UJI EFEKTIVITAS DIURETIK SERBUK INSTAN EKSTRAK DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica L) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

(1)

Uji Efektivitas Diuretik Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) … (Yuniuswoyo, dkk) PRAEPARANDI Vol. 5, No.1, Juli 2021 Hal 46 - 57

UJI EFEKTIVITAS DIURETIK SERBUK INSTAN EKSTRAK DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica L)

PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

INSTANT POWDER EFFECTIVENESS TEST EXTRACT OF PRINCESS LEAVES (Mimosa pudica L)

IN MALE WHITE MICE (Mus muculus)

1 Wirsad Yuniuswoyo,² O. Ahmad Mundzir, dan ³ Najib Nur Fatullah

1,2,3 Prodi S1 Farmasi STF YPIB Cirebon

Submitted: 4 Juli 2021 Reviewed: 12 Juli 2021 Accepted: 14 Agustus 2021

ABSTRAK

Diuretik adalah suatu zat yang dapat memperbanyak pengeluaran volume urine. Daun Putri Malu mempunyai senyawa kimia flavonoid yang dapat meningkatkan volume urin serta meningkatkan laju kecepatan glomerulus dan menghambat reabsorpsi Na⁺ dan Cl^- sehingga menyebabkan peningkatan Na⁺ dan air dalam tubulus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Sediaan Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) sebagai Diuretik Pada Mencit Putih Jantan.

Metode penelitian ini adalah eksperimen. Proses ekstraksi daun Putri Malu menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi, kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator dan dikentalkan dengan waterbath, kemudian dibuat sediaan serbuk instan, dosis yang diberikan kepada mencit putih jantan yaitu dosis 50 mg/kgbb, 100 mg/kgbb dan 150 mg/kgbb. Suspensi Furosemide sebagai kontrol positif dan larutan serbuk instan tanpa ekstrak kering daun Putri Malu sebagai kontrol negatif. Efektivitas serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu dilihat dari volume pengeluaran urin mencit. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan One-way Anova dan Post Hoc Test. Evaluasi sediaan serbuk instan meliputi uji organoleptis, uji kadar air, uji kadar abu, uji sifat alir dan uji waktu larut.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa serbuk instan ekstrak daun Putri Malu mempunyai efektivitas sebagai diuretic dengan dosis yang paling efektif adalah dosis 150 mg/kgbb. Sediaan serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu memenuhi persyaratan evaluasi sediaan serbuk yang baik.

(2)

PRAEPARANDI

Jurnal Farmasi dan Sains Vol. 5, No. 1, Juli 2021

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

45

Kata kunci: Diuretik, Serbuk Instan, Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.), Mencit Putih Jantan (Mus musculus L).

ABSTRACT

Diuretic are a substance that can be of urinary words volume. Putri Malu leaves have flavonoid chemical compounds that can increase the volume of urine as well as increase the rate of glomerular speed and inhibit the reabsorption of Na+ and Cl- thus causing an increase in Na+ and water in the tubules (Baghel, A., D.S. Rathore and Gupta, V.2013). The purpose of this study was to find out the Effectiveness of Instant Powder Preparations of Dried Leaves of Putri Malu (Mimosa pudica L.) as Diuretics In Male White Mice.

This method of research is an experiment. The extraction process of Putri Malu leaves using ethanol solvent 70% with maceration method is then tightened with rotary evaporator and thickened with waterbath then made instant powder preparations, the dose given to male white mice is a dose of 50 mg/kgbb, 100 mg/kgbb and 150 mg/kgbb. Suspension of Furosemide as a positive control and instant powder solution without dried extract leaves Putri Malu as negative control. The effectiveness of instant powder dry extract leaves Putri Malu judging by the volume of expenditure of mice urine. The data was analyzed using One-way Anova and Post Hoc Test.

Evaluation of instant powder preparations includes organoleptic tests, moisture content tests, ash content tests, flow properties tests and soluble time tests.

The results showed that instant powder extract leaves Putri Malu has effectiveness as a diuretic where the most effective dose is a dose of 150 mg/kgbb. The instant powder preparation of Putri Malu leaf dry extract meets the requirements of good powder preparation evaluation.

