• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERENCANAAN KINERJA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Tahun 2015

6

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perngkat Daerah (Renstra-SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahunan dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada, Renstra SKPD Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatf yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi meliputi Keijakan dan Program yang realistis untuk kurun waktu lima tahun 2013-2018.

Rencana strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi yang mencakup sejumlah langkah atau taktik yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan perencanaan strategis, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya diharapkan dapat membangun strategi sebagai bagian penting berorientasi pada hasil yang diinginkan di masa mendatang.

Dengan penetapan visi, misi dan strategi yang jelas dan tepat, maka Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. Berkaitan dengan hal tersebut berikut ini akan diuraikan tentang visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan.

Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Oleh karena itu, visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya adalah sebagai berikut :

(2)

LKIP Tahun 2015

7

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

2.1.1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

“ MENDORONG PERWUJUDAN PENATAAN RUANG, BANGUNAN DAN PERMUKIMAN YANG BERUALITAS DAN BERKELANJUTAN” 2.1.2 Misi, Tujuan dan Sasaran

2.1.2.1 Misi

Misi 1 : Mengarahkan perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbangn serta berkelanjutan.

Misi 2 : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarna dan sarana lingkungan permukiman, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata bangunan serta keandalan bangunan gedung dan bangun-bangunan.

Misi 4 : Meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat

Untuk meningkatkan kualitas Renstra Distarcip Kota Bandung, maka dilakukan reviu Renstra secara berkala dengan pendampingan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi. berikut merupakan Misi Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 hasil Reviu:

(3)

LKIP Tahun 2015

8

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

Tabel 2.1

Misi Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Setelah Reviu)

No Misi (Sebelum Reviu) Misi (Sesudah Reviu)

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan insfrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan

Mengarahkan perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbang, serta berkelanjutan

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana dan sarana lingkungan

permukiman, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Meningkatkan kualitas tata bangunan serta keandalan bangunan gedung dan bangun-bangunan.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan

yang efektif, bersih dan malayani Meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat

2.1.2.2

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 4 sasaran strategis. Berikut merupakan tujuan, sasaran, dan indikator sasaran sebelum dan sesudah reviu.

(4)

LKIP Tahun 2015

9

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

Tabel 2.2

Tujuan Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018

Misi Tujuan

Mengarahkan perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbangn serta berkelanjutan

Mengarahkan dan fasilitasi perwujudan pola, struktur ruang dan insftrastruktur kota yang terintegrasi

Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarna dan sarana lingkungan permukiman, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Mengarahkan dan fasilitas perwujudan prasarana dan sarana lingkungan pemukiman yang terintegrasi.

Memfasilitasi penyediaan rumah layak huni

Meningkatkan kualitas tata

bangunan serta keandalan bangunan gedung dan bangun-bangunan.

Mengarahkan perwujudan tertib

bangunan gedung dan bangun-bangunan

Meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat

Meningkatkan Ketepatan dan kualitas pelayanan masyarakat

(5)

LKIP Tahun 2015

10

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

Tabel 2.3

Sasaran dan Indikator Sasaran Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum dan Setelah Reviu) Sasaran (Sebelum Reviu) Sasaran (Setelah Reviu) Indikator Sasaran (Sebelum Reviu) Indikator Sasaran (Setelah Reviu) Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang konsisten

Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang konsisten Persentase penertiban pelanggaran pemanfaatan tata ruang Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki IMB Tingkat Keterbangunan PPK Gede bage (perkantoran pemerintahan kota Bandung) Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan Luas kawasan

Permukiman kumuh Prosentase berkurangnya luas kawasan permukiman kumuh Jumlah Rumah Susun yang terbangun Prosentase daya tampung rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasiln Rendah (MBR) Perbaikan Rumah

Tidak Layak Hun

Prosentase rumah layak huni

Terwujudnya insfastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata

Tingkat cakupan pelayanan air bersih

Jumlah kepala Keluarga pada

kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih Persentase pelayanan air limbah dengan system komunal/individu Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Akuntabilitas

kinerja pelayanan Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Nilai Evaluasi AKIP Nilai Evaluasi AKIP Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Persentase penurunan temuan BPK/Inspektorat

(6)

LKIP Tahun 2015

11

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Distarcip Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Distarcip Kota Bandung Nomor : 800/1146-Distarcip Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Tahun 2013-2018, berdasarkan hasil Reviu IKU. Adapun Indikator Kinerja Utama Distarcip Kota Bandung Hasil reviu sebanyak 9 Indikator. Perubahan IKU Distarcip Kota Bandung sebelum dan setelah reviu sebagai berikut

:

Tabel 2.4

Indikator Kinerja Utama Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum dan Setelah Reviu)

No Indikator Kinerja Utama (Sebelum Reviu) Indikator Kinerja Utama

(Setelah Reviu) 1. Persentase penertiban pelanggaran

pemanfaatan tata ruang Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki IMB 2. Tingkat Keterbangunan PPK Gede bage

(perkantoran pemerintahan kota Bandung

Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang

3. Luas kawasan Permukiman kumuh Prosentase berkurangnya luas kawasan permukiman kumuh

4.

