• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENAL MODEL CAPM DAN APT DALAM INVEST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENGENAL MODEL CAPM DAN APT DALAM INVEST"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENAL MODEL CAPM DAN APT DALAM INVESTASI

Oleh Widia Damayanti (1505098)

1. INVESTASI

- Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2003).

- Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2010).

- Investasi adalah setiap penggunaan uang dengan maksud memperoleh penghasilan (Husnan, 2010)

Dapat disimpulkan bahwa investasi adalah sejumlah dana yang dimiliki pada masa sekarang kemudian digunakan untuk produksi yang efisien sehingga akan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.

2. RETURN (TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI)

Dalam investasi, sering digunakan istilah return yang merupakan hasil dari investasi. Retur ini dapat berupa pendapatan bunga dalam bentuk uang tunai atau sekuritas yang disebut dividen, atau berupa capital gain (Selisih antara harga jual sekuritas dengan harga belinya).

3. RISK (RISIKO INVESTASI)

Risiko merupakan kemungkinan perubahan antara return aktual dengan return harapan (Tandelilin, 2010). Secara singkat sumber risiko terdiri dari:

1. Risiko suku bunga 2. Risiko pasar 3. Risiko inflasi 4. Risiko bisnis 5. Risiko finansial 6. Risiko likuiditas

7. Risiko nilai tukar mata uang 8. Risiko negara

Jenis risiko:

1. Risiko sistematis

Risiko yang berkaitan dengan pasar secara keseluruhan, tidak dapat didiversifikasi karena dipengaruhi oleh faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan.

2. Risiko tidak sistematis

Risiko yang tidak dapat terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan, lebih terkait dengan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas dan risiko ini bisa diminimalkan denegan diverifikasi aset dalam satu portofolio.

(2)

Portofolio investasi berarti sekumpulan investasi, tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proposi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut (Husnan, 2005).

- Portofolio yang efisien adalah portofolio dengan return tinggi pada risiko tertentu atau terkecil.

- Portofolio optimum adalah portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien.

5. MODEL KESEIMBANGAN PORTOFOLIO INVESTASI

Kemampuan untuk mengestimasi return sekuritas merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan oleh seorang investor. Untuk dapat mengestimasi retur dengan baik, maka digunakan suatu model estimasi. Model yang dikembangkan adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT).

Caital Asset Pricing Model

(CAPM)

CAPM pertama kali dikenal oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada pertengahan tahun 1960-an yang didasari oleh teori portofolio Markowitz, dimana masing-masing investor diasumsikan akan mediversifikasi portofolionya dan memilih portofolio yang optimal atas dasar preferensinya terhadap return dan risiko.

CAPM merupakan model yang menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang (Tandelilin, 2010). CAPM merupakan bagian penting dalam bidang keuangan yang digunakan untuk memprediksi keseimbangan antara expected return dan risiko suatu aset pada kondisi ekuilibrium. Pada tingkat ekuilibrium, tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor pada suatu saham akan dipengaruhi oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini, risiko yang diperhitungkan hanya risiko sistematis yang diukur dengan beta, untuk risiko yang tidak sistematis dapat dihilangkan atau diminimalisir dengan cara diversifikasi.

Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan tingkat return yang diharapkan dari aset yang berisiko dan untuk menghitung risiko yang tidak dapat diversifikasi dalam suatu portofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian.

Aumsi-asumsi mengenai CAPM:

a. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return dimasa depan yang identik, karena mereka mempunyai harapan yang hampir sama. Semua investor menggunakan sumber informasi seperti tingkat return, varians return, dan matriks korelasi yang sama dalam kaitannya dengan pembentukan portofolio yang efisien. b. Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama, misalnya satu tahun. c. Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat return yang

bebas risiko.

d. Tidak ada biaya transaksi, yaitu biaya-biaya pembelian dan penjualan saham seperti biaya broker, biaya penyimpanan saham (custodian) dll. Pada kenyataannya, jual-beli saham dikenakan biaya transaksi sehingga mengurangi return investasi tersebut dan akan menjadi pertimbangan bagi investor dalam mebuat keputusan investasi. e. Saham dapat dipecah-pecah dalam satuan yang tidak terbatas, sehingga investor