Keywords : Diuretic, Instant Powder, Extract leaves of Putri Malu (Mimosa pudica L.), Male White Mice (Mus musculus L).

LATAR BELAKANG

Beragam penelitian dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan lebih lanjut potensi dari bahan obat tradisional terutama untuk tanaman yang keberadaannya mudah ditemui di Indonesia, salah satunya adalah putri malu (Mimosa pudica L).

Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica L) bermanfaat sebagai antikonvulsan, antidepresan, antibakteri. peluruh dahak

(Expectorant), peluruh kencing (Diuretic), pereda demam (Antipyretic), dan antiradang.

(Dalimartha, 2008). Menurut (Pratiwi dkk, 2019) ekstrak etanol daun putri malu memiliki efektivitas diuretic. Bagian daun, batang, dan akar putri malu (Mimosa pudica

L) mengandung senyawa mimosin, tanin, alkaloid dan saponin.

(3)

Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis).

Melalui kerja langsung terhadap ginjal obat- obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam defisi ini, misalnya zat-zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) (Tjay dan Rahadja, 2015).

Menjaga kelancaran pengeluaran air seni atau air kencing adalah tindakan yang benar dan dianjurkan dalam dunia kesehatan.

Sebagian besar air seni merupakan zat yang tidak berguna atau sampah sehingga secara otomatis dibuang oleh tubuh. Apabila pengeluaran air seni terhambat maka akan menimbulkan banyak masalah di dalam tubuh (Permadi, 2006).

Salah satu bentuk sediaan yang dapat digunakan yaitu serbuk instan. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-4320- 1996, serbuk minuman tradisional adalah

produk bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang dibuat dari campuran gula dan rempah-rempah dengan atau tanpa tambahan makanan yang diizinkan (SNI, 1996). Keuntungan dari suatu bahan ketika dijadikan serbuk adalah mutu produk dapat terjaga, tidak mudah terkotori, tidak mudah terjangkiti penyakit dan produk tanpa pengawet. Semua hal tersebut dimungkinkan karena minuman serbuk instan merupakan produk dengan kadar air yang cukup rendah yaitu sekitar 0,6-0,85%. Melalui proses pengolahan tertentu minuman serbuk instan tidak akan mempengaruhi kandungan atau khasiat dalam bahan (Rengga dan Handayani, 2009).

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh A Baghel, D.S. Rathore dan V. Gupta (2013) tentang “Evaluasi aktivitas diuretik ekstrak berbeda putri malu (Mimosa pudica L)” menunjukkan hasil aktivitas diuretik yang signifikan pada dosis 100 dan 200 mg/KgBB.

METODE PENELITIAN

Alat-alat yang digunakan yaitu kandang penampung mencit, spuit, stopwatch, sonde, gelas ukur, pengayak mess 100, rotary evaporator, pipet tetes, corong,

beaker glass, oven, maserator, sarung tangan,

Erlenmeyer, tabung reaksi, blender, mortar dan stamper, moisture analyzer dan timbangan analitik. Sedangkan bahan-bahan

(4)

PRAEPARANDI

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

47

yang digunakan yaitu daun Putri Malu, furosemid, etanol 70%, aqudest, CMC-Na,

(5)

metil paraben (nipagin), sukrosa, asam sitrat, maltodekstrin, dan air Hangat.

Determinasi Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica L) Determinasi Tanaman yang berkaitan

dengan ciri-ciri morfologi secara

makroskopis tanaman Putri Malu (Mimosa Pengumpulan Bahan

Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica L) yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian daunnya yang masih baik, segar Pembuatan Simplisia

Bahan yang digunakan adalah daun Putri Malu sebanyak 1 Kg, kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan cara dicuci dengan air bersih yang mengalir. Setelah itu, dilakukan pengeringan Pembuatan Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L)

Serbuk simplisia sebanyak 100 gram dimasukkan kedalam maserator dan ditambahkan pelarut etanol 70% sebanyak 750 ml, setelah tercampur, biarkan 5 hari sambil sesekali diaduk. Saring dengan kain flannel (Filtrat 1). Kemudian ampas direndam kembali dengan etanol 70% sebanyak 250 ml Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kental Daun Putri Malu

Identifikasi yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa flavonoid dengan melarutkan ekstrak kental dalam 5 ml etanol 96% , kemudian diambil 2 ml larutan ekstrak, ditambahkan 0,1 gram serbuk

pudica L.) dilakukan di Laboratorium Botani STF YPIB Cirebo.

dan berwarna hijau tua. Sebanyak 1 kg yang diambil dari Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

dengan cara dijemur di bawah sinar matahari dan ditutupi dengan kain hitam, kemudian diblender halus dn diayak. Kemudian, disimpan dalam wadah tertutup rapat.

selama 2 hari. Saring kembali menjadi maserat (Filtrat II). Uapkan sampai memperoleh ekstrak kental kemudian dilakukan pengeringan menggunakan alat pengeringan oven hingga mendapat ekstrak kering.

magnesium. Kemudian ditambahkan HCL pekat, lalu dikocok perlahan. Terbentuk warna merah jingga sampai ungu menunjukan positif adanya flavonoid (Harborne, 1987).

(6)

PRAEPARANDI

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

48

Pembuatan Serbuk Instan Esktrak Kering Daun Putri Malu Tabel 1. Formulasi Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu

Nama Bahan Syarat Fungsi Formula K-

Ekstrak Kering Daun Putri Malu

- Zat Aktif 50 % -

Maltodekstrin Max. 20 % - 80%

(Handbook of pharmaceutical Excipients Sixth edition)

Pengikat 20 % 20 %

Asam Sitrat Max. 2%

(Handbook of pharmaceutical Excipients Sixth edition)

Pengatur keasaman

2 % 2 %

Sukrosa Max. 85%

(SNI 01-4320-1996)

Pemanis ad 100 % ad 100 %

Ket : Serbuk instan dibuat dalam kemasan 10 gram Cara pembuatannya yaitu alat dan

bahan disiapkan dan ditimbang. Ekstrak kering daun putri malu dimasukkan kedalam mortar. Maltodekstrin dimasukkan dan digerus homogen. Asam Sitrat dimasukkan Evaluasi Sediaan Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu

Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik dilakukan dengan mengamati sediaan serbuk instan dari segi bentuk, warna, aroma dan rasa.

Uji Kadar Air

Uji kadar air adalah presentase air yang terkandung dalam serbuk. Kadar air yang sesuai standar serbuk instan yang baik yaitu kurang dari 3 % (SNI 01-4320-1996).

Adapun pengujian kadar lembab yang dilakukan yaitu sampel dimasukan ke alat

dan gerus homogen. Sukrosa dimasukkan dan digerus homogen. Lalu diayak dengan pengayak mess no. 100 dan ditimbang serbuk instan yang diperoleh kemudian dikemas.

moisture analyzer lalu dicatat berat awal sampel kemudian sampel dipanaskan hingga kelembaban menjadi hilang ketika proses pemanasan. Pada waktu yang bersamaan kehilangan berat sampel dicatat terus menerus. Proses akan berakhir ketika massa sample tidak berkurang lagi. Catat presentase air yang tertera dalam layar alat moisture analyzer (Gandjar, 2016)

Uji Kadar Abu

(7)

Cawan pengabuan dibakar dalam tanur kemudian didinginkan 3-5 menit lalu timbang. Di timbang dengan cepat kurang lebih 2 gram sampel yang sudah dihomogenkan dalam cawan. Di masukkan kedalam cawan petri pengabuan kemudian di masukan ke dalam tanur dan dibakar sampai didapatkan abu-abu atau sampai beratnya tetap. Bahan didinginkan kemudian ditimbang. Hitung abunya dengan rumus (Sudarmadji, 1997).

% Kadar Abu = ^𝑐⁻^𝑎 x 100%

𝑏 − 𝑎

Keterangan :

a = Berat cawan kosong.

b = Berat cawan dengan sampel sebelum diabukan.

c = Berat cawan dengan sampel setelah diabukan.

Uji Sifat Alir

Ada tiga macam uji yang dapat digunakan untuk menentukan sifat alir, yaitu kecepatan alir, sudut diam dan pengetapan (Banker dan Anderson, 1986).

1. Kecepatan Alir

Ditimbang 100 gram serbuk, dimasukan kedalam corong yang ujungnya tertutup. Tutup pada ujung tangki dibuka dan sebuk dibiarkan mengalir keluar samapi habis. Waktu alirnya dicatat mulai dari saat tutup dibuka sampai seluruh serbuk habis

keluar. Persyaratan waktu alir serbuk yaitu tidak lebih dari 10 detik, serbuk dikatakan mengalir baik apabila waktu yang diperlukan oleh serbuk sebanyak 100 gram untuk keluar dari corong tidak lebih dari 10 detik (Anwar, 2010).

2. Sudut diam

Ditimbang 100 gram granul atau serbuk kemudian dimasukan kedalam alat penguji sudut diam berupa tabung kaca yang tengahnya dilengkapi dengan suatu lingkaran, sementara lubang bagian bawah ditutup.

Setelah permukaan tabung terisi oleh serbuk, tutup bagian bawah dibuka dan serbuk dibiarkan keluar samapi terhenti. Tinggi kerucut yang terbentuk dicatat. Granul akan mengalir dengan baik jika mempunyai sudut diantara 25-45^o. Besar kecilnya sudut yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh gaya Tarik dan gesekan antar partikel (Wadke dan Jacobson, 1980).

Sudut diam dihitung dengan rumus :

Tgβ = 2h/d

β = Sudut diam, h = tinggi kerucut dan d = diameter

3. Uji Waktu Larut

Waktu larut sediaan serbuk instan merupakan salah satu karakteristik yang penting. Ditimbang 5 gram sampel kemudian larutkan dalam 50 ml air, kemudian diaduk

(8)

PRAEPARANDI

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

50

hingga homogen dicatat berapa lama waktu sampel sampai terlarut sempurna dalam air (Widiatmoko dan Hartomo, 1993).

Uji Efektivitas Diuretik Pada Mencit 1. Volume Pemberian Serbuk Instan Ekstrak

Kering Putri Malu

Perhitungan volume pemberian serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu tiap mencit sebagai berikut :

a) Dosis mencit 50 mg/kg BB, volume yang diberikan 0,2 ml

b) Dosis mencit 100 mg/kg BB, volume yang diberikan 0,4 ml

c) Dosis mencit 150 mg/kg BB, volume yang diberikan 0,6 ml

Serbuk Instan yang dilarutkan : 1 g = 1000 mg / 100 ml

Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dengan dianalisis dengan SPSS Statistics 25.0 for

= 10 mg/ml (Setara 5 mg ekstrak/ml)

2. Perlakuan Hewan Uji

Hewan uji dibagi 5 kelompok dan semua mencit diberi air hangat secara oral sebanyak 0,5 ml. Setelah 5 menit, memberikan perlakuan yang berbeda untuk masing-masing kelompok mencit, yaitu X1, X2, X3, K+(furosemide), dan K- (serbuk instan tanpa ekstrak). Pengukuran urin dilakukan pada menit ke: 0, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180.

windows secara statistik dengan metode uji anava satu arah “One Way Anova” dan uji Post Hoc.

PEMBAHASAN

Hasil Pembuatan Simplisia Daun Putri Malu

Simplisia daun Putri Malu sebanyak 1 Kg setelah dilakukan pengeringan mendapatkan simplisia kering sebanyak 545 gram sehingga didapatkan % susut pengeringan sebanyak 45,5 %.

Hasil tersebut tidak memenuhi persyaratan, karena berdasarkan Materia Medika Indonesia, kadar air suatu simplisia tidak melebihi dari 10%. Hal tersebut terjadi dikarenakan waktu pengeringan kurang lama.

(9)

Hasil Pembuatan Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)

Simplisia kering ekstrak daun putri malu yang digunakan untuk ekstraksi sebanyak 100 gram dan didapatkan ekstrak kental sebanyak 55,4 gram. % rendemen ekstrak yang dihasilkan sebanyak 55,4 %.

Hasil tersebut tidak memenuhi persyaratan Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Putri Malu

Ekstrak daun Putri Malu dilakukan identifikasi metabolit sekunder flavonoid dan

rendemen ekstrak karena masih banyak pelarut yang terkandung di dalamnya.

