• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diseminasi hasil litbang bidang. Diseminasi Menjadi Program Penting untuk Menyebarluaskan Hasil Inovasi Teknologi Penerbangan dan Antariksa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diseminasi hasil litbang bidang. Diseminasi Menjadi Program Penting untuk Menyebarluaskan Hasil Inovasi Teknologi Penerbangan dan Antariksa."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel

D

iseminasi hasil litbang bidang

penerbangan dan antariksa selayaknya menjadi agenda penting bagi LAPAN. Program diseminasi tak cukup untuk sarana promosi, namun juga bagian dari upaya layanan LAPAN kepada masyarakat dalam menyumbangkan kemampuannya guna peningkatan pembangunan nasional.

Diseminasi inovasi hasil litbang dipandang perlu sebagai salah satu langkah pertanggungjawaban atas dana publik, salah satunya APBN, yang telah digunakan. Untuk itu, hasil inovasi tidak hanya dinikmati oleh para periset saja, tetapi juga akan dimanfaatkan

oleh berbagai kalangan, baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas.

Data dan informasi hasil inovasi yang ada perlu dikemas sehingga menjadi bahan informasi yang siap disebarluaskan melalui berbagai media. Beberapa media komunikasi yang bisa dimanfaatkan untuk program diseminasi yaitu seminar, kolokium, workshop, pameran, dan sebagainya. Program diseminasi seharusnya dirumuskan bersama antara manajemen (penentu kebijakan, dalam hal ini pejabat struktural dan semacamnya), peneliti dan perekayasa (sebagai pelaku utama riset), serta tim kehumasan.

Diseminasi Menjadi Program Penting

untuk Menyebarluaskan Hasil

Inovasi Teknologi Penerbangan dan

Antariksa

(2)

Program ini menjadi bagian tugas utama Humas dalam upaya pengenalan produk riset di tengah masyarakat. Maka Humas LAPAN harus melakukan optimalisasi dalam menjaring kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk menjalin relasi dengan media massa.

Humas sebagai agen pemerintah merupakan ujung tombak yang tugasnya menyebarluaskan kemajuan pelaksanaan program dan kebijakan institusinya masing-masing. Untuk itu, Humas harus responsif terhadap segala macam perkembangan informasi dan penyebaran isu maupun berita negatif.

Humas mempunyai peran strategis dalam mempertahankan kredibilitas institusinya. Tugas dan tanggung jawab humas sangat penting dalam mengelola informasi yang masuk maupun keluar dari institusinya. Seluruh informasi yang akan disampaikan ke publik agar dikemas untuk mencapai tujuan pemahaman yang sama. Tujuan akhirnya yaitu membentuk opini bahkan mendorong perilaku masyarakat untuk mendukung kebijakan dan program yang dibuat.

Dalam mendiseminasikan informasi, Humas LAPAN harus bisa menggiring opini masyarakat bahwa inovasi hasil teknologi penerbangan dan antariksa itu penting bagi pembangunan nasional. Masyarakat harus paham, begitu pentingnya hasil litbangyasa LAPAN sangat bermanfaat untuk kemajuan pembangunan nasional.

Karena Humas mempunyai peran strategis, maka Humas menjadi profesi yang wajib dimiliki setiap institusi, baik itu pemerintah maupun swasta. Secara garis besar, Humas memiliki peran untuk menciptakan, membina, dan memelihara hubungan yang baik bagi sebuah organisasi, lembaga, maupun perusahaan.

Humas sendiri memiliki definisi sebagai fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip & Center, 2006).

