• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis , Subjek, Waktu, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Bentuk desain eksperimen ini adalah Nonequivalen Control Group Design. Sugiyono (2015:114) mengartikan bahwa dalam desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang mendapatkan tindakan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberikan tindakan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match .

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ngraho 03 yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 19 siswa dan siswa kelas V SDN Nglandeyan 01 yang dijadikan sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 17 siswa. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 36 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

3.1.3 Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Desember sampai dengan Bulan Mei 2016 dan dilakukan secara bertahap.

a. Tahap perencanaan (Desember 2015 – Maret 2016)

Tahap perencanaan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal, pengajuan ijin penelitian termasuk dalam pembuatan instrumen posttest, angket dan lembar observasi.

b. Tahap pelaksanaan (Maret – April 2016)

(2)

Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen penelitian, eksperimen, dan pengumpulan data. Uji coba instrumen penelitian dilakukan 1 kali pertemuan dan untuk melaksanakan eksperimen diperlukan waktu 2 minggu (8 x 35 menit/ 4 kali pertemuan)

c. Tahap penyelesaian (April – Mei 2016)

Tahap ini mencangkup proses pengolahan data, analisis data, penyusunan laporan penelitian, dan ujian skripsi

Tahapan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Tahap Desember

2015

Januari 2015

Februari 2016

Maret 2016

April 2016

Mei 2016

Perencanaan Pengajuan judul Penyusunan

proposal Pembuatan instrument Pengajuan

ijin penelitian Pelaksanaan Uji coba

instrument Eksperimen Penyelesaian Pengolahan

dan analisis data Penyusunan

laporan penelitian

Ujian Skripsi

3.1.4 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngraho 03 dan SD Negeri

Nglandeyan 01 dalam gugus Gatot Subroto kecamatan Kedungtuban Kabupaten

Blora pada kelas V semester II tahun ajaran 2015/2016.

(3)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V di Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

3.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2015:118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan Simple Random Sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel berdasarkan daerah populasi yang sudah ditetapkan yaitu Gugus Gatot Subroto yang meliputi SDN Ngraho 01, SDN Ngraho 02, SDN Ngraho 03, SDN Ngraho 04, SDN Nglandeyan 01, SDN Nglandeyan 02, SDN Kalen 01, dan SDN Kalen 02. Cakupan populasi yang sangat luas dan keterbatasan waktu, peneliti mengambil 2 kelas V yang mewakili satu gugus Gatot Subroto tersebut yaitu kelas V SDN Ngraho 03 dan kelas V SDN Nglandeyan 02. Siswa kelas V SDN Ngraho 03 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 19 siswa dan kelas V SDN Nglandeyan 02 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 17 siswa.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Slameto (2015:195) adalah suatu nilai atau sifat dari objek, individu atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya.

Sugiyono (2015:61) menyampaikan bahwa variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Variabel bebas (independen variable) merupakan variabel yang dapat

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

(4)

dependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah keaktifan belajar dan Hasil belajar matematika kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan teknik belajar yang memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Make a Match dalam penelitian ini menggunakan langkah- langkah menurut Rusman, yaitu guru menjelaskan materi, guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban); Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang; Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban); Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin; Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya; guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan/merangkum apa yang telah dipelajari dan memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

3.4.2 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya

proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh

guru yang dapat berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode

tertentu. Ranah hasil belajar dibagi menjadi tiga, yaitu rananh kognitif, ranah

(5)

afektif, ranah psikomotorik. Hasil belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N 03 Ngraho dan SD N 01 Nglandeyan Kedungtuban, Blora. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor jasmani yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh; faktor psikologi yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, dan cara belajar; serta faktor kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga yang meliputi cara mendidik anak, relasi antara keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, dan latar belakang kebudayaan; faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar harga di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; serta faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

3.4.3 Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar siswa adalah peristiwa dimana siswa terlibat langsung secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dalam membangun pengetahuan mereka sendiri dalam proses belajar guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Pengukuran keaktifan belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket dan lembar observasi siswa yang didasarkan oleh delapan indikator keaktifan belajar menurut Diedrich dalam Hamalik (2011:172-173), yaitu kegiatan visual (visual activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening activities), kegiatan menulis (writing activities), kegiatan menggambar (drawing activities), kegiatan emosional (emotional activities), kegiatan motorik (motor activities), dan kegiatan mental (mental activities).