Menurut Januarti dkk (2020) rendemen ekstrak yang terkandung pada ekstrak etanol daun putri malu sebesar 8,5 %.

mendapatkan hasil positif flavonoid dengan adanya perubahan warna pada sampel menjadi warna merah ungu (Harborne, 1987).

Hasil Evaluasi Sediaan Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu

Berdasarkan hasil penelitian, evaluasi sediaan baik kadar air, kadar abu, waktu larut, kecepatan alir dan sudut diam memenuhi persyaratan. Hasil kadar air yang didapatkan

< 3%, Menurut Frakye dan Schrock (2001) produk pangan dalam bentuk bubuk dengan kadar air rendah memiliki daya tahan terhadap kerusakan biologis yang tinggi karena air bebas yang dimanfaatkan mikroorganisme untuk hidup dan tumbuh terbatas. Hasil Kadar abu yang didapatkan 1,5

%. Kadar abu dikenal dengan unsur mineral yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur (Winarno, 2002). Kadar mineral

dalam bahan pangan serta jumlahnya yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Sudarmadji dkk, 1997).

Sedangkan waktu larut dipengaruhi oleh kadar air, menurut Dewandari dan Kuntanti (2010) semakin tinggi kadar air maka akan semakin banyak waktu larut yang dibutuhkan serbuk instan untuk larut dalam air.

Penggunaan maltodekstrin dalam serbuk instan ini mempengaruhi waktu larut.

Menurut Hui (1992) maltodekstrin dapat memiliki sifat daya larut yang tinggi, sifat browning yang rendah dan mampu menghambat kristalisasi dan proses dispersi yang cepat.

(10)

PRAEPARANDI

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

52

Tabel 2. Hasil Evaluasi Sediaan Serbuk Instan Ekstrak Kering Daun Putri Malu

Hasil Uji Efektivitas Diuretik Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu Tabel 3. Hasil Uji Efektivitas Diuretik Serbuk Instan Ekstrak Daun Putri Malu

1 Organolepti k

Warna Cokelat - Memenuhi

Syarat

Bentuk Serbuk - Memenuhi

Syarat Bau

Khas Aromati

k

- Memenuhi

Syarat

Rasa Manis - Memenuhi

Syarat 2 Kadar Air 2,42 % < 3 % (SNI 01-4320-

1996)

Memenuhi Syarat

3 Kadar Abu 1,5 % 1,5 % Memenuhi

Syarat

4 Sifat Alir

Kecepatan

Alir 09,57 ≤ 10 gr/detik Memenuhi Syarat Sudut Diam 37,1ô Sudut 25ô - 45ô Memenuhi

Syarat Perlakuan Volume rata-rata urin (ml) tiap 30’ Jumlah urine

(ml) 0’ 30’ 60’ 90’ 120’ 150’ 180’

X1 0,00 0,15 0,28 0,24 0,25 0,20 0,24 1,38 X2 0,00 0,20 0,30 0,19 0,30 0,27 0,24 1,52 X3 0,00 0.19 0,34 0,31 0,29 0,35 0,30 1,80 K+ 0,00 0,24 0,55 0,36 0,28 0,35 0,28 2,07 K- 0,00 0,06 0,12 0,11 0,10 0,11 0,06 0,58 Keterangan :

X1 : Serbuk instan ekstark kering daun putri malu dosis 50 mg/KgBB X2 : Serbuk instan ekstrak kering daun putri malu dosis 100 mg/KgBB X3 : Serbuk instan ekstrak kering daun putri malu dosis 150 mg/KgBB K⁺ : Furosemide

K^- : Serbuk Instan tanpa ekstrak kering daun putri malu

(11)

Grafik 1. Rata-Rata Volume Urine Mencit Selama 3 Jam Dari penelitian ini diperoleh hasil rata-

rata volume kumulatif urine mencit selama 3 jam. Pada serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu dosis 50 mg/KgBB sebanyak 1,38 ml, serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu dosis 100 mg/KgBB sebanyak 1,52 ml, serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu dosis 150 mg/KgBB sebanyak 1,80 ml, sedangkan pada kontrol positif yang menggunakan suspense furosemide diperoleh rata-rata volume kumulatifnya sebanyak 2,07 ml dan pada kontrol negatif sebanyak 0,58.

dapat dilihat pada (Tabel 3.). Dari hasil yang diperoleh, semakin lama volume urine yang didapat semakin sedikit ini dikarenakan proses obat didalam tubuh hewan uji maka semakin sedikit reaksi yang terjadi (pengaruh obat semakin berkurang) reaksi tersebut dapat

dilihat dengan hasil volume urine yang diekskresikannya.

