• Tidak ada hasil yang ditemukan

DT-51 Application Note

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DT-51 Application Note"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 12 Application Note AN32

DT-51 Application Note

AN32 – Air Quality Sensor I Oleh: Tim IE & Ario Mardowo (Universitas Katholik Widya Mandala)

K

ualitas udara yang kita hirup memang tidak terlihat mata. Perbedaan kadar oksigen dan zat lain juga sulit dideteksi oleh tubuh manusia (kecuali perbedaannya cukup ekstrim). Pada aplikasi ini sensor TGS 2600 akan digunakan untuk mendeteksi baik atau buruknya kondisi udara sekitar.

G

as Sensor Figaro TGS 2600

Figaro TGS 2600 adalah transducer utama yang digunakan dalam rangkaian ini, yang merupakan sebuah sensor kimia atau gas sensor. Sensor ini mempunyai nilai resistansi Rs yang akan berubah bila terkena gas dan juga mempunyai sebuah pemanas (heater) yang digunakan untuk membersihkan ruangan sensor dari kontaminasi udara luar. Struktur dari sensor terdapat pada Gambar 1.

Gambar 1

Struktur Sensor Figaro TGS 2600

Output tegangan pada hambatan RL (Vout) digunakan sebagai masukan pada mikroprosesor. Nilai resistansi RL

dipilih agar konsumsi daya dari sensor (PS) di bawah batas 15 mW, Nilai PS akan meningkat pada waktu nilai resistansi sensor RS sama dengan resistansi RL. Nilai Ps dapat dicari berdasarkan persamaan berikut ini.

... (1)

... (2)

Pemanas pada sensor memerlukan tegangan yang konstan (± 5 Volt DC) agar sinyal output sensor dapat terjaga keseimbangannya. Karakteristik tegangan pemanas terhadap resistansi sensor terdapat pada Gambar 2.

(2)

Page 2 of 12 Application Note AN32 Gambar 2

Karakteristik tegangan pemanas terhadap resistansi sensor

C

ara Kerja Sensor Gas Figaro Secara Umum

Bahan detektor gas dari sensor adalah metal oksida, khususnya senyawa SnO2. Ketika kristal metal oksida (SnO2) dihangatkan pada temperatur tertentu, oksigen akan diserap pada permukaan kristal dan oksigen akan bermuatan negatif, proses penyerapan oksigen oleh sensor dapat dilihat dari persamaan kimia berikut ini.

... (3)

Hal ini disebabkan karena permukaan kristal mendonorkan elektron pada oksigen yang terdapat pada lapisan luar, sehingga oksigen akan bermuatan negatif dan muatan positif akan terbentuk pada permukaan luar kristal.

Tegangan permukaan yang terbentuk akan menghambat laju aliran elektron seperti tampak pada ilustrasi Gambar 3.

Gambar 3

Ilustrasi penyerapan O2 oleh sensor.

Di dalam sensor, arus elektrik mengalir melewati daerah sambungan (grain boundary) dari kristal SnO2. Pada daerah sambungan, penyerapan oksigen mencegah muatan untuk bergerak bebas. Jika konsentrasi gas menurun, proses deoksidasi akan terjadi, rapat permukaan dari muatan negatif oksigen akan berkurang, dan mengakibatkan menurunnya ketinggian penghalang dari daerah sambungan, misal terdapat adanya gas CO yang terdeteksi maka persamaan kimianya dapat digambarkan seperti tampak pada persamaan berikut ini.

... (4) Dengan menurunnya penghalang maka resistansi sensor akan juga ikut menurun.

(3)

Page 3 of 12 Application Note AN32 Gambar 4

Ilustrasi ketika terdeteksi adanya gas

Hubungan antara resistansi sensor dengan konsentrasi gas pada proses deoksidasi dapat ditunjukkan dengan persamaan:

... (5) Dimana: R = resistansi sensor

A, α = konstanta [C] = konsentrasi gas

S

kematik Rangkaian Pemroses Sinyal

ZENER 3.9 V

K0 C SENSOR

1n

D7

LED 6 JP7

JP1 JP4

C2 100 p

F1

GND

XOUT

JP2

D8

LED 9 VCC

GND K1

LED 8

D3

R-PACK 1 2 3 4 5 6 7 8 9

JP2

D1 R SWITCH GROUND

10 K

RESET D7

D2

R4 220 Jumper

18 3

VCC

S3

LED 5 VCC

VCC

GND 2Meg

R6 220 DIP SWITCH 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11

10

K0

LED 2 GND

VCC

LED 4 R SWITCH L

10 K

D1

D6

R2 220 RESET

HEADER 9

123456789

XIN

LED 3 LED 1

R1 220 D5

SOURCE

12

XOUT

C1 100 p

FIC93619A

18

8 19 20 21 23 4 5 6

11 12 13 10 9

24 25 26 27 28 1 2 3 14 15 17 16 7

22

D4

S0 D5 D6 D7 F0 Vref K0 K1

S3 D0 D1 S2 S1

F1 F2 F3 Xout Xin RESET INT AVss CNVss Vss D3 D2 AVdd D8

JP7 JP3

R RESET BASIS 680

VCC

D4 R8

220 JP4

S3 R7

220 R5

220 R SENSOR

1k

D6

1n R SWITCH H

10 K

D8

LED 7 GND

LM7805 1

3

VIN 2

GND

VOUT

GND JP1

GND R RESET EMITOR

750

D0 D2 D3 K1

1n

R3 220 Ceramic Resonator

F1 F2

R8 220 VCC

GND

F2

D0

R6 10 K

XIN

C RESET 0.22U R RESET COLECTOR 1k

D5 JP3

1

2

3

4

D4

Nilai komponen:

R1 = 1 Kohm R2 = 680 Ohm R3 = 750 Ohm R4 = 1,3 KOhm R5 = 4,7 KOhm R6 = 10 KOhm

R7 - R11 = 220 Ohm R12 – R13 = 10 KOhm R15 = 5 KOhm

RA1 = 10 KOhm ZD1 = 3,9 volt

(4)

Page 4 of 12 Application Note AN32 C1 = 0,22 uF

C2 = 0,1 uF C3 = 0,1 uF C4 = 0,1 uF

C5 = 10 uF

Q1 = AN 9012 PNP

Ceramic Resonator = 2 MHz Regulator 5 VDC = LM 7805

P

CB

B

lok Diagram

Sensor

TGS2600 uP FIC93619A Led Indikator

Oscillator

Reset Mode

Selector

C

ara Kerja Sensor Kualitas Udara

Sistem memiliki beberapa tahapan kerja. Dimulai dengan inisialisasi sensor kemudian mode sensitivitas tinggi dan terakhir sistem beroperasi normal. Sistem terus memantau output dari sensor lalu memutuskan bagaimana kondisi kualitas udara saat ini. Hasil keputusan sistem dapat digunakan untuk keperluan selanjutnya, seperti pembersihan udara (air cleaning) atau sistem ventilasi.

Pilihan Mode

Pilihan mode (mode selector) digunakan sebagai pengatur jumper, pengatur kapasitas ruangan yang diukur dan sebagai pengatur waktu kerja dari sistem. Pilihan mode pada rangkaian ini dibuat menggunakan DIP switch dengan penempatan sesuai dengan Gambar 5.

(5)

Page 5 of 12 Application Note AN32 Gambar 5

Susunan saklar pilihan mode

Jika saklar digeser ke atas maka saklar dalam keadaan aktif (terhubung), sebaliknya jika saklar digeser ke bawah maka saklar dalam keadaan non-aktif (terputus). Keterangan lebih lanjut mengenai saklar pilihan mode adalah sebagai berikut:

a. Cara Kerja (saklar 1)

Terhubung = mode cleaner Terputus = mode ventilator b. Volume Ruangan (saklar 2 & 3)

Saklar volume ruangan juga mempengaruhi mode kapasitas kontrol pada saklar 7, yang terdiri atas mode 2 langkah (besar/kecil) dan mode 3 langkah (besar/sedang/kecil).

Tabel 1

Susunan saklar kontrol kapasitas ruangan Terhubung Kapasitas kontrol Volume yang diukur Saklar 2 Saklar 3

Besar/kecil Sedang Ya Ya

Besar/kecil Kecil Tidak Ya

Besar/sedang/kecil Kecil Ya Tidak

Besar/sedang/kecil Sedang Tidak Tidak

c. Tipe Sensor (saklar 4)

Tabel 2

Susunan saklar jenis sensor yang digunakan Sensor Saklar 4

TGS800 Terhubung TGS2100 Terhubung TGS2600 Terhubung

d. Pabrikan (saklar 5 dan 6)

Pengaturan yang telah ditentukan dari pabrik, agar jangan diubah.

e. Kapasitas kontrol, Automatis / Manual (saklar 7) Pengaturan kapasitas kontrol ada dua bagian :

• Mode 3 langkah : Auto – kapasitas kecil – kapasitas sedang – kapasitas besar – auto.