3.5 Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalen Control Group

Design. Desain ini digunkan karena hanya pada kelompok eksperiman maupun

(6)

kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2015:116). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kelompok dan perlakuan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Nonequivalent Control Group Design

Grup Pretest Variabel Bebas Posttest

Kelas Eksperimen O₁ X₁ O₂

Kelas Kontrol O₃ O₄

Keterangan:

O 1 = Pretest kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal.

O 3 = Pretest kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.

X 1 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

O 2 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

O 4 = Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran tanpa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006: 175), teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah peneliti memerlukan instrumen sebagai alat bantu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya

dalam dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003). Pada penelitian

ini, metode dokumentasi dipakai untuk memperoleh data rata-rata UTS hasil

belajar matematika kelas V SD N 03 Ngraho dan SD N 01 Nglandeyan tahun

(7)

pelajaran 2015/2016 yang digunakan sebagai nilai pretest dari hasil belajar matematika.

2. Tes

Menurut Slameto (2015:233), hakekat tes adalah sebagai alat ukur, sedangkan tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis untuk mengukur indikator atau kompetensi tertentu dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik sehingga hasilnya relative ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Instrument tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa pada materi geometri dan pengukuran. Untuk mendapatkan data hasil belajar meliputi dua tahapan, yaitu tahap awal dengan memperoleh nilai pretest dan tahap akhir dengan nilai posttest. Pretest dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan, tujuan diberkannya pretest untuk mengetahui kondisi awal hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. Posttest dilaksanakan setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Tujuan dari diberikannya posttest yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

3. Angket

Menurut Sugiyono (2015:204), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Slameto (2015:230) menyatakan bahwa jawaban-jawaban dalam kuesioner itu dapat bersifat terbuka, artinya responden dapat menulis sendiri pendapatnya secara bebas atau sudah terarahkan untuk memilih jawaban- jawaban yang sudah disediakan, dalam bentuk multiple choice (pilihan ganda) atau dua alternative pilihan, salah–benar, matching (mempertemukan, menggatukkan), pertanyaan untuk dijawab secara interpretive-exercise, atau dalam bentuk jawaban pendek atau berupa pertanyaan karangan.

4. Observasi

Slameto (2015:232) menyatakan bahwa observasi atau pengamatan

merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.

(8)

Menurut Sugiyono (2015:203), teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keaktifan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.

3.7 Instrumen Pengumpulan Data

Sugiyono (2015:148) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data adalah tes dan lembar observasi.

1. Soal Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Soal tes diberikan kepada setiap siswa setelah siswa melakukan proses belajar. Soal tes yang akan digunakan adalah soal tes pilihan ganda sebanyak 10 soal.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Posttest

Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

Butir Soal Jum lah 1. mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, tabung, kerucut, segitiga, limas segiempat.

- mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang Balok dan Kubus

1,2,3,4,5,6,7 ,8

8 - mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang Tabung dan Kerucut

9,11,12,20 4 - mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang Limas segitiga dan Limas segiempat

10,13,14,15, 16,17,18,19,

8 2. menentukan jaring-

jaring berbagai bangun ruang sederhana (kubus, balok, tabung)

- mampu menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana (kubus, balok, tabung)

21,22,23,24, 25

5

Hasil belajar matematika dikategorikan dalam tiga kategori yaitu : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas kategori hasil belajar menggunakan rumus sebagai berikut (Supranto,2008).

