5 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian dahulu telah banyak meneliti tentang Strategi Pemasaran dan beragam tentang produk Bank. Penelitian terdahulu ini biasanya digunakan oleh penulis sebagai bahan pedoman dalam penelitin yang akan dilakukan untuk karya tulisnya. Berikut penelitian terdahulu yang digunakan sebagai penelitian Skripsi dan Tugas Akhir dalam pemenuhan program studi Sarjana maupun Ahli Madya.
1. Aditya Wira Yuda (2018) Mahasiswa Program Studi DIII Keuangan dan Perbankan Universitas Muhammadiyah Malang: “Strategi Pemasaran produk Tabungan Siklus Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. Cabang Pasuruan”. Hasil penelitian menemukan bahwa Strategi Pemasaran dengan menggunakan marketing mix seperti Product, Price, Place, Promotion dengan baik sehingga nasabah dapat meningkat.
2. Bertha Octavia Yolanda (2017) Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang: “Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Muamalat Haji Pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Denpasar”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Strategi Pemasaran walk-in dan Strategi Pemasaran visit. Selain itu juga menyediakan fasilitas yang nyaman dan keramahan karyawan sehingga menciptakan kesan yang baik untuk meningkatkan jumlah nasabah.
3. Rina Utami Fitriana (2010) Mahasiswi Program Studi Manajemen Pemasaran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta: “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Siklus Pada PT. BNI Syariah Cabang Surakarta”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan marketing mix seperti Product, Price, Place, Promotion dengan baik sehingga nasabah meningkat, tetapi masih ada beberapa kekurangan dan hambatan yang dialami yaitu seperti Sumber daya manusia yang kurang kompeten dan juga pengetahuan masyarakat yang kurang tentang tentang bank Syariah.
Ketiga penelitian dahulu yang telah dipaparkan di atas terdapat persamaan yaitu segi pembahasan, dan segi pemasaran yang sama – sama membahas tentang
strategi pemasaran produk Bank. Adapun yang membedakan dari tiga penelitian dahulu diatas yaitu tempat penelitian, hasil penelitian yang bahasannya berbeda.
pembedanya dengan peneliti lainnya terletak pada segi hasil bahasan penelitian yang berbeda.
B. Landasan Teori
1. Konsep Manajemen Perbankan a. Perbankan
Dalam kehidupan sehari – hari sudah tidak asing lagi istilah perbankan yang telah menyebar ke berbagai daerah – daerah di seluruh Indonesia yang memberikan kemudahan bagi masyarakat. Dalam Undang – undang RI No 10 tahun 1998 tanggal November tahun 1998 mengenai perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” dari penjelasan diatas bank juga memiliki peranan yang banyak bagi masyarakat dalam melakukan berbagai Hasibun (2009) transaksi yang meliputi : transfer, pembayaran listrik, pembayaran pajak, jasa Safe Deposit Box, penyaluran kredit, kliring, RTGS, dan masih banyak lagi transaksi yang bisa dilakukan oleh Bank.
(bphn.go.id) Dalam Undang – Undang No. 7 Tahun 1992 mengenai Perbankan, fungsi bank dibedakan dalam 3 jenis yaitu :
1) Bank Sentral ialah bank yang memperoleh hak untuk mengedarkan uang logam dan uang kertas.
2) Bank Umum ialah bank yang di dalam usahanya menghimpun dana terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya. Di dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ialah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau tabungan pada bank lain.
b. Sumber Dana Perbankan
Bank memiiki usaha pokok berupa menghimpun dana yang untuk sementara tidak digunakan akan disalurkan kembali kepada masyarakat dengan jangka waktu dan syarat tertentu. Dana bank yang diperoleh dari penghimpunan dana akan dikembangkan oleh bank dalam bentuk penanaman dana yang menhasilkan dan menguntungkan bagi pihak bank. Dalam usaha menghimpun dana, bank harus mengenal sumber-sumber dana yang diperoleh dari berbagai macam lapisan masyarakat.
