• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) PADA PEMERINTAH KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) PADA PEMERINTAH KOTA BINJAI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)

PADA PEMERINTAH KOTA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

KUSBI ALI NASUTION NIM. 709330029

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan karunia-Nya dan yang melimpahkan pengetahuan serta

memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini,

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Negeri Medan Jurusan Akuntansi.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Pada Pemerintah Kota

Binjai ”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Segala

bentuk kritikan maupun saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan demi

kesempurnaan skripsi ini.

Penghargaan yang tulus serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada kedua orangtua penulis yaitu, Ayahanda Armansyah Nasution dan Ibunda

Ratna Br Sembiring, serta saudara/saudariku Umi Rikayana NST, Firdaus NST, dan

Rika Usriyana NST, yang senantiasa mendoakan, memberi semangat dan dukungan

moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapt menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2.

Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

(6)

iv

4.

Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.Dan selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan koreksi dan memberikan masukan kepada penulis

5.

Bapak Drs. La Hanu, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, motivasi dan arahan kepada penulis selama dalam

penulisan skripsi ini.

6.

Bapak M. Ridha Habibie Z, SE, M.Si, Ak. Dan Bapak Muhammad

Ishak.SE.M.Si, Ak selaku Dosen Penguji yang telah memberikan koreksi dan

memberi masukan kepada penulis.

7.

Bang Ricky bagian administrasi jurusan akuntansi yang selalu membantu

penulis dalam melengkapi berkas-berkas penulis.

8.

Buat Abangda AKBP Asep Darmawan SH, Sik yang telah membantu penulis,

saya ucapkan terima kasih banyak atas doa dan dukungannya.

9.

Buat bang Tatang SH, bang Subur, kak Melly Amd, dan kak Winda SE, yang

senantiasa memotifasi dan mendoakan saya, saya ucapkan terimakasih banyak

atas doa dan dukunganya

10.

Buat keponakan saya Jefri Ansyah Aldista Surbakti, Reva safira Surbakti, dan

Chairunisa Wallsy Surbakti, Penulis ucapkan terimakasih atas dukungan dan

doanya.

11.

Buat sahabat-sahabat yang telah banyak membantu penulis : Ahmad Fauzi Nst,

Faishal Amri Siregar, M abror Harahap, Rolasdi Janetro Berutu, Aroon William

Silalahi, dan Naupal Siregar.

12.

Untuk adik-adik stambuk Akbar,M zain Spy, M fahmi Rtg, Oky, Ardi, Fika,

Pitri, Tiur dan yang lainnya.

13.

Buat Ampliatus Tarigan Spt, Tiopan Tarigan SH, Rasman Surbakti SE terima

kasih telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

(7)

15.

Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, Terima Kasih.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

siapapun yang membacanya.

Medan, Februari

Penulis,

(8)

i

ABSTRAK

Kusbi Ali Nasution, 709330026 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan

Akuntasi Pemerintahan pada Pemerintah Kota Binjai. Skripsi, Jurusan

Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan penelitian ini adalah apakah Pemahaman, Pelatihan, dan Latar

Belakang Pendidikan secara persial dan simultan berpengaruh terhadap Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemahaman SAP, Pelatihan, dan latar belakang

pendidikan terhadap Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah

kota Binjai.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Pimpinan dan

seorang staf pada tiap SKPD yang terdiri dari Badan dan Dinas di Pemerintah kota

Binjai. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sensus

yaitu penyebaran kuesioner dilakukan pada populasi. Data yang digunakan adalah

data primer yang diperoleh dengan memberikan 36 kuesioner kepada seluruh SKPD

yang ada di pemerintah Kota Binjai. Dari hasil penyebaran kuesioner dan

pengumpulannya kembali data yang dapat diolah berjumlah 34 kuesioner.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda (Multiple Regretion) dengan bantuan SPSS 20.00. Hasil yang diperoleh dari

analisis data menunjukkan Pemahaman SAP berpengaruh secara signifikan terhadap

Penerapan SAP dimana t

hitung

2,308 > t

tabel

1,697, Pelatihan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Penerapan Audit dimana thitung

-1,764 <1,697 Latar Belakang

Pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap Penerapan SAP dimana thitung

2,256

> t

tabel

1,697,. Secara Simultan Pemahaman SAP, Pelatihan, dan Latar

Belakang pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini dapat

dilihat dari F hitung

> F

tabel

(3,212 > 2,922) dengan tingkat signifikan sebesar 0.037

yang lebih kecil dari 0.05.

Kesimpulan penelitian ini adalah Pemahaman SAP, Pelatihan, dan Latar

belakang pendidikan pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Audit secara

simultan.