(3)

Menurut Effendy, dalam bukunya “Hubungan Masyarakat suatu Komunikologis” (2006), Humas mempunyai banyak fungsi. Kehumasan sangat menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu perannya, membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan eksternal. Humas juga bisa menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publiknya kepada organisasi. Salah satu tugasnya yaitu melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. Maka, operasionalisasi dan organisasi Humas adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

Fungsi Humas Pemerintah sebagai juru bicara lembaga, alias fasilitator, memberikan informasi kepada publik, menindaklanjuti pengaduan publik, program, produk atau jasa lembaga, serta menciptakan iklim hubungan internal dan eksternal yang kondusif dan dinamis. Dengan fungsi tersebut, Humas Pemerintah diharapkan dapat menjadi penghubung lembaga dengan berbagai pemangku kepentingan atau stakeholders.

Istilah diseminasi inovasi dapat diartikan

secara parsial menurut unsur kata

pembentuknya yang terdiri dari kata diseminasi dan rangkaian kata inovasi teknologi penerbangan dan antariksa. Diseminasi sudah menjadi istilah umum yang digunakan sebagai

sinonim dari “penyebaran”. Istilah tersebut dapat digunakan dalam berbagai bidang.

Secara etimologi, kata diseminasi bisa dilihat dalam Merriam Webster Online Dictionary (2008). Di dalam kamus tersebut dijelaskan bahwa diseminasi berasal dari bahasa

Latin disseminatus yang mengandung

makna to spread a broad dan to disperse throughout. Pengertian tersebut sejalan dengan

istilah dissemination yang juga bermakna to

spread atau to distribute (Hornby, 1974; Echols

dan Shadily, 1997). Atas dasar pengertian itu, dalam kaitannya dengan inovasi teknologi penerbangan dan antarisa, diseminasi dapat diartikan sebagai kegiatan penyebarluasan inovasi teknologi penerbangan dan antariksa. Maka sejalan dengan itu, peran humas dalam diseminasi inovasi teknologi penerbangan dan antariksa yaitu suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok masyarakat, agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun dan disebarkan berdasarkan sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut tentu saja dengan pandangan jauh ke depan baik melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi.

Peran humas dalam diseminasi inovasi teknologi penerbangan dan antariksa dipandang sebagai

social responsibility, yaitu salah satu langkah

pertanggungjawaban atas dana publik yang telah digunakan. Oleh sebab itu, ukuran peran humas dalam diseminasi seyogyanya bukan sekadar materi yang akan didapatkan, tetapi lebih dari itu. Perannya sebagai bentuk kewajiban sosial yang harus dilaksanakan untuk menyebarluaskan te-muan inovasi teknologi penerbangan dan antariksa.

(4)

Mengapa hasil inovasi harus didesiminasikan? hal tersebut untuk mendapatkan penilaian dari masyarakat. Selain itu juga, sebagai umpan balik dari masyarakat terkait masukan dan saran terhadap hasil inovasi. Sebagaimana kata-kata bijak “Tak kenal maka tak sayang”, maknanya mengajarkan tentang perlunya peran humas dalam diseminasi inovasi, untuk mengenalkan sekaligus menyebarluaskan serangkaian inovasi teknologi penerbangan dan antariksa. Tugas LAPAN sesuai dengan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, pada pasal 7 yaitu kegiatan keantariksaan meliputi sains antariksa, penginderaan jauh, penguasaan teknologi keantariksaan, peluncuran dan kegiatan komersial keantariksaan.

Untuk mewujudkan tugas tersebut, LAPAN menetapkan Visi yaitu menjadi Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri. Slogannya adalah LAPAN Unggul Indonesia Maju, LAPAN melayani untuk Indonesia Mandiri.

Sementara misi LAPAN: (1) meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan antariksa bertaraf internasional, (2) meningkatkan kualitas produk teknologi dan informasi di bidang penerbangan dan antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional, dan (3) melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional. LAPAN memiliki empat kompetensi utama meliputi teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh, teknologi penerbangan dan antariksa, sains antariksa dan atmosfer, serta kajian kebijakan penerbangan dan antariksa.

Selama rentang waktu perjalanan 55 tahun, LAPAN telah menghasilkan banyak produk penelitian yang inovatif. Produk tersebut di antaranya teknologi penginderaan jauh, teknologi pesawat tanpa awak, teknologi pesawat berawak, teknologi satelit, teknologi roket, serta sains antariksa dan atmosfer.

