• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BARANG PUBLIK ADMINISTRASI KEUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BARANG PUBLIK ADMINISTRASI KEUAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Barang Publik

MAKALAH BARANG PUBLIK

ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA

STIAMI 2014

Dosen Sudibyo, SE.MM

Disusun Oleh Kelompok :

1. Dedy Heryanto

2. Gatot Santoso

3. Imam Hidayat

4.

Retno Handayani

5.

Ridwan Fauzi

6.

Ria Aggraini

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, inayahnya serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Publik tentang Barang Publik dengan tepat waktu.

Keberhasilan ini tidak mungkin tercapai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung amupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Sudibyo,Se.MM selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi Keuangan Negara.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang bermanfaat dan membantu akan sanagt diperlukan dari berbagai pihak.

Jakarta, Januari 2015

(3)

ii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR ...ii DAFTAR ISI ...iii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ………...

C. Tujuan Penyusunan ………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Barang Publik dan Barang Privat ………....

B. Macam-macam Barang ………....

C. Barang Publik yang Penting ………..…

D. Sumber Daya Milik Bersama ………....

E. Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik ……….…

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………...

B. Saran ………...

(4)

iii Contohnya, penyediaan pertahanan umum. Seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari hal itu, apakah mereka membayar pajak atau tidak. Pemerintah menetapkan sesuatu seperti undang-undang hak milik dan hukum kontrak yang menciptakan lingkungan hukum dimana transaksi ekonomi terjadi. Keuntungan yang timbul dari lingkungan ini dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pemerintah menyediakan banyak barang publik kepada masyarakat. Sekilas, pemerintah tidak jauh berbeda dengan organisasi lain seperti serikat pekerja, asosiasi profesional, atau bahkan perkumpulan seperti klub mahasiswa. Mereka memberikan manfaat dan menciptakan kewajiban bagi para anggotanya. Pemerintah berbeda, terutama karena mereka dapat mencapai skala ekonomis dan karena pemerintah mempunyai kemampuan untuk membiayai aktivitas mereka melalui pendapatan pajak. Umumnya, barang publik harus disediakan oleh pemerintah. Barang ini dikonsumsi secara kolektif. Hal ini dilakukan oleh pemerintah karena pada umumnya swasta enggan terlibat dalam penyediaan tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini penyusun akan membahas tentang barang publik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan terkait barang publik.

2. Memberikan gambaran bagi rekan-rekan mahasiswa untuk mengetahui pentingnya

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Barang Publik (Public Goods) dan Barang Privat (Private Goods)

Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik adalah barang yang apabial dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-eksklusif. Ini berarti konsumsi atas barang tersebut oleh sutu individu tidak akan mengurangi jumlah barang yang tersedia untuk dikonsumsi oleh individu lainnya dan non-eksklusif berarti semua orang berhak menikamti manfaat dari barang tersebut. Contoh barang publik ini diantaranya udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu lalu lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya. Akan sulit untuk menentukan siapa saja yang boleh menggunakan papan marka jalan misalnya, karena keberadaannya memang untuk konsumsi semua orang. Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik sempurna (pure public goods) adalah barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat. Barang publik hampir sama dengan barang kolektif. Bedanya, barang publik adalah untuk masyarakat secara umum (keseluruhan), sementara barang kolektif dimiliki oleh satu bagian dari masyarakat (satu komunitas yang lebih kecil) dan hanya berhak digunakan secara umum oleh komunitas tersebut.

(6)

Sifat-sifat barang privat tersebut adalah :

1) Rivalrous consumption, dimana konsumsi oleh satu konsumen akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal serupa. Terjadi rivalitas antar calon konsumen dalam mengkonsumsi barang ini.

2) Excludable consumption, dimana konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga), dan mereka yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat dapat dikecualikan dari akses untuk mendapatkan barang tersebut (excludable). Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membeli atau membayar, sementara mereka yang tidak membayar tidak dapat menikmati pakaian tersebut.

3) Scarcity, yaitu kelangkaan atau keterbatasan dalam jumlah. Kelangkaan dan ketersediaan inilah yang menimbulkan kedua sifat sebelumnya.

Barang privat biasanya memang diadakan untuk mencari profit atau laba. Karena sifat-sifatnya tadi, barang privat dapat menjaga efisiensi pasar dalam pengadaannya. Efisiensi inilah yang menarik minat sektor swasta dan menimbulkan pemahaman bahwa barang privat adalah barang yang diproduksi oleh sektor swasta. Meskipun begitu, pemerintah pun sebenarnya dapat berlaku sebagai sektor swasta dan menjadi bagian dari pasar dalam penyediaan barang privat untuk tujuan-tujuan tertentu.

