• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jakarta, Agustus Pada April 2021 yakni:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jakarta, Agustus Pada April 2021 yakni:"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 89997

(2)

Pada April 2021 yakni:

1.897.340 223.201 5.961 2.799

• Dengan adanya penambahan laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK selama tahun 2021 (s.d April 2021) telah mencapai 7.818.575 laporan.

• Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to- month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di April 2021 sebanyak 2.129.301 dan bila mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,4% .

• Penurunan tertinggi terutama terjadi pada penerimaan LTKM sebesar 11,3% dan LTKT sebesar 8,4% .

• Untuk putusan pengadilan, hingga April 2021 terdapat 618 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU PP TPPU dengan hukuman maksimal

penjara seumur hidup

dan denda maksimal

Rp32 Miliar.

• Terkait fungsi analisis, selama April 2021, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik, dengan dugaan tindak pidana yang paling dominan adalah

Di Bidang Perpajakan (21 HA/30%).

47

23

• Selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama April 2021, terdapat penambahan 2 Informasi Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut IHP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum.

Jakarta, Agustus 2021

(3)

5.961

946.072

11,27%

223.201

8,4%

23.728

8.537 2.799

43,7%

1.897.340

5%

6.840.193

April 2021 April 2021

2 10

1 220 8

47

23

47 72

130 88

599

143 804

94 19

3 0

(4)

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN TRANSAKSI

ANALISIS DAN PEMERIKSAAN

5

15

18

21

25 29

34 37 39 41 43

45

ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NO 8 TAHUN 2010 DAN UNDANG – UNDANG NO. 9 TAHUN 2013

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN (LTKM)

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI (LTKT)

LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI (LPUT)

LAPORAN TRANSAKSI PENYEDIA BARANG DAN JASA (LTPBJ)

LAPORAN TRANSFER DANA DARI/KE LUAR NEGERI (LTKL)

LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI (LPT)

HASIL ANALISIS (HA)

KARAKTERISTIK TERLAPOR HA HA TERKAIT PENDANAAN TERORISME HASIL PEMERIKSAAN (HP)

PERMINTAAN INFORMASI KEPADA PJK/PBJ TERKAIT HASIL ANALISIS

PENGADUAN MASYARAKAT

RINGKASAN STATISTIK

LAIN - LAIN

PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT TPPU

KETERANGAN AHLI AUDIT PERTUKARAN INFORMASI ANTAR FIU

NOTA KESEPAHAMAN (MOU)

SISTEM PELAPORAN GO AML

Volume 132/THN XI/2021

46 49

51 54 56

(5)

SISTEM

PELAPORAN GOAML

Sebagai upaya

optimalisasi pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh penyedia jasa keuangan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorime, PPATK telah mengembangkan aplikasi goAML sebagai sarana untuk penyampaian pelaporan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan

karakterisitik pelaporan penyedia jasa keuangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, PPATK telah mengadakan peluncuran atau go – live sistem pelaporan APUPPT GoAML pada 1 Februari 2021

Peraturan PPATK Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Transaksi Keuangan Tunai, Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari Dan Ke Luar Negeri Melalui Aplikasi Goaml Bagi Penyedia Jasa Keuangan

Peraturan PPATK Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi dan Laporan Transaksi Keuangan mencurigakan Melalui Aplikasi GOAML Bagi Penyedia Barang dan/

atau Jasa Lain

Peraturan PPATK Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Melalui Aplikasi GOAML Bagi Profesi

• Satu laporan berisi satu transaksi dengan satu pihak terlapor serta satu jenis dugaan Tindak Pidana Asal (unutk LTKM)

GRIPS

• Laporan dapat berisi lebih dari satu transaksi, dengan lebih dari satu pihak terkait yang dilaporkan serta lebih dari satu dugaan Tindak Pidana Asal (untuk LTKM))

GOAML

Perbedaan

Signifikan

(6)

LTKM

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

“Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah:

a.Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b.Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang

c. bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang- Undang ini;

d.Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau e. Transaksi Keuangan yang diminta

oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”

Pasal (1) Ayat 5

UU TPPU

1. “Dalam upaya pencegahan dan pemeberantasan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme, PJK wajib menyampaikan laporan kepada PPATK.

2. Laporan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat 1 meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b. Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;:

Kewajiban Pelaporan – Pasal 2 Ayat (1) dan (2)

Perka PPATK Nomor 1 Tahun 2021

“PJK wajib mengisi laporan:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b. Transaksi Keuangan Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;

c. Aktivitas Mencurigakan akibat Pemutusan Hubungan Usaha;

d. Aktivitas Mencurigakan terkait Pendanaan Terorisme;

e. Transaksi Keuangan Mencurigakan atas Permintaan PPATK.”

Teknis Pelaporan – Pasal 34 Ayat (1)

“PBJ wajib menyampaikan kepada PPATK laporan:

b. Transaksi keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan”

Kewajiban Pelaporan – Pasal 2 Ayat (1) huruf (b)

Perka PPATK Nomor 2 Tahun 2021

“PBJ wajib mengisi laporan:

b.Transaksi Keuangan Mencurigakan atas permintaan PPATK; dan

c. Aktivivitas mencurigakan akibat tidak melanjutkan prosedur prinsip mengenali Pengguna Jasa atau pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.”

Teknis Pelaporan – Pasal 26 Ayat (1) huruf (b) dan (c)

“Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, Profesi wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan ke PPATK”

Kewajiban Pelaporan – Pasal 2 Ayat (1)

Perka PPATK Nomor 3 Tahun 2021

“Profesi wajib mengisi laporan:

a.Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b.Aktivitas Mencurigakan akibat tidak melanjutkan prosedur prinsip mengenali Pengguna Jasa dan pemutusan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa.”