(5)

Diseminasi terus dikembangkan secara terstruktur sehingga menimbulkan daya tarik pengguna untuk berinteraksi dan menjalin kerja sama. Strategi diseminasi yang tepat akan mempercepat proses penyebarluasan inovasi hasil litbang. Hal tersebut akan menjadi pendorong dan sekaligus menciptakan peluang untuk meningkatkan upaya diseminasi. Perlu dipahami, bahwa pengguna inovasi sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kebijakan dan efektivitas pengambilan keputusan.

Secara umum sasaran diseminasi dapat dikelompokkan menjadi empat. Kelompok

scientist menjadi kelompok pengguna

yang umumnya lebih berorientasi pada pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan kelompok pelaku usaha yaitu kelompok pengguna yang umumnya lebih menekankan pada inovasi teknologi yang mampu meningkatkan produktifitas, pengembangan dan keuntungan usaha. Masyarakat umum menjadi kelompok pengguna yang memiliki ragam kepentingan yang bervariasi sesuai dengan tingkat pengetahuan, kemauan, dan kemampuan mengadopsi inovasi teknologi, pemenuhan kebutuhan hidup dan pengembangan usaha skala mikro. Lalu kelompok pemerintah yaitu kelompok pengguna yang umumnya berorientasi pada penggunaan inovasi teknologi sebagai bahan pengambilan kebijakan.

LAPAN memiliki banyak media sebagai sarana diseminasi. Media tulisan berbentuk kemasan berupa publikasi ilmiah, poster, leaflet, booklet,

company profile, dan policy brief. Media

elektronik antar lain dokumentasi elektronik video, standing television, dan website). Media pertemuan ilmiah yang dapat dimanfaatkan adalah seminar, workshop, gelar teknologi, dan kelompok diskusi. Media pertemuan lainnya yang tergolong khusus yaitu penyuluhan, diklat teknis, dan temu lapang. Ada juga media demonstrasi plot seperti publikasi ilmiah dan pertemuan ilmiah. Demonstrasi plot ini merupakan media yang lazim digunakan oleh institusi atau lembaga riset. LAPAN juga rutin menyelenggarakan kegiatan pameran dan setiap tahunnya juga aktif berpartisipasi mengisi stan pameran yang diselenggarakan dari instansi mitra.

Media tersebut juga menjadi sarana strategis untuk tukar-menukar iptek dan informasi, pengembangan karier peneliti, dan pengembangan jejaring peneliti dan kepakaran peneliti di skala nasional maupun internasional.

Dalam penyampaian hasil litbang terus dikemas secara inovatif, atraktif, dan dinamis sesuai dengan sasaran pengguna. Pemutakhiran data hasil inovasi terus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan sehingga data informasi terkini yang disajikan.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai oksigen terlarut (DO) yang diperoleh dari keempat stasiun penelitian berkisar antara 5,5-7,3 mg/l, dengan nilai tertinggi terdapat pada stasiun I (tanpa.. Dahlia

Pada menu utama ini terdapat beberapa sub menu yang terdiri dari dosen untuk memanage data dosen, mahasiswa untuk memanage data mahasiswa, mata perkuliahan

(2) Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kondisi dimana pengelolaan air

Setiap orang yang melawan hukum, atau menyalahgunakan kewenangan mela - kukan perbuatan memperkaya/mengun - tungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yang

Adapun tahapan pengukuran yang harus dilakukan dengan cara ini adalah sebagai berikut; Tentukan jalur pengukuran dan letak titik-titik yang aka diukur. Buatlah

48 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Wakaf Indonesia serta untuk kelancaran, efisiensi

1) Triagulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

Pada ebook ini akan dipaparkan tahapan-tahapan untuk membuat Sistem Pengelolaan User dari tahap persiapan database, konfigurasi, pembuatan fondasi aplikasi web seperti Data