P
enerbitan Buku Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam penulisan tugas akhir berupa skripsi. Buku Pedoman ini menyajikan beberapa hal yang terkait dengan prosedur penulisan skripsi, Seminar Usulan Penelitian, Ujian Sidang Komprehensif, dan teknik penulisan skripsi bagi mahasiswa STHB.Buku Pedoman ini merupakan rujukan yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh mahasiswa dan dosen STHB dalam penulisan skripsi. Dengan demikian, mahasiswa dan dosen dapat memahami penulisan skripsi di STHB.
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi STHB serta semua pihak terkait atas upayanya, sehingga Buku Pedoman ini dapat terwujud. Mudah-mudahan Buku Pedoman ini bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen STHB.
Bandung, Agustus 2021 Ketua,
Dr. Walter Wanggur, S.H., M.H.
Kata
Pengantar
Kata Pengantar ………...………... Daftar Isi ………...……... I. Tugas Akhir Mahasiswa ………... II. Persyaratan Pengajuan Skripsi ... III. Persyaratan Dosen Pembimbing Skripsi ... IV. Prosedur Pengajuan Judul dan Bimbingan Skripsi ... V. Evaluasi Skripsi …... VI. Sistematika Skripsi ………... VII. Penjelasan Sistematika Bagian Awal ... VIII. Penjelasan Sistematika Bagian Isi ... IX. Cara Pengetikan Skripsi ……... X. Pedoman Teknis Penulisan Skripsi ... Formulir-Formulir ... iii v 1 1 2 2 4 7 8 10 14 15 35
Daftar
Isi
Do not go where the path may lead, go instead where there is no path, and leave a trail. Ralph Waldo Emerson
I.
Tugas Akhir Mahasiswa
Sesuai ketentuan kurikulum, setiap mahasiswa Program Sarjana Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) wajib membuat Tugas Akhir (TA), yang dapat berbentuk:
1. Skripsi;
2. Memorandum Hukum (Legal Memorandum); atau 3. Studi Kasus.
Untuk saat ini, kebijakan yang ditempuh STHB adalah semua mahasiswa harus membuat TA dalam bentuk skripsi. Skripsi adalah karya ilmiah sebagai tugas akhir mahasiswa, berupa paparan tulisan dari hasil penelitian yang mendeskripsikan dan membahas permasalahan hukum in abstracto maupun in concreto berdasarkan kaidah-kaidah penelitian dan penulisan ilmiah hukum.
II. Persyaratan Pengajuan Skripsi
A. Persyaratan Akademik
1. Telah lulus mata kuliah, minimal 120 sks;
2. Telah lulus mata kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, dengan nilai minimal C; dan 3. Telah lulus mata kuliah penunjang topik skripsi
PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI
B. Persyaratan Administrasi
1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif;
2. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku; dan
3. Telah membayar biaya penulisan dan bimbingan skripsi.
III. Persyaratan Dosen Pembimbing Skripsi
1. Dosen Tetap STHB berpendidikan minimal Magister Ilmu Hukum; dan
2. Memiliki Jabatan Akademik.
IV. Prosedur Pengajuan Judul dan Bimbingan Skripsi
A. Prosedur Pengajuan Judul1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi harus mengontrak skripsi dengan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS); 2. Pada saat pengisian KRS, mahasiswa sudah
memiliki rencana judul/topik penelitian sesuai dengan Program Kekhususan yang dipilih; dan 3. Permohonan penulisan skripsi disampaikan kepada
Wakil Ketua I Bidang Akademik. B. Penunjukan Pembimbing
Setelah menerima permohonan penulisan skripsi dari mahasiswa, Wakil Ketua I:
1. Memeriksa orisinalitas judul/topik yang diajukan; 2. Apabila judul/topik tidak layak, maka mahasiswa
yang bersangkutan harus mengganti judul/topik; dan
C. Prosedur Bimbingan
1. Mahasiswa harus menghubungi dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Wakil Ketua I;
2. Dosen pembimbing mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan hasil penelitian;
3. Mahasiswa membuat kerangka (outline) skripsi yang akan ditulis dan disetujui oleh dosen pembimbing;
4. Outline yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, diserahkan kepada Bagian Administrasi Akademik (BAA) untuk dibuatkan surat keputusan penugasan sebagai dosen pembimbing skripsi; dan
5. Mahasiswa harus melaksanakan bimbingan skripsi secara intensif yang dibuktikan dengan Kartu Bimbingan Skripsi.
D. Jangka Waktu Penulisan Skripsi
1. Penulisan skripsi dilakukan paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan; dan
2. Apabila dalam waktu 9 (sembilan) bulan, mahasiswa belum menyelesaikan skripsinya, maka yang bersangkutan diwajibkan membayar kembali biaya bimbingan skripsi sesuai ketentuan yang berlaku.
V. Evaluasi Skripsi
A. Seminar Usulan Penelitian (SUP) Skripsi
Setelah penunjukan dosen pembimbing skripsi, mahasiswa melaksanakan bimbingan untuk mempersiapkan Usulan Penelitian (UP), yang berisi: 1. Halaman Judul;
2. Halaman Persetujuan/Pengesahan UP oleh Dosen Pembimbing Skripsi dan diketahui oleh Ketua STHB;
3. Daftar Isi;
4. Bagian Isi, terdiri dari: a. Latar Belakang Masalah; b. Identifikasi Masalah; c. Tujuan Penelitian; d. Kegunaan Penelitian; e. Kerangka Pemikiran; f. Metode Penelitian; dan g. Sistematika Penulisan. 5. Daftar Pustaka (Sementara)
UP yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, dijilid dan diperbanyak 3 (tiga) atau (4) eksemplar bergantung jumlah dosen pembimbing, untuk diajukan SUP. SUP dilaksanakan sebagai berikut:
1. Wakil Ketua I menentukan jadwal pelaksanaan; 2. Wakil Ketua I menunjuk penelaah sebanyak 1 (satu)
orang dosen sesuai dengan substansi penelitian; 3. Wakil Ketua I mengundang dosen pembimbing
dan penelaah untuk memberi penilaian tentang kelayakan UP;
5. Dosen pembimbing dan penelaah memberi penilaian tentang kelayakan UP;
6. Kriteria penilaian UP ditentukan sebagai berikut: a. Tidak keberatan;
b. Keberatan dengan alasan; atau c. Tidak keberatan dengan syarat.
