• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN KOPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN KOPI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HAMA PENYAKIT UTAMA TANAMAN KOPI

(2)

Hama penyakit utama tanaman kopi  Penggerek buah kopi (coffee berry borer =

CPB).  Penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B. et Br.)  Nematoda parasit (Pratylenchus coffeae, Radhoholus similis dan Meloydogyne sp.)  Jamur akar

Penggerek Buah Kopi CPB = Coffee Berry Borer)  Peneyebab : Hypothenemus hampei (

Coleoptera, Scolytidae  Biologi dan Gejala Serangan  Serangga dewasa berwarna hitam atau hitam kecoklatan.  Serangga dewasa (imago) betina berukuran panjang sekitar 2 mm dan jantan 1,3 mm. Serangga jantan tidak dapat terbang  Serangga betina aktif terbang pada sore hari.

Serangga PBKo  Siklus hidup H.Hampei.

Penggerek Buah Kopi  Serangga betina meletakkan telur pada buah 

   

kopi yang bijinya mulai mengeras. Telur menetas menjadi prepupa setelah 5 – 9 hari. Stadium pre pupa : 2 – 5 hari. Stadium pupa : 6 – 10 hari. Imago betina dapat hidup selama 150 – 160 hari. Imago jantan maksimum dapat hidup selama 103 hari

Gejala serangan  Serangga hama

masuk kedalam buah kopi melalui ujung buah bagian tengah di dekat diskus.  Buah yang terserang apabila dilihat dari dekat tampak berlubang.

Penggerek Buah Kopi  Serangan berat pada

buah muda menyebabkan buah mengering dan gugur.  Serangan ringan menyebabkan buah masak tidak sempurna.

Penggerek Buah Kopi  Buah yang terserang

ringan pada saat buah hampir tua, biasanya masih dapat berkembang dan masak normal.

Gejala serangan  Serangan berat pada

buah yang cukup tua menyebabkan bagian dalam biji rusak sedangkan dari luar buah tetap berkembang nornal.

Penggerek Buah Kopi  Serangan ringan

menyebabkan biji kopi cacat berlubang dan bermutu rendah.

Pengendalian Pengendalian hama PBKo dapat dilakukan secara :  Kultur teknis = sanitasi  Hayati

= Menggunakan musuh alami.  Perangkap (Trapping)= Menangkap serangga dewasa betina.

Pengendalian  Tindakan sanitasi bertujuan meniadakan

(3)

makanan serangga hama selama jangka waktu tertentu (minimal 5 bulan) diantara dua masa panen kopi.

Teknik sanitasi yang biasa dilakukan :  Petik bubuk, yaitu mengawali panen dengan memetik semua buah yang terserang PBKo, dilakukan 15 – 30 hari menjelang panen besar.

Sanitasi  Lelesan, yaitu memungut semua buah kopi

yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang. Lelesan dilakukan pada akhir masa panen.

 Racutan, yaitu memetik seluruh buah yang

ada di pohon pada akhir panen.Semua buah hasil petik bubuk, lelesan dan racutan direndam dalam air panas  5 menit untuk mematikan serangga yang ada di dalam buah.

Pengendalian dengan perangkap  Berfungsi menarik dan

menangkap serangga betina.  Menggunakan senyawa atraktan (etanol + metanol) yang diletakkan di dalam perangkap (Trapping ).  Terbukti efektif untuk menurunkan populasi hama PBKo.

Pengendalian dengan perangkap .

 Brocap trap (Formulasi

oleh CIRAD, distribusi oleh Ecom). Kepadatan perangkap 24 Buah per hektar dan dipasang pada ketingian 1,60 m diatas tanah.

Pengendalian dengan perangkap  Hypotan (Formulasi

Puslit Kopi dan Kakao di Jember).  Perangkap dari botol bekas yang diberi 4 lubang lebih efektif dibanding corong ganda.

Pengaruh warna perangkap PBKo jUMLAH cbb yang tertangkap / minggu PBKo

Pengaruh brocap trap terhadap % serangan pbko Pemasangan perangkap  perangkap 24 Buah

per hektar dan dipasang pada ketingian 1,60 m diatas tanah.

Pola panen bulanan di Siborong borong

Pengendalian hayati  Menggunakan musuh alami serangga hama.

Hama PBKo di alam memiliki beberapa musuh alami.  Yang telah terbukti dapat digunakan untuk pengendalian adalah parasitoid Cephalonomia stephanoderis dan jamur Beauveria bassiana.

(4)

Efektifitas B. bassiana

Perkembangan B. bassiana pada buah kopi di lapangan

Aplikasi B. bassiana  Aplikasi B. bassiana dianjurkan dengan dosis

2,5 kg biakan jagung atau beras per ha per aplikasi.  Aplikasi pertama pada saat biji kopi mulai mengeras yaitu ketika hama bubuk buah mulai menyerang.  Aplikasi dilakukan sebanyak 3 kali dengan interval setiap bulan.

Aplikasi B. bassiana

NEMATODA PARASIT  Ada 3 ienis

Nematoda yang menyerang kopi arabika :  Pratylenchus coffeae, Radhoholus similis  Meloydogyne sp.

Gejala serangan  Tanaman yang

terserang menunjukkan gejala kerdil, daun menguning, gugur dan akhirnya merana.

Gejala serangan  Apabila dicabut,

sebagian besar akar serabut telah membusuk.

 Perakaran tanaman yang peka dan yang tahan

Penyebab serangan  Nematoda berukuran

sangat kecil dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x.

Pengendalian  Menggunakan

batang bawah tahan Nematoda :  Robusta klon BP 308  Diperbanyak dengan stek sambung.

