• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MALANG SEMESTER II

DALAM MATERI GETARAN DAN GELOMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Na’im Matul Kiftiyah1, Yudyanto2, Sutopo3

1Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

2Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang

3Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Alamat e-mail: naimmatul05@gmail.com

Abstrak: Penelitian tentang identifikasi pemahaman siswa pada pokok bahasan tertentu dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan mengetahui persentase siswa yang paham terhadap konsep tersebut. Diperolehnya data-data empiris mengenai pemahaman siswa dalam memahami materi tertentu dapat digunakan untuk perbaikan proses atau pengembangan pembelajaran, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran fisika dapat tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep pada materi getaran dan gelombang.

Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang semester II tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi:

(1) konsep getaran, (2) konsep gelombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian identifkasi pemahaman konsep siswa ini dilakukan di kelas VIIIA dan VIIIB yang dipilih dengan teknik sampling purposive. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dengan validitas isi sebesar 97%; validitas butir soal pilihan ganda antara 0,06-0,61; reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,74. Data penelitian dianalisis dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang semester II tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi:

(1) konsep getaran sebesar 73,76% dengan kategori tinggi, (2) konsep gelombang sebesar 67,27% dengan kategori tinggi.

Kata Kunci : Pemahaman, Getaran dan gelombang.

Pendahuluan

Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Pemahaman konsep merupakan pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak. Jadi pemahaman konsep adalah proses, cara, perbuatan mengerti atau mengetahui secara detail mengenai konsep tentang materi ajar yang diajarkan, yang tercermin meningkatnya hasil belajar siswa.

Konsep-konsep materi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah getaran dan

gelombang. Penelitian tentang identifikasi pemahaman siswa pada pokok bahasan tertentu

dipandang perlu dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan

mengetahui persentase siswa yang paham terhadap konsep tersebut. Diperolehnya data-

data empiris mengenai pemahaman siswa dalam memahami materi tertentu dapat

digunakan untuk perbaikan proses atau pengembangan pembelajaran, sehingga tujuan yang

(2)

ingin dicapai dalam pembelajaran fisika dapat tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, hasil belajar diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep pada materi getaran dan gelombang.

Salah satu topik fisika yang sering dipahami secara salah oleh siswa ataupun mahasiswa adalah getaran dan gelombang. Hamdani (2007) melakukan penelitian tentang miskonsepsi pada materi getaran di SMP Negeri 2 Pontianak dan menemukan sebanyak 16,75% siswa menganggap gerak sembarang yang diakibatkan oleh bunyi disebut getaran.

Sebanyak 44,5% siswa keliru menentukan arti satu getaran dan bagian-bagiannya, 11,1%

siswa menganggap perioda adalah jumlah getaran yang terjadi dan frekuensinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran, 16,7% siswa menganggap pada saat benda bergerak cepat perioda dan frekuensinya sama, 11,1% menganggap pada saat benda bergerak lambat, perioda dan frekuensinya sama, sebanyak 66,7% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa, panjang tali, dan amplitudo, 16,5% siswa mengatakan frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh massa dan amplitudo, 5,6% siswa menganggap frekuensi pada ayunan dipengaruhi oleh panjang tali dan amplitudonya, 5,6%

siswa menganggap hanya massa yang mempengaruhi frekuensi pada ayunan, dan sebagian besar siswa (99,4%) mengatakan frekuensi pada pegas dipengaruhi oleh massa dan amplitudonya. Dari penelitian ini ternyata dapat disimpulkan bahwa konsep pada materi getaran dan gelombang masih banyak siswa yang belum paham. Perlu dilakukan penelitian terkait dengan identifikasi pemahaman konsep terhadap materi getaran dan gelombang.

Berdasarkan informasi dari guru, jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2013/2014 yang memahami materi getaran dan gelombang belum diketahui.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang Semester II Dalam Materi Getaran dan Gelombang Tahun Ajaran 2013/2014”.

1. Teori Pemahaman

Menurut Poerwodarminto (1994:878) dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata “paham” yang mempunyai arti mengerti benar tentang sesuatu hal.