Teknis Pelaporan – Pasal 26 Ayat (1)

(7)

Grafik 1

Distribusi Jumlah LTKM Kumulatif per Kelompok Pihak Pelapor

Tahun 2021 (s.d Apr 2021)

LTKM

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Tabel 1

Resume Jumlah Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Pihak Pelapor per Bulan

Grafik 2

Distribusi Jumlah Pihak Pelapor per Kelompok Pihak Pelapor

Tahun 2021 (s.d Apr 2021) APR

2021

Pelaporan LTKM bulan ini

11,3%

Dibandingkan jumlah bulan Mar 2021 (m-to-m) Jumlah LTKM yang

disampaikan Pihak Pelapor kepada PPATK

5.961 LTKM

Rata-rata penerimaan

298 laporan/hari

(1 bulan = 20 hari)

Pelaporan LTKM bulan ini

17,0%

Dibandingkan jumlah bulan Apr 2020 (y-to-y)

Total LTKM yang diterima PPATK dari 2003 hingga

Apr 2021

595.781 LTKM

Indikasi Tindak Pidana mayoritas pada Apr

2021: Penipuan

33,6%

Mayoritas TKM pada Apr 2021 terjadi di

Kep. Riau 18,10%

DKI Jakarta 77,44%

Catatan:

*) Uraian LTKM disesuaikan dengan klasifikasi yang terdapat pada GoAML menurut Pasal 34 Ayat (1) Perka PPATK No 1 Tahun 2021

**) Klasifikasi LTKM dimulai saat berlakunya sistem pelaporan GoAML sehingga pada Bulan Januari 2021 disajikan data akumulatif

PJK - BANK 31%

PJK - NON BANK 69%

PBJ 0,20%

PROFESI 0,20%

PJK - BANK 57%

PJK - NON BANK

43%

PBJ 0,00%

PROFESI 0,01%

Laporan Jan**) Feb Mar Apr

LTKM - Terkait Transaksi Pendanaan Terorisme 14 48 75

LTKM - Terkait Aktivitas Pendanaan Terorisme 1 9 11

LTKM - Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan 3.834 5.704 5.080

LTKM - Atas Permintaan PPATK 1.000 792 703

Laporan Aktivitas Mencurigakan - Pemutusan Usaha 119 165 92

Total 6.081 4.968 6.718 5.961

(8)

LTKM

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Tabel 2

Jumlah Kumulatif LTKM & Pihak Pelapor per Kelompok Industri

*) Terdapat penyesuaian Kelompok Industri sesuai dengan kategorisasi yang diaplikasikan dalam di sistem GoAML (mulai Februari 2021).

**) Kelompok Industri Pasar Modal hanya tersedia pada sistem GRIPS (hingga Januari 2021) dan akan diklasifikasikan sesuai klasifikasi pada sistem pelaporan GoAML.

***) Diinformasikan pada bulan Maret 2021, terdapat LTKM Permintaan PPATK untuk Notaris sejumlah 1 dan

Kelompok Industri*)

Laporan Pihak

Pelapor

2020 2021 Jan 2003

s.d. Apr 2021

2021 s.d Apr Jan - Apr Total 2021

2020 Jan - Apr

PJK - BANK 12.154 38.616 13.555 315.677 158

Bank Umum 12.018 38.306 13.482 311.334 109

Bank Asing 406 1.159 551 10.202 13

Bank Campuran 67 297 130 5.126 8

Bank Milik Negara 2.885 8.090 1.840 104.477 4

Bank Pembangunan Daerah 454 1.566 427 24.218 27

Bank Swasta 8.206 27.194 10.534 167.311 57

Bank Perkreditan Rakyat 136 310 73 4.343 49

PJK - NON BANK 10.627 29.441 10.170 280.101 352

• Dana Pensiun Lembaga Keuangan 5 20 12 98 4

• Koperasi yang Melakukan Kegiatan

Simpan Pinjam 2 21 2 317 1

• Kustodian 0 0 0 0 0

• Lembaga Keuangan Mikro 0 0 0 0 0

• Lembaga Pembiayaan Ekspor 0 0 0 3 1

• Manajer Investasi 0 0 51 51 10

• Pasar Modal**) 497 1.886 247 11.398 0

• Pedagang Valuta Asing 5.580 13.269 3.673 130.701 135

• Pegadaian 0 0 23 23 1

• Penyelenggara Alat Pembayaran

Menggunakan Kartu 0 0 0 0 0

• Penyelenggara E-Money dan / atau E-

Wallet 50 238 675 987 6

• Penyelenggara Kegiatan Usaha

Pengiriman Uang 2.410 8.464 3.865 35.853 58

• Perposan sebagai Penyedia Jasa Giro 0 0 0 0 0

• Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

Pialang Asuransi 1.271 3.532 731 39.736 46

• Perusahaan Efek 0 0 102 102 37

• Perusahaan Modal Ventura 0 0 0 2 0

• Perusahaan Pembiayaan 694 1.657 563 57.823 39

• Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 0 0 0 0 0

• Perusahaan yang Bergerak di Bidang

Perdagangan Berjangka Komoditi 118 354 226 3.007 14

• Wali Amanat 0 0 0 0 0

PBJ***) 0 0 1 1 1

PROFESI***) 0 0 2 2 1

Total 22.781 68.057 23.728 595.781 512

(9)

Ta b el 3 Ju ml ah LTK M P ih ak P el ap o r p er K el o mp o k In d u st ri p er B u la n *) Te rdapat pe ny es uai an Ke lo m po k In du str is es uai de ngan kate go ri sa si yan g di apl ik as ik a n dal am di si ste m G oA M L (m ul ai Fe br uar i2021 **) Ke lo m po k In du st ri Pas a r Mo da lh an ya te rs edi a pad a si st em GR IP S (h in gg a Jan uar i202 1 ) dan ak an dik las if ik as ik an se su a ik las if ik as ipa da si st em pe la po ran G oA M L.

