Kluster Penelitian
Penelitian Dasar Pengembangan Program Studi
KECENDERUNGAN PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWAJURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH
DAN ILMU KOMUNIKASI UIN IMAM BONJOL PADANG
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG TAHUN 2021
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi wajib melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012, yaitu menyelenggarakan pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat. Proses pendidikan di perguruan tinggi harus dilaksanakandengan sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa. Baik kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Selain itu, penelitian juga wajib dilaksanakan di perguruan tinggi dan harus selalu terjaga kualitaspenyelenggaraannya, luaran yang dihasilkan, dan kontribusinya terhadap kebutuhanmasyarakat.
Tujuan pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi adalah :
1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;
2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia;
dan
4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selanjutnya Pasal 35 ayat 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentangkurikulum juga menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan tinggi dikembangkanoleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar NasionalPendidikan Tinggi (SNPT) untuk setiap program studi yang meliputi pengembangankecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan.Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI), sebagaimana diatur dalamPermenristek Dikti Nomor 44 Tahun 2015 pasal 1, menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaranlulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaran program studi. Sejatinya kurikulum Pendidikan Tinggi merupakanamanah institusi yang harus senantiasa diperbaharui sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan manusia
yang dijabarkan dalam CapaianPembelajaran kurikulum KKNI. Dalam rangka mencetak sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas, perguruan tinggi perlu mengukur mutu lulusannya. Patokan dasar yang menjadi standar ukurnya adalah capaian pembelajaran yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi KKNI.
Undang-undang pendidikan juga mengamanahkan bahwa mahasiswa sebagai peserta didik harus aktif mengembangkanpotensi yang dimilikinya, salah satunya adalah dengan pembelajaran dan pencarian kebenaranilmiah. Pada jenjang pendidikan strata satu salah satu bentuk pembelajaran dan pencarian kebenaran ilmiah tersebut adalah dalam bentuk penelitian skripsi mahasiswa.
Skripsi merupakan mata kuliah yang menggabungkan keduanya. Tidak hanya belajarsecara teoritis, namun juga bagaimana mencari kebenaran melalui serangkaian kegiatanpenelitian. Sehingga skripsi umumnya digunakan sebagai prasyarat kelulusan mahasiswaprogram strata satu atau sarjana.
Skripsi merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, terutama pada jenjang strata satu (S1). Skripsi merupakan karya ilmiah atau hasil penelitian yang telah dihasilkan oleh mahasiswa berdasarkan minat dan kemampuan di bidang masing-masing. Pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, mahasiswa di bawah arahan dosen pembimbingnyadiberikan otoritas dalam menentukan lingkup kajian yang akan diteliti serta pendekatan dan metodologi penelitian yang digunakan. Hal ini dilandasi pemikiran bahwa pada dasarnya sebuah penelitian merupakan suatu kegiatan pelacakan, pencarian dan penemuan (inquiry), pengumpulan data, pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, melihat hubungan, serta penafsiran hal-hal yang masih belum terjawab, sehingga pendekatannya dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti pendekatan kualitatif atau kuantitatif (Sukmadinata, 2011:52).
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang seiring dengan pertukaran zaman. Dalam sebuah perguruan tinggi, perkembangan ilmu pengetahuan tersebut dapat dilihat melalui perkembangan penulisan yang terkait dengan bidang ilmu tersebut, baik penulisan hasil penelitian lapangan maupun penulisan hasil studi terhadap literatur sebelumnya. Dengan melakukan analisa terhadap hasil penelitian tersebut, maka kita dapat melihat kemana arah atau kecenderungan perkembangan suatu bidang ilmu tertentu. Salah satu bentuk penulisan hasil penelitian adalah karya ilmiah mahasiswa yang berbentuk skripsi. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa suatu program studi atau jurusan pada suatu perguruan tinggi merupakan salah satu pilar yang selain mengajarkan suatu bidang ilmu kepada mahasiswa, juga mempunyai tanggung jawab untuk berperan aktif dalam mengembangkan ilmu tersebut, sehingga diharapkan nanti lulusan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya program studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja (stakeholders).
Mahasiswa di masing-masing program studi memiliki kecenderungan yang berbeda dalam memilih kajian dan jenis penelitian yang akan digunakan dalam menyusun skripsi. Banyak faktor yang mempengaruhi kecenderungan mahasiswa dalam memilih kajian dan jenis penelitian yang digunakan dan terkadang kesenjangan kecenderungan ini sangat signifikan. Misalnya, mahasiswa cenderung memilih masalah penelitian yang sudah hampir jenuh, mengerucut pada bidang tertentu saja atau bahkan memilih tema yang sama dari skripsi karya mahasiswa angkatan sebelumnya. Fokus penelitian hanya berkutat pada fokus- fokus yang sudah ditelitipada penelitian sebelumnya. Hal ini apabila dibiarkan terus-menerus, akanberakibat pada kurangnya keterampilan mahasiswa meneliti pada tema penelitian lain dan rendahnya variasiisu atau permasalahan penelitian.
Kondisi ini mengakibatkan penelitian skripsi yang dilakukanmahasiswa cenderung identik antara satu dengan lainnya, sehingga cenderung monoton.
Dari data di lapangan menunjukkan sering juga terjadi kasus mahasiswa yang mengambil masalah penelitian yang persis sama dengan penelitian sebelumnya. Bahkan terdapat juga mahasiswa terkadang memilih masalah penelitian di luar dari kajian keilmuan program studinya. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kurangnya mahasiswa dalam memahami masalah penelitian, kurang menganalisa informasi yang diperoleh dari seniornya, kurang selektif dalam memahami informasi yang diperoleh dari bahan bacaan yang bersumber dari skripsi-skripsi sebelumnya.
Di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada beberapa kurun waktu terakhir ini, terdapat kecenderungan-kecenderungan mahasiswa dalam memilih bahan kajian yang sama dalam menyusun skripsinya. Mahaiswa cenderung mencari masalah-masalah penelitian yang sudah ada, mudah, dan cepat selesai.
Sehingga banyak karya mahasiswa (skripsi) yang sudah jadi kurang terasa manfaatnya bagi masyarakat. Hanya sebahagian kecil mahasiswa yang mencari dan menemukan ide dan gagasan baru dalam masalah-masalah penelitian. Padahal mahasiswa diberikan waktu untuk menyelesaikan skripsi dalam waktu satu hingga dua semester atau enam sampai dua belas bulan masa kuliah. Namun, kenyataannya banyak mahasiswa yang membutuhkan waktu lebih dari enam bulan untuk penyelesaian skripsi, sehingga yang terjadi kemudian adalah keterlambatan dalam penyelesaian studi (congestion) dan tidak jarang berujung pada pengeluaran mahasiswa (dropout) atau tidak aktif karena masa belajar telah habis. Hal ini terjadi karena banyak hal, salah satunya dikarenakan mahasiswa mengalami kesulitan mencari judul sebagai objek kajian penelitiannya. Kesulitan ini membuat mahasiswa cenderung untuk membaca dan meniru skripsi ataupun penelitian sebelumnya.
