• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS. penggerak. motivasi ini hanya di berikan kepada manusia, khususnya kepada bawahan atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS. penggerak. motivasi ini hanya di berikan kepada manusia, khususnya kepada bawahan atau"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. motivasi ini hanya di berikan kepada manusia, khususnya kepada bawahan atau pengikut.motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja karyawan agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan ketrampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan serta organisasi.

Motivasi yang di harapkan dari pihak atasan kepada bawahan (staf) yang memang mempunyai kemampuan untuk bekerja. Pemeberian motivasi sulit di laksanakan karena kebutuhan dan keinginan setiap orang berbeda-beda, baik yang didasari maupun yang tidak di dasari.kebutuhan setiap karyawan yang pada umumnya sama antara lain kebutuhan sandang,pangan dan papan tetapi keinginannya cenderung berbeda-beda di akibatkan oleh selerah,kebiasaan dan lingkungannya.seorang manager lebih mudah memotivasi bawahannya apabila sudah mengetahui penyebab orang mau bekerja dan kepuasan apa saja yang di nikmati karena pekerjaan itu. tingkah laku seseorang sangat di pengaruhi dan di rangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan kepuasannya. baik yang bersumber dari dalam (internal), maupun dari luar (eksternal).

Definisi motivasi telah banyak di temukan oleh para ahli dan dapat kita kaji melalui literature, meskipun demikian banyak definisi tentang motivasi yang di kemukakan namun pada prinsipnya masalah yang di bahas banyak berhubungan dengan konsep mengenai kemampuan dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan sebagaimana yang di kemukakan oleh para ahli di bawah ini :

(2)

Menurut Terry (dalam Sudirman,1996:135) menyatakan "motivasi adalah suatu keinginan yang terdapat pada diri sendiri atau individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan”. Motivasi sebagai rangsangan kepada seorang yang mendorongnya melakukan tindakan,dorongan yang timbul dari dalam individu.

Menurut Gie ( dalam Sudirman,1996 : 135) “motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager atau pimpinan memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain”. Dalam hal ini seorang pimpinan yang harus mampu berperan dalam memberikan inspirasi, semangat maupun dorongan pada bawahan agar mau bekerja sama dan berpartisipasi aktif dalam melaksanakan pekerjaan.

Menurut Tanjung ( 2003 : 12 ) “ motivasi adalah sesuatu yang pokok, yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja”. Dalam hal ini motivasi merupakan sesuatu bagian yang pokok sehingga seseorang dengan sendirinya akan terdorong melaksanakan pekerjaan.

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada setiap orang untuk menjadi lebih baik tentunya harus ada motivasi atau semangat kerja yang tinggi, terlebih lagi dalam pelaksanaan tugas bagi seorang sekretaris. Hal ini sangat penting bagi seorang sekretaris terutama pada sekretaris eksekutif atau sekretaris manager. Karena seorang sekretaris eksekutif atau sekretaris manager mempunyai tugas yang ganda, yakni tugas kegiatan pimpinan sehari-hari dan tugas terhadap koordinasi maupun pengendalian bawahan.

2.2 Teori-teori motivasi

Ilmuwan ketiga yang dialami telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi para karyawan adalah Harzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model dua fakor-faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau

“pemeliharaan”

(3)

Menurut teori ini yang dimaksud dengan faktor motivasional adalah, hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik yamg berarti bersumber dari dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya dari organisasi. Tetapi turut menentukan prilaku seseorang dalam kehidupan kekaryaannya. Hubungan seorang karyawan dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang ditetapkan oleh para penyelia, kebijaksanaan organisasi, system administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan system imbalan yang berlaku.

Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih bepengaruh kuat dalam kehidupan kekaryaan seseorang, apakah yang bersifat intrinsic ataukah yang bersifat ekstrinsik.

Menurut McClelland (Dalam Thoha 2008:235), Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Ada tiga kebutuhan manusia ini menurut McClelland, yakni kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi dan kebutuhan untuk kekuasaan.Ketiga kebutuhan ini terbukti merupakan unsure-unsur yang amat penting dalam menentukan prestasi seseorang dalam bekerja.

Menurut McClelland (Dalam Thoha, 2008 : 236), Ada beberapa Karakteristik dari orang-orang yang berprestasi tinggi antara lain :

1) Suka mengambil risiko yang moderat (moderate risks). Pada umumnya nampak pada permukaan usaha, bahwa orang berprestasi tinggi risikonya juga besar, tetapi penemuan McClelland menunjukan lain sebagai ilustrasi McClelland melakukan percobaan laboratorium.

