• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fenomena Kebijakan Publik dalam Perspektif Administrasi Publik di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Fenomena Kebijakan Publik dalam Perspektif Administrasi Publik di Indonesia"

Copied!
215
0
0

Teks penuh

Faktanya, terdapat banyak batasan atau definisi mengenai apa yang dimaksud dengan kebijakan publik dalam literatur ilmu politik. Pernyataan kebijakan adalah pernyataan atau artikulasi resmi dari kebijakan publik.

Evolusi dalam Studi Kebijakan Publik

Pertanyaan seperti ini pada dasarnya ingin mencari jawaban mengapa para ilmuwan politik menaruh perhatian besar pada kajian kebijakan publik. Beberapa ilmuwan politik setuju bahwa seorang ilmuwan dapat membantu menentukan tujuan kebijakan publik, namun ada juga yang tidak setuju.

Domain Studi Kebijakan Publik

Kajian mengenai dampak kebijakan akan sangat berguna bagi pengambil kebijakan untuk memperbaiki kebijakan publik di masa depan. Sedangkan pihak-pihak yang tertarik mempelajari kebijakan publik (public policy analysis) dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok (Santoso: 5-6).

Analisis Kebijakan, Kebijakan Publik dan Anjuran Kebijakan Uraian berikut ini, kita akan membuat perbedaan secara

Sedangkan analisis kebijakan berkaitan dengan penyelidikan dan penggambaran sebab dan akibat dari kebijakan publik. Penyebab dan akibat dari kebijakan publik diselidiki secara cermat menggunakan metodologi ilmiah.

Tahap-tahap Kebijakan

Analisis tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan teori-teori umum yang dapat diandalkan mengenai kebijakan publik dan rancangannya, sehingga dapat diterapkan pada berbagai institusi dan bidang kebijakan. Teori-teori dalam analisis kebijakan publik pada akhirnya dapat digunakan untuk menyusun kebijakan publik yang baik di masa depan.

ADMINISTRASI PUBLIK

Istilah, Pengertian dan Unsur Administrasi 1. Istilah Administrasi

  • Pengertian Administrasi
  • Unsur-unsur Administrasi
  • Pengertian Publik
  • Definisi Publik

Sebagai suatu “proses”, administrasi menggambarkan kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan. Dalam arti luas, administrasi dapat diartikan sebagai kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama).

Gambar 1. Gagasan inti batasan administrasi
Gambar 1. Gagasan inti batasan administrasi
  • Definisi Administrasi Publik

Administrasi publik adalah pengorganisasian dan pengelolaan orang dan bahan (peralatan) untuk mencapai tujuan pemerintahan. Administrasi publik berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan negara (undang-undang negara) yang diperintahkan (diproses) dalam bentuk akhirnya oleh badan perwakilan.

SISTEM PEMERINTAHAN DAN FUNGSI ADMINISTRASI PUBLIK

  • Pengertian Sistem
  • Sistem Pemerintahan
  • Dikotomi Politik dan Administrasi Publik
  • Fungsi Administrasi Publik

Pemerintah berbicara tentang tugas-tugas pemerintahan dan administrasi publik berbicara tentang fungsi-fungsi administrasi publik, walaupun pendekatannya berbeda. Pembahasan mengenai fungsi dan sistem administrasi publik tidak lepas dari pembahasan mengenai pemerintahan ganda yang biasa dikenal dengan dikotomi politik dan administrasi.

ADMINISTRASI PUBLIK DALAM RUANG LINGKUP KEBIJAKAN PUBLIK DAN IMPLEMENTASI

KEBIJAKAN PUBLIK

Administrasi Publik dan Perumusan Kebijakan Publik

ADMINISTRASI PUBLIK DALAM KERANGKA KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN PUBLIK. sangat penting dalam merumuskan kebijakan negara dan oleh karena itu merupakan bagian dari proses politik. Dalam konteks perumusan kebijakan, peranan administrasi publik seperti yang dikemukakan oleh Presthus (dalam Kristiadi mengandung arti bahwa administrasi publik melibatkan pelaksanaan kebijakan publik yang ditentukan oleh badan politik perwakilan (publicadministration include implementasi kebijakan publik yang ditentukan oleh badan politik perwakilan) “administrasi publik dapat didefinisikan sebagai koordinasi upaya individu dan kelompok untuk melaksanakan kebijakan publik.”