Skripsi berisi kajian terhadap masalah-masalah keilmuan sesuai dengan bidang studi masing-masing yang berguna, baik bagi pengembangan ilmu
maupun bagi pemecahan masalah-masalah nyata yang dihadapi. Melalui pembuatan skripsi, mahasiswa diharapkan mampu menuangkan ide dan gagasannyakemudian mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperolehnya selama berkuliah, sehingga mampu memberikan manfaat konkret bagi masyarakat sesuai dengan bidang garapannya.
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semenjak tahun 2016 sudah menerapkan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan.Pengembangan kurikulum S.1 Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Imam Bonjol Padang dilandasi oleh nilai- nilai teologis, filosofis, kultural, sosiologis, psikologis dan kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Penerapan kurikulum KKNI ini mengharapkan kemampuan minimal yang harus dikuasai mahasiswa setelah lulus yang merujuk pada empat aspek kebutuhan (1) sikap (attitude) (2) bidang kemampuan kerja, (3) pengetahuan, dan (4) manajerial dan tanggung jawab. Keempat kemampuan kemudian harus dijabarkan ke dalam sebuah capaian pembelajaran (learning outcome) pada setiap mata kuliah di program studi, salah satunya pada mata kuliah skripsi.
Melalui penelitian ini diharapkan nanti bisa dijadikan alat penunjang peningkatan akreditasi jurusan dalam mengarahkan mahasiswa dan memberi informasi untuk lebih mendekatkan dan memantapkan kajian-kajian komunikasi dan penyiaran terhadap mahasiswa dan juga diharapkan bisa tepat waktu sesuai dengan masa studi mahasiswa S1.
B. Rumusan Masalah
Terkait dengan masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang analisis kecenderungan mahasiswa dalam menulis skripsi. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kecenderungan Penelitian Skripsi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.
C. Pertanyaan Penelitian
Bertolak dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kecenderungan penelitian skripsi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK ditinjau dari jenis penelitian, fokus kajian, dan subjek penelitian?
2. Kecenderungan metode penelitian skripsi mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK selama kurun 5 tahun terakhir?
3. Isu penelitian mana saja yang masih bisa dijadikan penelitian lanjutan pada
skripsi yang sudah ada?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yang adalah :
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kecenderungan penelitian skripsi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK ditinjau dari jenis penelitian, fokus kajian, dan subjek penelitian
2. Untuk mendeskripsikan kecenderungan metode penelitian skripsi mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK selama kurun 5 tahun terakhir.
3. Menentukan isu penelitian mana saja yang masih bisa dijadikan penelitian lanjutan pada skripsi yang sudah ada
E. Luaran Penelitian
1. Mapping kecenderungan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol Padang.
2. Mapping bidang kajian penelitian yang sudah diteliti mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol Padang selama kurun 5 tahun terakhir.
3. Tersedianya informasi tentang isu penelitian mana saja yang masih bisa dijadikan penelitian lanjutan pada skripsi yang akan datang.
F. Signifikansi Penelitian
Kajian tentang kecenderungan penelitian skripsi mahasiswa sudah banyak dilakukan pada berbagai perguruan tinggi, namun penelitian tersebut lebih banyak berkisar tentang kajian ilmu keprodian masing-masing, dan belum dapat dijadikan sebagai acuan terhadap kajian komunikasi dan penyiaran Islam pada Jurusan Komunkasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Khusus penelitian tentang kecenderungan penelitian skripsi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam belum banyak penulis temukan.
Oleh karena itu, untuk melihat kecenderungan dan memetakan kajian komunikasi pada prodi ini masih relevan untuk dilakukan.
Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagairujukan untuk mengarahkan mahasiswa terhadap penelitian yang akan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi penumpukan topik masalah dan kesamaan kajian dalam penulisan skripsi mahasiswa. Dari penelitian ini juga Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dapat melihat hasil pemetaan karya ilmiah dalam berbagai kajian penelitian yang telah dilakukan mahasiswa KPI yang bisa dijadikan bahan akreditasi jurusan.
G. Studi Literatur
Sejumlah penelitian terkait analisis kecenderungan mahasiswa dalam
menulis skripsi sudah banyak dilakukan dari berbagai perspektif, diantaranya:
Analisis Kecenderungan Tema dan Metode Riset Skripsi Sarjana (S1) dan Tesis Magister (S2) Prodi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Tahun 2007-2011 (Cangara, dkk: 2013, 123-127). Fokus dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui tema dan metode riset yang digunakan para mahasiswa program Sarjana (S1) dan Magister (S2) Ilmu Komunikasi dalam penulisan tesis dan skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dalam 5 tahun terakhir (2007 – 2011).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua strata (S1 dan S2) dalam pemilihan tema atau isu nampaknya keduanya memiliki kecenderungan yang hampir sama, yakni cukup variatif dan mengangkat masalah yang relevan dengan konsentrasi bidang studi yang mereka pilih, yakni untuk S1 cenderung pada isu Film dan Televisi, Pemasaran, Internal Public, Komunikasi Interpersonal, sedangkan mahasiswa S2 cenderung pada isu Etika dan Perundangundangan Media Massa, Kampanye Politik dan Pencitraan Kandidat, Media Pembelajaran, dan Efek Media dan Opini Publik. Dalam hal metode Penelitian, mahasiswa S1 dan S2 cenderung memiliki kesamaan, yakni masih didominasi oleh metode survey. Sementara untuk metode Analsis data mahasiswa S1 cenderung memakai analisis Isi dengan pendekatan kualitatif pada tataran praktis, sedangkan mahasiswa S2 cenderung memakai survey dengan analisis kuantitatif pada tataran konseptual. Dalam penelitian ini mengkaji dua pokok bahasan yakni, kecenderungan terhadap tema dan kecenderungan terhadap metode yang digunakan, dengan mengambil subjek penelitian pada dua tingkat, yaitu strata (S1 dan S2). Penelitian ini bersifat komparatif, yakni membandingkan kedua strata tersebut. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah, fokus kajian pada tema dan pemetaan tema yang sudah diteliti, hanya pada strata (S1).