Perbedaan barang publik denagn barang yang lain:

(7)

2. Nonrivalitas. Sifat kedua yang menjadi karakter dari barang-barang publik adalah nonrivalitas. Barang-barang nonrivalitas adalah barang dimana manfaatnya dapat diberikan bagi pengguna tambahan dengan biaya marjinal nol. Pada sebagian besar barang, tambahan jumlah konsumsi membutuhkan sejumlah biaya produksi marjinal. Misalkan tambahan pemirsa pada satu saluran televisi tidak akan menambah biaya meskipun tindakan ini menyebabkan terjadinya tambahan konsumsi. Konsumsi oleh tambahan pengguna dari barang semacam itu adalah nonrivalitas/nonpersaingan sehingga tambahan konsumsi tersebut membutuhkan biaya marjinal sosial dari produksi sebesar nol, konsumsi tersebut tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk mengkonsumsi.

Macam-macam Barang Publik

Barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan penggunaannya, yaitu :

1) Non-rivalry. Berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi menfaat yang diperoleh orang lain. Contoh, dalam kondisi normal, apabila kita menikmati udara bersih dan sinar matahari, orang-orang di sekitar kita pun tetap dapat mengambil manfaat yang sama.

(8)

B. Macam-macam Barang

1. Barang pribadi adalah barang-barang yang ekskludabel dan rival. Contoh: Es Cendol. Es

cendol jelas bersifat ekskludabel karena kita bisa mencegah orang lain dari mengkonsumsinya. Es cendol juga bersifat rival karena, jika hanya ada satu es cendol, dan ada seseorang yang mengkonsumsinya maka orang lain tidak bisa mengkonsumsinya.

2. Barang publik adalah barang-barang yang tidak ekskludabel dan juga tidak rival. Artinya

siapa saja tidak bisa mencegah untuk memanfaatkan barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak mengurangi peluang orang lain melakukan hal yang sama. Contoh: pertahanan suatu negara aman karena mampu melawan setiap serangan dari negara lain, maka siapa saja di negara itu tidak bisa dicegah untuk menikmati rasa aman, peluang bagi orang lain untuk turut menikmati keamanan sama sekali tidak berkurang.

3. Sumber daya milik bersama (common resources) adalah barang-barang yang tidak

ekskludabel, namun rival. Contoh: ikan laut. Tidak ada seseorang yang melarang menangkap ikan laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang mereka tangkap. Namun ada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di laut berkurang, sehingga kesempatan orang lain melakukan hal yang sama menjadi berkurang.

4. Adapula barang yang ekskludabel, namun tidak memiliki rival. Barang seperti ini

(9)

C. Barang Publik yang Penting

1. Pertahanan Nasional. Jika suatu negara berhasil dipertahankan, tidak ada seorang pun yang

bisa dicegah untuk menikmati manfaatnya. Ketika seseorang menikmati manfaatnya, manfaat yang dirasakan oleh orang lain tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, pertahanan nasional tidak bersifat ekskludabel maupun rival.

2. Penelitian ilimu pengetahuan. Jika seorang matematikawan menemukan sebuah teorima

baru, maka teorima tersebut akan masuk kedalam ilmu pengetahuan yang boleh dimanfaatkan siapa saja secara gratis. Karena pengetahuan adalah barang publik, maka perusahaan-perusahaan swasta yang mencari keuntungan cenderung untuk menumpang gratis pada pengetahuan yang ditemukan oleh pihak lain, dan hasilnya, perusahan-perusahaan ini mengalokasikan sumber-sumber daya yang terlalu sedikit untuk menciptakan pengetahuan

baru. Dengan hak paten, penemuannya bisa menikmati sendiri sebagian besar manfaatnya

sampai batas waktu tertentu. Sebaliknya, seorang matematikawan tidak dapat mematenkan teorimanya karena pengetahuan umum seperti itu dapat digunakan oleh siapa saja dengan gratis. Dengan kata lain, berkat adanya undang-undang hak paten, pengetahuan spesifik dan teknis sifatnya ekskludabel, sedangkan pengetahuan umum tidak bisa dijadikan ekskludabel.

3. Pengentasan Kemiskinan. Sistem kesejahteraan bersama memberikan sedikit uang kepada

keluarga miskin. Begitu juga, program makanan murah ditujukan untuk mengurangi biaya pembelian makanan bagi keluarga miskin berbagai program tempat tinggal dari pemerintah membuat harga tempat tinggal lebih terjangkau. Program-program anti kemiskinan ini dibiayai oleh pajak yang dipungut permerintah dari keluarga atau individu yang sukses secara finansial.