(3)

f. Tidak ada pajak pendapatan pribadi, sehingga bagi investor tidak masalah apakah mendapatkan return dalam bentuk dividen atau capital gain. Pada kenyataannya dividen dan capital gain dikenakan pajak. Apabila tarif pajak dividen dan capital gain berbeda, tentu akan mempengaruhi investor dalam memilih saham yang akan dimasukan ke dalam portofolio.

g. Tidak ada inflasi

h. Terdapat banyak sekali investor dan tidak ada satupun investor yang dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas. Seseorang tidak dapat mempengaruhi harga saham melalui tindakan membeli atau menjual saham yang dimilikinya. Informasi tersedia untuk semua investor dan dapat diperoleh dengan bebas tanpa biaya, sehingga harga saham sudah mencerminkan semua informasi yang ada, asumsi ini mengindikasikan pasar persaingan sempurna, dimana investor secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga saham. Namun jika kita melihat struktur kepemilikan saham di Indonesia, tampak bahwa sebagian kecil saham suatu perusahan publik yang dijual kepada masyarakat dan sebagian besarnya dimiliki individu, keluarga atau institusi. Sehingga pemegang saham mayoritas dapa tmempengaruhi harga saham melalui jual-beli saham yang dimilikinya.

i. Pasar dalam keadaan seimbang

Meskipun sebagian besar asumsi tidak realistis, Milton Friedman pemenang Nobel dalam bidang ekonomi tahun 1976 mengatakan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam suatu model tidak harus menggambarkan semua realita yang ada tapi yang penting adalah seberapa bagus model tersebut dapat digunakan untuk memprediksi hasil yang ingin dicapai.

CAPM berargumentasi bahwa memang benar arus kas tidaklah pasti. Ketidak pastian arus kas disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah operating leverage dan erat tidaknya hubungan kondisi bisnis tersebut dengan kondisi perekonomian. Dalam CAPM risiko didefinisikan sebagai beta. Dari itu, perusahaan yang mempunyai arus kas yang tinggi juga akan cenderung mempunyai beta yang tinggi pula.

Untuk menerapkan CAPM dalam capital budgeting, maka yang diperlukan adalah:

1. Menaksir beta dari proyek (rencana investasi) yang sedang dianalisis

2. Menaksir tingkat keuntungan portofolio pasar. Sebagai proxy sering dipergunakan tingkat keuntungan rata-rata dari seluruh kesempatan investasi yang tersedia di pasar modal atau index pasar.

3. Menentukan tingkat keuntungan dari investasi yang bebas risiko.sebagai proxy digunakan tingkat keuntungan dari sekuritas yang dijamin pemerintah (misalnya SBI)

4. Menaksir arus kas yang diharapkan

Untuk menentukan beta digunakan rumus berikut ini:

β

iu =

βi/1+(1-t)(B/S)

keterangan:

βi= beta dari saham

βiu= beta perusahaan seandainya menggunakan 100% modal sendiri

(4)

S= nilai modal sendiri

B= nilai utang

CAPM merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara lebih sederhana, karena menggunakan variabel beta untuk menggambarkan risiko. Dalam keadaan ekuilibrium hasil return yang disyaratkan oleh investor untuk suatu saham akan dipengaruhi oleh saham tersebut. Ekuilibrium pasar adalah kondisi pasar pada sat harga-harga aktiva berada ditingkat yang tidak memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif.

Rumus mencari return harapan dari suatu sekuritas:

E(Ri) = Rf +βi [E (Rm) –Rf]

Keterangan:

E (Ri) = return yang diharapkan dari sekuritas i yang mengandung risiko Rf = return bebas risiko

E (Rm) = return portofolio pasar yang diharapkan

βi =koefisien beta sekuritas i (tolak ukur risiko yang tidak bisa terdiversifikasi dari berharga yang ke-i)

Rumus diatas menyatakan bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham adalah tingkat keuntungan bebas risiko ditambah dengan premi risiko. Semakin besar risiko saham tersebut semakin tinggi premi risiko yang diharapkan dari saham tersebut. Dengan demikian, semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan dari saham tersebut.

Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, maka digunakan market model:

R

i

=

ɑ

i

i

R

m

+e

i

Keterangan:

Ri : tingkat pendapatan sekuritas i

Rm : tingkat pendapatan indeks pasar

βi : beta ɑi : intersep

ei :random residual error

a. Return Market (Rm)

Merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan dipasar saham atau return investor uang berinvestasi diportofolio pasar saham. Pasar saham ini dapat dijadikan sebagai proxy akan keadaan pasar saham.

b. Beta (β)

Didalam model ini hanya risiko sistematis yang dapat mempengaruhi return. Risiko sistematis dapat dihitung dan diminimalkan melalui diversifikasi sedangkan risiko tidak sistematis tidak dapat dihitung, parameter yang digunakan untuk mengukur risiko sistematis disebut beta.

(5)

d. Merupakan aset yang tingkat returnnya dimasa depan yang pengambilan harapan sudah dapat dipastikan nominalnya pada saat ini. salah satu contoh aset bebas risiko adalah sertifikat BI.

Secara singkat, menganalisis expected return menggunakan model CAPM adalah sebagai berikut:

1. Menghitung return saham yang sesungguhnya pada tahun bersangkutan 2. Menghitung return pasar pada tahun bersangkutan

3. Menghitung beta dengan menggunakan rumus market model yang meregresikan antara return saham yang sesungguhnya dengan return pasar

4. Kemeudian membentuk model persamaan CAPM

5. Menghitung return saham yang diharapkan dengan menggunakan model persamaan CAPM

Misalkan beta saham suatu industri textil ditaksir sebesar 1,32. Rata-rata perbandingan antara utang dengan modal sendiri dengan modal sendiri yang dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut adalah 0,5 : 0,5. Tarif pajak penghasilan sebesar 35%. Berdasarkan atas informasi tersebut, bisa dihuitung beta aktiva industri tekstil, yaitu:

βiu= [1,32/{1+(0,5/0,5)(1-0,35)}]

=1,32/1,65 =0,80

Misalkan tingkat keuntungan rata-rata investasi disekuritas diharapkan untuk tahun-tahun yang akan datang akan sebesar 20%. Tingkat keuntungan dari investasi bebas risiko sebesar 8%. Apabila perusahaan akan membangun pabrik textil, maka expected return adalah:

E(Ri) = Rf +βi [E (Rm) –Rf] = 0,08 + 0,80(0,20-0,08) = 0,176

= 17,6%

Jadi dapat diketahui bahwa tingka keuntungan yang diharapkan adalah sebesar 17,6%

Arbitrage Pricing Theory (APT)

Merupakan return harapan dari suatu sekuritas ditentukan oleh multi faktor atau indeks dari sumber risiko-risiko lainnya. Asumsi yang dipakai dalam APT:

1. Investor mempunyai kepercayaan yang bersifat homogen

2. Investor adalah risk averse yang berusaha untuk memaksimalkan utilitas 3. Pasar dalam kondisi sempurna

4. Return diperoleh dengan menggunakan model faktorial

(6)

1. Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return saham-saham di pasar. Kejadian-kejadian khusus yang berkaitan dengan perusahaan, bukan merupakan faktor risiko APT.

2. Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return harapan. Untuk itu perlu dilakukan pengujian secara empiris dengan cara menganalisis return saham secara statistik untuk melihat bagaimana faktor-faktor risiko tersebut berpengaruh secara luas terhadap return saham.

3. Pada awal periode, faktor risiko tersebut mengandung informasi yang tidak diharapkan atau bersifat mengejutkan pasar( ada perbedaan antara nilai yang diharapkan dengan nilai yang sebenarnya).

Dalam APT risiko didefinisikan sebagai sensitivitas saham terhadap faktor-faktor ekonomi makro dan besarnya return harapan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut.

