• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pusat perbelanjaan di kota-kota besar seperti Jakarta saat ini bukan sekedar tempat transaksi ekonomi, melainkan juga sebagai jantung kehidupan masyarakat urban. Di antara gerai-gerai mewah dan barang-barang konsumsi gaya hidup, berbagai kegiatan berlangsung setiap hari di mall. Mall atau pusat perbelanjaan adalah suatu tempat berkumpulnya para peritel yang mampu menjual aneka barang dan jasa yang dibutuhkan pribadi dan rumah tangga (Ma’ruf, 2005: 79).

Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula pusat-pusat perbelanjaan modern (mall). Terutama di kota-kota besarseperti Jakarta, banyaknya mall yang berdiri maka semakin banyak pula upaya untuk menarik customer agar datang ke mall. Kota Tangerang Selatan yang notabene bersebelahan

dengan Kota Jakarta dengan tingkat pertumbuhan ekonominya yang cukup tinggi, tidak lepas dari sasaran para investor untuk berinvestasi di Kota Tangerang Selatan.

Salah satu investasi yang menjanjikan di kota-kota besar Indonesia seperti di Kota Tangerang Selatan adalah dibidang pusat perbelanjaan. Pertumbuhan pusat- pusat perbelanjaan di Kota Tangerang Selatan menjadi indikator meningkatnya struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan dan perubahan pola budaya berbelanja dari pola budaya konvensional kepada pola belanja modern.

Pusat perbelanjaan seperti mall saat ini tidak hanya digunakan sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari saja, namun lebih dari itu pusat perbelanjaan juga dapat dijadikan pusat rekreasi keluarga atau rekreasi kuliner. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan modern di Kota Tangerang Selatan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Tangerang Selatan.

Konsep yang sekarang ini banyak diambil oleh mall-mall di Jakarta adalah one stop shopping and entertainment. Entertainment yang menjadi salah satu daya

pikat orang untuk datang ke mall. Konsep one stop shopping and entertainment pun diambil oleh salah satu mall yang beradadi kawasan Tangerang yaitu Teraskota Entertainment Center dengan tagline “Your Cozymunity Place”.

Teraskota berkomitmen untuk menjadi pusat hiburan yang menyediakan

hiburan terlengkap yang mampu memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat

(2)

akan adanya hiburan. Selain membantu siklus perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan, keberadaan dan pertumbuhan pembangunan mall yang pesat juga dapat menimbulkan kerugian, salah satunya membuat fungsi taman kota hilang. Kawasan yang seharusnya menjadi resapan air dan ruang terbuka hijau berubah menjadi kawasan bisnis dan juga pembangunan mall tersebut dapat menyebabkan kemacetan.

Pertumbuhan mall dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada bulan September 2013 yang lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa sudah ada sekitar 173 unit mall di Ibukota. Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield, Arief Rahardjo mengatakan mall ditahun 2013 sudah

berdiri dilahan seluas 3.920.618 m

2

. Kawasan Jakarta Selatan merupakan penyumbang terbesar yaitu 21,8% atau sekitar 854.700m

2

(Yahoo News Indonesia, 2013).

Bahkan menurut data yang dilansir oleh Cushman dan Wakefield tiap tahunnya jumlah mall tumbuh 3,9%. Associate Director Commercial Real Estate (Colliers) Indonesia, Ferry Salanto mengatakan pembangunan mall ditahun 2014 dan 2015 juga lebih banyak terkonsentrasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Yang mengejutkan adalah wilayah Bekasi dan Tangerang. Kawasan ini menjadi penyumbang terbesar masing-masing 35% dan 37% (Yahoo News Indonesia, 2013).

Pesatnya perkembangan pusat perbelanjaan khususnya di wilayah BSD dan Serpong menyebabkan terjadinya kompetisi yang kuat dalam bisnis ini. Para pengelola mall harus melakukan berbagai strategi promosi untuk mempertahankan brand awareness dari mall tersebut. Salah satunya yaitu melalui penerapan strategi

komunikasi pada Mall Teraskota. Melalui penerapan strategi komunikasi dan pemilihan media promosi yang tepat diharapkan mampu membangun ekuitas serta mempertahankan kesadaran akan merek yang ada.

Dikarenakan begitu banyaknya pembangunan mall di kawasan Tangerang dan masyarakat merupakan bagian terpenting dalam keberadaan suatu mall, sehingga dibutuhkan suatu promosi dan pengetahuan yang berkelanjutan dengan masyarakat agar dapat mempertahankan masyarakat yang loyal dari antara banyaknya mall di kawasan Tangerang.