7. Apabila UP dinilai layak, mahasiswa melanjutkan penelitiannya; dan
8. Apabila UP dinilai tidak layak, maka mahasiswa harus membuat UP baru.
B. Ujian Sidang Komprehensif (USK)
USK adalah ujian sidang akhir dari proses pembelajaran yang meliputi materi skripsi dan keluasan wawasan mahasiswa.
Pelaksanaan USK sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengajukan USK setelah skripsi disetujui oleh dosen pembimbing skripsi dan diketahui oleh Ketua STHB;
2. Skripsi diperbanyak 3 (tiga) atau 4 (empat) eksemplar sesuai dengan jumlah dosen pembimbing; 3. Mahasiswa yang mengajukan USK telah memenuhi
persyaratan akademik dan administrasi keuangan; 4. Mahasiswa mengajukan USK kepada Wakil Ketua
I melalui BAA;
5. Petugas BAA melakukan pemeriksaan persyaratan untuk USK;
6. Wakil Ketua I menentukan jadwal USK;
7. Penguji USK ditetapkan dalam suatu kepanitiaan berdasarkan keputusan Ketua STHB;
9. USK dibuka oleh Ketua Panitia USK;
10. Pelaksanaan USK berlangsung paling lama 1 (satu) jam, dengan waktu pengujian paling lama 15 (lima belas) menit untuk setiap dosen penguji; dan
11. Ketua Panitia USK membacakan hasil yudisium USK, sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Akademik STHB.
C. Hasil Evaluasi Panitia Penguji USK
1. Apabila skripsi tidak ada perbaikan, maka mahasiswa dapat melakukan penggandaan, penjilidan, dan pengesahan;
2. Apabila ada perbaikan skripsi atas saran Panitia Penguji USK, maka mahasiswa wajib memperbaikinya dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan;
3. Skripsi yang telah diperbaiki, harus diketahui oleh dosen pembimbing dan penelaah yang dibuktikan dengan Berita Acara Perbaikan Skripsi;
4. Apabila skripsi telah disetujui perbaikannya, maka mahasiswa dapat melakukan penggandaan, penjilidan, dan pengesahan;
5. Apabila skripsi sudah dijilid, maka diserahkan 1 (satu) eksemplar dan 1 (satu) Compact Disk (CD) yang berisi skripsi (isi sama dengan yang dijilid) kepada Perpustakaan STHB dan 1 (satu) CD kepada dosen pembimbing; dan
VI. Sistematika Skripsi
A. Bagian Awal, terdiri dari: 1. Halaman Judul;
2. Halaman Persetujuan/Pengesahan Skripsi; 3. Halaman Pernyataan Keaslian/Orisinalitas
Skripsi;
4. Halaman Motto (Tentatif); 5. Halaman Kata Pengantar; 6. Halaman Daftar Isi;
7. Halaman Daftar Singkatan (Tentatif); 8. Halaman Daftar Tabel (Tentatif);
9. Halaman Daftar Lampiran (Tentatif); dan 10. Halaman Abstrak.
B. Bagian Isi, terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah; B. Identifikasi Masalah; C. Tujuan Penelitian; D. Kegunaan Penelitian; E. Kerangka Pemikiran; dan F. Metode Penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(Tulis Judul yang Relevan) BAB III OBJEK PENELITIAN
(Tulis Judul yang Relevan) BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
(Tulis Judul yang Relevan)
BAB V PENUTUP
A. Simpulan B. Saran
C. Bagian Akhir, terdiri dari: Daftar Pustaka
Lampiran (Jika Ada) Riwayat Hidup
VII. Penjelasan Sistematika Bagian Awal
1. Halaman Judul berisi:a. Judul skripsi, ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan huruf kapital (besar), bold/tebal, jenis huruf
Times New Roman, dan ukuran huruf 12;
b. Kata Skripsi;
c. Tujuan Penulisan Skripsi;
d. Nama Mahasiswa, Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), Program Studi, Program Kekhususan, dan Nama Dosen Pembimbing Skripsi;
e. Logo STHB; f. Nama STHB; dan g. Tahun.
2. Halaman Persetujuan/Pengesahan Skripsi berisi:
a. Persetujuan/pengesahan dilakukan setelah
mahasiswa menyelesaikan bimbingan skripsi;
b. Halaman Persetujuan/Pengesahan berisi judul skripsi, kata skripsi, tujuan penulisan skripsi, nama mahasiswa, NPM, waktu persetujuan, nama dosen pembimbing, dan Ketua STHB.
3. Halaman Pernyataan Keaslian/Orisinalitas Skripsi Berisi pernyataan tentang keaslian/orisinalitas skripsi yang ditandatangani oleh mahasiswa di atas kertas bermeterai cukup.
4. Halaman Motto (Tentatif)
5. Halaman Kata Pengantar berisi: a. Ungkapan rasa syukur; b. Isi singkat skripsi;
c. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait; d. Harapan ke depan terhadap skripsi; dan
e. Tempat, waktu, dan nama mahasiswa. 6. Halaman Daftar Isi
Berisi Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Singkatan (tentatif), Daftar Tabel (tentatif), Daftar Lampiran (tentatif), Abstrak, Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V, Daftar Pustaka, Lampiran (tentatif), dan Riwayat Hidup.
7. Halaman Daftar Singkatan (Tentatif)
Berisi singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan karya ilmiah hukum, bukan singkatan yang hanya dimengerti oleh penulis.
8. Halaman Daftar Tabel (Tentatif) Berisi tabel-tabel pada skripsi. 9. Halaman Daftar Lampiran (Tentatif)
Berisi data yang dilampirkan pada skripsi. 10. Halaman Abstrak berisi:
a. Judul skripsi; b. Nama mahasiswa; c. Kata abstrak; dan d. Isi abstrak.
Syarat Abstrak:
a. Isi abstrak terdiri dari 3 (tiga) alinea: alinea pertama berisi latar belakang masalah dan tujuan penelitian; alinea kedua berisi metode penelitian; dan alinea ketiga berisi hasil penelitian;
c. Panjang abstrak maksimum 1 (satu) halaman, ditik 1 (satu) spasi, jenis huruf Times New Roman, dan ukuran huruf 12.
VIII. Penjelasan Sistematika Bagian Isi
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah berisi: 1. Apa yang diteliti;
2. Mengapa diteliti; 3. Untuk apa diteliti; dan 4. Bagaimana pemecahannya. B. Identifikasi Masalah
1. Berisi masalah-masalah yang akan diteliti, yang disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan;
2. Masalah yang diteliti harus relevan dengan judul penelitian;
3. Dari uraian permasalahan yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, ditentukan 2-3 permasalahan yang akan diteliti; dan
4. Identifikasi masalah minimal 2 (dua). C. Tujuan Penelitian
1. Berisi hasil yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan;
2. Tujuan penelitian harus sesuai atau konsisten dengan identifikasi masalah (merujuk pada masalah yang telah diidentifikasi); dan
3. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat pernyataan/deklaratif.