Persamaan APT untuk menghitung return dan risiko:

E(Ri) = Rf +β

1

F

1t

+ β

2

F

2t

+...+ β

n

F

nt

Keterangan:

E(Ri) : return harapan dari sekuritas i Rf : tingka bunga bebas risiko

F1 : tingkat inflasi yang tidak diharapkan pada periode t

F2 : tingkat GDP yang tidak diharapkan pada periode t

F3 : tingkat suku bunga SBI yang tidak diharapkan pada periode t

β1 : tingkat sensitivitas return terhadap inflasi

β2 : tingkat sensitivitas return terhadap GDP

β3 : tingkat sensitivitas return terhadap SBI

a. INFLASI

Inflasi merupakan kenaikan terus menerus dalam rata-rata tingkat harga (McEachern, 2000).

Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang berkaitan dengan dampaknya terhadap makro ekonomi agregat, pertumbuhan ekonomi, keseimbangan eksternal, daya saing, tingkat bunga dan distribusi pendapatan.

Komponen inflasi:

- Adanya kecenderungan harga-harga yang meningkat dibandingkan dengan sbelumnya

- Kenaikan berlangsung secara terus-menerus

- Kenaikan harga terjadi pada semua komoditi secara umum

b. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)

GDP merupakan indikator ekonomi yang paling umum untuk melinilai kondisi perekonomian sebuah negara. Sebagai ukuran keseluruhan dari total produksi ekonomi suatu negara, yaitu total nilai pasar dari barang jadi dan jasa yang dihasilkan didalam suatu negara selama satu tahun tertentu. GDP sama dengan total produksi konsumsi dan barang-barang investasi, pemebelanjaan pemerintah dan ekspor neto ke negara lain.

(7)

keuntungan tersebut dapat dipengaruhi berbagai faktor dalam perekonomian dan industri. Baik CAPM maupun APT berpendapat bahwa ada hubungan yang positif antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan risiko

Untuk memberikan ilustrasi penerapan konsep APT, misalkan ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan semua saham, dan faktor-faktor tersebut adalah pertumbuhan GDP dan inflasi. Misalkan lebih lanjut:

(1) Tingkat keuntungan bebas risiko adalah sebesar 10%

(2) Tingkat keuntungan yang diharakan untuk saham yang mempunyai unit kepekaan (β=1,0) terhadap pertembuhan GDP dan kepekaan 0 (β=0,0) terhadap inflasi adalah 15%

(3) Tingkat keuntungan yang diharapkan untuk saham yang mempunyai unit kepekaan (β=1,0) terhadap inflasi dan kepekaan nol (β=0,0)terhadap pertumbuhan GDP adalah 13%.

Suatu saham (untuk mudahnya kita sebut saham i) mempunyai kepekaan terhadap pertumbuhan GDP sebesar 1,40 dan kepekaan terhadap inflasi sebesar -0,30. Dengan demikian tingkat keuntungan yang diharapkan unutk saham tersebut adalah:

E(Ri) = 10% + (15%-10%)1,4 + (13%-10%)(-0,3)

=16,1%

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar hasil penelitian dan pembahas an, maka simpulan yang didapat adalah: (1) motivasi belajar IPS mahasiswa Kelas RS 14 A meningkat dari pra siklus ke siklus 1

Alhamdulillaah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah merahmati, memberi petunujuk, dan kesabaran sehingga penulis mampu menyelesaikan

mencapai superior efisiensi, quality, inovasi, dan customer responsiveness; artinya, menciptakan superior value dan keunggulan kompetitif.. Misalnya, distinctive competency

berupa sudut rotor, tegangan dan daya elektrik yang terjadi pada saat pelepasan. beban pada bus

Sasaran dari Bantuan Tata Kelola Jurnal Elektronik Nasional adalah jurnal- jurnal di Indonesia yang sudah menerbitkan jurnal secara elektronik, sudah terindeks DOAJ

2 Video streaming di dalam jaringan wireless 802.11n berbasis topologi repeater diperlukan sebuah jaringan yang dibangun dengan menggunakan dua buah komputer yang berfungsi

Sardjito General Hospital, Yogyakarta, Indonesia.We analyzed the pus from the perforated appendicitis patients who underwent surgery at Dr.. SardjitoGeneral Hospital from January

DAFTAR URUT KEPANGKATAN TAHUN 2015 DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG. TEMPAT