• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI POHUWATO PROVINSi GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUFATEN POHUWATO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI POHUWATO PROVINSi GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUFATEN POHUWATO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

1

Menimbang

Mengingat

BUPATI POHUWATO PROVINSi GORONTALO

PERATURAN DAERAH KABUFATEN POHUWATO NOMOR 3 TAHUN 2015

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI POHUWATO,

a. bahwa dalam rar.gka pelaksanaan pemilihan Kepala i Desa dan mengoptimalkan penyelenggaraan Pem erintahan Desa. di Kabupaten Pohuwato perlu diatur tata cara pemilihan Kepala Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

b. bahwa u n tu k m elaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pem erintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

c. bahwa berdasarkan pertim bangan sebagaimana dim aksud pada huruf a dan h u ru f b, perlu m enetapkan Peraturan Daerah tending Tata Cara Pemilihan Kepala Desa;

1. Undang-Undang Nomor 38 tentang Pem bentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pem bentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 26, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4269);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pem bentukan Perundang-U ndangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5432);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pem erintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 T ahun 2007 Tentang Pembagian U rusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah K abupaten/K ota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tam bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 T ahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 T ahun 2014 tentang Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092);

(3)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE RAH KABUPATEN POHUWATO dan

BUPATI POHUWATO

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAE RAH KABUPATEN POHUWATO TENTANG TATA CARA PEM1LIHAN KEPALA DESA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dim aksud dengan :

1. Daerah Otonomi yang selanjutnya disebut daerah kesatuan m asyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang m engatur dan m engurus u ru sa n pem erintahan dan kepentingan m asyarakat setem pat m enurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi m asyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai u n su r penyelenggara Pem erintahan Daerah.

3. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Pohuwato.

4. Bupati atau pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berhak m engesahkan pengangkatan dan pem berhentian Kepala Desa.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai u n su r penyelenggara pem erintahan daerah.

6. Camat adalah m erupakan u n su r perangkat daerah sebagai pemimpin Kecamatan yang m elaksanakan pelim pahan sebagaian wewenang Bupati dalam rangka pengawasan, pengendalian, pelaporan dan evaluasi.

7. Kecamatan adalah wilayah keija Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten.

8. Desa adalah kesatuan m asyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang u n tu k m engatur dan m engurus u ru sa n pem erintahan, kepentingan m asyarakat setempat berdasarkan prakarsa m asyarakat, hak asal usul, d a n /a ta u hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pem erintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

O -

i

(4)

9. Kepala Desa adalah seorang yang dipilih langsung oleh m asyarakat desa yang bersangkutan atau Pemilihan Kepala Desa a n ta r w aktu melalui m usyaw arah desa, dan berdasarkan snara yang terbanyak diangkat dan disahkan oleh Bupati u n tu k memimpin m asyarakat Desanya dengan segala hak, wewenang, dan kewajibanm'a dalam m asa jab atan 6 (enam) tah u n serta dapat dipilih kembali hanva sam pai m asa jab atan 6 (enam) tah u n kemudian, atau diartikan sebagai pejabat Pem erintah Desa yang m em punyai wewenang, tugas dan kewajiban u n tu k m enyelenggarakan rum ah tangga Desanya dan m elaksanakan tugas dari Pem erintah dan Pem erintah Daerah.

10. Pemilihan kepala desa adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di desa dalam rangka memilih kepala desa. yang bersifat langsung, um um , bebas, rahasia, ju ju r, dan adil.

1 1 . Badan Perm usyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang m elaksanakan fungsi pem erintahan yang anggotanya m erupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

12. M usyawarah Desa adalah m usyaw arah yang diselenggarakan oleh BPD k h u su s u n tu k pemilihan Kepala Desa antarw aktu.

13. Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat K abupaten yang selanjutnya disebut Panitia Pemilihan Kabupaten adalah panitia yang dibentuk Bupati pada tingkat Kabupaten dalam m endukung pelaksanaan pemilihan Kepala Desa.

14. Panitia Pemilihan Kepala Desa tingkat desa yang selanjutnya disebut Panitia Pemilihan adalah Panitia yang dibentuk oleh BPD u n tu k m enyelenggarakan proses Pemilihan Kepala Desa.

15. Pemilih adalah penduduk desa yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih dan terdaftar dalam daftar pemilih daerah pemilihan.

16. Daftar Pemilih Sem entara yang selanjutnya disebut DPS adalah daftar pemilih yang d isu su n berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum terakhir yang telah diperbaharui dan dicek kembali a ta s kebenarannya serta ditam bah dengan pemilih baru.

17. Daftar Pemilih Tam bahan adalah daftar pemilih yang d isu su n berdasarkan u su la n dari pemilih karena yang bersangkutan belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Sem entara.

18. Daftar Pemilih Tetap yang selanjutnya disebut DPT adalah daftar pemilih yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan sebagai d asar penen tu an identitas pemilih dan jum lah pemilih dalam pemilihan Kepala Desa.

(5)

19. Bakal Calon Kepala Desa adalah pcnduduk desa warga negara Republik Indonesia yang berdasarkan penjaringan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa ditetapkan sebagai bakal Calon Kepala Desa.

20. Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah bakal Calon Kepala Desa yang telah memenuhi syarat dalam penyaringan dengan m elakukan penelitian persyaratan adm inistrasi yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa.

21. Calon Kepala Desa terpilih adalah Calon Kepala Desa yang berhak dipilih vang memperoleh suara sah terbanyak dalam pemilihan Calon Kepala Desa dan telah ditetapkan dengan Panitia Pemilihan Kepala Desa.

22. Penjaringan adalah upaya yang dilakukan oleh panitia pemilihan untuk m endapatkan bakal calon dari penduduk desa setempat.

23. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh panitia pemilihan terhadap bakal calon baik dari segi administrasi, d a n /a ta u kem am puan dan kepemimpinan.

24. Kampanye adalah kegiatan yang dilakukan oleh calon yang berhak dipilih untu k m enarik simpati pemilih dengan cara menyampaikan program apabila yang bersangkutan terpilih menjadi Kepala Desa.

25. Tempat Pem ungutan S u ara at.au yang selanjutnya disingkat TPS, adalah tem pat dilaksanakannya pem ungutan suara.

BAB II

PEMILIHAN KEPALA DESA Pasal 2

Pemilihan Kepala Desa dilakukan secara serentak satu kali atau dapat bergelombang.

Pasal 3

Pemilihan Kepala Desa satu kali sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 dilaksanakan pada hari yang sam a di seluruh desa pada wilayah K abupaten Pohuwato.

Pasal 4

Pemilihan Kepala Desa secara bergelombang sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 dapat dilaksanakan dengan m em pertim bangkan :

a. pengelompokkan w aktu berakhirnva rnasa ja b a ta n Kepala Desa di wilayah Kabupaten Pohuwato;

b. kem am puan keuangan daerah; dan

c. ketersediaan PNS di lingkungan Pem erintah K abupaten Pohuwato yang m em enuhi persyaratan sebagai penjabat Kepala Desa.

(6)

Pasal 5

(1) Pem ungutan su a ra dalam Pemilihan Kepala Desa secara bergelombang yang m asa ja b a tan n y a berakhir pada ta h u n 2014, ta h u n 2015 dan ta h u n 2016 dilaksanakan pada bulan J u n i T ahun 2016.

(2) Pem ungutan su a ra dalam Pemilihan Kepala Desa secara bergelombang yang m asa jab a tan n y a berakhir pada ta h u n 2017, ta h u n 2018 dan

ta h u n 2019 dilaksanakan pada bulan J u n i T ahun 2018.

(3) Pem ungutan su a ra serentak dalam Pemilihan Kepala Desa pada seluruh desa di K abupaten Pohuwato dilaksanakan pada bulan J u n i T ahun 2024.

Pasal 6

(1) Dalam hal teijadi kekosongan jab atan Kepala Desa dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa bergelombang sebagaimana dim aksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2), Bupati m enunjuk Penjabat Kepala Desa.

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dim aksud pada ayat (1) berasal dari Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 7

(1) Bupati m em bentuk Panitia Pemilihan Tingkat K abupaten Pohuwato.

(2) Panitia Pemilihan Tingkat K abupaten sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) m em punyai tu g as meliputi :

a. M erencanakan, m engkoordinasikan dan m enyelenggarakan sem ua tah a p a n pelaksanaan pemilihan tingkat Kabupaten;

b. M elakukan bim bingan teknis pelaksanaan pemilihan kepala desa terhadap panitia pemilihan kepala desa tingkat desa;

c. M elaksanakan Ujian Tertulis dan Wawancara kepada Calon Kepala Desa

d. Membuat Berita Acara Hasil Ujian Tertulis dan W awancara Calon Kepala Desa;

e. M enetapkan ju m lah su ra t su a ra dan kotak suara;

f. Memfasilitasi pencetakan su ra t su a ra d an pem buatan kotak su a ra serta perlengkapan pemilihan lainnya;

g. M enyampaikan su ra t su a ra dan kotak su a ra dan perlengkapan pem ilihan lainnya kepada panitia pemilihan;

(7)

h. Memfasilitasi penyelesaian perm asalahan pemilihan kepala desa tingkat Kabupaten Pohuwato;

i. M elakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan; dan

j. M elaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan dengan k ep u tu san Bupati.

BAB III

PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA Bagian Kesatu

Umum Pasal 8

Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahapan : a. Persiapan;

b. Pencalonan:

c. Pem ungutan Suara; dan d. Penetapan.

Bagian Kedua Persiapan Paragraf 1

Umum Pasal 9

(1) Badan Perm usyawaratan Desa m em beritahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya m asa jab atan Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir m asa jabatan.

(2) Badan Perm usyawaratan Desa memproses pemilihan Kepala Desa, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya m asa jab atan Kepala Desa.

Paragraf 2

Pem bentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Pasal 10

(1) Pem bentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa oleh Badan Perm usyawaratan Desa ditetapkan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah pem beritahuan akhir m asa jabatan.

(2) Sebelum dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa m engadakan seleksi bagi Panitia Pemilihan Kepala Desa dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah pem beritahuan akhir m asa jabatan.

-7-

(8)

(3) Panitia Pemilihan Kepala Desa berjumlah gasal minimal 5 (lima) orang dan maskimal 9 (sembilan) orang dengan su su n an keanggotaan sebagai b e rik u t:

a. Ketua m erangkap anggota;

b. Sekretaris m erangkap anggota:

c. Bendahara m erangkap anggota: dan d. Anggota.

(4) Seleksi Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan menyiapkan adm inistrasi berupa :

a. S urat perm ohonan kepada Badan Perm usyawaratan Desa;

b. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk;

c. Foto Copy Ijazah terakhir minimal SLTP/Sederajat yang dilegalisir;

d. Surat Pem yataan akan m enjelenggarakan pemilihan secara jujur, rahasia, adil, dan tidak m endukung salah satu Calon Kepala Desa.

e. Surat Pem yataan tidak dalam kepengurusan partai politik.

(5) Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dim aksud pada ayat (1) keanggotaannya berasal dari Desa setempat, yang memenuhi syarat adm inistratif sesuai dengan ayat (4) terdiri dari :

a. U nsur pengurus lembaga kem asvarakatan;

b. Tokoh adat;

c. Tokoh agama;

d. Tokoh wanita;

e. Tokoh pemuda; dan

f. Pem uka-pemuka m asyarakat lainnya.

Pasal ] 1

(1) Badan Perm usyawaratan Desa, Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak diperbolehkan menjadi Panitia Pemilihan Kepala Desa.

(2) Apabila diantara anggota panitia pemilihan kepala desa ada yang m encalonkan atau dicalonkan sebagai Calon Kepala Desa d a n /a ta u berhalangan, m aka keanggotaannya digantikan oleh u n su r sebagaimana dim aksud dalam Pasal 10 ayat (5)

(3) Penggantian keanggotaan sebagaimana dim aksud pada ayat (2) ditetapkan oleh BPD.

(9)

Pasal 12

Perencanaan biaya pemilihan Kepala Desa diajukan oleh panitia tingkat Desa kepada Bupati melalui Camat dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terbentuknya Panitia Pemilihan Kepala Desa.

Pasal 13

Panitia Pemilihan Kepala Desa ditetapkan dengan keputusan Badan Perm usyawaratan Desa dan disampaikan kepada Bupati melalui Camat.

P arag raf3

Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa Pasal 14

Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa

a. M erencanakan, m engkoordinasikan, menyelenggarakan sem ua tah ap an pelaksanaan pemilihan;

b. M enetapkan tata tertib dan tata cara pencalonan, pemilihan, dan pelantikan Kepala Desa;

c. M enetapkan jadwal pencalonan, pemilihan, dan pelantikan Kepala Desa;

d. M erencanakan dan m engajukan biaya pem ilihan kepada Bupati melalui cam at;

e. M engumumkan pendaftaran bakal Calon Kepala Desa dalam jangka waktu 3 (tiga) hari;

f. M elakukan pendaftaran dan penetapan pemilih sem entara;

g. Melakukan penjaringan dan penvaringan bakal calon dalam hal penelitian kelengkapan persyaratan administrasi;

h. M enetapkan dan m engum um kan nam a bakal calon yang memenuhi syarat adm inistrasi dalam jangka w aktu 3 (tiga) hari;

i. Penetapan bakal Calon Kepala Desa sebagaimana dim aksud pada h u ru f h paling sedikit 2 (dua) orang calon;

j. Menyampaikan penetapan bakal Calon Kepala Desa yang lebih dari 5 (lima) orang kepada Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten Pohuwato u n tu k dilakukan tes tertulis dan wawancara;

k. M enetapkan Calon Kepala Desa yang dipilih paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang.

l. Mengumumkan Calon Kepala Desa melalui media informasi an tara lain papan pengum um an, radio kom anitas dan media informasi lainnya.

m. M enetapkan daftar pemilih tetap;

-9-

(10)

n. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan kepala desa;

o. M enetapkan ta ta cara pelaksanaan kam panye dan menyelenggarakan kampanye Calon Kepala Desa dalam jangka w aktu 3 (tiga) hari;

p. Memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan tem pat pem ungutan suara;

q. M endistribusikan su ra t panggilan kepada pemilih;

r. M elaksanakan pem ungutan suara;

s. Membuat Berita Acara jalannya pem ungutan su ara dan Berita Acara penghitungan su ara Pemilihan Kepala Desa;

t. M enetapkan hasil rekapitulasi penghitungan su a ra dan m engum um kan hasil pemilihan;

u. Mempersiapkan dan m elaksanakan pencalonan, pemilihan, dan pelantikan Kepala Desa;

v. M enetapkan Calon Kepala Desa terpilih; dan

w. M elakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilihan.

P aragraf4

Biaya Pemilihan Kepala Desa Pasal 15

(1) Biaya pemilihan Kepala Desa bersum ber dari APBD Kabupaten Pohuwato dan APB Desa.

(2) Pembiayaan pemilihan Kepala Desa sebagaimana dim aksud pada ayat (1) lebih lanjut d iatur dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 5 Penetapan Pemilih

Pasal 16

(1) Pemilih yang m enggunakan hak pilih, h a ru s terdaftar sebagai pemilih.

(2) Pemilih sebagaim ana dim aksud pada a} a t (1) h a ru s m em enuhi syarat : a. Penduduk Desa yang pada hari pem ungutan su a ra pemilihan

Kepala Desa su d ah berum ur 17 (tujuh belas) ta h u n atau su d a h /p e rn a h m enikah ditetapkan sebagai pemilih.

b. Nyata-nyata tidak sedang terganggu jiw a/ingatannya;

c. Tidak sedang dicabut h a k pilihnya berdasarkan p u tu sa n pengadilan yang telah memperoleh kek u atan hukum tetap; dan

d. Berdomisili di desa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkannya daftar pemilih sem entara yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk ata u su ra t keterangan penduduk.

(11)

(3) Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih ternyata tidak lagi m em enuhi syarat sebagaim ana dim aksud pada ayat (2), tidak d ap at m enggunakan h ak memilih.

Pasal 17

(1) Daftar pemilih dim utakhirkan dan divalidasi sesuai d a ta p enduduk di desa.

(2) Pem utakhiran sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan karena:

a. Memenuhi syarat usia pemilih, yang sam pai dengan hari dan tanggal pem ungutan su a ra pem ilihan su d ah berum ur 17 (tujuh belas) tahun;

b. Belum berum ur 17 (tujub belas) tahun, tetapi su d a h /p e rn a h m enikah;

c. Telah meninggal dunia;

d. Pindah domisili ke desa lain; atau e. Belum terdaftar.

(3) B erdasarkan daftar pemilih sebagaim ana dim aksud pada ayat (2), Panitia pem ilihan m enyusun dan m enetapkan daftar pemilih.

Pasal 18

(1) Daftar pemilih sem entara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 16 ayat (3), dium um kan oleh panitia pem ilihan pada tem pat yang m udah dijangkau m asyarakat.

(2) Ja n g k a w aktu pengum um an sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) selam a 3 (tiga) hari.

Pasal 19

(1) Dalam jan g k a w aktu sebagaimana dim aksud dalam Pasal 18 ayat (2), pemilih a ta u anggota keluarga d ap at m engajukan u su l perbaikan mengenai penulisan nam a d a n /a ta u identitas lainnya.

(2) Selain u su l perbaikan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), pemilih atau anggota keluarga d ap at m em berikan informasi yang meliputi : a. Pemilih yang terdaftar su d a h meninggal dunia;

b. Pemilih su d a h tidak berdomisili di desa tersebut;

c. Pemilih yang su d ah nikah di baw ah urnur 17 tah u n ; ata u

d. Pemilih yang su d ah terdaftar tetapi su d a h tidak m em enuhi syarat sebagai pemilih.

(3) Apabila u su l perbaikan dan informasi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dan ayat (2) diterima, panitia pemilihan segera m engadakan perbaikan daftar pemilih sem entara.

(12)

Pasal 20

(1) Pemilih yang belum terdaftar, secara aktif m elaporkan kepada Panitia Pemilihan melalui Kepala D usun

(2) Pemilih sebagaim ana dim aksud pada ay a t (1) didaftar sebagai pemilih tam bahan.

(3) Pencatatan d ata pemilih tam bahan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilaksanakan paling lam bat 3 (tiga) hari.

Pasal 21

(1) Daftar pemilih tam bahan dium um kan oleh Panitia Pemilihan pada tem pat-tem pat yang m udah dijangkau oleh m asyarakat.

(2) Ja n g k a w aktu pengum um an daftar pemilih tam bahan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilaksanakan selam a 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhim ya jangka w aktu penyusunan tam bahan.

Pasal 22

(1) Panitia pemilihan m enetapkan dan m engum um kan Daftar pemilih sem entara yang su d ah diperbaiki dan daftar pemilih tam bahan sebagai daftar pemilih tetap.

(2) Daftar pemilih tetap sebagaim ana dim aksud dalam ayat (1), dium um kan di tem pat yang strategis di desa u n tu k diketahui oleh m asyarakat.

(3) Ja n g k a w aktu pengum um an daftar pemilih tetap sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), selam a 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya jangka w aktu p enyusunan daftar pemilih tetap.

Pasal 23

U ntuk keperluan pem ungutan suara di TPS, Panitia Pemilihan m enyusun salinan daftar pemilih tetap u n tu k TPS.

Pasal 24

Rekapitulasi ju m lah pemilih tetap, digunakan sebagai bah an penyusunan k eb u tu h an su ra t su a ra dan alat perlengkapan pemilihan.

Pasal 25

Daftar pemilih tetap yang sudah disahkan oleh panitia pemilihan tidak d ap at diubah, kecuali ada pemilih yang meninggal dunia, panitia pemilihan m em bubuhkan catatan dalam daftar pemilih tetap pada kolom keterangan

"meninggal dunia".