(10)

Grafik 3

Perkembangan Jumlah Penerimaan LTKM per bulan dalam 1 tahun terakhir

Apr 2020 s.d Apr 2021

Grafik 4

Perkembangan Penerimaan Jumlah LTKM per tahun dalam 3 tahun terakhir

2018 s.d 2020

Catatan:

month to month (m-to-m) : perbandingan jumlah pada bulan tertentu dibandingkan dengan jumlah bulan sebelumnya

Catatan:

• Pekembangan Jumlah per Tahun: perbandingan jumlah pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya

67.084 78.587 68.057

17,1% -13,4%

2018 2019 2020

Jumlah LTKM per Tahun % Perkembangan Jumlah per Tahun

5.093 4.410 6.333 5.808 4.957 5.613 5.552 6.387 6.216 6.081 4.968 6.718 5.961 -13,4%

43,6% -8,3%

-14,7% 13,2% -1,1% 15,0% -2,7% -2,2%

-18,3%

35,2% -11,27%

A p r-2 0 Ma y-2 0 Ju n-2 0 Ju l-2 0 A ug -2 0 Se p -2 0 Oc t-2 0 No v-2 0 D ec-2 0 Ja n-2 1 Fe b -2 1 Ma r-2 1 A p r-2 1

2020 2021

LTKM per Bulan % Perkembangan per Bulan (m-to-m)

(11)

Grafik 5

Perkembangan Kumulatif LTKM dalam 4 tahun terakhir

2018 s.d. Apr 2021

Grafik 6

Penerimaan Rata – Rata per bulan LTKM Selama 4 tahun terakhir

2018 s.d Apr 2021

Catatan:

▪ cumulative to cumulative (c-to-c): perbandingan jumlah kumulatif antar waktu tertentu

▪ Jumlah terhimpun dari Januari 2003

▪ Pada tahun 2021, data yang terakumulasi hanya sampai April 2021

425.409 503.996 572.053 595.781

67.084 78.587 68.057

23.728 18,5%

13,5% 4,1%

2018 2019 2020 2021

Jumlah Kumulatif Jumlah LTKM per Tahun % Perkembangan Kumulatif (c-to-c)

5.590

6.549 5.671

5.932

2018

2019

2020

2021

(12)

Grafik 7

Jumlah LTKM berdasarkan Jenis Pihak Pelapor diterima selama 4 tahun terakhir

2017 s.d Apr 2021

INDIKATOR DALAM PELAPORAN LTKM

Pihak Pelapor wajib menyampaikan penyebab transaksi dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dengan memilih INDIKATOR dengan kode:

a. INDTPA : 26 Indikasi Tindak Pidana Asal sesuai UU No 8 Tahun 2010 b. POLA : Tidak sesuai profil pengguna jasa

c. HINDAR : Menghindari Pelaporan d. BATAL : Penggunaan Hasil Tidak Pidana e. MINTA : Permintaan PPATK

f. PUTUS : Permutusan Hubungan Usaha g. CBCC : LPUTLB

h. TUNDA : Penundanaan Transaksi i. TEROR : TP Pendanaan Terorisme j. LT : Indikator LT

k. AUDIT : Audit Kepatuhan & Audit Khusus l. INQUIRY : Permintaan Apgakum m. HENTI : Penghentian Transaksi n. KOREKSI : Koreksi Laporan

▪ Sesuai dengan Lampiran Perka PPATK No 1 Tahun 2021, bahwa Pihak Pelapor wajib menyertakan pilihan indikator yang menjadi penyebab transaksi untuk dilaporkan sebagai Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (jenis Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, LTKM Atas Permintaan PPATK dan Laporan Aktivitas Mencurigakan Pemutusan Hubungan Usaha). Pilihan tersebut terdapat pada kelompok indikator dengan kode INDTPA, POLA, HINDAR, BATAL, MINTA, AUDIT, INQUIRY. Sementara itu, khusus untukpilihan indikator INDTPA wajib diisi minimal 1 (satu).

▪ Namun, kewajiban pilihan indikator INDTPA tidak berlaku untuk LTKM Terkait Pendanaan Terorisme dan LTKM Terkait Aktivitas Pendanaan Terorisme. Kedua jenis LTKM tersebut diwajibkan untuk memilih indikator pada kelompok TEROR sehingga tidak ada indikator INDTP

Dengan demikian, dimungkinkan terjadi perbedaan jumlah LTKM per TPA dengan LTKM berdasarkan parameter lainnya.

32.857 40.206 38.616

13.555

34.227 38.381

29.441

10.170 67.084

78.587

68.057

23.728

2018 2019 2020 2021

PJK Bank PJK Non Bank PBJ Profesi TOTAL

(13)

Ta b el 4 Ju ml ah LTK M P ih ak P el ap o r p er In d ika to r Ti n d ak P id an a As al p er B u la n

Catatan: *)Terdapatpenyesuaian jenisTindakPidana Asalsetelahadanya implementasiGoAML

(14)

Ta b el 5 Ju ml ah LTK M P ih ak P el ap o r p er P ro v in si p er B u la n

(15)

Grafik 8

Persentase Distribusi LTKM per TPA Tahun 2021 (s.d Apr 2021)

Grafik 9

Persentase Distribusi LTKM per Provinsi Tahun 2021 (s.d Apr 2021)

0,3%

0,1%

0,0%

0,1%1,1%

0,6%

3,6%5,7%

0,2%

7,5%

3,3%

0,1%

0,1%0,2%

2,6%

29,5%

0,0%

0,0%

0,0%

1,2%

0,1%

0,0%

3,7%

0,0%0,1%

2,0%

21,0%

17,0%

Cukai Di Bidang Kehutanan Di Bidang Kelautan dan Perikanan Di Bidang Lingkungan Hidup Di Bidang Pasar Modal Di Bidang Perasuransian Di Bidang Perbankan Di Bidang Perpajakan Kepabeanan Korupsi Narkotika Pemalsuan Uang Penculikan Pencurian Penggelapan Penipuan Penyelundupan Migran Penyelundupan Tenaga Kerja Penyelundupan Barang Penyuapan Perdagangan Orang Perdagangan Senjata Gelap Perjudian Prostitusi Psikotropika Terorisme Indikasi Tindak pidana lain yang diancam pidana 4 tahun Tidak teridentifikasi

0,1%1,3%

0,1%0,8%

0,0%0,1%0,2%0,1%0,2%0,1%0,3%0,4%0,6%0,9%1,3%1,4%3,9% 16,7% 68,9%

0,0%0,0%0,2%0,2%0,2%0,5%

0,0%0,2%0,1%0,3%0,5%

0,0%

0,0%0,3%

0,0%

Aceh Sumatera Barat Bengkulu Riau Lampung Banten Jawa Barat Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Timur Maluku Utara Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Papua

(16)

LTKT

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

Transaksi Keuangan Tunai adalah transaksi keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam

Pasal 1 angka 6

Pasal 9 huruf f menyatakan

Penyedia Jasa Keuangan wajib mengisi laporan Transaksi Keuangan tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari Kerja.”

