Komplikasi kehamilan
TIM DOSEN MK DIETETIK PENYAKIT DEGENERATIF
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA 2020
AL Ahqaf 15
ُهْتَعَض َو َو اًه ْرُك ۥُهُّمُأ ُهْتَلَمَح ۖ اًن ََٰسْحِإ ِهْيَدِل ََٰوِب َن ََٰسنِ ْلْٱ اَنْيَّص َو َو َنوُثََٰلَث ۥُهُل ََٰصِف َو ۥُهُلْمَح َو ۖ اًه ْرُك
َأ َغَلَب اَذِإ َٰٰٓىَّتَح ۚ ا ًرْهَش ۥُهَّدُش
ِز ْوَأ ِ ب َر َلاَق ًةَنَس َنيِعَب ْرَأ َغَلَب َو َكَتَمْعِن َرُكْشَأ ْنَأ ٰٓىِنْع
ٰٓىِتَّلٱ
ْنَأ َو َّىَدِل ََٰو َٰىَلَع َو َّىَلَع َتْمَعْنَأ َو ُهَٰىَض ْرَت اًحِل ََٰص َلَمْعَأ
ْحِلْصَأ
ْيَلِإ ُتْبُت ىِ نِإ ۖ ٰٓىِتَّي ِ رُذ ىِف ىِل
َنيِمِلْسُمْلٱ َنِم ىِ نِإ َو َك
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
Komplikasi Kehamilan
Hyperemesis Gravidarum
Hipertensi/Preeklampsia/Toksemia
Diabetes gestasional
Konstipasi
Anemia
Hiperemesis Gravidarum
50-70% Trimester I
66 % mengalami mual (nause)
44% mengalami muntah (emesis gravidarum) - BB sangat turun
- Turgor kulit berkurang - Diuresis berkurang - Timbul asetonuri
Hiperemesis Gravidarum (4:1000 kehamilan)
Etiologi
Predisposisi : primigravida, kehamilan ganda, moladihatidosa
Perubahan metabolik
Alergi
Psikologik
Patofisiologi
Patofisiologi
Kekurangan cairan Dehidrasi & Gangguan keseimbangan cairan Na & Cl darah dan urin menurun hemokonsentrasi aliran darah ke jaringan berkurang
Cadangan KH dan lemak habis Energi ketosis
Kekurangan Kalium kerusakan hati
Muntah yang berlebihan robekan esofagus dan
lambung (syndroma mallory-weiss) Perdarahan gastrointestinal
Klasifikasi Penyakit
Tingkatan I
Mual & muntah, lemas, BB turun, turgor kulit ber(-), nyeri pada efigastrium, lidah kering, mata cekung , nadi
meningkat (100x/mnt)
Tingkatan II
Lebih lemah dan apatis, tensi turun, oliguria, konstipasi, aroma aceton tercium dari pernafasan
Tingkatan III
Kesadaran menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, tensi turun, suhu naik, komplikasi fatal pada susunan syaraf (ensefalpfati werniele), ikterus
Assessment
KOMPLIKASI KEHAMILAN
Riwayat Gizi
Data Antropometri
Data Biokimia
Data Data
Fisik & Klinis Klien
1. Pola makan 2. Kebiasaan
makan 3. Makanan
kesukaan
1. BBA
2. BB sebelum Hamil
3. Kenaikan/pen urunan BB 4. LLA
1. Kadar Hb 2. Elektrolit
darah (K, Na, 3. Cl)Keton urin
1. Penampilan 2. Sistem jantung
& paru 3. Pencernaan 4. Ekstermitas 5. Abdomen &
uterus
6. Status hidrasi 7. Pemeriksaan
goiter 8. Tenda vital
1. Riwayat penyakit pasien 2. Riwayat
penyakit keluarga 3. Sosek
Diagnosis Gizi
Problem domain asupan:
NI.1.2 Asupan energi inadequate
NI.2.1 Asupan oral inadequate
NI.2.11 Daya terima makanan terbatas
NI.3.1 Asupan cairan inadequate
NI.5.2 Asupan protein energi inadequate
Problem domain klinis:
• NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
• NC.3.1 Berat badan kurang atau underweight
• NC.3.2 Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
• NC.4.1 Malnutrisi Problem perilaku:
• NB.1.5 Gangguan pola makan
• NB.2.4 Kemampuan menyiapkan makanan terganggu
• NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah
KOMPLIKASI KEHAMILAN
Prinsip Diet
makan porsi kecil tapi sering
Hindari cairan 1-2 jam sebelum/setelah makan
Makanan yg tdk berlemak
lemak menunda pengosongan lambung & me↑ mual
Kurangi kontak dg makanan yg
berbau keras
Tujuan Diet
1. Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis
2. Secara berangsur memberikan
makanan cukup kalori dan zat gizi yang
cukup
