CARTOON ART TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS 3 SD AISYIYAH UNGGULAN GEMOLONG TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

FATIKHAH ABDULLAH A 510110053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl.A. Yani Tromol Pos 1-Pabelan, KartasuraTelp (0271) 717417 fax : 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

Nama : Dra. Risminawati, M.Pd.

NIP/NIK : 19540317198203 2 002

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Fatikhah Abdullah

NIM : A510110053

Program Studi : PGSD

Judul Skripsi : "Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Cartoon

Art terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 SD Aisyiyah

Unggulan Gemolong Tahun Ajaran 20014/2015”.

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 24 Januari 2015

Pembimbing

Dra. Risminawati, M.Pd

(3)

ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS CARTOON ART TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA

KELAS 3 SD AISYIYAH UNGGULAN GEMOLONG TAHUN 2014/2015

Fatikhah Abdullah, A510110053, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art terhadap hasil belajar IPS siswa

kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong, (2)model pembelajaran yang memiliki

pengaruh lebih besar antara model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art

dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3

SD Aisyiyah Unggulan Gemolong. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 SD SD Aisyiyah

Unggulan Gemolong yang terdiri dari 3 rombel sebanyak 90 siswa, kemudian diambil sampel sebanyak 60 siswa dengan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas 3 A sebagai kelas kontrol dan kelas 3 B sebagai kelas eksperimen. Pada kelas

eksperimen diterapkan model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art,

sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji keseimbangan dengan uji F dan uji normalitas dengan metode Kolmogrov Smirnov. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung > t tabel (2,55 > 2,048),dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art berpengaruh terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran 2014/2015. Dan dari rata-rata nilai post-test kedua kelas tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar

IPS melalui model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art memiliki

pengaruh lebih besar daripada melalui model pembelajaran konvensional, yakni

9,14>8,40.

(4)

A. Pendahuluan

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam

pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai

terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan

pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Surtikanti dan Joko Santoso

(2008: 3) “menjelaskan bahwa guru ditempatkan sebagai manajer dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga guru memegang peranan yang penting”.

Siswa sekolah dasar merupakan individu yang masih dalam usia

pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu anak pada usia sekolah dasar ini

juga memiliki kecenderungan untuk menyukai dan meniru para tokoh yang di

idolakannya. Sebagian besar anak pada usia ini lebih menyukai tokoh-tokoh

fiksi yang terdapat pada acara televisi dari pada orang yang nyata

disekitarnya.

Kartun merupakan salah satu acara televisi yang terdapat di semua

stasiun televisi. Sebagian besar anak pada usia sekolah dasar mengidolakan

tokoh dalam film kartun dari pada film yang lainya. Film kartun yang

sekarang ini sedang populer dan banyak disukai anak sekolah dasar adalah

film Marsha and The Bear, Spongboob, Naruto, Dragon Ball dan lain

sebagainya. Media gambar dapat menumbuhkan minat siswa dan

memperjelas hubungan antara isi materi pembelajaran dengan dunia nyata.

Media gambar dapat disajikan dalam bentuk kartun. Kartun merupakan

sebuah media unik untuk mengemukakan gagasan. Kartun dapat digunakan

sebagai media pembelajaran karena dapat dipakai untuk memotivasi siswa

dan memberikan ilustrasi secara komunikatif.

Pembelajaran yang terkesan membosankan dan menyebalkan akan

disajikan lebih kreatif, inovatif dan menyenangkan. Pembelajaran dibuat agar

berkesan dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran yang dimaksud

adalah memodifikasi media, strategi, dan model pembelajaran dengan

tokoh-tokoh kartun yang disukai oleh anak-anak. Dengan harapan anak akan

(5)

dan bermain dengan kartun yang mereka idolakan. Itulah beberapa alasan

yang menginspirasi peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Cartoon Art

Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 Di SD Aisyiyah Unggulan

Gemolong Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Metode Penelitian

Pada penelitian ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol yang

dipastikan memiliki kemampuan awal yang sama. Masing-masing kelas pada

tahap akhir diberi tes untuk mengukur hasil belajar setelah mendapat

perlakuan/treatment. Data hasil belajar dianalisis menggunakan analisis data

statistik. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SD Aisyiyah Unggulan

Gemolong sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terletak di Desa

Gandurejo RT 05 B, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Pendapat lain dikemukakan oleh Sugiyono (2005:49)

“populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini,

populasinya adalah semua siswa kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun

ajaran 2014/2015 sebanyak 90.

