Collecting
Oleh: Kumoro Adi BawonoBag. Kolekting, Divisi Kolekting dan Antaran Direktorat Kurir dan Logistik
2020
Alur Kiriman
Collecting
§ Proses pengumpulan kiriman yang berasal dari pelanggan/ publik
§ Kiriman dapat berupa surat dan paket
§ Produk yang digunakan terdiri dari Surat dan Paket Domestik dan Surat dan Paket Internasional
§ Kriteria ukuran dan berat disesuaikan dengan produk dan ketentuan yang berlaku
§ Pola kolekting dibagi menjadi 2, yakni Kiriman Ritel
(published rate) dan Kiriman Korporat (published rate
atau negotiable rate/ tarif negoisasi dengan MoU/PKS)
Apa itu?
Lini Produk
Jasa Kurir
(KD.53/2018)
Penjelasan Lini Produk
§
Pos Express adalah layanan pengiriman surat dan/ atau paket dengan standar waktu penyampaian (SWP) maksimum H+1 dalam jaringan nasional terbatas§
Pos Kilat Khusus adalah layanan pengiriman surat dan/ atau paket dengan standar waktu penyampaian (SWP) maksimum H+9 dalam jaringan nasional terbatas§
Pos Biasa adalah layanan pengiriman surat, kartupos, sekogram, dan paket biasa dengan standar waktu penyampaian (SWP)maksimum H+14 dalam jaringan nasional
§
Express Mail Service adalah layanan pengiriman surat dan/ atau paket dengan standar waktu penyampaian (SWP) maksimum H+5 dalam jaringan internasional terbatas§
Pos Cepat Internasional adalah layanan pengiriman surat dan/atau paket dengan standar waktu penyampaian (SWP) maksimum H+12 dalam jaringan internasional terbatas
§
Pos Biasa Internasional adalah layanan pengiriman surat, kartupos, sekogram dan M-Bag, dan/ atau paket dengan standar waktu penyampaian (SWP) maksimum H+90 dalam jaringan internasionalKriteria Kiriman
§ Ukuran kiriman Pos Kilat Khusus (KD.36/2017) dan Pos Express (KD.37/2017)
Minimal:
Panjang 15,2 cm; Lebar 9 cm; Tinggi 0,2 cm Maksimal: berbentuk kotak atau gulungan, dengan perhitungan:
• Panjang + 2(Lebar + Tinggi) =< 400 cm*
• Dimensi terpanjang maksimal 150 cm**
§ Perhitungan volumetrik dilakukan apabila salah satu sisi melebihi ukuran sbb:
Panjang 35 cm; Lebar 25 cm; Tinggi 20 cm
§ Perhitungan volumetrik : (P x L x T) / 6000
*) Untuk kiriman Paketpos Jumbo Biasa Dalam Negeri adalah 600 cm
**) Untuk kiriman Paketpos Jumbo Biasa Dalam Negeri
adalah 200 cm
Kiriman yang
Dilarang
Penjelasan Kiriman yg Ditolak/ Dilarang
§
Barang yang mudah meledak ; Amunisi, Petasan, Kembang Api,Senjata Api, Tabung Bertekanan Gas (Hairspray, Parfum, Deodorant)
§
Barang yang mudah terbakar ; Korek Api§
Bakteri, Virus dan lainnya yang mengandung penyakit§
Barang – barang yang mengandung zat radio aktif§
Unsur kimia yang dapat bereaksi jika bercampur atau menyebabkan karat atau korosi§
Narkotika dan pisikotropic serta zat adictif lainnya (Kecuali di kirim oleh Instansi yang berwenang dan dilengkapi dengan dokumen pendukung)§
Material pornograpi dan pelanggaran moral§
Material yang dapat menggangu kestabilan dan keamanan nasional§
Tumbuh – tumbuhan, Binatang Hidup, Buah – buahan dan Sayuran yang mudah busuk§
Permata, Batu Mulia, Uang Kertas dan Koin§
Barang – barang berbahaya lainnya (senjata tajam dll)§
Barang – barang lainnya yang termasuk dalam daftar barang yang dilarang masuk di negara lain (khusus kiriman ke luar negeri)Dari mana saja?
