• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA

AGRIBISNIS PERDESAAN

( The Correlation of Gapoktan Dynamics with The Success of Rural Agribusiness Enterprise Development Programme )

Mohamad Hafinuddin

1*

, Asih Mulyaningsih

1

, Yudi LA Salampessy

1

1

Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan Serang Banten

*Korespondensi: mohamad_hafinuddin@ymail.com Diterima: 11 Agustus 2013/ Disetujui: 12 September 2013

ABSTRACT

Gapoktan is a farmer institution that implementing PUAP programme. On its way in achieving its objective, Gapoktan show the group dynamics. The dynamics of Gapoktan is reflected in the group's activities and behaviour of group members.

Group dynamics is important in the determining of achievement of the group objectives. The purpose of this research is to analyze the correlation between Gapoktan dynamics and the success of PUAP programme. This research use a survey method with descriptive analysis and quantitative approach. The results showed that the correlation of Gapoktan dynamics with the success of PUAP programme has a positive and significant correlation (ρ=0,534). It showed that if the Gapoktan dynamics getting higher then the success of PUAP programme will also getting higher.

Keywords: correlation, gapoktan dynamics, PUAP programme

ABSTRAK

Gapoktan merupakan kelembagaan tani pelaksana program Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Gapoktan memperlihatkan dinamika dalam perjalanannya mencapai tujuan. Dinamika gapoktan tercermin dalam setiap aktivitas gapoktan dan perilaku anggota gapoktan. Dinamika akan menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Tujuan yang dimaksud disini adalah keberhasilan pelaksanaan program PUAP. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian dengan uji korelasi Rank Spearman menunjukan bahwa hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP memiliki koefisien korelasi sebesar 0,534, interpretasinya adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP dengan keeratan yang kuat.

Kata kunci: dinamika gapoktan, korelasi, program PUAP

(2)

PENDAHULUAN

PUAP merupakan kelompok prog- ram pemberdayaan masyarakat yang bernaung di bawah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) yang dilaksanakan oleh Kementrian Pertanian. Program PUAP dilatar belakangi oleh permasalahan mendasar yang dihadapi petani yaitu kurangnya akses terhadap sumber permodalan, pasar, dan teknologi serta organisasi tani yang masih lemah.

PUAP merupakan bentuk fasilitas ban- tuan modal usaha bagi petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Kementerian Pertanian 2011).

Gapoktan merupakan kumpulan beberapa kelompok tani yang berga- bung dan bekerja sama untuk mening- katkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Ruang lingkup gapoktan menca- kup keseluruhan satu wilayah desa.

Gapoktan memiliki fungsi sebagai unit usaha produksi, unit usaha pengolahan, penyedia sarana prasarana pendukung produksi pertanian, unit usaha pema- saran dan unit usaha keuangan mikro.

Gapoktan diharapkan dapat menjadi lembaga gerbang (Gateway Institution) yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga lain (Kemen- terian Pertanian 2007).

Interaksi antara anggota dengan anggota lain dalam bekerjasama dan berusaha untuk mencapai tujuan terjadi di dalam gapoktan. Tujuan tersebut merupakan manifestasi dari tujuan ang- gota. Dalam perjalanannya mencapai tujuan, gapoktan sebagai suatu kelom- pok memperlihatkan dinamika yang tercermin dari aktivitas kelompok dan tingkah laku anggota kelompok. Dina- mika diartikan sebagai suatu gerak atau kekuatan yang berpengaruh terhadap tingkah laku anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama (Santosa 2009).

Dinamika kelompok terwujud ka- rena adanya interaksi antar anggota yang dinamis yang mempengaruhi individu sehingga menimbulkan gerak atau kekuatan dalam kelompok. Gerak atau kekuatan inilah yang dapat menim- bulkan perubahan dalam tata hidup kelompok dalam mencapai tujuan ber- sama (Huraerah dan Purwanto 2006).

Gapoktan yang terdapat di Kabu- paten Serang tersebar di 28 kecamatan.