Jika ditinjau dari data biologis mencit, volume pengeluaran urine normal per hari yaitu 0,5 - 1 ml/20 g BB (Per 3 jam = 0,12 ml/g BB) didapatkan volume pengeluaran urine per 3 jam untuk semua formula yaitu X1

= 1,38; X2 = 1,52; X3 = 1,80; K+ = 2,07 yang berarti semua formula melebihi volume pengeluaran urine normal per hari, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua formula memiliki efek diuretik. Berdasarkan dari hasil penelitian diatas menunjukan bahwa senyawa flavonoid yang terkandung didalam daun Putri Malu mempunyai efek diuretik seperti furosemide yang mempunyai mekanisme kerja dengan cara meningkatkan laju kecepatan glomerulus dan menghambat

Rata-Rata Volume Urine Mencit

0.55 0.6 0.45 0.5 0.35 0.4 0.25 0.3 0.15 0.2 0.05 0.1 0

0' 30' 60' 90' 120' 150' 180'

Dosis 50 mg/KgBB Kontrol Positif

Dosis 100 mg/KgBB Kontrol Negatif

Dosis 150 mg/KgBB

(12)

PRAEPARANDI

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

54

reabsorpsi Na+ dan Cl- sehingga menyebabkan peningkatan Na+ dan air dalam tubulus (Jouad, 2001).

Hasil Analisa Data

Data yang diperoleh secara statistic dianalisis menggunakan SPSS statistics 25.0 for windows. Dilihat dari semua uji normalitas menunjukan bahwa data yang diperoleh semuanya berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data diperoleh nilai (sig.) = 0,059, karena nilai (sig.) itu lebih dari > 0,05, maka hal ini menunjukan bahwa data yang diperoleh homogen. Setelah data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan Uji Anova Satu Arah, dilanjutkan dengan Uji Post Hoc.

Berdasarkan hasil perhitungan dari hasil uji anova satu arah diperoleh nilai (sig.)

= 0,000; karena nilai (sig.) itu kurang dari 0,05, maka H0 ditolak tetapi H1 diterima, artinya serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) efektif

sebagai diuretik pada mencit putih jantan.

Pada Uji Post Hoc Test ini penelitian menggunakan taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan hasil perhitungan uji post hoc test (LSD) ini menunjukan bahwa serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu dosis 150 mg/KgBB dibandingkan dengan kontrol positif memiliki nilai (sig.) = 0,318; karena nilai (sig.) itu lebih dari 0,05, yang berarti bahwa ekstrak kering daun Putri Malu dosis 150 mg/KgBB tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan kontrol positif, artinya dapat dikatakan bahwa serbuk instan ekstrak kering daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) dosis 150 mg/KgBB memiliki efek diuretik yang sebanding dengan kontrol positif dan merupakan dosis yang paling efektif sebagai diuretik pada mencit putih jantan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa serbuk instan ekstrak daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) mempunyai efektivitas sebagai diuretik pada mencit putih jantan

(Mus musculus L) dengan dosis 150 mg/KgBB yang paling efektif sebagai diuretik pada mencit putih jantan (Mus musculus L).

Serbuk instan ekstrak daun Putri

(13)

Malu (Mimosa pudica L.) memenuhi persyaratan serbuk yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anwar, Khoerul. (2010). Formulasi Sediaan Tablet effervescent Dari Ekstrak Kuyit (Curcuma Domestica Val.) Dengan Variasi Jumlah Asam Sitrat-Asam Tartrat Sebagai Sumber Asam. Sains dan Terapan Kimia. Vol 4 No.2.