D. Kegunaan Penelitian
1. Berisi manfaat teoretis bagi pengembangan ilmu yang diteliti (hukum); dan
2. Berisi manfaat praktis bagi pengembangan bidang ilmu yang diteliti (hukum) dan pada umumnya dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat (hukum) dan pembangunan nasional. E. Kerangka Pemikiran
1. Berisi uraian mengenai teori yang digunakan sebagai landasan (“pisau analisis”) untuk menganalisis masalah-masalah yang akan diteliti; 2. Kajian tentang gagasan yang mendasari penelitian
berupa teori, konsep, asas, dan kaidah yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti; dan
3. Teori, konsep, asas, dan kaidah dalam kerangka pemikiran harus digunakan dalam menganalisis permasalahan pada Bab IV.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian mengungkapkan secara ringkas rancangan penelitian, prosedur penelitian, alat ukur yang digunakan dan diamati, sampel, teknik analisis, dan metode ujinya.
Metode penelitian berisi hal-hal berikut: 1. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian merupakan sifat dari
penelitian yang akan dilakukan, dapat berupa penelitian deskriptif (descriptive research), penelitian eksploratif (explorative research), dan penelitian eksplanatoris (explanatory research).
2. Jenis Penelitian
a. Jenis penelitian hukum terdiri dari penelitian yuridis normatif (yuridis dogmatis) dan yuridis empiris (yuridis sosiologis);
b. Penelitian yuridis normatif dilakukan melalui penelitian kepustakaan (penelitian data sekun-der) berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier; dan
c. Penelitian yuridis empiris dilakukan melalui penelitian lapangan (penelitian data primer). 3. Metode Pendekatan
Penelitian hukum mengenal beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengkaji setiap permasalahan. Jenis-jenis pendekatan tersebut adalah pendekatan perundang-undangan (statute
approach), pendekatan kasus (case approach),
pendekatan sejarah (historical approach), pendekatan komparatif (comparative approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan kebijakan (policy approach).
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data, yang dapat dilakukan dengan cara studi dokumen (study of document), studi literatur (study
of literature), wawancara (interview), kuesioner
(questionnaire), pengamatan (observation), dan sebagainya.
5. Metode Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan dapat dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif, bergantung
6. Lokasi Penelitian (tentatif)
Apabila melakukan penelitian yuridis empiris harus menyebutkan lokasi penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Bab ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari teori, konsep, asas, dan kaidah yang telah dikemukakan dalam Kerangka Pemikiran; dan 2. Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari buku, hasil
penelitian, jurnal ilmiah, yurisprudensi, peraturan perundang-undangan, dan sumber lainnya.
BAB III OBJEK PENELITIAN
Bab ini memberikan gambaran umum mengenai objek penelitian, khususnya keadaan objek penelitian yang dikaitkan dengan judul skripsi atau permasalahan yang diteliti.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Bab ini berisi analisis hasil penelitian untuk memberikan jawaban/solusi terhadap masalah penelitian; dan
2. Analisis hasil penelitian harus sesuai dengan identifikasi masalah.
BAB V PENUTUP
1. Bab ini terdiri dari simpulan dan saran;
2. Simpulan merupakan kristalisasi hasil penelitian; dan
3. Saran merupakan sumbangan pemikiran penulis terkait dengan hasil penelitian dan harus bersifat
IX. Cara Pengetikan Skripsi
1. Kertasa. Kertas yang digunakan untuk pengetikan skripsi adalah kertas HVS 80 gram, ukuran A4, dan warna putih;
b. Kertas sampul luar adalah sampul keras (hard
cover) dari kertas karton buffalo dengan warna
kuning; dan
c. Tiap bab diberi pembatas kertas dorslag (doorslag) dengan warna kuning dan di bagian tengah ada logo transparan STHB.
2. Tata Letak (Lay-out)
a. Marjin atas : 3 cm dari tepi kertas; b. Marjin bawah : 3 cm dari tepi kertas; c. Marjin kiri : 4 cm dari tepi kertas; dan d. Marjin kanan : 3 cm dari tepi kertas. 3. Pengetikan
a. Tinta warna hitam yang berkualitas; b. Jenis huruf: Times New Roman; dan c. Ukuran huruf 12.
4. Spasi
a. Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya adalah 1,5 (satu setengah) spasi;
b. Jarak antara judul bab dengan subbab adalah 3 (tiga) spasi;
c. Jarak antara alinea pertama dengan alinea selanjutnya adalah 1,5 (satu setengah) spasi; dan d. Setiap alinea baru ditik menjorok ke dalam
5. Jumlah Halaman
Isi skripsi (Bab I Pendahuluan sampai dengan Bab V Penutup), sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) halaman.
X. Pedoman Teknis Penulisan Skripsi
A. Kerangka (Outline) SkripsiSebelum menulis skripsi, terlebih dahulu dibuat kerangka (outline) skripsi sebagai bagian yang menunjukkan secara jelas, struktur isi skripsi serta hubungan yang terdapat antarbagian dalam struktur tersebut. Outline merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar skripsi yang akan ditulis. Manfaat Outline:
1. Memudahkan penyusunan skripsi secara teratur; 2. Memudahkan penciptaan klimaks yang
berbeda-beda;
3. Menghindari pembahasan suatu topik lebih dari satu kali (agar tidak terjadi tumpang-tindih dalam pembahasan suatu topik); dan
4. Memudahkan dalam mencari materi pembantu. Cara Penyusunan Outline:
1. Inventarisasikan semua topik bawahan (dilakukan secara acak). Semua topik bawahan yang ada dalam pikiran penulis mengenai topik yang akan ditulis, dicatat;
2. Mengorganisasi semua topik yang telah
diinventarisasi;
4. Menyusun kerangka skripsi yang akan dijadikan acuan dalam penulisan.
Outline skripsi tersebut tidak bersifat statis (selalu
terbuka kemungkinan untuk diubah). Tipe Outline:
1. Pola atau susunan alamiah, yang terdiri dari: a. Urutan waktu (kronologis); dan
b. Urutan ruang (spasial).
2. Pola atau susunan logis, yang terdiri dari: a. Urutan klimaks dan antiklimaks;
b. Urutan kausalitas (sebab - akibat atau akibat - sebab);
c. Urutan pemecahan masalah; d. Urutan umum - khusus; e. Urutan khusus - umum; f. Urutan familiaritas; dan g. Urutan akseptabilitas.
