BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian
PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir yang terletak di Jl. Tomang Raya No. 11 Jakarta, dibangun di atas lokasi yang cukup strategis dengan lokasi yang dekat dengan pusat kota.
2. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (selanjutnya disebut PT. TIKI JNE) didirikan pada bulan November 1990 atas prakarsa H. Soeprapto Suparno.
Perusahaan didirikan berdasarkan akta notaris nomor : 89 tanggal 26 November 1990 di Jakarta oleh notaris Adlan Yurizar, SH. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C-86.HT.03.02 tahun 1998, tertanggal 7 Juli 1998.
Pada awal kegiatannya PT. TIKI JNE bekerjasama dengen CV TIKI yang berlokasi di Jl. Raden Saleh No. 2 Jakarta, sebagai counterpart (pendamping) dalam penanganan kegiatan kepabeanan atau impor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.
Keadaan ekonomi pada tahun 1991 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil dan mantap serta iklim usaha yang cukup
34
baik menyebabkan PT. TIKI JNE memutuskan untuk mandiri dan tidak bekerjasama dengan CV TIKI dalam pelayanan kiriman internasional.
Sehingga kini PT. TIKI JNE dikenal sebagai perusahaan jasa pengiriman nasional maupun internasional.
Pada tahun 1991 PT. TIKI JNE memperluas jaringan internasionalnya dengan bergabung sebagai anggota Asosiasi Perusahaan Kurir Negara Asia (ACCA) yang bermarkas di Hongkong yang kemudian memberi kesempatan pada PT. TIKI JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Memasuki tahun 1998 PT. TIKI JNE membuka kantor pemasaran di kawasan Senen. Hal ini menandakan badai krisis yang melanda Indonesia pada tahun tersebut tidak berpengaruh buruk pada kondisi perusahaan, justru pada saat krisis tersebut pendapatan perusahaan meningkat karena adanya pelayanan internasional yang menggunakan mata uang asing (khususnya US Dollar). Selain itu PT. TIKI JNE membuat gebrakan dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan asing yaitu OBC express Jepang. Dengan adanya kerjasama ini semakin meningkatkan pelayanan PT. TIKI JNE sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang dewasa ini jumlahnya semakin meningkat.
Kerja keras tim PT. TIKI JNE membuahkan hasil dengan diberikannya penghargaan “Adhikarya Pos” yang merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang perposan pada tahun 1998 dan 2001 dari pemerintah atas
mutu layanan dan kemampuan manajemen PT. TIKI JNE sebagai suatu prestasi yang membanggakan.
Dalam menjalankan usahanya PT. TIKI JNE bergerak sesuai dengan visi dan misinya. PT. TIKI JNE mempunyai visi : “Menjadi perusahaan dengan standard internasional di bidang jasa distribusi yang mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat dan dapat diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.” Untuk menyukseskan visi tersebut, PT.TIKI JNE mempunyai misi sebagai berikut :
1. Memadukan jasa pengiriman, kepabeanan, pergudangan, dan pendistribusian dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif dan fleksibel.
2. Mendayagunakan jaringan dan infrastruktur yang dimiliki sehingga kontribusi pada proses perputaran roda ekonomi dengan didukung sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi.
3. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna.
4. Mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dalam rangka mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan tanggung jawab sosial.
Kini PT. TIKI JNE dengan total karyawan tidak kurang dari 700 staff dan lebih dari 50 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, melayani pengiriman cepat, penanganan kepabeanan serta distribusi di
Indonesia. Kecepatan dan kehandalan layanan PT. TIKI JNE juga didukung oleh situs yang efektif dan efisien memberikan informasi status setiap kiriman.
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu perusahaan baik perusahaan kecil, menengah maupun besar harus mempunyai susunan organisasi. Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan- hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Secara fisik struktur organisasi dinyatakan dlam bentuk bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Penggambaran organisasi dalam suatu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah dicapai tentang struktur organisasi yang bersangkutan. Struktur Organisasi PT. TIKI JNE berbentuk garis dan staf (Line Staff Organization), dimana atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan saja, serta bawahan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya kepada atasan. Sumarni (2003 : 176 dan 177) menyebutkan kebaikan struktur organisasi berbentuk garis dan staf sebagai berikut : 1. Manajer hanya memerlukan keahlian khusus dalam bidangnya saja 2. Dapat mewujudkan “the right man in the right place”
3. Semua perintah diberikan ke bawah melalui pimpinan, sehingga kewibawaan pimpinan tetap terjaga
4. Fungsi-fungsi staf dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut bidangnya sehingga dapat diperoleh efektifitas yang cukup tinggi sedangkan unit garis dapat memusatkan perhatiannya pada fungsi utamanya.
