• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI PENUNJANG MIGAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI PENUNJANG MIGAS"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

© 2015 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

BKPM| Jakarta, 14 April 2015

MENCIPTAKAN IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI PENUNJANG MIGAS

Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Hanung Harimba Rachman

(2)

BKPM

Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Perizinan Hilir Minyak dan Gas Bumi

1 2

3

(3)

NON PERIZINAN di BKPM

(4)

JENIS LAYANAN

IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL (IP)

 Izin Prinsip (baru)

 Izin Prinsip Perluasan

 Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan (Merger)

 Izin Prinsip Perubahan

IZIN USAHA (IU)

 Izin Usaha (baru)

 Izin Usaha Perluasan

 Izin Usaha Penggabungan Perusahaan (Merger)

 Izin Usaha Perubahan

FASILITAS PENANAMAN MODAL

 Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Impor Mesin

(baru, pengembangan, perubahan, restrukturisasi, modernisasi, rehabilitasi)

 Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Impor Barang dan Bahan (baru, pengembangan, perubahan)

 Usulan untuk mendapatkan Tax Allowance (TA)

 Usulan untuk mendapatkan Tax Holiday (TH)

 Angka Pengenal Impor (API-P dan API-U)

IZIN KANTOR PERWAKILAN

 Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA)

(5)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

5

 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) :

Minimal nilai investasi PMDN yang wajib diproses menggunakan SPIPISE adalah mulai dari Rp. 500.000.000

 Penanaman Modal Asing (PMA) :

 Minimal nilai investasi adalah lebih besar dari Rp. 10 Milyar atau nilai setaranya dalam US$

 Minimal modal disetor atau ditempatkan adalah sebesar Rp.

2.500.000.000,- atau nilai setaranya dalam US$

 Minimal nominal saham dalam penyertaan modal perseroan adalah Rp. 10.000.000 atau nilai setaranya dalam US$

 Perhitungan persentase modal (saham) berdasarkan nominal saham bukan lembar saham

 Mekanisme permohonan di bidang usaha jasa diawali dengan presentasi tentang rencana kegiatan usaha

PRINSIP DASAR PENANAMAN MODAL

(6)

PENGERTIAN

Izin dari Pemerintah, Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang wajib dimiliki dalam rangka memulai usaha.

IZIN PRINSIP PERLUASAN

 Bidang usaha industri

Peningkatan kapasitas produksi untuk jenis produk yang sama, lebih besar dari 30% dari kapasitas produksi yang telah diizinkan dan dilaksanakan dilokasi yang sama dengan pelaksanaan PM sebelumnya.

 Bidang usaha selain industri

Kegiatan penambahan bidang usaha atau peningkatan kapasitas produksi yang dilaksanakan baik dilokasi yang sama atau dilokasi yang berbeda dengan pelaksanaan kegiatan PM sebelumnya.

IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL (IP)

IZIN PRINSIP PERUBAHAN

Perubahan rencana atau realisasi Penanaman Modal yang telah disetujui dan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

Perubahan ketentuan mencakup:

 Perubahan modal perseroan

 Perubahan lokasi proyek

 Perubahan bidang usaha

 Perubahan rencana waktu penyelesaian proyek

(7)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

7

IZIN USAHA

PENGERTIAN

Izin dari Pemerintah, Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang wajib dimiliki perusahaan untuk memulai pelaksanaan kegiatan produksi/operasi yang menghasilkan barang atau jasa, kecuali ditentukan lain oleh peraturan per-UU sektoral.

KETENTUAN UMUM IZIN USAHA

 Bidang usaha industri

Kondisi minimal 80% mesin utama dari kegiatan produksi perusahaan di bidang usaha industri telah terpasang di lokasi proyek.

 Bidang usaha selain industri

Kondisi perusahaan di bidang usaha selain industri telah menyiapkan seluruh sarana dan prasarana dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya.

(8)

FASILITAS PENANAMAN MODAL

PENGERTIAN

Pemerintah memberikan fasilitas bea masuk atas impor mesin, barang dan bahan untuk penanaman modal, PPh badan dan angka pengenal importir.