Syarat Diet
Tinggi hidrat arang (75-80% dari kebutuhan E)
Rendah lemak (< 10% E)
Protein sedang (10-15% E)
Cukup cairan, pemberian cairan disesuaikan dg keadaan penderita (7-10 gelas)
Makanan dalam bentuk kering
Makanan mudah cerna & tidak merangsang
Porsi kecil tapi sering
Scr berangsur diberikan makanan yg memenuhi syarat gizi
Indikasi pemberian
Hyperemesis Berat : diberikan pada pasien dg hiperemesis berat
Energi = 1100 kkal Prot = 15 g
Lemak = 2 gram KH = 259 gram
Cth : roti kering, buah2an, ubi bakar, cairan tdk
diberikan bersamaan dg makan
Indikasi Pemberian
Hyperemesis Sedang : mual & muntah mulai berkurang
Energi = 1700 kkal Protein = 57 g Lemak = 33 g KH = 293 g
Hyperemesis Ringan sesuai kebutuhan Energi = 2300 kkal Protein = 73 g
Lemak = 59 g KH = 368 g
minuman bisa diberikan bersamaan dg waktu makan
Preeklampsia
Hipertensi pada saat kehamilan
Hipertensi
kronik Hipertensi
Gestasional
Preeklampsi Eklampsia
Hipertensi Kronik
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan menetap setelah persalinan
Diagnosis :
Tekanan darah ≥140/90 mmHg
Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui adanya hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu
Tidak ada proteinuria
Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata, jantung, dan ginjal
Hipertensi Gestasional
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang setelah persalinan
Diagnosis :
Tekanan darah ≥140/90 mmHg
Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah normal di usia kehamilan <12 minggu
Tidak ada proteinuria
Dapat disertai tanda dan gejala preeklampsia, seperti nyeri ulu hati di trombositopenia
Diagnosis pasti ditegakkan pascapersalinan
Preeklampsia/Toksemia
Hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan
Umumnya terjadi pada trimester III
Gejala : hipertensi, proteinuria, edema yang berlebihan, mudah timbul kemerah2an, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oliguria, gelisah & kesadaran menurun
Ciri khas diet : asupan garam & protein
PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
Preeklampsia Ringan
Preeklampsia Bera
tSuperimposed preeklampsia pada hipertensi kronik
Eklampsia
Preeklampsia Ringan
Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu
Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil
>300 mg/24 jam
Preeklampsia Berat
Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu
Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24 jam
Atau disertai keterlibatan organ lain:
Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
Sakit kepala , skotoma penglihatan
Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Superimposed preeklampsia pada hipertensi kronik
Ibu dengan riwayat hipertensi kronik
(sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu)
Tes celup urin menunjukkan proteinuria
>+1 atau trombosit <100.000 sel/uL
pada usia kehamilan > 20 minggu
Eklampsia
Kejang umum dan/atau koma
Ada tanda dan gejala preeklampsia
Tidak ada kemungkinan penyebab
lain (misalnya epilepsi, perdarahan
subarakhnoid, dan meningitis)
Tujuan Diet
1. Mencapai & mempertahankan status gizi optimal
2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
3. Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air
4. Mencapai keseimbangan nitrogen
5. Menvcegah & mengurangi timbulnya faktor risiko lain (baru) pada saat kehamilan & setelah
melahirkan
Syarat Diet
