• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Pertanian Sayuran Organik tersertifikasi di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Pertanian Sayuran Organik tersertifikasi di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Sayuran Organik Tersertifikasi di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali1)

I Gusti Putu Ratna Adi2) 1)

Program KKN PPM, Dosen Fakultas Pertanian UNUD e-mail : igp_ratnaadi@yahoo.co.id

RINGKASAN

Kegiatan KKN PPM tematik Pengembangan Pertanian Sayuran Organik Tersertifikasi bertujuan : (1) produk sayuran organic yang tersertifikasi; (2) Menguatkan subak abian sebagai pengelola pertanian organik; (3) alih teknologi fermentasi dalam pembuatan pupuk dan pestisida organik; (4) penanganan pasca panen dan Pengolahan sayuran menjadi produk pangan (asinan, dodol, kripik dan wine), dan (5). membangun kerjasama pemasaran dengan pengusaha hotel dan restoran.

Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat pada kegiatan KKN PPM adalah sebagai berikut: (1) Kordinasi dan komunikasi secara partisipasif dengan kelompok tani Subak Abian; (2) Penyuluhan; (3) Pelatihan dan; (4) Pendampingan.

Hasil kegiatan menunjukkan capaian yang baik ditandai oleh berhasilnya, kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari : (1) penyuluhan dan koordinasi pada anggota dan pengurus subak abian; (2) penguatan kelembagaan subak dalam penerapan pertanian sayuran organik menuju sertifikasi organik; (3) Pelatihan alih teknologi fermentasi dalam pembuatan pupuk dan pestisida organik; (4) Pembuatan demplot penerapan prosedur operasional pertanian Sayuran organik; (5) Temu usaha dan pembuatan MOU kemitraan pemasaran produk sayuran organik; (6) Pelatihan pengolahan sayuran bagi wanita petani; (7) Uji lokasi varietas jagung tahan kekeringan. Kegiatan evaluasi dilakukan secara berkelanjutan terhadap kemajuan yang diperoleh

Kata Kunci : sayuran organik, sertifikasi, subak abian

PENDAHULUAN

Kecamatan Baturiti terletak di bagian utara Kabupaten Tabanan berada pada

ketinggian antara 225 – 975 m dpl dengan luas wilayah 99,1 km². Penggunaan lahan di kecamatan ini utamanya untuk lahan tegal/kebun 3.271 ha (52,9 %), diikuti lahan

persawahan 1.868 ha (30,2 %), hutan rakyat 839 ha (13,6 %), dan pemukiman 186 ha

(2)

Dalam RPJM Kabupaten Tabanan tahun 2006-2011 Kecamatan Baturiti tepatnya di

wilayah Desa Bangli dan sekitarnya ditetapkan sebagai sentra pengembangan sayuran

dan horticultural. Masalah utama yang dijumpai adalah hasil produksi mudah rusak dan

harga yang sangat fluktuatif. Masalah lain adalah tingginya cemaran pestisida pada hasil

sayuran menyebabkan menurunnya minat mengkonsumsi produk sayuran dari wilayah

ini. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlunya teknologi penanganan pasca panen dan

pengembangan usaha pengolahan menjadi produk yang lebih tahan lama dan memiliki

nilai tambah. Pengembangan pertanian yang ramah lingkungan serta menghasilkan

produk yang aman dikonsumsi mendesak dilakukan oleh peani sayuran di wilayah

Baturiti. Faktor-faktor pembatas lainnya bagi para petani dan masyarakat perdesaan

untuk mengembangkan usahanya adalah: lemahnya penguasaan Ipteks, langka modal

dan tidak dikuasainya peluang pasar, baik pasar lokal maupun pasar regional.

Pengembangan pertanian organik khususnya sayuran merupakan salah satu upaya

untuk meningkatkan nilai tambah petani. Permintaan produk pertanian organik khususnya

sayuran untuk kebutuhan hotel dan restoran yang semakin meningkat sejalan dengan

semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan makanan yang sehat dan berkualitas.

Permintaan tersebut adalah untuk konsumsi bagi wisatawan yang datang ke Bali. Melalui

pengembangan pertanian sayuran organik pendapatan petani dapat ditingkatkan

mengingat harga produk sayuran organik di pasaran hamper tiga kali lipat dari pada

sayuran yang diusahakan secara konvensional (penggunaan input pupuk dan pestisida

kimia). Pertanian organik di wilayah ini mulai berkembang sejak lima tahun terakhir

oleh gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) atau subak abian Munduk Andang yang

berkedudukan di Desa Bangli. Subak abian tersebut beranggotakan 169 orang dengan

luasan garapan mencapai 70 ha. Komoditas yang diusahakan berbagai jenis sayuran

seperti caisin, kaelan, salada, broccoli, tomat dan lain-lain. Pertanian organic mulai

diusahakan pada lahan seluas 10 ha. Persoalan yang dihadapi adalah tidak seluruh

produk sayuran organik petani diterima oleh pasar karena belum memiliki sertifikasi

organik dari lembaga yang berkompeten. Agar produk sayuran organik dapat

(3)

penerapan pertanian organik. Memperhatikan hal tersebut maka perolehan sertifikasi

organik sangat penting bagi pertanian organik. Agar program ini berjalan efektif sangat

diperlukan adanya regulasi dan pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan

Perguruan Tinggi. Pendampingan dilakukan dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen

utama dibawah kordinasi dosen pembimbing lapangan. Dalam konteks ini, kegiatan

pendampingan akan dilakukan melalui program Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan

Masyarakat (KKN-PPM).