2. Baghel, A., D.S. Rathore and Gupta, V.

(2013). Evaluasi aktivitas diuretik ekstrak berbeda putri malu (Mimosa pudica L).

Jodhpur, (Raj.), India : Faculty of Pharmaceutical Scienes, Jodhpur National University.

3. Banker, S.G., and Anderoson, R.N. (1986).

Tablet In Lachman, L. Liebarman. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. Philaadelphia: Lea and Febiger.

4. Dalimartha, S. (2008). Dalam Muhammad Arif Nur Syahid. Pengaruh ekstrak putri malu (mimosa pudica, linn.) terhadap mortalitas ascaris suum, goeze in vitro.

Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

5. Depkes RI. (1978). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hal. 158-162.

6. Dewandari dan Kutanti. (2010). Studi Penerapan HACCP Pada Pengolahan Sari Buah Jeruk Siam. Jurnal Standarisasi Tahun 2010.

7. Frankye, N.Smith, K. dan Schrock F,T.

(2001). An Overview of Change in the Characteristic, Functionality and Nutritional Value of Skim Milk Powder (SMP) Durimg Storage. Journal of Dairy Science.

8. Gandjar, G.I., Rohman, A. (2016). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

9. Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia.

Bandung : Institut Teknologi Bandung.

10. Hui, Y.H. (1991). Encyclopedia of Food Science and Technology Handbook. New York : VCH Publisher Inc.

11. Januarti, I. Buana, Azizah, Na’ilatul, Masithoh, Annisa dan Nisa A.K. (2020).

Aktivitas Antidiabetes Tablet Effervescent

(14)

PRAEPARANDI

ISSN Cetak : 2598-2583, E-ISSN : 2686-1062

56

Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa pudica Linn.). Jurnal Farmasi Sains dan Praktis (JFSP), Vol.6, No.2, November 2020. Hal 99-107.

12. Jouad, H., Lacaille-Dubois, M. A, Lyoussi, B. and Edduks, M. (2001). Effect of The Flavonoids Extract from Spregularia purpurea Pers. On Arterial Blood Pressure and Renal Fuction in Normal and Hypertensive Rats. Ethnopharmacology.

13. Permadi, Adi. (2006). Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Depok : Penebar Swadaya.

14. Pratiwi, S.T., Riska, A., & Ratwita, W. (2019). Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Putri Malu (Mimosa Pudica L.) Dibandingkan Dengan Hidroklorotiazid Pada Kelinci (Lepus Negricollis) Jantan.

“Medika Kartika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan”, 2(2), pp.88-97.

15. Raymond, C. Rowe., Paul, J. Sheskey., dan Marian, E. Quinn. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition.

USA: Pharmaceutical Press.

16. Rengga dan Handayani. (2009).

Pembuatan Minuman Serbuk Instan Serai.

Malang: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya.

17. Y. Riri. (2016). Karakteristik Fisiko Kimia dan Organoleptik Minuman Serbuk Instan dari Campuran Sari Buah Pepino (Solanum nuricatum, Aiton.) dan Sari Buah Terung Pirus (Cyphomandra betacea, Sent.). [SKRIPSI]. Padang:

Universitas Andalas, Fakultas Teknologi Pertanian. Http://scholar.unand.ac.id.

Diakses 14 Agustus 2021 pukul 04.00 WIB.

18. Saryono. (2011). Metode Penelitian.

Jakarta : Salemba medika.

19. SNI 01-4320-1996. (1996). Serbuk Minuman Tradisional. Badan Standarisasi Nasional.

20. Sudarmadji, S, B. Haryono dan Suhardi.

(1997). Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogayakarta : Liberty.

21. Tjay, T.H & Rahardja, K. (2015). Obat- obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Jakarta : PT. Elex Media Kom.

22. Wadke, D.A., Serajuddin, A.T.M., and Jacobson, H. (1980). Preformulation Testing in Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schawtz, J.B., Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, Vol I, 2^nd Ed. New York : Marcel Dekker, Inc.

(15)

23. Widiatmoko, M.C dan Hartomo, A.J.

(1993). Emulsi dan Pangan Instan Berlesitin. Yogyakarta: Andi Offset.

24. Winarno, F.G. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.