(13)

Bagian Ketiga Pencalonan

Paragraf 1 Umum Pasal 26

(1) Kepala Desa yang akan mencalonkan diri kembali diberi cuti sejak ditetapkan sebagai calon sam pai dengan selesainya pelaksanaan penetepan calon terpilih dan wajib m engajukan perm ohonan cuti.

(2) Dalam hal Kepala Desa cuti sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), Sekretaris Desa m elaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa.

(3) Penjabat Kepala Desa yang akan m encalonkan diri menjadi calon kepala desa m engundurkan diri terhitung 6 (enam) bulan sebelum tahapan pemilihan kepala desa.

(4) Dalam hal penjabat kepala Desa m engundurkan diri sebagaimana dim aksud pada ayat (3), Bupati m engangkat Penjabat Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil.

(5) Kepala Desa yang tidak menceilonkan lagi sebagai Calon Kepala Desa atau yang sudah berakhir m asa periode jab a tan Kepala Desa haru s m engajukan perm ohonan berhenti dari jab atan Kepala Desa secara tertulis kepada Bupati melalui Cam at paling lam bat sam pai hari terakhir m asa jabatannya.

(6) Kepala Desa yang tidak m encalonkan lagi d a n /a ta u m encalonkan lagi sebagai Calon Kepala Desa tetapi belum berakhir m asa periode jabatan karena adanya pemilihan Kepala Desa secara bergelombang, m asa jabatannya berakhir pada sa at pelantikan Kepala Desa terpilih.

(7) Apabila Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5), tidak m engajukan perm ohonan berhenti secara tertulis sampai akhir m asa jabatannya dan belum terpilih Kepala Desa defenitif, m aka Bupati m em berhentikan dengan horm at Kepala Desa yang bersangkutan pada saat akhir m asa jabatan, dan mengangkat penjabat Kepala Desa.

Pasal 27

(1) Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri dalam pemilihan Kepala Desa h a ru s m endapatkan izin tertulis/rekom endasi dari pejabat pembina kepegawaian.

(2) Dalam hal pegawai negeri sipil sebagaimana dim aksud pada ayat (1) terpilih dan diangkat menjadi Kepala Desa, yang bersangkutan dibebaskan sem entara dari jabatannya selama menjadi Kepala Desa tanpa kehilangan hak sebagai pegawai negeri sipil yang diam anatkan pada peraturan kepegawaian.

-13-

(14)

(3) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih dan diangkat m enjadi Kepala Desa sebagaim ana dim aksud pada ay at (2) berhak m endapatkan tunjangan Kepala Desa dan penghasilan lainnya yang sah.

Pasal 28

(1) Bagi Pegawai BUMN dan BUMD yang m encalonkan diri dalam pemilihan kepala desa h a m s m endapatkan izin tertulis/rekom endasi dari pimpinan.

(2) Dalam hal Pegawai BUMN dan BUMD sebagaimana dim aksud pada ayat (1) terpilih dan diangkat menjadi Kepala Desa, yang bersangkutan h a m s m engundurkan diri dari pegawai BUMN dan BUMD dimaksud.

Pasal 29

(1) Perangkat Desa yang mencalonkan diri dalam pemilihan Kepala Desa diberi cuti terhitung sejak yang bersangkutan terdaftar sebagai bakal Calon Kepala Desa sam pai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon terpilih.

(2) Tugas perangkat Desa sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dirangkap oleh perangkat Desa lainnya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 30

Bagi anggota BPD yang akan m encalonkan Kepala Desa h a ru s m engajukan perm ohonan pengundurkan diri kepada Bupati melalui Camat sejak pendaftaran.

P arag raf2 Pendaftaran Calon

Pasal 31

Calon Kepala Desa wajib m em enuhi persvaratan : a. warga negara Republik Indonesia;

b. bertakw a kepada tu h a n yang m aha esa;

c. memegang teguh dan m engam alkan pancasila, m elaksanakan undang- undang d a sar negara republik Indonesia ta h u n 1945, serta m em pertahankan dan m em elihara k e u tu h an negara k esatu an republik indonesia dan bhinneka tunggal ika;

d. berpendidikan paling rendah tarn a t sekolah m enengah pertam a ata u sederajat;

e. berusia paling rendah 25 (dua pu lu h lima) ta h u n pada sa a t m endaftar;

f. bersedia dicalonkan m enjadi kepala desa;

(15)

g. terdaftar sebagai penduduk dan bertem pat tinggal di desa setem pat paling kurang 1 (satu) ta h u n sebelum pendaftaran;

h. tidak sedang m enjalani hukum an pidana penjara;

i. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan p u tu sa n pengadilan yang telah m em punyai kekuatan hukum tetap karena m elakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) ta h u n a ta u lebih, kecuali 5 (lima) ta h u n setelah selesai m enjalani pidana penjara dan m engum um kan secara ju ju r dan terbuka kepada publik bahw a yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang;

j. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan p u tu sa n pengadilan yang telah mem punyai kekuatan hukum tetap;

k. berbadan sehat;

l. tidak pernah sebagai Kepala Desa selam a 3 (tiga) kali m asa ja b a ta n b e rtu ru t-tu ru t d a n /a ta u tidak b ertu ru t-tu ru t;

m. berkelakuan baik;

n. m enguasai dan m am pu m enerapkan bidang pem erintahan, pem bangunan, sosial dan kem asyarakatan melalui uji kompetensi.

Paragraf 3

Penelitian Calon, Penetapan dan Pengumuman Calon Pasal 32

(1) Panitia Pemilihan Kepala Desa m enyiapkan formulir perm ohonan pendaftaran Calon Kepala Desa serta segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian adm inistrasi bakal Calon Kepala Desa.

(2) Panitia m engum um kan secara terbuka kepada m asyarakat desa tentang adanya penerim aan pendaftaran Calon Kepala Desa yang m em uat persyaratan Calon Kepala Desa. waktu pem bukaan dan penutupan pendaftaran Calon Kepala Desa serta hal-hal lain yang diperlukan dengan tidak m em batasi jum lah pendaftar.

Pasal 33

(1) Panitia pemilihan m elakukan penelitian terhadap persyaratan bakal calon meliputi penelitian kelengkapan dan keabsahan adm inistrasi pencalonan.

(2) Penelitian kelengkapan dan keabsahan adm inistrasi sebagaim ana dim aksud pada ay a t (1) disertai klarifikasi pada in stan si yang berwenang yang dilengkapi dengan su ra t keterangan dari yang berwenang.