Kopi robusta klon BP 308

Kopi robusta klon BP 308  Ciri-ciri daun bergelombang dengan tegas.

Penggunaan batang bawah tahan nematoda  Kecambah kopi

Excelsa digunakan untuk batang bawah.  Batang atas menggunakan kecambah kopi Arabika.

Pengendalian preventif  Tidak menanam tanaman sela yang

merupakan inang nematoda.  Pemberian pupuk organik (pupuk kandang, kulit kopi, kompos dll.) dalam jumlah cukup.

(5)

Uji ketahanan beberapa varietas kopi arabika terhadap nematoda

Pengendalian preventif  Tanaman yang

terserang berat dan sedang, sebaiknya dibongkar dan dibakar ditempat.  Tanah bekas tanaman terserang dibiarkan terbuka agar terkena sinar matahari langsung

PENYAKIT KARAT DAUN  Penyebab penyakit :

cendawan Hemileia vastatrix B. et Br  Penyakit ini merupakan penyakit utama tanaman kopi Arabika di seluruh dunia.

Gejala serangan  Pada bagian bawah

daun yang sakit timbul bercak, mula-mula berwarna kuning kemudian berubah menjadi kuning tua dan coklat.

 Pada permukaan

bercak terdapat urediospora seperti tepung berwarna oranye atau jingga.

Gejala serangan  Pada varietas yang

rentan serangan yang berat mengakibatkan daun gugur dan pohon menjadi gundul.

Pengendalian Menanam varietas tahan  S 795, Andungsari 1, Arabusta (Tim-Tim), Sigarar Utang.

 Benih / bibit harus

diambil dari sumber yang benar Pengendalian  menjaga kesehatan

tanaman, antara lain pemupukan berimbang, pemangkasan dan pohon pelindung yang cukup.

PENYAKIT JAMUR AKAR COKLAT

Penyebab penyakit  Disebabkan oleh jamur

Fomes noxius Corner. = Fomes lamaoensis Murr. = Phellinius lamaensis ( Murr. ) Heim.  Cendawan ini menyerang akar berbagai jenis tanaman, terutama pada leher akar dan akar tunggang.

Gejala serangan  Tanaman yang

terserang biasanya daunya mula-mula menguning kemudian layu secara mendadak dan serempak dan akhirnya mongering.

(6)

Gejala serangan  Akar tunggang

tertutup oleh kerak yang terdiri atas butirbutir tanah yang melekat kuat sehingga tidak mudah lepas walaupun dicuci.  Diantara butir-butir tanah tampak adanya anyaman miselia jamur berwarna coklat kehitaman.

Pengendalian  Membongkar

tanaman yang sakit, semua akar yang sakit sampai yang kecil–kecil harus diangkat, dikumpulkan kemudian dibakar.

Pengendalian  Lubang bekas pembongkaran dibiarkan

terbuka, diperlakukan dengan serbuk belerang 500 g per tanaman dan tidak ditanami kembali selama minimal satu tahun.

Pengendalian  Tanaman yang terserang ringan, bisa

dilakukan aplikasi kapur dan pupuk urea.  Kapur dengan dosis 200 g per pohon ditabur disekitar tanaman.  Urea sebanyak 60 g dilarutkan dalam 2 liter air dan disiramkan pada bahan kapur yang telah ditaburkan.

Pengendalian  Tanaman kopi yang belum terserang dapat

diaplikasi jamur Trichoderma coningii dan T. harzianum dengan dosis 200 g per tanaman (dalam biakan katul).

KUTU HIJAU DAN KUTU COKLAT Gejala serangan  Kutu hijau menyerang seluruh bagian tanaman kopi yang masih muda yaitu bunga, buah, daun, cabang dan batang yang masih berwarna hijau dengan cara menghisap cairannya.  Akibatnya bagian terserang menjadi kuning, tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan tunas dan cabang pendek dan tidak sehat.

Gejala serangan  Akibat lainya adalah

tumbuhnya cendawan embun jelaga akibat kotoran hama dan semut di permukaan daun.  Apabila prtumbuhan cendawan cukup tebal akan menggangu proses fotosintesis.

Serangga hama  Kutu Hijau ( Coccus

viridis ) dan kutu coklat ( Saesetia coffeae )  Merupakan hama sesewaktu pada kopi Arabika.  Penyebaran populasi kutu hijau dibantu oleh semut.

Serangga hama

Pengendalian  Pengaturan pohon

pelindung dan pemangkasan yang teratur untuk mengurangi kelembaban kebun.

Pengendalian Memanfaatkan musuh alami :  Predator Orcusjanthinus  Chilocorus melanopthalmus.

(7)

Penyakit jamur upas  Menyerang cabang dan

ranting tanaman.  Banyak ditemukan di areal kopi robusta di lampung dan Sumatera Selatan.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu penerimaan pesanan dengan metode Load Oriented Manufacturing Control (LOMC) dimana penentuan waktu penerimaan

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dipondok pesantren Iqra‟ pada tahun 2007 yang menjadi guru untuk mata pelajaran pondok adalah Azwar Munaf sendiri beserta

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Pupuk Kujang Cikampek juga telah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia

Terkait dengan tekanan populasi penduduk dan penurunan luas lahan untuk produksi pertanian, banyak negara menerapkan pertanian intensif dan diversifikasi untuk meningkatkan

Teknologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Meningkatkan Produksi Kacang hijau (Phaseollus radiatus L.. lRancangan yang

Telah berhasil dilakukan modifikasi permukaan elektrode karbon aktif monolit untuk sel superkapasitor dari kayu karet dengan metode aktivasi fisika dan kimia.. Penggunaan

Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat segala rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir dengan judul “Rancang