BAB IV
HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Lokasi
Penelitian terkait pengaruh terapi plasma konvalesen terhadap mortalitas pasien COVID-19 terdiri dari 9 artikel yang berasal: 3 artikel pada benua Asia, 3 artikel pada benua Amerika Selatan, 2 artikel pada benua Amerika Utara dan 1 artikel pada benua Eropa.
Gambar 4. 3 Peta wilayah penelitian pengaruh terapi plasma konvalesen terhadap mortalitas COVID-19
Sumber: https://freepik.com/premium-vector/multicolor-map-continents Benua Asia merupakan benua terluas di dunia yang terletak di belahan bumi utara dan memiliki luas wilayah 44.580.000 km². Secara geografis benua Asia berada di antara benua Eropa dan Australia jugadi antara Samudera Arktik, Hindia, dan pasifik. Benua Asia memiliki pembagian wilayah yang terdiri dari wilayah Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Barat, dan Asia Selatan (Sulistinah &
Kuspriyanto, 2019).
Benua Eropa terletak disebelah barat Benua Asia. Benua Eropa dibagi menjadi Eropa Barat, Eropa Timur, Eropa Utara, dan Eropa Tengah. Eropa berada diantara tiga benua yaitu, Benua Asia, Benua Afrika, dan Benua Amerika.
Sedangkan luas wilayah Benua Eropa adalah 10.335.000 Km (6,5% kawasan wilayah daratan dunia) (Sulistinah & Kuspriyanto, 2019).
1 penelitian di
benua Eropa 3 penelitian di benua Asia
3 penelitian di benua Amerika
Selatan 2 penelitian di benua Amerika
Utara
Benua Amerika Selatan merupakan benua yang berada diantara Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik yang tersambung dengan Amerika Utara tepat di Tanah Genting Panama. Benua Amerika Selatan dilewati garis khatulistiwa.
Wilayah Amerika Selatan ini terbentang dari Terusan Panama sampai dengan Semenanjung Horn di selatan di wilayah Argentina. Wilayahnya meliputi yaitu Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Colombia, Ekuador, Guyana, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuela, serta Guyana Prancis dan Kepulauan Falkland.
Luas wilayah Amerika Selatan ±17.821.601 km² (Sulistinah & Kuspriyanto, 2019).
Benua Amerika Utara terbentang dari Kutub Utara ke Selatan sampai Kawasan Florida dan dari Samudra Pasifik ke timur sampai Samudra Atlantik, mencakup bagian utara Meksiko, Teluk Meksiko, daratan Amerika Serikat, Kanada, dan Kepulauan Arktik. Luas wilayah Amerika Utara ±24.500.000 km².
Wilayah Amerika Utara mempunyai variasi iklim subtropis (di kawasan Florida) sampai iklim arktik dan subarktik di bagian utara (Sulistinah & Kuspriyanto, 2019).
1. Benua Asia
Terdapat 3 artikel dengan pengambilan lokasi penelitian di benua Asia antara lain:
a. Agarwal et al., (2020) melakukan penelitian di 39 rumah sakit umum dan swasta di seluruh India dengan subjek penelitian sebanyak 464 orang dewasa (≥18 tahun) (dilakukan skrining sejak 22 April hingga 14 Juli 2020) dengan terkonfirmasi COVID-19 moderate, rasio tekanan parsial oksigen dalam darah arteri/ fraksi oksigen inspirasi (PaO2/FiO2) 200 mmHg-300 mmHg atau laju pernapasan lebih dari 24 kali/menit dengan saturasi oksigen 93% atau kurang di udara ruangan).
Intervensi terapi plasma konvalesen sebanyak 200 mL diberikan pada 235 pasien, sedangkan 229 pasien lainnya diberi perawatan standar pasien COVID-19.
