• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange ANALISIS MARKET RESEARCH UNHAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Kegiatan selama liburan. 2. Menghabiskan liburan dengan exchange ANALISIS MARKET RESEARCH UNHAS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1. Kegiatan selama liburan

Karena jumlah responden terlalu sedikit, kita tidak dapat menganalisis terlalu jauh pola kebiasaan anak-anak UNHAS. Namun yang dapat dilihat dari transkrip, sebanyak 3 responden menghabiskan waktu dengan pulang kampung dan menghabiskan waktu dirumah.

Bantu orang tua: 1

Dirumah aja: 3

Kerja: 2

“ngurusin bisnis yang lagi running saya juga lagi focus kesitu. Tapi biasanya kalau libur saya isi waktu bersama teman-teman ngobrol, diskusi dan juga cari informasi seputar beasiswa dan dunia bisnis”

(AM, L, Aktif, 2015)

2. Menghabiskan liburan dengan exchange

Sebanyak 5 responden sudah memiliki ketertarikan atau tanggapan positif terhadap exchange.

Bagus, seru: 5

“Karena dengan exchange otomatis pengalaman kita bertambah kan.

Jaringan kita diluar negeri juga bertambah dan juga gabakal ada rugi kalau kita mendapat kesempatan itu. Bahkan itu suatu kebanggaan kalau bisa mengikuti exchange student walaupun berbeda –beda yah ada beberapa instansi yang programnya hanya singkat ada juga yang lama.”

(AM, L, Aktif, 2015)

Ragu: 1

“Menarik Cuma agak sedikit gimana ya pengen free time untuk kuliah.”

(DP, L, Aktif, 2013)

(2)

3. Program exchange yang diketahui

5 responden sudah dapat menyebutkan beberapa jenis program exchange salah satunya AIESEC.

Tahu (bisa menyebutkan nama program/penyelenggara exchange): 5

Sekedar tahu sekilas:

Tidak Tahu: 1

4. Sumber informasi tentang program exchange

Pihak kampus / sekolah: 1

Sosial media / internet: 1

“Mengenai informasi seperti itu, saya mendapatkannya melalui social media yang paling mempengaruhi saya itu di social media. Dan juga informasi dari teman bapak saya ‘iniloh kita bakal belajar di luar negeri beberapa lama kita juga dapat mempelajari budaya – budayanya disana, kita juga dapat pegalaman baru, teman baru.”

(AM, L, Aktif, 2015)

Dari teman/keluarga: 3

“Kalau SMA ada dulu kayak pamfletnya disebar atau informasi dari teman- teman. Kalau dari kuliah biasanya dari teman”

(L, P, Aktif, 2013)

Tidak ditanyakan: 1

5. Partisipasi dalam kegiatan exchange

Dari 6 Responden terdapat 2 orang yang pernah mencoba untuk exchange dan 1 orang dari 2 responden tersebut telah lolos tahap seleksi namun

mengundurkan diri karena masalah keluarga, dan mereka tetap tertarik untuk ikut program exchange. 4 responden lainnya belum pernah sama sekali.

(3)

Sudah pernah ikut seleksi: 2

“Alhamdulillah saya sendiri sebenarnya sudah pernah ikut exchange hanya pada saat tesnya oang sih. Saya lulus semua tahap namun ada sesuatu soal ketika itu bapak saya sedang sakit keras saya memutuskan untuk tidak melanjutkan exchange saya walaupun saya sudah selesaikan semua tahap”

(AM, L, Aktif, 2015)

Belum: 4

6. Hambatan untuk ikut exchange

Sebanyak 4 orang menganggap hambatan merupakan hambatan utama (pertama disebutkan) adalah biaya, lalu ada 1 orang hambatannya adalah izin orang tua dan biaya, 1 orang hambatannya adalah bahasa dan biaya.

Yang patut juga menjadi bahan promosi adalah “exchange belum tentu mahal”. Budget dapat disesuaikan dengan pilihan negara, fasilitas yang didapat di project, serta tips n trick mencari penerbangan murah dll.