- 15-

I

(16)

(3) Administrasi bakal Calon Kepala Desa sebagaimana dim aksud pada ayat (1) dan Ayat (2) yang wajib dipenuhi m elip u ti:

a. S u rat keterangan sebagai warga negara Indonesia dari Pejabat tingkat Kabupaten.

b. S u rat pernyataan bertaqwa, kepada T uhan Yang Maha Esa yang berm aterai cukup;

c. S u rat pernyataan memegang teguh dan m engam alkan Pancasila, Undang-Undang D asar Negara Republik Indonesia T ahun 1945, m em pertahankan dan m em elihara k e u tu h a n Negara K esatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika yang berm aterai eukup;

d. Foto Copy Ijazah paling rend ah sekolah m enengah pertam a atau sederajat, ijazah pendidikan formal dari tingkat d a sar sam pai dengan ijazah terakhir yang dilegalisir oleh pejabat berwenang d a n /a ta u su ra t pernyataan dari pejabat berwenang;

e. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (E KTP) dan S urat Keterangan bertem pat tinggal paling kurartg 1 (satu) Tahun sebelum pendaftaran dari Kepala Desa setempat.

f. Berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tah u n terhitung sampai pada sa at mendaftar.

g. Foto Copy Akta Kelahiran yang dilegalisir a ta u su ra t keterangan lahir.

h. Foto Copy B uku nikah / Akta nikah yang dilegalisir a ta u su ra t keterangan lainnya yang dikeluarkan oleh pihak berwenang bagi yang su d a h m enikah.

i. Surat Keterangan Berbadan Sehat (Sehat jasm ani, rohani, dan bebas narkotika, obat-obat terlarang, dan zat adiktif lainnya dibuktikan dengan su ra t keterangan dari dokter yang ditunjuk oleh Panitia Pemilihan Kabupaten, rum ah sakit um um dan Badan Narkotika Kabupaten Pohuwato).

j. S u rat pernyataan bersedia dicalonkan m enjadi Kepala Desa yang berm aterai cukup;

k. S u rat pernyataan tidak m engundurkan diri setelah ditetapkan m enjadi calon Kepala Desa jrang berm aterai cukup;

l. Memiliki S urat Persetujuan Isteri/Suam i yang sah yang berm aterai cukup;

i

(17)

m. S u rat keterangan dari Ketua Pengadilan bahw a tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan p u tu sa n pengadilan yang telah m em punyai kek u atan hukum tetap karena m elakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) ta h u n a ta u lebih ata u tidak sedang dicabut h ak pilihnya sesuai dengan p u tu sa n pengadilan yang telah m em punyai hukum tetap;

n. Surat Keterangan C atatan Kelakuan Baik dari Kepolisian;

o. Surat Pernyataan memahami bidang pem erintahan, pem bangunan, sosial dan kem asyarakatan yang berm aterai cukup;

p. S u rat keterangan dari Pem erintah Daerah K abupaten dan su ra t pernyataan dari yang bersangkutan bahw a tidak pernah menjadi Kepala Desa selam a 3 (tiga) kali m asa jab atan ;

q. S urat Pernyataan tidak menjadi pengurus partai politik atau organisasi terlarang yang berm aterai cukup dan a ta u su ra t pernyataan pengunduran din dari pengurus partai;

r. S urat izin dari Bupati bagi Calon Kepala Desa dari Pegawai Negeri Sipil.

s. S urat izin dari pimpinan BUMN dan BUMD bagi Calon Kepala Desa dari pegawai BUMN dan BUMD.

t. Surat Pengunduran diri bagi Calon yang berasal dari Badan Perm usyawaratan Desa;

Pasal 34

(1) Panitia pemilihan m elakukan penelitian terhadap persyaratan bakal calon meliputi penelitian kelengkapan dan keabsahan adm inistrasi pencalonan.

(2) Penelitian kelengkapan dan keabsahan adm inistrasi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) disertai klarifikasi pada instansi yang berwenang yang dilengkapi dengan su ra t keterangan dari yang berwenang.

(3) Panitia pemilihan m engum um kan hasil penelitian sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), kepada m asyarakat u n tu k memperoleh m asukan.

(4) M asukan m asyarakat sebagaim ana dim aksud pada ayat (3), wajib diproses dan ditindak lanjuti panitia pemilihan.

-17-

f

(18)

Pasal 35

(1) Dalam hal bakal calon kepala desa yang m em enuhi persyaratan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 33 ayat (3) beijum lah paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang, Panitia pemilihan kepala desa m enetapkan bakal calon kepala desa menjadi calon kepala desa.

(2) Calon kepala desa yang ditetapkan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dium um kan kepada m asyarakat.

Pasal 36

(1) Dalam hal bakal calon yang m em enuhi persyaratan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 33 ayat (3) kurang dari 2 (dua) orang, panitia pemilihan m em perpanjang w aktu pendaftaran selam a 20 (dua puluh) hari.

(2) Dalam hal bakal calon yang m em enuhi persyaratan tetap kurang dari 2 (dua) orang setelah perpanjangan w aktu pendaftaran sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), Bupati m enunda pelaksanaan pemilihan Kepala Desa sam pai dengan w aktu yang ditetapkan kem udian.

(3) Apabila dalam tenggang w aktu sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) m asa ja b a ta n Kepala Desa berakhir, Bupati m engangkat penjabat Kepala Desa dari Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pem erintah Kabupaten.

Pasal 37

Dalam hal bakal calon yang m em enuhi persyaratan lebih dari 5 (lima) orang sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 35 ayat (1), Panitia Pemilihan Kabupaten m elakukan seleksi tam b ah an dengan m enggunakan kriteria pengalam an bekerja di lembaga pem erintahan, tingkat pendidikan, usia dan persyaratan lain yang ditetapkan Bupati u n tu k m endapatkan bakal calon paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 5 (lima) orang.

Pasal 38

(1) Seleksi tam bahan sebagaimana dim aksud dalam Pasal 37, dalam bentuk wawancara dan ujian tertulis.

(2) Seleksi tam bahan sebagaimana dim aksud pada ayat (1) dilaksanakan selama 2 (dua) hari di tem pat vang ditentukan oleh Panitia Tingkat Kabupaten Pohuwato.

(19)

(3) Seleksi tam bahan sebagaimana. dim aksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten yang ditetapkan dengan Berita Acara Panitia Pemilihan tingkat Kabupaten.

(4) Hasil seleksi tam bahan bakal calon Kepala Desa yang dinyatakan lulus sebagaimana dim aksud ayat (3) disam paikan kepada panitia pemilihan tingkat desa u n tu k ditetapkan menjadi Calon Kepala Desa.

Pasal 39

Panitia Pemilihan tingkat Kabupaten terdiri dari Pegawai Negeri Sipil di tingkat Kabupaten yang ditetapkan oleh keputusan Bupati.

Pasal 40

(1) Panitia pemilihan m enetapkan calon kepala desa sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan Pasal 38 ayat (4), disertai dengan penen tu an nom or u ru t melalui undian secara terb u k a oleh Panitia pemilihan tingkat desa.

(2) Undian nom or u ru t calon sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dihadiri oleh p ara calon.

(3) Nomor u ru t dan nam a calon yang telah ditetapkan d isu su n dalam daftar calon dan dituangkan dalam berita acara penetapan calon Kepala Desa.

(4) Panitia pemilihan m engum um kan melalui m edia m asa d a n /a ta u papan pengum um an tentang n am a calon yang telah ditetapkan, paling lam bat 7 (tujuh) hari sejak tanggal ditetapkan.

(5) Pengum um an sebagaim ana dim aksud pada ayat (5) bersifat final dan mengikat.

Pasal 41

(1) Bakal Calon Kepala Desa sebagaimana pada Pasal 40 ayat (1) yang telah ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa dilarang m engundurkan diri.

(2) Dalam hal calon kepala desa m engundurkan diri sebagaim ana dim aksud pada Ayat (1) dikenai sanksi adm inistratif berupa denda sebesar R pl00.000.000,00 (seratus ju ta rupiah).

(3) Apabila bakal calon sebagaimana dalam Pasal 35 ayat (1) hanya 2 (dua) orang dan salah sa tu bakal calon meninggal dunia, m aka proses penjaringan dan penyaringan dilaksanakan m en u ru t k eten tu an Pasal 36.

- 19-

(20)

Paragraf 4 Kampanye

Pasal 42

(1) Calon Kepala Desa dapat m elakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya m asyarakat desa setempat,

(2) Waktu dan tem pat dapat dilakukan pada siang hari dan tidak boleh m enggunakan tem pat ibadah, tem pat pendidikan dan fasilitas pemerintah.

Pasal 43

Kampanye sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 42 ayat (1) d apat dilaksanakan melalui :

a. Pertem uan terbatas;

b. Tatap m uka c. Dialog;

d. Penyebaran b ah an Kampanye kepada umum;

e. Pem asangan alat peraga di tem pat Kampanye dan di tem pat lain yang ditentukan oleh panitia pemilihan; dan

f. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

Pasal 44 (1) Pelaksana Kampanye dilarang :

a. M empersoalkan d asar negara Pancasila, Pem bukaan Undang- Undang D asar Negara Republik Indonesia T ahun 1945, dan bentuk Negara K esatuan Republik Indonesia;

b. M elakukan kegiatan yang m em bahayakan k eu tu h an Negara K esatuan Republik Indonesia;

c. Menghina seseorang, agam a, suku, ras, golongan, calon d a n /a ta u Calon yang lain;

d. M enghasut dan m engadu-dom ba perseorangan a ta u m asyarakat;

e. Mengganggu ketertiban umum;

f. Mengancam u n tu k m elakukan kekerasan a ta u m enganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota m asyarakat, d a n /a ta u Calon yang lain;

g. M erusak d a n /a ta u m enghiiangkan alat peraga Kampanye Calon;

h. M enggunakan fasilitas pem erintah, tem pat ibadah, dan tem pat pendidikan;

(21)

i. Membawa a ta u m enggunakan gam bar d a n /a ta u a trib u t Calon lain selain dari gam bar d a n /a ta u atrib u t Calon yang bersangkutan; dan j. M enjanjikan a ta u m em berikan uang a ta u m ateri lainnya kepada

peserta Kampanye.

(2) Pelaksana Kampanye dalam kegiatan Kampanye dilarang m engikutsertakan:

a. Kepala desa;

b. Perangkat desa;

c. Anggota Badan Perm usyaratan Desa.

(3) Pelaksana kam panye sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah Calon Kepala Desa dan Tim Sukses Calon Kepala Desa.

Pasal 45

Pelaksana Kampanye yang melanggar larangan Kampanye sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 44 ayat (1) dikenai sanksi :

a. Peringatan tertulis apabila pelaksana Kampanye melanggar larangan w alaupun belum terjadi gangguan; dan

b. Penghentian kegiatan Kampanye di tem pat terjadinya pelanggaran a ta u di su a tu wilayah yang d apat m engakibatkan gangguan terhadap keam anan yang berpotensi m enyebar ke wilayah lain.

Pasal 46

(1) Masa tenang selam a 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pem ungutan suara.

(2) Hari dan tanggal pem ungutan su ara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 47

Calon Kepala Desa haru s menyiapkan visi, misi yang dipaparkan dihadapan m asyarakat pada saat kampanye.

Bagian Keempat

Pem ungutan Suara, Penghitungan Suara dan Sengketa Pemilihan Kepala Desa

Paragraf 1

Pelaksanaan Pem ungutan Suara Pasal 48

Pengadaan bahan, jum lah, bentuk, u k u ran , dan w arna su ra t suara, kotak suara, kelengkapan peralatan lain serta pendistribusiannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

-21-

(22)

Pasal 49

(1) Ju m lah pemilih di TPS ditentukan panitia pemilihan.

(2) TPS sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), ditentukan lokasinya di tem pat yang m udah dijangkau, term asuk oleh penyandang cacat, serta m enjamin setiap pemilih d ap at m em berikan suaranya secara langsung, um um , bebas, rahasia, ju ju r, dan adil.

(3) Ju m lah , lokasi, bentuk, dan tata letak TPS ditetapkan oleh panitia pemilihan.

Pasal 50

(1) Panitia Pemilihan sebelum pem ungutan suara dilaksanakan m em beritahukan sekaligus m engundang secara tertulis kepada warga sebagai wajib pilih terdaftar 3 (tiga) hari sebelum pem ungutan suara pemilihan Kepala Desa dilaksanakan dan m engum um kan ditempat- tem pat um um w aktu dan tem pat pelaksanaan pemilihan Kepala Desa.

(2) Acara pem ungutan suara pemilihan Kepala Desa dihadiri oleh seluruh anggota BPD, Panitia Pemilihan Kepala Desa, Saksi Calon Kepala Desa, dan Pengawas pemilihan kepala desa.

(3) Pelaksanaan acara pem ungutan suara pada pemilihan Kepala Desa dilaksanakan dengan bersifat langsung, um um , bebas, rahasia, ju ju r dan adil.

(4) Setiap wajib pilih hanya berhak mempunyai satu suara dan tidak diwakilkan dengan alasan apapun.

(5) Pelaksanaan pem ungutan suara dimulai pada pukul 07.00 s /d 13.00 Wita.