Seseorang dapat dikatakan paham akan sesuatu bila mengerti benar dan mampu

menjelaskan tentang sesuatu tersebut dengan benar pula. Pemahaman siswa mengenai

suatu konsep dapat diketahui berdasarkan kenaikan prestasi belajar siswa.

(3)

Pemahaman Konsep Fisika

Pemahaman siswa pada materi getaran dan gelombang diukur dengan menggunakan soal tes. Soal tes yang digunakan beragam macamnya, seperti soal pilihan ganda, uraian, menjodohkan, dan benar salah. Namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes yang berbentuk pilihan ganda. Siswa yang memahami materi konsep getaran dan gelombang dapat dilihat dari jawaban siswa terhadap soal tes yang diberikan.

Apabila siswa dapat menjawab soal tes yang diujikan dengan benar pada setiap nomornya, maka dapat dikatakan siswa telah memahami materi konsep fisika. Sebaliknya, apabila siswa tidak bisa menjawab dengan benar soal tes yang diujikan pada setiap nomornya, maka dapat dikatakan siswa belum atau tidak memahami materi konsep fisika. Semakin besar persentase jawaban benar siswa, maka semakin banyak pula siswa yang memahami konsep fisika.

2. Metode

Rancangan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif dipilih atas pertimbangan bahwa untuk mendapatkan data yang terkait diperlukan penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian sehingga dapat memperoleh data akurat yang mendalam dari subjek penelitian. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang digunakan berupa statistik deskriptif.

Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.

Obyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP Negeri 4 Malang terdiri dari delapan kelas, yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, VIIIG dan VIIIH. Kemampuan awal siswa hampir sama pada setiap kelas. Berdasarkan saran guru fisika SMPN 4 Malang diperoleh dua kelas untuk penelitian, yaitu kelas VIIIA dan VIIIB dari 8 kelas yang ada.

Kelas VIIIA terdiri dari 39 siswa dan kelas VIIIB terdiri dari 40 siswa. Jumlah total sampel

penelitian sebanyak 79 siswa.

(4)

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang berbentuk pilihan ganda. Penyusunan soal tes ditentukan berdasarkan variabel yang akan diukur, kemudian dibuat indikator soal. Selanjutnya dari indikator tersebut dikembangkan menjadi butir soal. Dari 2 variabel yang kemudian dikembangkan menjadi 28 indikator, dihasilkan 28 butir soal pilihan ganda. Selanjutnya butir soal tersebut divalidasi oleh 3 orang guru fisika SMP Negeri 4 Malang.

Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan ada 2 macam, yaitu validitas isi oleh ahli dan validitas butir soal yang diperoleh dari hasil uji coba.

a) Validitas Isi

Validitas isi dianalisis oleh validator, yaitu tim penilai yang terdiri dari 3 orang guru fisika SMP Negeri 4 Malang. Setiap validator memberikan penilaian dengan cara memberikan skor pada setiap butir soal. Selain memberikan skor, validator juga memberikan catatan atau saran perbaikan agar soal instrumen yang dibuat menjadi valid.

Tabel 3.1 Hasil Validitas Isi Soal Tes Pemahaman pada Materi Getaran dan Gelombang

No. Validator Persentase Skor Penilaian (%)

0 1 2

1.

2.

3.

Validator 1 Validator 2 Validator 3

- - -

4 4 -

96 96 100

Rata-rata (%) - 3 97

Suatu tes dianggap valid jika rata-rata prosentase skor penilaian antara validator yang satu dengan yang lain telah mencapai 95%.

b) Validitas Butir Soal

Uji validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus produk momen Pearson (Bivareate Pearson) dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Kriteria pengujian yang digunakan dijabarkan sebagai berikut.

1) Jika r

hitung

 r

tabel

(uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau butir soal berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

2) Jika r

hitung

< r

tabel

(uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau butir soal

tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid) (Priyatno,

2009:18).