Menurut Thomas, Djuhaepah dkk (2001:32) Dalam garis bersarnya, sumber dana bank dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Dana yang bersumber dari bank sendiri, Modal Setor yang berasal dari pemegang saham dapat dikatakan bersifat tetap (permanen) dalam arti selamanya tetap mengendap dalam bank dan tidak akan mudah ditarik begitu saja oleh penyetornya. Dalam undang-undang, untuk memperkecil modal setor suatu Perseroan Terbatas melalui suatu Rapat Saham.
2) Dana yang berasal dari masyarakat luas, pada umumnya dana yang berasal dari masyarakat merupakan suatu tulang punggung dari dana yang harus diolah atau dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan. Dallam dunia perbankan, dana yang berasal dari masyarakat terdiri dari :
a) Simpanan Giro b) Simpanan Deposito c) Tabungan
Ketiga simpanan masyarakat tersebut hanya dibedakan dalam penarikan oleh si pemiliknya. Pada simpanan giro, pemilik dapat menarik dananya sewaktu-waktu baik sebagian atau seluruhnya. Sedangkan pada simpanan deposito, pemilik hanya boleh menarik sesuai dengan waktu yang telah diperjanjikan dengan bank atau biasa didengan dengan sebutan jatuh tempo. Sedangkan tabungan biasanya dapat diambil sewaktu-waktu dengan membawa buku tabungan.
3) Dana yang berasal dari Lembaga Kuangan, baik berbentuk bank maupun nonbank. Seperti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Pinjaman
antar bank (Call Money), Pinjaman dari Bank-bank luar negeri, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan sebagainya.
c. Tabungan
(Bi.go.id) Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah “simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.
Sigit dan Totok (2006:98), Tabungan adalah Simpanan berjangka panjang yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan ketentuan syarat yang telah disepakati, dan tidak melalui cek atau bilyet giro atau alat lainnya yang serupa dengan itu. Penarikan dana yang paling banyak dilakukan saat ini yaitu dengan buku tabungan, cash card atau kartu ATM, dan kartu debet melalui bank ataupun mesin. Persaingan yang ketat dalam penghimpunan dana melalui produk tabungan, antar bank saling bersaing dengan banyak memunculkan cara-cara untuk menarik nasabah supaya menyimpan dananya di bank. Cara-cara tersebut antara lain: hadiah atas tabungan, fasilitas asuransi atas tabungan, fasilitas kartu ATM, dan fasilitas kartu debet.
Ditinjau dari segi keluwesan penarikan dana, simpanan dalam bentuk tabungan ini simpanan dalam bentuk tabungan ini berada di tengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Tabungan dapat ditarik dengan cara-cara dan dalam waktu yang relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan deposito berjangka, namun masih kalah fleksibel apabila dibandingkan dengan rekening giro. Sebagai konsekuensinya, besarnya bunga yang diberikan atas saldo tabungan ini pun berada di tengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Ditinjau dari sisi bank, penghimpunan dana melalui tabungan termasuk lebih murah daripada deposito tapi lebih mahal dibandingkan giro.
d. Deposito
Deposito adalah simpanan berjangka dari pihak ketiga yang dikeluarkan oleh Bank yang penarikannya dapat dilakukan dalam waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. Dalam praktek kita mengenal adanya “deposito berjangka” dan “sertifikat deposito”.
Perbedaan Keduanya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan Deposito Suhardjono, (2002:193).
No Perbedaan Deposito Berjangka Sertifikat Deposito 1 Pembayaran
bunga
Setiap tanggal jatuh tempo bunga/ pokok
Pada saat pembukaan rekening (discounted) 2 Pemindahan hak Tidak dapat
dipindahangankan
Dapat
dipindahtangankan
3 Kepemilikan Atas nama Atas unjuk
4 Perhitungan bunga Tidak discounted Discounted
Pasar sasaran (target market) deposito adalah seluruh lapisan masyarakat, baik perorangan maupun nonperorangan.