Dari data yang didapatkan, Teraskota memiliki traffic pengunjung yang tidak

kalah dengan mall lainnya. Data pengunjung dari bulan Maret 2014 tercatat ada

25.868 unit kendaraan roda dua dan 67.410 kendaraan roda empat yang mengunjungi

Teraskota, dibulan April 2014 tercatat ada 26.296 kendaraan roda dua dan 66.022

(3)

kendaraan roda empat yang mengunjungi Teraskota, serta di bulan Mei 2014 ada 25.979 kendaraan roda dua dan 68.930 kendaraan roda empat yang mengunjungi Teraskota (Teraskota Entertainment Center, 2014).

Mall yang baru berdiri selama lima tahun, Teraskota Entertainment Center yang lebih mengedepankan lifestyle mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan lain yang berada dikawasan BSD City dan Serpong. Departemen Event & Promotionyang menjalankan fungsi-fungsi public relations juga mempunyai peran yang sangat penting dalam perencanaan dan pengimplementasian strategi komunikasi yang dilakukan oleh Teraskota. Alasan inilah yang membuat pemilihan Teraskota sebagai tempat melaksanakan penelitian.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus penelitian ini adalah strategi komunikasii Mall Teraskota untuk mempertahankan brand awareness pada periode Maret 2014 – Mei 2014.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1) Bagaimana strategi komunikasi Mall Teraskota untuk mempertahankan brand awareness ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh Mall Teraskota untuk mempertahankan brand awareness.

1.4.2 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Akademis

a) Penelitian ini manfaatnya untuk mengembangkan suatu Ilmu Komunikasi, khususnya peran public relations dalam menjalankan suatu strategi komunikasi.

b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik

untuk Ilmu Komunikasi, bagaimana membuat suatu strategi

komunikasi yang dapat mempertahankan kesadaran masyarakat

(4)

akan suatu brand serta melalui strategi tersebut, dapat membangun ekuitas merek serta meningkatkan jumlah pengunjung yang loyal.

2) Manfaat Praktis

a) Manfaat praktis, khususnya untuk objek penelitian yaitu Mall Teraskota sebagai mall yang telah mengizinkan mall nya sebagai objek penelitian. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Mall Teraskota agar dapat lebih maksimal dalam melakukan suatu strategi.

b) Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan peran public relations pada Mall Teraskota, karena keberadaan public relations sangat membantu jalannya suatu perusahaan.

3) Manfaat Sosial

a) Manfaat sosial merupakan kegunaan bagi masyarakat, agar bisa melihat akan pentingnya peranan public relations dalam setiap institusi perusahaan/tempat hiburan (mall).

b) Pentingnya strategi komunikasi yang dilakukan oleh Mall Teraskota yang dapat mempertahankan brand awareness dan jumlah pengunjung yang loyal.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian untuk memperoleh gambaran isi dari skripsi ini akan diuraikan sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini, akan disajikan gambaran umum mengenai latar belakang masalah yang

ada, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian yang

terdiri dari manfaat akademis, manfaat praktis dan manfaat sosial, serta sistematika

penulisan yang terdiri dari ringkasan dari setiap bab, serta alasan memilih perusahaan

sebagai objek penelitian.

(5)

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini, membahas beberapa teori yang mendukung penelitian, yaitu komunikasi, perencanaan strategi komunikasi, brand, branding, membangun merek yang kuat, dan event. Teori yang digunakan akan dibedakan menjadi teori umum dan teori khusus.

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini, akan dibahas tentang pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan,tipe penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data (primer dan sekunder) dan metode pengumpulan datanya, teknik analisis data yang meliputi reduksi data, display data dan interpretasi data, serta teknik keabsahan data yang digunakan dengan triangulasi sumber.

BAB 4 : HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, akan dibahas mengenai profil perusahaan dan hasil penelitian yang diperoleh. Dari pertanyaan penelitian diperoleh hasil bahwa Mall Teraskota dalam upayanya mempertahankan citra perusahaan dengan menggunakan perencanaan strategi komunikasi.

BAB 5 : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta membahas mengenai

saran yang meliputi saran akademis dan saran praktis. Saran akademis dapat

dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya, dan saran praktis untuk diberikan

kepada pihak Teraskota Entertainment Center agar ke depan bisa menjadi lebih baik.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan