Lampiran Surat No : 849/EQ.S/XII/2015, tanggal 28 Desember 2015
PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DI KEL. ASPANGGA KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) sebagai
berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
: PT EQUALITY INDONESIA
: LVLK-006-IDN
Alamat
:
Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710
Telp.
:
+62251 7550722
Fax.
:
+62251 7550724
:
equalitycert@gmail.com
Website
:
http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Terhadap :
II. Nama Kelompok
:
KEL. ASPANGGA
Akte Pendirian/SKB
Kelompok
:
Kesepakatan Kelompok tanggal 22 April 2015
Jenis Industri
:
Industri Penggergajian Kayu
Jumlah Anggota
:
6 Anggota
Lokasi
:
Kabupaten Purbalingga – Jawa Tengah
Alamat
:
Desa Bumi sari RT.08/RW.04 Kec. Bojongsari, Kab.
Purbalingga, Prov. Jawa Tengah
III. Waktu Pelaksanaan
:
30 November 2015 s.d. 7 Desember 2015
IV. Hasil Verifikasi
:
NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS SEHINGGA KEL. ASPANGGA
KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
BERHAK DIBERIKAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 28 Desember 2015
PT EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, A.Md.
Halaman 1 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 188/EQI-KEP.Cert/XII/2015
TENTANG
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
PADA KELOMPOK ASPANGGA
DI KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
KESEPAKATAN KELOMPOK TANGGAL 22 APRIL 2015 JUMLAH 6 ANGGOTA
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang
:
a.
bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada
Kelompok ASPANGGA Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 136/EQI-F090 tanggal
17 Desember 2015;
b.
bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 135/EQI-F037 tanggal 17 Desember 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 167/EQI-F039 tanggal 21 Desember
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c.
bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 186 tanggal 21 Desember 2015
menunjukkan Kelompok ASPANGGA telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk
setiap verifier Legalitas Kayu (LK);
d.
bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, Kelompok ASPANGGA telah memenuhi syarat untuk
diberikan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2.
Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4.
Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia
National Single Window
;
5.
ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6.
Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN
401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7.
ISO/IEC Guide 23:1982 :
Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems
:
8.
SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9.
ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
Halaman 2 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
10.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;
12.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri
pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015;
13.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16.
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia
National Single Window
;
19.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20.
Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21.
DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22.
Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor :
LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996
General
requirements for bodies operating product certification systems
dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
23.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
Halaman 3 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
24.
Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26.
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27.
Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan
:
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : PSC-024/2015 tanggal 30 Oktober 2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA KELOMPOK ASPANGGA DI
KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH KESEPAKATAN KELOMPOK TANGGAL
22 APRIL 2015 JUMLAH 6 ANGGOTA.
PERTAMA
: Kelompok ASPANGGA
dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) Nomor : 160/EQC-VLK/XII/2015.
KEDUA
: Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan
tanggal 20 Desember 2018 selama Kelompok ASPANGGA (Pemegang
Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29
Desember 2014.
KETIGA
: Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT
: Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA
: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM
: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(
surveillance
) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH
: Penilikan (
Surveillance
) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN
: Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
Halaman 4 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
a.
Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b.
Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c.
Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
d.
Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e.
Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a.
Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b.
Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c.
Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d.
Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 21 Desember 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1.
Ketua Kelompok ASPANGGA, di Purbalingga;
2.
Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta;
3.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ASPANGGA
KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
JUMLAH 6 ANGGOTA
Bogor, 21 Desember 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
NO
PEMEGANG
IZIN
ALAMAT
SK IUIPHHK
JENIS
PRODUKSI
KAPASITAS
1. UD SAMIJAYA
Desa Timbang RT
18/05
Kec.
Kejobong
Kab.
Purbalingga Prov.
Jawa Tengah
Nomor:
503/25/II/IUIPH
HK/2013
tertanggal
12
Februari 2013
Balken, Kaso
dan Kusen
1.610
M³/tahun
2. UD LIMBAH
SARI
Desa Nangkod RT.
01 RW. 03, Kec.
Kejobong
Kab.
Purbalingga Prov.
Jawa Tengah
Nomor:
503/09/IUIPHH
K/II/2010
tanggal
16
Februari 2010
Palet, Papan,
Kaso dan
Reng
2.000
M³/tahun
3. UD ITTIBAR
IKHTIAR
Desa
Bodas
Karangjati RT. 01
RW.
04,
Kec.
Rembang
Kab.
Purbalingga Prov.
Jawa Tengah
Nomor:
503/08/IV/IUIP
HHK/2013
tanggal 24 April
2013
Balken, Kaso
dan Papan
2.000
M³/tahun
4. UD PUTRA
MANDIRI
Desa Bumisari RT.
07 RW. 04, Kec.
Bojongsari
Kab.
Purbalingga Prov.
Jawa Tengah
Nomor:
503/15/IUIPHH
K/IV/2010
tanggal 14 Mei
2010
Palet, Papan
dan Kaso
2.000
M³/tahun
5. UD LESTARI
Desa Karangreja
RT. 02 RW. 02,
Kec.
Karangreja
Kab. Purbalingga
Nomor:
503/24/XI/IUIP
HHK/2011
tanggal
17
Nopember 2011
Saw Timber,
Balken,
Papan dan
Usuk
1.680
M³/tahun
6. UD DWI
KEMALA
Desa
Gunungkarang RT
01 RW 01, Kec.
Bobotsari
Kab.
Purbalingga Prov.
Jawa Tengah
Nomor:
503/08/IUIPHH
K/II/2010
tertanggal
10
Februari 2010
Palet dan Peti
(1)
Identitas LVLK
a.
Nama Lembaga
: PT EQUALITY Indonesia
b.
Nomor Akreditasi
: LVLK-006-IDN
c.
Alamat
: JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor-
16710
d.
Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
equalitycert@gmail.com
e.
Direktur
: Ir. Agustri Warsono
f.
Standar
: Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014
Jo.
P.1/VI-BPPHH/2015
Permenhut No. 43/Menhut-II/2014
Jo.
PermenLHK
P.95/Menhut-II/2014.
g.
Tim Audit
: Hari Seno Aji, S Hut (Lead Auditor)
h.
Tim Pengambil
Keputusan
: 1.
Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2.
Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/ Anggota PK)
(2)
Identitas Auditee
a.
Nama Pemegang
Izin/Hak
Pengelolaan
: KEOMPOK ASPANGGA
Anggota:
1.
UD SAMJAYA (Sampel)
2.
UD LIMBAH SARI
3.
UD ITTIBAR IKHTIAR (Sampel)
4.
UD PUTRA MANDIRI (Sampel)
5.
UD LESTARI
6.
UD DWI KEMALA
b.
Nomor & Tanggal SK : Kesepakatan Kelompok Aspangga, tanggal 22 April 2015.
1.
UD SAMJAYA, SK No. 503/25/II/IUIPHHK/2013
tertanggal 12 Februari 2013
2.
UD LIMBAH SARI, SK No. 503/09/IUIPHHK/II/2010
tanggal 16 Februari 2010.
3.
UD ITTIBAR IKHTIAR, SK No. 503/08/IV/IUIPHHK/2013
tanggal 24 April 2013.
4.
UD PUTRA MANDIRI, SK No. 503/15/IUIPHHK/IV/2010
tanggal 14 Mei 2010.
5.
UD LESTARI, SK No. 503/24/XI/IUIPHHK/2011 tanggal
17 Nopember 2011.
6.
UD DWI KEMALA, SK No. 503/08/IUIPHHK/II/2010
tertanggal 10 Februari 2010.
c.
Kapasitas
d.
Nomor & Tanggal SK
Perubahan
e.
Kapasitas
:
:
:
Seluruh anggota memiliki kapasitas di sampai 2.000 M3/Tahun
-
-
f.
Alamat kantor
: Desa Bumisari RT 08 RW 04 Kecamatan Bojongsari, Kabupaten
Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah
g.
Nomor telepon
Nomor Fax
:
:
:
-
-
-h.
Pengurus
-
Ketua
-
Sekretaris
-
Bendahara
:
:
:
Sampang Priyono
H. Ketut Karma
Choyin
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi Publik (bila
dibutuhkan) Tidak ada -
Pertemuan Pembukaan Tanggal 30 November 2015 di Sekretariat Kelompok Aspangga Kabupaten Purbalingga
Pertemuan dilaksanakan di Kantor Koordinator Kelompok Aspangga Kabupaten Purbalingga. Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan - Tanggal 1-2 Desember 2015 di Anggota Sampel UD Samjaya - Tanggal 3-4 Desember 2015 di Anggota Sampel UD Ittibar Ikhtiar - Tanggal 5-6 Desember 2015 di Anggota sampel UD Putra Mandiri
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015. Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.6 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015. Pertemuan Penutupan Tanggal 7 Desember 2015 di
Sekretariat Kelompok Aspangga Kabupaten Purbalingga .
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kelompok Aspangga atas kerjasamanya selama verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK Pertemuan penutupan diakhiri dengan
pembuatan BAP Pengambilan
Keputusan Tanggal, 21 Desember 2015, di Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia.
Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
(4) Resume Hasil Penilaian :
1.
UD SAMJAYA
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Prinsip P.1 : Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah. Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir NA
UD. SAMJAYA adalah industry Pengolahan kayu milik perseorangan dengan pemilik yaitu :
Nama : Sampang Priyono NIK : 3303030206810002
Alamat : Desa Timbang RT 18 RW 05, Kec. Kejobong Kab. Purbalingga.
Identitas pada KTP, yaitu namanya telah sesuai dengan nama pemilik pada Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) yang dimiliki Auditee.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)
MEMENUHI Auditee memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan yang sah dan masih berlaku,
yaitu SIUP No.
503.7/524/11.27/PK/II/2013/P tanggal 12 Februari 2015. Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya.
Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI Audtee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) yang telah sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Purbalingga dan telah diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan Nomor: 503/95/2013 tanggal 12 Februari 2013. Data yang tercantum dalam dokumen tersebut sesuai peruntukan dan bidang usahanya dan masih berlaku sampai dengan tanggal 12 Februari 2018.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor : 112854708967, tanggal 12 Februari 2013 telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Purbalingga Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I atas nama
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Sampang Priyono sebagai penanggung jawab auditee dengan nomor : 24.099.923.5-529.000 Terdaftar pada tanggal 20 Februari 2007, telah sesuai dengan dokumen IUIPHHK.
Verifier.f.
AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)– Upaya Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI Auditee telah memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang dibuat pada tanggal 02 Februari 2015 dan telah disampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga pada tanggal 25 Agustus 2015 dengan nomor bukti penerimaan oleh BLH Nomor 660.1/093/K-VIII/2015 tanggal 25 Agustus 2015 dan telah di Cap basah. Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Purbalingga dengan Nomor: 503/25/II/IUIPHHK/2013 tertanggal 12 Februari 2013.
Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 1.610 Meter Kubik/Tahun, dengan total investasi sebesar Rp 50.000.000, Masa berlaku IUIPHHK adalah selama perusahaan masih beroperasi.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).
MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan terdapat Tanda Terima dari petugas penerima tanggal 29 Januari 2015.
Auditee juga telah menyampaikan laporan realisasi pemenuhan bahan baku IPHHK setiap bulan kepada Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Purbalingga.
Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
NA Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
K.1.2
Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier
Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir
NA Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Indikator 1.2.2.
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier
Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan
sistem uji tuntas (duediligence) importir
NA Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1.
Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
MEMENUHI Auditee termasuk kedalam Kelompok IUIPHHK ASPANGGA yang didirikan berdasarkan Kesepakatan pada tanggal 22 April 2015 yang terdiri dari 6 (enam) anggota, yaitu 1. UD SAMJAYA 2. UD LIMBAH SARI 3. UD ITTIBAR IKHTIAR 4. UD PUTRA MANDIRI 5. UD LESTARI 6. UD DWI KELANA
Kesepakatan yang dibuat telah ditandatangani oleh seluruh anggota dan telah diberi materai cukup.
Prinsip P.2 : Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI Bahan baku yang diterima auditee berupa kayu bulat yang berasal dari hutan rakyat, yang diperoleh melalui pembelian secara bebas tanpa melalui kontrak Perjanjian Kerja Sama, dimana selama Periode audit yaitu bulan Maret sampai Mei 2015 (tiga bulan terakhir) telah melakukan pembelian bahan baku berupa kayu bulat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, auditee telah menerima kayu sebanyak 14 kali.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
NA Seluruh kayu bulat yang diterima Auditee berasal dari kayu rakyat yang dilengkapi dengan Nota Angkutan, bukan kayu bulat yang berasal dari hutan negara, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Berita acara serah terima kayu
dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
berasal dari hutan rakyat sehingga tidak wajib dilakukan pemeriksaan oleh petugas kehutanan dan tidak wajib dibuatkan BA serah terima kayu dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI Seluruh bahan baku yang diterima oleh auditee adalah berupa kayu bulat yang berasal dari hutan rakyat, dimana pengirimannya disertai dengan dokumen angkutan hasil hutan berupa Nota Angkutan. Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan bahan baku periode bulan Agustus - Oktober 2015, seluruh bahan baku kayu yang datang ke auditee telah dilengkapi dengan dokumen angkutan berupa Nota Angkutan, sebanyak 14 dokumen dengan volume 141,317 M3, seluruh jumlah /keping dan volume didalam dokumen Nota Angkutan telah sesuai dengan LMKB pada periode yang sama.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan bahan baku, selama periode bulan Agustus - Oktober 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu bongkaran atau sejenisnya, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan bahan baku, selama periode bulan Agustus - Oktober 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu limbah industri, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
MEMENUHI Selama periode audit yaitu periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015 telah melakukan pembelian bahan baku sebanyak 14 kali, dan telah dilengkapi DKP sebanyak 14 dokumen.
Sebagai panduan dalam pedoman terkait DKP, auditee telah menyusun Prosedur Pemeriksaan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) yang dijadikan pedoman dalam pengecekan terhadap penerbit DKP yang disahkan pada tanggal 04 Desember 2014. Telah terdapat Surat Penunjukan Petugas Pemeriksa DKP dengan nomor : 13/S.J/XII/2014 tanggal 04 Desember 2014, yang menunjuk Muhammad Husain sebagai petugas yang bertanggungjawab dalam Pemeriksaan terhadap DKP dan pemasok yang menerbitkan DKP.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI
MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan terdapat Tanda Terima dari Dinas Kehutanan Dan Perkebunan tanggal 26 Januari 2015 yang ditanda tangani oleh petugas penerima. Indikator 2.1.2
Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. b.
Bill of Lading (B/L)
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. c. Packing List (P/L)
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. d. Invoice
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. e. Deklarasi impor
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. f
Rekomendasi impor
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. g
Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. h.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i
Bukti penggunaan kayu impor
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI Auditee telah memiliki tally sheet/rekaman penerimaan kayu bulat yang dibuat dalam buku catatan pada saat kayu bulat diturunkan dari kendaraaan dan untuk proses penggergajian, rekaman hasil produksi kayu gergajian dicatat dalam Daftar Hasil Kayu Gergajian dan keduanya direkap/dimasukan dalam laporan bulanan produksi kayu
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi gergajian.
Dalam pelaksanaan penerimaan kayu bulat dan hasil produksi kayu gergajian, tally sheet/rekaman /laporan awal produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku.
Verifier b.
