• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PT TUNAS RIDEAN Tbk

DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2011 DAN 2010 /

(2)
(3)
(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan The accompanying notes form an integral part of the

kecuali nilai nominal per saham) except par value per share)

Catatan/

2011 Notes 2010

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 371,226 4 241,255 Cash and cash equivalents

Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of -

cadangan penurunan allowance for impairment

nilai sebesar Rp 1.344 of Rp 1,344

(2010: Rp 2.656): (2010: Rp 2,656):

- Pihak ketiga 235,739 5 242,483 Third parties -

- Pihak berelasi 9,209 5,26 4,985 Related parties -

Piutang lain-lain: Other receivables:

- Pihak ketiga 64,865 40,064 Third parties -

- Pihak berelasi 15,783 26 7,084 Related parties -

Persediaan 604,956 6 456,459 Inventories

Pajak dibayar dimuka 20,067 7a 22,900 Prepaid taxes

Aset lancar lain-lain 27,902 22,027 Other current assets Jumlah aset lancar 1,349,747 1,037,257 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Deposito berjangka yang dibatasi 19,731 16,360 Restricted time deposits

penggunaannya

Aset pajak tangguhan 25,321 7d 30,125 Deferred tax assets

Investasi pada entitas asosiasi 206,860 8 186,678 Investment in associates Aset tetap, setelah dikurangi 920,353 9 805,004 Fixed assets, net of

akumulasi penyusutan accumulated depreciation

sebesar Rp 399.454 of Rp 399,454

(2010: Rp 329.275) (2010: Rp 329,275)

Properti investasi 16,742 18,006 Investment properties

Aset tidak lancar lain-lain 6,555 6,724 Other non-current assets Jumlah aset tidak lancar 1,195,562 1,062,897 Total non-current assets

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan The accompanying notes form an integral part of the (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,

kecuali nilai nominal per saham)

(Expressed in millions of Rupiah, except par value per share)

Catatan/

2011 Notes 2010

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka pendek 197,695 10 141,881 Short-term loans

Utang usaha: Trade payables:

- Pihak ketiga 116,158 11 115,112 Third parties -

- Pihak berelasi 145,885 11,26 78,035 Related parties -

Utang lain-lain: Other payables:

- Pihak ketiga 141,463 12 130,734 Third parties -

- Pihak berelasi 14,141 12,26 403 Related parties -

Pendapatan sewa tangguhan 4,529 5,722 Unearned rental income

Utang pajak 34,422 7b 29,724 Taxes payable

Akrual 79,460 13 63,416 Accruals

Bagian jangka pendek dari 124,696 14 121,128 Current portion of long-term

pinjaman jangka panjang loans

Jumlah liabilitas jangka pendek 858,449 686,155 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang, setelah 190,845 14 183,522 Long-term loans, net of

dikurangi bagian jangka pendek current portion

Liabilitas imbalan kerja 28,240 15 17,024 Employee benefits obligations

Jumlah liabilitas jangka panjang 219,085 200,546 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1,077,534 886,701 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham: Share capital:

- Modal dasar - 10.000.000.000 Authorised capital -

lembar saham biasa 10,000,000,000 ordinary

dengan nilai nominal Rp 25 shares with par value

(Rupiah penuh) per lembar of Rp 25 (full Rupiah)

per share

- Modal ditempatkan dan disetor 139,500 16 139,500 Issued and fully paid -

penuh - 5.580.000.000 lembar 5,580,000,000 ordinary

saham biasa shares

Tambahan modal disetor 1,100 17 1,100 Additional paid-in capital

Saldo laba: Retained earnings:

- Yang telah ditentukan 18,219 18 15,529 Appropriated - penggunaannya

- Yang belum ditentukan 1,309,963 1,057,324 Unappropriated - penggunaannya

Komponen ekuitas lainnya (1,007) - Other reserves

Jumlah ekuitas 1,467,775 1,213,453 Total equity

JUMLAH LIABILITAS 2,545,309 2,100,154 TOTAL LIABILITIES AND

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan The accompanying notes form an integral part of the

kecuali laba bersih per saham) except net earnings per share)