Tipe outline yang pada umumnya digunakan dalam penulisan skripsi mahasiswa hukum adalah urutan
Umum - Khusus (deduktif).
Outline skripsi mahasiswa STHB disusun sesuai
dengan sistematika skripsi yang telah dikemukakan dalam Usulan Penelitian.
B. Penomoran
Menggunakan sistem campuran (Angka dan Huruf): I. ... A. ... 1. ………… a. ………… 1) ………… a) ………… (1) ………… (a) ………... B. ………… 1. ………… a. ………… 1) ………… a) ………… (1) ………… (a) ………... C. Penulisan Nomor Halaman
Bagian Awal menggunakan angka Romawi kecil: i, ii, iii, dan seterusnya.
Pemberian nomor halaman dimulai pada halaman Kata Pengantar (halaman-halaman sebelumnya, tidak diberi nomor halaman). Bagian Isi dan Daftar Pustaka menggunakan angka: 1, 2, 3, dan seterusnya.
Apabila dalam teks karangan terdapat judul, maka nomor halaman dicantumkan pada bagian kanan bawah dari teks karangan, sedangkan apabila tidak ada judul, maka nomor halaman dicantumkan pada
D. Alinea/Paragraf
Alinea/paragraf adalah kesatuan pikiran yang terdiri dari beberapa kalimat yang mengandung satu gagasan utama dan beberapa kalimat penjelas.
Tujuan Pembuatan Alinea:
1. Memudahkan pemahaman terhadap suatu tema dengan memisahkan satu tema dari tema yang lain; dan
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.
Macam-macam Alinea:
1. Alinea pembuka, berfungsi untuk mengantar pembaca kepada pokok pikiran karangan, karena itu harus menarik dan dapat mengarahkan pikiran pembaca kepada apa yang ditulis;
2. Alinea penghubung, yaitu semua alinea yang terdapat antara alinea pembuka dan alinea penutup. Inti persoalan karangan terdapat dalam alinea ini, sehingga harus disusun secara teratur dan logis; dan
3. Alinea penutup, berfungsi untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Biasanya mengandung simpulan mengenai apa yang telah diuraikan dalam alinea penghubung.
Syarat-syarat Pembuatan Alinea:
1. Harus ada kesatuan, artinya semua kalimat yang membentuk alinea tersebut, secara bersama-sama menyatakan satu tema tertentu;
2. Harus ada koherensi (keterpaduan), artinya adanya hubungan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain dalam alinea tersebut; dan
3. Gagasan utama dalam alinea harus dapat dikem-bangkan ke dalam gagasan-gagasan bawahan. Kalimat Topik (Gagasan Utama) dalam Alinea: 1. Ada pada awal alinea (alinea deduktif); 2. Ada pada akhir alinea (alinea induktif); atau 3. Ada pada awal dan akhir alinea (alinea campuran). Cara Pembuatan Alinea:
Menggunakan model identing: alinea ditik 7 (tujuh) ketukan dari marjin kiri.
____________________________________________ __________________________________________________ __________________________________________________ ____________________________________________ __________________________________________________ __________________________________________________ E. Penulisan Singkatan
1. Harus sesuai dengan ketentuan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI);
2. Tidak diperkenankan menggunakan singkatan ciptaan sendiri, kecuali singkatan yang sudah umum digunakan, misalnya: UUD, UU, PP, PERDA, KUHP, KUHPerdata, KUHAP, dan KUHD; dan 3. Untuk penulisan singkatan, penulisan pertama
harus ditulis lengkap, selanjutnya menggunakan singkatannya.
F. Kutipan
Kutipan adalah pinjaman pendapat atau kalimat dari seorang penulis yang terdapat dalam buku, jurnal ilmiah, majalah, dan sebagainya atau ucapan lisan dari seseorang (biasanya seorang ahli).
Tujuan Membuat Kutipan:
1. Untuk mengadakan sorotan, analisis, atau kritik; dan
2. Untuk memperkuat pendapat penulis dalam sebuah uraian.
Jenis Kutipan:
1. Kutipan langsung, yaitu pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atas sebuah teks asli. Untuk penulisan kutipan langsung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Teks aslinya tidak boleh diubah;
b. Apabila ada kesalahan, tidak boleh diperbaiki. Penulis dapat memperbaiki kesalahan tersebut dengan memberi keterangan (ditempatkan dalam tanda kurung) di belakang teks yang diperbaiki atau dengan menggunakan singkatan
Sic! (ditempatkan dalam tanda kurung) di
belakang teks yang salah tersebut;
c. Apabila dalam teks aslinya tidak ada garis bawah atau cetak tebal, tetapi penulis merasa perlu untuk memberi garis bawah atau cetak tebal, maka pada akhir kutipan harus diberi keterangan, yaitu garis bawah atau cetak tebal oleh penulis;
d. Apabila sebagian dari kutipan akan dihilangkan, maka ditik sebagai berikut: jika yang dihilangkan di bagian awal atau tengah kalimat, diberi tanda titik-titik sebanyak 3 (tiga) titik, dan di bagian akhir diberi dengan tanda titik-titik sebanyak 4 (empat) titik; dan e. Penghilangan bagian kutipan, tidak boleh
mengubah isi kutipan.
Cara Membuat Kutipan Langsung:
a. Untuk kutipan langsung 1 (satu) baris: 1) Diintegrasikan dengan teks karangan; 2) Ditik dengan 1,5 (satu setengah) spasi; 3) Kutipan tersebut diapit dengan tanda kutip;
dan
4) Pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan.
b. Untuk kutipan langsung yang lebih dari 1 (satu) baris:
1) Kutipan tersebut dipisahkan dari teks karangan;
2) Ditik dengan spasi tunggal (satu spasi); 3) Kutipan tersebut diapit dengan tanda kutip; 4) Pada akhir kutipan diberi nomor urut
penunjukan; dan
5) Kutipan tersebut ditik tujuh ketukan dari marjin kiri.
2. Kutipan tidak langsung (kutipan isi), yaitu pinjaman pendapat berupa intisari dari pendapat orang lain.
Cara Membuat Kutipan Tidak Langsung:
1) Kutipan tersebut diintegrasikan dengan teks karangan;
2) Ditik dengan 1,5 (satu setengah) spasi; 3) Tidak diapit dengan tanda kutip; dan
4) Pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan.