Susunan atau struktur organisasi dibuat untuk menentukan pembagian dari tiap-tiap departemen atau bagian sehingga masing- masing karyawan dapat mengetahui tugas, tanggung jawab dan wewenang secara jelas. Meskipun tugas dan wewenang berbeda tiap- tiap pihak dituntut untuk bekerjasama agar tercipta suasana kerja yang nyaman sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Struktur organisasi harus dibuat dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Struktur organisasi yang efisien tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit karena berkaitan dengan biaya (cost). Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai perusahaan dipengaruhi oleh jenis perusahaan, luas perusahaan, dan penyebaran daerah operasi.
Susunan kepengurusan PT. TIKI JNE sesuai akta notaris nomor 10 tanggal 6 Februari 2001 di Jakarta oleh notaris H. Zaini Zein, SH adalah sebagai berikut :
1. Board of Commissioners (Dewan Komisaris), terdiri dari : KomisarisUtama (President Commissioner) : H. Soelasmo Komisaris (Commissioner) : Hj. Nuraini
Komisaris (Commissioner) : R.Rusmadi Komisaris (Commissioner) : Hui Mariawati 2. Board of Directors (Dewan Direksi), terdiri dari :
Direktur Utama (President Director) : H. Soeprapto Direktur Pelaksana (Executive Director) : H. Johari Zein Direktur Keuangan (Finance Director) : Hui Chandra Direktur Operasional (Operational Director) : Hui Chandra Direktur Pemasaran (Marketing Director) : M. Feriadi
Berikut ini dijabarkan fungsi dan tugas tiap-tiap elemen susunan kepengurusan PT. TIKI JNE.
1. BOC (Board of Commissioners) atau Dewan Komisioner
Dewan Komisioner sebagai pimpinan tertinggi dan sebagai pengambil keputusan dalam Rapat Umum Perusahaan.
2. President Director atau Direktur Utama
Direktur Utama bertugas untuk menjalankan perusahaan. Direktur Utama bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisioner.
Direktur Utama ditunjuk, diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisioner.
3. Executive Director atau Direktur Pelaksana
Direktur Pelaksana merupakan pemegang manajemen tertinggi yang bertanggung jawab untuk memimpin jalannya perusahaan.
Dalam pelaksanaannya dibantu oleh :
a. Secretary (Sekretaris)
b. Finance Director (Direktur Keuangan) c. Marketing Director (Direktur Pemasaran)
Direktur Pelaksana bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
4. Finance Director atau Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan perusahaan serta menjamin keefektifan kerja departemen keuangan. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Keuangan dibantu oleh :
A. Secretary (Sekretaris)
B. Finance Control and Treasury Senior Manager, yang terdiri : a. Accounting Manager
b. Billing Manager c. Credit Manager
C. Human Resource Senior Manager, yang terdiri dari : a. Jakarta Personnel Manager
a. National Personnel Manager b. Training Manager
5. Marketing Director atau Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran jasa perusahaan, termasuk didalamnya menetapkan teknik dan
strategi penjualan, promosi, inovasi produk, hingga menangani keluhan (complain) pelanggan. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Pemasaran dibantu oleh :
A. Secretary (Sekretaris)
B. Customer Service Senior Manager yang membawahi : a. Customer Service Manager
b. Public Relation Manager
C. Sales Senior Manager yang membawahi : a. Jakarta Sales Manager
b. National Sales Manager
D. Marketing Senior Manager yang membawahi : a. Business Development Manager
b. Marketing Manager
6. Operational Director atau Direktur Operasional
Direktur Operasional bertanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan yaitu penyediaan jasa pengiriman barang-barang sesuai dengan paket-paket yang dipilih pelanggan serta menjamin ketepatan dan efisiensi distribusinya. Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Operasional dibantu oleh :
A. Secretary (Sekretaris) B. Operation Senior Manager
Bertanggung jawab atas pengiriman barang-barang dengan bobot maksimal 150 kg (jasa ini disebut juga courier). Operation Senior Manager membawahi :
a. National Transport Manager b. Jakarta Dispatch Manager c. Jakarta City Courier Manager d. Export Import Courier Manager C. Cargo Senior Manager
Bertanggung jawab atas pengiriman barang-barang dengan bobot minimum 150 kg (jasa ini disebut cargo). Cargo Senior Manager membawahi :
a. Cargo Import Manager b. Cargo Export Manager
c. Logistic and Distribution Manager d. Project Manager
e. Cargo Sales Manager D. Management Representative
Berperan sebagai wakil manajemen untuk mengawasi pengendalian sistem akuntansi.
E. Internal Audit
Bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengawasi kinerja manajemen berupa hal-hal material.