(9)

ABSTRACT

KUSBI ALI NASUTION, 709330029

Factors Affecting Governmental

Accounting Standard Implementation In Binjai City

.

Thesis, Department of

Government Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.

The problems study is whether effect of understanding SAP, training ,and

educational background

partially and simultaneously affect

Governmental

Accounting Standard (SAP) Implementation In Binjai City. This study aims to

determine the effect of understanding SAP, training, and educational background

Experience Governmental Accounting Standard (SAP) Implementation In Binjai

City.

Data collection techniques used in this study is a survey method using

questionnaires. The study population was the leadership and staff In Binjai City. The

selection of the sample in this study using census questionnaires conducted in

populations. The data used is primary data obtained by giving 36 questionnaires to

SKPD Binjai City. From the results of questionnaires and collection of data that can

be processed back are 34 questionnaire.

The method of data analysis used in this study is multiple regression analysis (

Multiple Regretion ) with SPSS 20.00. The results analysis of data showed

significantly affect understanding SAP of the implementation SAP where tcount

2,308 > 1.697 t table, training does not significantly affect of the implementation

SAP where thitung -1.764 < 1.697, educational background partially significantly

affect the implementation SAP where tcount 2.256 > 1.697 ttable. In Simultaneous

Understanding SAP, Training, and Educational Background Partially has a positive

effect on Implementation SAP. It can be seen from the F count > F table ( 3.212 >

2.922 ) with a significant level of 0.037 which is smaller than 0.05.

The conclusion of this study is Understanding SAP, Training, and Educational

Background Partially has a significant positive effect on Implementation SAP.

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ... 30

Tabel 3.3 Definisi Oprasional... 36

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 47

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif... 48

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman SAP ... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Pelatihan... 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Latar belakang pendidikan ... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Penerapan SAP ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Reabelitas... 52

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas... 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian... 55

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda... 57

Tabel 4.11 Koefesien Determinasi ... 58

Tabel 4.12 Uji F... 59

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 32

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot... 54

(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian dan Tabulasi Data

LAMPIRAN II Hasil SPSS

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah sejak tahun 2001, orientasi

penyelenggaraan pemerintah daerah telah bergeser dari ketergantungan pada

pemerintah pusat kepada kemampuan pemerintah daerah itu sendiri dalam

membangun daerah menuju kesejahteraan masyarakat.

Implementasi otonomi daerah telah memasuki era baru, pemerintah dan

DPR sepakat untuk mengesahkan Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah.Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Dalam pelaksanaan otonomi daerah terletak pada pemerintah

kabupaten/kota yang merupakan tingkat pemerintahan yang langsung berhadapan

dengan masyarakat, fungsi utama pemerintah kabupaten / kota pada hakekatnya

adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun dibalik adanya sisi positif

atas penerapan otonomi daerah, tetap saja terdapat adanya sisi negatif yang

mengakibatkan kekhawatiran munculnya desentralisasi masalah dan desentralisasi

kemiskinan, artinya pelimpahan beberapa wewenang dari pusat di daerah juga

disertai dengan pelimpahan masalah dan kemiskinan yang selama ini tidak

mampu ditangani dan diselesaikan oleh pemerintah pusat. Menurut UU

No.32/2004 (2004:5). Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan

(14)

2

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

sesuai dengan peraturan perundang–undangan. Dari pengertian tersebut,bahwa

daerah diberi hak otonom oleh pemerintah pusat untuk mengatur dan mengurus

kepentingan sendiri.

Otonomi daerah identik dengan tuntutan akuntabilitas, good governance,

dan sebagainya. Pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang dapat

mempertanggung jawabkan kepercayaan masyarakatnya secara jujur (Enho,

2008:2). Tuntutan good governance, maka salah satu upaya konkrit untuk

mewujudkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara melalui

penyampaian laporan pertanggung jawaban keuangan pemerintah yang memenuhi

prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntasi pemerintahan

yang telah diterima secara umum. Hal tersebut diatur dalam Undang–Undang

No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mewajibkan Presiden dan

Gubernur / Bupati / Walikota untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban

dalam bentuk dan isi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN/APBD

disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan yang

ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi. Penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Enho (2008), meneliti tentang Pengaruh Pemahaman SAP,

Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan dalam penyusunan

Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan. Penelitian yang

dilakukan oleh Enho (2008) pada pemerintah Kota Medan menunjukkan bahwa

pemahaman SAP, pendidikan dan pelatihan tidak mempunyai pengaruh yang

(15)

3

mempunyai hubungan positif namun tidak mempunyai pengaruh yang signifisikan

terhadap penyusunan laporan keuangan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel independent yaitu

pemahaman SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan

memberikan hasil yang signifikan dengan objek penelitian Pemerintah Kota

Binjai.

Salah satu upaya konkrit yang dilakukan dalam rangka mewujudkan

pengelolaan keuangan negara yang baik adalah dengan penyampaian laporan

pertanggung jawaban keuangan pemerintah yang baik dan benar dengan

mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diterima secara umum.

Era reformasi dengan tuntutan transparansi yang semakin meningkat,

maka peran akuntasi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

manajemen suatu entitas, tetapi juga untuk kebutuhan pertanggungjawaban

(accountability) kepada banyak pihak yang memerlukan. Hal ini mengharuskan

suatu entitas untuk penyediaan informasi termasuk laporan keuangan.

Dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemerintah yang baik dan

benar, yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar

Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan presiden dalam Peraturan Pemerintah

No. 24 Tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam

upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia, sesuai

(16)

4

pemerintaha. Namun Roesyanto, menyatakan bahwa rata-rata pemerintah daerah

belum dapat menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang

ada yaitu PP. No.24 Tahun 2005, mengenai Standar Akuntasi Pemerintahan

(SAP). Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan daerah yang sesuai

dengan SAP, maka perlu diperhatikan faktor pemahaman terhadap SAP agar hasil

dari laporan keuangan daerah dapat dipertanggungjawabkan.

Selain pemahaman terhadap SAP, faktor lain yang perlu diperhatikan

adalah pendidikan terhadap perangkat yang ada pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD). Pendidikan yang dimaksud dilihat dari dua sisi, yaitu latar

belakang pendidikan dan strata pendidikan. Dengan memperhatikan pendidikan

dari perangkat SKPD, maka akan berhubungan dengan tingkat pemahaman

terhadap SAP, sehingga akan membantu dalam penyusunan laporan keuangan

daerah. Hal ini sejalan dengan fenomena atas penelitian oleh King dalam Effendi

(2005) tentang Penempatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dibeberapa daerah seperti

Kota/Kab di Indonesia, menyimpulkan bahwa : Penempatan PNS sering tidak

sesuai dengan kapasitas pegawai yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut

menurut Menpan (2006) Tingkat Pendidikan Birokrasi Negara Indonesia

sebagaian besar berpendidikan SLTA kebawah dan rendah tingkat pendidikan ini

sangat mempengaruhi inovasi dan kreatifitasnya dalam mengambil keputusan. Hal

ini tentu sangat memprihatikan di mana seharusnya dalam penyusunan laporan

keuangan dibutuhkan sumber daya yang benar-benar berkualitas.

Selain itu perlu juga diperhatikan faktor pelatihan dalam mendukung

perangkat SKPD dalam penyusunan laporan keuangan. Pelatihan ini dimaksudkan

(17)

5

keuangan daerah karena telah terbiasa melalui adanya pelatihan. Hal tersebut

senada dengan pendapat Latoirner dalam Saksono (1993) bahwa para pegawai

dapat berkembang lebih pesat dan lebih baik serta bekerja lebih efsien apabila

sebelum bekerja mereka menerima latihan di bawah bimbingan dan pengawasan

seorang instruktur yang ahli serta Dessler (1995) yang menyatakan bahwa

kebutuhan pendidikan dan pelatihan (training need) bagi suatu organisasi pada

hakekatnya muncul dikarenakan adanya masalah-masalah yang menggangu

kinerja organisasi itu seperti penurunan prestasi. Begitu juga dengan Simanjuntak

(1983:226) dalam Kurnia (2005) yang menyatakan bahwa. Pendidikan

membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu

dengan lebih cepat dan tepat”. Namun Menpan (2005) menyatakan “pendidikan

dan pelatihan pegawai yang berlaku dewasa ini bersifat formalitas guna

memenuhi persyaratan jabatan”. Akhirnya pendidikan dan pelatihan yang

dilakukan kurang efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

mengetahui faktor yang menghambat penerapan SAP dalam sebuah skripsi

dengan judul ‘’ Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar

Akuntasi Pemerintahan (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai’’

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam

penelitian ini adalah :

(18)

6

b. Apakah pelatihan - pelatihan terhadap penerapan SAP pada Pemerintah

Kota Binjai

c. Apakah pemahaman Standart Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh

terhadap penerapan SAP pada Pemerintah Kota Binjai.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan identifikasi masalah, maka

perlu dilakukan pembatasan masalah , yaitu : Penelitian ini dibatasi oleh aspek

akuntansi sektor publik untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada Pemerintahan Kota

Binjai.