Persoalan yang dijumpai terkait dengan pengembangan sayuran organik di Desa

Bangli Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan diantaranya: (1) Sayuran Organik sebagai

produk unggulan dari sektor pertanian belum diusahakan secara optimal sehingga belum

mampu memberikan pendapatan yang signifikan bagi masyarakat; (2) Petani sayuran

yang tergabung dalam lembaga Subak Abian belum menguasai teknologi penerapan

pertanian organik sesuai standar guna mendapatkan sertifkasi organic; (3) Petani belum

menguasai teknologi pengolahan pupuk organik dan pestisida organik sebagai input

utama pertanian organic; (4) Belum terjalinnya pemasaran produk sayuran organic; dan

(5) Belum berkembangnya usaha rumahan yang mengolah hasil pertanian sayuran

organik menjadi produk olahan yang memiliki nilai tambah bagi petani.

METODE LOGI

Usulan penyelesaian permasalahan, dan cara pemberdayaan masyarakat

Solusi yang diusulkan untuk penyelesaian persolan mitra diantaranya : (1)

Pendampingan penerapan standar operasional baku pertanian organik menuju perolehan

sertifikasi organic; (2) fasilitasi penilaian awal dan bimbingan teknis oleh lembaga

sertifikasi organic; (3) pelatihan dan pendampingan aplikasi teknologi fermentasi dalam

pengolahan pupuk organik dan biopestisida; (4) temu usaha dan pembuatan MOU

pemasaran sayuran organic; dan (5) pengembangan usaha pengolahan sayuran menjadi

asinan, selei, dan wine.

(4)

Teknologi yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan kelompok sasaran

adalah teknologi budidaya tanaman sayuran, meliputi (1) teknologi pertanian organic

sesuai standar operasional baku produk organik tersertifikasi; (2) teknologi fermentasi

untuk pengolahan pupuk organik dan biopestisida dan pestisida nabati; (3) teknologi

fermentasi pengolahan sayuran dan buah-buahan menjadi asinan, selei, dan wine.

Tahapan Kegiatan

(1) Kordinasi dan komunikasi secara partisipasif dengan masyarakat sasaran untuk

merumuskan program mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi

(2) Penyuluhan untuk membangun persepsi dan pemahaman masyarakat mengenai

inovasi atau program yang diterapkan,

(3) Pelatihan dan simulasi mengenai terapan ipeks yang dialihkan bagi masyarakat.

(4) Membuat rancang bangun mesin/alat pertanian untuk pembuatan biopestisida dan

pengolahan sayuran.

(5) Pendampingan yaitu pengawalan secara intensif oleh mahasiswa dan DPL terhadap

masyarakat sasaran hingga ipteks yang dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri

oleh masyarakat.

(6) Temu usaha untuk menjalin kemitraan pemasaran.

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil kegiatan dapat diuraikan untuk setiap kegiatan KKN PPM adalah sebagai

berikut:

a. Rekrutmen Mahasiswa

Direkrut sebanyak 30 orang dari 6 Fakultas yaitu : Pertanian, Teknologi Pertanian,

Peternakan, Pariwisata, Ekonomi, Hukum, dan Kedokteran.

b. Pembekalan Mahasiswa KKN

(5)

organik. Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt. MM; dan (4) Produk olahan dari sayuran. Oleh Drs. Eko

c. Observasi lapangan

Lokasi : Kantor Desa Bangli, Kec. Baturiti, Tabanan. Peserta : Sekdes, Kepala Dusun, tokoh masyarakat, Kelompok tanai dan mahasiswa peserta KKN PPM. Hasil kegiatan adalah data dan informasi mengeni potensi pengembangan pertnian sayuran organic, persolan serta kesepakan mengenai upaya-upaya yang akan dilakukan bersama.

d. Sosialisasi Kegiatan

Sosialisasi kegiatan dilakuakn kepada stakeholder pengembangan pertanian sayuran

organic diantaranya : Kepada Dinas terkait (Bappeda, Dinas Pertanian, BPMD,

Perindagkop, Camat Baturiti, dan Kepala Desa). Lokasi : Kantor Bappeda Kabupaten

Tabanan. Materi Sosialisasi Program KKN PPM adalah Singkronisasi program dengan

instansi terkait, Pengenalan program

Penetapan kelompok sasaran dan jadwal kegiatan

d. Penguatan Kelembagaan Pelaksana Pertanian Organik

Penguatan kelembagaan subak dalam penerapan pertanian sayuran organik menuju sertifikasi organic. Disepakati pengembangan pertanian sayuran lokal dengan sistem organik pada subak abian Munduk Andong

e. Pelatihan dan pendampingan perbaikan manajemen Subak abian

Berlokasi di Subak Munduk Andong dengan peserta petani, mahasiswa KKNPPM, PPL Pertania, materi meliputi penyusunan SOP pertanian sayuran organic, Perbaikan pembukuan produksi dan pemasaran sayuran organik, Penyusunan struktur kepengurusan unit usaha pemasaran sayuran organic

f. Pelatihan dan praktek pembuatan pupuk organik dan biopestisida

(6)

PENYULUHAN KELEMBAGAAN PETANI PRAKTEK PEMBUATAN BIOPESTISIDA

g. Pembuatan rumah kompos dan instalasi pengolahan biourine

Berlokasi di Subak Titigalar dengan Materi : Pembuatan rumah kompos berukuran 4 x 4 meter, Pembuatan instalasi pengolahan biourine

h. Penyuluhan dan praktek lapangan penerapan SOP pertanian sayuran organic

Berlokasi di Ds. Titigalar, peserta : 40 anggota subak dari 2 kelompok tani yaitu subak abian Titigalar dan Subak Munduk Andong. Materi : SOP Pertanian organic

i. Pembuatan demplot penerapan SOP pertanian sayuran organic

Demplot pertanian sayuran organik seluas 2.000 m2, diikuti oleh 1 ha secara mandiri di masing-masing lahan anggota subak.

(7)

j. Pelatihan pengolahan produk sayuran

berlokasi di Br. Munduk Andong, denga peserta : 40 anggota KWT (Klp. Wanita tani) Br. Munduk Andong. Materi : Pelatihan membuat dodol, donat, bolu, dan kue lumpur berbahan kentang, wortel dan labu siam

PERBAIKAN USAHA KELOMPOK WANITA TANI PELATIHAN PEMBUATAN OLAHAN DARI

PRODUK SAYURAN k. Pameran dan Temu usaha sayuran organic

berlokasi di Kebun percobaan FP UNUD, Peserta : pengurus Gapoktan Giri Kerta lestari Desa bangli dengan pengusaha retail Tiara Dewata, Sari Organik, Bali Organik

Assosiation (BOA), dan Befito

l. Pembuatan uji lapangan jagung tahan kekeringan (program tambahan)

Berlokasi : Ds. Titigalar dengan materi : Uji lapangan jagung tahan kekeringan sebagai alternatif usaha tani pada musim kering (sering mengalami kekurangan air)

KESIMPULAN

Berdasarkan target luaran dan hasil kegiatan di atas, dapat disimpulkan sebagai

berikut :

Kegiatan KKN PPM pengembangan sayuran menuju sertifikasi organic telah mencapai

keberhasilan ditunjukan oleh :

1) kelembagaan subak pelaksana usaha produksi sayuran organic

2) petani telah memahami pentingnya pertanian sayuran organik dan aplikasinya di

(8)

3) petani telah mampu membuat pupuk organik dari kotoran sapi, biopestisida dan

pestisida hayati

4) terlaksananya demplot pertanian sayuran organic

5) Terbangunnya rumah kompos dan instalasi pengolahan biourine

6) Demplot uji jagung tahan kekeringan

7) terbentuknya IRT pengolahan sayuran organik.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Statistik Propinsi bali. 2012. Bali dalam Angka.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pemeriksaan kuat tarik mortar terlihat bahwa penggunaan bahan subtitusi yang semakin banyak akan memberikan kuat tarik yang semakin kecil, kecuali pada bahan subtitusi

Jadi Fhit (1,813) < F tabel (3,99), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan

Makna dalam konteks pengarang adalah suatu yang disampaikan dengan simbol bahasa tertentu, maka pemahaman pembaca untuk memahami maksud Tuhan tersebut sebatas

Persoalan ini terus berlarut hingga Astro mengklaim bahwa pihaknya telah membenamkan investasi di Direct Vision sampai M$ 536 juta (setara dengan Rp 1,6 trilyun). Pun

Penambahan suplementasi tepung kunyit dan tepung lempuyang dalam pakan dapat menurunkan persentase lemak broiler karena adanya kandungan minyak atsiri dan

Nendi Prabaingsih yang berjudul “Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga Muslim Melalui ternak Ikan Lele Di Desa Danau

nilai thitung = 3,646 dari hipotesis tersebut maka dapat digunakan kaidah pengujian dua pihak bahwa (thitung > ttabel) diperoleh ttabel = 2,030 pada taraf

Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa fungsi dan tugas customer service dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Sub Divisi