6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. (Mulyadi, 2016:4).
2. Pengertian Sistem Akuntansi
”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan“. (Mulyadi, 2016:3).
Jenis sistem akuntansi yang diterapkan dalam koperasi simpan pinjam adalah sistem akuntansi utang dan sistem akuntansi piutang. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi utang adalah bukti kas masuk (Gambar 1) dan kartu utang (Gambar 2), sedangkan dokumen yang digunakan untuk sistem akuntansi piutang adalah seperti buku kas keluar (Gambar 3), dan kartu piutang (Gambar 4).
7
Gambar 1 Bukti Kas Masuk
Sumber: Mulyadi (2016:208)
8
Gambar 2 Kartu Utang
Sumber: Mulyadi (2016:258)
9
Gambar 3 Bukti Kas Keluar
Sumber: Mulyadi (2016:66)
10
Gambar 4 Kartu Piutang
Sumber: Mulyadi (2016:165)
Adapun beberapa hal yang dibahas dalam menjelaskan sistem akuntansi utang dan piutang ini adalah:
a. Deskripsi kegiatan pokok;
b. Fungsi yang terkait;
c. Informasi yang diperoleh oleh manajemen;
d. Dokumen yang digunakan;
e. Catatan akuntansi yang digunakan;
f. Jaringan yang membentuk sistem; dan g. Bagan alir dokumem.
11
3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah suatu bentuk sistem informasi yang memiliki tujuan untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada sebelumnya, memperbaiki pengendalian akuntansi dan juga pengecekan intern, serta membantu memperbaiki biaya klerikal dalam pemeliharaan catatan akuntansi. (Mulyadi, 2016 :15).
4. Sistem Pengendalian Intern
a. Pengertian Pengendalian Intern
Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi. Mengecek ketelitian dan keadaan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Pengendalian intern di atas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.
b. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut definisi di atas, tujuan sistem pengendalian intern adalah (1) Menjaga kekayaan organisasi, (2) Mengecek ketelitian dan keadaan data akuntansi, (3) Mendorong efisiensi operasional, dan (4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam pengendalian intern akuntansi (internal aaccounting control) dan pengendalian intern administratif (intenal administrative control). Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem penegendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan terutama untuk menjaga
12
kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan di menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamakan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat di percaya. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
(Mulyadi,2016:129).
c. Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah :
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyutujui terjadi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan
13
terlaksanakan dengan baik jika terciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimana pun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Di antara 4 unsur pokok pengendalian intern tersebut di atas, unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan.
(Mulyadi,2016:130).
5. Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Bagan alir dokumen menurut Mulyadi merupakan bagan yang menggambarkan alir dokumen dalam suatu sistem informasi . (Mulyadi,2016:47).
Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen :
14
Tabel 1
Simbol Bagan Alir Dokumen
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Dokumen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya suatu transaksi.
Dokumen dan Tembusannya
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
Nomor dokumen
dicantumkan di sudut kanan atas.
Berbagai Dokumen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digunakan bersama dalam satu paket.
Catatan
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
Penghubung pada halaman yag sama
Untuk menggambarkan aliran dokumen berhenti di suatu halaman tertentu.
15
Lanjutan ...
Akhir arus dokumen
Mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum dalam simbol tersebut
Awal arus dokumen
Berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum dalam simbol
tersebut. Untuk
menunjukkan ke mana dan bagaimana bagan lain terkait atau dengan yang lainnya.
Penghubung halaman berbeda
Untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait atau dengan yang lainnya.
Nomor yang tercantum di dalam simbol penghubung menunjukkan bagaimana bagan alir yang tercantum pada simbol dihalaman yang lain.
Untuk kegiatan
manual Untuk menggambarkan kegiatan manual.
Keterangan Komentar
Simbol ini memungkinkan ahli simbol menambahkan
keterangan untuk
memperjalas pesan yang disampaikan dalam bagan.
16
Lanjutan ...