Salah satu gapoktan yang mendapat- kan bantuan fasilitas program PUAP adalah Gapoktan Sri Fajar Tani yang berada di Desa Kamurang, Kecamatan Cikande. Gapoktan tersebut mendapat- kan bantuan program PUAP pada tahun 2010 dengan komoditas utama padi sawah. Gapoktan Sri Fajar Tani menda- patkan penghargaan sebagai gapoktan terbaik dari Kementerian Pertanian pada tahun 2012.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penelitian untuk mengkaji dina- mika yang terjadi pada Gapoktan Sri Fajar Tani berikut hubungannya dengan keberhasilan program PUAP di Desa Kamurang merupakan hal yang menarik untuk dilakukan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengkaji hubungan dinamika gapoktan dengan keberha- silan program PUAP dengan menggu- nakan metode survei. Jumlah respon- den ditetapkan menjadi 92 orang petani yang merupakan anggota dari gapok- tan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk mengetahui hubungan antar variabel menggunakan uji korelasi rank Spearman (rs).

HASIL DAN PEMBAHASAN Dinamika

Dinamika Gapoktan Sri Fajar Tani dikaji menggunakan pendekatan psiko- logi sosial. Dinamika digambarkan melalui keterpenuhan 9 unsur dinamika

(3)

yang melekat pada gapoktan yaitu: (1) Tujuan kelompok (2) Struktur kelompok (3) Kekompakan kelompok (4) Fungsi tugas (5) Pengembangan kelompok (6) Suasana (7) Efektivitas (8) Tekanan dan (9) Maksud terselubung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dina- mika berada pada kategori tinggi dengan persentase 76,61%. Indikator dinamika keseluruhan berada pada kategori sedang. Tujuan kelompok (55,55%), Struktur kelompok (58,70%), Kekompakan kelompok (47,80%), Fungsi tugas (67,40%), Pengembangan kelompok (52,20%), Suasana (50,00%), Efektivitas (71,70%), Tekanan dan Maksud terselubung masing-masing (50,00%) dan (52,20%) seperti disajikan pada Tabel 1.

Indikator dinamika sebagian besar berada diantara kategori sedang sampai tinggi sehingga menyebabkan dinamika gapoktan berada pada kategori tinggi.

Indikator dinamika pada gapoktan men- dukung kedinamisan kelompok.

Kategori tinggi pada dinamika Ga- poktan menunjukan bahwa tingkah laku sebagian besar anggota kelompok mencerminkan gerak atau kekuatan yang tinggi. Gerak atau kekuatan inilah yang menyebabkan hubungan antar individu di dalam kelompok berlangsung

dinamis, hubungan yang terjadi merupa- kan sebuah kondisi ideal dalam sebuah tata kehidupan berkelompok. Kondisi tersebut akan berpengaruh positif terha- dap setiap aktivitas kelompok dalam menjalankan kegiatannya sehingga tu- juan bersama yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Keberhasilan PUAP

Keberhasilan program PUAP meru- juk pada tiga indikator utama yaitu: (1) indikator keberhasilan output, (2) indika- tor keberhasilan outcome, dan (3) indi- kator keberhasilan benefit dan impact.

Ketiga indikator tersebut merupakan tahapan-tahapan pencapaian keberha- silan yang saling berurutan dan mem- punyai keterkaitan antar indikator satu dengan indikator lainnya.

Hasil penelitian (Tabel 2) menun- jukkan bahwa keberhasilan pelaksa- naan program PUAP di Desa Kamurang berada pada kategori tinggi dengan persentase 76,10%. Indikator yang berada pada kategori sedang adalah indikator benefit dan impact (56,5%).

Indikator yang berada pada kategori tinggi adalah indikator output (79,3%) dan indikator outcome (75%).

Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan unsur dinamika pada Gapoktan Sri Fajar Tani

No Uraian Skor Maks Skor Hasil % Keterangan

1. Tujuan Kelompok 6-7 4-5 55,50 Sedang

2. Struktur Kelompok 6-7 4-5 58,70 Sedang

3. Kekompakan

Kelompok 6-7 4-5 47,80 Sedang

4. Fungsi Tugas

Kelompok 6-7 4-5 67,40 Sedang

5. Pengembangan 6-7 4-5 52,20 Sedang

6. Suasana Kelompok 6-7 4-5 50,00 Sedang

7. Efektivitas Kelompok 6-7 4-5 71,70 Sedang

8. Tekanan 6-7 4-5 52,20 Sedang

9. Maksud Terselubung 6-7 4-5 50,00 Sedang

Dinamika 42-54 42-54 76,10 Tinggi

Keterangan: Skor 4-5 (Kategori sedang), 6-7 (Kategori tinggi). Persentase adalah distribusi responden pada skor hasil.

(4)

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan keberhasilan PUAP di Desa Kamurang

No Uraian Skor Maks Skor Hasil % Keterangan

1. Keberhasilan output 17-22 17-22 79,30 Tinggi 2. Keberhasilan outcome 19-24 19-24 75,00 Tinggi 3. Keberhasilan benefit

Impact 17-21 12-16 56,5 Sedang

Keberhasilan PUAP 35-45 35-45 76,10 Tinggi Keterangan: Persentase adalah distribusi responden pada skor hasil

Keberhasilan output program PUAP di Desa Kamurang berada pada kate- gori tinggi dengan persentase 79,3%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Ga- poktan telah berhasil memberikan hasil langsung dari pelaksanaan program yang dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota. Tersalurkannya dana bantuan untuk membiayai usaha produktif ang- gota dan tersedianya fasilitas penunjang kegiatan kelompok dan kegiatan usaha- tani merupakan ciri pelaksanaan prog- ram yang berhasil memberikan manfaat.

Sebagian besar anggota menyatakan jumlah bantuan yang disalurkan oleh gapoktan telah sesuai dengan kebutu- han, hal tersebut mengacu pada renca- na usaha anggota (RUA).

Keberhasilan outcome program PUAP di Desa Kamurang berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 75%. Hal tersebut menunjuk- kan bahwa gapoktan telah berhasil memberikan manfaat kepada anggota melalui peningkatan kemampuan ga- poktan dalam mengelola bantuan dan peningkatan jumlah petani yang mem- peroleh bantuan modal. Sebagian besar anggota berpendapat bahwa kemam- puan gapoktan dalam mengelola penyaluran bantuan sudah baik, hal ini dicirikan dengan penyaluran bantuan yang tepat sasaran. Sebagian besar bantuan yang telah disalurkan dapat dikembalikan lagi kepada gapoktan.

Selain itu, fasilitas penunjang usahatani yang dikelola oleh gapoktan bertambah dibandingkan dengan tahun sebelum- nya begitu pula dengan skala usaha yang dijalankannya.

Keberhasilan benefit dan impact program PUAP di Desa Kamurang

berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 56,5%. Kategori keberhasilan benefit dan impact yang sedang menunjukkan bahwa gapoktan cukup berhasil memberikan manfaat dan dampak jangka panjang dari prog- ram PUAP yang telah dilaksanakannya.

Responden berpendapat bahwa keberhasilan benefit dan impact pada gapoktan terletak dari aspek penge- lolaan LKM-A yang baik dicirikan dengan adanya kepemilikan tabungan anggota, peningkatan jumlah dana yang dikelola, dan pengelolaan LKM-A yang sepenuhnya telah dikelola oleh gapok- tan. Pengelolaan LKM-A tersebut me- nunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia pengelola gapoktan telah meningkat. Selain itu manfaat lain yang dirasakan oleh anggota adalah adanya pengembangan usahatani baru selain padi yang diusahakan oleh gapoktan yaitu usahatani jamur tiram. Usaha baru ini diharapkan mampu menjadi alter- natif bagi anggota untuk memperoleh tambahan pendapatan. Dalam jangka panjang diharapkan anggota mampu menjadikan jamur sebagai usaha utamanya, karena keuntungan yang dihasilkan dari usahatani jamur cukup besar.

