• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan hamas dalam konflik palestina – israel tahun 1967 – 1972

Oleh:

Ida Fitrianingrum K4400026

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab sebelumya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kondisi Negara Palestina menjelang tahun 1967, Sengketa Arab-Yahudi dimulai sesudah Perang Dunia I ketika masyarakat Arab-Palestina memberikan perlawanan terhadap imigrasi Yahudi yang meningkat berkat politik Inggris yang mendukung usaha kaum Zionis untuk mendirikan suatu kediaman nasional bagi umat Yahudi di negara leluhur.Politik kolonial Inggris itu didasarkan atas pengakuan bahwa bangsa Yahudi mempunyai satu ikatan histories dengan Palestina dan atas perhitungan bahwa kedua masyarakat nasional itu dapat hidup berdampingan secara damai dan bekerja sama untuk membangun negara itu. Ternyata usaha Inggris untuk menyelesaikan sengketa Arab-Yahudi itu menemui kegagalan sehingga persoalan diserahkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kemudian PBB membicarakan masalah Palestina itu pada tanggal 28 April-15 Mei 1947, dan muncul dua rencana penyelesaian masalah yaitu, rencana mayoritas yang berisi usulan pembagian Palestina menjadi Negara Arab, Negara Yahudi dan Yerussalem yang diinternasinalisasi. Yang kedua rencana minoritas berisi pembentukan suatu Negara federasi yang terdiri atas dua Negara bagian, Arab dan Yahudi memiliki ekonomi lokal. Negara-negara Arab menyukai rancangan minoritas karena tuntutan mereka terpenuhi yakni suatu Negara merdeka. Sebaliknya kaum Zionis menyukai rancangan mayoritas karena akan memberikan kemungkinan terbentuknya suatu Negara Yahudi merdeka. Pada tanggal 29 November 1947, Sidang Umum PBB memutuskan pembagian atau partisi Palestina berdasarkan rencana mayoritas dengan suatu

(2)

ketentuan bahwa akan diusahakan suatu ekonomi union. Hal itulah yang membuat rakyat Palestina menolak resolusi pembagian PBB, karena itu rakyat Palestina menuntut dan akan menggunakan kekerasan untuk menggagalkan. Semenjak itulah sering terjadi peperangan antara Israel-Palestina untuk mempertahankan wilayahnya.

2. Latar belakang lahirnya Hamas, bangsa Yahudi melakukan pendekatan kepada Turki dengan memberikan bantuan dan sebagai imbalannya bangsa Yahudi diperbolehkan untuk berziarah di Palestina dan dengan maksud untuk mendirikan Negara Yahudi, namun keinginan itu ditolak oleh Sultan Hamid I, Akibat dari penolakan itu kemudian kaum Yahudi beralih mendekati Inggris untuk meminta Palestina. Baru setelah Perang Dunia II berakhir, Turki yang mengalami kekalahan digantikan Inggris sebagai penguasa Palestina. Hal tersebut dimanfaatkan oleh kaum Zionis dengan melakukan pendekatan kepada Inggris. Hal tersebut ditanggapi oleh Inggris dan kemudian keluarlah surat dari Menlu Inggris, Arthur James Balfour yang kemudian terkenal dengan perjanjian Balfour yang isinya kesediaan Inggris membantu cita-cita zionisme. Munculnya deklarasi tersebut telah memberikan kesempatan bagi kaum zionis untuk berimigrasi ke Palestina. Peristiwa tersebut mengakibatkan ketidaksenangan dan protes keras dari masyarakat Palestina. Protes- protes tersebut menjadi perang besar bagi bangsa Arab Palestina. Ketika Yahudi memproklamasikan Negara Israel pada 14 Mei 1948. Akhirnya perang Enam Hari (Juni 1967) menyebabkan Palestina pecah menjadi pengungsi keberbagai Negara Arab. Faktor lainnya yang menyebabkan semakin banyaknya pengungsi adalah karena sikap dari pemerintah Israel yang dengan sengaja mempersulit warga Palestina di daerah pendudukan . Hal itulah yang memacu warga Palestina yang tinggal di pengasingan telah mendirikan berbagai macam organisasi perlawanan dan semuanya bercita-cita untuk mendirikan Negara Palestina merdeka, seperti Hamas gerakan para kaum muda yang bersifat radikal. Tujuan utama kelompok Hamas tesebut adalah berjuang untuk mempertahankan wilayah mereka dari orang-orang Israel, berusaha menggagalkan perjanjian damai antara Israel –Palestina, dan menciptakan serta merebut wilayah yang diduduki Israel dengan perjuangan yang semaksimal mungkin dan tidak mau kompromi dengan Israel.