Interval Kelas = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

(9)

2. Lembar Angket

Angket digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal member cek pada salah satu alternative jawaban yang telah disediakan untuk dipilih.

Angket keaktifan belajar diberikan di awal pembelajaran dan akhir pembelajaran berlangsung. Angket yang diberikan di awal pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keaktifan belajar kedua SD yang digunakan sebagai sampel penelitian sama atau tidak. Akhir pembelajaran juga diberikan angket keaktifan belajar untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh dari metode pembelajaran yang digunakan. Angket keaktifan belajar siswa dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat alternative jawaban (Sugiyono, 2015:136). Instrument penelitian dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk checklist. Penilaian dan kisi-kisi instrument dapat dilihat dalam tabel 3.4 dan tabel 3.5.

Tabel 3.4

Penilaian Item Angket

Jawaban Favourable Unfavourable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

(10)

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Matematika

Aspek Definisi Indikator No Item Jml

Soal Fav Unfav

Visual activities

Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati ekperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, dan sebagainya.

Membaca materi dan mengamati penjelasan guru/teman

1,2,13 4 4

Oral activities

Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, membeeri saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

Bertanya dan mengemukakan pendapat

6,18,19, 37

21 5

Listening activities

Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan.

Mendengarkan penjelasan guru/teman

7,20 22,23 4

Writing activities

Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menuliskan cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau

rangkuman,mengerjakan tes, mengisi angket.

Mencatat materi dan mengerjakan latihan soal/tes

5,24,26, 27

- 4

Drawing activities

Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, pola

Menggambar informasi berupa gambar jaring- jaring bangun ruang

16,17 - 2

Motor activities

Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan berkebun

Melaksanakan permainan

10,12,15 ,36,39

11 6

Mental activities

Kegiatan mental (mental activities), yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan dan membuat keputusan

Memecahkan masalah matematika

8,9,28,3 2

25,31, 38

7

Emotional activities

Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu minat, bosan, gembira, berani, tenang.

Menunjukkan emotional activities

3,30,34, 35

14,29, 33,40

8

Jumlah Pernyataan 28 12 40

(11)

Keaktifan belajar matematika yang diperoleh dari rata-rata nilai lembar observasi dan angket keaktifan belajar dikategorikan dalam tiga kategori yaitu: Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas kategori keaktifan belajar menggunakan rumus sebagai berikut (Supranto, 2008).

Interval Kelas = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Lembar observasi berisi daftar

jenis kegiatan yang diamati, dalam proses observasi yaitu pengamat tinggal

memberikan tanda (√) pada kolom nilai yang tersedia. Dalam penelitian ini

menggunakan satu lembar observasi yaitu nilai observasi siswa. Lembar

observasi siswa digunakan untuk pengamatan keaktifan siswa.

(12)

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Aspek Definisi Indikator Jumlah

Pernyataan Visual

activities

Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati ekperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, dan sebagainya.

Membaca materi dan mengamati penjelasan guru/teman

1

Oral activities Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, membeeri saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

Bertanya dan mengemukakan pendapat

1

Listening activities

Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan.

Mendengarkan penjelasan guru/teman

1

Writing activities

Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menuliskan cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman,mengerjakan tes, mengisi angket.

Mencatat materi dan mengerjakan latihan soal/tes

1

Drawing activities

Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, pola

Menggambar informasi berupa gambar jaring- jaring bangun ruang

1

Motor activities

Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan berkebun

Melaksanakan permainan

1

Mental activities

Kegiatan mental (mental activities), yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan dan membuat keputusan

Memecahkan masalah matematika

1

Emotional activities

Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu minat, bosan, gembira, berani, tenang.

Menunjukkan emotional activities

1

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji coba instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian. Hal ini

dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam mengukur variabel

(13)

memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut telah melalui uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu alat yang menunjukkan seberapa jauh suatu instrument memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Arikunto (2006: 168-169) mengatakan, tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dikatakan valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2015:173).