Gambar 2. Kebijakan, keputusan dan kebijaksanaan
Gambar 2. Kebijakan, keputusan dan kebijaksanaan

Kebijakan Publik dan Implementasi Kebijakan Publik

Bahwa kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau merupakan suatu tindakan yang mempunyai tujuan. Apakah suatu kebijakan publik yang berupa undang-undang (peraturan) memenuhi kepentingan publik atau tidak, sangat bergantung pada penilaian hasil masyarakat (result citizen value). Pembahasan implementasi kebijakan publik sebenarnya berupaya memahami apa yang sedang terjadi.

Peranan Kebijakan Publik

Pertanyaannya, apakah data menjadi benang merah acuan bersama dalam pengembangan kebijakan publik yang unggul? Tanpa pemimpin yang mumpuni, tidak hanya sulit menciptakan kebijakan publik yang unggul, namun kalaupun sudah tercipta, sulit untuk diimplementasikan. Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mampu mengembangkan kebijakan publik yang memberdayakan seluruh pengikutnya – seluruh warga negara.

Gambar 4. Kebijakan publik
Gambar 4. Kebijakan publik

PERKEMBANGAN PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK

Paradigma Administrasi Publik

Nilai-nilai yang dianut administrasi publik dalam paradigma ini adalah efisiensi, efektivitas, ekonomi dan rasionalitas. Fokus administrasi publik dalam paradigma ini adalah proses pengambilan keputusan dengan menerapkan pendekatan ilmu perilaku, ilmu manajemen, analisis sistem, dan riset operasi. Nilai-nilai yang ingin diwujudkan oleh paradigma ini sama dengan Paradigma I yaitu efisiensi, efektivitas, ekonomis dan rasionalitas.

Berdasarkan dua kategori yang digunakan oleh Golembiewski, Henry (1986) mengklasifikasikan lima paradigma administrasi publik sebagai berikut. Dalam konteks ini, administrasi publik tidaklah bebas nilai atau dapat diterapkan dimana saja, namun selalu dipengaruhi oleh nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, muncullah paradigma baru yang memandang administrasi publik sebagai suatu ilmu politik, dimana fokus administrasi publik dalam paradigma ini adalah pada perumusan kebijakan publik dan lokusnya adalah birokrasi.

  • Paradigma Birokrasi
  • Paradigma Pascabirokrasi
  • Paradigma Administrasi Publik Klasik
  • Paradigma New Publik Management (NPM) Tahun 1990-2000 Lahirnya konsep Public New Management (NPM) pada awal
  • Paradigma New Public Service (NPS) Tahun 2000 – Sekarang Ketidakberhasilan NPM mewujudkan administrasi publik

Administrasi publik hanya memainkan peran yang lebih kecil dalam proses pembuatan kebijakan publik dibandingkan dalam upaya implementasi kebijakan publik. NPM menganut nilai-nilai dan praktik administrasi bisnis yang diterapkan pada praktik administrasi publik (menjalankan pemerintahan seperti bisnis), misalnya dengan melakukan restrukturisasi sektor publik melalui privatisasi, perampingan struktur birokrasi, pengenalan nilai persaingan melalui pasar internasional, kontrak. layanan outsourcing kepada organisasi swasta, penerapan outsourcing (kontrak kerja), membatasi intervensi pemerintah (hanya dilakukan ketika mekanisme pasar gagal) dan meningkatkan efisiensi melalui pengukuran kinerja (Setyoko, 2011). NPS mengoreksi kekurangan tersebut dengan konsep pelayanan warga bukan pelanggan (citizen-not-customer service) pada proses administrasi publik dan implementasi kebijakan publik.

Tabel  1.  Perbandingan  Public  Administration  (PA),  New  Public  Management (NPM),  dan  New Public Governance (NPG)  atau NPS
Tabel 1. Perbandingan Public Administration (PA), New Public Management (NPM), dan New Public Governance (NPG) atau NPS

GOOD GOVERNANCE DALAM KONSEP ADMINISTRASI PUBLIK

Pengertian Good Governance

“Good governance” dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, memerlukan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah dan masyarakat. Tata kelola yang baik yang efektif memerlukan “keselarasan” (alignment) dan integritas yang baik, profesionalisme, serta etika dan moral kerja yang tinggi. Beberapa pengertian mengenai “good governance” dan juga ciri-ciri good governance mungkin mempunyai lebih banyak kesamaan dalam persyaratan dan sistem politik demokratis, terutama yang mencakup; supremasi hukum, transparansi, tanggung jawab, konsensus.

