• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA DISIPLIN KERJA TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, SERTA DISIPLIN KERJA TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN,

SERTA DISIPLIN KERJA TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

MUHAMMAD FAHMI RITONGA NIM. 7103330029

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vii

2.1.2 Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan ... 11

2.1.2.1 Kerangka Konseptual SAP... ... 13

2.1.2.2 Komponen Pernyataan SAP ... 14

2.1.3 Latar Belakang Pendidikan ... 17

2.1.4 Pendidikan dan Pelatihan ... 19

(7)

viii TAT III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel ... 31

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33

3.3.1 Variabel Penelitian ... 33

3.3.2 Defenisi Operasional ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Sumut ... 43

4.1.2 Deskriptif Data ... 44

4.1.2.1 Karakteristik Responden... 45

(8)

ix

4.2 Hasil Pengujian Data ... 47

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 47

4.2.2 Uji Kualitas Data ... 48

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.2.4 Analisis Regresi Berganda ... 56

4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 59

4.3 Pembahasan ... 61

TAT V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran... ... 64

(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Daftar SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera ttara ... 32

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 46

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 47

Tabel 4.5 Analisis Deskriptif ... 47

Tabel 4.6 tji Validitas Penyusunan Laporan Keuangan ... 49

Tabel 4.7 tji Validitas Variabel Pemahaman SAP ... 50

Tabel 4.8 tji Validitas Variabel Latar Belakang Pendidikan ... 50

Tabel 4.9 tji Validitas Variabel Pendidikan dan Pelatihan ... 51

Tabel 4.10 tji Validitas Variabel Disiplin Kerja ... 51

Tabel 4.11 tji Realibilitas Variabel Penelitian... 52

Tabel 4.12 tji Normalitas ... 53

Tabel 4.13 tji Multikolinearitas ... 55

Tabel 4.14 Regresi Linier Berganda Variabel Penelitian... 57

Tabel 4.15 tji F …... 59

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner

LAMPIRAN II Tabulasi Data

LAMPIRAN III Hasil Output SPSS

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak perubahan yang terjadi pada Negara Indonesia yang bersifat

signifikan dan fundamental dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintah, yaitu

dimana sejak diberlakukannya otonomi daerah secara efektif. Hal ini tertuang

sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan

Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah. Kemudian implementasi otonomi daerah ini

mendapat sambutan dengan adanya pengesahan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua UU Otonomi Daerah ini merupakan revisi

dari UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 yang sudah tidak dapat

berlaku lagi.

Dengan pemberian otonomi daerah kabupaten dan kota tersebut, pengelolaan

keuangan sepenuhnya berada di tangan pemerintah daerah. Oleh karena itu, sistem

pengelolaan keuangan daerah yang baik diperlukan untuk mengelola dana

desentralisasi secara transparan, ekonomis, efisien, efektif dan akuntabel. Untuk

memenuhi tuntutan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah,

maka pemerintah daerah berkewajiban menyampaikan laporan keuangan yang

komprehensif. Nugraheni (2008:2) “Pemerintah daerah berkewajiban menyusun

dan menyajikan laporan keuangannya mengikuti standar akuntansi pemerintah

(13)

2

Pemerintahan (SAP)” yang telah direvisi menjadi PP No. 71 Tahun 2010 tentang

SAP. Santoso dan Pambelum (2008) “Penyusunan laporan keuangan yang

berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan bermanfaat untuk pemenuhan

kebutuhan informasi keuangan secara umum yang lebih berkualitas bagi para

pengguna laporan keuangan di dalam rangka menilai akuntabilitas dan membuat

keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Pradja (2006), dengan berpedoman

dengan SAP, maka diharapkan laporan keuangan pemerintah daerah telah

disajikan secara relevan dan handal sehingga dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan.

Dalam rangka penyusunan dan mengasilkan Laporan Keuangan pemerintah

yang baik dan benar, yaitu yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun

berdasarkan pedoman Standar Akuntansi Pemerintahan yang tertuang dalam

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, salah satu upaya konkrit yang dilakukan dalam rangka

mewujudkan pengelolaan keuangan yang baik adalah dengan penyampaian

laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang baik dan benar dengan

mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diterima secara umum

Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan persyaratan yang mempunyai

ketentuan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan

pemerintah di Indonesia, sesuai dengan PP No. 71 pada bagian Pengantar Standar

Akuntansi Pemerintahan (2010:2) “SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang

diterapakan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintahan”.

(14)

3

belum dapat menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang

ada yaitu PP No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP)” yang telah direvisi menjadi PP No. 71 tahun 2010 tentang SAP.

Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan daerah yang sesuai dengan

SAP, maka perlu diperhatikan faktor pemahaman terhadap SAP agar hasil dari

laporan keuangan daerah dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu

pemahaman akan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam membuat laporan

keuangan menjadi salah satu aspek yang penting untuk menghasilkan laporan

keuangan yang relevan, andal, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.