F. Legal Manager
Bertanggung jawab atas pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam kegiatan operasional, diantaranya : perjanjian kredit, MoU (Memorandum of Understanding) atau nota kesepahaman antara penjual dan pembeli, perjanjian yang menyangkut hukum dan perjanjian lain.
G. MIS Manager (Management Information System Manager) Bertanggung jawab atas kebenaran pemrosesan data secara terkomputerisasi, MIS Manager bisa disebut juga EDP (Electronic Data Processing) Manager, yang bertindak sebagai programmer, entry data (journal) serta menyediakan salinan (back up) data.
4. Bidang Usaha Perusahaan
Berdasarkan akta notaris H. Zaini Zein, SH nomor 12 tanggal 15 Februari 2001 di Jakarta, kegiatan perusahaan bergerak dalam bidang jasa titipan, perdagangan umum, termasuk perdagangan inter insuler dan local, baik atas tanggungan sendiri maupun atas dasar komisi untuk dan atas tanggungan pihak lain, serta memegang keagenan dari perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri (tidak termasuk keagenan biro perjalanan).
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. TIKI JNE memiliki standar kebijakan mutu, yaitu 5 (lima) peningkatan, 3 (tiga) pengembangan, 1 (satu) penyediaan, dengan penjabaran sebagai berikut : 5 (lima) peningkatan :
1. Mutu layanan konsumen 2. Sumber dana
3. Target Sales (penjualan) 4. Kesejahteraan karyawan 5. Kredibilitas perusahaan 3 (tiga) pengembangan :
1. Kualitas sumber daya manusia 2. Peluang bisnis
3. Hubungan saling menguntungkan dengan supplier 1 (satu) penyediaan :
1. Infrastruktur
Standar kebijakan mutu PT. TIKI JNE memberikan jaminan atas pelayanan prima pada setiap jenis jasa yang ditawarkan, sehingga pelayanan yang diberikan PT. TIKI JNE dalam pengiriman barang dalam negeri maupun internasional. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya pengguna jasa PT. TIKI JNE.
a. Berikut ini jasa-jasa yang disediakan oleh PT. TIKI JNE :
1. Jasa kurir dalam negeri dan intra kota (Domestic and city courier)
Dengan keberadaan jaringan dalam negeri yang dapat diandalkan PT. TIKI JNE menjamin kecepatan pengantaran ke seluruh wilayah Indonesia. Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, PT. TIKI JNE menawarkan waktu jemputan dan transit yang cepat dan fleksibel kepada pelanggan.
2. Jasa kurir luar negeri (International courier)
PT. TIKI JNE memindahkan dokumen hingga paket besar ke berbagai tujuan di seluruh dunia dengan kecepatan dan kehandalan yang teruji. PT. TIKI JNE juga melayani pengantaran khusus untuk kiriman peka waktu hingga tujuan akhir. Semua kiriman dimonitor setiap saat melalui program situs JNE yaitu www.tikijne.co.id oleh tim PT. TIKI JNE secara professional.
3. Jasa kargo laut dan udara (International sea and air cargo) Kecepatan dan keamanan serta keakuratan kegiatan impor dan ekspor adalah jaminan PT. TIKI JNE kepada pelanggan untuk keperluan jasa kargo laut dan udara. Dengan jaringan luas dan strategis di berbagai Negara, PT. TIKI JNE memiliki sumber daya dan kemampuan menangani pengiriman kargo laut dan udara kemanapun setiap saat.
4. Jasa layanan kepabeanan (Express customs clearance)
Antisipasi dan persiapan proses kepabeanan telah ditangani sepenuhnya untuk menghindarkan keterlambatan. Pengalaman telah menjadikan PT. TIKI JNE dipilih oleh berbagai institusi pemerintah dan non pemerintah untuk menangani distribusi dan kepabeanan untuk proyek-proyek mereka.
5. Jasa perpindahan-angkutan darat-pergudangan (Moving- trucking-warehousing)
PT. TIKI JNE menyediakan jasa perpindahan dan pengepakan barang seluruh isi kantor, pabrik, galeri, atau rumah, memindahkannya ke lokasi baru serta membuka pengepakan.
PT. TIKI JNE mengadakan kunjungan untuk mendiskusikan pengemasan, pengepakan, serta pengaturan transportasi angkutan yang tepat sampai ke tujuan.
6. Logistik dan distribusi (Logistic and distribution)
Dengan lebih dari 50 kantor cabang dan lebih dari 150 depot pengantaran di berbagai kota di Indonesia, PT. TIKI JNE dapat melayani dengan tepat dan cepat pengelolaan dan pengantaran bagi banyak perusahaan terkemuka. PT. TIKI JNE dapat melayani pelanggan dengan fleksibel sesuai kebutuhannya.