Selanjunya penelitian Edi Irawan(2014), Analisis Kecenderungan Penelitian Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Stkip PGRI Pacitan Tahun Akademik 2012/2013.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bidang penelitian, jenis penelitian, bidang kajian penelitian, isu-isu penelitian dan subjek penelitian yang paling banyak diteliti oleh mahasiswa Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2012/2013 dalam rangka menyusun skripsi. Dalam penelitian ini menggunakan studi kasus terhadap beberapa penelitian skripsi mahasiswa pada tahun 2012/2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian eksperimental semu paling banyak digunakan mahasiswa Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2012/2013 dalam menyusun skripsi. Demikian halnya dengan isu-isu pendidikan yang paling mendominasi adalah model dan metode pembelajaran. Sementara variabel atribut lain yang paling sering digunakan adalah motivasi belajar, kreativitas, dan kedisiplinan belajar. Sedangkan subjek penelitian yang sering digunakan adalah siswa-siswi SMP dan SMA sederajat.
Selanjutnya penelitian Chakam Failasuf (2015), Analisis Kecenderungan Penelitian Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra Arab
Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian terhadap mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Bahasa dan Seni UNJ ini memilih topik skripsi yang ditulisnya, dengan penjelasan beberapa bahasan topik penelitian, jenis penelitian, dan kecenderungan penelitian. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mahasiswa telah melakukan penelitian yang tersebar dalam berbagai bidang kajian penelitian, yang meliputi; penelitian kualitatif sejumlah 151 buah skripsi, penelitian kuantitatif sejumlah 100 buah skripsi, penelitian tindakan 62 buah skripsi,dan makalah ujian komprehesif 8 buah makalah.
Selanjutnya Ari Indriani (2016), Analisis Kecenderungan Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Bojonegoro. Penelitian ini meneliti tentang bagaimana sebaran penulisan skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Bojonegoro pada tahun akademik 2015/2016. Temuan bahwa penulisan skripsi pada tahun akademik 2015/1016 di Program Studi Pendidikan Matematika di IKIP PGRI Bojonegoro cukup mengalami perubahan serta banyak variasi isu utama yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah di lapangan. Adapun penulisan skripsi yang paling banyak dipilih mahasiswa program studi pendidikan matematika yaitu penelitian kuantitatif, subyek penelitiannya siswa SMP/MTs.
Berdasarkan sejumlah literatur khususnya yang sudah dipaparkan pada bagian sebelumnya terdapat variasi kecenderungan mahasiswa dalam menulis skripsinya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya terletak pada objek kajian dan kerangka keilmuan yang diteliti.
Seperti diketahui masing-masing perguruan tinggi terutama pada tingkat prodi tentu memiliki pendekatan dan kerangka keilmuan yang berbeda dalam menyelesaikan tugas akhir mahasiswa.
BAB II KERANGKA TEORI
Kecenderungan penelitian di dunia pendidikan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan efek yang signifikan khususnya penelitian pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sebagai jurusan yang punya keterkaitan langsung dengan perkembangan media komunikasi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam menginginkan lulusannya dapat terserap oleh lapangan kerja yang sesuai dengan kompetensinya.
1. Kurikulum Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang sarat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seyogyanya dilakukan perubahan kurikulum berupa pengembangan dan inovasi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan tersebut. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sudah menerapkan kurikulum KKNI semenjak tahun 2016.
Perkembangan kurikulum Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam dimaksudkan untuk lebih mendekatkan kompetensi lulusan dengan kebutuhan stakeholder. Selain itu tujuan penyusunan kurikulum ini adalah untuk menciptakan lulusan program studi yang dapat bersaing dalam dunia kerja.
NO PROFIL DESKRIPTOR
1. Tenaga Penyiaran (Broadcaster)
Lulusan (Produser, sutradara, reporter, copy writer) yang mampu merencanakan, menyusun, mengelola dan memproduksi karya penyiaran sesuai dengan kaedah-kaedah ilmu komunikasi dan dakwah secara professional
2. Jurnalist Lulusan (Broadcast journalist, online journalist, printed journalist) yang mampu merencanakan, menyusun, mengelola dan memproduksi karya jurnalistik sesuai dengan kaedah-kaedah ilmu komunikasi dan dakwah secara profesional 3. Humas / public
relation
Lulusan yang mampu merencanakan, menyusun, dan mengelola aktivitas public relation pada lembaga publik atau lembaga profesi sesuai dengan kaedah ilmu komunikasi dan dakwah secara profesional
4. Tenaga pendidik di bidang pers dan public relation
Lulusan mampu meneliti, menganalisis, mengevaluasi karya penyiaran, jurnalistik, dan masalah public relation secara komprehensif.
Sumber: Dokumen Kurikulum Jurusan KPI FDIK UIN Imam Bonjol Padang
Tahun 2018
2. Ruang Lingkup Penelitian Komunikasi dan Penyiaran Islam
Berbicara mengenai riset dan penelitian komunikasi, maka setidaknya perlu memahami komponen dasar kajian ilmu komunikasi. Pertama adalah mengenai proses komunikasi dengan beberapa komponen yang menjadi struktur dasarnya yaitu sumber, komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendy, 2002:2).
Penelitian dalam bahasa Inggeris disebut research. Research artinya mencari lagi, melihat kembali, meneliti lagi. Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung-bersambung, berakumulasi, dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Dalam mendefinisikan sebuah teori komunikasi maka setidaknya terdapat tujuh tradisi dalam mendefinisikan komunikasi. Mulai dari tradisi retorika, sosio-kultural, sosio-psikologis, fenomenologis, semiotika, kritis dan sibernetika.
Penelitian sangat berperan penting dalam praktik komunikasi. Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif, dengan demikian segala bidang kajian komunikasi, baik hubungan masyarakat (humas/public relations), periklanan (advertising), penyiaran (broadcasting), jurnalistik dan lainnya dituntut untuk menciptakan komunikasi yang efektif agar tercapai tujuan yang diharapkan. Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya pertukaran informasi (sharing of information) dan kesamaan makna antar komunikator dengan komunikan.
Objek formal komunikasi mencakup fenomena komunikasi berupa proses, produksi, pengaruh dari sistem dan lambang (tanda) melalui pengembangan teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan. Dapat dipahami bahwa ruang lingkup riset komunikasi adalah berkaitan dengan produksi serta proses pertukaran pesan dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia (Rakhmat, 2012).
Terkait dengan obyek kajian, dunia ilmu komunikasi memiliki realitas objek yang sangat luas sehingga tidak cukup mudah untuk menentukan batasannya.