Aspek yang dinilai kurang oleh res- ponden adalah kemajuan usaha gapok- tan yang belum mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan jumlah warga miskin yang jumlahnya relatif tetap. Kedua aspek tersebut merupakan aspek yang memerlukan perhatian lebih dari gapoktan agar keberadaannya mampu mengurangi jumlah warga miskin dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

(5)

Hubungan Dinamika Gapoktan dengan Keberhasilan PUAP Hasil uji korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapoktan dengan keberha- silan program PUAP. Nilai koefisien korelasi (ρ) sebesar 0,534 (Tabel 3) menunjukkan adanya hubungan yang nyata dengan keeratan yang kuat.

Artinya, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapok- tan dengan keberhasilan program PUAP. Hal tersebut menunjukkan bah- wa semakin tinggi dinamika gapoktan maka semakin tinggi juga keberhasilan program PUAP.

Tabel 3 Hubungan dinamika gapoktan dengan keberhasilan program PUAP

Keberhasilan

Program PUAP (ρ) t hitung

Dinamika

Gapoktan 0,534** 5,991

Keterangan: (ρ) Koefisien Rank Spearman

** Korelasi nyata pada α = 0,01 (1-sisi)

Dinamika Gapoktan Sri Fajar Tani berada pada kategori tinggi. Dinamika yang tinggi menunjukan bahwa tingkah laku sebagian besar anggota kelompok mencerminkan gerak atau kekuatan yang tinggi. Gerak atau kekuatan terse- but menyebabkan hubungan antar indi- vidu di dalam kelompok berlangsung dinamis. Kondisi tersebut akan berpe- ngaruh positif terhadap setiap aktivitas kelompok dalam menjalankan kegia- tannya sehingga keberhasilan pelak- sanaan program PUAP dapat dicapai.

Hal tersebut menyebabkan dinamika gapoktan berhubungan positif dengan keberhasilan program PUAP.

KESIMPULAN

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dinamika gapok- tan dengan keberhasilan program PUAP. Semakin tinggi dinamika gapok- tan maka semakin tinggi juga keber- hasilan program PUAP.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat disampaikan untuk Gapok- tan SRI Fajar Tani, hendaknya mening- katkan dinamika kelompok agar tercipta kondisi dinamika yang tinggi sehingga keberhasilan pelaksanaan program PUAP dapat ditingkatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Huraerah dan Purwanto. 2006.

Dinamika Kelompok Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan.

Jakarta: Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian.

Kementerian Pertanian. 2007.

Peraturan Menteri Pertanian Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pertanian. Jakarta:

Sekretariat Jendral Kementan.

Santosa S. 2009. Dinamika Kelompok.

Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 5 alternatif pemodelan yang dapat dilakukan menggunakan data yang diperoleh yakni: Pemodelan 1, menggunakan data hujan ; Pemodelan 2, menggunakan data

Penggambaran karakter guru pada cerpen-cerpen mereka sangat menarik dan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh guru ini juga merupakan permasalahan yang sering

Sehubungan dengan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Pekerjaan Pembangunan Jalan Tama Bengkulung di Tanjung Palas Hulu di Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan

Alternatif teknologi proses pengolahan dan pengemasan produk pangan lokal yang dapat diterapkan untuk pengembangan produk pangan darurat ini antara lain pengalengan,

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kimia dan siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Makassar Penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu pengembangan

Diperoleh informasi bahwa sekolah SMK Muhammadiyah 3 Singosari telah menerapkan Kurikulum 2013 baik yang lama ataupun revisi yang menekankan proses pembelajaran berpusat

Kerja sama antar karyawan dalam perusahaan terjalin dengan solid dan teratur sehingga mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job description .Budaya organisasi yang

Return dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan yang diperoleh atau diharapkan dari suatu investasi dalam periode waktu tertentu yang akan diperoleh dimasa yang