Jumlah Rumah Susun yang terbangun

Prosentase daya tampung rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasiln Rendah (MBR

5. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Prosentase rumah layak huni

6. Tingkat cakupan pelayanan air bersih Jumlah kepala Keluarga pada kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih

7. Persentase pelayanan air limbah dengan system komunal/individu 8. Rata-rata Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

9. Nilai Evaluasi AKIP Nilai Evaluasi AKIP 10. Persentase Temuan BPK/Inspektoraat

yang ditindaklanjuti Persentase penurunan temuan BPK/Inspektorat Sumber : Hasil Pengolahan data, 2015

(7)

LKIP Tahun 2015

12

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

Tabel 2.5

Formulasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Setelah Reviu)

NO STRATEGIS SASARAN IKU FORMULASI IKU

1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten

Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki

IMB Jumlah gedung yang memiliki IMB Jumlah yang tidak memiliki IMB X 100

Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan

Ruang Jumlah pelanggaran/pengaduan yang dapat diselesaikan Jumlah seluruh pengaduan/pelanggaran pemanfaatana tata ruang

X 100

2. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas perumahan

Prosentase berkurangnya luas kawasan

permukiman kumuh Luas kawasan permukiman kumuh Luas paemukiman X 100

Prosentase daya tampung rumah susun bagi

Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR) Rumah susun Pemohon X 100

Prosentase rumah layak huni Jumlah layak huni

Jumlah rumah kumuh X 100

3. Terwujudnya

insfastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata

Jumlah kepala Keluarga pada kawasan

permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih

Jumlah KK masyarakat terlayani air bersih

(8)

LKIP Tahun 2015

13

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

2.3 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Kinerja Instansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja berkaitan dengan pelaporan kinerja dan tata cara reviu instansi pemerintah yang termuat dalam Permenpan No. 53 Tahun 2014 disebutkan bahwa Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati/Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Walikota Bandung sebagai pemberi amanah dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja adalah :

Sebagai wujud nyata komitmen antara Walikota dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

1. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 3. Sebagai dasar bagi Walikota untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung;

(9)

LKIP Tahun 2015

14

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi terjadinya pergantian atau mutasi pejabatb dikarenakan :

 Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran);

 Perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

(10)

LKIP Tahun 2015

15

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

Tabel 2.6

Perjanjian Kinerja Distarcip Kota Bandung Tahun 2015 (Setelah Reviu)

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran

Tujuan 1

1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten

1. Prosentase Pembangunan

Gedung yang memiliki IMB % 41

1. 1. Program Pengendalian Pemanfaata ruang 2. Program Penignkatan kualitas dan penertiban bangunan serta pembangunan bangunan 724.804.000,- 58.823.505.000,- 2. Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang % 63 2. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas perumahan 3.

Prosentase berkurangnya luas

kawasan permukiman kumuh % 8,37 2. 1. Program Pengembangan Perumahan 2. Program Pemberdayaan komunitas perumahan 44.046.966.920,- 1.605.325.000,- 4. Prosentase daya tampung

rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah

% 66,67

5.

Prosentase rumah layak huni % 40 3 Program Pengembangan Perumahan - 3. Terwujudnya

insfastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata

6. Jumlah kepala Keluarga pada kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih

KK 2.000 4

Program Lingkungan sehat perumahan

(11)

LKIP Tahun 2015

16

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran

4. Meningkatnya

Akuntabilitas kinerja pelayanan

7. Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) % 65 -

8.

Nilai Evaluasi AKIP Angka 65,1

Program Peningktan pengembangan sistem pelaporan penyusunan capaian konerja 611.320.000,- 9. Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Angka 100

Persentase penurunan temuan

Referensi

Dokumen terkait

5) Lakukan Supervisi/Pengawasan (Membimbing, Mengarahkan) agar kemampuan mereka (personil pelaksana pekerjaan) terus meningkat dalam melaksanakan tugas dengan benar dan teliti. 6)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyelenggaran kerjasama dengan pihak ketiga adalah .... Hasil (Output)

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dibandingkan dengan media animasi slide show

Dalam penelitian ini, terkait dengan pemanfaatan internet dalam pembelajaran mahasiswa dan dosen di Universitas Pattimura tidak memanfaatkan fasilitas internet

Penyulam-penyulam ini kebiasanya mempunyai motif sebagai lambang identiti masing-masing untuk mencerminkan hasil karya mereka tetapi tidak mengubah motif yang terdahulu iaitu

Rencana Strategis Badan Penelitian Dan Pengembangan Kota Medan ini disusun sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini menggunakan luas pengungkapan sukarela perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan, yang diukur dengan indeks pengungkapan sukarela

Meskipun pada prinsipnya iklan produk dan iklan politik tidak bisa diperlakukan sama, tapi beberapa iklan politik juga bisa menjadi contoh iklan komparatif ini, sebut saja