• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL. Oleh : RENI EKA PUTRI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ARTIKEL. Oleh : RENI EKA PUTRI NIM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SUMATERA BARAT SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 DI KELAS VII SMP N 22 PADANG

ARTIKEL

Oleh : RENI EKA PUTRI

NIM. 09090066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

1

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PRAKTEK LAPANGAN (PPL) STKIP PGRI SUMATERA BARAT SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

DI KELAS VII SMP N 22 PADANG

NAMA : RENI EKA PUTRI

NPM : 09090066

PROGRAM STUDI : Pendidikan Ekonomi

INSTITUSI : SEKOLAH TINGGI KEGURUAN dan ILMU

PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

Padang, Oktober 2014

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

( Dra. Mirna Tanjung, M.Si ) ( Lovelly Dwinda Dahen, S,Pd, M.E )

(3)

STUDENT PERCEPTIONS OF BASIC SKILLS PROGRAM STUDENT TEACHING PRACTICE FIELD (PPL) STKIP PGRI WEST SUMATRA EVEN SEMESTER

ACADEMIC YEAR 2013/2014 IN CLASS VII SMP N 22 PADANG

1

Reni Eka Putri

2

Mirna Tanjung

3

Lovelly Dwinda Dahen Economics Education Program

STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the perception of the seventh grade students of SMP N 22 Champaign to teach students the basic skills of field practice program (PPL) STKIP PGRI West Sumatra Semester Academic Year 2013/2014.

This research uses a quantitative approach. The study population is the entire seventh grade students of SMP N 22 Padang 2013/2014 academic year consisting of 254 people and sampling techniques in this study using simple random sampling technique so that the sample in this study were as many as 155 people.

Collecting data in this study using a questionnaire of 32 items. The data obtained were analyzed using percentage calculations.

From the results of this research is that teachers' skills in teaching at PPL SMP N 22 Padang in terms of skills is quite open lesson with TCR 78.84%. Students 'perceptions of teachers' teaching basic skills in managing a class PPL is quite the TCR 78.86%. Students' perceptions about the teaching of basic skills in connection with explaining the fairly with TCR 77.81%. Students 'perceptions of teachers' skills in teaching PPL held in connection with the variation is quite the TCR 75.59%. Students 'perceptions of teachers' skills in teaching with respect to PPL asking quite enough to TCR 74.45%. Teachers' skills in teaching at PPL SMP N 22 Padang in connection with providing reinforcement is quite the TCR 74.16%. Perceptions of students in relation to the teaching of basic skills related teacher closes the lesson is quite the TCR 74.32%. Based on the research results suggested to PPL students to improve basic skills of teaching and provide reinforcement in connection with providing the opportunity for students to express opinions and closing skills related lesson provides a glimpse of information about the matter to the next meeting, before the clock expires lessons.

.

Keyword : Perception, Teaching basic skills and Practice Field Program

1Student Education Program Economics STKIP PGRI West Sumatra Force 2009

2Supervisor I and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra

3Supervisor II and Lecturer STKIP PGRI West Sumatra

(4)

3 PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

MAHASISWA PROGRAM PRAKTEK LAPANGAN (PPL) STKIP PGRI SUMATERA BARAT SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

DI KELAS VII SMP N 22 PADANG

1

Reni Eka Putri

2

Mirna Tanjung

3

Lovelly Dwinda Dahen Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa program praktek lapangan (PPL) STKIP PGRI Sumatera Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa kelas VII SMP N 22 Padang tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 254 orang dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 155 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket sebanyak 32 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan persentase.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan keterampilan membuka pelajaran tergolong cukup dengan TCR 78,84%. Persepsi siswa tentang keterampilan dasar mengajar guru PPL dalam mengelola kelas tergolong cukup dengan TCR 78,86%. Persepsi siswa tentang keterampilan dasar mengajar sehubungan dengan menjelaskan tergolong cukup dengan TCR 77,81%. Persepsi siswa tentang keterampilan guru PPL dalam mengajar sehubungan dengan mengadakan variasi tergolong cukup dengan TCR 75,59%. Persepsi siswa tentang keterampilan guru PPL dalam mengajar sehubungan dengan bertanya tergolong cukup dengan TCR 74,45%. Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan memberikan penguatan tergolong cukup dengan TCR 74,16%. Persepsi siswa sehubungan dengan keterampilan dasar mengajar guru terkait menutup pelajaran tergolong cukup dengan TCR 74,32%. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada mahasiswa PPL untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar memberikan penguatan sehubungan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan keterampilan menutup pelajaran terkait memberikan sekilas informasi tentang materi untuk pertemuan selanjutnya, sebelum jam pelajaran berakhir.