1.4. Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang serta fakta-fakta di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah pemahaman SAP, pelatihan, dan

latar belakang pendidikan mempengaruhi penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai”

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Apakah pemahaman SAP, pelatihan, dan

latar belakang pendidikan mempengaruhi penerapan Standar Akuntansi

(19)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam

pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang menjadi kendala

penerapan SAP.

b. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak–pihak yang terkait di

pemerintah daerah.

c. Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai

(20)

68

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Early Burhan, 2003. Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan

Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Bagian Kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Bandung Asia Afrika Utara, skripsi, Jurusan Manajemen, Universitas Widyatama, Bandung.

Ancok, D. 1998. Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Gajah Mada University

Press, Yogyakarta.

Effendi, Sofyan, 2005. Modernisasi Tata Laksana Pelayanan Publik, Makalah, Lokakarya Nasional Reformasi Birokrasi, Yogyakarta.

Effendi, Sofyan, 2007. Penciptaan Tata Pemerintahan yang Bersih dan Beribawa. Makalah, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Enho. Yohanes. (2008). Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan, dan Pelatihan

serta Latar Belakang Pendidikan dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan. Skripsi S1. Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Enceng, et al,. 2008. “Meningkatkan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah

Dalam Mewujudkan Good Governance”. Jurnal Kebijakan Dan

Manajemen PNS Vol 2 (1) : 33-40

Estiningsih, Retno Utami, 2008. “Penerapan‘’Learning Organitations’’Bagi

Pengembangan SDM Organisasa’’.www.tabloid-Tawon.com’’, download tanggal 10 Oktober 2012.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gustati, 2011. “Hubungan Antara Komponen Standar Umum Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), Motivasi, dan Komitmen Organisasi Dengan Kinerja Auditor BPKP (Studi Pada Auditor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Provinsi Sumatera Barat).“ Jurnal Akuntansi & Manajemen.Vol 6 No.2

Kurnia, Nia, 2005. Pengaruh Latar Belakang Tingkat Pendidikan terhadap

Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, Skripsi, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Komite Standar Akuntasi Pemerintahan, Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar Akuntasi Pemerintahan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

(21)

69

Menteri Pendayagunaan Aparatur (Menpan), 2005. Reformasi Birokrasi untuk

Mewujudkan Good and Clean Government, Makalah, Sespati Polri, Bandung

Mifti, Sri Dkk. 2009. “Pengawasan Internal Dan Kinerja : suatu kajian di Inspektorat Jenderal Dalam Negeri“ Jurnal Ekonomi BisnisNo. 3 Vol. 14

Najamudin, Lalu Muhamad, 2004. Manajemen pendidikan dan pelatihan Pegawai

Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah,Tesis, Jurusan Manajemen Publik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Nasaruddin,(2008).Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman

Kerjaterhadap Kualitas Penyajian Informasi Akuntansi pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk..Jurnal Ichasan Gorontalo vol 3. Jurusan Akuntansi. Makassar

Nordiawan, Deddi, 2006. Akuntasi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi Putra, Maulidah Rahmawati, 2007. Akuntasi

Pemerintahan, penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Revida, Erika, 2007. Penataan Ulang Birokrasi dan Kualitas pelayanan Publik di

Era Otonomi Daerah, Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar Tetap bidang ilmu Administrasi Kepegawaian Negara pada Fakultas Ilmu social dan ilmu politik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Roesyanto, Indah A., 2007. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat

Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan pemerintah no. 24 tahun 2005 di Pemerintah Kota Medan, Skripsi, Jurusan Akuntasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pemerintah RI, 2010. Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 71/ 2010 tentang Standar Akuntasi pemerintahan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

(22)

70

Slamet, Sri Waryanti, 2007. Pendidikan vs Pelatihan. ‘’http://www.kuliah – Online.com’’,download tanggal 25 Oktober 2013.

Sugiyono, 2007.Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Republik

Indonesia, 2004. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Yuliani, syafrida, 2010. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Berpikir Penelitian.................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari

Pembunuh Kolesterol: Diet Rendah Karbohidrat Ada bukti bahwa diet rendah karbohidrat mungkin lebih baik dari diet rendah lemak untuk mengendalikan

Penyusunan Renja SKPD ini sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 09 Tahun

Salah satu dari mereka ingin ada dari mereka berdua yang mengajak basis sekolahnya agar tidak

Universitas Negeri

Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan tingkat return yang diharapkan dari aset yang berisiko dan untuk menghitung risiko yang tidak dapat diversifikasi dalam suatu

Berdasarkan hasil penelitian dan uji coba model permainan simulasi media tiga dimensi di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Amanah Lutang, dengan menggunakan