Biaya: 4

“Mungkin saya bisa sesuaikan dengan Negara-negara yang nantinya saya akan diterima. Seperti misalnya kalau basis asia itu sendiri mungkin budget saya tidak lebih dari 10 juta”

(AM, L, Aktif, 2015)

Orang tua+biaya: 1

Bahasa+biaya: 1

Akademik:

Tidak ada hambatan:

7. Pendapat tentang sponsorship class

Dari 6 responden semuanya setuju atau tertarik dengan adanya sponsorship class, tidak adanya yang menolak, tanggapannya disambut positif terutama banyak responden yang mengeluhkan masalah biaya, hal ini dapat menjadi alternatif.

(4)

Namun yang perlu digarisbawahi jika mengadakan kegiatan ini adalah, AIESEC tidak menjadi penyokong dana, AIESEC tidak memiliki list tempat yang dapat dijakdikan sponsor, AIESEC tidak menjamin applicant mendapatkan sponsor. AIESEC hanya memfasilitasi dalam “pembekalan ilmu” atau edukasi saja.

Setuju: 6

Tidak ditanyakan:

8. Pendapat tentang booklet for parents

Hanya 1 orang yang ditanyakan mengenai booklet for parents ini dan menjawab setuju. Tidak bisa dianalisis terlalu jauh.

Setuju: 1

Tidak ditanyakan: 5

9. Willingness to pay

Dilihat dari data dibawah ini, dengan terlalu sedikitnya jumlah responden, data tidak terlalu banyak dapat di explore termasuk WTP-nya.

Tidak ditanyakan/dijawab = 2 orang 0 – 1.000.000 = orang 1.000.001 – 5.000.000 = 1 orang 5.000.001 – 10.000.000 = 3 orang

> 10.000.000 = orang

(5)

10. Pengetahuan tentang AIESEC Global Citizen

Dari 6 responden, sebanyak 3 orang responden sudah tahu tentang branding global citizen atau paling tidak mengerti bahwa exchange AIESEC bersifat volunteering project.

Namun karena jumlah responden ini terlalu sedikit, kia tidak daoat mengetahui apakah memang informasi yang di dapat para mahasiswa di UNHAS sudah cukup baik ataupun belum.

Namun yang perlu diperhatikanlah adalah jangan sampai campaign yang dilakukan untuk branding GC jadi dianggap oleh target market kita sebagai suatu yang terpisah dari AIESEC.

Tahu: 3

Cuma tau kalo AIESEC punya exchange (ga tau branding global citizen):

2

Tidak Tahu sama sekali: 1

11. Pendapat tentang promosi Global Citizen

“Menurut saya, dari segi promosi itu sendiri menurut saya kurang massive.

Sehingga masih banyak orang-orang diluar sana yang mungkin capable dalam segi bahasa inggris dan mereka betul betul mau dari segi volunteer dan mungkin ada sedikit biaya yang dia miliki.

Perlu kita masifkan lagi dari segi marketingnya di kampu –kampus hingga sekolah- sekolah. Dan menurut saya yang paling tepat untuk di promosikan itu adalah sekolah-sekolah. Karena saya sndiri anak sekolah mencari tahu karena mereka sangat ingin untuk memiliki pengalaman exchange itu sendiri dan kurangnya mungkin informasi yang mereka dapatkan sehingga merekalah yang mencari tahu sendiri bukan instansi tersebut . ada baiknya instansi tersebut yang mengadakan sosialisasi sehingga infonya tersampaikan”

(AM, L, Aktif, 2015)

(6)

“Karena aku di Gowa kali ya fakultasnya, belum maksimal bgt untuk anak kuliahan di gowa jadi kayaknya lebih ditambah dari segi promotion bisa lewat mana aja sih social media atau madding kan sepi banget, infonya sepi bgt apalagi kalau ada seminar itu cuman dari mulut ke mulut gak ada baliho ada acara gini. Jadi kurang banget sih promotionnya khusus di gowa, gatau sih kalau di tamalanrea”

(N, P, Pasif, 2013)

12. Media yang paling menarik untuk promosi program exchange Sosial media masih menjadi primadona untuk melakukan promosi di era digital seperti sekarang. Namun, tetap perlu diimbangi dengan physical marketing untuk program GC ini.

