P-ISSN: 1979-7052
Diterbitkan oleh: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bintuni
PERANAN SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN DALAM MEMBERIKAN JAMINAN KEPASTIAN HUKUM KEPADA KREDITUR PADA PRAKTEK PERBANKAN
CHRISTIFORUS SKUKUBUN, M BUDI RAHARJO Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bintuni E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Proses pembebasan hak tanggungan yang diawali dengan perjanjian kredit atau perjanjian tentang piutang oleh pihak kreditur dan debitur melalui akta otentik maupun akta dibawah tangan. Proses berikutnya dilakukan pembuatan Akta Hak Tanggungan dihadapan PPAT dan mewajibkan kepada PPAT supaya dalam waktu tujuh (7) hari kerja sudah disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat untuk dilakukan pendaftaran dan dibukukan dalam Buku Tanah Hak Tanggungan serta melakukan, pencatatan seperlunya pada Sertifikat Hak Atas Tanah yang dijaminkan dan diterbitkan Sertifikat Hak Tanggungan yang merupakan saat dimana lahirnya hak tanggungan tersebut. Kedudukan Sertifikat Hak Atas Tanah dalam pemberian jaminan kredit, setelah lahirnya Sertifikat Hak Tanggungannya sebagai alat pelengkap dalam memberikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan eksekusi hak tanggungan apabila debitur cedera janji (wanprestasi) dalam pemberian hak tanggungan. Penahanan Sertifikat Hak Atas Tanah bersamaan. dengan Sertifikat Hak Tanggungan dibebankan apabila diperjanjikan terlebih dahulu. Bila tidak, maka pihak kreditur dianggap melakukan perbuatan.
melanggar hukum, karena posisi debitur sebagai golongan ekonomi lemah yang perlu mendapat perlindungan. hukum, bukan sengaja memperlemah kedudukannya. Sertifikat Hak Tanggungan memiliki peran. ganda yakni sebagai alat bukti yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap sama dengan. keputusan pengadilan. dan berperan sebagai alat bukti dalam menentukan peringkat-peringkat hak tanggungan bagi kreditur yang memiliki hak diutamakan (preferent) dari kreditur-kreditur lainnya.
Kata kunci: Hak Tanggungan dan Kepastian hukum