Selain pemahaman terhadap SAP, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah

latar belakang pendidikan. Sumber daya manusia keberadaannya sangat penting

dalam organisasi karena sumber daya manusia menunjang organisasi melalui

karya, kreativitas, dorongannya dan peran nyata seperti yang dapat disaksikan

dalam setiap organisasi. Dalam kaitan dengan kemampuan penyusunan laporan

keuangan adalah sumber daya manusia yakni perangkat SKPD yang dimiliki

mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi. Akan tetapi terbatasnya pegawai

yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi menjadikan

kurangnya pemahaman aparatur SKPD dalam mengelola keuangan daerah dengan

baik dan benar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Utomo (2012) yang

menyatakan bahwa sebagian besar pegawai negeri bagian keuangan tidak

memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan posisinya serta belum

memenuhi sepenuhnya tentang akuntansi. Kemudian Badan Pemeriksa Keuangan

(15)

4

satuan kerja pengelola keuangan baik di pusat maupun daerah, jumlahnya sangat

terbatas”. Hal ini akan berdampak pada penyusunan laporan keuangan yang

kurang baik. Oleh karena itu dengan memperhatikan latar belakang pendidikan

perangkat SKPD pengelola keuangan, maka akan berhubungan dengan tingkat

pemahaman terhadap SAP sehingga akan membantu dalam penyusunan laporan

keuangan pemerinta daerah.

Selain itu juga perlu juga diperlukan faktor pendidikan dan pelatihan (diklat)

dalam mendukung perangkat SKPD menyusun laporan keuangan. Pendidikan dan

pelatihan ini bertujuan agar perangkat SKPD tidak mengalami kesulitan dalam

menyusun laporan keuangan daerah karena telah terbiasa disebabkan adanya

diklat yang telah dilakukan. Hal tersebut senada dengan pendapat Latoirner dalam

Rajana (2009) bahwa “Para pegawai dapat berkembang lebih pesat dan lebih baik

serta bekerja lebih efisien apabila sebelum bekerja mereka menerima latihan di

bawah bimbingan dan pengawasan seorang instruktur yang ahli”. Akan tetapi

pada kenyataannya pendidikan dan pelatihan pegawai yang berlaku dewasa ini

hanya bersifat formalitas guna memenuhi persyaratan jabatan saja. Sehinnga

akibatnya pendidikan dan pelatiahan yang dilakukan kurang efektif dan efisien.

Selain faktor pemahaman terhadap SAP, latar belakang pendidikan,

pendidikan dan pelatihan, perlu juga diperhatikan faktor disiplin kerja perangkat

SKPD. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan

yang teratur menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam sebuah

organisasi, tindakan disiplin menuntut adanya hukuman terhadap pegawai yang

(16)

5

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan ketertiban yang juga harus dimiliki perangkat

dalam menyusun laporan keuangan sehingga dalam pekerjaannya para perangkat

penyusun laporan keuangan mentaati standar atau pedoman sebagai acuan untuk

menyusun laporan keuangan pemerintah yakni Standar Akuntansi Pemerintahan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

mengetahui pengaruh dari pemahaman terhadap SAP, latar belakang pendidikan,

pendidikan dan pelatihan, serta disiplin kerja terhadap penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah dalam skripsi yang berjudul

“Pengaruh pemahaman SAP, Latar Belakang Pendidikan, Pendidikan dan

(17)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah pemahaman SAP berpengaruh terhadap penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah ?

2. Apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap penyusunan

laporan keuangan pemerintah daerah ?

3. Apakah pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap penyusunan

laporan keuangan pemerintah daerah ?

4. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap penyusunan laporan

keuangan pemerintah daerah ?

5. Apakah ada hubungan yang signifikan antara pemahaman SAP, latar

belakang pendidikan, pendidikan dan pelatihan, serta disiplin kerja

terhadap penyusunan laporan pemerintah keuangan ?

1.3 Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis untuk meneliti,

maka penelitian ini dilakukan untuk menguji pemahaman SAP, latar belakang

pendidikan, pendidikan dan pelatihan, serta disiplin kerja para perangkat SKPD

yang terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

(18)

7

1.4 Rumusan Masalah

Dengan dikemukakannya latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah. apakah pemahaman SAP, latar belakang pendidikan, pendidikan dan

pelatihan, serta disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap penyusunan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahanan Standar

Akuntansi Pemerintahan, latar belakang pendidikan, pendidikan dan pelatihan,

serat disiplin kerja secara simultan terhadap penyusunan laporan keuangan

pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

1. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang pengaruh

pemahaman SAP, latar belakang pendidikan, pendidikan dan pelatihan serta

disiplin kerja dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah.

2. Bagi Pemerintah Daerah

Diharapkan sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait

dalam menyusun laporan keuangan pemerintah daerah dan sebagai bahan

koreksi untuk meningkatkan SDM dalam menyusun laporan keuangan

(19)

8

SAP, dengan memperhatikan latar belakang pendidikan, pendidikan dan

pelatihan, serat disiplin kerja perangkat SKPD

3. Bagi Akademisi

Diharapkan hasil penelitian ini sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya

yang akan mengadakan kajian lebih lanjut mengenai penyusunan laporan

(20)

63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1) Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan Pemahaman SAP, Latar

Belakang Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan, serta Disiplin Kerja

berpengaruh signifikan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, hal tersebut dapat dilihat dari

nilai F hitung yang lebih besar dari niai F tabel.

2) Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, Latar Belakang Pendidikan,

Pendidikan dan Pelatihan, serta Disiplin Kerja berpengaruh terhadap

Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera

Utara sebesar 22% sedangkan sisanya sebesar 78% dipengaruhi oleh

(21)

64

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas lingkup wilayah

ataupun mengganti wilayah penelitian agar dapat memberikan gambaran

yang lebih akurat tentang penelitian ini serta menambah atau mengganti

variabel yang dianggap dapat mempengaruhi Penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian maka untuk penelitian

selanjutnya diharapkan peneliti selanjutnya menambah jumlah responden

agar hasil penelitian lebih dapat memberikan gambaran tentang pengaruh

Pemahaman SAP, Latar Belakang Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan,

serta Disiplin Kerja Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Sumatera Utara.

3. Dalam proses penyebaran kuesioner disarankan agar peneliti melakukan

diskusi tanyajawab kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan

laporan keuanga SKPD untuk mendapatkan hasil yang semakin akurat.

4. Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar memperhatikan faktor latar

belakang pendidikan dalam merekrut pegawai yang akan ditempatkan di

bagian keuangan serta memberikan diklat kepada pegawai bidang

keuangan agar terbiasa dan terlatih dalam penyusunan laporan keuangan

dan memahami SAP sepenuhnya sehingga mengahsilkan laporan

(22)

65

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Dwi. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungagung. Jurnal Otonomi No.1 Vol 12. Januari 2012.

Djumransjah, H.M. 2004. Filsafat Pendidikan. Malang : Bayumedia Publishing.

Enho, Yohanes. 2008. Pengaruh pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintahn Kota Medan. USU

Estianingsih, Retno Utami. 2008. “Penerapan „Learning Organization‟ Bagi

Pengembangan SDM Organisasi”.

Fakultas Ekonomi. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Medan

Fitria, Elissa. 2011. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kabupaten Aceh Tamiang. Universitas Negeri Medan.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Diponegoro, Semarang.

Hasibuan, Malayu S. P. 2003. Manajemen Personalia.. Yogyakarta : BPFE

Ross, Melly. 2013. Pengaruh Pemahaman SAP, Lingkungan Kerja, Komitmen serta

Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Partisipasi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Medan. Universitas Negeri Medan.

Komite Standar Akuntansi Pemerintah. 2007. Standar Akuntansi Pemerintahan. Salemba Empat. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis. Salemba Empat. Jakarta

(23)

66

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nordiawan, Dedi, dkk. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat

Nugraheni, Purwaniati dan Imam Subaweh. 2008. Pengaruh penerapan SAP terhadap kualitas laporan keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis No.1 Vol 13. April 2008.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil

Pradja, Novitasaraia. 2006. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah Sesuai PP No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol 2, No. 2 November 2006

Rajana, Junita Putri. 2009. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan, dan Pelatihan terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kota Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara

Republik Indonesia, 2004. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Republik Indonesia, 2004. Undang Undang No. 33 tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Republik Indonesia, 2003. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 Tentang

Keuangan Negara.

Rismaida. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. USU.

Roesyanto, Indah A. 2007. Pengaruh SDM dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan PP. No. 24 Tahun 2005 di Pemerintah Kota Medan. Skripsi. USU.

Santoso, Urip, Pembelum, Johanes Joni. 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Mencegah Fraud. Jurnal Administrasi Bisnis. No. 1 Vol 04, hal:14-33. 2008

(24)

67

Siagian, Sondang P. 2001. Analisis serta Perumusan Kebijakan Dalam Strategi Organisasi. Jakarta : Gunung Agung

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

Situmorang, Dinar. 2012. Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan dan Pelatihan, Serta Latar Belakang Pendidikan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Pada Kab. Samosir. Unimed

Turere, Verra Nitta. 2013. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Balai Pelatihan Teknis Pertanian Kalasey. Jurnal EMBA Vol.1No.3 Juni, Hal 10-19.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan perangkat SKPD baik secara parsial

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman terhadap SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan perangkat SKPD terhadap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman SAP, lingkungan kerja, komitmen, serta pendidikan dan pelatihan terhadap partisipasi dalam penyusunan

penyusunan laporan keuangan daerah dalam sebuah skripsi berjudul ”Pengaruh Pemahaman SAP, Pelatihan, Akuntabilitas, dan Transparansi terhadap Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh latar belakang pendidikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan pemahaman

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Pemahaman Aparat Pemerintah dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 Tahun 2010

Berikut akan dijelaskan hasil penelitian Pemahaman standar akuntansi pemerintahan, tingkat pendidikan, masa kerja dan pelatihan secara bersama-sama berpengaruh dan

Kualitas laporan keuangan sangat berkaitan erat dengan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan pernyataan dalam PP