Objek kajian ilmu komunikasi secara umum adalah mengkaji proses pertukaran pesan antara manusia. Maka dapat dipahami bahwa studi komunikasi memfokuskan kajian pada aktivitas komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Sedangkan objek kajian komunikasi penyiaran Islam adalah mencakup aktivitas penyiaran, aktivitas komunikasi Islam, dan aktivitas tabligh.
a. Jenis-jenis Penelitian Komunikasi
Jalaluddin Rakhmat (2007, 22) mengemukakan terdapat beberapa jenis Penelitian Komunikasi antara lain:
1) Penelitian Historis, tujuan dari penelitian historis yaitu, untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memferifikasi, serta mensintesiskan bukti- bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Sering kali penelitian ini berkaitan dengan hipotesis tertentu.
2) Penelitian Deskriptif, yaitu untuk menggambarkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
3) Penelitian Perkembangan (developmental research), tujuannya adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (case study and field research).
Tujuannya adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial.
5) Penelitian Korelasional (correlational research). Tujuannya adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan kepada koefisien korelasi.
6) Penelitian Kausal Komparatif (causalcomparativereaserch). Tujuannya adalah untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
7) Penelitian Eksperimental Sungguhan (true eksperimental research).
Tujuannya adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
8) Penelitian Eksperimental Semu (quasi eksperimental research). Tujuannya adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasikan semua variabel yang relevan
9) Penelitian Tindakan (action research). Bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja atau dunia aktual yang lain.
Pada versi lain dikemukakan jenis penelitian, antara lain:
1) Model Uses & Gratifications. Teori yang dikenalkan pada tahun 1974 yang dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch ini berisi tentang penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan suatu media. Teori uses and gratifications mengatakan bahwa pengguna media merupakan pihak yang aktif dalam proses ini, aktif mencari informasi, aktif dalam proses komunikasi dan aktif dalam mencari sumber media yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Model Agenda Setting. Teori yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs
dan Donald L. Shaw, muncul sekitar tahun 1968 berasumsi bahwa media mempunyai kemampuan mentransfer isu untuk memengaruhi agenda publik. Khalayak akan menganggap suatu isu itu penting karena media menganggap isu itu penting juga. Pada awal perkembangannya, riset agenda setting lebih banyak murni kuantitatif.
3) Rating Research. Riset rating menghasilkan banyak informasi berkaitan dengan media televisi dan radio. Misalnya, program televisi apa yang paling banyak ditonton oleh audiens, stasiun televisi apa yang paling sering ditonton. Rating ini adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui jumlah khalayak (audience size)
4) Content Analysis (Analisis Isi). Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.Banyak variasi para ahli dalam memberi pengertian terhadap analisis isi (content analysis), secara umum diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis yang khusus.
b. Kecenderungan Paradigm Penelitian
Paradigma bisa didefinisikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan yang memandu penyelidikan ilmiah. Ini mengacu pada landasan nilai- nilai (khususnya yang menyangkut filsafat keilmuan), asumsi-asumsi, etika dan norma yang menjadi aturan-aturan standar yang dipergunakan untuk menafsirkan suatu fenomena (Hidayat, 2005). Realitas dalam penelitian komunikasi dapat dilihat dari banyak sisi. Paradigma merupakan perangkat keyakinan dasar terkait dengan hakekat realitas, bagaimana memahami realitas tersebut dan cara mendapatkan atau menangkap realitas.
1) Perbedaan Paradigma Penelitian Berdasarkan Ontologis Dimensi Positivistik Post-
Positivistik
Konstruktivis Kritis
Ontologis (Pandangan tentang realitas, hakikat realitas)
Naive realism Realitas sosial itu ada (nyata), bisa diketahui dan diteliti dan yang diatur oleh kaidah- kaidah yang berlaku
Critical realism Realita sosial memang ada (nyata), tetapi kita tidak bisa sepenuhnya memahami realitas
Relativism Realitas sosial adalah hasil konstruksi.
Kebenaran suatu realitas bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik
Historical realism Realitas sosial bersifat semu.
Fenomena sosial yang kita lihat atau amati lahir dari proses sejarah
universal. tersebut. yang dinilai relevan oleh pelaku sosial
dan dibentuk oleh kekuatan ekonomi, politik, sosial yang ada dalam masyarakat.
Sumber: Disarikan dari Hidayat (2005); Neuman (2011: 119); Lincoln & Guba (2005: 193-196); dan Corbetta (2003: 4).
2) Perbedaan Paradigma Penelitian Berdasarkan Epistemologis
Dimensi Positivistik Post-
Positivistik
Konstruktivis Kritis
Epistemologis (Hubungan antara peneliti dengan objek yang diteliti)
Dualist / objectivist Realitas berada di luar peneliti (eksternal).
Tugas peneliti untuk
menangkap realitas tersebut. Agar dapat
menangkap realitas, peneliti mengambil jarak dengan objek yang diteliti
Modified dualist / objectivist Peneliti tidak bisa
sepenuhnya berada di luar objek yang diteliti. Peneliti bisa saja terlibat dengan objek, tetapi harus netral, dan kritis.
Transactionalist / subjectivist Peneliti terlibat dengan objek yang diteliti.
Pemahaman suatu realitas merupakan produk interaksi peneliti dengan yang diteliti.
Value mediated Hubungan peneliti dengan yang diteliti dijembatani nilai-nilai tertentu.
Pemahaman akan realitas terbentuk dari nilai- nilai antara peneliti dan yang diteliti.
Sumber: Disarikan dari Hidayat (2005); Neuman (2011: 119); Lincoln & Guba (2005: 193-196); dan Corbetta (2003: 4).
3) Perbedaan Paradigma Penelitian Berdasarkan Aksiologis Dimensi Positivistik Post-
Positivistik
Konstruktivis Kritis
Aksiologis (posisi nilai, moral peneliti
Bebas nilai
Ilmu pengetahuan dilihat bebas nilai (netral)
Tidak bebas nilai.
Nilai adalah bagian yang
Memperjuangkan nilai-nilai
Ilmu
pengetahuan
dalam penelitian)
integral dalam kehidupan sosial. Tidak ada nilai kelompok yang salah atau benar, semua
tergantung kepada
pemahaman atas realitas.
harus dimulai dengan posisi tertentu atau keberpihakan tertentu.
Pengamat
Peneliti tidak diperbolehkan memasukkan nilai, etika, keberpihakan atau pilihan moral ketika melakukan penelitian.
Fasilitator Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian.
Aktivis Nilai,
keberpihakan dan pilihan moral bukan hanya bagian tak terpisahkan dari penelitian, bahkan harus ditunjukkan secara jelas.
Hasil penelitian adalah cermin dari
keberpihakan, nilai dan posisi moral peneliti.
Peneliti sebagai disinterested scientist
Peneliti netral, tidak mempunyai kepentingan dengan objek yang diteliti.
Hanya melaporkan secara objektif fakta atau fenomena tersebut tanpa ada
kepentingan subjektif peneliti
Peneliti sebagai passionate participant.