Outcome yang digunakan dalam penelitian ini adalah progresi penyakit yang parah (PaO2/FiO2 <100 mmHg) dan semua penyebab kematian pada 28 hari. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efektivitas penggunaan plasma konvalesen dalam mengobati penyakit COVID-19 moderate.
b. Al-Qahtani et al., (2021) melakukan penelitian di Bahrain yang melibatkan 40 pasien dengan COVID-19 yang membutuhkan terapi oksigen dan yang memiliki bukti radiologis pneumonia. Dua puluh pasien COVID-19 menerima dua transfusi
yang menerima perawatan rutin saja. Outcome yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebutuhan ventilator, hitung leukosit, lactate dehydrogenase (LDH), C- reactive protein (CRP), Troponin, Ferritin, D-Dimer, prokalsitonin, angka kematian pada 28 hari. Penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan desain uji klinis fase 3 definitif terhadap intervensi terapi plasma konvalesen pada pasien COVID-19.
c. Li et al., (2020) melakukan penelitian di 7 rumah sakit di Wuhan, Cina, dari 14 Februari 2020, hingga 1 April 2020, dengan tindak lanjut akhir 28 April 2020.
Penelitian ini melibatkan 103 peserta dengan hasil laboratorium terkonfimasi COVID-19 yang parah (gangguan pernapasan dan/atau hipoksemia) atau mengancam jiwa (syok, kegagalan organ, atau membutuhkan ventilasi mekanis).
Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah plasma konvalesen 1x200ml dengan titer S-RBD spesifik Ig-G >1:640. Outcome yang digunakan dalam penelitian ini berupa perbaikan klinis dalam 28 hari, kematian 28 hari, waktu untuk keluar RS, dan hasil PCR berubah dari positif pada awal menjadi negatif hingga 72 jam. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kemanjuran dan efek samping terapi plasma konvalesen untuk pasien COVID-19. Intervensi pemberian terapi plasma konvalesen diberikan pada 52 pasien, sedangkan 51 pasien lainnya hanya mendapatkan stardar perawatan tanpa terapi plasma konvalesen.
2. Benua Eropa
Terdapat 1 artikel dengan pengambilan lokasi penelitian di benua Eropa antara lain:
a. Gharbharan et al., (2020) melakukan penelitian di Belanda yang melibatkan 86 pasien COVID-19 yang di rawat inap. Sebanyak 43 pasien diberi plasma konvalesen minimal 1x300 ml, dengan syarat titer antibodi neutralisasi PRNT50 minimal 1:80 dan sebanyak 43 pasien diterapi sesuai standar tanpa plasma konvalesen. Outcome yang digunakan dalam penelitian ini berupa mortalitas pada hari ke-60, lama rawat inap, dan peningkatan WHO 8-point disease severity scale pada hari ke-15. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan plasma konvalesen sebagai intervensi dengan standar terapi perawatan pada pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 di Belanda.
3. Benua Amerika Selatan
Terdapat 3 artikel dengan pengambilan lokasi penelitian di benua Amerika Selatan antara lain:
a. Balcells et al., (2021) melakukan penelitian di Santiago, Chili pada 57 pasien dari 10 Mei 2020, hingga 18 Juli 2020, dengan follow up akhir hingga 17 Agustus 2020. Penelitian dilakukan pada 57 pasien yang dirawat di rumah sakit pendidikan Santiago, Chili dalam 7 hari pertama onset gejala COVID-19. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini yakni plasma konvalesen 400 ml. Outcome yang digunakan dalam penelitian ini berupa kebutuhan ventilator mekanik, rawat inap
>14 hari, atau kematian di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemanjuran dan keamanan terapi CP dini dalam perkembangan COVID-19.
b. Libster et al., (2021) melakukan penelitian di Argentina pada 160 pasien COVID-19. Dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi terapi plasma konvalesen dan kelompok kontrol yang diberikan terapi standar. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu plasma konvalesen 1x250 ml, syarat titer Ig- G spike 1:1000. Outcome yang digunakan dalam penelitian ini berupa perkembangan gangguan pernapasan yang parah, penyakit sistemik kritis, kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas plasma konvalesen pada pasien COVID-19.
c. Simonovich et al., (2021) melakukan penelitian di Argentina pada pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 pneumonia berat dengan rasio 2:1 untuk menerima plasma konvalesen atau plasebo. Sebanyak 228 pasien menerima plasma konvalesen dan 105 menerima plasebo. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Plasma Konvalesen 1x500 ml, syarat titer ig-G spike 1:400.