Sosial media: 2

“Kalau menurut saya, media paling efektif untuk mempromosikan itu social media. Kalau saya sndiri yang paling pas itu line dan youtube. Karena video itu sangat menarik untuk orang – orang dan membuat orang semakin penasaran. Entah itu video sederhana atau bagaimana”

(AM, L, Aktif, 2015)

“Socmed, kalau untuk AIESEC sendiri aku suka lewat videonya sih bagus”

(N, P, Pasif, 2013)

Non-Sosial media: 1

“Kalau social media menurutku kurang efektif, karna ada beberapa orang yang aktifitasnya langsung dkampus”

(DP, L, Aktif, 2013)

(7)

Keduanya: 3

“Seminar, sama social media kan sekarang lebih intens anak- anak di social media dan kayak dari mulut ke mulut jadi iklannya bisa jadi lebih masuk”

(L, P, Aktif, 2013)

• Tidak ditanyakan:

13. Pendapat tentang info booth

4 responden setuju info booth masih efektif untuk melakukan promosi.

Namun dengan catatan booth tersebut dibuat semenarik mungkin di waktu dan tata letak yang pas, dengan dekorasi yang menarik. Berdasarkan pengalaman mereka melihat bahwa banyak stand booth yang kurang menarik sehingga mereka tidak berniat untuk berkunjung.

Setuju / penting: 4

Tidak Setuju / tidak penting: 2

Tergantung:1

14.Pendapat tentang class visit

5 orang menganggap class visit merupakan cara promosi yang menarik dan meyakinkan. Mungkin bisa disesuaikan dengan keadaan di masing-masing fakultas di UNHAS dengan dimulai dengan menanyakan ke masing-masing member apakah memungkinkan untuk dilakukan class visit atau tidak.

Setuju: 5

“Kalau class to class itu sangat penting, tapi kalau info booth kayaknya kurang terlalu kena sasaran soalnya banyak mahasiswa yang tidak terlalu memperhatikan papan informasi disekilingnya jadi menurut saya lebih mending class to class kali ya disbanding info booth”

(AM, L, Aktif, 2015)

Tergantung: 1

(8)

Tidak ditanyakan:

15. Ketertarikan mengikuti global citizen

5 responden dari 6 responden tertarik untuk mengikuti program global citizen namun semua responden mengeluhkan masalah biaya. Ada 1 orang yang merasa ragu terutama terkait kemampuan berbahasa dan keuangan.

Tertarik: 5

“Sangat tertarik cuman mungkin saya bermasalah di pendanaan kali ya karena saya juga tidak mau merepotkan orang tua dan gak enak membebankan orang tua lagi. Yang membuat tertarik itu programnya dari segi sub- programnya ada education, environment, categorynya tu menurut saya tertarik. Misalnya ada minat di environment itu sendiiri, kan kebetulan saya juga ada komunitas di environment itu sendiri. Jadi saya tertarik untuk menyalurkan ide-ide saya membuat program yang menarik khususnya diluar negeri disana.”

(AM, L, Aktif, 2015)

Ragu: 1

“Sedikit, pertama saya tidak memiliki kemampuan untuk berbahasa kemudian saya masih memiliki beberapa kekurangan tentang social”

(H, L, Sosial, 2013)

Tidak tertarik:

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Saya membantu anggota lain menyelesaikan job desc -nya ketika saya tahu dia memiliki job desc yang banyak.. Saya berbagi informasi yang saya

peneliti berlomba untuk mencari paduan uranium dengan paduan logam lain yang memiliki densitas uranium tinggi, mudah difabrikasi, stabil selama iradiasi, dapat digunakan sebagai

Hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa STKIP Bina Bangsa Getsempena secara mutlak adalah sebuah sekolah tinggi yang memiliki keunggulan tanpa kelemahan

Anak pada usia sekolah dasar akan lebih mudah bergaul serta lebih tertarik untuk memiliki kelompok dalam suatu aktivitasnya baik untuk bermain mau pun belajar bersama. Senang

adalah sebagai pendoman dalam lingkungan sekolah sehingga guru sangat di tentukan dengan memiliki strategi pembelajaran selalu dimiliki oleh seorang guru untuk

SOSEM (2.2, 2.3, 2.8) : Memiliki sikap ingin tahu, kreatif dan mandiri ( anak mampu mengerjakan nya sendiri untuk membuat kandang ayam dari batang korek api). Engineering:

dfLAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PKM) Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PDGK 4209) S1 PGSD Universitas Terbuka DISUSUN OLEH : NAMA : .....................NIM : .....................SEMESTER: IV (EMPAT) UPBJJ : UT PANGKAL PINANG POKJAR : MUNTOK MASA REGISTRASI : 2015.1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA PANGKAL PINANG TAHUN 2015 2 / 9 ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSNAAN PRAKTEK PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR (PDGK 4209) Oleh ..................... telah diketahui dan disahkan oleh Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok sebagai salah satu tugas akhir semester IV (Empat). Tempat : Muntok Hari : Minggu Tanggal : Mei 2015 Pembimbing Mahasiswa Sarbudiono, S.Pd ..................... NIP. 19680528 199103 1 005 NIM. ..................... 3 / 9 iii KATA PENGANTAR Alhamdullilah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini dengan baik. Melalui mata kuliah ini, penulis berlatih untuk menerapkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dipelajari dalam kegiatan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran, sehingga penulis dapat mengoreksi diri agar menjadi seorang guru yang profesional. Penyusunan laporan tugas akhir semester IV ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya : 1.Bapak Drs. Syarif Fadillah, M.Si, selaku kepala UPBJJ UT Pangkal Pinang; 2.Bapak Hermansyah selaku pengelolah UT pangkal Pinang Pokjar Muntok; 3.Bapak Sarbudiono, S.Pd selaku Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Mengajar di UPBJJ UT Pangkal Pinang Pokjar Muntok; 4.Bapak Mulkan selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 4 Jebus; 5.Bapak Sarmin selaku Kepala sekolah Dasar Negeri 5 Simpang Teritip; 6.Bapak Jhoni Darma Putra, S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Parittiga; 7.Bapak Parjana, S.Pd.SD selaku Supervisor 2 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar; 8.Kedua orang tua dan teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan baik moral, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap Laporan pelaksanaan praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang berkepentingan. Muntok, Mei 2015 Penulis, 4 / 9 iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................ iv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................1 A.Latar Belakang ...........................................................................1 B.Deskripsi Profil Mahasiswa .............................................................2 BAB II. PELAKSANAAN PKM.......................................................................... 3 A.Manfaat Mengikuti PKM ...............................................................3 B.Tempat Pelaksanaan PKM ..............................................................3 C.Waktu Pelaksanaan PKM ...............................................................3 BAB III. ULASAN PROSES SELAMA PELAKSANAAN PKM .....................5 A.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Eksakta ........................5 B.Temuan Dalam Praktek Mengajar Mata Pelajaran Non Eksakta ..................5 BAB IV. PENUTUP.............................................................................6 A.Kesimpulan ................................................................................. 6 B.Saran ......................................................................................... LAMPIRAN ............................................................................................. oLembar Kelengkapan Berkas Laporan Praktek PKM ...............................oSurat Rekomendasi Kepaka Sekolah ...................................................oSurat Kesediaan Teman Sejawat .......................................................o10 (Sepuluh) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... o3 (Tiga) APKG 1 dan APKG 2 .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Refleksi .........................................................o10 (Sepuluh) Lembar Observasi .......................................................oJurnal Pembimbingan .................................................................... 5 / 9 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Mengajar pada hakekatnya ialah membelajarkan siswa, dalam arti mendorong dan membimbing siswa belajar. Membelajarkan siswa mengandung maksud agar guru berupaya mengaktifkan siswa belajar. Dengan demikian, di dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai strategi dan media semata-mata supaya siswa belajar (Sri Anitah W, dkk, 2009:1.3). Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ketegasan di atas menjelaskan bahwa guru harus memiliki sikap keprofesionalisme yang harus dimiliki. Profesional sendiri adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilaksanakan, diharapkan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dan untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan Pemantapan Kemammpuan Mengajar (PKM) maka perlu disusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut guna dijadikan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran lebih baik. Kegiatan Praktek Pemantapan Kemampuan Mengajar dilaksanakan di SD Negeri 4 Jebus yang beralamat di Desa Limbung, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat. SD Negeri 4 Jebus dikepalai oleh bapak Mulkan memiliki 7 tenaga pendidik dan 2 tenaga kependidikan. Sekolah ini memiliki 6 rombel dengan jumlah siswa 108 orang yang kebanyakan merupakan penduduk setempat.

Untuk menanamkan jiwa kewirausahaan pada anak usia Sekolah Dasar lebih baik menggunakan contoh konkrit atau nyata yang sesuai dengan pendapat dari Piaget yaitu anak pada usia 7-12