Pada bank-bank umumnya menawarkan Deposito dengan jangka waktu sebagai berikut:
• Jangka waktu 1 bulan
• Jangka waktu 3 bulan
• Jangka waktu 6 bulan
• Jangka waktu 12 bulan
• Jangka waktu 18 bulan
• Jangka waktu 24 bulan
Sedangkan penetapan bunga untuk setiap jangka waktu ditetapkan masing- masing bank sesuai dengan perhitungan kondisi bunga di pasar. Jika diperhitungkan bunga yang akan datang cenderung menurun, maka penetapan bunga untuk jangka waktu yang lebih panjang lebih rendah dan sebaliknya.
e. Giro
Bilyet Giro ialah surat perintah nasabah (yang telah distandarisasi bentuknya) kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah
dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
Suhardjono, (2002:189). Pengertian ini ditegaskan kembali dalam SE BI No. 5/25/UPPB/PbB tanggal 24 Mei 1972, Sebagai berikut: Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah penarik untuk memindahkan dana dalam rekening-rekening korannya kepada rekening pihak penerima yang namanya harus tercantum pada bilyet giro tersebut dan bilyet giro terse ut tidak dapat dipindahtangankan melalui endosemen. Pleh karena itu transaksi dengan bilyet giro bersifat satu kali saja (eenmalig) dan jika pada bilyet giro terdapat bukti-bukti pemindahtanganan melalui endosemen, maka bilyet giro termaksud oleh bank tertarik wajib ditolak.
2. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Masyarakat mengetahui bahwa pengertian dari pemasaran ialah penjualan dalam bentuk permintaan, penawaran dan harga. Kegiatan memasarkan sebelumnya dilakukan oleh perusahaan hanya bertujuan pada keuntungan saja, namun pada masa ini perusahaan tidak hanya menerapkan sistem pemasaran tersebut namun berbagai usaha sosial sudah menerapkan pemasarannya dalam mempermudah kebutuhan masyarakat yang banyak dan beragam.
Seperti halnya dengan seorang pemilik toko yang menganggap penjulan barang saja sama halnya dengan pemasaran. Seorang manager suatu toko, arti pemasaran sendiri ialah kegiatan mengecer (retailing) atau menjajakan (merchanding) barang yg dijual supaya laku. Dari pengertian itu dapat ditarik kesimpulan masyarakat pada umumnya memahami bahwa pemasaran sangatlah dibatasi ruang lingkupnya suatu kegiaan memasarkan secara menyeluruh.
Pengertian Pemasaran Menurut Philip Kotler (kotler, Philip dan Keller, 2007) adalah : Proses sosial dan manajerial yang mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan penukaran serta nilai dengan pihak lain.
Pengertian Pemasaran Menurut Warren J.Keegan adalah : Suatu proses sosial yang fokusnya adalah sumber daya manusia dan bertujuan untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar secara global.
Pengertian Pemasaran Menurut Basu Swastha (2008: 5) adalah : suatu sistem keseluruhan dari kegiatan pokok bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli dengan meraih keuntungan.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan oleh para peneliti terdahulu dapat ditarik kesimpulan mengenai produk bank adalah barang atau jasa yang dipasarkan kepada masyarakat untuk menarik perhatian, supaya jadi hak milik, dikonsumsi sebagai penunjang unutk pemenuhan kebutuhan dan juga keinginan yang beragam. kebutuhan nasabah ialah sebuah keinginan berada diluar tubuh seseorang untuk merasa puas. Sebagai contohnya kebutuhan nasabah bank adalah :
• Kebutuhan produk dan jasa bank
• Kebutuhan rasa percaya dan aman terhadap bank
• Kebutuhan kenyamanan dalam berhubungan dengan bank
• Kebutuhan Kemudahan penggunaan fasilitas dari bank
Keinginan nasabah bank adalah kebutuhan yang sama dengan atau melebihi ekspetasi nasabah dalam kepribadian setiap nasabah. Yang diinginkan oleh nasabah sebuah bank ialah :
• Mendapatkan rasa aman dalam melakukan kegiatan transaksi yang dilakukan.
• Mendapatkan kepuasan dan tidak mengecewakan nasabah dalam setiap layanan.
b. Tujuan Pemasaran
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha pasti memiliki tujuan dan maksud yang ingin dicapai kedepannya. Untuk menetapkan tujuan suatu pemasaran harus sesuai dengan apa yang diinginkan seorang menejer suatu bank/ perusahaan. Pertimbangan sangatlah penting untuk menetapkan suatu tujuan dan resiko akan terjadi serta pencapaian yang
tidak terlalu jauh digapain. Kemudian, ditetapkanlah cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut tanpa menjatuhkan pihak lain.