.

Kata Kunci : Persepsi, Kemampuan Dasar Mengajar dan Program Praktek Lapangan

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009

2Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

PENDAHULUAN

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan.

Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2013:8).

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah, seperti pembaharuan kurikulum, pengadaan sarana dan prasarana, peningkatan mutu guru serta kegiatan yang merangsang minat siswa untuk belajar. Hal ini sangat penting mengingat fungsi pendidikan telah dijelaskan dalam Undang-Undang Pendidikan No 20 Tahun 2003 yaitu :

“Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu pendidikan dan martabat bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya ”.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan disegala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman.

Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan dengan masalah proses pembelajaran.

Proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh adanya tenaga pendidik yang berkualitas.

Tenaga pendidik atau guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama (Mulyasa, 2012:5). Dengan adanya guru yang berkualitas maka akan didapat pembelajaran yang berkualitas juga.

Selain itu, guru juga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya dibidang pendidikan. Salah satu cara untuk menciptakan guru yang handal adalah dengan mempersiapkan calon guru yang berkualitas yakni dengan mengadakan Praktek Pengalaman Lapangan

(PPL) bagi calon guru atau pendidik itu sendiri, dimana sebelum seorang guru mengajar di sekolah- sekolah tentunya harus dibekali terlebih dahulu dengan ilmu-ilmu yang diperoleh melalui jenjang pendidikan yang kemudian diadakan latihan-latihan atau disebut juga dengan Program Praktek Lapangan.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program dalam pendidikan pra jabatan guru yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi sehingga setelah menyelesaikan pendidikan mereka siap melaksanakan tugas dan amanah sebagai seorang guru, sebagai pelaksana tugas yang profesional, seorang guru dituntut tidak hanya tahu dan memahami tugasnya, tetapi juga mampu melaksanakan tugas tersebut. Melalui PPL tersebut calon guru atau mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan dan pada saat melaksanakan PPL akan terlihat kemampuannya dalam mengajar di sekolah (Oemar Hamalik, 2009:

171-172).

Itulah sebabnya PPL merupakan salah satu program dari seluruh program pendidikan prajabatan guru, sebagai program pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan setelah para mahasiswa calon guru mendapatkan bekal yang memadai di dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru seperti landasan pendidikan menguasai bidang studi serta hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan proses pembelajaran. Bakat pengetahuan dan kemampuan tersebut diperoleh berbagai mata kuliah yang disajikan sejak para mahasiswa memasuki jenjang perguruan tinggi.

Mata kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung pembelajaran. PPL diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetisi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Melalui cara ini, mahasiswa calon guru dapat mempersentasikan praktek mengajar dihadapan dosen pembimbing dan teman-temannya.

Dengan ini mahasiswa dapat mencoba satu atau beberapa dalam 7 jenis keterampilan dasar mengajar yang diharapkan dapat dikuasai dan dimiliki oleh mahasiswa calon guru kelak. Ketujuh jenis keterampilan dasar merupakan dasar dan pedoman bagi mahasiswa calon guru dalam mengelolah proses belajar mengajar didalam kelas, diantaranya adalah pengelolaan kelas yang baik, bagaimana melaksanakan pembelajaran yang baik di dalam kelas.

Disamping itu juga merupakan dasar teoritis bagi guru untuk melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah.

Salah satu masyarakat sekolah tersebut adalah SMP N 22 Padang. Sekolah ini merupakan sekolah

(6)

5

yang menjadi salah satu tempat mahasiswa melaksanakan PPL. Sekolah ini merupakan salah satu Sekolah yang menjadi rekanan Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP). Adapun program studi di STKIP PGRI Sumatera Barat pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang melaksanakan praktek lapangan di SMP Negeri 22 Padang adalah program studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi dan Matematika.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang Melaksanakan PPL di SMP N 22 Padang Semester Genap Tahun 2013/2014

