• Tidak ada hasil yang ditemukan

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK

HAK ASUH ANAK SEBAGAI AKIBAT HUKUM DARI PERCERAIAN

(Studi di Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus)

OLEH:

SUDARSONO, SH, MHum

WIWIT ARIYANI, SH, MHum

YUSUF ISTANTO, SH, MH

DIBIAYAI OLEH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNIVERSITAS

MURIA KUDUS TAHUN 2012/2013

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2014

HALAMAN PENGESAHAN

(2)

b. BidangIlmu : Ilmu Hukum c. KategoriPenelitian : Penelitian Kelompok 2. IdentitasPeneliti

Ketua

a. NamaLengkap : Sudarsono, SH, Mhum

b. JenisKelamin : Laki-Laki

c. PangkatGol/NIS : PenataIIIc /06 10701000001025 d. JabatanFungsional : Lektor

e. Fakultas : Hukum

f. Alamat Kantor : Gondangmanis, Bae, PO.BOX 53 Telp: (0291) 431515

g. Telp/fax : (0291) 431515 / ((0291) 431515

APBU UMK : Rp.4.500.000 (EmpatJuta Lima RatusRibu Rupiah)

(3)

nurture, educate, nurture, foster, protect and promote the child in accordance with his religion and abilities, talents, and interests.

Provisions should also be noted in the Marriage Act, Article 41 letter a, in the last section states that "whenever there is a dispute over control of the children, the Court gave its decision". Departing from these provisions then in a divorce, one party (husband or wife) can be appealed to the judges to be given custody of their children who are still minors who were born of the marriage terbut. Who among the father or mother has the right to obtain custody, f the judges should consider the decision wisely.

District Court of the Kudus and the Kudus Islamic Court as one of the institutions of law enforcement has been pretty much ruled with regard to child custody

as a result of divorce.

Therefore research titled Foster Child Rights As a result of the Law of Divorce (Studies in the Religious of the Kudus and the District Court) with the formulation of the problem is (1) What is the procedure of child custody petition in the Religious of the Kudus and the District Court? (2) How to judge a consideration in deciding custody of children in the Religious of the Kudus and the District Court?

The approach used by the author in this normative approach to legal research and comparative case approach. Source of data used literature data to Vahan law consists of legal Vahan primary, secondary and tertiary. Techniques for assessing and collecting these materials above the law through a documentary study and analyzed qualitatively.

Based on this research, first, filing child custody in principle can be filed simultaneously or separately with the petition for divorce in the courts. Both benchmark Kudus Religious Court judges in deciding child custody or as a result of divorce hadhonah is Instruction No. 1 of 1991 on the Compilation of Islamic Law (Article 5). However, this provision is not absolute, Article 156 c KHI confirms that a mother can lose custody of children when they can not guarantee the safety of the physical and spiritual children despite the cost of care has been given by his father. While the Kudus District Court Judge in decisions about child custody law in general use source jurisprudence of the Supreme Court No. 102 / K / SIP / 1973, dated April 24, 1975 reads, "for child custody, the benchmark is the biological mother preferred, especially factoring-child is still a minor, because the interests of the factoring-children who still need the affection and care of his mother, unless the mother proved maintain improperly (drunks, spenders or despicable acts that cause is not fit to be a mother).

Keywords: child custody, Divorce, Court Decisions

ABSTRAK

(4)

Perlu dicermati dalam Ketentuan Undang-Undang Perkawinan, Pasal 41 huruf a, pada

bagian terakhir menyebutkan bahwa “bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak

-anak, Pengadilan memberi keputusannya”. Berangkat dari ketentuan tersebut maka dalam suatu gugatan perceraian, salah satu pihak (suami atau istri) dapat memohon kepada Majelis Hakim agar diberikan Hak Asuh atas anak-anak mereka yang masih dibawah umur yang lahir dari perkawinan terbut. Siapakah diantara bapak atau ibu yang berhak untuk memperoleh hak asuh, tentu Majelis Hakim harus mempertimbangkan putusannya dengan bijaksana.

Pengadilan Negeri Kudus dan Pengadilan Agama Kudus sebagai salah satu institusi penegakan hukum telah cukup banyak menjatuhkan putusan berkaitan dengan hak asuh anak sebagai akibat dari perceraian.

Oleh karena itu penelitian dengan judul Hak Asuh Anak Sebagai Akibat Hukum Dari Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus) dengan rumusan masalah adalah (1) Bagaimana prosedur permohonan hak asuh anak di Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus? (2) Bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus hak asuh anak di Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus?

Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian hukum normatif ini pendekatan perbandingan dan pendekatan kasus. Sumber data yang digunakan adalah data kepustakaan dengan vahan hukum yang terdiri dari vahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik untuk mengkaji dan mengumpulkan ketiga bahan hukum di atas melalui studi dokumenter dan dianalisa secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, Pertama, pengajuan permohonan hak asuh anak pada prinsipnya dapat diajukan secara sekaligus ataupun terpisah dengan permohonan gugatan cerai baik di pengadilan. Kedua, acuan hakim Pengadilan Agama Kudus dalam memutuskan hak asuh anak atau hadhonah sebagai akibat dari perceraian adalah Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam (Pasal 5). Namun ketentuan ini tidak bersifat mutlak, Pasal 156 huruf c KHI menegaskan bahwa seorang ibu dapat kehilangan hak asuh anak apabila tidakdapat memberikan jaminan keselamatan jasmani dan rohani anak meskipun biaya pengasuhan telah diberikan oleh ayahnya. Sedangkan Hakim Pengadilan Negeri Kudus dalam menjatuhkan putusan tentang hak asuh anak pada umumnya menggunakan sumber hukumYurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 102/K/SIP/1973, tanggal 24 April 1975 yang berbunyi, “untuk perwalian anak, patokannya adalah ibu kandung yang diutamakan, khususnya anak-anak yang masih di bawah umur, karena kepentingan anak yang masih butuh kasih saying dan perawatan ibunya, kecuali terbukti ibunya memelihara secara tidak wajar (pemabuk, pemboros atau melakukan perbuatan yang tercela yang menyebabkan tidak pantas menjadi seorang ibu).

Kata Kunci : Hak Asuh Anak, Perceraian, Putusan Pengadilan

KATA PENGANTAR

AssalammualaikumWrWb

Pertama-tama puja dan puji syukur senantiasa kami haturkan kepada Alloh SWT,

sebabatas limpahan rahmat dan karuniaNya, maka kami telah dapat menyelesaikan kegiatan

penelitian dengan judul HAK ASUH ANAK SEBAGAI AKIBAT HUKUM DARI

(5)

NEGERI KUDUS). Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW suri tauladan bagi seluruh umat manusia beserta keluarga, sahabat dan

pengiktnya hingga akhir zaman.

Terselesaikannya kegiatan penelitian ini tidak dapat dilepaskan dari bantuan berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr.Suparnyo, SH, MS. Selaku Rektor Universitas Muria Kudus.

2. Dr. Mamik Indaryani, MS selaku Kepala Unit Lembaga Penelitian UMK.

3. Ristamadji, SH, MH selaku Dekan Fakultas Hukum UMK.

4. Wakil Dekan I, II, III, Kaprodi, segenap dosen, staf dan mahasiswa di lingkungan

Fakultas Hukum UMK.

Penyusunan laporan penelitian tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun sangat kami nantikan. Akhir kata, semoga penyusunan laporan

penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

WassalammualaikumWrWb

Kudus 17 Desember 2014

KetuaPeneliti

Sudarsono, SH, MHum

DAFTAR ISI

Halaman Judul………... i

Halaman Pengesahan………. ii

Abstract………. iii

Abstrak……… iv

Kata Pengantar……….. v

(6)

BAB I Pendahuluan……… 1

A. Latar Belakang………. 1

B. Rumusan Masalah……….. 5

C.Tujuan Penelitian……… 6

D.Manfaat Penelitian……… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 7

A. Pengertian Perkawinan……… 7

B. Tujuan Perkawinan……… 9

C. Sahnya Perkawinan……… 9

D. Syarat-Syarat Perkawinan……….. 15

E. Putus Perkawinan……… 18

F. Akibat Putus Perkawinan……… 22

G. Hak Asuh Anak……… 26

H. Putusan Hakim……… 27

BAB III METODE PENELITIAN ……… 33

A. MetodePendekatan………. 33

B. SpesifikasiPenelitian………... 33

C. Pengumpulan Data……….. 33

D. Analisa Data………. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 35

A. Prosedur Memperoleh Hak Asuh Anak Akibat Perceraian di Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus... 35 B. Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Hak Asuh Anak Di Pengadilan Agama Kudus Dan Pengadilan Negeri Kudus... 38 BAB V PENUTUP 50 A.Kesimpulan……… 50

B.Saran……….. 51

Referensi

Dokumen terkait

4L[OVKVM\ZL 7PSSZ[HRLUVYHSS` 7PSSZ[HRLUVYHSS` :HMLMVYIYLHZ[MLLK PUN^VTLUHUK[OLPY IHIPLZ 7H[JO^VYUVU \WWLYV\[LYHYT IHJRHIKVTLUVY I\[[VJRZ·UV[VU IYLHZ[Z 9PUNPUZLY[LKPU[OL ]HNPUH

Various authors (e.g., Shireman and Smith 1983, Chilton and Muoneke 1992, Bain 1993, Goodchild 1999) have reviewed the literature on grass carp and discussed the potential

Untuk Suku Amungme dan Suku Kamoro, masih banyak tema budaya penduduk kedua suku ini yang merugikan kesehatan reproduksi ibu dan sarat dengan diskriminasi

Ge’s citizenship report covers its sustainability initiatives and how it impacts each of its main business sectors.. GE has invested in a por tfolio of six leadership

[r]

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam

 Dibuje un Rectángulo delgado e Inclínelo en sentido vertical para aguzarlo.  Desplace el Centro de Giro a la base del Rectángulo y seguidamente hágalo

Berundak. Elemen-elemen Hindu diungkapkan pada gubahan atap masjid maupun struktur.. Sejarah Arsitektur Islam di Jawa 6 ruang berdinding dengan paduraksa dan bentar. Semua