223.201 LTKT

yang disampaikan kepada PPATK

120 Non-Bank 328

Bank 8,4%

Dibandingkan jumlah bulan Maret 2021 (m-to-m)

0,4%

Dibandingkan jumlah bulan Apr 2020 (y-on-y)

946.072 LTKT

yang disampaikan kepada PPATK selama tahun 2021 (s.d Apr 2021)

34,06 Juta LTKT

yang disampaikan kepada PPATK sejak tahun 2003 s.d 2021 (s.d Apr 2021)

Pihak Pelapor LTKT selama tahun 2021

Catatan:

Data LTKT yang disajikan merupakan pelaporan kas masuk dan kas keluar

(17)

Ta b el 6 Ju m la h La p o ra n Tr an sa ksi K eua n ga n Tun ai P JK p er K el o m p o k In d u st ri p er B u la n *) Te rdapat pe ny es uai an Ke lo m po k In du str is es uai de ngan kate go ri sa si yan g di apl ik as ik a n dal am di si ste m G oA M L (m ul ai Fe br uar i2021 . **) Ke lo m p ok In du str i Pas ar M od al han ya te rs edi a p ad a si st em G RI PS (h in gg a Jan uar i 20 21 ) dan ak an d ik las if ik as ik an m en jad i M an aj er In ve stas idan Pe ru sah aan Ef ek m ul ai im pl em en ta si G oA M L.

(18)

Grafik 10

Perkembangan Jumlah LTKT yang Diterima oleh PPATK dalam 1 tahun terkahir

Apr 2020 s.d Apr 2021 Tabel 7

Jumlah Pihak Pelapor LTKT Tahun 2021 (s.d April 2021)

*) Terdapat penyesuaian Kelompok Industri sesuai dengan kategorisasi yang diaplikasikan dalam di sistem GoAML (mulai Februari 2021.

**) Kelompok Industri Pasar Modal hanya tersedia pada sistem GRIPS (hingga Januari 2021) dan akan diklasifikasikan menjadi Manajer Investasi dan Perusahaan Efek mulai implementasi GoAML.

Bank 328

Bank Umum 107

Bank Perkreditan Rakyat 221

Non Bank 120

Dana Pensiun Lembaga Keuangan 0

Koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam 3

Kustodian 0

Lembaga keuangan mikro 0

Lembaga pembiayaan ekspor 0

Manajer Investasi 0

Pasar Modal**) 0

Pedagang Valuta Asing 92

Pegadaian 1

Penyelenggara Alat Pembayaran Menggunakan Kartu 0

Penyelenggara e-money dan/atau e-wallet 0

Penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang 19

Perposan sebagai penyelenggara jasa giro 0

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Pialang Asuransi 0

Perusahaan Efek 2

Perusahaan modal ventura 0

Perusahaan Pembiayaan 3

Perusahaan pembiayaan infrastruktur 0

Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi 0

Wali Amanat 0

Pihak pelapor yang menyediakan jasa di bidang keuangan lain 0

Total 448

Jumlah Pihak Pelapor Tahun 2021 (s.d April 2021) Kelompok Industri*)

(19)

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

LPUT

LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI

“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“

Pasal 34 Ayat 1

“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”

Pasal 35 Ayat 1 UU TPPU

Selama April 2021 , tidak terdapat LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI (DJBC) kepada PPATK

Laporan Pembawaan Uang Tunai

Jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. April 2021 tercatat sebanyak 27.537 laporan

Laporan Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai

Hingga April 2021, PPATK juga menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dari DJBC sebanyak

508 pelanggaran.

Laporan Pembawaan Uang Tunai Mencurigakan

Hingga April 2021, PPATK juga menerima 21 laporan

pembawaan uang tunai mencurigakan yang terjadi di Soekarno Hatta.

29 lokasi pelaporan Laporan terbanyak :

• Soekarno-Hatta

• Batam

(20)

Tabel 8

Jumlah Laporan Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan (Tahun 2018 s.d April 2021)

Grafik 11

Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan selama 4 tahun terakhir

2018 s.d Apr 2021

Catatan:

Total Kumulatif dihitung sejak Januari 2006 Grafik 12

Perkembangan Jumlah Per Tahun dan Kumulatif LPUT

(2018 – 2021 (s.d April 2021))

(21)

Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan Lokasi Pelaporan

Catatan:

Data dihitung sejak 2006 s.d April 2021

Grafik 13

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Berdasarkan

Lokasi Pelaporan

(22)

LTPBJ

LAPORAN TRANSAKSI PENYEDIA BARANG DAN JASA

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

”Pihak Pelapor meliputi:

a. penyedia jasa keuangan:

1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi;

4. dana pensiun lembaga keuangan;

5. perusahaan efek;

6. manajer investasi;

7. kustodian;

8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro;

10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara e-money dan/atau e- wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau 16. penyelenggara kegiatan usaha

pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain:

1. perusahaan properti/agen properti;

2. pedagang kendaraan bermotor;

3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau 5. balai lelang.”