D. Sumber Daya Milik Bersama

(10)

Sumber Daya Milik Bersama yang Penting, yaitu:

1. Air dan Udara Bersih. Pasar tidak mampu melindungi lingkungan hidup dengan baik.

Polusi merupakan eksternalitas negatif yang dapat diatasi oleh pemerintah dengan regulasi atau pemberlakuan pajak atas kegiatan-kegiatan yang menghasilkan polusi.

2. Jalan yang padat. Jalan bisa merupakan barang publik atau sumber daya milik bersama.

Jika jalan raya tidak padat, maka pemanfaatannya oleh seseorang tidak akan mempengaruhi orang lain. Pada kasus ini, jalan raya bukan barang rival, dan karenanya jalan raya dalam keadaan padat, jalan raya menjadi semakin padat, dan orang-orang lain harus mengendarai kendaraan yang lebih lambat. Pada kasus ini, jalan raya adalah sumber daya milik bersama.

E. Free Riders dalam Penyediaan Barang Publik

Free riders adalah permasalahan yang muncul dalam penyediaan barang publik terkait dengan kedua sifatnya, yaitu Non-rivalry dan Non-excludable. Free riders ini adalah mereka yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu, sementara sebenarnya ada pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut. Contohnya adalah mereka yang tidak membayar pajak tadi, tapi ikut menikmati jasa-jasa atau barang-barang yang diadakan atas biaya pajak. Contoh lain, sebuah jalan desa dibangun dengan kerja bakti. Free rider adalah mereka yang tidak ikut kerja bakti, tetapi kemudian ikut menggunakan jalan desa tersebut.

Penyebab sektor bisnis gagal dalam menyediakan barang publik, yaitu:

(11)

Pemerintah pun pada hakikatnya hanya dapat terwujud karena diadakan oleh publik. Pihak pemerintah pun mengadakan barang publik dengan meminta kontribusi dari publik, diantaranya dengan pajak. Selain itu, sering kali juga pemerintah dapat bertindak sebagai fasilitator penyedia barang publik untuk kemudian hanya masyarakat tertentu yang bisa menikmatinya, atau untuk meningaktkan efisiensi produksinya kemudian bekerja sama dengan sektor swasta dengan batasan-batasan tertentu. Contohnya penyediaan tenaga listrik atau pengolahan air bersih, yang hanya dapat dinikmati oleh mereka yang membayar untuk itu, atau membangun jalan dan jembatan juga dari pajak, dan sebagainya. Bisa saja kemudian masyarakat sendiri yang menyedaikan barang publik untuk pemenuhan kebutuhannya, misalnya dengan kerja bakti dan sebagainya.

(12)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Barang publik adalah barang yang apabila dikonsumsi individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut, bersifat non-rival dan non-eksklusif. Macam barang publik menurut penggunaannya, ayitu non-rivalry dan non-excludable. Barang publik yang penting yaitu pertahanan nasional, penelitian ilmu pengetahuan dan pengentasan kemiskinan. Dalam penyediaan barang publik tercipta adanya free riders adalah orang yang ikut menikmati barang publik tanpa mengeluarkan kontribusi tertentu, sementara ada pihak lain yang berkontribusi untuk mengadakan barang publik tersebut.

B. Saran

Akhirnya pemenuhan barang publik adalah dilakukan oleh pemerintah melalui keputusan politik. Cara penentuan tersebut hendaknya dapat ditempuh melalui proses otoriter atau monopoli oleh pemimpin politik, dan proses voting yang melibatkan wakil rakyat. Dalam proses monopoli, pemerintah hendaknya dapat mengetahui kebutuhan masyarakat, kemudian pemerintah harus menyusun daftar kebutuahn barang publik serat melaksanakan pemenuhannya dan menetapkan pajak kepada warga negaranya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Barang Publik berpengaruh terhadap Realisasi Belanja Modal pada Pemerintah

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat

1) Non-rivalry. Non-rivalry dalam penggunaan barang publik berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan

Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat

Pelaksanaan inovasi pelayanan publik melalui Solo Destination di Kota Surakarta memberikan manfaat positif bagi semua pihak antara lain bagi pemerintah Kota

Wakaf dan Eksternalitas Barang Publik Diantara faktor penyebab terjadinya eksternalitas adalah karena i keberadaan barang publik publicgoods, dimana barang publik adalah barang yang

Barang publik public goods adalah suatu jenis barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, tetapi tak ada seorang pun yang bersedia untuk menghasilkannya, pendidikan sebagai barang publik

Berdasarkan dari pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan pemenuhan kepentingan dan kebutuhan masyarakat atas pelayanan