Catatan/

2011 Notes 2010

Pendapatan bersih 8,297,532 19 6,825,683 Net revenue

Beban pokok pendapatan (7,591,175) 20 (6,269,447) Cost of revenue

Laba kotor 706,357 556,236 Gross profit

Beban penjualan (209,296) 21 (161,275) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (176,448) 22 (134,388) General and administration

expenses

Penghasilan bunga 14,253 23 13,975 Interest income

Beban bunga (35,312) (37,298) Interest expenses

Penghasilan lainnya - bersih 99,445 24 74,209 Other income - net Bagian atas hasil bersih 30,518 8 36,154 Share of results of

entitas asosiasi associates

Laba sebelum pajak penghasilan 429,517 347,613 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (107,228) 7c (78,609) Income tax expenses

Laba tahun berjalan 322,289 269,004 Profit for the year

Laba yang dapat diatribusikan 322,289 269,004 Profit attributable to the

kepada pemilik entitas induk owners of the parent

Laba per saham - 58 25 48 Earning per share -

dasar dan dilusian basic dan diluted

(8)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan The accompanying notes form an integral part of the 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/

2011 Notes 2010

Laba tahun berjalan 322,289 269,004 Profit for the year

Beban komprehensif Other comprehensive

lain: expense:

Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:

- Kerugian bersih yang timbul (1,815) - Net loss arising during -

selama tahun berjalan the year

- Transfer ke laba rugi 473 - Transfer to profit and loss -

Pajak penghasilan terkait 335 7d - Related income tax

Beban komprehensif lain (1,007) - Other comprehensive

tahun berjalan, setelah pajak expense for the year,

net of tax

Jumlah pendapatan 321,282 269,004 Total comprehensive

komprehensif tahun berjalan income for the year

Laba komprehensif yang dapat 321,282 269,004 Comprehensive income

diatribusikan kepada pemilik attributable to

(9)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements

Tambahan Saldo Laba/ Retained Earnings

Modal modal disetor/ Tidak Lindung nilai

saham/ Additional Dicadangkan/ dicadangkan/ arus kas/Cash Jumlah/

Catatan/Notes Share capital paid in capital Appropriated Unappropriated flow hedges Total

Saldo 1 Januari 2010 139,500 1,100 12,425 841,644 - 994,669 Balance at

1 January 2010

Laba komprehensif - - - 269,004 - 269,004 Comprehensive income

tahun berjalan for the year

Dividen final – 2009 18 - - - (22,320) - (22,320) Final dividend – 2009 Dividen interim – 2010 18 - - - (27,900) - (27,900) Interim dividend – 2010 Penyisihan untuk cadangan 18 - - 3,104 (3,104) - - Appropriation for

wajib statutory reserve

Saldo 31 Desember 2010 139,500 1,100 15,529 1,057,324 - 1,213,453 Balance at

31 December 2010

Laba komprehensif - - - 322,289 (1,007) 321,282 Comprehensive income

tahun berjalan for the year

Dividen final – 2010 18 - - - (27,900) - (27,900) Final dividend – 2010 Dividen interim – 2011 18 - - - (39,060) - (39,060) Interim dividend – 2011

Penyisihan untuk cadangan 18 - - 2,690 (2,690) - - Appropriation to

wajib statutory reserve

Saldo 31 Desember 2011 139,500 1,100 18,219 1,309,963 (1,007) 1,467,775 Balance at

31 December 2011

(10)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements

Catatan/

2011 Notes 2010*)

Cash flows from operating

Arus kas dari aktivitas operasi activities

Penerimaan dari pelanggan 8,306,374 6,786,866 Received from customers Pembayaran kepada pemasok dan (7,822,331) (6,447,513) Payments to suppliers and

beban usaha lainnya other operating expenses

Pembayaran kepada karyawan (197,888) (157,425) Payments to employees Penerimaan dari aktivitas operasi 72,999 68,800 Received from other operating

lainnya activities

Kas yang dihasilkan dari 359,154 250,728 Cash generated from

operasi operations

Pembayaran bunga (34,962) (37,057) Interest payments

Penerimaan bunga 11,402 11,180 Interest received

Pembayaran pajak (91,314) (106,773) Payments of corporate

penghasilan badan income tax

Penerimaan restitusi 7,209 - Received from claim for tax

pajak refund

Arus kas bersih yang diperoleh 251,489 118,078 Net cash flows provided from

dari aktivitas operasi operating activities

Cash flows from investing

Arus kas dari aktivitas investasi activities

Penerimaan dividen 10,336 8,822 Proceeds from dividend

Penjualan aset tetap 442 1,917 Sale of fixed assets

Pembelian aset tetap dan (128,670) (107,688) Purchase of fixed assets and

properti investasi investment properties

Pencairan deposito berjangka yang 4,983 5,351 Withdrawal of restricted

dibatasi penggunaannya time deposits

Penempatan deposito berjangka (8,354) (9,001) Placement of restricted

yang dibatasi penggunaannya time deposits

Arus kas bersih yang digunakan (121,263) (100,599) Net cash flows used

untuk aktivitas investasi for investing activities

Cash flows from financing

Arus kas dari aktivitas pendanaan activities

Kenaikan pinjaman jangka pendek 55,814 29,120 Increase in short-term loans Penerimaan pinjaman jangka 151,166 201,845 Proceeds from long-term

panjang loans

Pembayaran pinjaman jangka (140,275) (210,931) Repayments of long-term loans panjang

Pembayaran dividen (66,960) (50,220) Payment of dividend

Arus kas bersih yang digunakan (255) (30,186) Net cash flows used for

untuk aktivitas pendanaan financing activities

Kenaikan/(penurunan) bersih 129,971 (12,707) Net increase/(decrease) in

kas dan setara kas cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada 241,255 253,962 Cash and cash equivalents at

awal tahun the beginning of the year

Kas dan setara kas pada 371,226 3 241,255 Cash and cash equivalents at

akhir tahun the end of the year

*)

(11)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

PT Tunas Ridean Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 102 tanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/140/1 tanggal 7 April 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 935, Tambahan No. 84 tanggal 21 Oktober 1983.

PT Tunas Ridean Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 102 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 24 July 1980. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/140/1 dated 7 April 1981 and was published in State Gazette No. 935, Supplement No. 84 dated 21 October 1983.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 9 tanggal 6 Mei 2010 sehubungan dengan perubahan nominal saham dari Rp 100 (Rupiah penuh) menjadi Rp 25 (Rupiah penuh) per saham, sehingga mengubah jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dari 1.395.000.000 saham menjadi 5.580.000.000 saham. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-11859 tanggal 14 Mei 2010.

The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was in accordance with Notarial Deed No. 9 of Ms. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated 6 May 2010 pertaining to the change in par value (stock split) from Rp 100 (full Rupiah) to Rp 25 (full Rupiah) per share, that changed the number of shares issued and fully paid from 1,395,000,000 shares into 5,580,000,000 shares. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.10-11859 dated 14 May 2010.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan kontraktor. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan penyewaan kendaraan bermotor.

The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and contractor. The subsidiaries’ main activities are those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and rental of motor vehicles.

Perseroan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai beberapa cabang di Indonesia. Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun 1981.

The Company is domiciled in Jakarta and has operational branches in several cities throughout Indonesia. The Company commenced commercial activities in 1981.

Seluruh saham Perseroan yang ditempatkan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak 16 Mei 1995.

All of the Company’s issued shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 16 May 1995.

Perseroan mempunyai kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas anak sebagai berikut:

The Company has either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:

(12)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Tahun operasi Persentase Jumlah aset/ komersial dimulai/ kepemilikan (%)/ Total assets

Year commercial Percentage of (sebelum eliminasi/

Nama perseroan/ Kedudukan/ operations ownership (%) before elimination)

Company’s name Domicile commenced 2011 2010 2011 2010

Otomotif/Automotive

PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”) Lampung 1984 100.00 100.00 329,245 249,913 PT Tunas Mobilindo Parama (“TMP”) Jakarta 1984 100.00 100.00 391,477 342,829 PT Tunas Mobilindo Perkasa (”TMP2”) Jakarta 1986 100.00 100.00 439,409 337,993 PT Surya Mobil Megahtama (”SMM”) Jakarta 1997 100.00 100.00 28,646 27,895 PT Tunas Asset Sarana (”TAS”) Jakarta 2002 100.00 100.00 7,607 6,042 Jasa sewa/rental services

PT Surya Sudeco (”SS”) Jakarta 1989 100.00 100.00 540,611 518,512 Susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan

Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

The composition of the members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee are as follows:

2011 2010

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris: Anton Setiawan Anton Setiawan President Commissioner: Wakil Komisaris Utama

Independen:

Dr. Cosmas Batubara Dr. Cosmas Batubara Independent Vice President Commissioner:

Komisaris: Suliawati Tjokro Suliawati Tjokro Commissioners:

Cheah Kim Teck Cheah Kim Teck

Komisaris Independen: Heng Carla Hendriek Heng Carla Hendriek Independent Commissioner:

Direksi Board of Directors

Presiden Direktur: Rico Adisurja Setiawan Rico Adisurja Setiawan President Director:

Direktur: Tenny Febyana Halim Tenny Febyana Halim Directors:

Tan Thomas Kae Jye Kishanjit Singh Gill Hong Anton Leoman Hong Anton Leoman

Direktur Independen: - Miranti Hadisusilo Independent Director:

Komite Audit Audit Committee

Ketua: Heng Carla Hendriek Heng Carla Hendriek Chairman:

Anggota: Chiew Sin Cheok Chiew Sin Cheok Members:

Rodion Wikanto Njotowidjojo Rodion Wikanto Njotowidjojo Hendra Kustarjo Hendra Kustarjo

Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki 2.645 karyawan tetap (2010: 1.925) - tidak diaudit.

As at 31 December 2011, the Group had a total of 2,645 permanent employees (2010: 1,925) - unaudited.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan anak entitas (”Grup”), disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2012.

The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (‘the Group”) were prepared by the Directors and completed on 29 March 2012.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, adalah seperti dijabarkan dibawah ini. Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk tahun-tahun yang dipresentasikan, kecuali dinyatakan lain.

The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements of the Group, are set out below. These policies have been consistently applied to the years presented, unless otherwise stated.

(13)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Laporan keuangan konsolidasian disusun

dengan dasar harga perolehan. Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost. The consolidated financial statements have also been prepared using the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cerukan, jika ada.

The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities. For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents are shown net of overdrafts, if any.

Angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2011

Statements of Financial Accounting Standard (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) which are effective in 2011

Grup melakukan penerapan standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

The Group adopted new/revised accounting standards and interpretations that are effective in 2011. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations

Penerapan standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Grup dan menimbulkan efek terhadap laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari:

The adoption of new/revised standards and the interpretation, which are relevant to the Group’s operations and resulted in an effect on the consolidated financial statements, are as follows:

PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan

PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements

PSAK No. 1 menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan, pedoman untuk struktur dan persyaratan minimum dalam penyajian laporan keuangan.

PSAK No.1 sets overall requirements for the presentation of financial statements, guidelines for their structure and minimum requirement for the presentation of the financial statements.

(14)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements (continued)

Laporan utama yang baru, yaitu laporan laba rugi komprehensif, telah disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini. Grup telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif).

A new primary statement, the ‘Statement of Comprehensive Income’ has been presented in these consolidated financial statements. The Group has elected to present all items of income and expense in two statements (profit and loss account and statement of comprehensive income).

Selain itu, Grup telah mengungkapkan kebijakan pengelolaan modal sesuai dengan yang diisyaratkan oleh standar.

In addition, the Group has disclosed capital management policy as required by the standard.

PSAK No. 2: Laporan Arus Kas PSAK No. 2: Statements of Cash Flows PSAK No. 2 memberikan panduan tentang

penyajian arus kas, yang terkait dengan pembelian aset tetap yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual, sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Sebelumnya arus kas tersebut disajikan sebagai aktivitas investasi. Sesuai PSAK No. 2, Grup telah menyajikan arus kas tersebut sebagai arus kas dari aktivitas operasi dan oleh karena itu, laporan arus kas konsolidasian komparatif untuk tahun 2010 telah direklasifikasi sebagai berikut:

PSAK No. 2 provides guidance that cash flows arising from acquisition of assets held for rental to others and subsequently held for sale, are to be classified as cash flows from operating activities. Previously, such cash flows were presented as cash flows from investing activities. In accordance with PSAK No. 2, the Group has presented such cash flows as cash flows from operating activities and accordingly, the 2010 consolidated statements of cash flows have been reclassified as follows: Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Reklasifikasi/ Reclassification Setelah reklasifikasi/ After reclassification

Laporan arus kas Consolidated statements of

konsolidasian cash flows

Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating

activities

Arus kas bersih yang diperoleh 296,103 (178,025) 118,078 Net cash flows provided

dari aktivitas operasi from operating activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing

investasi activities

Arus kas bersih yang digunakan (278,624) 178,025 (100,599) Net cash flows used

(15)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

PSAK No. 5: Segmen Operasi PSAK No. 5: Operating Segment PSAK No. 5 mensyaratkan pengungkapan

segmen operasi entitas dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional.

Informasi segmen yang diungkapkan pada Catatan 27 telah disusun sesuai dengan standard ini dan perubahan tersebut telah ditetapkan secara retrosprektif.

PSAK No. 5 requires the disclosure of an entity’s operating segment in a manner consistent with internal reports provided to the chief operating decision-maker.

The segment information as disclosed in Note 27 have been prepared in accordance with the standard and the change has been applied retrospectively.

PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

PSAK No. 7: Related Party Disclosures

PSAK No. 7 menyempurnakan definisi dan pengungkapan untuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi.

PSAK No. 7 enhances the definitions and disclosures for related parties. The standard affected the identification of related parties and additional related party disclosures.

Pengungkapan pihak-pihak berelasi yang diungkapkan pada Catatan 26 telah disusun sesuai dengan standar ini dan perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif.

The related party disclosures in Note 26 have been prepared in accordance with the standard and the change has been applied retrospectively.

Lain-lain Others

Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Grup, namun tidak menimbulkan efek signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian adalah:

The adoption of new/revised standards and interpretation, which are relevant to the Group’s operations, but did not result in a significant effect on the consolidated financial statements, are as follows:

- PSAK No. 3 : Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting

- PSAK No. 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/Consolidated and Separate Financial Statements

- PSAK No. 8 : Peristiwa setelah Periode Pelaporan/Events after the Reporting Period - PSAK No. 15 : Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates

- PSAK No. 19 : Aset Tak Berwujud/Intangible Assets - PSAK No. 23 : Pendapatan/Revenue

- PSAK No. 25 : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/ Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

- PSAK No. 48 : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets

- PSAK No. 57 : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/ Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets - ISAK No. 10 : Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Programmes

(16)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun 2012

PSAK and ISAK which are effective in 2012

Standard akuntansi dan interpretasi baru/revisi berikut yang relevan terhadap kegiatan operasi Grup, telah dipublikasikan dan akan efektif pada tahun 2012:

The following new/revised accounting standards and interpretations, which are relevant to the Group’s operations, were published and will be effective in 2012:

- PSAK No. 13 : Properti Investasi/Investment Property - PSAK No. 16 : Aset Tetap/Fixed Assets

- PSAK No. 24 : Imbalan Kerja/Employee Benefits - PSAK No. 30 : Sewa/Leases

- PSAK No. 46 : Pajak Penghasilan/Income Taxes

- PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation - PSAK No. 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments:

Recognition and Measurement - PSAK No. 56 : Laba per Saham/Earnings per Share

- PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures - ISAK No. 25 : Hak Atas Tanah/Land rights

Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut.

The Group is still evaluating the possible impact of the issuance of these financial accounting standards and interpretations.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi

laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries.

Entitas anak adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Metode akuisisi digunakan untuk mencatat akuisisi entitas anak oleh Grup. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontijensi pada tanggal akuisisi.

Subsidiaries are entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies. The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiaries by the Group. The cost of an acquisition includes the fair value at acquisition date of any contingent consideration.

Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Associates are entities, not being subsidiaries or jointly controlled entities, over which the Group exercises significant influence. Associates are accounted for using the equity method.

(17)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued) Berdasarkan metode ini, biaya perolehan

investasi akan disesuaikan dengan bagian Grup atas hasil bersih entitas asosiasi serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.

Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Group share of the net results of the associates and dividend distributions from the date of acquisition.

Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Grup mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin liabilitas entitas asosiasi bersangkutan.

Once an investment’s carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Group has committed to provide financial support to, or has guaranteed, the obligations of the associates.

Hasil usaha entitas anak dan entitas asosiasi dimasukkan atau dikeluarkan di dalam laporan keuangan konsolidasi masing- masing sejak tanggal akuisisi atau tanggal pelaporan.

The results of subsidiaries and associates are included or excluded in the consolidated financial statements from their effective dates of acquisition or disposal respectively.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan yang material telah dieliminasi.

All material intercompany transactions, balances, unrealised surpluses and deficits on transactions between Group companies have been eliminated.

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi tersebut, kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer.

Unrealised gains on transactions between the Group with its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi c. Transactions with related parties Grup mempunyai transaksi dengan

pihak-pihak berelasi. Definisi pihak-pihak-pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

(18)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translations Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan

dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Group.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan.

Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the prevailing exchange rate on the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the prevailing exchange rates on that date.

Kurs yang digunakan untuk Dolar Amerika Serikat berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah Rp 9.068 (rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp 8.991 (rupiah penuh) pada tanggal 31 Desember 2010.

The exchange rate used for United States Dollars based on the middle rates published by Bank Indonesia is Rp 9,068 (full Rupiah) as at 31 December 2011 and Rp 8,991 (full Rupiah) as at 31 December 2010.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Foreign exchange gains and losses arising on settlement of transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated profit and loss account.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas mencakup kas, kas di

bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with a maturity of three months or less. Overdrafts are shown as current liabilities on the consolidated statements of financial position.

f. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya

f. Restricted time deposits

Dana pada deposito berjangka yang tidak dapat dicairkan sampai dengan saat renovasi atas bengkel dan ruang pamer tertentu telah diselesaikan, dan juga dana yang digunakan sebagai jaminan atas pembelian kendaraan bermotor dan suku cadang, disajikan sebagai deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya.

Funds in time deposit that will not be released until such time as specific renovations to workshops and showrooms have been completed, and also funds used as guarantee for purchases of motor vehicles and spare parts, are classified as restricted time deposits.

(19)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Piutang usaha dan piutang lain-lain g. Trade and other receivables Piutang usaha dan piutang lain-lain pada

awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less allowance for impairment.

Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang yang mengalami penurunan nilai dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

Allowance for impairment of receivable is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. The impaired receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk kendaraan bermotor dan dengan metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya.

Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the specific identification method for motor vehicles and the moving average method for other inventories.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi beban penjualan.

Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less estimated selling expenses. Penyisihan untuk persediaan usang dan

tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future sales of individual inventory items.

i. Beban dibayar di muka i. Prepaid expenses Beban dibayar di muka diamortisasi dengan

metode garis lurus dalam laporan laba rugi konsolidasian selama masa manfaat yang diharapkan. Beban dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun disajikan sebagai bagian dari ”aset tidak lancar lain-lain”.

Prepaid expenses are amortised on a straight-line method in the consolidated profit and loss account over the expected period of benefit. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “other non-current assets”.

j. Aset tetap dan aset dalam penyelesaian j. Fixed assets and construction in progress Aset tetap dinyatakan sebesar biaya

perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset

Fixed assets are stated at historical cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.

(20)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) tetap.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap dan aset dalam penyelesaian (lanjutan)

j. Fixed assets and construction in progress (continued)

Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the consolidated profit and loss account during the financial period in which they are incurred.

Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama taksiran masa manfaat sebagai berikut:

Land is not depreciated. Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follow:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings

Perabotan dan peralatan kantor 5 Furniture and office equipment

Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles

Peralatan dan perkakas bengkel 5 Tools and workshop equipment Kendaraan bermotor yang disewakan 4 - 7 Motor vehicles leased out under

melalui sewa operasi operating leases

Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.

The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gain and loss on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated profit and loss account.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.

The accumulated costs of the construction of buildings are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction is completed. Depreciation is charged from the date when the assets are available for use.

(21)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Properti investasi k. Investment properties Properti investasi merupakan tanah dan/atau

bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi.

Investment properties represent land and/or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use in the ordinary course of business.

Properti investasi dicatat sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama 20 tahun berdasarkan taksiran masa manfaat.

Investment properties are stated at cost less accumulated depreciation. Land is not depreciated. Depreciation on buildings is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives of 20 years.

l. Penurunan nilai aset non keuangan l. Impairment of non-financial assets Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya,

ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Fixed assets and other non-current assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

m. Instrumen keuangan derivatif m. Derivative financial instrument Grup hanya melakukan kontrak instrumen

keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (‘’underlying’’). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).

The Group only enters into derivative financial instrument contract in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedge. The Group designates derivatives as a hedge of interest rates associated with a recognised liability (cash flow hedge).

(22)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) m. Derivative financial instrument (continued) Perubahan nilai wajar derivatif yang

ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in equity. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the consolidated profit and loss account.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated profit and loss account.

Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.

The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.

n. Utang usaha n. Trade payables

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost.

o. Pinjaman o. Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Borrowings are classified under non-current liabilities unless their maturities are within 12 months after the reporting date.

(23)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Pengakuan pendapatan dan beban p. Revenue and expense recognition Pendapatan terdiri dari nilai wajar dari

penerimaan dan piutang dan merupakan jumlah piutang untuk barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal, disajikan neto setelah dikurangi potongan penjualan, insentif penjualan dan pajak pertambahan nilai. Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.

Revenue comprises the fair value of the consideration received and receivable and represents amounts receivable for goods and services provided in the normal course of business, shown net of discounts, sales incentives and value added tax. The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.

Pendapatan dari penjualan kendaraan bermotor diakui pada saat kendaraan bermotor diserahkan kepada pelanggan, sedangkan pendapatan jasa, termasuk pendapatan sewa operasi (lihat Catatan 2q) dan bengkel diakui pada saat jasa diberikan, dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.

Revenue from sales of vehicles is recognised when the vehicles are delivered to the customer, while revenue from the rendering of services, including operating leases (see Note 2q) and workshop services income is recognised when the services are performed, provided that the amount can be measured reliably.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan metode akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.

q. Sewa operasi q. Operating leases

Transaksi sewa operasi yang risiko dan manfaat kepemilikan atas aset tidak berpindah dari pihak yang menyewakan (lessor), diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi. Pendapatan sewa operasi diakui berdasarkan garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa operasi.

Leases which all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor, are classified as operating leases. Operating lease income is recognised on a straight-line basis over the lease term.

Angsuran sewa operasi yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan sewa operasi tangguhan dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat menjadi hak.

Lease installments received in advance are recorded as unearned rental income and credited to the consolidated profit and loss account when earned.

r. Perpajakan r. Taxation

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.

The income tax expense comprises current and deferred income tax. Tax is recognised in the consolidated profit and loss account, except to the extent that it relates to items recognised directly to equity.

(24)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Perpajakan (lanjutan) r. Taxation (continued) Pajak penghasilan kini dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.

The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at the financial position date.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perseroan.

Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount for each entity.

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the recording date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recognised when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

s. Imbalan kerja s. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada

saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya diberikan sesuai dengan Peraturan Grup dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).

Post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Group’s Regulations and Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

(25)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued) Grup harus menyediakan program pensiun

dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai UU 13/2003 adalah program imbalan pasti.

The Group is required to provide pension benefits, with minimum benefits as stipulated in Law 13/2003. Pension benefits under Law 13/2003 represent a defined benefit plan.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefits to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal pelaporan dikurangi keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

The liability recognised in the consolidated statements of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the reporting date less unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun

oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasian menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan.

The defined benefits obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, melebihi 10% dari nilai kini atas liabilitas imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions, exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation, are charged or credited to consolidated profit and loss account over the average remaining service lives of the related employees.

(26)

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Imbalan kerja (lanjutan) s. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued) Biaya jasa lalu diakui secara langsung di

laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.

Past service costs are recognised immediately in the consolidated profit and loss account, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.

t. Dividen t. Dividends

Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors’ resolution and approval has been obtained from the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Article of Association.

u. Laba per saham u. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.

Earnings per share is computed by dividing profit attributable to owners of the parent with the weighted-average number of common shares outstanding during the year.

Apabila ada perubahan jumlah saham beredar sebagai akibat dari pemecahan saham, maka jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama satu periode dan untuk seluruh periode penyajian disesuaikan dengan perubahan tersebut.

Any change in the number of common shares outstanding arising from stock splits, the number of weighted average common shares outstanding during the period and for all periods presented is adjusted to the change.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

As at 31 December 2011 and 2010, there were no existing instruments which could result in the issue of further common shares. Therefore, the diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

Referensi

Dokumen terkait

Formalisasi dan tradisionalisasi itu menjadi lebih hebat sesudah ketertarikan Muhammadiyah terhadap kekuasaan dan permainan politik praktis menjadi semakin besar tidak lama sesudah

leptospirosis berdasarkan tahun kejadian di Kabupaten Boyolali paling banyak terjadi pada tahun 2014 (21 kasus) dan paling sedikit terjadi pada tahun 2012 (2

Untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan pelatihan K3 dengan peningkatan performa K3 pada sumber daya manusia maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan

Departemen Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Kulit dan Kelamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf j dipimpin oleh Kepala Departemen Mata, Telinga Hidung

Instrumen SPICT-LIS TM versi Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara mengidentifikasi pasien yang membutuhkan

Pada saat putaran bertambah, pemberat pada pulley primary mulai bergerak keluar karena gaya centrifugal dan menekan primary sliding sheave ( piringan pulley yang

Kedelapan perbedaan antar kelompok kepuasan perkawinan ini yaitu dalam hal jumlah anak, tempat tinggal, usia kawin, pendapatan suami subjek per bulan, alasan perkawinan,

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data untuk penelitian ini dan telah berbagi pengalaman hidup yang menarik