Pasal 51

(1) Anggota BPD dan Panitia Pemilihan Kepala Desa yang mempunyai hak pilih serta Calon Kepala Desa yang berhak dipilih tetap mempunyai hak u n tu k m enggunakan hak pilihnya pada saat pem ungutan suara.

(2) Calon Kepala Desa yang berstatus Putra Desa tidak mempunyai hak pilih pada pem ungutan su ara pemilihan Kepala Desa bersangkutan.

Pasal 52

(1) Pemilih tu n an etra, tun ad ak sa, ata u yang m em punyai halangan fisik lain pada saat m em berikan suaranya di TPS d ap at dibantu oleh panitia a ta u orang lain a ta s perm intaan pemilih.

f

(23)

(2) Anggota panitia a ta u orang lain yang m em bantu pemilih sebagaim ana dim aksud pada ayat (2), wajib m erahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan.

Pasal 53

Pemilih yang m enjalani raw at inap di rum ah sakit a ta u sejenisnya, yang sedang m enjalani h u k u m an penjara, pemilih yang tidak m em punyai tem pat tinggal tetap, yang tinggal di perahu a ta u pekerja lepas pantai, dan tem pat-tem pat lain m em berikan suara di TPS khusus.

Pasal 54

(1) Sebelum m elaksanakan pem ungutan suara, Panitia Pemilihan Kepala Desa m elaksanakan pem bukaan acara Pemilihan Kepala Desa.

(2) Pada saat pem ungutan su ara akan dimulai, Panitia Pemilihan Kepala Desa m em buka kotak suara, m engeluarkan isi kotak su ara dan m em perlihatkan kepada para wajib pilih bahwa kotak su ara dalam keadaan kosong serta m enutupnya kembali, mengunci dan menyegel dengan m enggunakan segel atau kertas yang dibubuhi cap ata u stempel Panitia Pemilihan Kepala Desa.

(3) Kegiatan panitia sebagaim ana dim aksud pada ayat (2) dapat dihadiri oleh saksi dari calon, BPD, pengawas, dan warga m asyarakat.

(4) Kegiatan panitia sebagaim ana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (2), dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh Ketua Panitia, dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia serta Saksi dari Calon.

(5) Wajib pilih yang hadir diberikan selembar surat su ara oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa setelah m enyerahkan su rat undangan u n tu k m enggunakan hak pilih kepada Panitia Pemilihan secara berurutan sesuai dengan kehadiran.

(6) Setelah menerima su rat suara, wajib pilih memeriksa atau meneliti surat suara dim aksud dan apabila surat suara dim aksud dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak m enyerahkan kembali su rat su ara yang rusak atau cacat kepada Panitia Pemilihan dan dapat diganti dengan surat su ara yang baru.

(7) Penggantian surat su ara yang baru harus dibuka dan diteliti oleh Panitia Pemilihan sebelum diserahkan kepada pemilih.

-23-

(24)

Pasal 55

(1) Pencoblosan surat suara dilaksanakan didalam bilik su ara dengan m enggunakan alat coblos yang telah disediakan oleh Panitia dan apabila m enggunakan alat lain dinyatakan tidak sah.

(2) Pemilih yang m asuk kedalam bilik suara adalah pemilih yang akan m enggunakan hak suaranya.

(3) Pemilih yang keliru mencoblos su rat suara, dapat m em inta surat suara yang baru, setelah m enyerahkan su rat suara yang keliru kepada Panitia

Pemilihan dan hanya diberi kesem patan 1 (satu) kali.

(4) Setelah surat su ara dicoblos, pemilih m em asukan su rat su ara kedalam kotak su ara yang telah disediakan dalam keadaan terlipat.

Pasal 56

(1) Pemilihan Kepala Desa dinyatakan memenuhi guorum apabila jum lah pemilih yang m enggunakan hak pilihnya sekurang-kurangnya 2 /3 (dua pertiga) dari jum lah seluruh pemilih terdaftar yang telah disahkan.

(2) Apabila wajib pilih yang hadir u n tu k m enggunakan hak pilihnya kurang dari yang ditentukan sebagaimana dim aksud pada ayat (1) m aka pemilihan diundur sesuai kesepakatan Calon Kepala Desa, dan kalau belum juga tercapai quorum 2 /3 m aka pelaksanaannya dilakukan dengan ketentuan quorum tercapai V2 dari jum lah pemilih terdaftar kemudian disampaikan kepada para Saksi Calon Kepala Desa dan wajib pilih serta dituangkan dalam berita acara oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa.

(3) Jik a ketentuan sebagaimana dim aksud pada ayat (1) dan (2) belum juga terpenuhi, m aka pemilihan Kepala Desa diulang selam bat-lam batnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak penundaan.

Paragraf 2

Pelaksanaan Penghitungan Suara Pasal 57

Saksi yang diberikan m andat oleh Calon Kepala Desa benar-benar memahami ketentuan sah dan tidaknya kartu suara yang dicoblos berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah ini.

Pasal 58

(1) Panitia Pemilihan m em buka kotak suara dan langsung menghitung satu persatu lembar su rat suara dari kotak suara.

i

(25)

(2) Setiap lembar su ra t suara dibaca dan m enyebutkan nam a atau nomor calon yang m endapat su ara tersebut serta m encatatnya dipapan tulis yang dapat dilihat dengan jelas oleh sem ua pemillih yang hadir.

Pasal 59

(1) Penghitungan su a ra di TPS dilakukan oleh panitia setelah pem ungutan su a ra berakhir.

(2) Sebelum penghitungan su a ra dimulai sebagaim ana dim aksud pada ay a t (1), panitia pemilihan menghitung:

a. Ju m lah pemilih yang m em berikan su a ra berdasarkan salinan daftar pemilih tetap u n tu k TPS;

b. Ju m lah pemilih dari TPS lain dan diakum alasikan;

c. Ju m lah su ra t su a ra yang tidak terpakai; dan

d. Ju m lah su ra t su a ra yang dikem balikan oleh pemilih k arena ru sak a ta u keliru dicoblos.

(3) Penghitungan su a ra sebagaim ana dim aksud pada ayat (2), dilakukan dan selesai di TPS oleh panitia pemilihan dan d ap at dihadiri dan disaksikan oleh saksi calon, BPD, pengawas, dan warga m asyarakat.

(4) Panitia m em buat berita acara hasil penghitungan su a ra yang ditandatangani oleh k etua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota panitia serta d apat ditandatangani oleh saksi calon.

(5) Panitia m em berikan salinan Berita Acara hasil penghitungan su a ra sebagaim ana dim aksud pada avat (5) kepada m asing-m asing saksi calon yang hadir sebanyak 1 (satu) eksem plar dan m enem pelkan 1 (satu) eksem plar hasil penghitungan su a ra di tem pat um um .