(4)

2) Memerlukan umpan balik yang segera. Ciri ini amat dekat dengan karakteristik diatas.seseorang yang mempunyai kebutuhan prestasi tinggi, pada umumnya lebih menyenangi akan semua informasi mengenai hasil-hasil yang dikerjakannya.

3) Memperhitungkan keberhasilan. Seseorang yang berprestasi tinggi, pada umumnya hanya memperhitungkan keberhasilan prestasinya saja dan tidak mempedulikan penghargaan- penghargaan materi.ia lebih puas pada nilai intrinsik dari tugas yang dibebankan kepadanya sehingga menimbulkan prestasi dan sama sekali tidak mengharapakan hadiah- hadiah materi atau penghargaan lainnya atas prestasinya tersebut.

4) Menyatu dengan tugas. Sekali orang yang berprestasi tinggi memilih suatu tujuan untuk dicapai, maka ia cenderung untuk menyatu dengan tugas pekerjaannya sampai ia benar- benar berhasil secara gemilang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu kegiatan yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi atatu perusahaan. Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.

2.3 Model-model Motivasi

Menurut Samsudin sadlin (2006 : 285), para manager atau pimpinan mempunyai

berbagai pandangan tentang motivasi dengan pendekatan model-model motivasi yaitu : a) Model Tradisional

Dalam hal ini aspek yang sangat penting dari pekerjaan para manager adalah membuat para karyawan dapat menjalankan pekerjaan mereka yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang paling efisien. Disinilah penelitian Fine and Motion Study oleh F. W. Taylor dapat di gunakan untuk pemecahan permasalahan.secara tradisional,para

(5)

manager mendorong atau memotivasi tenaga kerja dengan cara memberikan imbalan berupa gaji/upah yang makin meningkat. Artinya apabila mereka rajin bekerja dan aktiv, upahnya akan di naikkan.pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnnya para karyawan malas dan dapat di dorong kembali hanya dengan imbalan keuangan. Meskipun demikian, para manager makin lama makin mengurangi jumlah imbalan tersebut.

1. Model Hubungan Manusiawi(Human relation model)

Model ini lebih menekankan dan menganggap penting adanya faktor kontak social yang di alami para karyawan dalam bekerja dari pada faktor imbalan seperti di kemukakan model tradisional. Pada model ini, para manager dapat memotivasi dengan cara memenuhi kebutuhan social mereka dan membuat mereka merasa penting dan berguna.ini berarti kepuasan dalam bekerja karyawan harus di tingkatkan,antara lain dengan cara memberikan lebih banyak kebebasan kepada karyawan untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaan mereka.dalam hal ini di kembangkannya kontak social atau hubungan kemanusiaan secara lebih baik merupakan faktor motivasi yang penting.

2. Model Sumber Daya Manusia ( Human Resources Model )

Model ini timbul sebagai kritik terhadap model hubungan manusiawi. Para pelopornya antara lain Argryis, Mc. Gregor, Maslow, dan Libert. Mereka berpendapat bahwa motivasi karyawan tidak hanya pada upah atau kepuasan kerja,tetapi dari berbagai faktor.

Motivasi yang penting bagi karyawan menurut model ini adalah pengembangan tanggung jawab bersama untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara setiap anggota atau karyawan menyumbangkan sesuatu kepada organisasi sesuai dengan kepentingan dan kemampuan masing-masing.

2.4 Tujuan Motivasi

(6)

Dalam lingkungan kerja faktor motivasi adalah salah satu faktor yang sangat signifikan untuk kemajuan suatu perusahaan. Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi kerja biasa di sebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.pada umumnya orang yang di butuhkan oleh organisasi adalah orang yang bekerja dengan motivasi tinggi. Orang yang bekerja dengan motivasi yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasaan dalam pekerjaannya. Ia akan berusaha untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi,serta selalu berusaha mengembangkan tugasnya.

Motivasi mengandung makna yang lebih luas dari pada sekedar di beri arti penggerakan dan pengarahan atau komando untuk menjuruskan para karyawan. Motivasi adalah bidang pengkajian managemen yang banyak melibatkan aspek-aspek psikologis, karena dengan motivasi kita lebih banyak menjelaskan terjadinya prilaku orang-orang yg didorong oleh kondisi fisik yang ada pada diri mereka masing-masing. Seperti halnya dorongan untuk bersedia bekerja dengan baik, kesadaran dalam menunaikan tugas, rasa tanggung jawab dan berupaya untuk meningkatkan prestasi.