INDUSTRI YANG MENDAPATKAN FASILITAS PEMBEBASAN BEA MASUK

 Perusahaan yang telah memiliki Izin usaha untuk mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan/ atau barang jadi, menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi

 Industri Jasa Yang Mendapatkan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk (Sektor Primer Dan Tersier), antara lain:

 Pariwisata dan kebudayaan

 Transportasi/ Perhubungan (untuk jasa transportasi publik)

 Pelayanan Kesehatan publik

 Pertambangan

 Konstruksi

 Industri Telekomunikasi

 Kepelabuhanan

(9)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

9

FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN (1)

KETENTUAN FASILITAS IMPOR BARANG MODAL

 Barang modal harus digunakan untuk kebutuhan industri sendiri.

 Jangka waktu impor 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang sesuai jangka waktu penyelesaian proyek (JWPP) dalam surat persetujuan penanaman modal.

 Perusahaan yang telah mendapat fasilitas pembebasan bea masuk

berdasarkan ketentuan lain tidak dapat menggunakan ketentuan fasilitas

ini.

(10)

FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN (2)

KETENTUAN FASILITAS IMPOR BAHAN BAKU

 Bahan baku harus digunakan untuk kebutuhan industri sendiri.

 Bahan baku diberikan untuk kebutuhan 2 (dua) tahun produksi, dapat diperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun.

 Perusahaan yang menggunakan mesin/ peralatan hasil produksi dalam negeri diberikan fasilitas impor bahan baku untuk 4 (empat) tahun , dapat diperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun, dengan ketentuan :

 Jangka waktu pengimporan 4 (empat) tahun , dapat diperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun.

 Penetapan tentang kriteria perusahaan sebagai pengguna mesin

produksi dalam negeri ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.

(11)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

11

BATASAN FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN BAKU Pembebasan bea masuk impor mesin, barang dan

bahan diberikan apabila :

 Belum diproduksi di dalam negeri

 Sudah di produksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan

 Sudah diproduksi didalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri

FASILITAS IMPOR MESIN, BARANG DAN BAHAN (3)

(12)

FASILITAS TAX ALLOWANCE DAN TAX HOLIDAY (1)

FASILITAS TAX ALLOWANCE

 Pengurangan penghasilan netto sebesar 30% dari jumlah penanaman modal dibebankan selama 6 tahun.

 Penyusutan dan amortisasi dipercepat.

 Pengenaan PPh atas dividen yang dibayarkan kepada Subjek Pajak Luar Negeri sebesar 10% atau tarif tax treaty.

 Kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun dan tidak lebih dari 10 tahun dengan persyaratan tertentu.

FASILITAS TAX HOLIDAY

 Pembebasan Pajak Penghasilan badan dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) Tahun Pajak dan Paling singkat 5 (lima) Tahun Pajak, terhitung sejak Tahun Pajak dimulainya produksi komersial.

 Setelah berakhirnya pemberian fasilitas pembebasan Pajak Penghasilan

badan, Wajib Pajak diberikan pengurangan Pajak Penghasilan badan sebesar 50% dari Pajak Penghasilan terutang selama 2(dua) Tahun Pajak.

(13)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

13

FASILITAS TAX ALLOWANCE DAN TAX HOLIDAY (2)

PERSYARATAN TAX HOLIDAY

 Wajib pajak badan baru dengan nilai investasi : 1 Triliun

 Dana minimum 10% ditempatkan di bank nasional

 Berstatus badan hukum Indonesia per-15 Agustus 2010

 Industri pioner:

 Industri logam dasar

 Industri pengilangan minyak bumi dan/atau kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alam

 Industri permesinan

 Industri di bidang sumber daya terbarukan

 Industri peralatan komunikasi

(14)

ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

PENGERTIAN

Importir adalah orang-perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang melakukan kegiatan impor.

JENIS API

 API Produsen

Diberikan kepada perusahaan yang hanya melakukan impor barang untuk

dipergunakan sendiri, sebagai barang modal, bahan baku, bahan penolong atau bahan pendukung kegiatan proses produksi.

 API Umum

Diberikan kepada perusahaan yang hanya melakukan impor barang tertentu untuk tujuan diperdagangkan.