No Nama Mahasiswa Program Studi

1 Annisa Pendidikan Bhs. Dan Sastra Indo 2 Febrianti Ria Saputri Pendidikan Bhs. Dan Sastra Indo 3 Annisa Desfitri Pendidikan Bhs. Dan Sastra Indo 4 Vivi Yulia Sari Pendidikan Bhs. Inggris 5 Ardinal Rusman Pendidikan Bhs. Inggris 6 Arfita Lidia Pendidikan Ekonomi 7 Dedi Dianto Pendidikan Ekonomi 8 Afri Rahmania Pendidikan Matematika 9 Refi Marganika Lubis Pendidikan Matematika 10 Elka Surya Amrini Pendidikan Matematika 11 Yuri Desmawita Pendidikan Matematika

12 Depi Pendidikan Matematika

Sumber: Data UPPL STKIP PGRI SUMBAR Tahun 2014 Dari Tabel terlihat bahwa ada dua belas orang mahasiswa yang melaksanakan Program Praktek Lapangan di SMP Negeri 22 Padang yang terdiri dari empat bidang studi yaitu program studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdiri dari tiga orang, Bahasa Inggris dua orang, Ekonomi dua orang dan Matematika lima orang.

Dalam pelaksanaan PPL, mahasiswa dituntut banyak hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. Penerapan atau praktek untuk menjadi guru tidak semudah yang diceritakan. Ada mahasiswa yang benar-benar melaksanakan PPL, ada yang hanya sekedar lepas tanggung jawab karena PPL merupakan mata kuliah wajib dari kampus, dan menghadiri kegiatan PPL hanya untuk sekedar mengambil absen saja dan tidak mau mengajar sebagaimana yang dituntut dari program PPL itu sendiri.

Sebelum mahasiswa melaksanakan PPL ke sekolah-sekolah, usaha-usaha kearah peningkatan mutu keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL telah dilakukan, salah satunya adalah dengan adanya mata kuliah MicroTeaching sebelum melaksanakan Program Praktek Lapangan. Dalam perkuliahan ini mahasiswa sudah diberikan pengetahuan-pengetahuan

dan pengalaman masalah pembelajaran dan diantaranya adalah masalah keterampilan dasar mengajar dalam proses pembelajaran di kelas seperti bagaimana pengelolaan kelas yang baik, bagaimana memulai dan mengakhiri proses pembelajaran pada tiap pertemuan dan lain sebagainya (Tim Penyusun Buku Panduan Pengajaran mikro UNY, 2011: 1 ).

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan beberapa orang guru pamong pada tanggal 12 April 2014 di SMP Negeri 22 Padang masih terdapat permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas.

Permasalahan tersebut diantaranya, sehubungan dengan keterampilan dasar mahasiswa PPL dalam mengajar, baik itu keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup pelajaran dan keterampilan mengelola kelas.

Sedangkan menurut Usman (2010:74) menyatakan seorang calon guru harus memiliki keterampilan dasar mengajar sebelum melaksanakan proses pembelajaran dalam kelas seperti keterampilan bertanya, memberikan penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran dan mengelola kelas. Namun kenyataan yang ada dilapangan masih banyak juga mahasiswa atau calon guru yang belum memiliki kesiapan dalam hal pembelajaran tersebut.

Kemudian observasi dan wawancara penulis dengan beberapa orang siswa pada tanggal 14 April 2014 di SMP Negeri 22 Padang juga terdapat permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas.

Permasalahan tersebut diantaranya, sebahagian siswa menyatakan mereka kurang mengerti dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru PPL. Hal tersebut dapat dilihat pada saat mahasiswa PPL menjelaskan materi pelajaran, sebahagian siswa keluar masuk kelas, berbicara dengan temannya, jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru PPL serta kurang menghargai guru PPL.

Asril (2010:95) juga menyatakan bahwa sebelum mahasiswa melaksanakan PPL, mahasiswa harus memiliki kesiapan fisik dan non fisik. Kesiapan fisik yang dimaksud adalah kesiapan jasmani seperti memiliki kesehatan tubuh, kerapian dan sebagainya.

Selanjutnya kesiapan non fisik adalah kesiapan mental seperti sudah ada kesiapan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran seperti permasalahan mengajar dalam kelas berupa penguasaan materi pelajaran dan dapat mengelola kelas dengan baik.

(7)

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan : 1. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang

terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam membuka pelajaran.

2. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam mengelola kelas.

3. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam menjelaskan.

4. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam mengadakan variasi.

5. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam bertanya.

6. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam memberikan penguatan.

7. Persepsi siswa kelas VII SMP N 22 Padang terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam menutup pelajaran.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 254 orang, dan yang dijadikan sampel adalah 155 orang siswa kelas VII SMP N 22 Padang.

Dari uraian data tersebut dirasa perlu diadakan penelitian tentang “Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) STKIP PGRI Sumbar Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 di Kelas VII SMP N 22 Padang”

.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2014. Tempat penelitian ini, di SMP Negeri 22 Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengungkap realita suatu masalah yang diteliti.

Metode penelitian ini adalah deskriptif, yang

yang

akan memandu peneliti dalam menentukan langkah- langkah bagaimana penelitian dilakukan untuk mencegah masalah-masalah sosial, dimana pencarian fakta-fakta dilakukan setelah kejadian itu berlangsung atau ketika sedang berlangsung.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara dan angket, yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis persentase.

Dengan rumus :

= x100%

Keterangan :

P = Persentase data yang dicari

f = Frekuensi atau jumlah jawaban responden yang benar

n = jumlah skor soal.

HASIL PENELITIAN

1. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam membuka pelajaran.

Sehubungan dengan membuka pelajaran terkait dengan pemeriksaaan kehadiran siswa masuk dalam kategori cukup, membuka pelajaran terkait dengan menceritakan berita menarik yang menimbulkan rasa ingin tahu masuk dalam kategori cukup, membuka pelajaran terkait dengan menjelaskan pelajaran dan guru menanyakan pemahaman siswa tentang materi yang akan dipelajari masuk dalam kategori cukup dan membuka pelajaran terkait dengan guru menyebutkan urutan materi pada waktu memulai pelajaran masuk dalam kategori cukup.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal membuka pelajaran. Sebagai calon guru, keterampilan dasar mengajar sehubungan dengan membuka pelajaran sudah merupakan hal yang semestinya dikuasai oleh seorang calon pendidik, dengan demikian proses pembelajaran akan dapat dilaksanakan dengan baik.

2. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam mengelola kelas.

Dalam mengelola kelas terkait menjelaskan materi pelajaran dan guru memperhatikan gerak-gerik siswa siswa masuk dalam kategori cukup, sebelum proses belajar mengajar berlangsung guru memberikan cerita diantara pelajaran agar siswa tidak jenuh masuk dalam kategori cukup, guru memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang kurang aktif masuk dalam kategori cukup, guru memberikan perhatian yang sama kepada seluruh siswa masuk dalam kategori baik, guru mendengar dan menyimak serta merespon apabila siswa yang bertanya atau yang ada permasalahan dalam belajar masuk dalam kategori baik.

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal mengelola kelas. Sebagai calon pendidik, keterampilan dasar mengajar sehubungan dengan pengelolaan kelas sudah merupakan hal yang semestinya dikuasai oleh seorang calon pendidik,

(8)

7

dengan demikian proses pembelajaran akan dapat dilaksanakan dengan baik.

3. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam menjelaskan.

Sehubungan dengan keterampilan dalam menjelaskan terkait guru menjelaskan dengan contoh yang jelas dan dekat dengan lingkungan siswa masuk dalam kategori cukup, guru memberikan contoh yang jelas dan dekat dengan lingkungan siswa masuk dalam kategori cukup, guru menerangkan pelajaran secara jelas dan berurutan atau sistematis masuk dalam kategori baik dan sewaktu menulis di papan tulis guru menggunakan dengan tanda-tanda seperti menggaris bawahi masuk dalam kategori cukup.

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal menjelaskan. Sebagai calon pendidik, keterampilan dasar mengajar sehubungan dengan keterampilan menjelaskan sudah merupakan hal yang semestinya dikuasai oleh seorang calon pendidik, jika guru tidak dapat menjelaskan pelajaran dengan baik maka pembelajaran yang baik tidak akan terlaksana dengan baik.

4. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam mengadakan variasi.

Keterampilan guru PPL sehubungan dengan mengadakan variasi terkait dengan guru menggunakan variasi nada, volume suara, dan kecepatan bicara selama mengajar masuk dalam kategori cukup, untuk menarik perhatian siswa, guru mengucapkan kata-kata perhatian, dengar baik-baik dan menunjuk atau mengetok papan tulis masuk dalam kategori baik, guru menggunakan alat bantu atau media pelajaran yang dapat dilihat seperti chart dan gambar dalam proses belajar mengajar masuk dalam kategori cukup, dalam mendemonstrasikan media pembelajaran dan menggunakan berbagai macam variasi masuk dalam kategori cukup dan guru memberikan suatu pengarahan kepada siswa yang membuat siswa agar tidak bosan dalam belajar masuk dalam kategori cukup.