§ Loket : Kantor Pos, Agenpos, Mailing Room, Oranger
§ Bus Surat
§ Pickup : Kantor Pos, Agenpos,
§ Canvasing : Kantor Pos, Agenpos
Collecting
Loket
Persiapan Pekerjaan
§ Pastikan seluruh sarana sudah tersedia di loket dan berfungsi dengan baik, antara lain (KD.131/2016):
§ PC atau komputer
§ Printer
§ Cap Tanggal (palu)
§ Alat meteran
§ Timbangan
§ Formulir-formulir
§ Daftar tarif
§ Daftar Unit Pelaksanan Teknis (UPT)
§ Daftar jaringan layanan dan SWP
§ Daftar Prohibited dan Restricted
§ Stiker barcode
§ Mengakses aplikasi I-Pos Web Kolekting Ritel
§ Lakukan scan striker barcode pada awal dinas
Loket
Pelaksanaan Pekerjaan
§
Menerima kiriman yang diunjukkan pelanggan atau publik§
Periksa kelengkapan penulisan alamat pengirim dan penerima§
Untuk kiriman berupa barang agar dipastikan barang yangdikirimkan tidak termasuk barang yang dilarang pengirimannya lewat pos
§
Lakukan entry pada aplikasi I-Pos Web§
Informasikan biaya yang harus dilunasi oleh pengirim§
Input ukuran panjang, lebar dan tinggi untuk kiriman volumetric§
Cetak resi pengiriman§
Menerakan cap tanggal pada kiriman dan form yang melampiri kiriman Pos Internasional§
Menerima uang biaya pengiriman sesuai yang tercetak pada resi§
Tempel striker barcode pada fisik kiriman§
Serahkan resi (+ uang pengembalian) kepada pengirim§
Masukkan kiriman ke dalam keranjang yang disediakanLoket
Pelaksanaan Pekerjaan
(lanjutan)
§ Untuk kiriman berupa barang, pastikan isi kiriman sudah tercantum dalam resi dan pengirim diminta menandatangani bagian belakang resi
§ Tidak memaksakan kiriman yang dialamatkan di luar jaringan produk tertentu, seperti layanan Pos Express
§ Untuk kirimanPos Internasional agar dilengkapi Form EMS-5 (kiriman EMS), CP-72 (kiriman paket LN), CN-23 (kiriman tercatat internasional berisi barang, atau CN- 22 (kiriman pos udara internasional)
§ Pemilahan kiriman di loket berdasarkan produk dan kategori
§ Perhatikan Cut Of Time (COT) loket, khususnya untuk kiriman Pos Express
Loket
Pekerjaan Akhir Dinas
§ Melakukan cetak backsheet transaksi harian
§ Melakukan tutup backsheet transaksi harian
§ Petugas loket keluar dari aplikasi (log out)
§ Membuat Buku Neraca Loket
§ Mencocokan besar uang yang diterima dengan besar uang pada backsheet
§ Man/Spv Pelayanan memeriksa kebenaran Neraca Loket
§ Petugas loket menyetorkan uang ke kasir
§ Man/Spv Pelayanan membuat rekap backsheet dan tutup backsheet.
Loket
Tampilan Menu
Ipos Web
Tampilan Menu
Ipos Web Untuk
Shipping Label
Formulir
Kiriman
Internasional
Formulir Kiriman
EMS-5
Formulir Kiriman
CP 72
Formulir Kiriman
CN 23
Formulir Kiriman
CN 22
Pickup & Canvasing
Kebutuhan non Fungsional
§ Layanan Pickup
§
Pelanggan mudah membuat permintaan/ order pickup§
Pelanggan mudah mengetahui informasi status order§ Layanan Canvasing
§
Pelanggan mudah membuat permintaan/ order pickup§
Pelanggan mudah mengetahui informasi status order§
Transaksi kolekting mudah dilakukan dimana saja/mobile
Business Process
of Pickup
Tracking
Kebutuhan non Fungsional
§ Layanan pelacakan/ tracking
§
Tracking yang mudah diakses§
Tracking yang mudah dipahami§
Tracking yang dapat memenuhi kebutuhan pelaku bisnis daring§
Tracking yang dapat memenuhi kebutuhan marketplaceContoh Alur Kiriman
Bandung - Malang
Contoh Tracking
Bandung - Malang
Contoh rancangan
Tracking dengan
aplikasi mobile
Contoh rancangan
Tracking dengan web
SISTEM KODE POS WILAYAH LAYANAN POS
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Berdasarkan Undang Undang.
No. 38 Tahun 2009
Tentang POS
Sejarah
§ Kodepos atau Sistem Kode Pos Indonesia (SKPI) pada saat dibuat, ditujukan untuk memudahkan dalam proses
penanganan kiriman pos, karena ada wilayah yang memiliki nama sama.
§ Sistem Kode Pos Indonesia (SKPI) menerapkan deretan 5 dijit angka (abcde) ditulis dibelakang nama tempat
§ Diterapkan mulai 25 Agustus 1982 dan sejak 1 Agustus 1985 diberlakukan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
§ Penomoran Kode Pos untuk dalam kota dibuat sampai dengan Kelurahan dan Desa sedangkan untuk luar kota sampai dengan kecamatan.
§ Namun pada saat ini penggunaan kodepos telah meluas dan menjadi strategis sebagai “sarana” keutuhan NKRI
terutama dalam isu pulau terdepan dan daerah perbatasan.
Aspek Sistem Kodepos
§
Filosofis§ Kemampuan mengenali secara tepat suatu wilayah atau tempat
§ Penetapan kode pos berazas dengan 3 (tiga) falsafah yaitu langgeng, sederhana, menyeluruh
§
Yuridis§ UU Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos, BAB IV Pasal 25
§ UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
§ Perpres Nomor 85 tahun 2007, tentang Jaringan Data Spasial Nasional, Pasal 7 ayat (1) butir e.
§ Peraturan Daerah dan Peta Wilayah
§
Geopolitis§ Kodepos sebagai simbol kedaulatan Negara
§ Kodepos menunjukkan wilayah pemerintahan
§ Setiap jengkal tanah diberi kodepos
§ Kodepos sebagai satu sistem kode nasional
Referensi lain
§ Peraturan Pemerintah Nomor. 15 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos, mengamanatkan bahwa pemerintah menyusun dan mengembangkan sistem kode pos wilayah layanan pos NKRI.
§ Tujuan dari pengembangan dimaksud adalah agar sistem kode pos wilayah layanan pos NKRI dapat
mendukung kedaulatan wilayah yurisdiksi NKRI sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3) dan memudahkan
penyelenggaraan pos dalam meningkatkan layanan.
Sistem Penomoran
Kodepos 5 digit
KABUPATEN/KOTA SURABAYA
601 602
SURABAYA UTARA
601
Kelurahan Gebang Putih
60117-11
Kelurahan Kompek Kenjeran
60121-11 Kelurahan
Kalisari 60112-11
SURABAYA SELATAN
602
Kelurahan Lakar santri
60211-11
Kelurahan Karangpilang
60221-11
Kelurahan Warung Gunung
60221-12