Peneliti berperan sebagai fasilitator, merekonstruksi dan
menceritakan kembali bagaimana individu atau aktor sosial
Peneliti sebagai advokat dan aktivis.
Peneliti berpihak, mempunyai posisi tertentu dengan objek yang diteliti.
Peneliti
memperjuangkan nilai-nilai dan melakukan kritik sosial.
memahami realitas dengan cara yang beragam.
Positivistik Post-
Positivistik
Konstruktivis Kritis
Prediksi dan kontrol Tujuan penelitian adalah melakukan prediksi dan kontrol.
Pengetahuan memungkinkan kita menguasai dan
mengendalikan peristiwa.
Peneliti harus bisa
menemukan hukum-hukum tertentu
(misalnya keterkaitan antar variabel) sehingga perilaku, sikap bisa
diprediksikan.
Jika ada A, muncul B.
Eksplanasi Tujuan penelitian menemukan keteraturan (persamaan, pola-pola perilaku atau sikap) untuk eksplanasi
Rekonstruksi realitas sosial Tujuan
penelitian adalah
menggambarkan bagaimana realitas
dipahami oleh subjek atau individu.
Realitas
beragam sesuai dengan
konstruksi dari individu atau subjek, sehingga menjadi tugas peneliti
menggambarkan keragaman pemahaman tersebut.
Transformasi, emansipasi dan pemberdayaan sosial
Tujuan
penelitian adalah untuk
penyadaran publik. Tugas peneliti adalah memberikan pemahaman (lewat hasil penelitian) bagaimana fenomena tertentu terbentuk oleh kekuatan yang ada dalam masyarakat.
Sumber: Disarikan dari Hidayat (2005); Neuman (2011: 119); Lincoln & Guba (2005: 193-196); dan Corbetta (2003: 4).
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang. Penelitian ini menggunakan metode analisis secara sistematis terhadap dokumen-dokumen sebagai sumber data (Riyanto, 1996).
A. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Obyek penelitian adalah dokumen asli hasil penelitian mahasiswa atau skripsi selama 5 (lima) tahun terakhir sebanyak 298 judul dengan rincian sebagai berikut: Tahun 2017 sebanyak 23 judul; tahun 2018 sebanyak 27 judul; tahun 2019 sebanyak 76 judul; tahun 2020 sebanyak 65 judul; dan tahun 2021 sebanyak 107 judul.
B. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode, yaitu observasi, wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD). Pertama, metode observasi dimana periset hanya bertindak mengamati tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diriset baik kehadirannya diketahui atau tidak. Observasi ini dibutuhkan periset untuk mengamati penyebaran beserta konfirmasi jika informasi tersebut adalah hoax dan perilaku penyebaran informasi informan penelitian. Widoyoko (2014:46) mengemukakan, observasi merupakan “pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian”. Sugiyono (2014:145) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.
Pada penelitian ini penulis cenderung menggunakan observasi seperti yang dikemukakan Widoyoko, dimana peneliti mengamati dan melakukan pencatatan terhadap objek penelitian.
Kedua, metode wawancara mendalam, di mana peneliti melakukan kegiatan wawancara terus-menerus untuk menggali informasi dari responden, terutama untuk memahami kecenderungan mahasiswa prodi KPI dalam menyusun skripsi atau tugas akhir. Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015:72) wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan menggunakan jenis angket terbuka, di mana responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif jawaban yang diberikan periset.
Ketiga, melakukan triangulasi sumber. Trianggulasi merupakan cara yang digunakan untuk meningkatkan validitas dalam penelitian. Trianggulasi tidak
sekedar menilai kebenaran data, akan tetapi juga untuk menyelidiki validitas tafsiran kita mengenai data itu, karena itu trianggulasi harus bersifat reflektif (Nasution, 1988: 116). Terdapat empat macam teknik trianggulasi, yaitu trianggulasi data atau sumber, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologis, dan trianggulasi teoretis. Dari beberapa teknik trianggulasi yang ada, peneliti menggunakan trianggulasi sumber atau trianggulasi data. Proses pengumpulan data, peneliti menggunakan beragam sumber data yang berbeda. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2001: 178).
Salah satu bentuk trianggulasi sumber atau data dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah. Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan kecenderungan penelitian skripsi mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan ilmu Iomunikasi UIN Imam Bonjol Padang.
Istilah kelompok diskusi terarah atau (FGD) saat ini sangat populer dan banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian sosial.
Pengambilan data kualitatif melalui FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki informan. FGD memungkinkan peneliti dan informan berdiskusi intensif dan tidak kaku dalam membahas isu-isu yang sangat spesifik.
Menurut Henning dan Coloumbia (1990), diskusi kelompok terarah (FGD) adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan dengan topik diskusi, dalam hal ini terkait dengan penyebaran informasi hoax melalui aplikasi pesan instan yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Setiap penelitian membutuhkan adanya standar untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenaran terhadap hasil penelitian tersebut. Di dalam penelitian kualitatif, standar tersebut sering disebut dengan keabsahan data (trustworthiness).
Pengecekan keabsahan data (trustworthiness) merupakan suatu langkah untuk mengurangi kesalahan dalam proses perolehan data penelitian yang tentunya berefek kepada kevalidan hasil akhir suatu penelitian. Pengecekan keabsahan data
(trustworthiness) ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya secara ilmiah serta memenuhi tingkat kredibilitas tinggi.
Penelitian kualitatif dapat dinyatakan sah apabila memiliki tingkat kepercayaan (Credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). (Saryono & Anggraeni, 2013:72) Berdasarkan keempat syarat tersebut, uji keabsahan data dalam penelitian ini selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepercayaan (Credibility)
Apakah proses data hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya.
Kredibilitas merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informasi (Saryono & Anggraeni, 2013:72).
Keabsahan data (trustworthiness) dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan kriteria derajat kepercayaan (credibilitas). Derajat kepercayaan data ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apakah data-data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan atau tidak. Derajat kepercayaan (credibilitas) data diperiksa melalui kelengkapan data yang diperoleh dari berbagai sumber.
2. Keteralihan (transferability)
Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain?.
Kriteria ini digunakan untuk memenuhi kriteria bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks (setting) tertentu dapat ditransfer ke subjek lain yang memiliki tripologi yang sama (Saryono & Anggraeni, 2013:73).
Untuk mendapatkan derajat transferability yang tinggi tergantung pada kemampuan peneliti dalam mengangkat makna-makna esensial temuan penelitiannya dan melakukan refleksi serta analisis kritis yang ditujukan dalam pembahasan penelitian. Adapun penelitian yang memenuhi transferability yakni apabila pembaca mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu hasil penelitian dapat dilakukan transferability. Nilai transferability tinggi senantiasa dicari orang lain untuk dirujuk, dicontoh, dipelajari lebih lanjut, dan selanjutnya dapat diterapkan di tempat lain.