Catatan: Kutipan atas ucapan lisan atau hasil
wawancara, sebaiknya dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada orang yang memberi keterangan atau orang yang diwawancarai.
G. Catatan Kaki (Foot-Note)
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan.
Tujuan Pembuatan Catatan Kaki:
1. Sebagai pembuktian (menunjukkan tempat atau sumber suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain);
2. Sebagai ungkapan untuk menyatakan utang budi kepada pengarang yang telah dikutip pendapatnya; 3. Sebagai keterangan tambahan; dan
4. Untuk merujuk bagian lain dari teks karangan. Unsur-unsur Catatan Kaki (yang berupa referensi): 1. Nama Pengarang:
a. Nama pengarang ditulis sesuai dengan urutannya, tanpa memakai gelar akademik dan
b. Apabila ada 2 (dua) pengarang, keduanya ditulis sesuai dengan urutannya;
c. Apabila ada 3 (tiga) pengarang atau lebih, hanya nama pengarang pertama yang ditulis, sedangkan untuk nama pengarang lainnya tidak ditulis dan digantikan dengan singkatan et al. (singkatan dari et alii), misalnya: Sumantoro et
al., (kata et al., ditik dengan huruf miring);
d. Untuk sebuah kumpulan karangan, ditulis nama penyunting atau editornya, dan di belakang namanya ditulis singkatan ed. yang ditempatkan dalam tanda kurung;
e. Antara nama pengarang dan judul buku, dipisahkan dengan tanda koma; dan
f. Apabila tidak ada pengarang atau editor, maka catatan kaki dimulai dengan judul buku atau judul artikel.
2. Judul:
a. Judul buku, jurnal ilmiah, majalah, atau surat kabar (harian) ditik dengan huruf miring, sedangkan untuk judul artikel dalam jurnal ilmiah, majalah, atau surat kabar (harian), ditempatkan dalam tanda kutip (tidak ditik dengan huruf miring). Setelah catatan kaki pertama, maka pada penyebutan selanjutnya atas sumber yang sama diganti dengan singkatan Ibid., op.cit., dan loc.cit.;
b. Apabila ada dua atau lebih karya dari seorang pengarang yang digunakan, maka untuk penyebutan selanjutnya, digunakan sebagian
dari judul diikuti dengan 3 (tiga) titik (misalnya: Gautama, Pengantar ... op.cit., hlm. 10);
c. Apabila sebuah buku terdiri dari beberapa jilid, maka harus dicantumkan nomor jilidnya;
d. Setelah penulisan judul diikuti dengan penulisan data publikasi, tanpa menggunakan tanda koma; dan
e. Apabila ada cetakan I, II, dan seterusnya, maka ditulis setelah judul yang dipisahkan dengan tanda koma dan disingkat Cet. (misalnya: Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan
Pidana, Cet. I)
3. Data Publikasi:
Data publikasi terdiri dari tempat penerbit, nama penerbit, dan tahun terbit.
a. Data publikasi ditulis setelah judul buku dan ditempatkan dalam tanda kurung, yang meliputi: tempat terbit diikuti tanda titik dua, nama penerbit diikuti tanda koma, dan tahun terbit (misalnya: Jakarta: Gramedia, 1999); dan b. Data publikasi dari sebuah jurnal ilmiah atau
majalah terdiri dari nomor, jilid, tahun, dan bulan tanpa menggunakan nama tempat terbit dan penerbit.
4. Halaman:
a. Halaman dicantumkan setelah data publikasi yang dipisahkan dengan tanda koma;
b. Halaman disingkat dengan hlm.;
d. Setelah penulisan hlm. atau p. diikuti dengan nomor halaman dan diakhiri dengan tanda titik.
5. Pengetikan Catatan Kaki:
a. Catatan kaki ditik dengan spasi tunggal (satu spasi). Baris pertama ditik 7 (tujuh) ketukan dari marjin kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya ditik mulai dari marjin kiri. Jenis huruf catatan kaki adalah Times New Roman dengan ukuran huruf (font) 10 (sepuluh); dan b. Setelah angka penunjukan pada catatan kaki,
langsung ditulis keterangan-keterangan atas teks karangan (tanpa spasi).
Contoh Penulisan Catatan Kaki: Buku
Satu Pengarang:
1Budiono Kusumohamidjojo, Ketertiban Yang
Adil Problematik Filsafat Hukum (Jakarta: Grasindo,
1999), hlm. 148.
2Malcolm N. Shaw, International Law
(Cambridge: Cambridge University Press, 1994), p. 5. Dua Pengarang:
3Darji Darmodiharjo dan Shidarta, Pokok-pokok
Filsafat Hukum Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Cet. Keenam, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2006), hlm. 11.
4Hilaire McCoubrey and Nigel D. White, Textbook
on Jurisprudence, 2nd ed., (London: Blackstone Press
Tiga Pengarang atau Lebih:
5Mariam Darus Badrulzaman et al., Kompilasi
Hukum Perikatan (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001),
hlm. 10.
6Richard M. Buxbaum et al., European Economic
and Business Law, 2nd ed., (Germany: de Gruyter, 1996),
p. 280.
Bab atau Bagian Lain dari Sebuah Buku:
7Mardjono Reksodipoetro, “Konsep Diskriminasi
dalam Perspektif Filsafat Hukum” dalam Butir-butir
Pemikiran dalam Hukum Memperingati 70 Tahun Prof. Dr. B. Arief Sidharta, SH, Penyunting Sri Rahayu
Oktoberina dan Niken Savitri, (Bandung: Refika Aditama, 2008), hlm. 108.
Artikel
Jurnal Cetak:
8Bonarsius Saragih, “Berkeadilan yang
Dilakukan oleh Polri (Telaah Filsafat Hukum),” Jurnal
Wawasan Hukum Vol. 22 No. 1 (Februari 2010), hlm.
33.
Jurnal On-line:
9Andri Gunawan Wibisana, “Equity and the
Global Policy on Climate Change: A Law and Economic Perspective,” Indonesia Law Review Year 2 Vol. 2 (May - August 2012), p. 29, diakses 10 November 2012, http:// dx.doi.org/10.1742/ilrev.v2n3.23.
Surat Kabar (Koran):
10Giri Ahmad Taufik, “Freeport dan Posisi
Skripsi/Tesis/Disertasi/Makalah
11Bonarsius Saragih, Kebijakan Pengawasan
terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai Penegak Hukum yang Profesional dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana, Disertasi pada
Program Doktor Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan, (Bandung: UNPAR, 2015), hlm. 100.