Outcome yang digunakan berupa Kematian, dukungan ventilasi invasif, kebutuhan oksigen tambahan, dan keluar dari rumah sakit hingga hari ke-30. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas terapi plasma konvalesen pada pasien COVID- 19.
4. Benua Amerika Utara
Terdapat 2 artikel dengan pengambilan lokasi penelitian di benua Amerika Utara antara lain:
a. Joyner et al., (2021) melakukan penelitian di Amerika Serikat pada 3.082 pasien dewasa dengan COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu plasma konvalesen low titer, medium titer, dan high titer.
Outcome yang digunakan dalam penelitian ini berupa kematian dalam waktu 30 hari setelah transfusi plasma.
b. O’Donnell et al. (2021), melakukan penelitian di 5 lokasi rumah sakit New York (Amerika Selatan) dan Rio de Janeiro (Brazil) pada 223 pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 parah dan kritis. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah plasma konvalesen 200-250 ml dengan titer antibodi IgG total anti-SARS-CoV-2 minimal 1:400. Outcome yang digunakan dalam penelitian ini berupa status klinis pada 28 hari setelah dilakukan randomisasi dan kematian dalam 28 hari
B. Hasil Pencarian Artikel
Pencarian artikel dalam penelitian ini melalui database yang meliputi PubMed, Google Scholar, dan Science Direct. Dengan kata kunci antara lain: “Convalescent plasma therapy” OR “Convalescent plasma transfusion” AND “Mortality” OR
“death” AND “COVID-19” OR “Coronavirus disease 2019” OR “SARS-Cov-2”.
Proses review artikel dapat dilihat dalam alur pencarian sebagai berikut:
Gambar 4. 4 PRISMA flow diagram
Pencarian sumber artikel yang dilakukan peneliti yaitu mengandalkan pencarian artikel secara daring. Dalam proses pencarian penulis menggunakan database yang meliputi PubMed, Google Scholar, dan Science Direct. Pencarian artikel dengan memasukan kata kunci yang berhubungan dengan topik penelitian dan ada batasan tahun artikel yang diambil oleh peneliti yaitu artikel yang terbit di tahun 2020-2021.
Sumber artikel yang digunakan berbahasa Inggris dan peneliti tidak hanya menyaring hasil penelitian dalam bentuk artikel yang diterbitkan akan tetapi juga mencari artikel hasil penelitian yang tidak diterbitkan untuk meminimalisir adanya bias publikasi, penelusuran artikel dilakukan di perpustakaan online dari kampus- kampus yang memiliki jurusan kesehatan.
Batasan dan pertimbangan telah dilakukan dalam seleksi artikel yang didapatkan melalui database sehingga memutuskan sejumlah artikel yang akan di review seperti yang terdapat di gambar PRISMA flow diagram langkah ini sangat penting karena artikel yang peneliti dapatkan sangat banyak. Dalam rekapitulasi artikel dilakukan dengan bantuan software Mendeley Dekstop.
Proses pencarian awal di database memberikan hasil 1.472 artikel dan ada penambahan 38 artikel yang teridentifikasi dari pencarian lain, selanjutnya melalui proses penghapusan artikel yang ganda sebanyak 458 artikel dengan 1052 artikel tersaring diantaranya memenuhi syarat untuk selanjutnya dilakukan review full text.
Yang masuk dalam kriteria eksklusi dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
1. Artikel full paper dengan menggunakan desain studi RCT (Randomized Control Trial)
2. Ukuran hubungan yang digunakan adalah Odds Ratio dan Risk Ratio 3. Subjek penelitian adalah pasien yang terkonfirmasi COVID-19 4. Intervensi yang diberikan adalah terapi plasma konvalesen 5. Outcome penelitian adalah mortality (kematian)
Hasil artikel yang memenuhi syarat kualitatif kembali dilakukan review dan terdapat 9 artikel yang memenuhi syarat kuantitatif.