Prinsip-prinsip Good Governance

  • Transparansi, artinya menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui
  • Kesetaraan, artinya memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan
  • Daya Tanggap, artinya meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat
  • Wawasan ke Depan, artinya membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan
  • Akuntabilitas, artinya meningkatkan akuntabilitas publik para pengambil keputusan dalam segala bidang yang
  • Pengawasan, artinya meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan
  • Efisiensi dan Efektif, artinya menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan
  • Profesionalisme, artinya meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi
  • Pemerintahan katalitik (catality government), pedoman pemerintahan dalam menjalankan pemerintahan katalitik
  • Pemerintah milik rakyat (community owned government), pemerintah berusaha mendorong adanya iklim kompetisi
  • Pemerintah yang digerakkan oleh misi (mission driven government), gerak pemerintahan lebih memperhatikan
  • Pemerintah yang berorientasi pada hasil (result oriented government), prinsip kerja pemerintahan adalah
  • Pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan (customer driven government), masyarakat adalah para
  • Pemerintahan wirausaha (enterprising governmnet), pemerintahan dituntut untuk berupaya seefisien mungkin
  • Pemerintahan yang antisipatif (anticipatory government), pemerintah berubah dari hierarki ke partisipasi dan tim
  • Pemerintah yang berorientasi pasar (market created government), gerak pemerintahan harus melihat situasi
  • Pemerintahan desentralisasi (decentralization government), dalam pandangan prinsip ini bahwa
  • Pemerintah berorientasi pada pasar (market oriented government), dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan

Rule of law, artinya penyelenggaraan pemerintahan daerah harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang jelas. Untuk itu perlu adanya jaminan keamanan dan penegakan hukum yang merupakan prasyarat keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, penegakan hukum merupakan faktor kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, tertib, tertib, efisien dan efektif.

Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Kuatnya birokrasi pemerintahan saat ini merupakan hasil pengaruh birokrasi Max Weber yang ditandai dengan ciri-ciri organisasi pemerintahan yang masih sangat hierarkis, kaku, birokratis, lambat dan rumit. Berbagai perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan ini diharapkan menjadi perhatian utama bagi pemerintah untuk setidaknya melakukan perubahan dalam manajemen pemerintahan karena menurut Drucker yang dikutip oleh Wasistiono (: 33), sebenarnya tidak ada negara yang dikatakan demikian. menjadi terbelakang ( sedang berkembang). negara) yang ada adalah manajemen pemerintahan yang buruk. Namun dalam perkembangan terakhir, kebijakan pemerintah untuk tata kelola yang lebih baik mulai diterapkan, dimulai dengan desentralisasi kewenangan kepada daerah kabupaten/kota melalui UU No.

Tabel 2. Perbedaan goverment dan governance  No   Unsur
Tabel 2. Perbedaan goverment dan governance No Unsur

ETIKA PUBLIK DALAM KEBIJAKAN PUBLIK

Definisi Etika Publik

Penekanan etis pada aspek refleksif dalam mencoba mencari cara untuk bertindak (bukan sekedar menjunjung norma) menjadi alasan utama mengapa istilah “etika publik” lebih tepat digunakan dibandingkan “moralitas publik”. Lantas apa yang menjadi nilai tambah dari etika publik atau mungkin hanya bentuk lain dari pengajaran tentang “apa yang seharusnya”. Orientasi etika publik dengan demikian tidak hanya mengenai “apa yang baik atau bermoral”, namun berfokus pada pemikiran bagaimana menjembatani norma-norma moral menjadi tindakan nyata.

Kriteria Etika dalam Kebijakan Publik

Agar terdapat nilai-nilai bersama yang dapat menjadi acuan dan kriteria dalam menghadapi permasalahan, maka praktik profesional harus mengintegrasikan kriteria etika ke dalam kebijakan publik. Prinsip etika publik seperti ini sangat berguna dalam memberikan landasan pertimbangan etis pejabat publik dalam menentukan kebijakan publik, karena dalam masyarakat selalu ada. Pendelegasian tanggung jawab yang lebih besar kepada anggotanya menjadikan konsep “nilai” berperan dalam strategi etika publik karena pengakuan terhadap nilai-nilai dasar memberikan landasan dalam bertindak dalam pelayanan publik (Haryatmoko.