Websites
12Bulent Gokay, “The 2008 World Economic
Crisis: Global Shifts and Faultlines,” http://www. globalresearch.ca/the-2008-world-economic-crisis-global-shifts-and-faultlines/12283, diakses 19 November 2009.
Peraturan Perundang-undangan
13Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 5 ayat (2).
Putusan Pengadilan
14Mahkamah Agung Republik Indonesia,
“Putusan Nomor 3215 K/PDT/2001,” hlm. 34.
Perjanjian Internasional
15Convention on the Recognition and Enforcement
of Foreign Arbitral Awards, New York, 10 June 1958, United Nations Treaty Series, Vol. 330, No. 4739, art. 3.
Beberapa Singkatan pada Catatan Kaki:
Ibid., (dari kata Latin ibidem, artinya pada tempat
yang sama atau sama dengan di atas). Singkatan ini digunakan untuk menunjuk sumber yang sama sebelumnya atau sumber di atasnya. Apabila halamannya sama, maka hanya digunakan singkatan
Ibid. tanpa diikuti nomor halaman. Sedangkan apabila
halamannya berbeda, maka setelah singkatan Ibid., dicantumkan nomor halamannya. Singkatan ini ditik dengan huruf miring.
op.cit., (dari kata Latin opere citato, artinya pada
karya (opus) yang telah dikutip). Singkatan op.cit., digunakan untuk menunjuk sumber sebelumnya, akan tetapi sumber tersebut telah diselingi oleh sumber lain dan dari halaman yang berbeda. Singkatan op.cit., selalu diawali dengan nama pengarang yang diikuti dengan nomor halaman. Singkatan ini ditik dengan huruf miring.
loc.cit., (dari kata Latin loco citato, artinya pada
tempat (locus) yang telah dikutip). Penggunaannya sama dengan singkatan op.cit., digunakan untuk menunjuk sumber sebelumnya, akan tetapi sumber tersebut telah diselingi oleh sumber lain dan dari
Contoh Penerapan Singkatan pada Catatan Kaki:
Catatan kaki nomor 1 (pertama):
1Budiono Kusumohamidjojo, Ketertiban Yang
Adil Problematik Filsafat Hukum (Jakarta: Grasindo,
1999), hlm. 148.
Catatan kaki nomor 2 sama dengan nomor 1 dan halamannya sama:
2Ibid.
Catatan kaki nomor 3 sama dengan nomor 2, tetapi halamannya berbeda:
3Ibid., hlm. 150.
Catatan kaki nomor 4:
4Hans-Rimbert Hemmer et al., Negara
Berkembang dalam Proses Globalisasi: Untung atau Buntung? (Jakarta: Konrad Adenauer Stiftung Office,
tanpa tahun terbit), hlm. 11. Catatan kaki nomor 5:
5I.J. Becklet dalam Mochtar Mas’oed, Ekonomi
Politik Internasional dan Pembangunan (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1994), hlm. 11. Catatan kaki nomor 6:
6Donald A. Ball dan Wendell H. McCulloch,
Bisnis Internasional, (Buku Satu), terj. Syahrizal Noor,
(Jakarta: Salemba Empat, 2000), hlm. 78.
Catatan kaki nomor 7 sama dengan nomor 1 tetapi halaman berbeda:
Catatan kaki nomor 8 sama dengan nomor 7:
8Ibid.
Catatan kaki nomor 9 sama dengan nomor 6 dan halaman sama:
9Donald A. Ball dan Wendell H. McCulloch, loc.
cit.
Catatan kaki nomor 10:
10Sudargo Gautama, Soal-soal Aktual Hukum
Perdata Internasional (Bandung: Alumni, 1981), hlm.
7.
Catatan kaki nomor 11:
11“Nilai Investasi PMA Anjlok 60 Persen,”
Kompas (23 Mei 2002), hlm. 1.
Catatan kaki nomor 12:
12Sudargo Gautama, Kapita Selecta Hukum
Perdata Internasional (Bandung: Alumni, 1983), hlm.
42.
Catatan kaki nomor 13 sama dengan nomor 11:
13Kompas, loc.cit.
Catatan kaki nomor 14 sama dengan nomor 12:
14Sudargo Gautama, Kapita ... op.cit., hlm. 52.
Catatan kaki nomor 15 sama dengan nomor 10 dan halaman sama:
15Sudargo Gautama, Soal ... loc.cit.
Catatan kaki nomor 16:
16Sumantoro (ed.), Hukum Ekonomi (Jakarta:
Catatan kaki nomor 17 sama dengan nomor 12 dan halaman berbeda:
17Sudargo Gautama, Kapita ... op.cit., hlm. 60.
Catatan kaki nomor 18 sama dengan nomor 1 dan halamannya berbeda:
18Budiono Kusumohamidjojo, op.cit., hlm. 140.
Catatan kaki nomor 19 sama dengan nomor 11:
19Kompas, loc.cit.
Catatan kaki nomor 20 sama dengan nomor 19 dan halamannya sama:
20Ibid.
H. Daftar Pustaka
Daftar yang berisi semua judul buku, jurnal ilmiah, majalah, surat kabar (harian), dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang telah dikutip pada catatan kaki.
Unsur-unsur referensi pada daftar pustaka sama dengan catatan kaki, kecuali nomor halaman tidak dicantumkan.
Cara Penyusunan Daftar Pustaka:
1. Disusun secara alfabetis, dimulai dari nama keluarga diikuti dengan nama kecil;
2. Apabila ada 2 (dua) pengarang, hanya nama pengarang pertama yang dimulai dari nama keluarga diikuti dengan nama kecil, sedangkan nama pengarang kedua ditulis sesuai urutannya (tidak dibalik);
3. Apabila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet; 4. Judul buku ditik dengan huruf miring;
5. Apabila ada seorang pengarang dengan lebih dari satu judul buku, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu ditulis kembali, tetapi diganti dengan garis sepanjang 7 ketukan (panjang garis tersebut tidak disamakan dengan panjang nama pengarang). Penyusunan buku-buku tersebut didasarkan pada tahun penerbitannya (diawali dengan tahun yang lebih tua);
6. Nama pengarang, judul buku, dan data publikasi dipisahkan dengan tanda titik. Nama tempat terbit dan nama penerbit dipisahkan dengan tanda titik dua, sedangkan nama penerbit dan tahun terbit dipisahkan dengan tanda koma, dan diakhiri dengan tanda titik;
7. Jarak antara baris dalam satu referensi ditik dengan 1 (satu) spasi, sedangkan jarak antarreferensi ditik dengan 1,5 (satu setengah) spasi; dan
8. Baris pertama dari setiap referensi dimulai dari marjin kiri, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimasukkan ke dalam sepanjang 7 (tujuh) ketukan.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka:
Badrulzaman, Mariam Darus et al. Kompilasi Hukum
Perikatan. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001.
