1
PERANCANGAN DAN SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN SUBNETTING CLASSLESS
INTERNET DOMAIN ROUTING (CIDR) Firdaus1, Samsudin2,Nenna Irsa Syahputri3
Program Studi Teknik informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl.HM Jhoni NO 70 Medan, Indonesia
Dausfirdaus69@gmail.com
Abstrak
Untuk membangun sebuah interkoneksi jaringan Local Area Network (LAN) yang besar akan dibutuhkan Virtual dalam membentuk kelompok-kelompok Local Area Network (LAN). VLAN dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan dan mampu memecah sebuah
broadcast domain yang besar menjadi beberapa buah broadcast domain yang kecil.
Penggunaan IP publik dapat memberikan penumpukan trafik jaringan. Dibutuhkan subnetting IP yang dapat menentukan jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, dan IP
broadcast agar penggunaan IP lebih effisien. CIDR (Classless Internet Domain Routing)
dikembangkan untuk penggabungan jaringan yang dibentuk oleh beberapa router internet. CIDR (Classless Internet Domain Routing) dapat diimplementasikan sepanjang sistem operasi/protokol yang digunakan sudah mendukung Classless Internet Domain Routing (CIDR). Dengan menggunakan CIDR akan memberikan keamanan dari penggunaan IP tidak valid.
Kata kunci: VLAN (Virtual Area Local Network), Subnetting, IP Address, CIDR (Classess Internet Domain Routing)
Abstrack
To build a network interconnection of Local Area Network (LAN) that will be needed in the from of Virtual groups Local Area Network (LAN). VLAN can be used to increase security and is able to break up broadcast domain (large) into multiple broadcast domains (smaller). The use of public IP network can provide traffic buildup. IP subnetting is needed that can determine the number of subnets, number of hosts subnet, subnet bloks, and IP broadcast so that more efficient use of IP. CIDR (Classess Internet Domain Routing) developed for the network formed by the merger of several internet router. CIDR (Classless Internet Domain Routing) can be implemented throughout the operating system / protocol used supports Classless Internet Domain Routing (CIDR). By using CIDR will provide security of the use of IP invalid.
Keywords : VLAN (Virtual Local Area Network), Subnetting, IP Address, CIDR ( Classless Internet Domain Routing)
2 1. Pendahuluan
Komunikasi data saat ini di indonesia menjadi satu kebutuhan pokok terutama bagi perusahaan bisnis maupun institusi-institusi pemerintahan,komunikasi yang terjadi tidak hanya sebatas satu area local tertentu saja tapi komunikasi dilakukanan juga dengan area area diwilayah lain sehingga membentuk satu area jaringan yang luas. Untuk melakukan koneksi di jaringan yang berskala luas biasanya dapat dilakukan dengan menyewa perantara penyedia jasa telekomunikasi. Untuk membangun sebuah interkoneksi jaringan LAN yang besar akan dibutuhkan Virtual dalam membentuk kelompok-kelompok LAN. Apalagi jika ukuran LAN sudah cukup besar, misalkan sebesar kampus atau lebih besar lagi. Dimana masing-masing host berada ditempat yang cukup jauh. Akan sangat sulit membuat kelompok berdasarkan kategori tertentu jika lokasi host berjauhan.VLAN dapat mengatasi beberapa kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh LAN tradisional. VLAN dapat digunakan untuk meningkatkan security dan mampu memecah sebuah broadcast domain (yang besar) menjadi beberapa buah broadcast
domain (yang kecil). Pengunaan IP
address dan netmask ternyata
menimbulkan persoalan, akan ada sebagian network yang mendapat jatah
host sangat bnyak (sehingga tidak masuk
akal). Ada pula network yang mendapat jatah host sedikit ( sehingga kurang mencukupi). Untuk mengatasi masalah tersebut, sebuah network yang besar dapat dipecah menjadi beberapa network yang kecil. Network yang lebih kecil ini disebut
subnetwork, sedangkan proses
pembentukan subnetwork disebut
subnetting. Subnetting dilakukan dengan
meminjam sebagian bit-bit host untuk digunakan sebagai bit-bit subnet disebut juga CIDR (Classless Internet Domain
Routing. Sebelum teknologi Classless
Internet Domain Routing (CIDR)
dikembangkan, router-router internet mengelola networ traffic berdasarkan
pembagian kelas-kelas IP address. Dalam penelitian “Perancangan Simulasi Jaringan Laboratorium Komputer SMA 2 Swasta Harapan Medan Menggunakan Model Teknik VLSM”. Perancangan simulasi jaringan menggunakan subnetting VLSM, oleh karena itu dalam penelitian ini penulis menggunakan subnetting Classless
Internet Domain Routing (CIDR) yang
sebenarnya bekerja hampir sama dengan VLSM. CIDR (Classless Internet Domain
Routing) dikembangkan untuk
penggabungan network yang dibentukoleh beberapa router internet. CIDR (Classless
Internet Domain Routing) dapat
diimplementasikan sepanjang sistem operasi / protokol yang digunakan sudah mendukung Classless Internet Domain
Routing ( CIDR). Dalam penelitian
sebelumnya “Penelitian Access Control
List Pada Jaringan VLAN di PT.Goodyear
Indonesia” jaringan VLAN disimulasikan tanpa menggunakan teknik subnetting. Maka dalam penelitian ini penulis ingin menerapkan subnetting CIDR karena
subnetting adalah proses yang sangat
penting untuk menghindari pemborosan IP dan penggunaan IP yang tidak valid. Oleh karena itu penulis tertarik ingin mengembangkan jaringan VLAN dengan menggunakan teknik subnetting dengan judul penelitian “Perancangan dan Simulasi Jaringan Virtual Local Area
Network (VLAN) Menggunakan
Subnetting classless Internet Domain Routing (CIDR).
Perumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah perancangan jaringan
Virtual Local Area Network (VLAN),
menghitung subnetting CIDR pada jaringan VLAN, mensimulasikan jaringan dengan teknik subnetting Classless Internet Domain Routing (CIDR).
Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada simulasi jaringan VLAN meliputi, VLAN dirancang dengan network yang berbeda menggunakan kelas A, kelas B, dan kelas C. CIDR tidak bisa dilakukan pada netmask yang berbeda. Subnetting
3 diimplementasikan dengan routing protocol yang mendukung CIDR. Simulasi
menggunakan software Cisco Packet
Tracer v.6.2.
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui konfigurasi IP
address pada jaringan VLAN,untuk
merancang jaringan VLAN dengan teknik
subnetting CIDR Untuk menganalisa
keefektifan CIDR pada jaringan VLAN. Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah, mampu melakukan konfigurasi IP
address pada jaringan VLAN,mampu
melakukan perancangan jaringan VLAN dengan teknik subnetting,memberikan IP
address yang valid dalam perancangan
jaringan VLAN. 2. Metode Penelitian
Classless Internet Domain Routing
(CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Classless Internet Domain
Routing (CIDR) digunakan untuk
mempermudah penulisan notasi subnet
mask yang sebenarnya. Untuk penggunaan
notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28.
Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak
pernah ada dalam jaringan yang nyata . Tabel 1 CIDR Kelas A CIDR Subnet Mask Jumlah Host /8 255.0.0.0 16.777.216 /9 255.128.0.0 8.388.608 /10 255.192.0.0 4.194.304 /11 255.244.0.0 2.097.152 /12 255.240.0.0 1.048.576 /13 255.248.0.0 524.288 /14 255.252.0.0 262.144 /15 255.254.0.0 131.072
Tabel 2 CIDR Kelas B /16 255.255.0.0 65.536 /17 255.255.128.0 32.768 /18 255.255.192.0 16.384 /19 255.255.224.0 8.192 /20 255.255.240.0 4.096 /21 255.255.248.0 2.048 /22 255.255.252.0 1.024 /23 255.255.254.0 512
Tabel 3 CIDR Kelas C
CIDR Subnet Mask Jumlah Host /24 255.255.255.0 256 /25 255.255.255.128 128 /26 255.255.255.192 64 /27 255.255.255.224 32 /28 255.255.255.240 16 /29 255.255.255.248 8 /30 255.255.255.252 4 (Sumber : Iwan Sofana, 2010) Perbandingan VLSM dan CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas di bandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguh nya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28.
Subnet Mask CIDR /31 dan /32 tidak
pernah ada dalam jaringan yang nyata (Halimatussa Diah, 2011). VLSM adalah pengembangan mekanisme subnetting,
dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subnetting
classic, yang dimana dalam classic subnetting, subnet zeroes, dan subnet ones
tidak bisa digunakan. Selain itu dalam
subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien .Pada metode VLSM subnetting
yang digunakan berdasarkan jumlah host.