Arsip Sementara
Untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen arsip sementara dan arsip permanen. Arsip sementara adalah dokumen yang disimpan dan akan diambil
kembali. Untuk
menunjukkan urutan pengarsipan dokumen digunakan simbol sebagai berikut :
A = Menurut abjad N = Menurut nomor urut T = Menurut tanggal
Arsip Permanen
Menggambarkan arsip permanen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem
akuntansi yang
bersangkutan.
On-line komputer proses
Menggambarkan pengolahan data dengan komputer secara on-line
Keying (typing verifiying)
Menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui on-line terminal.
Pita Magnetic
Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk pita magnetik
On-line storage
Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk on- line (di dalam memori komputer).
17
Lanjutan ...
Keputusan
Menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol.
Garis Alir
Menggambarkan arah proses pengolahan data, anak panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah kebawah dan kekanan.
Persimpangan garis alir
Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing- masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan ke dua garis tersebut
Persimpangan garis alir
Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti arus garis lainnya.
Mulai/Berakhir
Untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi
18
Dari Pemasok
Masuk ke sistem
Karena kegiatan diluar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang digambarkan dalam bagan alir.
Ke sistem penjualan
Keluar dari sistem
Karena kegiatan dari luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagan, maka diperlukan simbol untuk menggambarkan ke luar ke sistem lain
Sumber: Mulyadi, 2016:47-49 6. Koperasi
Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan para anggotanya. (G.
Kartasapoetra, 2007:1).
a. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
“Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anggota – anggotanya memperoleh Lanjutan ...
19
pinjaman dengan mudah dan dengan ongkos (bunga) yang ringan”.
(Pandji Anoraga ,2007 :22).
b. Fungsi Koperasi
1) Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesajahteraannya;
2) Membangun sumber daya anggota dan masyarakat;
3) Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota;
4) Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan kegiatan koperasi;
5) Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang ekonomi secara optimal.
7. Sistem Komputer
“Sistem komputer adalah elemen – elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set intruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware)”.
(Akhlis Munazilin, 2017:63).
8. Database Managenment System (DBMS)
a. Pengertian Database Management System (DBMS)
Database Management Sistem atau disingkat DBMS adalah perangkat lunak (software) yang berfungsi untuk mengolah database. Mulai dari membuat database itu sendiri, sampai dengan proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efesien.
(Yuhefizard, 2008 :3).
20
b. Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna individu untuk : mengurangi pengulangan data, mencapai independensi data, mengintegrasikan data beberapa file, mengambil data dan informasi dengan cepat, meningkatkan keamanan.
9. Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) a. Pengertian Diagram Aliran Data
Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Simbol pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang menggolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir ke luar.
Diagram aliran data terdiri dari tiga bagian, yaitu : 1) Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
21
2) Diagram Nol
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem.
3) Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram rinci adalan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol atau diagram level diatasnya.
b. Elemen Dasar dari Diagram Aliran Data
Elemen dasar dari Diagram Aliran Data terbagi dalam beberapa macam bagian.
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi.
2. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem.
3. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data
22
masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
4. Simpan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasanng dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberian data ke database. (Mulyadi, 2010:58).
Tabel 1
Simbol Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Proses
Aliran atau arus data
Aliran Material
Penghubung
Halaman samaHalaman lain
Pengolahan Data
Aliran Data
23
Lanjutan ...
Tempat penyimpanan data atau arsip atau data storage
Sumber atau tujuan data atau entitas
Masukan / Keluaran Ditunjukkan oleh garis alir
Sumber : Mulyadi (2016:45) 10. Relasi
a. One-to-one (1:1), sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pad B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada A.
Gambar 5 Hubungan one-to-one
A B
A B
Sumber: Yakub, 2012:64
b. One-to-many (1:N) atau Many-to-one (N:1), sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada B. Sebuah entitas pada B berhubungan dengan banyak satu entitas pada A.