C. Penilaian Kualitas Penelitian
Penilaian kualitas penelitian dengan Critical Appraisal Checklist for Randomized Controlled Study (Center for Evidence Based Management, 2014), ditampilkan pada tabel berikut ini:
1. Hasil Penilaian Kualitas Randomized Controlled Study Pengaruh Terapi Plasma Konvalesen terhadap mortalitas pasien COVID-19
Tabel 4. 3 Critical Appraisal Checklist for Randomized Controlled Study No Pertanyaan
checklist
Agarwal et al.
(2020)
Al- Qahtani et al. (2021)
Balcells et al.
(2021)
Gharbharan et al. (2020)
Joyner et al.
(2021)
Li et al.
(2020)
Simonovich et al.
(2021)
Libster et al.
(2021)
O’Donnell et al.
(2021)
1.
Apakah penelitian tersebut menjawab pertanyaan penelitian yang terfokus dengan
jelas? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2.
Apakah pemberian intervensi kepada pasien dilakukan secara
randomisasi? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3.
Apakah terhadap pasien, tenaga kesehatan, dan peneliti
dilakukan pembutaan
(blinding)? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4.
Apakah kelompok- kelompok studi serupa pada awal
penelitian? 1 0 1 1 0 1 1 0 1
5.
Apakah kriteria inklusi dan ekslusi
digunakan? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6.
Apakah kedua kelompok sebanding pada
awal studi? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7.
Apakah kriteria hasil objektif dan tidak bias
digunakan? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8.
Apakah digunakan metode
pengukuran yang objektif dan tervalidasi dalam mengukur hasilnya? Jika tidak, apakah hasil dinilai oleh seseorang yang tidak mengetahui tugas kelompok (yaitu apakah penilaian di
blinding)? 0 0 1 0 0 1 0 1 0
9.
Apakah efek size relevan secara
praktis? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10.
Seberapa tepat perkiraan
efeknya? Apakah terdapat interval
keyakinan? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11.
Mungkinkah ada faktor perancu yang belum
diperhitungkan? 0 1 0 1 1 0 0 0 1
12.
Apakah hasil dapat diterapkan ke penelitian
anda? 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 10 10 11 11 10 11 10 10 11
Jawaban: 1 Ya, 0= Tidak
*Pada item pertanyaan nomer 11 diberikan skor 0 karena pertanyaan dinilai positif
D. Hasil Penelitian
1. Ringkasan Artikel Sumber (summary souce)
Terdapat 9 artikel studi Randomized Controlled Study sebagai sumber meta-analisis pengaruh terapi plasma konvalesen terhadap mortalitas pasien COVID-19 sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Deskripsi studi primer yang dimasukan dalam meta-analisis Penulis
(Tahun)
Judul Artikel Negara Desai n studi
Sampe l
P Population
I Interventio
n
C Compariso
n
O Outcome
Agarwal et al.
(2020)
Convalescent plasma in the management of moderate
COVID-19 in adults in India: open label phase II
multicentre randomised controlled trial
India RCT 464
Pasien COVID-19 moderate di 39
Rumah Sakit umum dan swasta di India
Plasma Konvalesen
2x200 ml
Standard of care
Progresi penyakit yang parah (PaO2/FiO2 <100
mm Hg) dan semua penyebab kematian 28 hari
Al- Qahtani
et al.
(2021)
Randomized controlled trial of convalescent plasma therapy against standard
therapy in patients with severe COVID-19 disease
Bahrain RCT 40
Pasien COVID-19
yang memerlukan terapi oksigen
dan bukti radiologi pneumonia
Plasma Konvalesen
200 ml
Standard of care
Kebutuhan ventilator, hitung
leukosit, lactate dehydrogenase, C-
reactive protein, Troponin, Ferritin,
D-Dimer, prokalsitonin, angka kematian
pada 28 hari
Balcells et al.
(2021)
Early versus deferred anti- SARS-CoV-2 convalescent plasma in patients admitted
for COVID-19: A randomized phase II clinical
trial
Santiago
Chili RCT 57
Pasien yang dirawat di rumah sakit dalam 7 hari pertama gejala
COVID-19, menunjukkan
faktor risiko perkembangan penyakit, tanpa
ventilator mekanis
Plasma konvalesen
400 ml
Standard of care
Kebutuhan ventilator mekanik, rawat inap >
14 hari, atau kematian di rumah sakit
Gharbha ran et al.