Menurut Prof. PF. Drucker, motivasi berperan sebagai pendorong kemauan dan keinginan seseorang. Dan inilah motivasi dasar yang mereka usahakan sendiri untuk menggabungkan dirinya dengan organisasi untuk turut berperan dengan baik. Prilaku seseorang seringkali Nampak dari adanya saling ketergantungan dari unsure-unsur motif yang ada padanya. Namun secara pokok unsure motivasi dan tujuan merupakan hal yang tak terpisahkan. Prilaku orang pada umumnya berorientasi pada tujuan, yang senantiasa dirangsang dan didorong untuk mencapainya.

(7)

Dalam memotivasi karyawan, para manajer disamping harus memperlihatkan dan mempertimbangkan secara kulitatif kemampuan dan potensi psikis mereka agar dapat disumbangkan semaksimal mungkin untuk keberhasilan organisasi, juga memperhatikan dan mepertimbangkan apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan para karyawan. Melahirkan motivasi kerja hanya bisa dicapai dengan kesadaran bersama, serta pentingnya peran sang motivator dalam memainkan peran sebagai “the leader” yang mampu menunjukan arah yang benar, sehingga dapat membantu /membimbing perkembangan kelompok ke tahap kedewasaan/ kemandirian serta bertanggung jawab.

2.5 Peranan Dari Faktor-Faktor Motivasi Dalam Penciptaan Kualitas Kerja

Mulai dari adanya manusia dimuka bumi ini, motivasi tersebut sudah ada beriringan dengan pertumbuhanya (selama manusia hidup). Keterkaitan dengan para pekerja dan organisasi, pada masa sekarang ini motivasi tersebut sudah menjadi perhatian dari para manajer dalam hal mengelola sumber daya manusia yang dijadikan asset penting bagi organisasi. Salah satu faktor yang dirasakan sangat penting di dalam penentuan keberhasilan serta kelangsungan hidup organisasi adalah tingkat kemampuan dan keterampilan dari para pekerjanya. Tetapi secara kenyataanya tidak semua karyawan yag memiliki kriteria tersebut sesuai dengan harapannya dan juga terdapatnya pekerja yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sangat tinggi, tetapi tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka dengan demikian organisasi tersebut belum menciptakan kualitas kerja yang baik atau prestasi kerja yang sesuai dengan harapannya.

Secara garis besar semua organisasi memiliki kepentingan serta tujuan yang berbeda- beda sama seperti yang dimiliki oleh organisasi. Maka perhatian dari para manajer organisasi atau perusahaan sangat diperlukan guna meningkatkan kulitas kerja sumber daya manusia yang dimiliki, agar dapat mencapai tujuan dan bersaing. Disamping itu juga terdapat beberap

(8)

hal yang dapat dijadikan alat pemotivasian karyawan atau pekerja sehingga mereka dapat terdorong dan semangat dalam melaksanakan pekerjaanya diantaranya adalah:

a. Melibatkan atau mengikutsertakan dengan maksud mengajak karyawan untuk berprestasi secara efektif dalam proses operasi dan produksi organisasi.

b. Komunikasi, yaitu melakukan penginformasian secara jelas terhadap tujuan yang ingin dicapai, cara-cara pencapaian dan kendala yang sekitarnya akan dihadapi.

c. Pengakuan, yang pada dasarnya berupa pemberian penghargaan dan pengakuan yang tepat dan wajar kepada karyawan atas prestasi kerja yang dicapai.

d. Wewenang pendelegasian, yaitu berkaitan dengan pendelegasian sebagai wewenang dan kebebasab untuk mengambil keputusan serta karyawan.

e. Perhatian timbale balik, yaitu berkaitan dengan pengungkapan atas harapan dan keinginan pemilik atau pemimpin dan pengelola organisasi pada karyawan serta memahami, memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawannya. Karena melibatkan individu organisasi, maka hal tersebut merupakan suatu kerumitan dalam memotivasi pekerja untuk dapat bekerja sesuai dengan harapan. Hal ini mengingatkan bahwa terdapatnya faktor-faktor yang bersumber dari karyawan seperti kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, sikap, dan kemampuan. Sedangkan faktor-faktor yang bersumber dari organisasi itu sendri seperti, pembayaran atau gaji, keamanan pekerja, hubungan sesame pekerja, pengawasan, puji-pujian, dan pekerjaan itu sendiri.