• Mode 2 langkah : Auto – kapasitas kecil – kapasitas besar.

f. Pewaktuan (saklar 8)

Pengaturan waktu kerja sistem. Ada 4 macam bentuk pewaktuan, yaitu : kontinu – 1 jam – 2 jam – 4 jam – kontinu.

g. Reset (saklar 9)

Jika terhubung maka seluruh pengaturan akan hilang.

(6)

Page 6 of 12 Application Note AN32

D

iagram Alir Rangkaian Sensor Kualitas Udara

Sistem Aktif

Inisialisasi Sensor

Mode Sensitivitas Tinggi

Gas O2 Berkurang

Udara Bersih Polusi Udara

Berhenti

Ya

Tidak

Gambar 6

Diagram alir rangkaian sensor kualitas udara a. Inisialisasi Sensor (Sensor Warm-up)

Pada saat power-on maka rangkaian akan berada dalam kondisi warm-up dengan waktu kurang lebih 3-5 menit. Warm-up ini dibutuhkan untuk menyetabilkan tegangan heater pada sensor gas dan menyetabilkan kondisi sensor.

b. Mode Sensitivitas Tinggi (Initial High-Sensitive Operation)

Rangkaian bekerja dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari keadaan normalnya selama kurang lebih 3 menit setelah periode warm-up. Dalam keadaan ini respon sensor lebih peka terhadap polusi yang terjadi.

c. Operasi Normal

Dalam keadaan ini sistem bekerja normal. Jika terdeteksi adanya polusi maka sistem akan mengeluarkan sinyal yang diterjemahkan ke dalam nyala LED. Mikroprosesor terus memantau perubahan dari sensor TGS dan perubahan pada tombol – tombol pilihan mode.

Mikroprosesor bekerja sebagai pengolah data utama. Input didapat dari sensor TGS 2600 sebagai pendeteksi adanya gas dioksida dan hidrogen. Mikroprosesor akan memproses lebih lanjut input tegangan yang didapat dari sensor dan kemudian akan memutuskan apakah kondisi udara saat ini bersih atau terpolusi. Tampilan LED akan menunjukkan tingkat polusi udara saat ini.

d. Indikator LED

Digunakan sebagai penunjuk tingkat kualitas udara, yang nyalanya diatur oleh mikroprosesor, tampilan LED akan menunjukkan kondisi udara saat ini dengan keterangan nyala LED sebagai berikut:

Tabel 3

Susunan keterangan nyala LED

No LED Keterangan

LED 1 (hijau) Udara bersih LED 2 (merah) Udara tercemar LED 3 (kuning) Polusi – rendah LED 4 (kuning) Polusi – sedang LED 5 (kuning) Polusi – tinggi LED 6 (kuning) Kapasitas kontrol (otomatis)

(7)

Page 7 of 12 Application Note AN32 Jika terdeteksi adanya pencemaran udara maka LED berwana merah (LED 2) akan menyala, dan diikuti oleh salah satu dari LED berwarna kuning (LED 3 sampai LED 5). LED 3 sampai LED 6 juga berfungsi sebagai indikator kapasitas tempat yang diukur, dengan urutan: kapasitas kecil, kapasitas sedang, kapasitas besar, kapasitas otomatis.

Sedangkan tiga LED terakhir digunakan sebagai petunjuk waktu kerja sistem, dengan keterangan sebagai berikut:

Tabel 4

Petunjuk waktu kerja berdasarkan nyala LED

Waktu kerja LED 7 (hijau) LED 8 (hijau) LED 9 (merah)

1 jam o x x

2 jam x o x

4 jam x x o

kontinu x x x

x = padam; o = menyala

M

enghubungkan Rangkaian Sensor Kualitas Udara dengan DT-51 System

Untuk mengetahui tegangan output RL pada tingkat polusi udara tertentu maka rangkaian di atas dihubungkan ke DT-51 I2C ADDA, DT-51 Minimum System dan Character LCD. Diagram blok hubungannya sebagai berikut:

DT-51 I2C ADDA SENSOR TGS 2600

µP

FIC 93619A LED

DT-51 MinSys LCD

RANGKAIAN PENGUKURAN RANGKAIAN SENSOR KUALITAS UDARA

Gambar 7

Diagram blok rangkaian pengukuran

Rangkaian pengukuran di atas digunakan untuk mencatat perubahan nilai tegangan pada hambatan RL saat LED menunjukkan kondisi udara bersih, polusi rendah, polusi sedang, dan polusi tinggi.

Hubungan antara rangkaian sensor kualitas udara dengan rangkaian pengukuran terdapat pada tabel 5.