(5)

Soal tes menggunakan 20 soal untuk penelitian. Hasil uji validitas butir soal pilihan ganda antara 0,105-0,761. Hasil uji validitas butir soal pilihan ganda diperoleh 2 butir soal tidak valid, yaitu nomor soal 17 dan 21. Kedua butir soal yang tidak valid tersebut, soal tidak digunakan. Dari 28 butir soal yang ada, di ambil 20 soal yang valid serta mewakili indikator yang digunakan. Soal yang tidak digunakan yaitu soal pada nomor 6, 17, 20, 21, 24, 25, 27, dan 28.

Reliabilitas Soal Tes

Uji reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05.

Nilai r

tabel

untuk jumlah data (n) = 36 pada signifikansi 0,05 uji 2 sisi adalah sebesar 0,33 (Sugiyono, 2011:333). Dari hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda didapat nilai Alpha sebesar 0,74. Nilai Alpha lebih besar dari r

tabel

(0,74>0,33) sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes tersebut reliabel.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun prosedur penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1) Peneliti meminta izin kepada Kepala SMP Negeri 4 Malang untuk mengadakan penelitian.

2) Peneliti menguji coba soal pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal.

3) Peneliti menentukan kelompok uji kemampuan pemahaman konsep dengan teknik sampling purposive.

4) Peneliti mengambil nilai test siwa sebagai data.

5) Setelah pelaksanaan penelitian selesai, peneliti menyusun hasil penelitian.

Pengumpulan Data

Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal

tes bentuk pilihan ganda untuk diselesaikan oleh siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP Negeri 4 Malang. Waktu pengerjaan soal tes adalah 30 menit. Waktu pelaksanaannya tanggal 24 april 2014 untuk kelas VIIIA dan kelas VIIIB.

Analisis Data

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam analisis data (zaenal arifin, 2010: 108) adalah:

a. Jawaban siswa yang dikoreksi dengan berpedoman pada kunci jawaban. Diberlakukan

kriteria penskoran yang sama untuk seluruh butir soal pilihan ganda yaitu skor satu

(6)

untuk jawaban yang benar dan nol untuk salah. Penskoran untuk soal pilihan ganda dilakukan dengan cara sebagai berikut: jika jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan jika jawaban salah diberi skor 0 (nol). Setiap kesalahan tidak mendapat nilai dan berarti akan mengurangi satu angka dari skor maksimal. Apabila jawaban tidak ada (tidak dijawab oleh siswa) maka diberikan skor 0 (nol).

b. Data yang telah diperoleh dari hasil pemberian skor selanjutnya dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif dengan teknik persentase. Perhitungan presentase siswa yang menjawab benar dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah siswa yang menjawab benar dengan skor maksimal siswa, dengan rumus:

00

maksimal 100 skor

benar menjawab yang

siswa skor Jumlah

x P

Keterangan:

P adalah presentase tingkat pemahaman siswa

Kategori untuk menentukan pemahaman siswa dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Kategori Pemahaman Siswa

Nilai P (persentase pemahaman siswa) Kategori

0-20% sangat rendah

21-40% Rendah

41-60% Cukup

61-80% Tinggi

81-100% sangat tinggi

Sumber: Berg (dalam sihaloho, 2001:61)

Analisis dan pembahasan

Analisis data pemahaman siswa pada materi getaran dan gelombang dilakukan dengan tekhnik persentase. Jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian sebanyak 77 siswa. Deskripsi data pemahaman siswa pada materi getaran dan gelombang dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Deskripsi Data Pemahaman Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang

Indikator No.

Soal

Jumlah siswa yang menjawab

benar

Persentase (%) A. Memahami Konsep Getaran

1. Mengidentifikasi ciri-ciri getaran 1 63 81,81

2. Menganalisis perbedaan besaran yang dimiliki

oleh getaran dan gelombang 11 66 85,71

3. Mengidentifikasi amplitudo berdasarkan gambar

yang disediakan 2 49 63,63

(7)

4. Mengidentifikasi jumlah satu getaran pada penggaris ditempeli lilin dengan menyimpangkan penggaris yang ditempeli lilin sehingga terjadi ayunan