Transferability dalam penelitian ini dipaparkan melalui uraian secara rinci. Pengujian transferability dalam penelitian ini bertujuan agar orang lain dapat memahami hasil penelitian terkait dengan kecenderungan penelitian skripsi mahasiswa, sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian ini pada prodi lain.
3. Kebergantungan (dependability)
Apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika
membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penetilian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek: apakah peneliti sudah cukup hati-hati, apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan penginterpretasiannya. Teknik terbaik yang digunakan adalah dependability audit dengan meminta dependent dan independent auditor untuk mereview aktifitas peneliti. Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti di hadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden (Saryono & Anggraeni, 2013:73).
Teknik ini bertujuan untuk membuktikan bahwa hasil penelitian ini dapat mencerminkan kemantapan dan konsistensi dalam keseluruhan proses penelitian, baik dalam kegiatan pengumpulan data, interpretasi temuan maupun dalam melaporkan hasil penelitian. Uji kebergantungan (dependability) dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan audit terhadap keseluruhan proses penelitian dengan mereview atau mengkritisi hasil penelitian
4. Kepastian (confirmability)
Apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Konfirmabilitas merupakan kriteria untuk menilai bermutu tidaknya hasil penelitian. Jika dependabilitas digunakan untuk menilai kualitas dari proses yang ditempuh oleh peneliti, maka konfirmabilitas untuk menilai kualitas hasil penelitian (Saryono &
Anggraeni, 2013:74).
Standar confirmability di sini artinya, seorang peneliti melaporkan hasil penelitian karena ia telah melakukan serangkaian kegiatan penelitian di lapangan. Uji kepastian (confirmability) diperlukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh obyektif atau tidak. Hal ini tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan pendapat dan temuan peneliti. Jika telah disepakati oleh beberapa atau banyak orang dapat dikatakan obyektif, namun penekanannya tetap pada datanya. Untuk menentukan kepastian data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkonfirmasikan data dengan para informan kunci (key informant).
Untuk menjaga kebenaran dan obyektivitas hasil penelitian perlu melakukan audit trail. Audit trail adalah melakukan pemeriksaan terhadap data guna meyakinkan bahwa hal-hal yang dilaporkan memang demikian adanya sehingga bisa dilacak ataupun diikuti (Moleong, 2005:127). Audit trail dapat dipenuhi dengan cara: menyusun catatan lapangan (field notes); menyusun deskripsi data; analisis, sintesis, dan tafsiran/pemaknaan; serta melaporkan
proses pengumpulan data.
D. Teknik pengolahan data
Teknik pengolahan data menjelaskan prosedur pengolahan dan analisis data sesuai dengan pendekatan yang dilakukan. Karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka teknik pengolahan data dilakukan dengan menguraikan data dalam bentuk kalimat yang teratur, terstruktur, logis dan efektif sehingga memudahkan dalam menginterpretasi data. Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data adalah:
1. Editing (Pemeriksaan data)
Editing adalah meneliti data-data yang telah diperoleh, terutama dari kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, kejelasan makna, kesesuaian dan relevansinya dengan data yang lain. (Abu Achmadi & Cholid Narkubo, 2005: 85) Dalam penelitian ini, peneliti melakukan proses editing terhadap hasil wawancara terhadap mahasiswa yang sedang melakukan penelitian atau penulisan skripsi serta beberapa rujukan yang peneliti gunakan dalam menyusun penelitian ini.
2. Classifying (Klasifikasi)
Classifying adalah proses pengelompokan semua data baik yang berasal dari hasil wawancara dengan subyek penelitian, pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan atau observsi. Seluruh data yang didapat tersebut dibaca dan ditelaah secara mendalam, kemudian digolongkan sesuai kebutuhan (Moleong, 1993:104-105) Hal ini dilakukan agar data yang telah diperoleh menjadi mudah dibaca dan dipahami, serta memberikan informasi yang objektif yang diperlukan oleh peneliti. Kemudian data- data tersebut dipilah dalam bagian-bagian yang memiliki persamaan berdasarkan data yang diperoleh pada saat wawancara dan data yang diperoleh melalui referensi.
3. Verifying (Verifikasi)
Verifying adalah proses memeriksa data dan informasi yang telah didapat dari lapangan agar validitas data dapat diakui dan digunakan dalam penelitian (Nana Saudjana dan Ahwal Kusuma, 2002:84). Selanjutnya adalah dengan mengkonfirmasi ulang dengan menyerahkan data yang sudah didapat dari subyek penelitian, dalam hal ini mahasiswa yang sedang menulis skripsi di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa data yang didapat adalah benar-benar valid dan tidak ada manipulasi.
4. Analyzing (Analisis)
Analisis data yaitu mengelompokkan data dengan mempelajari data kemudian memilah data-data yang telah dikumpulkan untuk mencari data-data penting mana yang harus dipelajari. Menurut Bogdan dan Taylor, analisa data adalah proses merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide tersebut (Syaifullah, 2006: 59)
5. Concluding (Membuat kesimpulan)
Selanjutnya adalah kesimpulan, yaitu adalah langkah terakhir dalam proses pengolahan data. Kesimpulan inilah yang nantinya akan menjadi sebuah data terkait dengan objek penelitian penulis. Hal ini disebut dengan istilah concluding, yaitu kesimpulan atas proses pengolahan data yang terdiri dari empat proses sebelumnya:
editing, classifying, verifying analyzing
Penelitian ini diharapkan membantu Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam mengarahkan mahasiswa terhadap penelitian yang akan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi penumpukan topik masalah dan kesamaan kajian dalam penulisan skripsi mahasiswa. Dari penelitian ini juga Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dapat melihat hasil pemetaan karya ilmiah dalam berbagai kajian penelitian yang telah dilakukan mahasiswa KPI yang bisa dijadikan bahan akreditasi jurusan.kemudian, bidang apa saja yang paling banyak diteliti mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK selama kurun 5 tahun terakhir; serta isu penelitian mana saja yang masih bisa dijadikan penelitian lanjutan pada skripsi yang sudah ada.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), merupakan prodi tertua pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.
Prodi KPI merupakan disiplin minor dari rumpun keilmuan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Prodi KPI ada semenjak Fakultas Dakwah berdiri, yang pada awalnya bernama jurusan PPAI (Penerangan dan Peyiaran Agama Islam).
Cikal bakal jurusan KPI adalah Jurusan Tabligh dan Penyiaran, yang ada semenjak awal Fakultas Dakwah berdiri tahun 1960 s/d tahun 1970.