3. Perancangan Sistem
Analisis dilakukan untuk memecahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil untuk mengidentifikasi atau mengevaluasi masalah yang ditemui serta kebutuhan
4 yang diharapakan sehingga nantinya dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Cisco Packet Tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco. Cisco Paket Tracer adalah untuk membuat
konsep jaringan sementara tanpa mengeluarkan banyak dana, yang mungkin bisa juga diterapkan untuk implementasi sebenarnya sebelum membuat jaringan yang benar-benar nyata. Packet Tracer menyediakan simulasi, visualisasi, authoring, penilaian, dan memfasilitasi
mengajar dan belajar dari konsep teknologi yang kompleks (Iwan Sofana, 2012).
Gambar 1 Cisco Packet Tracer
Analisis kebutuhan perangkat lunak dalam perancangan simulasi jaringan VLAN ini
software atau perangkat lunak yang
digunakan adalah Windows 8 dan hasil
printscreen diimplementasikan di office word 2007.
Adapun spesifikasi kebutuhan perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. CPU : Intel Core i3 1.9Ghz 2. RAM : 2GB
3. HDD : 500 GB
Proses konfigurasi dalam sebuah perancangan sangatlah penting, karena dalam proses ini akan dilakukan pemberian alamat IP sehingga dapat menghubungkan beberapa device yang ada. Adapun konfigurasi dimulai dari IP
address, IP router dan selanjutnya VLAN. Konfigurasi IP address dilakukan dengan
dua cara yaitu, DHCP dan static. Dalam simulasi jaringan VLAN pada penelitian ini konfigurasi IP address yang akan digunakan adalah static.
4. Hasil Dan Pembahasan
Implementasi simulasi jaringan akan dilakukan menggunakan sebuah software yaitu Cisco Packet Tracer v.6.2 yang merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan dan simulasi sebuah jaringan. Perangkat lunak ini digunakan untuk pengujian simulasi jaringan VLAN yang sudah di desain pada
Packet Tracer. Pembagian jaringan
dilakukan untuk membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, menempatkan suatu host apakah berada dalam suatu jaringan dan penggunaan alamat IP lebih efesien.
Gambar 2 Interface Simulasi Jaringan Pengisian IP address, Subnet Mask dan
Gateway pada semua PC yang ada pada interface sebagai tanda pengenal untuk
5 melakukan komunikasi. Adapun pemberian alamat IP sebagai berikut: 1. PC1
Pemberian alamat IP dilakukan secara static pada PC1 dengan IP address 192.168.10.1, Gateway 192.168.10.62
Subnet Mask: 255.255.255.192.
Gambar 3 Konfigurasi IP pada PC1 2. PC2
Pemberian alamat IP juga dilakukan secara
static pada PC2 dengan IP address
192.168.10.2, Gateway; 192.168.10.62,
Subnet Mask 255.255.255.192.
Gambar 4 Konfigurasi pada PC2
3. PC3
Pemberian alamat IP dilakukan secara
static pada PC3 dengan IP address
192.168.10.3, Gateway
192.168.10.62, Subnet Mask:
255.255.255.192.
Gambar 5 Konfigurasi IP pada PC3 4. Printer1
Printer mengikuti subnet PC yang ada pada VLAN 100, dimana memiliki IP
address: 192.168.10.5, Gateway
192.168.10.62 dan Subnet Mask:
255.255.255.192.
Gambar 6 Konfigurasi IP pada Printer1 Proses routing harus dilakukan pada semua router yang terlibat, karena pengenalan IP address tercantum pada setiap router yang ada. Semua network yang akan berkomunikasi harus dimasukan di dalam routing, termasuk network penghubung antar router.
Router medan area network yang perlu dimasukan dalam proses routing RIP adalah network VLAN 100 : 192.168.10.62, network VLAN 200 : 172.16.63.254 serta network penghubung antar router : 10.10.10.2 dan 11.11.11.1
6 Gambar 7 RIP pada router Medan Area Pada Router Lubuk Pakam Network yang perlu dimasukan dalam proses routing RIP adalah network VLAN 300 :
77.31.255.254, Network VLAN 400: 192.168.20.126 dan network penghubung antar router yaitu : 10.10.10.1 dan 12.12.12.2.
Gambar 8 RIP pada router Lubuk Pakam Pengujian PING dilakukan pada Command
Prompt yang terdapat didalam desktop
setiap PC. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah IP yang dimasukan sudah valid atau belum. Jika IP tergolong pada blok subnet yang sudah di subnetting
CIDR maka akan ada “reply”. Jika tidak
termasuk dalam block subnet CIDR makan
akan memberi balasan “Request Time
Out”.
Pengujian dari PC Sekretaris ke PC
Pimpinan. PING melalui Command Prompt dari IP 200.10.10.130 terhadap IP
Pimpinan 200.10.10.1 yang merupakan salah satu IP yang tidak termasuk dalam
block CIDR ruang Sekretaris.
