• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD FREE METHODIST 1 HELVETIA MEDAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD FREE METHODIST 1 HELVETIA MEDAN T.A 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS

IV SD FREE METHODIST 1 HELVETIA

MEDAN TA. 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :

DIAN RENNY SARI BR PASARIBU

NIM : 1103311015

JURUSAN PPSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat yang dilipahkan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah

”Penggunaan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Pembelajaran Matematika di kelas IV SD Free Methodist 1 Helvetia Medan

T.A. 2013/2014”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S-1 pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Unimversitas Negeri Medan.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa keberhasilan penelitian dan

penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya kerjasama dan bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu bersamaan dengan penyelesaian skripsi ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku

Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu

Dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.S selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

(6)

iii

selesainya skripsi ini serta banyak meluangkan waktu dalam membimbing

penulis.

5. Bapak Drs. Daitin Taringan, M.Pd, Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd dan

ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah

banyak memberi masukan dan saran kepada penulis.

6. Seluruh Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran dan

bimbingan selama penulis kuliah di UNIMED.

7. Seluruh Pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam

pengurusan administrasi.

8. Bapak M. Pasaribu, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Ibu Dewi Susanti Pasaribu,

S.Pd serta para guru di SD Free Methodist 1 Helvetia Medan yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Teristimewa dan tersayang Ayahanda San Ileven Pasaribu dan Ibunda

Orindina Saragih yang telah banyak memberikan doa, motivasi, dan bantuan

baik dari segi moril dan materil yang tak terhingga.

10.Kepada kedua saudaraku yang saya sayangi dan kasihi abang Irwan Prima P.

Pasaribu, S.S dan abang Sandi Mulia Pasaribu, Amd yang telah memberi

motivasi dan doa kepada penulis.

11.Kepada seseorang yang terkasih Nahot Tua Parlindungan Sihaloho, S.Pd,M.Si

yang telah memberi dukungan dan mewarnai hari-hari penulis sehingga

penulis dapat lebih semangat menyelesaikan skripsi dan kepada abangda

Miskar Siahaan, S.Pd yang juga telah memberikan dukungan kepada penulis.

12.Teman-teman seperjuanganku khususnya Elfina Sinaga, Damay Siahaan,

(7)

iv

Siahaan, Ike Chaterine Gultom, Yuhani Nasution, Chandro Purba, Desi

Nirmala, Asnensi Afriani dan seluruh teman-teman kelas A Ekstensi 2010,

semangat, bantuan dan persahabatan yang dihulurkan amat berarti bagi

penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014

Penulis

(8)

i ABSTRAK

DIAN RENNY SARI PASARIBU. Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Free Methodist 1 Helvetia Medan T.A 2013/2014. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2014.

Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai respon rendahnya hasil belajar dalam mata pelajaran matematika pada materi pokok pecahan sederhana dalam bentuk soal cerita.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving pada materi pokok pecahan sederhana dalam bentuk soal cerita. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IVc SD Swasta Free Methodist 1 Helvetia Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 39 orang.

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriftif (rata-rata dan persentase). Sedangkan kriteria ketuntasan belajar didasarkan pada ketuntasan secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa dikatakan telah tuntas apabila telah mendapat nilai minimal 70 dan satu kelas dikatakan tuntas belajar jika dikelas tersebut telah terdapat minimal 85% siswa yang telah tuntas.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan siklus I, peneliti melakukan tes awal (pretest). Hasil penelitian yang diperoleh rata-rata pretes sebelum menggunakan metode problem solving adalah sebesar 50,9 secara klasikal hanya 5 orang siswa (12,82%) yang memiliki hasil belajar yang tinggi selebihnya memiliki hasil belajar yang kurang optimal. Rata-rata hasil belajar siswa pada postest siklus I setelah diberikan metode problem solving adalah 66,4 secara klasikal dinyatakan 13 orang siswa (33,33%) yang memiliki hasil belajar yang tinggi berarti terjadi peningkatan sebesar 20,51%. Pada pemberian postest II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa adalah 77,5 secara klasikal dinyatakan bahwa 36 orang siswa (92,30%) yang memiliki hasil belajar yang tinggi, berarti terjadi peningkatan sebesar 58,97% dari hasil postest I.

Observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan keberhasilan guru dalam mengajar dan aktivitas belajar siswa. Hasil observasi mengajar guru pada siklus I tergolong kategori cukup dengan nilai 2,3 dan aktivitas belajar siswa tergolong kategori cukup dengan nilai 2,52. Pada siklus II hasil observasi mengajar guru tergolong sangat baik dengan nilai 3,3 dan aktivitas belajar siswa tergolong kategori baik dengan nilai 2,8.