(3)

3. Gerak dan langkah perjuangan Hamas melawan Israel, perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Palestina adalah suatu usaha untuk mewujudkan terbentuknya Negara Palestina merdeka terbebas dari tekanan bangsa Israel. Perjuangan bangsa Palestina sebelum tahun 1967 lebih sering diwakili oleh Negara-negara Arab seperti Mesir,Yordania dan seringkali aspirasi Palestina versi Negara-negara Arab tersebut sangat jauhberbeda dengan aspirasi yang sebenarnya dari bangsa Palestina. Setelah tahun 1967 dikalangan pejuang Palestina mulai menyadari bahwa perjuangan untuk mengalahkan Israelmustahil dapat tercapai dengan mengandalkan pada pimpinan Negara-negara Arab. Oleh karena itu para pimpinan Palestina menyimpulkan bahwa untuk mencapai cita-cita perjuangannya mereka sendiri harus memimpin sendiri gerakan perjuangan tanpa tergantung dengan pemimpin Negara-negara Arab. Yang akhirnya membentuk basis perjuangan dalam sebuah organisasi dengan nama Palestine Liberation Organization (PLO). Kemudian lahir pula Hamas gerakan kaum muda Palestina yang bersifat radikal dalam melawan Israel.

4. Hambatan yang dihadapi Hamas dalam melawan Israel, perjuangan bangsa Palestina untuk mewujudkan Negara Palestina merdeka terbebas dari tekanan bangsa Israel tidak berjalan mulus, tetapi harus menghadapi rintangan-rintangan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Rintangan yang bersifat eksternal adalah superioritas Israel yang terlali kuat dibandingkan dengan kemampuan rakyat Palestina yang sangat terbatas dilihatdari segi ekonomi, politik, organisasi dan militer. Sifat eksternal lainnya adalah ketergantungan rakyat Palestina pada pemimpin-pemimpin Arab dalam masalah bantuan senjata dan dana. Adapun rintangan yang bersifat internal adalah tersebarnya rakyat Palestina di berbagai negara. Kenyataan ini mempersulit usaha penyatuan perjuangan karena diantara mereka sering mengalami perpecahan ideologis.

5. Solusi pemecahan dari konflik Israel-Palestina ini dilakukan berbagai pihak baik secara pendekatan parsial maupun pendekatan menyeluruh. Beberapa pihak yang telah melakukan upaya perdamaian maupun penyelesaian antara lain, pihak Arab, pihak Israel serta pihak ketiga maupun PBB. Membicarakan masalah usaha penyelesaian maka tidak lepas dari bahasan masalah prospek penyelesaiannya, sebab sampai sekarangpun masalah Palestina masih mengambang dan hak-hak rakyat

(4)

Palestina belum terpenuhi secara sempurna. Walaupun PLO sebagai wakil rakyat Palestina telah memproklamirkan diri Negara Palestina dengan wilayah di Tepi Barat Yordania dan Jalur Gaza.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka muncul implikasi yang dapat dipandang dari berbagai segi :

Teoritis

Konflik antar negara antara Palestina dan Israel yang terjadi sejak dahulu dan berkepanjangan sampai sekarang memakan banyak korban, berupa korban jiwa, material dan spiritual. Dan sulit mendapatkan cara penyelesaian karena kedua belah pihak yang bertikai tidak mau berupaya untuk berdiri berdampingan secara rukun. Mereka bertekad mempertahankan wilayahnya masing-masing sesuai dengan keyakinan bahwa tanah tersebut peninggalan leluhurnya. Hal itulah yang menjadi sumber permasalahan konflik antara Palestina-Israel. Sehingga lahirlah Hamas yang ingin memperjuamgkan Paletina walaupun dengan jalan kekerasam.