(2020)
Convalescent Plasma for COVID-19. A randomized
clinical trial
Belanda RCT 86
Pasien COVID-19 yang dirawat inap di Rumah
Sakit Belanda
Plasma Konvalesen
minimal 1x300 ml dengan titer
antibodi netralisasi PRNT50 >
1:80
Standard of care
Mortalitas pada hari ke-
60, Lama rawat inap, dan
peningakatan WHO 8-point
disease severity scale
pada hari ke- 15
Joyner et al.
(2021)
Convalescent Plasma Antibody Levels and the Risk of Death from COVID-
19
Amerika
Serikat RCT 3.082
Pasien dewasa dengan COVID-19 yang dirawat di rumah sakit
Plasma Konvalesen
low titer, medium titer, dan high titer
Standard of care
Kematian dalam waktu 30 hari setelah
plasma transfusi
Li et al.
(2020)
Effect of Convalescent Plasma Therapy on Time to
Clinical Improvement in Patients With Severe and Life-threatening COVID-19:
A Randomized Clinical Trial
China RCT 101
Pasien COVID-19
derajat berat/kritis di 7 Rumah Sakit
di India
Plasma Konvalesen
1x200ml dengan titer
S-RBD- specific Ig-
G >1:640
Standard of care
Perbaikan klinis dalam 28
hari, kematian 28 hari, waktu untuk keluar RS, dan hasil PCR berubah dari positif
pada awal menjadi negatif hingga
72 jam
Libster et al. (2021)
Early High-Titer Plasma Therapy to Prevent Severe COVID-19 in Older Adults
Argentina RCT 160
Pasien COVID-19 derajat ringan,
onset gejala
<72 jam usia lanjut/dengan
komorbid
Plasma Konvalesen
1x250 ml, syarat titer Ig-G spike 1:1000
Standard of care
Perkembangan penyakit pernapasan yang parah, penyakit sistemik kritis,
kematian
O’Donnell et al. (2021)
A randomized double-blind controlled trial of convalescent plasma in adults with severe COVID-
19
New York &
Brazil
RCT 223
Pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit
dengan COVID-19
parah dan kritis
Plasma Konvalesen 200-250 ml dengan titer antibodi IgG total anti-SARS-
CoV-2 minimal
1:400
Standard of care
Status klinis pada 28 hari
setelah Randomized dan kematian dalam 28 hari
Simonovich et al. (2021)
A Randomized Trial of Convalescent Plasma in
COVID-19 Severe Pneumonia
Argentina RCT 327
Pasien COVID-19 derajat berat di
Argentina
Plasma Konvalesen
1x500 ml, syarat titer ig-G spike
1:400
Standard of care
Kematian, dukungan ventilasi
invasif, kebutuhan
oksigen tambahan, dan
keluar dari rumah sakit hingga hari ke-
30
2. Forest Plot
Gambar 4. 5 Forest Plot Pengaruh Terapi Plasma Konvalesen terhadap Mortalitas Pasien COVID-19.
Interpretasi hasil dari proses meta-analisis dapat dilihat melalui forest plot Gambar 4.3 didapatkan hasil meta-analisis pada studi terapi plasma konvalesen menurunkan risiko kematian pada pasien COVID-19 dan secara statistik signifikan (RR= 0.77; CI 95%= 0.64 hingga 0.93; p= 0.008). Heterogenitas data penelitian menunjukkan I2 = 3% sehingga estimasi dilakukan dengan pendekatan fixed effect model.
3. Funnel Plot
Gambar 4. 6 Funnel Plot Pengaruh Terapi Plasma Konvalesen terhadap Mortalitas Pasien COVID-19
Berdasarkan gambar 4.4 Hasil funnel plot menunjukkan tidak didapatkan bias publikasi yang ditandai dengan kesimetrisan antara plot kanan dan kiri