7. Jasa penjemputan bandara (Airport escort)
Bertujuan untuk menjamin kelancaran proses kedatangan, transit, atau keberangkatan para pelanggan PT. TIKI JNE menyediakan jasa pendamping melalui proses imigrasi dan kepabeanan, mengatur transportasi, penginapan, serta reservasi tiket, membantu pelanggan menghindari keterlambatan dan antrian yang tidak perlu.
b. Kiriman Yang Dilarang
1. Surat, warkat pos, dan atau kartu pos
2. Barang yang dapat dan atau mudah meledak, menyala atau terbakar sendiri
3. Narkotika dan atau obat-obat terlarang lainnya
4. Pornografi, barang cetakan atau benda yang menyinggung kesusilaan
5. Barang cetakan atau rekaman yang isinya dapat mengganggu keamanan dan ketertiban serta stabilitas nasional
6. Alkohol, minuman keras dan makanan basah 7. Tanaman dan hewan
8. Senjata api, pisau dan petasan
9. Perhiasan, batu akik/batu-batu berharga, perangko dan uang tunai
10. Perlengkapan dan peralatan judi c. Biaya Tambahan
1. Barang kiriman yang dikategorikan sebagai barang berharga (dangerous goods) dikenakan biaya tambahan 100% dari biaya kirim
2. Barang kiriman yang memiliki berat per koli 150 kg atau lebih dikenakan biaya tambahan sebesar 50% dari biaya kirim
3. Kendaraan bermotor atau mesin dikenakan biaya tambahan sebesar 100% dari biaya kirim
d. Berat Volumetrik (Kg)
Formula perhitungan biaya tambahan berat volumetrik adalah sebagai berikut :
Panjang (cm) X Lebar (cm) X Tinggi (cm) X 1 kg 6.000
Apabila hitungan volumetric lebih berat dari berat aktual, maka biaya kirim dihitung berdasarkan berat volumetrik.
Banyaknya perusahaan kargo skala nasional maupun internasional yang tumbuh dewasa ini, menjadi suatu tantangan bagi manajemen untuk semakin meningkatkan kinerja melalui diversifikasi usaha untuk menjaga stabilitas pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan, juga memperluas daerah pemasaran hingga ke pelosok-pelosok daerah
melalui pembukaan agen-agen berskala kecil yang difungsikan sebagai distributor perusahaan. Strategi ini mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian perusahaan mampu bertahan dalam persaingan.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa laporan arus kas dalam menilai tingkat likuiditas dengan menggunakan metode deskriptif, alasan memilih metode ini yaitu berusaha mencari gambaran dan fakta-fakta yang berkaitan dengan likuiditas pada PT. TIKI JNE. Metode ini tidak terbatas hanya pada pengumpulan dan penyusunan data tapi juga menguraikan analisis dan pengertian mengenai data-data yang ada.
C. Metode Pengumpulan Data
Kelengkapan data-data serta informasi yang berhubungan dengan objek penelitian yang dilakukan sangat mempengaruhi didalam melakukan pengkajian skripsi. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya maka penulis menggunakan dua metode yaitu :
1. Riset Kepustakaan (Library Research)
Metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari buku- buku, literatur-literatur dan bahan kuliah yang berhubungan dengan skripsi ini.
2. Riset Lapangan (Field Research)
Riset yang dilakukan dengan mendatangi langsung objek yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam riset lapangan, sebagai berikut :
a. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan pimpinan atau karyawan yang bersangkutan.
b. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan jalan mengamati langsung kegiatan yang dilakukan di PT.TIKI JNE sehingga akan mendukung dan meyakinkan data yang diperoleh penulis.
D. Metode Analisis Data
Didalam analisis ini penulis menggunakan Penelitian Deskriptif.
Alasan dipilihnya metode Penelitian Deskriptif adalah untuk menggambarkan kegunaan dan pentingnya laporan arus kas didalam menilai tingkat likuiditas perusahaan. Adapun metode analisis data yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam melakukan analisis laporan arus kas didalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah :
1. Analisis Kualitatif
Didalam Analisis Kualitatif penulis menganalisa mengenai laporan arus kas PT.TIKI JNE untuk mengetahui perkembangn tingkat likuiditas perusahaan serta menjelaskan penyebab naik atau turunnya rasio-rasio arus kas.
2. Analisis Kuantitatif
Didalam Analisis Kuantitatif ini penulis menggunakan rumus-rumus rasio antara lain : current cash debt coverage ratio, cash interest coverage ratio, cash flow liquidity ratio, free cash flow, cash debt coverage ratio, capital expenditure ratio, cash flow return on assets.
Rasio tersebut digunakan oleh penulis untuk menilai tingkat likuiditas PT.TIKI JNE yang dilihat dari laporan keuangan terutama laporan arus kas.