Metodelogi

Penelitian tentang peranan Hamas dalam konflik Israel – Palestina pada tahun 1967-1972 ini dilakukan dengan cara studi pustaka dengan banyak memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Metode yang digunakan adalah metode historis sesuai dengan masalah yang dikaji. Data yang digunakan menggunakan sumber data yang berupa sumber data yang tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa sistem katalog danpenumpulan data dengan jalan membaca buku, mencatat dan memahami isi buku yang ditemukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis historis yaitu teknik analisis yang menggunakan ketajaman dalam melakukan kritik dan interpretasi data sejarah.

Praktis

Konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi karena perebutan wilayah dari dulu sampai sekarang mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan bagi penduduk Palestina maupun penduduk Israel. Bahkan seperti sekarang ini didalam kubu Paletina sendiri antara Hamas dan Fatah tidak bersependapat dalam memperjuangkan Palestina,

(5)

Hamas memperjuangkan palestina dengan jalan kekerasan sedangkan Fatah lebih cenderung bersikap tenang.Apabila antara Negara yang mengalami konflik yakni Palestina-Israel tersebut mau membagi wiayahnya secara adil dan berdiri berdampingan secara adil dan tidak ingin mencampuri ataupun bermaksud menindas Negara lainnya dimungkinkan pertikaian kedua Negara tersebut akan berakhir tanpa campur tangan Negara lainnya. Sehingga tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan dan terciptanya kedamaian di dunia.

C. Saran

1. Bagi Pendidik

Kasus Israel khususnya dan masalah Palestina pada umumnya merupakan isu politik yang penting sejak tahun1940-an. Oleh karena itu, ada baiknya bila materi tersebut dimasukkan ke dalam kurikulum mata pelajaran Sejarah Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum. Dengan demikian diharapkan siswa mampu menempatkan negara Israel khususnya dan masalah Palestina umumnya pada porsi yang tepat.

2. Bagi Peneliti

Masalah Palestina sampai sekarang belum juga terselesaikan, bahkan perjuangan bangsa Palestina cenderung melemah, sementara Israel makin kuat dan membabi buta menteror dan membunuh bangsa Palestina yang tak berdosa. Untuk masa yang akan datang, penulis mengharapkan ada mahasiswa yang melanjutkan penelitian tentang masalah Palestina secara lebih mendalam, seperti tentang hubungan Hamas dengan Fatah dan Negara Barat, serta mencari penyelesaian yang tepat.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanggal 22 Juni 2004, PT Bank Pan Indonesia Tbk (BP), pemegang saham, melakukan transaksi penjualan saham Perusahaan melalui PT Bursa Efek Jakarta sebanyak 16.000.000

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang. 6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

Ketepatan pelayanan fisioterapi pasien peserta jaminan kesehatan nasional di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jatinom Klaten Sebagian besar tingkat ketepatan pelayanan

Bakteri Azotobacter maupun bakteri endofitik penambat N 2 diduga mempunyai karakteristik pertumbuhan yang berbeda walaupun kedua bakteri tersebut mempunyai fungsi yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh dari kesegeraan feedback bias implisit terhadap stigma ekplisit dan tidak ditemukan korelasi yang

Berdasarkan data yang terkumpul, dapat dikatakan bahwa semua responden mendukung diperlukan suatu perbaikan sistem tata kelola lembaga pendidikan Katolik. Lebih lanjut,

[r]

Paling tidak ia harus sudah bisa memberi tahu kapan akan buang air besar (BAB) atau kecil (BAK) dan mau belajar untuk dapat BAB atau BAK sendiri, dengan cara yang sesuai jenis