Gambar 9 PING Ke IP Pimpinan Pada gambar 9 terlihat bahwa akses dari PC Sekretaris ke PC Pimpinan gagal, terdapat balasan “Request Time Out” yang menandakan koneksi terputus. Hal ini disebabkan IP 192.168.10.65 berayang
valid da di luar
block subnet R.Sekretaris.
Pengujian dari PC Pimpinan ke PC08 ,
PING melalui Command Prompt dari IP
200.10.10.1 terhadap IP 172.16.63.254 yang merpakan salah satu PC dari ruang Teller.
7 Gambar 10 PING Ke PC08
Pada Gambar 10 terlihat bahwa akses dari PC Pimpinan ke PC08 gagal, terdapat balasan “Request Time Out” yang menandakan koneksi terputus. Hal ini disebabkan IP 172.16.62.4 berada di luar
block subnet R.Pimpinan.
Pengujian dari PC CS Lubuk Pakam ke PC Sekretaris. PING melalui Command Prompt dari IP 77.31.255.3 terhadap IP
200.10.10.130 yang merupakan PC yang berada di Ruang Sekretaris.
Gambar 11 PING Ke PC Sekretaris Pada gambar 11 terlihat bahwa akses dari PC ke CS Lubuk Pakam gagal . Hal ini di
sebabkan IP 200.10.10.130 berada di luar
network Lubuk Pakam.
Pengujian dengan VLAN perbedaan blcok subnet yang sudah dipartisi menggunkan CIDR memberikan kemanan untuk penggunaan IP yang valid. VLAN adalah sebuah teknik yang dapat menghubungkan beberapa block subnet yang berbeda.
Gambar 12 PING Reply
Pada gambar 12 terlihat bahwa akses dari PC Sekretaris ke IP Pimpinan 200.10.10.1 sukses. Hal ini disebabkan konfigurasi VLAN sukses dilakukan.
Pengujian dari PC Pimpinan Lubuk Pakam ke PC Sekretaris PING melalui
Command Prompt dari IP 192.168.20.1
terhadap IP 200.10.10.130 yang merupakan PC yang berada di R.Sekretaris.
8 Gambar 13 PING Ke PC Sekretaris
Pada gambar 13 terlihat bahwa akses dari PC Pimpnan Lubuk Pakam ke PC Sekretaris sukses, terdapat balasan
“Reply” yang menandakan koneksi
terhubung. Hal ini disebabkan IP VLAN sukses dilakukan.
5. Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan dari perancangan dan simulasi jaringan VLAN menggunakan metode Classless Internet
Domain Routing (CIDR) yaitu:
1 .Cisco Packet Tracer v.6.2 dapat digunakan sebagai simulator untuk persiapan admin jaringan dalam perancangan jaringan sementara sebelum diterapkan pada dunia nyata.
2. Virtual Local Area Network (VLAN) dapat menghubungkan koneksi dua
network yang berbeda dalam satu switch.
Begitu juga sebaliknya dapat memutuskan koneksi dua network yang sama dalam satu switch.
3. Virtual Local Area Network (VLAN) dapat menghubungkan IP yang
tersubnetting oleh Classless Internet
Domain Routing (CIDR).
4. Classless Internet Domain Routing
(CIDR) mampu meminimalisir IP address
sesuai dengan volume host yang dibutuhkan dalam sebuah jaringan. Dengan teknik Classless Internet Domain
Routing (CIDR) akan terhindar dari
penggunaan IP yang tidak di ijinkan untuk digunakan user.
Daftar Pustaka
[1] Aditya. 2014. Penerapan Access
Control List (ACL) Pada Jaringan
VLAN. Bogor.
[2] Andi. 2013. Cepat dan mudah membangun jaringan komputer. Yogyakarta, ANDI OFFSET
[3] Dian. 2010. Perancangan jaringan VLAN pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan Software Cisko Packet Tracer. USU Medan
[4] Khairil. 2014. Perancangan Simulasi Jaringan Laboraturium Pada SMA 2 Swasta Harapan Medan Menggunakan Model Teknik VLSM. Medan
[5] Listanto. 2011. Teknik Jaringan Komputer. Jakarta, Prestasi Pustaka [6] Reky. 2013. Analisis Pengembangan
Jaringan Komputer Lokal Pada Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Palembang
[7] Sofana, Iwan. 2010. Cisco CCNA & Jaringan Koputer. Bandung, Informatika
[8] Sofana, Iwan. 2012. Cisco CCNA & Jaringan Koputer. Bandung, Informatika