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Pengujian validitas soal posttest menggunakan Corrected Item-Total Correlation.

Langkah-langkahnya adalah Analyze-Scale-Reliability Analsis pada statistika beri tanda pada Scale if item deleted. Menentukan soal valid atau tidak valid dapat melihat skor uji validitas pada tabel Item-Total Statistic kolom Corrected item-Total Correlation. Kriteria uji untuk validitas butir jika harga korelasi ≥0,30 butir instrument tersebut valid (Sugiyono, 2015:)

Data yang telah diperoleh kemudian diuji validitas menggunakan

program SPSS for windows. Hasil pengujian validitas posttest dan angket

keaktifan belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(14)

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Posttest

ITEM

Corrected Item-Total Correlation

KETERANGAN

ITEM 1 0.48094787 VALID ITEM 2 0.549516783 VALID ITEM 3 0.662218544 VALID ITEM 4 0.662218544 VALID ITEM 5 -0.163812705 TIDAK VALID ITEM 6 0.325263536 VALID ITEM 7 0.123201345 TIDAK VALID ITEM 8 0.164759548 TIDAK VALID ITEM 9 0.50656073 VALID ITEM 10 0.325263536 VALID ITEM 11 0.352508449 VALID ITEM 12 0.367140744 VALID ITEM 13 0.022725955 TIDAK VALID

Tabel 3.8

Sebaran Item Soal Posttes Siswa Kelas V SDN Gugus Gatot Subroto Dengan Uji Validitas

Standar

kompetensi Kompetensi dasar Indikator Butir soal

Hasil uji validitas

Valid Tidak valid

6. Memaha mi sifat- sifat bangun datar dan hubungan antar bangun.

6.1 Mengidentifikas i sifat-sifat bangun ruang.

1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok

1,2,3,4,5,6,7, 8

1,2,3,4, 6

5,7,8

2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang tabung dan kerucut

9,11,12,20 9,11,12 ,20

-

3. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang segitiga dan limas segiempat

10,13,14,15,1 6,17,18,19

10,14,1 5,16,17 ,18,19

13

6.2 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang

sederhana.

4. Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana (kubus, balok, tabung).

21,22,23,24, 25

21,22,2 3,24,25

- ITEM

Corrected Item-Total Correlation

KETERAN GAN

ITEM 14 0.390954415 VALID

ITEM 15 0.384702886 VALID

ITEM 16 0.336660389 VALID

ITEM 17 0.32197603 VALID

ITEM 18 0.463963107 VALID

ITEM 19 0.30435509 VALID

ITEM 20 0.406568833 VALID

ITEM 21 0.418029898 VALID

ITEM 22 0.418029898 VALID

ITEM 23 0.662218544 VALID

ITEM 24 0.677579714 VALID

ITEM 25 0.462893976 VALID

(15)

Berdasarkan hasil uji validitas posttest yang terlihat pada tabel 3.8 di atas menunjukkan dari seluruh item instrument posttest yang berjumlah 25 terdapat 4 soal yang tidak valid sedangkan 21 soal yang lain valid.

Kesimpulan presentase yang diperoleh adalah 16% soal tidak valid dan 84%

soal valid.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Siswa

Berdasarkan Tabel 3.9 dapat diketahui bahwa dari 40 item soal, 29 item tersebut dinyatakan valid karena memiliki nilai r ≥ 0,30 dan 11 item dinyatakan tidak valid karena memiliki r ≤ 0,30.

Indikator

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Item1 0.531498938 VALID

Item2 0.61487931 VALID

Item3 0.520894781 VALID Item4 0.371587885 VALID Item5 0.392328221 VALID

Item6 0.54873658 VALID

Item7 0.61487931 VALID

Item8 0.191226954 TIDAK VALID Item9 0.531498938 VALID Item10 0.520894781 VALID Item11 0.083106007 TIDAK VALID Item12 0.371587885 VALID Item13 0.54873658 VALID Item14 0.169492052 TIDAK VALID Item15 -0.26565071 TIDAK VALID Item16 0.61487931 VALID Item17 0.54873658 VALID Item18 0.520894781 VALID Item19 -0.348556903 TIDAK VALID Item20 0.428585545 VALID

Indikator

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

Item21 0.371587885 VALID

Item22 0.392328221 VALID

Item23 0.54873658 VALID

Item24 0.371587885 VALID

Item25 0.227714115 TIDAK VALID

Item26 0.392328221 VALID

Item27 0.083106007 TIDAK VALID

Item28 -0.206840513 TIDAK VALID

Item29 0.54873658 VALID

Item30 0.617233408 VALID

Item31 0.531498938 VALID

Item32 0.035232893 TIDAK VALID

Item33 0.61487931 VALID

Item34 0.085653671 TIDAK VALID

Item35 0.083106007 TIDAK VALID

Item36 0.617233408 VALID

Item37 0.54873658 VALID

Item38 0.520894781 VALID

Item39 0.61487931 VALID

Item40 0.531498938 VALID

(16)

Tabel 3.10

Sebaran Angket Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SDN Gugus Gatot Subroto Dengan Uji Validitas

Aspek Definisi Indikator Valid Tdk

Valid

Jml Soal Visual

activities

Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati ekperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, dan sebagainya.

Membaca materi dan mengamati penjelasan guru/teman

1,2,13, 4

- 4

Oral activities

Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,

mengajukan pertanyaan, membeeri saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi.

Bertanya dan mengemukakan pendapat

6,18,3 7,21

19 5

Listening activities

Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan.

Mendengarkan penjelasan guru/teman

7,20, 22,23

4

Writing activities

Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menuliskan cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman,mengerjakan tes, mengisi angket.

Mencatat materi dan mengerjakan latihan soal/tes

5,24,2 6

27 4

Drawing activities

Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, pola

Menggambar informasi berupa gambar jaring- jaring bangun ruang

16, 17 2

Motor activities

Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan berkebun

Melaksanakan permainan

10,12, 36, 39

11, 15 6

Mental activities

Kegiatan mental (mental activities), yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan dan membuat keputusan

Memecahkan masalah matematika

9,31, 38

8, 25, 28 ,32

7

Emotiona l

activities

Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu minat, bosan, gembira, berani, tenang.

Menunjukkan emotional activities

3,29,3 3,40, 30

14, 34, 35

8

Jumlah Pernyataan 29 11 40

(17)

2. Uji Reliabilitas

Selain harus valid, instrumen juga harus memenuhi standar reliabilitas. Suatu instrument dikatakan reliable jika dapat dipercaya untuk mengumpulkan data penelitian. Riduwan (2007 : 1) menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian pada suatu keajekan (konsistensi) alat pengumpul data penelitian. Suatu hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel jika alat pengukur tersebut dapat dipercaya sehingga mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten.

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen posttest dan angket keaktifan belajar yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha dari cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Menurut Purnomo (2014:35) kriteria uji untuk reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Reliabilitas Instrumen α < 0,7 Tidak reliabel

0,7 ≤ α < 0,8 Cukup

0,8 ≤ α < 0,9 Bagus

0,9 ≤ α < 1 Sangat Bagus

Hasil analisis reliabilitas posttest dan angket keaktifan belajar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest

Cronbach's

Alpha N of Items

.849 21

(18)

Berdasarkan output uji reliabilitas posttest pada tabel 3.12 di atas didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,849, sehingga termasuk kategori bagus dan instrumen layak digunakan.

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.927 .929 29

Berdasarkkan output uji reliabilitas angket keaktifan belajar pada tabel 3.13 di atas didapatkan nilai reliabilitas 0,927 sehingga termasuk kategori bagus dan instrument layak digunakan.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Analisis Deskriptif

Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest, lembar observasi, dan angket keaktifan belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk mengetahui rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi dari kelas eksperimen dan kelas control.