Tabel 5

Hubungan rangkaian pengukuran dengan rangkaian sensor kualitas udara Rangkaian sensor kualitas udara Rangkaian pengukuran

Hambatan RL DT-51 I2C ADDA (JP1) GND dan AI0 Output LED FIC93619A DT-51 MinSys (PORT A & PORT B) Port B

Sedangkan hubungan antar sistem pada rangkaian pengukuran adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Hubungan antara DT-51 I2C ADDA dengan DT-51 MinSys DT-51 I2C ADDA DT-51 MinSys

(JP4) P16 dan P17 (PORT C & PORT 1) P16 dan P17 (JP2) DC 5 volt (CONTROL) VCC dan GND

Tabel 7

Hubungan antara DT-51 MinSys dengan LCD LCD DT-51 Min Sys

Port LCD (LCD) Port LCD

(8)

Page 8 of 12 Application Note AN32 Setelah semua modul terhubung dan mendapat tegangan catu yang sesuai, download-lah AQ1.HEX ke DT-51 MinSys ver 3.0.

D

iagram Alir Program

Mulai

Baca kondisi LED dan simpan pada register R6

LED hijau tanda udara

bersih

Simpan nilai tegangan pada

register R1

Berhenti menyala

LED kuning tanda polusi

rendah

LED kuning tanda polusi sedang

LED merah tanda polusi

tinggi Simpan nilai

tegangan pada register R2

Simpan nilai tegangan pada

register R3 Simpan nilai

tegangan pada register R0

padam

menyala

padam

padam

menyala Baca tegangan pada sensor

dan simpan pada register R7

Tampilkan nilai register R0, R1, R2, R3 dan R7

ke LCD

ulangi

Gambar 8 Diagram alir program

(9)

Page 9 of 12 Application Note AN32 Pertama kali rangkaian pengukuran akan membaca nilai tegangan pada sensor kemudian nilai tegangan disimpan pada register R7, setelah itu rangkaian akan membaca sinyal output LED yang dikeluarkan oleh mikroprosesor FIC93619A dan menyimpannya pada register R6, dari hasil pembacaan LED akan diketahui kondisi udara saat ini.

Jika kondisi udara saat ini bersih maka nilai tegangan akan disimpan pada register R0, jika terjadi polusi rendah maka nilai tegangan akan disimpan pada register R1, jika terjadi polusi sedang dan polusi tinggi maka nilai tegangan akan disimpan pada register R2 dan R3. Setelah proses di atas maka nilai tegangan yang tersimpan pada register R0, R1, R2, R3 dan R7 ditampilkan pada layar LCD, sehingga diketahui range tegangan udara bersih, polusi rendah, polusi sedang, dan polusi tinggi.

H

asil Analisa Rangkaian dan Pengukuran

Dari tegangan yang dihasilkan hambatan RL (VRL) pada sensor dan indikasi kualitas udara melalui nyala LED didapatkan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 8

Pengukuran tegangan pada hambatan RL

LED aktif Tegangan (volt) Hijau 0.62 – 0.67 Merah + Kuning I 0.68 – 0.71 Merah + Kuning II 0.72 – 0.79 Merah + Kuning III 0.80 – dst

Dari hasil percobaan ternyata sistem keputusan yang dimiliki oleh mikroprosesor FIC 93619A berbeda dengan metode pembagian berdasarkan range tegangan Tabel 8. Modul sensor kondisi udara ini membutuhkan suatu teknik pemrosesan sinyal.

Penentuan keputusan kondisi udara yang dihasilkan oleh mikroprosesor FIC 93619A adalah dari perhitungan rata- rata resistansi sensor yang telah disampling dalam kurun waktu tertentu. Metode sampling ini berguna untuk mengurangi pengaruh dari kelembaban, temperatur dan keadaan lingkungan sekitar yang berubah secara cepat.

Dapat kita lihat juga bahwa base level akan selalu diperbarui jika terdapat perbedaan dari resistansi sebelumnya.

A

lgoritma Pemrosesan Sinyal untuk Sensor Gas

Kebanyakan algoritma signal processing untuk menentukan konsentrasi gas menggunakan tiga macam model yaitu: analisa multivariasi, model jaringan saraf, dan fuzzy logic. Dengan pemrosesan sinyal yang baik, performa sistem dapat ditingkatkan. Data kalibrasi yang cukup dapat menghasilkan input / output yang lebih baik yang dapat mengurangi efek temperatur dan keadaan non-linier. Problem akan bertambah rumit jika data kalibrasi berkurang.

Masalah yang lain berhubungan dengan umur sensor dan interferensi gas-gas lain.