(9)

DAFTAR ISI

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

2.1.5 Hakikat Pembelajaran Matematika ... 11

2.1.6 Materi Pecahan Dalam Bentuk Soal Cerita ... 13

2.1.7 Pengertian Metode Pembelajaran ... 15

2.1.8 Metode Problem Solving ... 17

2.1.9 Karakter Problem Solving ... 19

2.1.10 Langkah-Langkah Metode Problem Solving ... 19

2.1.11 Keunggulan dan Kelemahan Problem Solving ... 22

2.2Kerangka Berpikir ... 23

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1Jenis Penelitian ... 25

3.2Subjek dan Objek Penelitian ... 25

3.3Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.4Operasionalisasi Variabel ... 25

3.5Desain Penelitian ... 26

3.6Prosedur Penelitian ... 27

3.7Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.8Teknik Analisis Data ... 35

3.9Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Gambara Umum Lokasi Penelitian ... 38

4.2 Hasil Penelitian ... 39

4.2.1 Deskripsi Data Tes Awal (Pretest) ... 39

4.2.2 Deskripsi Siklus I... 44

4.2.3 Deskripsi Siklus II ... 62

4.3 Pembahasan Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 27

Gambar 4.1: Papan nama SD Free Methodist 1 Medan Helvetia ... 38

Gambar 4.2: Siswa sedang Mengerjakan Soal Pretest ... 39

Gambar 4.3: Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran... 46

Gambar 4.4: Guru Membimbing Siswa dalam Mengerjakan Soal ... 48

Gambar 4.5: Siswa Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Secara Berkelompok ... 65

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Tahapan Metode Problem Solving menurut Solso ... 20

Tabel 2.2: Tahapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah menurut Richard ... 21

Tabel 3.1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 37

Tabel 4.1: Nilai Tes Awal (Pretest) Kognitif Siswa ... 40

Tabel 4.2: Distribusi Tingkat Hasil Belajar Pretest ... 41

Tabel 4.3: Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal pada Tes Awal ... 43

Tebel 4.4: Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I ... 49

Tabel 4.5: Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan II ... 51

Tabel 4.6: Hasil Observasi Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus I ... 54

Tabel 4.7: Perbandingan Hasil Observasi Afektif dan Psikomotorik Siswa secara kLasikal pada Siklus I ... 55

Tabel 4.8: Hasil Perolehan Nilai Kognitif Siswa pada Siklus I ... 56

Tabel 4.9: Distribusi Tingkat Hasil Belajar Siklus I ... 57

Tabel 4.10: Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal pada Siklus I... 59

Tabel 4.11: Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan I ... 66

Tabel 4.12: Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan II ... 68

(13)

Tabel 4.14: Perbandingan Hasil Observasi Afektif dan psikomotorik Siswa

secara Klasikal pada Siklus II ... 71

Tabel 4.15: Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II ... 72

Tabel 4.16: Distribusi Tingkat Hasil Belajar Siklus II ... 73

Tabel 4.17: Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara

Klasikal pada Siklus II ... 75

Tabel 4.18: Perbandingan Nilai dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Histogram 4.1: Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Tes Awal ... 43

Grafik Histogram 4.2: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada Tes Awal... 44

Grafik Histogram 4.3: Hasil Observasi Afektif dan Psikomotorik Siswa pada

Siklus I ... 56

Grafik Histogram 4.4: Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 59

Grafik Histogram 4.5: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada Siklus I ... 60

Grafik Histogram 4.6: Hasil Observasi Afektif dan Psikomotorik Siswa pada

Siklus II ... 72

Grafik Histogram 4.7 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II... 75

Grafik Histogram 4.8: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pada Siklus II ... 75

Grafik Histogram 4.9: Perbandingan Perolehan Nilai Rata-rata Secara

Klasikal ... 82

Grafik Histogram 4.10: Perbandingan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan formal adalah

mata pelajaran matematika. Matematika adalah bidang ilmu pelajaran eksakta atau

ilmu pasti yang mengembangkan kemampuan, watak, daya nalar, daya pikir dan

hakikat ilmu pasti. Karena di dalam materi pembelajaran matematika terdapat

materi penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, pecahan, desimal,

pangkat dan lainnya, yang kesemuanya membutuhkan daya pikir yang kuat serta

daya nalar yang tinggi pula. Matematika merupakan bidang kajian ilmu

pengetahuan yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang relevan dan sejalan yaitu

matematika, fisika, kimia dan disiplin ilmu lainnya yang digunakan sebagai

landasan untuk melakukan kajian-kajian terhadap pengembangan ilmu eksakta.