Semenjak berdri pada tahun 4 September 1968, jumlah jurusan pada Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup signifikan. Pada awalnya, Fakultas Dakwah memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Tabligh dan Penyiaran dan jurusan Jurusan Agama dan Kepercayaan. Sekarang Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi memiliki empat jurusan setingkat strata satu (S.1)
Berikut sekilas perkembangan jurusan pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang semenjak berdiri hingga sekarang.
Tahun 1970, sesuai Keputusan Muker di Ciloto, Fakultas Dakwah masih memiliki dua jurasan:
a. Jurusan Tabligh dan Penyiaran b. Jurusan Agama dan Kepercayaan
Tahun 1974, berdasarkan keputusan Dirjen Bimas Islam Fakultas Dakwah memiliki satu jurusan, yaitu hanya Jurusan Dakwah. Hal ini sesuai dengan Keputusan Dirjen Bimas Islam No. Kep./D.VI/218/74.
Tahun 1982 sampai tahun 1996, sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RI No. 97/1982, kembali Fakultas Dakwah memiliki dua jurusan, yaitu:
a. Jurusan Penerangan dan Peyiaran Islam (PPAI) b. Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat (BPM)
1996 sampai tahun 1998, Fakultas Dakwah telah memiliki satu jurusan baru yaitu Jurusan Manajamen Dakwah Islam, sehingga ada tiga jurusan yang diakui secara resmi, yakni:
a. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) b. Bimbingan Penyuluhan Masyarakat (BPM) c. Manajemen Dakwah Islam (MDI)
1998 sampai 2010, sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Nomor E/153/1999, tanggal 29 Juni 1999, tentang kejuruan dan konsentrasi di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Fakultas Dakwah berhasil menambah satu lagi jurusan baru setingkat strata 1 (S1) dan 1 jurusan setingkat diploma (D3). Dengan demikian
fakultas Dakwah memiliki empat jurusan setingkat strata satu (S1) dan satu konsentrasi setingkat diploma (D3), antara lain:
a. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) - S1 b. Bimbingan Penyuluhan Masyarakat (BPM) - S1 c. Manajemen Dakwah Islam (MDI) - S1
d. Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) e. Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat - D3
Tahun 2011 sampai awal 2012, Program D 3 Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat (Public Relations) menjadi konsentrasi Jurnalistik setingkat strata satu (S1) dengan SK Rektor IAIN Imam Bonjol Padang dan pada tahun 2012. Kemudian berdasarkan SK Dirjen Dj.I/Dt.I.Iv/PP.00.9.2012, terjadi beberapa perubahan nama pada jurusan dan prodi, di antaranya Bimbingan Penyuluhan Masyarakat (BPM) menjadi Bimbingan Konseling Islam (BKI), Manajemen Dakwah Islam (MDI) menjadi Manajemen Dakwah (MD), dan Jurnalistik dan Humas (JH) menjadi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), maka Fakultas Dakwah memiliki empat jurusan setingkat strata satu (S1), yaitu:
1. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 2. Bimbingan Konseling Islam (BKIM) 3. Manajemen Dakwah (MD)
4. Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)
Pada tanggal 15 September 2020, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi mengeluarkan keputusan dengan nomor: 5553/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/IX/2020 menyatakan bahwa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang memenuhi peringkat akreditasi dengan nilai B.
Visi
Menjadi jurusan yang kompetitif dalam menghasilkan ilmuan dan praktisi dakwah di bidang komunikasi dan penyiaran Islam di tahun 2037
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam pengembangan ilmu dakwah dan ilmu komunikasi.
2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian di berbagai bidang kajian dakwah dan komunikasi.
3. Meningkatkan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang dakwah dan komunikasi
4. Menjalin jaringan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pencapaian visi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Tujuan
Sesuai dengan visi, misi di atas, maka Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam bertujuan untuk:
1. Menghasilkan lulusan dalam bidang Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang memiliki kemampuan komunikasi/ retorika baik melalui mimbar maupun medial elektronik;
2. Menghasilkan sarjana muslim yang religius, populis dan professional serta memahami dinamika dakwah dan komunikasi penyiaran Islam;
3. Menghasilkan sarjana muslim yang memiliki kemampuan akademik dan profesional dalam membaca dan menganalisis realitas masyarakat berbasis media informasi;
4. Mendidik juru dakwah untuk memiliki wawasan keislaman dan mampu mentransformasikannya kepada masyarakat dengan cara-cara yang bijak, santun dan komunikatif.
B. Kecenderungan Penelitian Skripsi Mahasiswa Prodi KPI FDIK Ditinjau dari Jenis Penelitian, Fokus Kajian, dan Subjek Penelitian
Sampai pada tahun 2021 jumlah mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang terdaftar (aktif mengikuti kegiatan akademik) adalah sebanyak 521 orang. Angkatan 2021: 123 orang; angkatan 2020: 89 orang;
angkatan 2019: 100 orang; angkatan 2018: 103 orang; angkatan 2017: 88 orang;
angkatan 2016 masih tersisa 15 orang, dan angkatan 2015 masih tersisa 3 orang.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh dari bagian administrasi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, diperoleh jumlah skripsi mahasiswa yang menulis skripsi pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebanyak 298 dengan rincian sebagaimana pada Tabel 1.
Tahun Jumlah Skripsi
Tahun 2017 23
Tahun 2018 27
Tahun 2019 76
Tahun 2020 65
Tahun 2021 107
Tabel 1.
Penyebaran skripsi mahasiswa yang diamati dari tahun 2017 - 2021
Tema Pokok Tema sebagai satu gagasan, pikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastra dan terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema dalam sesebuah cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai dibaca. Selain itu, tema dapat dikesan melalui: perwatakan watak-watak dalam sesebuah cerita, peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilainilai kemanusian dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita. Persoalan-persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya secara keseluruhan. cerita diselesaikan, semuanya menentukan
rupa tema yang dikemukakan oleh pengarang.