Dengan adanya tujuan yang jelas, segala kegiatan akan dilaksanakan dengan jelas dan terarah dan strandart pengendaliannya yang tepat. Agar tujuan tersebut dapat dijadikan pedoman pada setiap pegawai bank, maka tujuan harus dibuat secara khusus. Misalkan dari positioning tersebut bank menetapkan tujuan pemasaran yaitu mencapai posisi aspek internal menjadi 2,20 dan aspek eksternal menjadi 2,00 atau dalam posisi pasar sedang-sedang, maka bank yang bersangkutan harus meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat agar aspek eksternalnya menjadi menarik bagi nasabah. Bentuk pelayanan tersebut dapat dilaksanakan melalui penerapan tekonologi perbankan sebagai pendukung layanan supaya masyarakat semakin dekat dengan unit pelayanan bank. Hal tersebut dapat diterapkan dengan memberikan pelayanan seperti memperbanal tersebut dapat diterapkan dengan memberikan pelayanan seperti memperbanyak mesin ATM (Automatic Teller Machine) di pusat-pusat perbelanjaan, pinggir jalan besar, swalayan dan pasar.
Kita mengenal perusahaan memiliki fungsi yang saling berkaitan dsatu dengan fungsi yang lainnya. Fungsi tersebut tidak bisa berjalan sendiri- sendiri, 4 fungsi yang sangat penting dalam sebuah perusahaan yaitu Keuangan, Pemasaran, Sumber Daya Manusia (SDM) dan produksi.
Menurut Kasmir, (2004:89) Paling tidak ada 5 anggapan pentingnya fungsi pemasaran jika dibandingkan dengan fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan sebagai berikut:
• Pemasaran Sebagai Fungsi yang Sama
Pemasaran sebagai fungsi yang sama maksudnya adalah bahwa fungsi pemasaran sama besarnya dengan fungsi keuangan, produksi, kepegawaian, dan sumber daya manusia. Dengan kata lain masing-masing fungsi memiliki kesetaraan yang sama satu dengan yang lainnya.
• Pemasaran Sebagai Fungsi yang Lebih Penting
Pemasaran sebagai fungsi yang lebih penting maksudnya adalah bahwa fungsi pemasaran memiliki peran yang paling besar dari fungsi keuangan, produksi, kepegawaian, dan sumber daya manusia.
• Pemasaran Sebagai Fungsi Utama
Pemasaran sebagai fungsi utama, artinya pemasaran dipusatkan sebagai sentral dari kegiatan fungsi lainnya. Atau dengan kata lai fungsi pemasaran sebagai inti dari kegiatan perusahaan.
• Pelanggan Sebagai Fungsi Pengendalian
Pelanggan sebagai fungsi pengendalian, maksudnya adalah bahwa masing-masing fungsi memiliki peran yang saman namun dikendalikan oleh pelanggan.
• Pelanggan Sebagai Fungsi Pengendalian dan Pemasaran Sebagai Fungsi Integratif
Pelanggan sebagai fungsi pengendalian dan pemasaran sebagai fungsi integratif fungsi keuangan, produksi, dan sumber daya manusia sedangkan pelanggan sebagai fungsi pengendalian.
c. Konsep Pemasaran Perbankan
Pada dasarnya pengertian konsep pemasaran pada umumnya sama dengan konsep pada pemasaran Perbankan yang membedakan keduanya adalah terletak pada apabila pemasaran (produksi) berorientasi pada kebutuhan konsumen, sedangkan konsep pemasaran perbankan berorientasi pada konsumen (nasabah). Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan konsep pemasaran perbankan adalah : “Dasar Pemikiran yang memberikan cara untuk melakukan aktivitas pemasaran supaya berjalan dengan penuh tanggung jawab, tanggap, beriorientasi pada nasabah di satu pihak namun tanpa merugikan perusahaan dilain pihak”. Namun seiring berjalan waktu dan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan praktis di era globalisasi saat ini, Konsep pemasaran tidak hanya pada orientasi nasabah saja namun juga pada pesaing dalam bidang yang sama.
Saladin (1994:10-11) Konsep pemasaran Perbankan sebagai berikut:
1) Konsep Penjualan
• Orientasi pada produk (yaitu bagaimana menghasilkan produk/jasa, bukan konsumen/nasabah).