Mata pelajaran matematika dipelajari oleh semua siswa SD, SMP, SMA

bahkan sampai ke perguruan tinggi. Belajar matematika di sekolah dasar tentunya

berbeda dengan tingkat satuan pendidikan lainnya. Pendidikan matematika di

sekolah dasar sebagai sekolah awal peserta didik, diperlukan penguasaan

matematika yang kuat sejak dini sebagai dasar serta pengembangan kemampuan

berpikir sistematis, kritis, analitis, logis dan kreatif serta menumbuhkan

kemampuan bekerja sama. Belajar matematika harus melalui proses yang bertahap

yaitu dari konsep yang sederhana ke konsep yang kompleks.

Salah satu materi pokok mata pelajaran matematika yang di ajarkan di

sekolah dasar adalah perhitungan pecahan dalam bentuk soal cerita. Akan tetapi

pada umumnya siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

(16)

2

Mereka belum mampu menyelesaikan soal cerita dan belum dapat memahami

dengan pasti apa saja data yang diketahui dan data yang belum diketahui atau

yang akan ditanyakan dalam soal cerita tersebut. Hal itu menyebabkan siswa

lambat menyelesaikan soal matematika bahkan ada yang tidak bisa sama sekali.

Berdasarkan fakta yang dihadapi oleh guru di SD Free Methodist 1

Helvetia Medan menunjukan bahwa hasil belajar matematika sangat rendah.

Diantaranya terdapat 82,05% siswa yang memiliki nilai di bawah KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimum) yang telah di buat oleh guru.

Berdasarkan pengamatan dari 39 siswa kelas IV pada ujian MID semester

anak yang memiliki nilai dibawah 70 ada 32 orang. Hal ini disebabkan karena

respon dari siswa tidak terlalu mengembirakan, yang ditunjukkan dengan

rendahnya hasil belajar dan prestasi belajar matematika siswa. Guru juga berperan

besar dalam menentukan keberhasilan pembelajaran matematika, sedangkan pada

kenyataannya sewaktu pembelajaran berlangsung siswa banyak bersikap pasif dan

sebagian besar siswa ada yang bercerita. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan

guru terhadap siswa masih bersifat konvesional artinya guru kurang bervariasi

dalam menggunakan metode, guru lebih cenderung menggunakan metode

ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam belajar, padahal matematika

merupakan serangkaian kegiatan yang aktif, menyenangkan dan bermakna bagi

siswa.

Berkenaan dengan pengamatan ketika PPLT, peneliti melihat bahwa anak

mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika yang sebenarnya.

Kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran matematika, siswa kurang

(17)

3

Siswa cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran matematika karena selama

ini pelajaran matematika dianggap sebagai pelajaran yang hanya berdasarkan teori

dan hapalan semata, guru cenderung menyampaikan materi pelajaran hanya

dengan metode ceramah dan terkesan monoton tanpa banyak melibatkan siswa

untuk bersikap aktif. Ditambah lagi, bagi sebagian besar siswa, mata pelajaran

matematika adalah mata pelajaran yang menakutkan dan menjadi momok yang

menakutkan. Karena matematika cenderung selalu belajar berhitung dan

perhitungan, yang melibatkan daya nalar dan konsentrasi yang tinggi. Hal ini

sangat berpengaruh kepada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dan

dikategorikan rendah.

Dari permasalahan di atas perlu dicari strategi baru dalam pembelajaran

yang melibatkan siswa secara aktif sehingga mampu meningkatkan hasil belajar

siswa. Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) sebagai salah satu

alternatif pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk mata pelajaran

matematika, karena metode problem solving bukan hanya sekedar metode

mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, berkomunikasi, mencari

dan mengolah data, dan akhirnya menarik kesimpulan. Sebagai suatu metode

pembelajaran, Metode problem solving memiliki beberapa keunggulan,

diantaranya (Sanjaya, 2011:220) :

(18)

4

lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja, (7) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa, (8) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru, (9) dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, dan (10) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendiidkan formal telah berakhir.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : ”Penggunaan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika di kelas IV SD Free Methodist 1 Helvetia Medan T.A. 2013/2014” .

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa permasalahan antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2. Siswa kurang memahami konsep matematika yang sebenarnya.

3. Proses pembelajaran yang dilakukan guru terkesan pada pembelajaran

kovensional yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah saja.

4. Kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran matematika.

1.3Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka pembatasan

(19)

5

”Penggunaan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi pokok pecahan sederhana dalam bentuk soal cerita di kelas IV SD Free Methodist 1 Helvetia Medan T.A. 2013/2014 ”

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di

atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan metode problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok pecahan sederhana dalam bentuk soal cerita di kelas IV SD Free Methodist 1 Helvetia Medan T.A. 2013/2014 ?”

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang pecahan sederhana dengan

menggunakan metode problem solving pada siswa kelas IV SD Free Methodist 1

Helvetia Medan T.A. 2013/2014.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain

adalah :

1. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi pokok

(20)

6

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi para guru dalam memilih metode

pembelajaran yang tepat.

3. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran tentang metode problem solving

sebagai alternatif dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi Peneliti

Untuk melihat kesesuaian metode problem solving dalam meningkatkan

hasil belajar serta dapat digunakan sebagai bekal peneliti untuk mengajar

dikemudian hari.

5. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan

(21)

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut :

1. Pada saat pretest dari 39 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal

sebanyak 5 orang siswa atau 12,82% yang memiliki hasil belajar tinggi,

dan sebanyak 34 orang siswa atau 87.17% yang memiliki hasil belajar

kurang optimal dengan nilai rata-rata 50,9.

2. Pada siklus I terdapat sebanyak 13 orang siswa atau 33,33% yang

memiliki hasil belajar tinggi, dan sebanyak 26 orang siswa atau 66,66%

yang memiliki hasil belajar kurang optimal dengan nilai rata-rata 66,4.

3. Pada siklus II terdapat sebanyak 36 orang siswa atau 92,30% yang

memiliki hasil belajar tinggi, dan sebanyak 3 orang siswa atau 7,69% yang

memiliki hasil belajar kurang optimal dengan nilai rata-rata 77,5.

4. Observasi mengajar guru pada siklus I menunjukan bahwa aktivitas

mengajar guru masih tergolong kategori cukup dengan nilai yaitu 2,3

sedangkan aktivitas mengajar guru pada siklus II sudah tergolong kategori

sangat baik dengan nilai yaitu 3,3.

5. Observasi afektif dan psikomotorik siswa pada siklus I menunjukan bahwa

aktivitas siswa dalam kegiatan belajar tergolong kategori cukup dengan

nilai yaitu 2,52 sedangkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar pada

siklus II sudah tergolong kategori baik dengan nilai yaitu 2,8.

(22)

85

6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode problem

solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika dengan materi pokok pecahan sederhana dalam bentuk soal

cerita di kelas IV SD Free Methodist 1 Helvetia Medan Tahun Ajaran

2013/2014.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan adalah :

1. Diharapkan kepada guru-guru agar menggunakan metode problem solving

sebagai alternative untuk memperbaiki proses pembelajaran karena

melalui metode problem solving ini dapat meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya pada pelajaran matematika pada materi pokok pecahan

sederhana dalam bentuk soal cerita.

2. Kepada kepala sekolah SD Free Methodist 1 Helvetia Medan, agar

mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian yang sejenis secara

(23)

86

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Yrama Widya.

Bahri, Syaiful, dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi, R. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajarannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Heruman. 2009. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2011. Model – Model Pembelajaran dan Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Padang: Ciputat Press.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Tarigan, Daitin. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Tim Dosen PGSD. 2011. Pengembangan Bahan Ajar dan Media Matematika di SD. Medan.

Weda, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 4.1: Papan nama SD Free Methodist 1 Medan Helvetia ...............  38
Tabel 4.14: Perbandingan Hasil Observasi Afektif dan psikomotorik Siswa
Grafik Histogram 4.2: Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

So, the researcher uses AMBITION OF NATE O’RILEY IN JOHN GRISHAM’S THE TESTAMENT: AN INDIVIDUAL PSYCHOLOGICAL APPROACH as the title of the researchB.

in accomplishing this research paper entitled Management of Beyond Center Learning and Circle Time (A Site Study at Early Childhood Education Bunga.. Bangsa

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengujian empiris analisis faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank (ROA) studi kasus pada Bank BRI Unit

Tujuan penelitian ini adalah membuktikan sarang semut ( Myrmecodia sp. ) dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat antidiabetes oleh masyarakat Papua karena belum ada yang

Dengan tingkat pertumbuhan pengguna internet yang menunjukan angka sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi bagian kebutuhan dalam sebuah rumah tangga, fenomena ini

Konversi biomassa makroalga menjadi biogas dapat dilakukan dengan bantuan inokulum bakteri yang berasal dari kotoran sapi menggunakan alat digester pada kondisi anaerobik..

Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar

Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga ( bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik- baiknya