Pasal 17 ayat (1)

Perka PPATK No 2 Tahun 2021

“PBJ wajib menyampaikan ke PPATK laporan:

a. Transaksi yang dilakukan oleh Pengguna Jasa dengan mata uang rupiah dan/atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp500.000.0000 (lima ratus juta rupiah);”

Pasal 2 Ayat (1)

APR 2021

Laporan Transaksi dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012

Jumlah LTPBJ yang disampaikan pada Apr 2021

2.799 Laporan

Jumlah PBJ Pelapor kepada PPATK dari hingga Apr 2021

993 Pihak Pelapor

Pelaporan LTPBJ Apr 2021

43,2%

Dibandingkan jumlah bulan Apr 2020 (y-to-y) Pelaporan LTPBJ Apr 2021

43,7%

Dibandingkan jumlah bulan Mar 2021 (m-to-m)

3.347 laporan

(39,2%)

Perusahaan Properti

3.545 laporan

(41,5%)

Pedagang Kendaraan Bermotor

899 laporan

(10,5%)

Pedagang Perhiasan/

Logam Mulia

746 laporan

(8,7%)

Balai Lelang

0 laporan

(0%)

Pedagang Barang Seni/Antik

Pada Tahun 2021 (s.d Apr 2021), laporan

Transaksi dari PBJ diterima dari:

(23)

Ta b el 10 Ju ml ah LTP B J p er K el o mp o k In d u st ri p er B u la n

(24)

Tabel 11

Jumlah Kumulatif Laporan & Pihak Pelapor per Kelompok Industri

Grafik 14

Perkembangan Jumlah Penerimaan LTPBJ per bulan dalam 1 tahun terakhir

Apr 2020 s.d Apr 2021

Kelompok Industri

Laporan Pihak Pelapor

Mei 2012 s.d Apr 2021

2021 s.d. Apr 2021

Mei 2012 s.d Apr 2021

• Perusahaan Properti 173.490 3.347 622

• Pedagang Kendaraan Bermotor 124.803 3.545 273

• Pedagang Perhiasan/Logam Mulia 12.148 899 13

• Balai Lelang 5.277 746 81

• Barang Seni/Antik 4 0 4

• Tidak terklasifikasi 62 0 0

Total 315.784 8.537 993

1.955 1.508 2.269 2.857 2.634 3.063 2.229 3.785 3.642 2.538 1.252 1.948 2.799 -22,9%

50,5%

25,9%

-7,8%16,3%

-27,2%

69,8%

-3,8%

-30,3%

-50,7%

55,6%

43,7%

Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21

2020 2021

Jumlah LT per Bulan % Perkembangan per Bulan (m-to-m)

(25)

Grafik 16

Distribusi Total Kumulatif PBJ Pelapor Dari Mei Feb 2012 s.d Apr 2021

Grafik 15

Distribusi Jumlah Kumulatif Penerimaan LTPBJ Dari Mei 2012 s.d Apr 2021

Perusahaan Properti

54,9%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 39,5%

Pedagang Perhiasan/Logam

Mulia 3,8%

Balai Lelang

1,7% Barang Seni/Antik

0,0%

Tidak terklasifikasi 0,0%

Perusahaan Properti

62,6%

Pedagang Kendaraan

Bermotor 27,5%

Pedagang Perhiasan/Logam

Mulia 1,3%

Balai Lelang 8,2%

Barang Seni/Antik

0,4%

(26)

LTKL

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TRANSFER DANA DARI/KE LUAR NEGERI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

“Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal kepada Penyelenggara Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari luar wilayah Indonesia atau ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima pada Penyelenggara Penerima Akhir tidak termasuk aktivitas transfer dalam negeri”

Pasal 1 angka 4

Pasal 9 ayat (3) menyatakan

“Penyedia Jasa Keuangan yang wajib menyampaikan laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri ke PPATK merupakan bank dan badan usaha berbadan hukum Indonesia bukan bank”.

APRIL 2021

1 . 8 9 7 . 3 4 0

L T K L

SINGAPORE 69.516 transaksi

CHINA

71.207 transaksi

UNITED STATES 58.972 transaksi

TAIWAN 489.647 transaksi

MALAYSIA 911.751 transaksi

HONGKONG 474.593 transaksi

NEGARA TUJUAN NEGARA ASAL

Perka PPATK No 1 Tahun 2021

INCOMING

89

%

1.690.477

laporan

11%

206.863

laporan OUTOING

NON-SWIFT SWIFT KUPU

2 1 3

Jenis Transaksi

Nilai Rata-Rata Transfer Dana per transaksi setiap laporan selama tahun 2021 (s.d April 2021)

Rp4.912 juta Outgoing

Rp31.781 juta Incoming Tercatat 188.929.820 Transaksi Dari dan Ke Luar negeri sejak 2014 s.d April 2021 Tercatat 6.840.193 Transaksi

Dari dan Ke Luar negeri

Pada Tahun 2021 Sampai dengan

April2021

(27)

Ta b el 12 Ju ml ah La p o ra n Tra n sfer D an a D ari d an Ke Lu ar Neg eri B erd as arka n Jen is Tra n sa ks i Ta b el 13 To ta l No mi n al Tra n sa ks iTra n sfer D an a D ari d an Ke Lu ar Neg eri d al am Tri liu n Ru p ia h

(28)

Grafik 17

Perkembangan Jumlah Laporan Transfer Dana Dari Luar Negeri per bulan dalam 1 tahun terakhir April 2020 s.d April 2021

Grafik 18

Perkembangan Jumlah Laporan Transfer Dana Ke Luar Negeri per bulan dalam 1 tahun

terakhir April 2020 s.d April 2021

(29)

Tabel 14

Daftar 20 Negara Tujuan Transaksi Terbanyak selama April 2021

Tabel 15

Daftar 20 Negara Asal Transaksi Terbanyak selama April 2021

Tabel 16

Jumlah Pihak Pelapor LTKL Tahun 2021 (s.d April 2021)

Pihak Pelapor Jumlah

Bank 75

Bank Umum 74

Bank Perkreditan Rakyat 1

Non - Bank 78

Pedagang Valuta Asing 2

Penyelenggara E-Money 1

Penyelenggara Kegiatan Usaha Pengiriman Uang 75

Total 153

(30)

Sejak Januari 2013 s.d April 2021

3.148

LPT

LAPORAN PENUNDAAN TRANSAKSI

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

UU TPPU

Pasal 26 ayat (1)

1. Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.

2. Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);

b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

3. Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

4. Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.

5. Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.

6. Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.

7. Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.

Nominal dibawah Rp100 juta

71% telah memenuhi aspek formil Alasan Penundaan : melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana KORPORASI ( 53% )

22%

Non-Bank - Asuransi

78% Bank

53%

Bank Swasta

April 2021

Selama April 2021 terdapat 7 LPT

2021

(s.d Apr 2021)

Selama Tahun 2021 (s.d April 2021) terdapat 49 LPT

Penundaan Transaksi 2021 (s.d Apr 2021)

PIHAK PELAPOR (2021 (s.d April 2021)

Mayoritas penundaan transaksi dilakukan

oleh PJK Bank Swasta ( 53% )

(31)

Ta b el 17 Ju ml ah LP T y an g d iteri ma P P ATK b erd as arka n Jen is P ih ak P el ap o r *) Te rdapat pe ny es uai an Ke lo m po k In du str is es uai de ngan kate go ri sa si yan g di apl ik as ik a n dal am di si ste m G oA M L (m ul ai Fe br uar i2021 . **) Ke lo m po k In du str i Pas ar M od al han ya te rs edi a pa d a si st em G RI PS (h in gga Jan uar i 20 21 ) dan ak an di kl as if ik as ik an m en ja di M an aj er In ve stas i d an Pe ru sah aan Ef ek m ul ai im pl em en tas iG oA M L.

(32)

Tabel 18

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Materil Grafik 19

Jumlah LPT yang Diterima PPATK per bulan selama 1 tahun terakhir dari April 2020 hingga April 2021

Tabel 19

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Kategori Nominal Transaksi yang Ditunda

Catatan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.

(2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.

Kategori Nominal Transaksi 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Aspek Formil dan Aspek Materil

terpenuhi 4 6 0 0 0 0 4 1 2 2 2 1 4 8 1

Aspek Formil terpenuhi, namun

Aspek Materil tidak terpenuhi 105 69 5 0 4 4 5 12 3 3 3 7 13 9 6

Aspek Formil tidak terpenuhi,

namun Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

Aspek Formil dan Aspek Materil

tidak terpenuhi 7 4 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 116 79 5 0 5 5 10 13 6 5 6 8 17 17 7

Kategori Nominal Transaksi 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Dibawah 100 juta 97 62 5 0 4 5 6 12 3 3 3 7 13 9 3

Rp100 Juta s.d. Rp1 Milyar 15 11 0 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 7 3

Diatas Rp1 Milyar 4 6 0 0 0 0 2 0 2 2 2 0 3 1 1

Total 116 79 5 0 5 5 10 13 6 5 6 8 17 17 7

(33)

Catatan:

(1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;

(2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;

(3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

Alasan penundaan transaksi pada LPT bulan Januari 2021 dikarenakan permintaan dari PPATK

* Pada bulan April 2021 ada 1(satu) LPT yang alasan penundaannya tidak teridentifikasi

Tabel 20

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Transaksi yang Ditunda

Tabel 21

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Terlapor dan Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

Tabel 22

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi

(34)

Tabel 23

Jumlah LPT yang diterima PPATK berdasarkan Kantor Pihak Pelapor Penunda Transaksi per Bulan

Provinsi 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0

Sumatera Utara 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Sumatera Barat 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Sumatera Selatan 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Kepulauan Riau 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lampung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kep Bangka

Belitung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Banten 3 2 1 0 1 0 0 3 1 0 0 0 1 0 0

DKI Jakarta 63 70 4 0 4 5 10 10 4 5 3 0 6 8 6

Jawa Barat 19 4 0 0 0 0 0 0 1 0 2 4 10 0 0

Jawa Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Jawa Timur 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DI Yogyakarta 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bali 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nusa Tenggara

Barat 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nusa Tenggara

Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Kalimantan Timur 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kalimantan Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kalimantan Selatan 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kalimantan Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0

Sulawesi Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total 117 80 5 0 5 5 10 13 6 5 6 8 17 17 7

(35)

Selama April 2021, PPATK telah menyampaikan 70 HA dengan

202 LTKM kepada penyidik yang terdiri dari :

HA

HASIL ANALISIS

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

“Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat:

a. meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;

b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;

c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor d. berdasarkan pengembangan hasil analisis

PPATK;

e. meminta informasi kepada Pihak Pelapor f. berdasarkan permintaan dari instansi

penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri;

g. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik di dalam maupun di luar negeri;

h. menerima laporan dan/atau informasi dari i. masyarakat mengenai adanya dugaan

tindak pidana Pencucian Uang;

j. meminta keterangan kepada Pihak Pelapor dan pihak lain yang terkait dengan dugaan tindak pidana Pencucian Uang;

k. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. meminta penyedia jasa keuangan untuk m. menghentikan sementara seluruh atau

sebagian Transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan hasil tindak pidana;

n. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang;

o. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini; dan

p. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.”

Pasal 44 Ayat 1 UU TPPU

HA Proaktif HA Inquiry

23 HA Proaktif

72 LTKM

32,9% 47 HA Inquiry

130 LTKM 67,1%

Tahun 2021 (s.d. April 2021), PPATK telah menyampaikan sebanyak

231 HA dengan 1.403 LTKM kepada penyidik yang terdiri dari:

88 HA Proaktif

599 LTKM

38,1% 143 HA Inquiry

804 LTKM

61,9%

Sejak Januari 2003 s.d. April 2021, jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik mencapai 6.002 HA dengan 29.297 LTKM, yang terdiri dari:

2.692 HA Proaktif

11.945 LTKM

45% 3.310 HA Inquiry

17.352 LTKM

2003 s.d. April 2021 jumlah IHA yang disampaikan sebanyak

3303

IHA.

IHA terbanyak disampaikan ke :

• KPK (719 IHA/21,8%)

• DJP (449 IHA/13,6%)

55%

HA tahun 2021 (s.d April 2021) didominasi

TP Terorisme/

Pendanaan Terorisme

sebanyak

57 HA (25%)

PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis (IHA) kepada pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi.

(36)

Tabel 24

Jumlah HA dan LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait) yang disampaikan kepada Penyidik

Tabel 25

Jumlah HA yang disampaikan kepada Penyidik

Tabel 26

Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan MoU dengan Lembaga/Instansi Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian HA

Jenis Hasil Analisis 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr PROAKTIF

Hasil Analisis 164 196 23 23 25 11 17 6 15 14 31 20 28 17 23

LTKM Terkait 1.359 1.881 57 173 544 91 92 173 139 80 142 158 145 224 72

INQUIRY

Hasil Analisis 334 436 42 11 30 22 33 23 33 28 50 15 27 54 47

LTKM Terkait 2.544 4.040 293 130 328 312 198 517 241 198 225 156 258 260 130

Total HA 498 632 65 34 55 33 50 29 48 42 81 35 55 71 70

Total LTKM Terkait 3.903 5.921 350 303 872 403 290 690 380 278 367 314 403 484 202

Instansi 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Komisi Pemberantasan Korupsi 59 87 5 3 24 1 3 0 3 1 2 1 3 3 1

Badan Pengawas Pemilu 12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bank Indonesia 7 4 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0

Direktorat Jenderal Pajak 89 107 4 5 9 7 10 3 1 6 4 3 8 6 6

Kementerian Luar Negeri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kementerian Kehutanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Badan Pemeriksa Keuangan 15 29 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 1 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

Kementerian Keuangan 12 14 2 1 0 0 1 0 8 2 5 0 3 0 5

Kementerian Hukum dan HAM 2 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

KPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 0

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 10 11 1 2 0 1 2 0 1 1 0 1 0 0 0

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI 6 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0

Kementerian Agama RI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0

Tentara Nasional Indonesia 6 6 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

Kementerian Kesehatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

Badan Intelijen Negara 5 12 1 7 0 1 3 0 3 1 6 1 20 1 0

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kementerian Perhubungan 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Badan Pengawasan Obat Makanan 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0

SKK Migas 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kementerian Pemuda dan Olahraga 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BNPT 0 1 2 6 0 0 2 0 1 1 5 1 0 0 0

Badan Pusat Statistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lainnya 202 229 16 4 16 2 15 0 8 11 8 2 7 5 7

TOTAL 506 563 34 30 49 13 38 3 27 26 53 9 47 20 19

Penyidik 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Kepolisian saja 193 259 18 16 17 8 19 18 15 22 30 23 32 44 40

Kejaksaan saja 56 52 9 5 5 5 7 1 19 4 8 5 8 10 2

KPK saja 146 159 21 8 16 9 7 3 7 6 11 2 4 2 5

Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kepolisian dan Kejaksaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kepolisian dan KPK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kepolisian, Kejaksaan, dan BNN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kepolisian, Kejaksaan, dan Ditjen Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kejaksaan dan KPK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ditjen Pajak 67 113 16 5 17 11 15 6 4 9 30 5 5 12 21

Ditjen Bea dan Cukai 9 29 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 5 2 2

Badan Narkotika Nasional (BNN) 27 20 0 0 0 0 2 0 2 1 1 0 1 1 0

Total 498 632 65 34 55 33 50 29 48 42 81 35 55 71 70

(37)

Tabel 27

Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

Catatan:

*) Tindak Pidana Asal ini merupakan klasifikasi TPA sebelum implementasi GoAML

Catatan:

• Pekembangan Jumlah per Tahun: perbandingan jumlah pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya

Grafik 20

Jumlah HA per Tahun yang Disampaikan ke Penyidik berdasarkan Jenis HA per Tahun

dalam 3 Tahun Terakhir 2018 s.d 2020

(38)

KARAKTERISTIK TERLAPOR

BERDASARKAN HASIL ANALISIS (HA)

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 1 Angka 9 UU TPPU

“Setiap Orang adalah orang perseorangan atau Korporasi.”

Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2021 (s.d. April 2021) :

Berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas tidak dapat teridentifikasi nominalnya, yakni sebesar 88,6% atau sebanyak 78 HA. Nominal transaksi yang teridentifikasi mayoritas dibawah 1 milyar rupiah (5,7 %)

Mayoritas terlapor HA proaktif adalah Perorangan (Laki-laki) sebesar 78,3% atau sebanyak 47 HA.

APRIL 2021

23 HA Proaktif

2021 (s.d April 2021)

88 HA Proaktif

Berdasarkan lokus kejadiannya, sebagian besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di

DKI Jakarta 34 HA (38,6%)

(39)

Tabel 29

Jumlah HA Proaktif Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Tindak Pidana Tabel 28

Jumlah HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor

Kategori Terlapor 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Perorangan 145 172 19 17 19 8 11 6 9 11 21 9 21 14 16

Laki-Laki 111 140 16 15 16 7 8 6 8 8 19 8 16 11 12

Perempuan 34 32 3 2 3 1 3 0 1 3 2 1 5 3 4

Korporasi 19 24 4 6 6 3 6 0 6 3 10 11 7 3 7

Total 164 196 23 23 25 11 17 6 15 14 31 20 28 17 23

Locus (Tempat

Kejadian) 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Aceh 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Sumatera Utara 6 14 1 0 1 1 0 0 0 0 2 0 0 2 1

Sumatera Barat 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0

Sumatera Selatan 1 8 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0

Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jambi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Riau 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Kepulauan Riau 5 7 1 0 3 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0

Lampung 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kep Bangka Belitung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Banten 4 6 4 0 1 1 0 0 2 0 4 1 2 1 4