Menurut Hellriegel DKK. (Winardi,2008:131), motivasi mempengaruhi jenis penyesuaian yang dilakukan oleh para karyawan tehadap suatu organisasi. Produktivitas di pengaruhi oleh motif-motif khusus yang dimiliki oleh para karyawan dalam hal bekerja pada tempat tertentu,dan dalam hal ini melaksanakan pekerjaan tertentu. Dalam banyak hal,tugas pihak managemen adalah menyalurkan motif-motif para karyawan mereka secara

(9)

efektif kearah tujuan-tujuan keorganisasian. Belakangan ini para manager makin banyak menarik perhatian terhadap syarat-syarat behavioral,organisasi-organisasi mereka.

Setiap organisasi perlu memenuhi tiga macam syarat behavioral sebagi berikut :

1) Orang- orang bukan saja harus tertarik untuk turut berpartisipasi dengan organisasi,tetapi berada di sana.

2) Orang- orang harus melaksanakan tugas-tugas untuk apa mereka di pekerjakan.

3) Orang-orang harus melampaui kinerja rutin dan melibatkan diri dalam prilaku yang bersifat kreatif dan inovatif dalam pekerjaan mereka.

2.6 Faktor-Faktor Motivasi Kerja Karyawan

Menurut soemanto motivasi sangat penting bagi diri manusia karena seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan tanpa adanya motivasi dalam diri seseoarang,maka dapat di pastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada. Motivasi di bagi menjadi dua yaitu :

1) motivasi internal

moitvasi yang bersifat internal : moitvasi dari dalam diri ,dari perasaan dan pikiran diri sendiri,tidak perlu adanya ransangan dari luar. Orang yang memiliki motivasi internal,akan memandang dirinya secara positif.sebagai contoh, seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa adanya motivasi dari luar dirinya dan bila di tinjau dari segi tujuan kegiatannya,orang tersebut ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri,misalnya karena ingin mendapatkan pengetahuan,bukan karena tujuan yang lain.

2) Motivasi eksternal

(10)

Motivasi eksternal adalah motivasi dari luar atau mendapatkan ransangan dari luar.sebagai contoh,motivasi seorang timbul karena dari bacaan yang memotivasi,lingkungan, atau dari kehidupan keseharian. Sehingga bila di tinjau dari segi tujuannya orang tersebut tidak langsung terjun di dalam apa yang di lakukannya.

Hal ini sangat diperlukan bagi orang yang tidak memiliki motivasi internal, misalnya dengan mendapatkan dukungan dari orang tua,termotivasi untuk mendapatkan hasil yatau nilai yang baik karena pengaruh lingkungannya.

2.7 Kendala dan Faktor Pendukung Motivasi

Menurut Malayu Hasibuan S.P (2007 : 21 ) kendala dan faktor pendukung motivasi adalah sebagai berikut :

2.8 Kendala-Kendala Motivasi

1) Untuk menentukan alat motivasi yang paling tepat,sulit karena keinginan setiap individu karayawan tidak sama

2) Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif 3) Manager sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan

4) Manager sulit memberikan insentif yang adil dan layak

2.9 Faktor Pendukung Pemberian Motivasi

Walaupun setiap individu karyawan mempunyai keinginan yang berbeda-beda, tetapi ada kesamaan dalam kebutuhan ( needs ) nya, yaitu setiap manusia yang ingin hidup dan untuk hidup perlu makan dan manusia normal mempunyai harga diri.

Jadi setiap manusia atau karyawan mengharapkan kompensasi dari prestasi yang di berikannya serta ingin memperoleh pujian,perlakuan yang baik dari atasannya.

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan akan air bersih semakin hari semakin meningkat, sedangkan ketersediaannya semakin sedikit. Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional krisis air

Dalam persiapan sebelum melaksanakan karyawisata ( field trip ), perlu dilakukan beberapa hal berikut. 1) Merumuskan dan menjelaskan tujuan karyawisata. Anak-anak harus

Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (LembaEn Negara Republik Indonesia Tahun 2010 nomor'122, Tambahan Lembaran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat dikatakan bahwa switch OpenFlow memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan switch

Struktur pengulangan atau yang biasa disebut loop pada dasarnya adalah kondisi khusus bagi struktur seleksi dimana dengan kondisi tertentu maka proses akan diulang sedangkan untuk

Pertanyaan Indikator Kinerja atau Elemen Kompetensi Level Profesiensi diisi Pelamar BUKTI Kode dan NOMOR Diisi asesor Ya Tdk V A T M. 1 Apakah saudara dalam

Pemerintahan Daerah namun dalam perjalanannya dengan masih terlalu kompleksnya pengarturan tentang pemerintahan daerah dalam UU tersebut maka pengaturan tentang Pilkada, Desa,

Berdasarkan hal tersebut maka dapat di - simpulkan bahwa Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam peran dan fungsinya sebagai badan penghubung di SD Negeri Sukomarto,