3 74 96,1

5. Menghitung jumlah getaran pada sebuah gambar

penggaris plastik yang bergetar 18 63 81,81

6. Menghitung periode dari ayunan sebuah bandul 19 59 76,62 7. Menjelaskan pengaruh amplitudo terhadap

ayunan 4 21 27,27

8. Menganalisis konsep frekuensi getaran pada

ayunan 5 74 96,1

9. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi periode

dan frekuensi pada bandul 15 44 57,14

10. Menganalisis frekuensi sebuah benda yang

bergetar 14 55 71,43

Rata-rata = 73,76% (kategori tinggi) B. Memahami Konsep Gelombang

1. Menentukan puncak dan lembah gelombang 6 67 87,01 2. Menentukan jumlah gelombang transversal 13 72 93,51 3. Mengklasifikasikan ciri-ciri gelombang

longitudinal 20 44 57,14

4. Menentukan panjang gelombang suatu pegas 7 68 88,31 5. Menentukan nilai panjang gelombang

berdasarkan gambar 16 18 23,38

6. Menentukan nilai amplitudo suatu gelombang

berdasarkan gambar 12 62 80,52

7. Mengidentifikasi suatu materi pada sebuah tali

yang digetarkan 10 30 38,96

8. Menjelaskan penyebab peristiwa erosi karang di

tepi pantai 17 65 84,42

9. Menganalisis besaran pada suatu gambar 8 67 87,01 10. Menganalisis suatu gambar untuk menghitung

cepat rambat gelombang 9 25 32,47

Rata-rata = 67,27% (kategori tinggi)

Berdasarkan kedua variabel yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1 di atas, dibuat diagram batang pemahaman siswa pada materi getaran dan gelombang seperti gambar pada Gambar 4.1 berikut.

Gambar 4.1 Diagram Batang Pemahaman Siswa pada Materi Getaran dan Gelombang Keterangan :

1 : persentase siswa yang memahami materi konsep getaran 64

66 68 70 72 74

1 2

73.76

67.27

Persentase (%)

Variabel

(8)

2 : persentase siswa yang memahami materi konsep gelombang

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Tabel 4.1 di atas, diperoleh pemahaman siswa pada materi getaran dan gelombang dapat dijabarkan sebagai berikut.

A. Pemahaman Siswa pada Materi Konsep Getaran

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada materi konsep getaran dipaparkan pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Kesalahan-kesalahan Siswa Tiap Indikator pada Materi Konsep Getaran Indikator Persentase

dan Kategori

Kesalahan Utama yang dilakukan siswa 1. Mengidentifikasi ciri-ciri

getaran

81,81%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap benda yang bergetar tidak memiliki frekuensi dan amplitudo - Sebagian siswa menganggap benda yang

bergetar tidak memiliki periode dan amplitudo

2. Menganalisis perbedaan besaran yang dimiliki oleh getaran dan gelombang

85,71%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap bahwa amplitudo dan periode itu hanya dimiliki oleh

gelombang, tidak dimiliki oleh getaran 3. Menganalisis amplitudo

pada ayunan

63,63%

Tinggi

- Siswa menganggap bahwa amplitudo itu ditentukan dari titik terjauh bandul ke titik terdekatnya (yang ditunjukkan pada gambar)

- Siswa menganggap amplitudo itu berada diantara titik terjauh bandul yang merupakan ½ getaran

4. Mengidentifikasi jumlah satu getaran pada penggaris ditempeli lilin dengan menyimpangkan penggaris yang ditempeli lilin sehingga terjadi ayunan

96,10%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap lintasan yang dilalui penggaris saat berayun merupakan satu getaran. Padahal lintasan yang dilalui penggaris saat itu hanya ¾ getaran - Siswa menganggap lintasan yang dilalui

bandul yang tidak kembali ke keadaan awal merupakan satu getaran

5. Menghitung jumlah getaran pada sebuah penggaris plastik yang bergetar

81,81%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap jumlah getaran sebanyak 1,5 getaran, padahal getaran tersebut hanya sebanyak 1,25 getaran.

6. Menghitung periode dari ayunan sebuah bandul

76,62%

Tinggi

- Siswa menganggap rumus untuk periode itu merupakan perkalian antara jumlah getaran dan waktu getar

- Siswa menganggap jumlah getaran sebanyak ½ getaran merupakan 1 getaran 7. Membandingkan periode

dari dua buah ayunan

27,27%

Rendah

- Siswa menganggap semakin besar amplitudo semakin besar periode ayunan - Siswa menganggap semakin besar

amplitudo ayunan, periode ayunan lebih kecil

8. Menganalisis konsep frekuensi getaran pada ayunan

96,10%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap rumus untuk periode merupakan rumus untuk mencari frekuensi - Siswa belum paham rumus untuk mencari

frekuensi, itu terlihat dari jawaban siswa

(9)

yang tidak memilih jawaban berupa rumus yang diberikan

9. Menyelidiki hal-hal yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul

57,14%

Cukup

- Siswa menganggap periode itu dipengaruhi oleh massa beban dan amplitudo

- Siswa menganggap panjang tali semakin kecil periode semakin besar

10. Menganalisis frekuensi sebuah benda yang bergetar

71,43%

Tinggi

- Siswa menganggap jumlah getaran satuannya adalah Hz

- Siswa menganggap suatu benda melakukan pergerakan sejauh 20 m itu merupakan jumlah getaran yang dimiliki benda

Secara rata-rata, persentase siswa yang memahami materi konsep getaran sebesar 73,76%. Persentase ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VIII SMPN 4 Malang pada materi konsep getaran dalam kategori tinggi.

B. Pemahaman Siswa pada Materi Konsep Gelombang

Kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa pada materi konsep gelombang dipaparkan pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Kesalahan-kesalahan Siswa Tiap Indikator pada Materi Konsep Gelombang Indikator Persentase

dan Kategori

Kesalahan Utama yang dilakukan siswa 1. Menentukan puncak dan

lembah gelombang

87,01%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap titik keseimbangan merupakan dasar gelombang

- Ada juga siswa yang menganggap titik keseimbangan merupakan puncak gelombang

2. Menentukan jumlah gelombang transversal

93,51%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap setengah gelombang adalah seperempat gelombang

- Siswa salah dalam menentukan jumlah gelombang, siswa menganggap jumlah gelombang mendekati 3. Padahal sudah jelas bahwa jumlah gelombang tersebut 2,5 gelombang

3. Mengklasifikasikan ciri- ciri gelombang

longitudinal

57,14%

Cukup

- Siswa menganggap ciri-ciri gelombang transversal merupakan ciri-ciri gelombang longitudinal

- Siswa menganggap bukit dan lembah ini merupakan ciri-ciri gelombang transversal - Siswa menganggap arah getar gelombang

longitudinal tegak lurus dengan arah rambatnya

4. Menentukan panjang gelombang suatu pegas

88,31%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap 1λ itu terdiri dari 1 rapatan dan 1 renggangan

- Kebanyakan siswa menganggap 1 rapatan itu 1λ dan 1 renggangan juga 1λ

5. Menentukan nilai panjang gelombang berdasarkan gambar

23,38%

Rendah

- Nilai satu lembah dianggap 1 panjang gelombang

- Nilai 2 kali amplitudo dianggap nilai 1 panjang gelombang

6. Menentukan nilai amplitudo suatu

80,52%

Tinggi

- Siswa menganggap bahwa setengah panjang gelombang merupakan amplitudo

(10)

gelombang berdasarkan gambar

- Siswa menganggap bahwa amplitudo itu merupakan jarak dari titik terendah lembah hingga titik tertinggi bukit gelombang

7. Mengidentifikasi suatu materi pada sebuah tali yang digetarkan

38,96%

Rendah

- Kebanyakan siswa menganalisa kertas bergerak mengikuti arah rambat getaran, sedangkan kertas tersebut hanya bergerak naik turun mengikuti arah getar

8. Menjelaskan penyebab peristiwa erosi karang di tepi pantai

84,42%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap gelombang membawa medium dalam perambatannya

- Ada juga siswa yang menganggap gelombang membawa getaran - Kebanyakan siswa menganggap

gelombang membawa rambatan 9. Menganalisis besaran

pada suatu gambar

87,01%

Sangat tinggi

- Siswa menganggap frekuensi dapat dihitung ketika nilai t tidak diketahui - Kesalahan siswa dalam menjawab cepat

rambat gelombang karena frekuensi tidak dapat dihitung sehingga cepat rambat gelombang tidak dapat ditentukan 10. Menganalisis suatu

gambar untuk

menghitung cepat rambat gelombang

32,47%

Cukup

- Siswa salah dalam menentukan panjang gelombang dan salah dalam menentukan rumus cepat rambat gelombang

- Siswa belum paham dengan rumus yang akan digunakan, itu terlihat dari jawaban siswa yang salah dalam menentukan rumus

- Siswa menganggap gelombang tersebut memiliki panjang gelombang 90 cm

Secara rata-rata, persentase siswa yang memahami materi konsep gelombang sebesar 67,27%. Persentase ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VIII SMPN 4 Malang pada materi konsep gelombang dalam kategori tinggi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 terhadap materi konsep getaran termasuk dalam kategori tinggi (73,76%).

2. Tingkat pemahaman konsep siswa kelas VIII SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 terhadap materi konsep gelombang termasuk dalam kategori tinggi (67,27%).

Tingkat pemahaman konsep siswa pada pemahaman konsep getaran dan

gelombang termasuk dalam kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII

SMPN 4 Malang tahun pelajaran 2013/2014 sudah paham dengan materi getaran dan

gelombang.

(11)

Daftar Rujukan

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ayyildiz, Yildizay dan Tarhan, Leman. 2012. The Effective Concepts on Students’

Understanding of Chemical Reactions and Energy. H. U. Journal Of Education, 42:

72-83.

Aziz, Benni. 2012. Pengaruh Metode Pembelajaran Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang di Kelas VIII SMP Negeri 12 Binjai. Jurnal Pendidikan Fisika. ISSN 2252.732X. Vol. 1 No.1.

Dahar, Ratna Wilis. 1985. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Hamdani. 2007. Deskripsi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak Tentang Getaran. Skripsi. Pontianak: FKIP UNTAN

I Wayan Gde Wiradana. 2012. Pengaruh Strategi Konflik Kognitif dan Berpikir Kritis Terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas VII SMP Negeri 1 Nusa.

(Online). (http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/

index.php/jurnal_ipa/article/view/444, diakses 20 Mei 2014).

Nakhleh, Mary B. 1992. Why Some Student Don’t Learn Chemistry. Journal of Chemical Education, 69 (3): 191-196.

Poerwodarminto, W.J.S. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Priyatno, Dwi. 2009. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Media Kom.

Sihaloho, Mangara. 2001. Analisis Pemahaman Konsep Larutan Elektrolit Melalui Penggambaran Mikroskopik Siswa dan Guru di SMUN Kotamadya Gorontalo.

Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pps UM.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan indikator untuk kepuasan pelanggan adalah keadilan dalam mendapatkan pelayanan, kesesuaian terhadap lokasi pembayaran, kesigapan petugas didalam pemberiaan

The main resource of the data is a novel by Nawal El Saadawi entitled Woman at Point Zero in the form of phrases, clauses, sentences and expressions related to:

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran terutama yang membahas tentang pengaruh keyakinan pelanggan terhadap informasi tentang

Pelaksanaan pedoman nasional dan penetapan kebijakan provinsi di bidang pemahaman sejarah nasional, sejarah wilayah, sejarah lokal dan sejarah kebudayaan daerah..

Zuhal , Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya , Gramedia Pustaka.. Utama, Jakarta

menghindari dugaan kesewenang-wenangan dan tindakan sepihak dalam penerbitan surat keputusan pembatalan hak/sertipikat, maka melengkapi persyaratan sebagaimana

Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas di

Perbedaan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota pada pemekaran provinsi Kalimantan Utara memperlihatkan