DKI Jakarta 66 64 8 11 7 6 9 4 6 8 5 9 14 3 8

Jawa Barat 13 32 2 4 2 1 1 2 3 3 8 2 1 1 2

Jawa Tengah 7 11 0 3 4 0 1 0 1 0 2 2 2 0 0

Jawa Timur 20 10 2 2 2 0 1 0 0 0 1 1 1 0 2

DI Yogyakarta 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bali 2 4 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0

Nusa Tenggara Barat 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Nusa Tenggara Timur 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Maluku 3 3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

Kalimantan Barat 0 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

Kalimantan Timur 7 7 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 0 0 0

Kalimantan Tengah 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Kalimantan Selatan 0 4 0 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 1 0

Kalimantan Utara 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Utara 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Selatan 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 5 5

Sulawesi Tengah 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Sulawesi Tenggara 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gorontalo 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Papua 16 4 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0

Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lain-Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0

Total 164 196 23 23 25 11 17 6 15 14 31 20 28 17 23

(40)

HASIL ANALISIS

PENDANAAN TERORISME

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 2 Ayat 2

UU TPPU

“Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduga akan digunakan dan/atau digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan terorisme, organisasi teroris, atau teroris perseorangan disamakan sebagai hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n.”

Pasal 93

“Dalam hal ada perkembangan konvensi internasional atau rekomendasi internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme, PPATK dan instansi terkait dapat melaksanakan ketentuan tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Sepanjang tahun 2021 (s.d. April 2021), terdapat 47 HA yang terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme dan/atau pendanaan terorisme

Sejak Januari 2003 s.d. April 2021, jumlah seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak 299 HA dengan 1.105

LTKM , yang terdiri dari:

196 HA

Proaktif 103 HA Inquiry

(sudah termasuk Inquiry pada periode Januari 2007 s.d. Desember 2008 dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai HA)

(41)

Tabel 30

Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Berdasarkan Jenis HA

Tabel 31

Jumlah LTKM yang Disampaikan terkait dengan HA dengan dugaan Tindak Pidana Terorisme Grafik 21

Perkembangan Jumlah per – Tahun dan Kumulatif HA terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme

2018 s.d April 2021

Grafik 22

Perkembangan Jumlah per - Tahun dan Kumulatif LTKM terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme

2018 s.d April 2021

Catatan:

Jumlah Kumulatif LTKM dihitung sejak Januari 2003

Catatan:

Jumlah Kumulatif HA dihitung sejak Januari 2003

Hasil Analisis 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

Proaktif 22 46 0 7 6 1 2 0 1 1 4 14 15 5 1

Inquiry 0 13 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 1 11 0

Total 22 59 0 7 6 1 2 5 2 1 4 14 16 16 1

Jenis Laporan 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

LTKM 67 56 0 6 6 1 19 275 14 4 0 156 6 50 8

(42)

HP

HASIL PEMERIKSAAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI

KEUANGAN

Pasal 1 Angka 8

Hasil Pemeriksaan adalah penilaian akhir dari seluruh proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional yang disampaikan kepada penyidik.

Pasal 90 Ayat (1)

“Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi:

a. instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;

c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan

e. financial intelligence unit negara lain.”

Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2)

”PPATK membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenangnya secara berkala setiap 6 (enam) bulan.”

“Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.“

UU No 8 Tahun 2010

5 3 , 3 %

4 8 K E P O L I S I A N

3 9 K E J A K S A A N

7 5 K P K

5 3 , 3 % B N N 1 1

1 9 D J P

1 4 D J B C

Penyampaian HP&IHP kepada Penyidik sejak 2011 s.d Apr 2021

PJK

REKENING 28.763 2.570

100 25

Sejak 2011 s.d

Apr 2021

Apr 2021

2 HP&IHP pada

Apr 2021

10 HP&IHP 2021 (s.d Apr 2021)

185 HP&IHP Sejak 2011

(43)

Tabel 32

Jumlah Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik per Bulan

Tabel 33

Jumlah Informasi Hasil Pemeriksaan yang disampaikan oleh PPATK kepada Penyidik/Instansi per Bulan

Grafik 23

Jumlah HP, PJK, dan Rekening yang Diperiksa 2018 s.d Apr 2021

Tabel 34

Jumlah HP, PJK dan Rekening yang Diperiksa

Penyidik/Instansi 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

KPK 9 12 0 0 3 0 0 0 1 1 1 0 0 1 2

BNN 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

DJP 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

DJBC 2 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2 0

BI 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

OJK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Kemendagri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BPK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kemenkeu 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0

Total 15 14 0 1 5 0 0 1 1 2 3 0 1 5 2

Penyampaian 2018 2019 2020 2021

Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

HP dan IHP 22 24 2 2 5 1 0 2 1 2 5 1 2 5 2

Penyedia Jasa Keuangan 398 453 38 38 95 9 0 28 15 126 137 12 11 42 25 Rekening 6.800 7.419 620 620 1.550 59 0 99 151 668 359 103 268 761 100

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari hasil pengujian yang didapatkan, sensor dapat mendeteksi jarak hingga 300 cm, pada sisi kanan dan kiri sepeda motor,

Perbuatan Gagasan.. Ary Ginanjar dalam bukunya ESQ mengatakan bahwa pembentukan karakter tidak hanya sebatas menetapkan visi dan misi saja akan tetap aktualisasi dari

Maka dari itu penulis berinisiatif mengambil penelitian tentang Pemuda Persis yang berjudul “ Sejarah dan Perkembangan Pemuda Persis Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Oracle merupakan perusahaan software terbesar kedua di dunia ini untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling

Pendengar radio dalam penelitian ini merupakan pendengar radio yang mendengarkan siaran RRI di Kota Jayapura. Berdasarkan pada hasil kuesioner menunjukkan bahwa

Pemberian ganjaran kepada kakitangan atas usaha mereka merupakan satu lagi faktor penting dalam proses HRM kerana ganjaran yang mencukupi bukan sahaja kritikal dalam

Oleh karena itu, penulis berniat untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Employee Stock Ownership Program (ESOP) Terhadap Kinerja dan Nilai Perusahaan