24
Gambar 6
Hubungan one-to-many
B1
A1
B2
Sumber: Yakub, 2012:64
c. Many-to-many (N:N) sebuah entitas pada A berhubungan dengan nol atau lebih entitas pada B dan sebuah entitas pada B dapat dihubungkan nol atau lebih entiitas pada A.
Gambar 7
Hubungan many-to-many
A B
A B
Sumber: Yakub, 2012: 6 11. Normalisasi
Istilah normalisasi berasal dari E.F. Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidak efesienan (Jeperson Hutahean, 2014:90).
25
Tujuan normalisasi adalah untuk menhasilkan struktur tabel yang normal atau baik. Ini berarti bahwa pada semua tabel pada basis data relasional harus berada pada bentuk normal ketiga (3NF).
Berikut adalah proses normalisasi yang dilakukan secara bertingkat:
a. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF)
Normalisasi ke satu adalah suatu relasi atau tabel memenuhi normal ke satu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalar value) dalam satu baris atau record.
b. Bentuk Normalisasi Kedua (2NF)
Normalisasi ke dua, suatu relasi memenuhi relasi ke dua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada kunci utama (primery key).
c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Normalisasi ke tiga, suatu relasi memenuhi normal ke tiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal ke dua dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) tidak mempunyai transitive functional depedency kepada kunci utama (primery key). (Yakub, 2012:88).
12. Microsoft Visual Basic 2015
Visual Basic 2015 adalah versi terbaru dari Visual Basic yang diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 2015 dengan tambahan banyak fitur-fitur baru terutama untuk fitur membangun aplikasi mobile. Visual
26
Basic 2015 dikemas bersama-sama dengan bahasa pemrograman Microsoft lainnya, seperti C++, C#, F#, Visual Basic, JavaScript, dan banyak lagi dalam sebuah paet yang disebut Visual Studio (Christopher Lee, 2016:2).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitan terdahulu dengan penelitan yang dilakukan penulis adalah pada fasilitas program yang memiliki kartu anggota, kartu simpanan, kartu pinjaman dan kartu angsuran. Dengan adanya kartu ini mempermudah pihak koperasi dalam melakukan kegiatan simpan pinjam dan pembayaran angsuran terutama kelompok khusus (pegawai negeri yang tercatat sebagai anggota sebelum pensiun). Jadi bendahara koperasi cukup mencetak kartu angsuran dan menyerahkannya kepada bendahara gaji. Berikut ini merupakan perbandingan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Tabel 3
Perbandingan Hasil Penelitian Identitas
Penelitian Aspek
Ana Rahmatika A03120060 Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin 2015
Rian Rahmatullah A03140085 Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin 2017
Rachmat Akbar Fahdli Djalali
A03150104 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin 2017 Judul
Penelitian
Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam Berbasis Komputer
Menggunaan Microsoft Visual Basic 2013 pada KPRI Sehat RSUD Ulin Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam
Menggunakan Visual Basic 2015 Pada Koperasi Dian Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam
Menggunakan Visual Basic 2015 Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tri Civitas FKIP
27
ULM
Banjarmasin Objek
Penelitian
KPRI Sehat RSUD Ulin Banjarmasin
Koperasi Dian Banjarmasin
KPRI Tri Civitas
FKIP ULM
Banjarmasin Permasalahan 1. Bagaimana
sistem informasi akuntansi
simpan pinjam yang berjalan pada KPRI Sehat RSUD Ulin
Banjarmasin 2. Bagaimana
sistem informasi akuntansi
simpan pinjam yang baik dan tepat sesuai keperluan KPRI Sehat RSUD Ulin
Banjarmasin 3. Bagaimana
rancang bangun program
aplikasi simpan pinjam berbasis computer
menggunakan Microsoft Visual Basic 2013 sebagai front end dan SQL Server 2012 sebagai back end pada KPRI Sehat RSUD Ulin
Banjarmasin
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Dian Banjarmasin?