• Yang berperan dalam hal ini : aktivitas penjualan dan promosi.
• Tujuannya untuk mencapai keuntungan melalui penjualan/transaksi.
2) Konsep Pemasaran
• Orientasi pada kebutuhan dan keinginan masyarakat (Kemudahan, keinginan, dan kepuasana yang diharapkan nasabah).
• Yang berperan dalam hal ini adalah aktivitas pemasaran yang terpadu.
• Tujuannya : mencapai keuntungan melalui kepuasan nasabah.
3) Konsep Pemasaran yang Kompetitif
• Orientasi pada saingan, bukan semata-mata hanya pada nasabah.
• Yang berperan dalam hal ini adalah adanya focus Target Market yang spesiik, sehingga harus ditempuh Primary atau Selective Demand Marketing.
• Pilih satu saingan utama.
• Analisis kelemahannya.
• Berusaha mengantisipasi kelemahan produk saingan Anda.
• Agresive Advertising & Promotion (bila marketnya belum terlalu didominasi)
4) Konsep Pemasaran Global
Konsep pemasaran Global berfokus pada lingkungan bisnis internasional, dilakukan dengan manajemen strategik, dan bertujuan memberikan manfaat pihak-pihak yang berkepentingan (Stackholder benefits) Konsep pemasaran Global mempunyai wawasa yang sangat luas dan harus menguasai lingkungan.
Gambar 2.1 Sistem Perbankan Indonesia
Kasmir (2004:13)
Dari pemaparan diatas menggambarkan sistem perbankan Indonesia memperoleh keuntungan dalam penyaluran dana dan penyediaan jasa – jasa perbankan yang dana diperoleh dari masyarakat dan masyarakat memperoleh bunga dari dana yang disimpannya. Bank juga menyalurkan dana yang biasa disebut dengan istilah kredit, dalam penyaluran dana debitur membayarkan angsurang pokok dan bunganya terhadap bank dan bunga dari debitur tersebut merupakan salah satu penghasilan bank. Penghasilan bank dalam penggunaan dana diperoleh dari bunga debitur yang lebih tinggi dikurangi dengan bunga simpanan nasabah yang rendah akan menghasilkan bunga bersih dalam penggunaan dana Bank yang biasa disebut Spread Based. Bank memberikan jasa – jasa lainnya yang dalam membantu kemudahan nasabah dalam bertransaksi, bank juga membebankan biaya dalam pemberia jasa – jasa tersebut dan biasa disebut Fee Based.
Kasmir (2004:23) Bank yang menggunakan prinsip konvensional dalam mencari keuntungan dan menentukan harga para nasabahnya, menggunakan dua metode yaitu :
• Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu sesuai dengan kebijakan setiap bank. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah Spread Based.
• Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau presentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
d. Bauran Pemasaran
Marketing mix adalah Strategi kombinasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha. Sebagian besar strategi ini yang sering digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dimana daya saing antar perusahaan semakin canggih dan ketat seperti saat ini. Kombinasi ini harus dilakukan secara terpadu untuk memaksimalkan komponen marketing mix.
Artinya, dalam satu komponen dengan komponen yang lain saling berkaitan dan tidak dapat berdiri sendiri untuk mencapai tujuan perusahaan.
Konsep Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2012:25) terdiri dari 4P yaitu Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), Promosi (Promotion). Pengertiannya yaitu sebagai berikut :
1) Produk (Product)
Sesuatu yang ditawarkanke pasar kepada masyarakat untuk mendapatkan perhatian, supaya produk yang dijual dapat dibeli baik digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
2) Harga (Price)
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya disepakati oleh penjual
dan pembeli baik melalui tawar menawar ataupun melalui penetapan satu harga oleh penjual kepada seluruh calon pembeli.
3) Tempat (Place)
Suatu Tempat sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan sebagainya.
4) Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu aktivitas yang menyampaikan manfaat suatu produk untuk membujuk konsumen atau pelanggan untuk membelinya.
e. Strategi Pemasaran Perbankan
Untuk menghadapi pasar sasaran yang sudah ada, perbankan akan menghadapi banpasar sasaran yang sudah ada, perbankan akan menghadapi banyak kesulitan, seperti banyaknya pesaing dari bank-bank lain, perubahan teknologi yang semakin canggih, aneka ragam iming-iming yang ditawarkan bank untuk menarik calon nasabah, dan kemampuan laba yang menguntungkan oleh karena itu pemasaran dapat berfokus pada pasar yang sudah ada. Namun, bank harus mempunyai kemungkinan membuka cabang- cabang baru atau mendirikan bangunan sebagai perwakilan di berbagai tempat pinggiran kota atau daerah yang mudah dijangkau oleh masyarkat dan strategis. Disamping itu memberikan pelayanan yang terbaik dan menciptakan produk-produk tabungan baru guna menarik nasabah atau calon nasabah.
Kasmir (2001) Pemasaran Perbankan dapat menggunakan 4 strategi sebagai berikut:
1). Periklanan (advertising)
Iklan ialah salah satu sarana promosi yang seing digunakan oleh bank untuk menginformasikan, menarik, mempengaruhi calon nasabah untuk menggunakan produknya. Promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan media seperti melalui :
a. Pemasangan spanduk pada lokasi yang strategis b. pemasangan billboard di pinggir jalan
c. brosur yang disebarkan di setiap cabang ataupun pusat perbelanjaan d. pemasangan iklan melalui televisi, koran, radio, majalah, dll
2). Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi Penjualan bertujuan untuk meningkatkan jumlah pembeli atau penjualan produk kepada nasabah. Promosi Penjualan dapat dilakukan melalui :
b. Pemberian bunga Khusus (Special Rate), dengan menawarkan bunga besar pada jumlah dana yang relatif besar.
c. Pemberian insentif pada nasabah yang memiliki saldo ditabungan dengan jumlah tertentu.
d. Pemberian cinderamata dari bank sebagai bentuk oleh-oleh pada nasabah tertentu.
3). Publisitas (Publicity)
Publisitas ialah salah satu kegiatan promosi dengan cara memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial dan lain sebagainya kemudian disampaikan melalui melalui media tertentu.
4). Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Personal selling dilakukan oleh semua pegawai bank, secara langsung dan personal antara nasabah dan pegawai bank. Selling sering dilakukan oleh pihak Customer Service untuk menawarkan produk yang ditawarkan oleh bank.
Ada pula strategi yang juga digunakan oleh pihak bank untuk memasarkan produknya supaya nasabah tertarik dan menggunakannya : 5). Media Sosial
Media sosial pada masa saat ini sangatlah menghipnotis penggunanya, seakan-akan semua yang ada pada media sosial terlihat nyata. Medial sosial sangat efektif untuk pemasaran dengan melalui tayangan, story, postingan dan lain sebagainya. Pengguna media sosial saat ini sangatlah
banyak dan tidak memandang kalangan, jadi media sosial juga salah satu media pemasaran yang sangat efektif untuk mempermudah menarik calon nasabah untuk menggunakan produk bank. Media sosial yang biasa digunakan oleh masyarakat seperti : facebook, instagram, youtube, dan lain sebagainnya. Tujuan promosi melalui media sosial yaitu :
a. Mengenalkan produk dan jasa kepada kalangan masyarakat dengan lebih mudah
b. Untuk meningkatkan jumlah nasabah atas jasa dan produk bank c. Untuk membangun citra bank dalam jangka waktu yang panjang 6). Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat begitu penting bagi bank, karena hubungan masyarakat yang akan menilai bank setelah pelanggan, dan selain itu hubungan masyarakat dapat dijadikan kepentingan publik bagaimana masyarakat menganggap bank tersebut baik atau buruk.
7). Dari mulut ke mulut
Masyarakat yang luas sebagian besar telah menggunakan produk atau jasa dalam suatu bank. Pelayanan bank yang baik dan sangat memuaskan nasabah, tanpa nasabah sadari akan menceritakan pada masyarakat lain entah melalui tetangga, teman, dll tentang bagaimana pelayanan dan kepuasan pada bank tersebut. Dari mulut ke mulut ini sangat ampuh mempengaruhi masyarakat dengan memiliki peran sebagai bentuk strategi promosi gratis tanpa mengeluarkan dana atau waktu dari pihak bank.