Memutuskan Pilihan Etis dalam Kebijakan Publik

Etika publik harus mulai diperhatikan sejak awal proses kebijakan publik, agar fungsi pencegahan korupsi, benturan kepentingan, kolusi atau bentuk pelanggaran lainnya dapat berjalan efektif. Misalnya, tujuan kebijakan publik adalah untuk meningkatkan keberhasilan siswa dari kelas sosial bawah. Mengorganisir diri agar suaranya dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan kebijakan publik merupakan salah satu cara untuk mengefektifkan akuntabilitas politik karena meningkatkan daya tawar warga negara.

Etika Individual dan Tipe-tipe Penalaran Etika

Pada tingkat ini, tidak hanya prinsip yang dibahas, tetapi juga jenis-jenis penalaran etis. Untuk lebih memahami jenis-jenis penalaran etis yang disebutkan pada penalaran moral tingkat kedua, maka harus dijelaskan satu per satu. Jenis penalaran ini juga membantu melengkapi kelemahan suatu pendekatan, dan menunjukkan keterbatasan atau kelebihan pendekatan lain dalam menangani kasus-kasus tertentu.

Etika Institusional dan Budaya Etika

Dengan demikian, etika publik sebagai etika institusional tidak hanya menyangkut keputusan individu, namun juga tindakan kolektif. Dualitas struktural yang diuraikan Giddens menjadi relevan dalam kerangka etika publik jika modalitas interaksi sosial disesuaikan dengan tuntutan dinamika etika publik. Oleh karena itu, skema dinamika etika publik berdasarkan dimensi dualitas struktur dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar  5.  Dinamika  Etika  Publik,  Mendasarkan  pada  Dimensi  Dualitas Struktur
Gambar 5. Dinamika Etika Publik, Mendasarkan pada Dimensi Dualitas Struktur

Memutuskan Pilihan Etis dalam Kebijakan Publik

  • Rumusan Masalah
  • Seleksi Kriteria
  • Perbandingan Alternatif dan Seleksi Kebijakan
  • Pertimbangan Aspek Politik dan Organisasi
  • Implementasi dan Evaluasi Program

Apabila kerugian, penderitaan, atau korban jiwa merupakan akibat dari suatu kebijakan publik yang secara sadar ditetapkan atau dimaksudkan, maka hal ini berarti bahwa kebijakan tersebut tidak hanya salah secara moral, tetapi juga salah secara politik dan hukum. Hanya dengan menjadi bagian integral dari kebijakan publik, yang tercermin dalam proses lima langkah, etika dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan memulihkan kepercayaan publik. Akuntabilitas politik berkaitan dengan persetujuan atau penolakan terhadap kebijakan publik atau kegiatan pemerintahan oleh warga negara.

Budaya Etika dalam Organisasi untuk Integritas Publik

Pada awal masa jabatan, membuat pernyataan tertulis mengenai informasi yang memuat daftar kemungkinan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Pada akhir masa jabatan, pelaporan konflik kepentingan dibuat cukup rinci untuk memungkinkan penyelesaian. Bentuk tanggung jawab tersebut berupa kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan ketika konflik kepentingan muncul (OECD, 2009: 26).

Program Membangun Budaya Etika Publik

Caranya adalah dengan mendorong pejabat publik untuk bersikap terbuka dan mendiskusikan isu-isu konflik kepentingan serta menyarankan tindakan yang wajar untuk melindungi pelaporan dari penyalahgunaan oleh pihak lain (OECD, 2009: 27). Budaya etis organisasi akan mendorong pejabat publik untuk bersikap terbuka dan mendiskusikan isu-isu konflik kepentingan dan menyarankan langkah-langkah untuk melindungi pelaporan dari penyalahgunaan oleh pihak lain. Jadi pelatihan etika secara rutin atau setiap promosi merupakan kesempatan untuk mensosialisasikan budaya etis untuk menghindari konflik kepentingan.

Gambar

Gambar 1. Gagasan inti batasan administrasi
Gambar 2. Kebijakan, keputusan dan kebijaksanaan
Gambar 3. Variabel-variabel proses implementasi kebijakan
Gambar 4. Kebijakan publik
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau RTH Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang.. Analisis Kemampuan Ruang Terbuka Hijau dalam