Buxbaum, Richard M. et al. European Economic and
Convention on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Awards. New York, 10 June
1958. United Nations Treaty Series. Vol. 330. No. 4739.
Darmodiharjo, Darji dan Shidarta. Pokok-pokok
Filsafat Hukum Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia. Cet. Keenam. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Gautama, Sudargo. Capita Selecta Hukum Perdata
Internasional. Bandung: Alumni, 1983.
______. Hukum Dagang & Arbitrase Internasional. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991.
Gokay, Bulent. “The 2008 World Economic Crisis: Global Shifts and Faultlines.” http://www. globalresearch.ca/the-2008-world-economic-crisis-global-shifts-and-faultlines/12283. Diakses 19 November 2009.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal.
Kusumohamidjojo, Budiono. Ketertiban Yang Adil
Problematik Filsafat Hukum. Jakarta:
Grasindo, 1999.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. “Putusan No. 3215 K/PDT/2001.”
McCoubrey, Hilaire and Nigel D. White. Textbook on
Jurisprudence. 2nd ed. London: Blackstone Press
Reksodipoetro, Mardjono. “Konsep Diskriminasi dalam Perspektif Filsafat Hukum” dalam
Butir-butir Pemikiran dalam Hukum Memperingati 70 Tahun Prof. Dr. B. Arief Sidharta, S.H.
Penyunting Sri Rahayu Oktoberina dan Niken Savitri. Bandung: Refika Aditama, 2008.
Saragih, Bonarsius. “Berkeadilan yang Dilakukan oleh Polri (Telaah Filsafat Hukum).” Jurnal
Wawasan Hukum Vol. 22 No. 1 (Februari 2010).
______. Kebijakan Pengawasan terhadap Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai Penegak Hukum yang Profesional dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana. Disertasi
pada Program Doktor Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan. Bandung: 2015.
Shaw, Malcolm N. International Law. Cambridge: Cambridge University Press, 1994.
Taufik, Giri Ahmad. “Freeport dan Posisi Hukum RI.”
Kompas. (20 Maret 2017).
Wibisana, Andri Gunawan. “Equity and the Global Policy on Climate Change: A Law and Economic Perspective.” Indonesia Law Review Year 2 Vol.
2. (May - August 2012). Diakses 10 November
FORMULIR
FORMULIR
Bandung, ... Perihal : Permohonan Pengajuan Judul Skripsi
Kepada Yth. : Wakil Ketua I
Sekolah Tinggi Hukum Bandung di
Tempat
Saya mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung:
Nama : ... Nomor Pokok : ... Program Kekhususan : ... Semester : ... Tahun Akademik : ... Alamat : ... Nomor HP. : ... Telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi keuangan (terlampir). Untuk itu, saya mengajukan permohonan penulisan skripsi dengan rencana judul terlampir.
Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Pemohon, ... LEMBAR PERSETUJUAN A. Judul disetujui : …... ... ... ... ... ... B. Pembimbing Utama : …... C. Pembimbing Pendamping : …... D. Judul Ditolak, alasan : …... Bandung, ... Wakil Ketua I
Nomor : .../STHB/WK-II/.../... Bandung, ... Perihal : Persyaratan Administrasi Keuangan
Kepada Yth. : Wakil Ketua I
Sekolah Tinggi Hukum Bandung di
Tempat
Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Hukum Bandung menerangkan bahwa: Nama Mahasiswa : ... Nomor Pokok : ... Program Kekhususan : ... Semester : ... Tahun Akademik : ... Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan untuk: Pengajuan Judul Skripsi/Seminar Usulan Penelitian/Ujian Sidang Komprehensif.*)
Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wakil Ketua II
____________________________
SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG
TERAKREDITASI PERINGKAT A
Jl. Cihampelas No. 8 Kota Bandung 40116 Telp/Fax: 022 4203236 - 4265520 Website: http://www.sthb.ac.id Email: [email protected]
Nomor : .../STHB/WK-I/.../... Bandung, ... Perihal : Persyaratan Administrasi Akademik
Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Hukum Bandung menerangkan bahwa: Nama Mahasiswa : ... Nomor Pokok : ... Program Kekhususan : ... Semester : ... Tahun Akademik : ... Telah memenuhi persyaratan administrasi akademik untuk: Pengajuan Judul Skripsi/Seminar Usulan Penelitian/Ujian Sidang Komprehensif.*)
Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wakil Ketua I
____________________________
SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG
TERAKREDITASI PERINGKAT A
Jl. Cihampelas No. 8 Kota Bandung 40116 Telp/Fax: 022 4203236 - 4265520 Website: http://www.sthb.ac.id Email: [email protected]
Nama Mahasiswa : Viny Yustika Sari Nomor Pokok : 174301116
Alamat : Jl. Kol. Masturi 441, Cimahi Nomor HP. : 089518302…
Pembimbing Utama : Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H. Pembimbing Pendamping : Emaliawati, S.H., M.H.
Batas Akhir Penyelesaian Skripsi : ...
(diisi oleh BAA)
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI *)
TGL.
BIMBINGAN MATERI BIMBINGAN
PARAF PEMBIMBING UTAMA
PENDAM-PING
KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG Nomor: … /STHB/KEP/KET/… /…
Tentang
PENGANGKATAN PEMBIMBING SKRIPSI PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG
KETUA SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG
Menimbang : a. bahwa mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk penulisan Skripsi, perlu dibimbing oleh Pembimbing Skripsi; dan
b. bahwa Pembimbing Skripsi untuk setiap mahasiswa perlu ditetapkan dengan keputusan Ketua Sekolah Tinggi Hukum Bandung.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
232/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
3. Statuta Sekolah Tinggi Hukum Bandung;
4. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Hukum Bandung Nomor 107/STHB/ KEP/KET/VI/2017 tentang Kurikulum Pendidikan Program Sarjana Sekolah Tinggi Hukum Bandung; dan
5. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Hukum Bandung Nomor 108/STHB/ KEP/KET/VI/2017 tentang Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana Sekolah Tinggi Hukum Bandung.
Membaca : Surat permohonan Sdr. ... MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat ... sebagai Pembimbing Utama dan ... sebagai Pembimbing Pendamping.
Kedua : Menugaskan nama tersebut pada diktum pertama untuk membimbing mahasiswa: ...,... NPM: ... dalam penyelesaian Skripsinya hingga mahasiswa yang bersangkutan layak diuji dalam Sidang Skripsi.