Laporanproduksi hasil olahan
MEMENUHI Laporan hasil produksi Auditee selama periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015, telah sesuai dengan data yang terdapat pada Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) pada periode yang sama. Nilai rendemen Auditee sebesar 60,84 % tidak melebihi standar yang ditetapkan pemerintah sebesar 40 – 65%.
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
MEMENUHI Kapasitas produksi Auditee berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Purbalingga dengan Nomor: 503/25/II/IUIPHHK/2013 tanggal 12 Februari 2013 adalah sebesar 1.610 M3/Tahun, sedangkan realisasi produksi kayu gergajian Auditee periode Agustus sampai dengan Oktober 2015, yaitu sebesar 85,9811 M3, sehingga belum melebihi kapasitas terpasang yang diizinkan.
Verifier.d.
Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan
NA Berdasarkan dokumen penerimaan bahan baku kayu bulat periode Agustus – Oktober 2015, tidak terdapat bahan baku yang berasal dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) Periode Agustus sampai dengan Oktober 2015. Dokumen tersebut dibuat setiap bulan dan telah dilaporkan kepada intasi terkait yaitu UPT Penatausahaan Kayu Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Purbalingga.
Dokumen LMKB dan LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya yaitu dokumen penerimaan kayu bulat berupa Nota Angkutan, Laporan Produksi, dokumen pengiriman kayu gergajian berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO).
Indikator 2.1.4
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).
Verifier a
Dokumen S - LK atau DKP
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Verifier .b
Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Prinsip P.3: Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI Seluruh kayu gergajian yang dikirim Auditee telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) yang dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO). FA-KO diterbitkan oleh penerbit FA-KO yang merupakan pemegang Kartu Tenaga Teknis PHPL PKG-J, yaitu: SAMPANG PRIYONO, nomor register 00661-08/PKG-R/XVI/2013 dan masih berlaku sampai dengan 24 Maret 2016. Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang diekspor
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. b. PEB
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Verifier. c.
Packing list
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.d. Invoice
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier e. B/L
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang di batasi perdagangannya
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Aguastus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 3.3.1.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Verifier
Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan
NA Berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 pasal 11 ayat 11 : yang wajib menerapkan penandaan tanda V-Legal adalah bagi pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee merupakan pemegang IUIPHHK yang baru dilakukan verifikasi awal secara kelompok dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban untuk menerapkan penandaan tanda V-Legal pada kayu maupun produk kayunya, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
Prinsip P.4: Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1
Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.
Pedoman/ prosedur K3
MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan, dan untuk mendukung terlaksananya program K3, Auditee juga telah memiliki penanggungjawab K3 berdasarkan Surat Penunjukan penanggungjawab K3 yang ditanda tangani oleh Pimpinan Perusahaan dengan nomor : 14/S.J/XII/2014 pada tanggal 4 Desember 2014.
Verifier.b. Implementasi K3
MEMENUHI
Auditee telah mengimplementasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara membuat jalur evakuasi dan titik berkumpul yang ditempel di tempat terbuka dengan jelas sehingga memudahkan karyawan apabila suatu saat terjadi bencana. Auditee juga telah menyediakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, seperti Kotak P3K, APAR, Hidrant, Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker dan sarung tangan. Verifier.c
Catatan kecelakaan kerja MEMENUHI
Auditee telah memiliki catatan kecelakaan kerja dalam bentuk Buku Catatan Kecelakaan Kerja Penggergajian Kayu UD Samjaya. Selama periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015 tidak pernah terjadi kasus kecelakaan kerja (Nihil).
Kriteria K.4.2
Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Verifier :
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI
Auditee merupakan industri jasa penggergajian secara perorangan dan Jumlah karyawannya 3 orang, sehingga Auditee belum bisa membentuk serikat pekerja, namun Auditee telah membuat Surat Pernyataan Kebebasan Berserikat pada tanggal 4 Desember 2015 yang ditandatangani oleh pimpinan perusahaan tentang kebebasan untuk terlibat atau membentuk serikat pekerja.
Indikator 4.2.2
Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.
Verifier :
Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja
NA Berdasarkan daftar karyawan Auditee, jumlah karyawannya hanya 3 orang, sehingga tidak wajib membuat Peraturan Perusahaan, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator. 4.2.3
Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :
Pekerja yang masih di bawah umur
MEMENUHI Auditee tidak memperkerjakan tenaga di bawah umur, jumlah karyawan Auditee sebanyak 3 (tiga) orang, dengan usia karyawan termuda dengan Tanggal Lahir 1992 (23 tahun).
2.
UD ITTIBAR IKHTIAR
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Prinsip P.1: Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah. Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk
(a) Industri pengolahan dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:
Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir NA
UD. ITTIBAR IKHTIAR adalah industri Pengolahan kayu milik perseorangan dengan pemilik yaitu :
Nama : Narso
NIK : 3303130702780002
Alamat : Desa Bodaskarangjati RT 01 RW 04, Kec. Rembang Kab. Purbalingga
Sebagai perusahaan milik perseorangan, auditee tidak mempunyai kewajiban memiliki akte pendirian, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan nomor : 503.7/171/11.27/MK-Reg/IV/2013
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi (SIUP) atau Izin Perdagangan
yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)
tanggal 23 April 2013 yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Data dan informasi yang tercantum pada SIUP sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan dan masih berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya. Verifier.c.
Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)
MEMENUHI Audtee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) yang telah sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Purbalingga dan telah diterbitkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan Nomor: 503/185/2011 tanggal 10 Maret 2011. Data yang tercantum dalam dokumen tersebut sesuai peruntukan dan bidangnya.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI Dokumen TDP yang dimiliki oleh Auditee dengan Nomor : 112854707509 tanggal 23 April 2013 dengan masa berlaku sampai dengan 28 Agustus 2017 telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah mengacu pada Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya.
Verifier,e.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diterbitkan oleh KPP Pratama Purbalingga Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I dengan nomor: 04.264.975.4-529.000, an Narso, Desa Bodaskarangjati, Kec. Rembang Kab. Purbalingga. Terdaftar tanggal 16 September 2015. Seluruh keterangan dan informasi dalam dokumen NPWP sesuai dengan dokumen sah lainnya.
Verifier.f.
AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)– Upaya Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan
MEMENUHI
Auditee telah membuat Surat Pernyataan
Kesanggupan
Pengelolaan
Dan
Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang
dibuat pada tanggal 25 Agustus 2015dan
telah
disampaikan
kepada
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Purbalingga dan telah diterima pada
tanggal 25 Agustus 2015 dengan nomor
bukti penerimaan oleh BLH Nomor
660.1/098/K-VIII/2015 dan telah di Cap
basah.
Verifier g.
Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Purbalingga dengan
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Nomor: 503/08/IV/IUIPHHK/2010 tertanggal 24 April 2013.
Kapasitas Izin Produksi yang diberikan adalah 2.000 Meter Kubik/Tahun, dengan total investasi sebesar Rp 100.000.000, Masa berlaku IUIPHHK adalah selama perusahaan masih beroperasi.
Verifier.h.
Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).
MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan terdapat Tanda Terima dari petugas penerima tanggal 4 Februari 2015.
Auditee juga telah menyampaikan laporan realisasi pemenuhan bahan baku IPHHK setiap bulan kepada Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Purbalingga.
Indikator.1.1.2
Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).
NA Auditee tidak melakukan penjualan ekspor dan tidak memiliki dokumen Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
K.1.2
Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1
Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier
Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir
NA Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2.
Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier
Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan
sistem uji tuntas (duediligence) importir
NA Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku maupun produk dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1.
Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok Verifier
Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok
MEMENUHI Auditee termasuk kedalam Kelompok Usaha IUIPHHK ASPANGGA yang didirikan berdasarkan Kesepakatan pada tanggal 22 April 2015 yang terdiri dari 6 (enam) anggota, yaitu
1. UD Samjaya 2. UD Limbah Sari
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi 3. UD Ittibar Ikhtiar
4. UD Putra Mandiri 5. UD Lestari 6. UD Dwi Kemala
Kesepakatan yang dibuat telah ditandatangani oleh seluruh anggota dan telah diberi materai cukup.
Kriteria K2.1.
Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.
Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli
MEMENUHI Seluruh kayu bulat yang diterima Auditee telah diperiksa oleh petugas penerima dituangkan di dalam catatan sederhana (tally sheet). Kayu bulat yang masuk juga seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yaitu yang berasal dari hutan rakyat menggunakan Nota Angkutan.
Verifier b.
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
NA Selama periode 3 (tiga) bulan terakhir, atau periode Agustus – Oktober 2015, Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu bulat baik dari hutan Negara maupun hutan hak (rakyat), sehingga verifier ini tidak diterapkan. (NA)
Verifier c.
Berita acara serah terima kayu dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
NA Selama periode 3 (tiga) bulan terakhir, atau periode Agustus – Oktober 2015, Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu bulat baik dari hutan Negara maupun hutan hak (rakyat), sehingga verifier ini tidak diterapkan. (NA)
Verifier. d.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
MEMENUHI Seluruh kayu yang masuk ke penggergajian Auditee selama periode bulan Agustus – Oktober 2015 telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah, yaitu Nota Angkutan. Jumlah dokumen angkutan yang diterima sebanyak 39 set dokumen dengan jumlah batang sebanyak 24.096 batang dengan volume 422,886 M3 dan telah sesuai dengan dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) pada periode yang sama.
Verifier. e.
Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan bahan baku, selama periode bulan Agustus - Oktober 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu bongkaran atau sejenisnya, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi bongkaran, serta Deklarasi
Kesesuaian Pemasok. Verifier.f.
Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penerimaan bahan baku, selama periode bulan Agustus - Oktober 2015 Auditee tidak mempergunakan bahan baku kayu bulat yang berasal dari kayu limbah industri, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.
Verifier g.
Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.
MEMENUHI Untuk penerimaan kayu bulat yang berasal dari pemasok/suplier yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu, seluruhnya telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan dilengkapi dengan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Auditee juga telah memiliki prosedur pengecekan DKP dan telah menunjuk petugas penanggungjawab dalam pengecekan pemasok dan DKP.
Verifier.h.
Dokumen pendukung RPBBI
MEMENUHI Auditee telah membuat RPBBI Tahun 2015 dan telah disampaikan kepada Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan terdapat Tanda Terima dari Dinas Kehutanan Dan Perkebunan tanggal 26 Januari 2015 yang ditanda tangani oleh petugas penerima. Indikator 2.1.2
Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.
Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. b.
Bill of Lading (B/L)
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. c. Packing List (P/L)
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. d. Invoice
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. e. Deklarasi impor
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. f
Rekomendasi impor
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. g
Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. h.
Dokumen lain yang relevan
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor,
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi (diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang dibatasi perdagangannya
sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i
Bukti penggunaan kayu impor
NA Dalam pemenuhan bahan baku kayu bulat, Auditee tidak menggunakan kayu impor, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 2.1.3.
Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.
Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.
MEMENUHI Auditee telah memiliki tally sheet/rekaman penerimaan kayu bulat yang dibuat dalam buku catatan pada saat kayu bulat diturunkan dari kendaraaan dan untuk proses penggergajian, rekaman hasil produksi kayu gergajian dicatat dalam Daftar Hasil Kayu Gergajian dan keduanya direkap/dimasukan dalam laporan bulanan produksi kayu gergajian.
Dalam pelaksanaan penerimaan kayu bulat dan hasil produksi kayu gergajian, tally sheet/rekaman /laporan awal produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku.
Verifier b.
Laporanproduksi hasil olahan
MEMENUHI Laporan hasil produksi Auditee selama periode bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015, telah sesuai dengan data yang terdapat pada Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) pada periode yang sama. Nilai rendemen Auditee sebesar 76,87% indikasi dari hasil rendemen tinggi dikarenakan ada hasil produksi dari jasa dimasukan terhadap perolehan hasil produksi. Dan untuk realisasi dilapangan terhadap peraturan tentang rendemen masuk dalam standar sesuai dengan peraturan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan (Perdirjen BUK) Nomor: P.12/VI-BPPHH/2014 tanggal 9 Desember 2014 Tentang Rendemen Kayu Olahan Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan terdapat hubungan yang logis antara input – output dan hasil rendemen.
Verifier.c.
Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan
MEMENUHI Kapasitas produksi Auditee berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Purbalingga dengan Nomor: 503/08/IV/IUIPHHK/2013 tanggal 24 April 2013 adalah sebesar 1.200 M3/Tahun, sedangkan realisasi produksi kayu gergajian Auditee periode Agustus sampai dengan Oktober 2015, yaitu volume sebesar 325,060 M3, sehingga belum melebihi kapasitas terpasang yang diizinkan.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan baku kayu bulat periode Agustus – Oktober 2015, tidak terdapat bahan baku yang berasal dari kayu lelang, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.e
Dokumen LMKB/ LMKBK dan LMHHOK
MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) dan Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) Periode Agustus sampai dengan Oktober 2015. Dokumen tersebut dibuat setiap bulan dan telah dilaporkan kepada intasi terkait yaitu UPT Penatausahaan Kayu Dinas Pertanian, Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Purbalingga.
Dokumen LMKB dan LMHHOK yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya yaitu dokumen penerimaan kayu bulat berupa Nota Angkutan, Laporan Produksi, dokumen pengiriman kayu gergajian berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO).
Indikator 2.1.4
Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).
Verifier a
Dokumen S - LK atau DKP
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .b
Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .c
Berita acara serah terima kayu yang dijasakan
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa
NA Auditee tidak melakukan kontrak jasa dengan pihak lain, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Peinsip P.3: Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi Kriteria. K.3.1
Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.
Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Verifier
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI Seluruh kayu gergajian yang dikirim Auditee selain untuk pengiriman yang digunakan untuk pemakaian sendiri, telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO) yang dilampiri dengan Daftar Kayu Olahan (DKO). FA-KO diterbitkan oleh penerbit FA-KO yang merupakan pemegang Kartu Tenaga Teknis PHPL PKG-J yaitu Saudara Samyudi dengan Nomor Register : 00662-08/PKG-R/XVI/2013 dengan penempatan sesuai surat Keputusan Jendral BUK Nomor : SK.255/VI-BPPHP.VIII/2013 tentang pengangkatan dan Kartu Ganis PHPL PKG-R tanggal 23 Mei 2013, berlaku sampai 24 Mei 2016.
Kriteria K.3.2.
Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1
Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .a
Produk hasil olahan kayu yang diekspor
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. b. PEB
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. c. Packing list
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier.d. Invoice
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier e. B/L
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier .f.
Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. g.
Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Verifier. i.
Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang di batasi perdagangannya
NA Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen LMHHOK periode bulan Agustus-Oktober 2015 dan dokumen legalitas perizinan, Auditee bukan merupakan ekspotir, produk yang dihasilkan berupa kayu gergajian hanya dikirim di dalam negeri, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 3.3.1.
Implementasi Tanda V - Legal Verifier
Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan
NA Berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 22 Desember 2014 pasal 11 ayat 11 : yang wajib menerapkan penandaan tanda V-Legal adalah bagi pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee merupakan pemegang IUIPHHK yang baru dilakukan verifikasi awal secara kelompok dalam rangka memperoleh S-LK, sehingga Auditee belum berkewajiban untuk menerapkan penandaan tanda V-Legal pada kayu maupun produk kayunya, sehingga verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan.
Prinsip P.4: Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. Kriteria K.4.1.
Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1