Tema skripsi merupakan satu ide gagasan yang membahas tentang persoalan utama suatu karya ilmiah sebagai syarat memperoleh kesarjanaan di bidang ilmu komunikasi dan penyiaran Islam. Tema komunikasi mencakup gagasan menyeluruh tentang proses pertukaran pesan atau informasi. Informasi secara sederhana merupakan isi dari proses komunikasi, isi komunikasi itu bisa bersifat informasi-sosial, budaya, pengetahuan, hiburan, dan sebagainya. Proses itu berlangsung dalam tujuh komponen yang berurutan, oleh Schramm (1982) yang dikutip Straubhaar dan LaRose (1997:7) terdiri dari: sumber (source); pemula komunikasi; pesan (message); isi komunikasi atau informasi yang dipertukarkan;
penyandi (encoder); penerjemah pesan dalam bentuk yang dapat dikomunikasikan, saluran (channel); medium atau sistem transmisi sejumlah pesan dari suatu tempat ke tempat lain; penyandi-balik (decoder); proses penerjemahan balik; penerima (reciever); sasaran komunikasi; dan umpan balik (feedback); mekanisme antara sumber dan penerima yang digunakan untuk mengatur alur komunikasi, dan gangguan/hambatan (noise); kesalahan atau gangguan yang tidak diinginkan di kenal sejak pertukaran informasi. Tema pokok penelitian skripsi mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam mulai 2017 s/d 2021 di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 12 kategori tema pokok yang berbasis pada kajian komunikasi, maka yang paling tinggi persentasenya adalah Komunikasi Massa/Jurnalistik, yakni xxx
%, disusul dengan komunikasi interpersonal sebanayak xxx %.
No Tema Jumlah Persentase
1 Komunikasi Massa/ Jurnalistik 2 Public Relations/ kehumasan 3 Strategi dan Perencanaan
Komunikasi
4 Komunikasi Interpersonal
5 Komunikasi Pemasaran/ Periklanan 6 Komuniksi Organisasi
7 Media Baru (internet/online) 8 Komunikasi Antarbudaya 9 Komunikasi Politik
10 Komunikasi Pembangunan 11 Komunikasi Kelompok 12 Komunikasi Pembelajaran
Tabel 2.
Distribusi Kecenderungan Ruang Lingkup Komunikasi pada Penulisan Skripsi Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol Padang Tahun 2017 s/d 2011 Sedang proses pengolahan data ...
Sub Tema (Isu)
Dari data yang berhasil dikumpulkan tentang sub-tema (Isu) yang diangkat para mahasiswa S1 prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk penulisan skripsinya, diperoleh gambaran bahwa isu yang paling menonjol adalah: 1. Xxx; 2. Xxx; 3. Xxx; 4. Xxx ; ...
Dilihat dari trend waktu dari tahun 2017 sampai tahun 2021, mahasiswa jurusan KPI memiliki kecenderungan terhadap isu-isu xxx dengan frekuensi ....
Metode Riset
Dari Tabel xxx diperoleh gambaran bahwa selama tahun 2017 sampai 2021, mahasiswa program Komunikasi dan Penyiaran Islam pada umumnya memakai metode xxx sebagai metode penelitian yang paling mendominasi dalam penulisan skripsinya, sebesar xxx %. Selanjutnya disusul dengan xxx sebanyak xxx%. Sedangkan Analisis Isi sebanyak xxx%. Dari analisis ini maka yang terbanyak digunakan adalah ...
Metode Riset 2017 2018 2019 2020 2021 Jml % Eksperimen
Survey (Field Research) Analisis Isi
a. Semiotika b. Analisis Framing c. Studi Wacana (Tekstual) d. Analisis Wacana Kritis e. Analisis Retorika f. Analisis Ideolog Studi Kasus Etnografi
Karya Produk Media (Televisi, Radio, dan Majalah
TOTAL
Tabel 3.
Distribusi Kecenderungan Metode Riset pada Penulisan Skripsi Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol Padang Tahun 2017 s/d 2011
Metode Analisis Data
Metode Analisis Data 2017 2018 2019 2020 2021 Jml % Metode Kualitatif
Metode Kuantitatif Metode Mixing
Tabel 4.
Distribusi Kecenderungan Metode Analisis Data pada Penulisan Skripsi Mahasiswa Prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK UIN Imam Bonjol Padang Tahun 2017 s/d 2011
Mengenai metode analisis data, dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa metode analisis data yang digunakan mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, masih didominasi metode kualitatif dengan persentase sebanyak xxx %, sementara yang memakai analsis kuantitatif hanya xxx %. Selanjutnya
C. Kecenderungan Bidang Kajian dan Metodologi Penelitian Skripsi Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDIK selama kurun 5 tahun terakhir
Kecenderungan bidang kajian skripsi mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 5 tahun terakhir
Bidang Kajian 2017 2018 2019 2020 2021 Jml %
Ilmu Kedakwahan 3 6 10 17 21 57 19,13
Ilmu Komunikasi 20 21 66 48 86 241 80,87
Ilmu Lainnya 0 0 0 0 0 0 0,00
TOTAL 23 27 76 65 107 298
Sedang proses analisis
D. Isu penelitian yang masih bisa dijadikan penelitian lanjutan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005 Cangara, Hafied, dkk. (2013). “Analisis Kecenderungan Tema dan Metode Riset Skripsi Sarjana (S1) dan Tesis Magister (S2) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Tahun 2007 2011” Jurnal Komunikasi Kareba,Vol. 2 Nomor 2 Tahun 2013
Failasuf, Chakam. (2015). “Analisis Kecenderungan Penelitian Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta”
Al-Ma'rifah. 12. 70. 10.21009/ALMAKRIFAH.12.01.07
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
Emzir, (2010). Metodologi Penelitian Analisis Data, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi, (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Silalahi, Ulber, (2010). Metode Penelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama
Onong Uchjana Effendy, (2002). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian komunikasi : Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012
Kriyantono, Rachmat. Teknik Riset Komunikasi : Disertasi contoh Praktis riset Media, Public Relations, Advertasing, komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran.
Jakarta:Prenada Media, 2008
Nur’aini & Aritsya, “Analisis Kecenderungan Penelitian Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Sukabumi Tahun Akademik 2014-2015” Jurnal e-DuMath Vol. 2 Nomor 1, Tahun 2016.
ROAD MAP PENELITIAN
ANALISIS KECENDERUNGAN PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWAJURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN IMAM BONJOL PADANG
Tahapan Penelitian
Kegiatan Penelitian
Mei 2021 Minggu ke-
Juni 2021 Minggu ke-
Juli 2021 Minggu ke-
Agust. 2021 Minggu ke-
Sept. 2021 Minggu ke-
Okt.2021 Minggu ke-
Nov, 2021 Minggu ke-
Desm. 2021 Minggu ke- 1 2 3 4 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 PERENCAN
AAN
PENELITIA N
Pembuatan Abstrak dan Proposal Penelitian
Diskusi Proposal Penelitian
Pengajuan Propoal Penelitian
Ujian Proposal Penelitian
Penyempurnaan Proposal Penelitian
PELAKASA NAAN PENELITIA N
Pengumpulan Data dan Referensi
Penyusunan Data dan Analisis Data Tahap I
Pelaksanaan Riset
Analisis Data Tahap II
PELAPORA N
Penyusunan Hasil Penelitian Sementara (InterimReport)
Presentasi Laporan Akhir
1