(10)

Page 10 of 12 Application Note AN32 Beberapa Algoritma yang dapat digunakan pada mikrokontroler umum untuk mengukur konsentrasi gas (contoh yang digunakan adalah Gas CO & Metana / CH4):

- Model polinomial

Merupakan algoritma yang menggunakan variasi polinomial turunan kedua untuk tiap temperatur, dengan persamaan sbb:

... (6)

Dimana i = 1,2 (CO dan CH4), Gf adalah konduktansi dari sensor j. a adalah koefisien yang telah ditentukan. Hasil pengukuran dan perhitungan akan tampak pada gambar berikut.

Gambar 9

Hasil pengukuran dan perhitungan CO dan CH4 dengan model polinomial pada temperatur 300 C Hasil kalibrasi bertanda x, sedang hasil perhitungan bertanda o

- Cross model

Permodelan berdasarkan persamaan respon sensor metal oksida, yaitu:

... (7)

Dimana G adalah konduktansi, Sa (Sensitivitas) adalah konstanta, a,dan α adalah parameter temperatur, T adalah temperatur ruangan pada derajat celcius. C adalah konsentrasi gas dan b adalah konstanta antara 0.3 dan 1.

(11)

Page 11 of 12 Application Note AN32 Gambar 10

Hasil pengukuran dan perhitungan CO dan CH4 dengan cross model - Model jaringan saraf RBF

Dibangun sebuah model inversi non-linear berdasarkan jaringan saraf RBF. Hasil pengukuran yang didapat setelah jaringan saraf tiruan dilatih beberapa kali sangat memuaskan. Seperti tampak pada gambar berikut.

Gambar 11

Hasil pengukuran dan perhitungan CO dan CH4 dengan model jaringan saraf RBF Hasil kalibrasi bertanda x, sedang hasil perhitungan bertanda o

(12)

Page 12 of 12 Application Note AN32 Berikut ini akan ditunjukkan perbandingan antara jaringan saraf RBF dengan cross model. Jaringan saraf RBF mempunyai hasil yang presisi tetapi kalibrasinya lebih banyak dari cross model, juga pada implementasi dengan menggunakan mikrokontroler juga lebih sulit dari cross model.

Tabel 9

Perbandingan Cross model dengan Jaringan Saraf RBF Cross model Jaringan Saraf RBF

CH4 Error 3,84 % 1,1 %

CO Error 13 % 3 %

Temp. Influence + ++

No of calibration points + 0

Implementation facility + 0

++ sangat bagus; + bagus; 0 biasa; - buruk; -- sangat buruk

K

esimpulan

1. Rangkaian sensor kualitas udara ini dapat dimanfaatkan sebagai kontrol ventilasi ruangan dengan penggunaan yang mudah dan hasil yang baik.

2. Kerja sistem lebih stabil menggunakan keramik resonator dibandingkan kristal.

3. Sistem memerlukan tegangan yang stabil.

4. Mikroprosesor mempunyai sistem pemrosesan sinyal yang baik sehingga tidak memerlukan rangkaian kompensasi untuk mengatasi gangguan sensor terhadap temperatur dan kelembaban udara luar.

5. Sensor ini hanya dapat mendeteksi O2 dalam gas tetapi tidak O2 dalam partikel, maka dari itu disarankan menggunakan sebuah filter untuk menyaring partikel yang masuk.

6. Perlu pendalaman lebih lanjut mengenai pemrosesan sinyal jika kita ingin membuat sendiri rangkaian sensor kualitas udara tanpa menggunakan bantuan dari mikroprosesor FIC 93619A.

L

isting program terdapat pada AN32.ZIP.

S

elamat berinovasi!

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham, dapat dilihat pada Tabel 12 bahwa variabel laba akuntansi yang

Secara umum sarana sanitasi air bersih di Pelabuhan kota Gorontalo memenuhi syarat kesehatan hal ini disebabkan karena sarana yang ada selalu dalam pengawasan

Dengan mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mobilitas tempat tinggal penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat merumuskan

88 Analisis dari penerapan efisiensi penggunaan lahan pada area site perancangan untuk dapat memaksimalkan area resapan air hujan adalah dengan penerapan zonasi kawasan tapak

Kecuali asam amino yg mengandung sulfur, perkiraan kebutuhan minimal asam-asam amino essensiel harian bagi orang dewasa dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi susu 1 pint ( =

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah

Dengan kata lain tidak ada hubungan antara tindakan dengan keluhan kesehatan penggunaan air sungai di Desa Canggai Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat, hal

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan di Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut dan Laboratoriurn Fisika dan Mekanika Tanah IPB sejak bulan Juni