Energi & semua zat gizi cukup
Garam diberikan rendah sesuai dg berat ringannya retensi garam & air (penambahan BB dibawah 3 kg/bulan)
Protein tinggi (1,5-2 gram/kg BB/hr)
Lemak sedang
Vitamin cukup (Vit C & B6 lebih tinggi)
Mineral cukup (utamakan K & Ca)
Bentuk makanan disesuaikan dg kondisi pasien
Indikasi Pemberian
Diet Preeklampsia I :
- diberikan pd pasien dg preeklampsia berat - makanan dlm btk cair : susu & sari buah - jml cairan (min 1500 ml/hr) oral + parenteral
Diet Preeklampsia II
- Makanan berbentuk saring/lunak
- Natrium 200-400 mg, pengolahan makanan tdk menggunkan garam dapur
Diet Preeklampsia III :
- Rendah garam (2 gram garam dapur) - Protein tinggi
Konstipasi
Menurunnya motilitas saluran cerna
Meningkatnya kadar progesteron
Meningkatnya tekanan pada saluran pencernaan karena membesarnya uterus
Menurunnya aktifitas fisik
Konstipasi dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan berserat tinggi
Anemia
Darah tidak menerima cukup Oksigen lemak, lelah, pucat
Anemia zat besi
Megaloblastik Anemia (kekurangan
asam folat) produksi sdm,
sintesis DNA, pertumbuhan janin
Gestasional Diabetes Melitus
suatu gangguan intoleransi yg terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan sedang berlangsung
Meningkatnya resistensi insulin selama hamil karena hormon kehamilan seperti : Human Placenta
Lactogen (HPL) yang mempengaruhi bekerjanya insulin
GDM atau DMG juga menyebabkan meningkatnya anti- Human Leocucyte Antigen (HLA), antibodi
yang ada di tubuh ibu
Faktor Risiko
1. Obesitas (IMT > 30 kg/m² )
2. Ada riwayat keluarga dengan DM
3. Pernah mengalami GDM
4. Keguguran berulang
5. Ada riwayat PIH atau preeklamsia , infeksi saluran kemih atau hidramnion
6. Ada riwayat Toleransi glukosa tidak normal
7. Ada riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan atau melahirkan bayi > 4000 gram
Tujuan Diet
1. Menurunkan kadar glukosa darah untuk mencegah timbulnya komplikasi
2. Mencegah angka kesakitan dan kematian ibu, kesakitan & kematian perinatal.
3. Pertumbuhan dan perkembangan janin tetap dijaga, dengan mengatur penambahan BB ibu
Perhitungan Energi
Kalori basal : 25 kkal x BB
Aktifitas fisik : 20-30% x kalori basal
Koreksi BB : Gemuk - 20% x basal Lebih - 10% x basal
Kurang + 20% x basal
Stres metabolic : 10-30%
+ Hamil : 180-300 kkal
Kebutuhan Energi& Zat Gizi
Kebutuhan energi sesuai umur dan aktifitas atau 30 – 35 kkal/kg BBI. Untuk obesitas (IMT >
30), pembatasan kalori 25 kkal/BB aktual/ hari (Gunakan perhitungan untuk DM + faktor
koreksi hamil)
Karbohidrat : 45 – 65 % TE
Protein : 20 % TE
Lemak : 20 – 25 % TE, tetap mempertahankan
asupan lemak tak jenuh ganda dan lemak
jenuh 10% TE
Syarat Diet
Pola makan : 3 kali makan utama 2-4 kali
selingan ; snack dimakan paling tidak 2-3 jam diantara waktu makan dan mengandung
karbohidrat → mencegah hipoglikemia
Bila ada hipertensi terapkan DASH (Dietary
Approches to Stop Hypertension) dIet
Prinsip DASH
Konsumsi buah dan sayur yang mengandung kalium, fitoesterogen dan serat
Low-fat dairy product (menggunakan produk susu rendah lemak)
Konsumsi ikan, kacang dan unggas secukupnya
Kurangi SAFA seperti daging berlemak
Membatasi gula garam
Tujuan Diet
1.
Mengendalikan tekanan darah dalam batas normal
2.
Mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal
3.
Mencegah hipoglikemia, infeksi saluran kemih dan Candidiasis
4.