Ketiga : Waktu bimbingan berlaku selama 6 (enam) bulan, mulai tanggal ... s/d ...
Ditetapkan di : Bandung
(Contoh Sampul Luar Skripsi untuk Satu Dosen Pembimbing)
ANALISIS YURIDIS PENERAPAN DISSENTING OPINION DALAM PENGAMBILAN PUTUSAN TINDAK PIDANA KORUPSI INVESTASI BLOK BASKER MANTA
GUMMY (BMG) DENGAN TERDAKWA IR. KAREN AGUSTIAWAN OLEH HAKIM PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
(STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 15/ PID.SUS/TPK/2019/PN JKT.PST)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum
Oleh VINY YUSTIKA SARI NPM : 174301116 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pidana
Pembimbing
(Contoh Sampul Luar Skripsi untuk Dua Dosen Pembimbing)
ANALISIS YURIDIS PENERAPAN DISSENTING OPINION DALAM PENGAMBILAN PUTUSAN TINDAK PIDANA KORUPSI INVESTASI BLOK BASKER MANTA
GUMMY (BMG) DENGAN TERDAKWA IR. KAREN AGUSTIAWAN OLEH HAKIM PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
(STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 15/ PID.SUS/TPK/2019/PN JKT.PST)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum
Oleh VINY YUSTIKA SARI NPM : 174301116 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pidana
Pembimbing
Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H. Emaliawati, S.H., M.H.
(Contoh Halaman Persetujuan Skripsi untuk Satu Dosen Pembimbing)
ANALISIS YURIDIS PENERAPAN DISSENTING OPINION DALAM PENGAMBILAN PUTUSAN TINDAK PIDANA KORUPSI INVESTASI BLOK BASKER MANTA
GUMMY (BMG) DENGAN TERDAKWA IR. KAREN AGUSTIAWAN OLEH HAKIM PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
(STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 15/ PID.SUS/TPK/2019/PN JKT.PST)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum
Oleh VINY YUSTIKA SARI
NPM: 174301116
Telah Disetujui oleh Pembimbing Bandung, ... Maret 2021
Pembimbing
Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H.
Mengetahui,
(Contoh Halaman Persetujuan Skripsi untuk Dua Dosen Pembimbing)
ANALISIS YURIDIS PENERAPAN DISSENTING OPINION DALAM PENGAMBILAN PUTUSAN TINDAK PIDANA KORUPSI INVESTASI BLOK BASKER MANTA
GUMMY (BMG) DENGAN TERDAKWA IR. KAREN AGUSTIAWAN OLEH HAKIM PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT
(STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN NOMOR 15/ PID.SUS/TPK/2019/PN JKT.PST)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum
Oleh VINY YUSTIKA SARI
NPM: 174301116
Telah Disetujui oleh Pembimbing Bandung, ... Maret 2021 Pembimbing Utama Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H. Pembimbing Pendamping Emaliawati, S.H., M.H. Mengetahui,
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini, saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi saya merupakan karya asli yang belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik Sarjana Hukum dan/atau kepentingan lainnya, baik di Sekolah Tinggi Hukum Bandung, di perguruan tinggi lain, ataupun institusi lain;
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari dosen pembimbing; dan
3. Dalam skripsi ini, tidak ada karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan pihak lain, kecuali dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama penulis dan data publikasi, serta dicantumkan pada “catatan kaki” dan daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena skripsi ini serta sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan norma-norma yang berlaku di dunia pendidikan tinggi pada umumnya dan di Sekolah Tinggi Hukum Bandung pada khususnya.
Bandung, 14 Maret 2021 Yang membuat pernyataan, Materai 10.000
Viny Yustika Sari NPM. 174301116
Bandung, 14 Maret 2021 Perihal : Permohonan Seminar Usulan Penelitian/Ujian Sidang Komprehensif.*) Kepada Yth. : Wakil Ketua I
Sekolah Tinggi Hukum Bandung di
Tempat
Saya mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung: Nama : Viny Yustika Sari Nomor Pokok : 174301116 Program Kekhususan : Hukum Pidana Semester : VII
Tahun Akademik : 2021/2022
Alamat : Jl. Kol. Masturi 441, Cimahi Nomor HP. : 089518302...
Pembimbing Utama : Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H. Pembimbing Pendamping : Emaliawati, S.H., M.H.
Judul Skripsi : Analisis Yuridis Penerapan Dissenting Opinion Dalam Pengambilan Putusan Tindak Pidana Korupsi Investasi Blok Basker Manta Gummy (BMG) Dengan Terdakwa Ir. Karen Agustiawan Oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Studi Kasus Terhadap Putusan Nomor 15/Pid. Sus/TPK/2019/PN Jkt.Pst)
Telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi keuangan (terlampir). Untuk itu, saya mengajukan permohonan Seminar Usulan Penelitian/Ujian Sidang Komprehensif.*)
Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Menyetujui Pembimbing,
Dr. Bonarsius Saragih, S.H., M.H.
Pemohon, Viny Yustika Sari
LEMBAR PERSETUJUAN
A. Jadwal Seminar Usulan Penelitian/Ujian Sidang Komprehensif.*)
Hari/Tanggal : …... Waktu : …... B. Penelaah
Seminar Usulan Penelitian/ : …... Ujian Sidang Komprehensif.*)
FORMULIR PENDAFTARAN UJIAN SIDANG KOMPREHENSIF
Nama : Viny Yustika Sari Nomor Pokok : 174301116
Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 29 Agustus 1999 Alamat Rumah : Jl. Kol. Masturi 144, Cimahi Nomor Telepon/HP : 089518302...
Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang saya cantumkan di formulir ini adalah benar. Bandung, ... Maret 2021
Peserta Ujian Sidang Komprehensif Viny Yustika Sari
Nama Jelas & Tanda Tangan
Lampiran:
1. Formulir Pengajuan Ujian Sidang Komprehensif; 2. Skripsi;
3. Pasfoto terakhir, menghadap lurus ke depan, kedua telinga harus terlihat kecuali wanita berjilbab (pria berjas dan dasi, wanita memakai blazer dan berkerah) latar belakang putih di kertas doff, ukuran 4x6 hitam putih (2 lbr), ukuran 3x4 berwarna (1 lbr) dan hitam putih (1 lbr);
4. Foto kopi sertifikat TOEFL.
Bagian Pendaftaran Ka. Bag. Administrasi
Akademik Wakil Ketua I Tanggal