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2006 : 131) “sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Pada penelitian ini, sampel yang diambil

yaitu kelas 3 A dan kelas 3 B SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran

2014/2015 sebanyak 60 siswa. “Sampling penelitian merupakan teknik

pengambilan sampel “(Sugiyono, 2005: 52). Sedangkan menurut (Sutama

2010:108) sampling adalah “proses penyeleksian atau penjaringan sejumlah

individu dari suatu populasi, yang dilakukan dengan suatu cara tertentu

hingga mampu mewakili kelompok yang lebih besar besar tersebut”.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

(6)

(Sugiyono, 2005 : 53-54). Hal tersebut dilakukan karena adanya

pertimbangan karakteristik populasi, sehingga sampel dalam penelitian ini

yaitu siswa kelas kelas 3 A dan 3 B SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran 2014/2015.

“Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian” (Suharsimi Arikunto, 2010: 161). Penelitian ini

menggunakan dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat.

“Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” (Sugiyono, 2013:

61). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran

kontekstual berbasis cartoon art. “Variabel terikat yaitu variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”

(Sugiyono, 2013: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

belajar.

Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk mendapatkan

bahan keterangan dalam penelitian. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini meliputi metode observasi, metode dokumentasi dan metode

tes. Menurut Riduwan (2013: 30), “tes adalah serangkaian pertanyaan atau

latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”.

Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS

siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut pendapat

Samino dan Marsudi (2012:105), yang dimaksud dokumentasi adalah dalam

mengumpulkan keterangan/ informasi melalui laporan-laporan yang telah

tertulis. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010: 274), “metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

dokumentasi guna memperoleh data-data tentang profil sekolah, nama-nama

siswa kelas 3, daftar nilai mid IPS siswa kelas 3. Menurut Arifin (2011:153)

(7)

logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi

yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan

tertentu”. Pada penelitian ini metode observasi digunakan ketika

pembelajaran di kelas sedang berlangsung. Peneliti mengamati tindak belajar

siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kontekstual berbasis cartoon art.

Data hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan instrumen yang disusun dalam bentuk tes hasil belajar yang

dijawab oleh subjek penelitian secara tertulis. Tes hasil belajar dibuat dalam

bentuk tes pilihan ganda (mutiple choice test). Tes diberikan kepada siswa

kelas 3 A dan 3 B SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran 2014/2015.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui perolehan hasil belajar siswa dan juga

untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang signifikan setelah

mendapatkan perlakuan. Untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas maka

soal tes tersebut terlebih dahulu diujicobakan atau try out pada kelas yang lain

yang memiliki jenjang pendidikan yang sama. Try out ini diberikan kepada

siswa kelas 3 C SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran 2014/2015.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji

hipotesis. Apabila berdasarkan teknik uji prasyarat analisis sebaran data

dinyatakan normal maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji t independen. Uji t independen

digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data

yang independen.

C. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Hasil Penelitian

Setelah dilakukannya penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art di kelas 3 SD Aisyiyah

Unggulan Gemolong, dilihat adanya pengaruh yang lebih besar daripada

menggunakan model pembelajaran konvensional. Dapat dilihat hasil

(8)

Tabel 4.9 Hasil Pengelompokan Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 A SD Aisyiyah Unggulan Gemolong ( Kelas Kontrol)

Interval Xi

Fi (Frekuensi) Fk (Kumulatif) Frekuensi Relatif

5-6 5,5 3 3 10%

7-8 7,5 17 20 56,67%

9-10 9,5 10 30 33,33%

Jumlah 30 100%

Tabel 4.10 Hasil Pengelompokan Data Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 B SD Aisyiyah Unggulan Gemolong ( Kelas Eksperimen)

Interval Xi

Fi (Frekuensi)

Fk

(Kumulatif) Frekuensi Relatif

5-6 5,5 1 1 3,33%

7-8 7,5 9 10 30%

9-10 9,5 20 30 66,67%

Jumlah 30 100%

Tabel 4.11 Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 A ( Kelas Kontrol) dan 3 B (Kelas Eksperimen) SD Aisyiyah Unggulan Gemolong

Kelas N Model

Pembelajaran Rata-Rata thitung t0,025;28

Kontrol 30 Konvensional 8,40

2,55 2,048

Eksperimen 30

Kontekstual berbasis Cartoon

Art

9,14

Dari beberapa tabel diatas dapat dilihat bahwa frekuensi siswa di

kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran kontekstual

memiliki interval nilai terendah lebih banyak daripada kelas eksperimen

yang menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art

dan frekuensi siswa di kelas kontrol yang menggunakan model

pembelajaran kontekstual memiliki interval nilai tertinggi lebih sedikit

daripada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kontekstual berbasis cartoon art. Sehingga dapat disimpulkan pada tabel

terakhir bahwa penggunaan model pembelajaran kontekstual berbasis

(9)

pembejalaran konvensional, terbukti rata-rata kelas eksperimen lebih

besar, yakni 9,14>8,40.

2. Pembahasan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

model pembelajaran kontektual berbasis cartoon art terhadap hasil

belajar IPS siswa kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran

2014/2015. Untuk model pembelajaran dengan konvensional diterapkan

pada siswa kelas 3 A SD Aisyiyah Unggulan Gemolong sebagai kelas

kontrol, sedangkan model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art

dieksperimentasikan pada kelas 3 B SD Aisyiyah Unggulan Gemolong.

Dari penelitian ini juga dapat diketahui model pembelajaran mana yang

lebih efektif untuk siswa kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong

khususnya pada mata pelajaran IPS.

Hasil analisis data dengan uji t menunjukkan adanya perbedaan

model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art terhadap hasil

belajar IPS siswa kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan Gemolong tahun ajaran

2014/2015. Diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,55 > 2,048. Hal ini berarti

terdapat pengaruh hasil belajar IPS melalui model pembelajaran

konvensional dan model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art.

Dari rata-rata nilai post-test kedua kelas tersebut dapat dilihat bahwa

hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kontekstual berbasis

cartoon art memiliki pengaruh lebih besar daripada melalui model

pembelajarankonvensional, yakni 9,14>8,40.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas 3 SD

Aisyiyah Unggulan Gemolong masih perlu dioptimalkan, agar kondisi

lingkungan belajar siswa lebih efektif dan efisien. Mubiar Agustin (2011)

menyatakan bahwa model pembelajaran konvensional masih diminati

oleh banyak guru di Indonesia. Materi IPS yang sangat luas dan terlalu

banyak “hafalan” menjadi penyebab utama mengapa guru harus

(10)

buku yang sudah mengajak guru untuk beralih ke model pembelajaran

dengan strategi berbasis active learning/cooperative learning. Salah satu

buku tersebut telah ditulis oleh Munif Chatib (2013).

Media gambar merupakan media yang tepat digunakan dalam

pembelajaran karena gambar dapat merepresentasikan suatu keadaan

sehingga materi pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa. Menurut

Azhar Arsyad (2009: 113) kegunaan gambar kartun adalah untuk

memvisualisasikan konsep yang ingin diberikan kepada siswa. Gambar

dapat divariasikan misalnya dipadukan dengan kartun.

Keputusan ini sesuai dengan Nur Agnes Zahara (2011) dengan

penelitiannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi

Berbahasa Jawa Melalui Media Gambar Kartun Berseri Siswa Kelas V

SDN Pacewetan II Kabupaten Nganjuk. Menyatakan bahwa Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar kartun

berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi berbahasa Jawa

siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 42,11%

dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 67 (berkualifikasi “cukup”) dan

pada siklus II prosentase meningkatan menjadi 76,19% dengan nilai

rata-rata 73 (berkualifikasi “baik”). Perbedaan nilai dari kelas tersebut juga

dapat dilihat dari adanya pengaruh dan perolehan skor rata-rata post test

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kontekstual

berbasis cartoon art lebih tinggi dari pada skor rata-rata kelas kontrol

yaitu 9,14 > 8,40.

Senada dengan Fatkah (2010), dalam penelitiannya yang berjudul

“Pemanfaatan Media Pembelajaran Kartun dalam Meningkatkan

Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas II SDN Sumberejo

Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan” dapat disimpulkan bahwa

pemanfaatan media pembelajaran kartun dapat meningkatkan

kemampuan membaca nyaring siswa kelas II SDN Sumberejo

(11)

media pembelajaran kartun juga dapat meningkatkan aktivitas hasil

belajar siswa dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Siswa lebih

aktif memperhatikan, terbukti dari nilai 2,81 pada siklus I menjadi

menjadi 2,85 pada siklus II, ketertarikan terhadap media pembelajaran

cukup besar dari 3,85 menjadi 3,93. Hal ini membuktikan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan kartun yang dalam hal ini dengan

model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon art berpengaruh

terhadap hasil belajar IPS siswa. Selain itu nilai rata-rata siswa yang

diajar menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis cartoon

art lebih besar dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran

konvensional. Dapat dilihat bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak. Hal

ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan model pembelajaran

kontekstual berbasis cartoon art dan rata-rata kelas eksperimen lebih

besar daripada rata-rata kelas kontrol, yaitu 9,14 > 8,40. Sehingga dapat

disimpulkan juga bahwa penggunaan model pembelajaran kontekstual

berbasis cartoon art juga memiliki pengaruh lebih besar dalam

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 3 SD Aisyiyah Unggulan

Gemolong.

Daftar Pustaka

Samino, dan Saring Marsudi. 2012. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta:

Fairuz.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutoyo, Anwar. 2009. Pemahaman Individu Observasi, Checklist, Kuesioner & Sosiometri. Semarang: CV. Widya Karya.

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sutama.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Fairuz Media

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani

Sejahtera.

Agus, Suprijono. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Referensi

Dokumen terkait

1.) Require Data, beberapa atribut harus selalu mengandung nilai yang valid, dengan kata lain tidak boleh mengandung nilai null. 2.) Atribut Domain Constraint, setiap atribut

Perhatian: sebenarnya pembacaan isim dan fi’il adalah keliru, yang benar ismun dan fi’lun (oleh karena itu pengharokatan heading-heading tabel terakhir adalah kurang

1906 Pepsi Geometries: Perimeter Oscillations Tracing the Pepsi DNA - 1906.. 1929 Pepsi Geometries: Perimeter Oscillations Tracing the Pepsi DNA

a. Memahami pengendalian internal-penjualan: auditor mempelajari bagan arus klien, menyusun kuesioner, dan pengujian penelusuran. Mengukur resiko pengendalian

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat penyertaan dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Analisis Reservoir Karbonat: Diagenesa

Pada hari ini, Jum'at Tanggal Tiga Bulan November Tahun Dua Ribu Tujuh Belas (03 November 2017) , Pokja Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Kutai Kartanegara telah

Dalam studi perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Desa Gunung Rintih Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, dihitung potensi potensi tenaga air

Sehubungan dengan telah dilakukan Evaluasi Administrasi, Teknis dan Kewajaran Harga untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas yang Saudara tujukan kepada