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal mengadakan variasi. Variasi yang diberikan dalam kelas akan mempengaruhi bagaimana proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya variasi, siswa dalam belajar tidak akan merasa bosan. Suasana kelas akan selalu menyenangkan dan tidak membuat siswa gampang jenuh dalam mengikuti pembelajaran dalam kelas.

5. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam bertanya.

Kemampuan dalam bertanya terkait dengan pertanyaan yang diajukan guru PL singkat dan jelas masuk dalam kategori cukup, jika siswa merasa kesulitan menjawab pretanyaan, guru memberikan acuan berupa informasi yang berkaitan dengan jawaban masuk dalam kategori cukup, pertanyaan yang diberikan guru dimulai secara berurutan dari yang mudah hingga pertanyaan yang sulit masuk dalam kategori cukup, guru memberikan waktu berfikir sejenak kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan masuk dalam kategori cukup dan jika siswa bias menjawab pertanyaan yang diajukan, guru melemparkan pertanyaan kepada siswa lain masuk dalam kategori cukup.

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal bertanya. Setelah materi pelajaran, guru akan bertanya kembali tentang materi yang telah diberikannya, dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang apa yang telah diberikan kepada siswa, hal ini dapat mengetahui materi mana yang akan dijelaskan ulang, dan siswa akan dapat lebih memahaminya.

6. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam memberikan penguatan.

Kemampuan dalam memberikan penguatan terkait dengan guru berkata bagus, pintar, tepat sekali jika menjawab dengan benar masuk dalam kategori cukup, guru memberikan penghargaan kepada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar, seperti point masuk dalam kategori cukup, guru mengacungkan jempol kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat masuk dalam kategori cukup dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat masuk dalam kategori cukup.

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal memberikan penguatan. Materi yang telah diberikan kepada siswa harus dikuatkan dengan penjelasan yang mendalam. Agar siswa lebih mudah memahami materi yang telah diberikan.

7. Keterampilan dasar mengajar mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) dalam menutup pelajaran.

Dan keterampilan mahasiswa PPL sehubungan dengan keterampilan menutup pelajaran terkait dengan guru menyimpulkan materi ajar dengan melibatkan siswa masuk dalam kategori cukup, sebelum mengakhiri pelajaran, guru menanyakan kepada siswa materi yang baru dipelajari untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan masuk dalam kategori cukup, Guru memberikan evaluasi

(9)

dalam bentuk post test / kuis / ulangan harian masuk dalam ketegori cukup, sebelum jam pelajaran berakhir, guru memberikan sekilas informasi tentang materi minggu depan masuk dalam kategori cukup dan guru memberikan remedial untuk siswa yang belum mencapai KKM dan pengayaan untuk siswa diatas KKM masuk dalam kategori cukup.

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa mahasiswa cukup baik dalam hal menutup pelajaran. Cara, bahasa dan gaya guru dalam menutup pelajaran juga menjadi keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru, dengan demikian pembelajaran akan terlaksana secara sistematis dan baik.

Berdasarkan hasil analisis persepsi siswa tentang keterampilan dasar mengajar mahasiswa PPL maka terbukti bahwa mahasiswa PPL memiliki kemampuan yang cukup sehubungan dengan kemampuan dasar mangajar terkait dengan sub variabel dalam membuka pelajaran, dalam mengelola kelas, dalam menjelaskan, dalam mengadakan variasi, dalam bertanya, dalam memberikan penguatan, dan dalam menutup pelajaran.

Terlihat siswa menyatakan bahwa guru PL memiliki kemampuan mengajar yang cukup.

Hal ini tidak sesuai dengan survey awal yang peneliti lakukan. Dimana sebahagian siswa menyatakan guru PPL tidak mengajar sebagaimana mestinya Namun hal ini ternyata berbeda setelah dilakukan penelitian. Diketahui bahwa guru PPL cukup terampil terkait dalam kemampuan dasar mengajarnya

.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan keterampilan membuka pelajaran memperoleh skor rata-rata 3,94 dan TCR 78,84. Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan keterampilan membuka pelajaran adalah cukup.

2) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan mengelola kelas memperoleh skor rata-rata 3,94 dan TCR 78,86.

Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan mengelola kelas adalah cukup.

3) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan menjelaskan memperoleh skor rata-rata 3,89 dan TCR 77,81.

Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan menjelaskan adalah cukup.

4) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan mengadakan variasi memperoleh skor rata-rata 3,78 dan TCR 75,59. Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan mengadakan variasi adalah cukup.

5) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan bertanya memperoleh skor rata-rata 3,72 dan TCR 74,45.

Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan bertanya adalah cukup.

6) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan memberikan penguatan memperoleh skor rata-rata 3,71 dan TCR 74,16. Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan memberikan penguatan adalah cukup.

7) Keterampilan guru PPL dalam mengajar di SMP N 22 Padang sehubungan dengan menutup pelajaran memperoleh skor rata-rata 3,72 dan TCR 74,32. Hal ini berarti keterampilan guru dalam PPL sehubungan dengan menutup pelajaran adalah cukup.

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa PPL, diharapkan untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar memberikan penguatan sehubungan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan keterampilan menutup pelajaran terkait memberikan sekilas informasi tentang materi untuk pertemuan selanjutnya, sebelum jam pelajaran berakhir dan mahasiswa PPL dapat lebih memperhatikan siswa dalam hal pemberian pendapat serta memberi informasi kepada siswa agar siswa lebih siap dalam mengikuti proses belajar mengajar, seperti memberi kesempatan kepada siswa agar dapat berkomentar tentang materi ajar yang disampaikan oleh guru PPL.

2. Bagi siswa, diharapkan untuk mempergunakan sarana dan prasarana dengan maksimal dengan harapan dapat mendukung untuk pencapaian prestasi belajar secara maksimal.

3. Disarankan kepada siswa agar mereka tetap menjaga persepsi yang positif terhadap kompetensi mahasiswa PPL, dengan cara memelihara objektivitas penilaian terhadap mahasiswa PPL yang memiliki orientasi motivasional pada pencapaian prestasi.

4. Dalam penelitian ini tidak dibahas tentang keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan mengajar kelompok kecil, oleh karena itu disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan keterampilan tersebut.

(10)

9

PENUTUP

Jurnal ini diolah dari skripsi dengan judul

“Persepsi Siswa tentang Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Program Praktek Lapangan (PPL) STKIP PGRI Sumatera Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014 di Kelas VII SMP N 22 Padang”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Asril, Zainal. (2010). Micro Teaching (disertai dengan pedoman pengalaman lapangan). Rajawali Pers: Padang.

Hamalik, Oemar. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara: Jakarta

.

Mulyasa. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

_______. (2013). Pengembangan dan Impelementasi Kurikulum 2013. PT Remaja Rosdakarya:

Bandung.

Tim Penyusun Buku Panduan Pengajaran mikro UNY.

2011. Panduan Pengajaran Mikro.

Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Usman, Uzer. (2010). Menjadi Guru Profesional. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

(11)

Gambar

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang Melaksanakan PPL di SMP N 22 Padang Semester Genap Tahun 2013/2014

Referensi

Dokumen terkait

Bahan Kuliah pada mata kuliah Teori-Teori Sosial.. Penutupan gerak-gerik tangan ini bertujuan supaya harga ternak tidak diketahui oleh pedagang lainnya. Selain menjaga

Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.Komunikasi interpersonal

1. Salah satu sifat yang membedakan barang publik dengan barang lain adalah apakah orang dapat dikecualikan dari manfaat barang tersebut atau tidak. Bagi kebanyakan

Keduanya dapat digunakan sebagai pewarna alami makanan, namun untuk mengetahui daun pandan wangi atau pandan suji yang lebih efektif digunakan sebagai pewarna alami

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) FKIP

lengkap dalam rekam medis: semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan pengobatan yang diberikan pada pasien dan kewajban perawat dan petugas kesehatan lain

Menimbang : bahwa sesuai ketentuan Pasal 1 ayat (3) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 129 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 79 Tahun

″ngayah″ di lingkungan desa pakraman atau banjar dengan pengorbanan pikiran, tenaga, materi, serta waktu demi kepentingan lingkungannya tanpa imbalan, yang merupakan