Pengujian deskriptif dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16.0.

3.9.2 Analisis Inferensial 1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari suatu kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan menggunakan software SPSS 16.0. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut

Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H 1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

Persyaratan data tersebut normal jika probabilitas atau p>0,05 pada uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (Slameto,2015:295).

(19)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen).

Maka sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol dilakukan dulu uji homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16.0.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H 0 : 𝜎 1 2 = 𝜎 2 2 (kedua kelompok mempunyai varians yang sama) H 1 : 𝜎 1 2 ≠ 𝜎 2 2 (kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama)

Kriteria homogenitasnya yaitu berdasarkan pendapat Slameto (2015:298) yang menyatakan bahwa jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama (homogen).

3. Uji Beda Rerata

a. Uji Kemampuan Awal

Uji beda rerata digunakan untuk mengetahui bahwa kedua sampel itu mempunyai kondisi awal yang seimbang.

Hipotesis yang digunakan adalah:

H 0 : μ 1 = μ 2 (tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas) H 1 : μ 1 ≠ μ 2 (ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas)

Pengujian beda rerata ini menggunakan uji independent sample t- test. Syarat untuk dapat dilakukan uji ini adalah data tersebut harus normal dan homogen.

b. Uji Hipotesis

Apabila asumsi untuk uji prasyarat analisis telah terpenuhi, maka untuk

menguji hipotesis digunakan uji independent sample t-test yang

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara dua

variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Jika uji prasyarat analisis

tidak terpenuhi, yaitu apabila pada uji normalitas pada kelompok

(20)

eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistic non parametric. Adapun jenis statistic non parametric yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Untuk sampel besar dengan taraf signifikansi α=0,05 (Slameto,2015:298).

3.10 Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hipotesis 1 H 0 : 𝜇 1 = 𝜇 2

tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match atau tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

H 1 : 𝜇 1 ≠ 𝜇 2

ada perbedaan hasil belajar matematika siswa, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat dilihat dari besarnya sig.(2-tailed). Jika sig.(2-tailed) < 0,05 maka H 0

ditolak dan H 1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

2. Hipotesis 2 H 0 : 𝜇 1 = 𝜇 2

tidak ada perbedaan keaktifan belajar matematika siswa,

sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match

atau tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

(21)

H 1 : 𝜇 1 ≠ 𝜇 2

ada perbedaan kekatifan belajar matematika siswa, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat dilihat dari besarnya sig.(2-tailed). Jika sig.(2-tailed) < 0,05 maka H 0

ditolak dan H 1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap

keaktifan belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari hukum acara pidana itu sendiri adalah untuk mencari dan mendapatkan, atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil. Definisi dari kebenaran materiil

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 281 /BA/PPBJ- II/APBD/BKP/VI/2014, tanggal 25 Juni 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang / Jasa

Manajemen Sumber daya manusia adalah proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjaung

pemenuhan setiap Standar Pendidikan Tinggi, tetapi harus pula diukur dari pemenuhan interaksi antar standar Pendidikan Tinggi , untuk mencapai

Hasil penelitian realisasi kesantunan berbahasa yang dituturkan siswa saat bercakapan dengan guru di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta terdapat kategori sangat tidak santun dan tidak

Fungsi tiap-tiap sistem dalam sistem pemakaian bahasa tersebut adalah untuk mengenal bunyi-bunyi, analisis kalimat, sistem konseptual, artikulator, dan leksikol (Mar’at,

Seseorang akhirnya mendendam pada Setiap Orang , karena ia berpikir Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan ini disebabkan karena Siapapun melempar pekerjaan itu pada

Comparative evaluation between cervical vertebrae and hand-wrist maturation for assessment of skeletal maturity orthodontic patients.. Pakistan Oral &amp;