(15)

(PTSP)

(16)

K/L dan PEMDA

IZIN PRINSIP

IZIN USAHA

 Fasilitas bea masuk mesin

 Tax Allowance atau Tax Holiday

Fasilitas bea masuk barang dan bahan

PENDIRIAN BHI KONSTRUKSI

PERIZINAN USAHA/

PENDUKUNG LAINNYA

BKPM

Angka Pengenal Importir-

Produsen (API-P)

Angka Pengenal Importir-Umum

Pelaku Usaha

DUKSI / PERASI ERSIL

ALUR PROSES PERIZINAN

(17)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

17

ALUR PROSES PERIZINAN

Investor

Desk BKPM Desk K/L Desk K/L

1. Penerimaan Berkas

2. Konsultasi

K/L K/L Back Office

K/L K/L Desk K/L

Desk K/L

Online K/L Front Office

Perizinan diproses

Online K/L Online SPIPISE*

BKPM

Monitoring Online

* SPIPISE : Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik

PTSP PUSAT di BKPM

(18)

PTSP PUSAT

Peluncuran perizinan online BKPM

Desember 2014

Januari

2015 2016

Peluncuran PTSP Pusat

(26 Jan)

PTSP Daerah

24 Provinsi – 120 Kabupaten/Kota ( Feb- Desember)

PTSP Daerah 34 provinsi 561 kab/kota

TUJUAN PTSP PUSAT:

Tercapainya proses perizinan yang cepat, sederhana, transparan dan terintegrasi

KONSEP PTSP PUSAT

• Investor cukup datang ke BKPM sebagai penyelenggara PTSP Pusat untuk mengurus perizinan investasi, tidak perlu lagi berkeliling kantor Kementerian/Lembaga

• Investor dapat memonitor proses perizinan secara online

• Investor memperoleh kepastian mengenai tenggat waktu perizinan

Uji Coba PTSP Pusat

( 15 Jan)

Sosialisasi PTSP Pusat ( Jan- Maret)

Percepatan dan Penyederhanaan

Perizinan ( Feb-April)

Februari- Desember

(19)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

19

PTSP PUSAT

Sumber: BKPM, data per 27 Januari 2015

KPBPB: Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas KEK: Kawasan Ekonomi Khusus

Dasar Hukum : Perpres 97/2014

NO DAERAH JUMLAH

PENYELENGGARAAN PTSP

NOMENKLATUR BPM-PTSP

IMPLEMENTASI SPIPISE

PENDELEGASIAN BAGI YANG SUDAH

TERBENTUK

URUSAN PENANAMAN MODAL BAGI PTSP YANG

TELAH TERBENTUK FORMED BELUM SUDAH BELUM ADA BELUM SUDAH BELUM GABUNG PISAH

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 PROVINSI 34 34 0 3 31 33 1 34 0 27 7

2 KABUPATEN 416 362 54 3 413 236 180 351 9 226 136

3 KOTA 98 97 1 1 97 70 28 99 0 54 43

4 KPBPB 5 4 1 0 5 4 1 4 0 0 4

5 KEK 8 1 7 0 8 1 7 1 0 0 1

TOTAL 561 498 63 7 554 344 217 489 9 307 191

Fokus pengembangan PTSP Daerah:

• 63 daerah yang belum membentuk PTSP

• 217 yang belum mengimplementasikan SPIPISE

• 191 daerah yang masih memisahkan urusan penanaman modal dengan PTSP

(20)

SPIPISE : Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara

Elektronik.

Keunggulan SPIPISE :

Memiliki sistem tracking dengan SOP yang jelas

Mudah, investor dapat

mengakses dari manapun secara online

Aman, data perusahaan terjamin kerahasiaan

Review SOP pada Februari 2015

11 Perijinan di BKPM sudah online sejak 15 Desember 2014

No Jenis Perizinan SOP

1 Izin prinsip baru 3 hari kerja

2 Izin prinsip perluasan 3 hari kerja

3 Izin prinsip perubahan 5 hari kerja

4 Izin usaha perubahan 5 hari kerja

5 Izin kantor perwakilan perusahaan asing 5 hari kerja

6 Izin usaha 7 hari kerja

7 Izin usaha perluasan 7 hari kerja

8 Izin usaha penggabungan 7 hari kerja

9 Fasilitas pembebasan bea masuk atas impor mesin

7 hari kerja

10 Fasilitas pembebasan bea masuk atas impor barang.bahan

7 hari kerja

11 Izin prinsip penggabungan 10 hari kerja

(21)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 21

Kem. Agraria, Tata Ruang, dan BPN 1 kelompok izin

Kementerian ESDM 10 kelompok izin

Kementerian Perindustrian 11 kelompok izin

Kementerian Pertanian 5 kelompok izin Kementerian Perdagangan

7 kelompok izin

Kementerian Keuangan 2 kelompok izin Kementerian Perhubungan

7 kelompok izin

Kementerian Hukum dan HAM 1 kelompok izin

Kem. Lingkungan Hidup dan Kehutanan 35 kelompok izin

Kementerian Kesehatan 9 kelompok izin Kementerian Pariwisata

19 kelompok izin

Kementerian Komunikasi & Informatika 14 kelompok izin

Kementerian Ketenagakerjaan 5 kelompok izin

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat 7 kelompok izin

KEPOLISIAN RI 1 kelompok izin

Kementerian Kelautan dan Perikanan 1 kelompok izin

Kementerian Pendidikan & Kebudayaan 1 kelompok izin

Kementerian Pertahanan 1 kelompok izin

BPOM 1 kelompok izin

BSN 1 kelompok izin

LEMSANEG

PT. PLN Persero

Dari total 150 izin yang dilayani di PTSP Pusat, 118 izin

didelegasikan kepada BKPM dan 32 izin yang tidak didelegasikan namun

dilayani di PTSP Pusat.

(22)

PTSP Pusat siap melayani seluruh perizinan investasi bidang usaha, kecuali sektor hulu migas dan perbankan

Sebanyak 77 petugas penghubung (liaison officer- LO) yang berasal dari 22 Kementerian/Lembaga siap melayani investor

Para LO bertugas di front office dan back office:

1. Tugas LO front office : menerima permohonan perizinan dan konsultasi pada investor

2. Tugas LO back office : melakukan pemrosesan izin

PTSP Pusat memiliki contact center 0807-100-2576 (BKPM). Layanan informasi yang diberikan meliputi:

1. Informasi umum

2. Pelayanan, perizinan dan regulasi 3. Service desk sistem online BKPM 4. Informasi terkait kementerian teknis 5. Pengaduan

(23)

Kemenaker Kemenhut dan LH

PTSP Kab/Kota

Investor

1. Izin Prinsip/IUPL Sementara 2. APIP (Inatrade) 3. Fasilitas Bea

Masuk (DBC)*

4. NIK (DBC)*

5. IUPTL

6. Izin Operasi 7. Penetapan

Wilayah Usaha 8. Penugasan Survei

Panas Bumi 9. Izin Panas Bumi

1. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)

2. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) PLN

1. RUPTL 2. Pengadaan

(Lelang, Pemilihan langsung, Penunjukan

langsung) 3. PPA/PJBL 4. Financing Date

1. Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU)

1. IPPKH 2. AMDAL

1. Pertimbangan Teknis

2. Pengadaan tanah (tahap

pelaksanaan) 3. Sertifikasi

Kemenhub

Kemenko Ekon

Perizinan Daerah

1. Izin Terminal Khusus 2. Izin Navigasi

1. Persetujuan Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN)

Kem PU Pera

1. Izin Bendungan 2. Izin konstruksi

* Online oleh investor

Kemenkeu

KESDM

BPN

1. Komisioning

2. Pemeriksaan, pengujian, dan penerbitan SLO

1. IMB (Kab/Kota) 6. Izin Penggunaan Genset 2. Izin Lingkungan 7. Izin Penangkal Petir 3. Izin Lokasi (Kab/Kota) 8. TDP

4. Izin Penggunaan Boiler 9. Izin Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5. Izin Penggunaan Lif

Perizinan Daerah

* Jika lokasi lintas kabupaten/kota diperlukan Izin Lokasi tingkat Provinsi

PTSP Provinsi*

PTSP PUSAT

(24)
(25)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

25

Daftar Kewenangan Izin Usaha di Bidang ESDM yang didelegasikan, antara lain:

1) Bidang Usaha Pertambangan Mineral, Batubara dan Panas Bumi

• Pemberian Izin Prinsip dalam rangka izin fasilitas

• Surat Persetujuan Pabean dalam rangka pengimporan mesin/peralatan*

• Pemberian Persetujuan Perubahan (penanaman modal, pemegang saham, investasi dan pembiayaan, anggaran dasar perusahaan, direksi dan komisaris)*

2) Bidang Usaha Ketenagalistrikan

• Untuk kepentingan umum: Pemberian Izin Prinsip dalam rangka izin fasilitas

• Untuk kepentingan sendiri: Pemberian Izin Prinsip dalam rangka izin fasilitas, Surat Persetujuan Pabean dalam rangka pengimporan mesin/peralatan, Izin Operasi untuk pembangkit listrik untuk kepentingan sendiri yang lintas provinsi**

3) Bidang Usaha Jasa Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

• Pemberian Izin Prinsip dalam rangka izin fasilitas

• Surat Persetujuan Pabean dalam rangka pengimporan mesin/peralatan

• Izin Usaha Tetap dalam rangka penanaman modal asing**

4) Bidang Usaha Jasa Penunjang Minyak dan Gas Bumi

• Pemberian Izin Prinsip dalam rangka izin fasilitas

• Surat Persetujuan Pabean dalam rangka pengimporan mesin/peralatan

• Izin Usaha Tetap dalam rangka penanaman modal asing**

Pendelegasian Kewenangan Pemberian Perizinan dan Nonperizinan

(Permen ESDM No. 05 Tahun 2010)

* Persetujuan dari BKPM diberikan setelah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian ESDM

** Diterbitkan oleh BKPM atas nama Menteri ESDM

(26)

Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Terbuka dengan Persyaratan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 (1)

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan Uraian Persyaratan

DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN 1. Jasa Konstruksi Migas:

- Platform

- Tangki Spherical

- Instalasi Produksi Hulu Minyak dan Gas Bumi di Darat

- Instalasi Pipa Penyalur di Darat - Instalasi Pipa Penyalur di Laut - Tangki Horisontal/Vertikal

- Instalasi Penyimpanan dan Pemasaran Minyak dan Gas Bumi di Darat

09100 09100 09100 42219 42219 42914 42914

Kepemilikan Modal:

- PMA Max 75%

- PMA Max. 49%

- PMDN - PMDN

- PMA Max. 49%

- PMDN - PMDN

2. Jasa Survey:

- Migas

- Geologi dan Geofisika - Panas Bumi

71100 71100 71100

Kepemilikan Modal Asing:

- Max. 49%

- Max. 49%

- Max. 95%

3. Jasa Pemboran:

- Migas di Darat - Migas di Laut - Panas Bumi

09100 09100 09900

Kepemilikan Modal:

- PMDN

- PMA Max. 75%

- PMA Max. 95%

4. Jasa Penunjang Migas:

- Jasa Operasi Sumur dan Pemeliharaan - Jasa Desain dan Engineering Migas

09100

71100 Kepemilikan Modal 100% PMDN

(27)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

27

Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Terbuka dengan Persyaratan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 (2)

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan Uraian

Persyaratan DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN

5. Jasa Pengoperasian dan Pemeliharaan Panas Bumi 09900 Kepemilikan Modal Asing Max. 90%

6. Pembangkit Tenaga Listrik:

- Pembangkit Listrik < 1 MW

- Pembangkit Listrik Skala Kecil (1-10 MW) - Pembangkit Listrik > 10 MW

35101 Kepemilikan Modal:

- PMDN

- PMA Max. 49%

- PMA Max. 95% (Max 100%

apabila dalam rangka Kerjasama Pemerintah-Swasta selama masa konsesi)

7. Transmisi Tenaga Listrik 35102 Kepemilikan Modal Asing Max. 95%

(Max. 100% apabila dalam rangka Kerjasama Pemerintah-Swasta selama masa konsesi)

8. Distribusi Tenaga Listrik 35103 Kepemilikan Modal Asing Max. 95%

(Max. 100% apabila dalam rangka Kerjasama Pemerintah-Swasta selama masa konsesi)

9. Konsultasi di Bidang Instalasi Tenaga Listrik 71100 Kepemilikan Modal Asing Max. 95%

10. Industri Penghasil Pellet Biomassa untuk Energi 16295 Kemitraan

(28)

Daftar Bidang Usaha Tertutup dan Terbuka dengan Persyaratan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 (3)

No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan Uraian

Persyaratan DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN

11. Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik:

- Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik - Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

42213 43211

Kepemilikan Modal:

- PMA Max 95%

- PMDN

12. Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik 43211 Kepemilikan Modal Asing Max. 95%

13. Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik 71204 Kepemilikan Modal 100%

PMDN

(29)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

29

Alur Perizinan Bidang Usaha Minyak dan Gas

Izin Prinsip

Izin Usaha

Diperoleh dari BKPM

Diperoleh dari Kementerian ESDM, Direktur Jenderal Minyak dan Gas

Izin Usaha Tetap

Diperoleh dari BKPM

Izin Operasional

1. Diperoleh dari Kementerian ESDM 2. Izin Operasional Berupa Surat

Keterangan Terdaftar (SKT) 3. Untuk Bidang Usaha Jasa

Penunjang Migas, seperti:

• Pengeboran

• Konstruksi Pipa Bawah Laut

• Penyewaan Peralatan Migas

Bidang Usaha Hulu

Bidang Usaha Hilir

(30)

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Indonesia Investment Coordinating Board

Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44 Jakarta 12190 - Indonesia

t . +62 21 525 2008

f . +62 21 525 4945

e . info@bkpm.go.id

Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

(31)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 31

LAMPIRAN

(32)

Perizinan masing-masing Kementerian yang dilayani di PTSP Pusat dapat dilihat di http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/tracking_en.zul

Perizinan yang dilayani BKPM dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-BKPM.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Perdagangan dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMDAG.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian ESDM dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEM-ESDM.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan dapat dilihat pada tautan sebagai berikut: http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP- PERIZINAN-KEMDIKBUD.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Hukum dan HAM dapat dilihat pada tautan sebagai berikut: http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEM-HUKUM- HAM.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Keuangan dapat dilihat pada tautan sebagai berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMKEU.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian PU dan Perumahan Rakyat dapat dilihat pada tautan sebagai berikut: http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-PU- DAN-PERA.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dapat dilihat pada tautan sebagai berikut: http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-BPN.pdf

(33)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 33

Perizinan yang dilayani oleh Polri dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-POLRI.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KKP.pdf

Perizinan yang dilayani Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-BPOM.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Pertahanan dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-HANKAM.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMKOMINFO.pdf

Perizinan yang dilayani Badan Standardisasi Nasional (BSN) dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-BSN.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Pertanian dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMTAN.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Kesehatan dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMKES.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Tenaga Kerja dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMNAKER.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat dilihat pada tautan berikut: http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMHUT-DAN-LH.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Pariwisata dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEM-PARIWISATA.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Perindustrian dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMPERIN.pdf

Perizinan yang dilayani Kementerian Perhubungan dapat dilihat pada tautan berikut:

http://spmdashboard.bkpm.go.id/Tracking/File/SOP-PERIZINAN-KEMHUB.pdf

(34)

Presiden Jokowi bersama 15 Menteri dan Kepala Lembaga menghadiri peluncuran PTSP Pusat di

(35)

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 35

BACK OFFICE

FRONT OFFICE

Referensi

Dokumen terkait

Volume air yang dihasilkan oleh pompa air yang menggunakan bahan bakar bensin dan minyak tanah terdapat perbedaan yang cukup signifikan, dengan taraf signifikansi 1 %

Kata Kunci : Nilai Ekonomi, Sumberdaya Alam, Total Hutan Mangrove Pasca Rehabilitasi di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara

Hasil penelitian berdasarkan uji McNemar operan sif sebelum dan sesudah diberi perlakukan tentang post conference dari 7 responden didapatkan hasil p-value 0,031,

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mendukung keefektifan pembelajaran

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran IPA terpadu berbasis

Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan larutan ditimbang terlebih dahulu (lampiran 4).Satu per satu bahan dilarutkan ke dalam erlenmeyer 200 ml yang telah diisi dengan

Kelengkapan alat selama transportasi masih kurang, misalnya pada pasien dengan cidera kepala berat yang harus diberikan oksigen tetapi petugas tidak membawa tabung

si mengajar n, kelas yan elas yang se a yang kur k ergonomi ebab risiko elitian usan masala baran tingk epok tahun ungan faktor asar Negeri d ungan faktor asar Negeri d ungan