2. Bagaimana sistem informasi akutansi simpan pinjam yang baik dan tepat sesuai dengan keperluan Koperasi Dian Banjarmasin?
3. Bagaimanakah rancang bangun sistem informasi akuntansi simpan pinjam berbasis komputer pada Koperasi Dian Banjarmasin?
1. Bagaimanakah
sistem informasi
akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin 2.
Bagaimana sistem informasi akutansi simpan pinjam yang baik dan tepat sesuai dengan
keperluan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin?
3.
Bagaimanakah rancang bangun sistem
informasi akuntansi simpan pinjam berbasis
komputer pada Lanjutan ...
28
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin?
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengambarkan sistem informasi akuntansi simpan pinjam yang berjalan pada KPRI Sehat RSUD Ulin
Banjarmasin 2. Untuk
mengetahui sistem informasi akuntansi simpan pinjam yang baik dan tepat sesuai keperluan KPRI Sehat RSUD Ulin
Banjarmasin 3. Untuk
menghasilkan rancang bangun program
aplikasi simpan pinjam berbasis computer
dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2013 sebagai front end dan SQL Server
1. Untuk
mengambarkan sistem informasi akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Dian Banjarmasin 2. Untuk
menghasilkan rancang bangun program aplikasi simpan pinjam berbasis
komputer pada Koperasi Dian Banjarmasin
1. Untuk mengamb arkan sistem informasi akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tri Civitas FKIP ULM Banjarmas in
2. Untuk menghasil kan rancang bangun program aplikasi simpan pinjam berbasis komputer pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tri Civitas Lanjutan ...
29
Sumber : Dikelola oleh penulis
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada tabel 3 ini antara lain sebagai berikut :
Persamaan antara hasil penelitian Rian Rahmatullah dengan penulis yaitu topik yang diteliti sama yaitu koperasi simpan pinjam. Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu Rian Rahmatullah antara lain :
1. Rian Rahmatullah memilih Koperasi Dian Banjarmasin salah satu koperasi simpan pinjam pihak swasta sebagai objek sedangkan penulis memilih Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin yaitu salah satu koperasi simpan pinjam milik pemerintah sebagai objek.
2012 sebagai back end pada KPRI Sehat RSUD Ulin Banjarmasin
FKIP ULM Banjarmas in
Metode Penelitian
Dokumentasi dan wawancara
Dokumentasi dan wawancara
Dokumentasi dan wawancara
Hasil Penelitian
Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam Berbasis Komputer dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2013 pada KPRI Sehat RSUD Ulin Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam
menggunakan Visual Basic 2015 pada Koperasi Dian Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam
menggunakan Visual Basic 2015 pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin Lanjutan ...
30
2. Rian Rahmatullah selain membahas tentang sistem informasi simpan pinjam, rian rahmatullah juga membahas sistem simpanan dan angsuran manual pada Koperasi Dian Banjarmasin sedangkan penulis membahas tentang sistem otomatis simpanan dan angsuran pada Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin.
3. Rian Rahmatullah membuat sistem informasi akuntansi menggunakan Visual Basic 2012 sedangkan penulis membuat sistem informasi akuntansi
menggunakan Visual Basic 2015.
4. Pada penelitian Rian Rahmatullah ada membahas tentang prosedur Simpanan Anggota Bayar Langsung sedangkan pada penelitian penulis tidak ada membahas tentang prosedur Simpanan Anggota Bayar Langsung.
Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu dari Ana Rahmatika antara lain :
1. Ana Rahmatika memilih KPRI Sehat RSUD Ulin Banjarmasin sedangkan penulis memilih KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin.
2. Pada penelitian Ana Rahmatika tidak ada perangkapan fungsi sedangkan pada penelitian penulis terdapat perangkapan fungsi dibagian kasir yaitu fungsi administrasi merangkap ke fungsi bendahara dan kas.
Persamaan antara hasil penelitian Ana Rahmatika dengan penulis yaitu topik yang diteliti sama yaitu koperasi simpan pinjam.
31
32
33
34