(6) Berita acara beserta kelengkapannya sebagaim ana dim aksud pada ayat (6), dim asukkan dalam sam pul k h u su s yang disediakan dan dim asukkan ke dalam kotak su a ra yang pada bagian lu ar ditempel label a ta u segel.

(7) Panitia m enyerahkan berita acara hasil penghitungan su ara, su ra t suara, dan alat kelengkapan adm inistrasi pem ungutan dan penghitungan su a ra kepada BPD setelah selesai penghitungan suara.

Pasal 60

(1) S uara u n tu k pemilihan Kepala Desa dinyatakan sah apabila : a. S urat su a ra ditandatangani oleh k etua panitia; dan

f

-25-

(26)

b. Tanda coblos hanya terdapat: pada 1 (satu) kotak segi em pat yang m em uat sa tu calon; a ta u

c. Tanda coblos terd ap at dalam salah sa tu kotak segi em pat yang m em uat nomor, foto dan nam a calon yang telah ditentukan; atau d. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi m asih di dalam salah satu

kotak segi em pat yang m em uat nomor, foto, dan nam a calon; ata u e. Tanda coblos terdapat pada salah sa tu garis kotak segi em pat yang

m em uat nomor, foto, dan nam a calon.

(2) Surat su ara dinyatakan tidak sah, apabila :

a. Tidak terdapat tanda tangan ketua panitia dan stempel panita pemilihan;

b. Di coret atau terdapat tan d a yang m enunjukan identitas pemilih;

c. Memberikan suara lebih dari satu calon

d. Mencoblos tidak tepat pada kotak foto yang disediakan;dan

e. Mencoblos tidak m enggunakan alat coblos yang disediakan panitia.

(3) Alasan-alasan yang menyebabkan surat su ara tidak sah dium um kan kepada pemilih pada saat itu juga.

(4) Surat su ara dinyatakan sah oleh panitia pemilihan, apabila sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan pada ayat (1).

P a s a l61

(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh su a ra terbanyak dari jum lah su a ra sah ditetapkan sebagai calon Kepala Desa terpilih.

(2) Dalam hal jum lah calon Kepala Desa terpilih yang memperoleh su a ra terbanyak yang sam a lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS lebih dari 1 (satu), calon terpilih ditetapkan berdasarkan su ara terbanyak pada TPS dengan jum lah pemilih terbanyak.

(3) Dalam hal jum lah calon terpilih yang memperoleh su a ra terbanyak yang sam a lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS hanya 1 (satu), calon terpilih ditetapkan berdasarkan wilayah tem pat tinggal calon terpilih dengan jum lah pemilih terbesar m ulai b e rtu ru tan dari wilayah d u su n sesuai daftar pemilih tetap.

(4) Apabila calon terpilih sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) bertem pat tinggal pada d u su n yang sam a, m aka penetapan calon terpilih dilakukan melalui m ekanism e undian yang dilaksanakan oleh panitia pemilihan tingkat desa.

(27)

Pasal 62

Setelah selesai pelaksanaan pem ungutan su ara dan penghitungan suara, m aka ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa dan 2 (dua) orang Anggota bersam a Saksi Calon Kepala Desa m enandatangani berita acara jalannya pem ungutan suara dan berita acara penghitungan su ara yang disaksikan oleh Pemerintah Kecamatan dan wajib pilih.

Paragraf 3

Sengketa Pemilihan Kepala Desa Pasal 63

(1) Apabila terjadi pelanggaran atau penyimpangan dalam proses pemilihan Kepala Desa, m aka Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, Saksi Calon Kepala Desa, d a n /a ta u m asyarakat dapat mengajukan pengaduan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato.

(2) Pengaduan sebagaimana dim aksud pada ayat (1), dilakukan secara tertulis paling lam bat 3 (tiga) hari sejak terjadinya pelanggaran yang disertai dengan bukti-bukti.

(3) Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato m em utuskan u n tu k m enindaklanjuti atau tidak m enindaklanjuti pengaduan selambat- lam batnya 7 (tujuh) hari setelah pengaduan diterima.

(4) Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato menyelesaikan pengaduan sengketa yang bersifat administratif.

(5) Dalam hal terdapat pengaduan yang bersifat sengketa yang m engandung u n su r pidana, Pemerintah Kabupaten Pohuwato dapat m eneruskan pengaduannya ke jalur hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(6) Proses sengketa sebagaimana dim aksud pada ayat (4) dan ayat (5) tidak m engham bat tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa.

Bagian Kelima Penetapan

Pasal 64

(1) Laporan panitia pemilihan mengenai calon terpilih kepada Badan Perm usyawaratan Desa paling lam bat 7 (tujuh) Hari setelah pem ungutan suara dengan melampirkan seluruh Berita Acara Pemilihan Kepala Desa dengan tem busan kepada Camat;

-27-

(28)

(2) Laporan Badan Permusyawaratari Dcsa mengenai calon terpilih kepada Bupati paling lam bat 7 (tujuh) Hari setelah menerima laporan panitia dengan melampirkan seluruh Berita Acara Pemilihan Kepala Desa dengan tem busan kepada Cam at;

(3) Bupati m enerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan Kepala Desa paling lam bat 30 (tiga puluh) hari sejak diterima laporan dari Badan Perm usyawaratan Desa; dan

(4) Bupati a ta u pejabat lain yang ditunjuk melantik Calon Kepala Desa terpilih paling lam bat 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan keputusan pengesahan dan pengangkatan Kepala Desa dengan tata cara sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

Pasal 65

Pada saat upacara pengucapan sum pah / janji dan pelantikan Kepala Desa sebagaimana dalam Pasal 64, Kepala Desa bersangkutan berpakaian dinas upacara w arna putih / PDUB putih-putih bersam a atribut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 66

(1) Pelantikan Kepala Desa terpilih dapat dilaksanakan ditingkat Kecamatan d a n /a ta u di tingkat Kabupaten.

(2) Apabila pelaksanaan pelantikan sebagaimana dim aksud pada ayat (1) ja tu h pada hari libur, m aka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja

berikutnya atau satu hari sebelum hari libur.

Bagian Keenam

Pemilihan Kepala Desa Antarwaktu melalui Musyawarah Desa Paragraf 1

Ketentuan Pemilihan PAW Pasal 67

Musyawarah Desa yang diselenggarakan k h u su s u n tu k pelaksanaan pemilihan Kepala Desa antarw aktu dilaksanakan paling lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak Kepala Desa diberhentikan dengan mekanisme sebagai berikut :

a. Sebelum penyelenggaraan m usyawarah Desa, dilakukan kegiatan yang meliputi :

1. Pem bentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa antarw aktu oleh Badan Perm usyawaratan Desa paling lama dalam jangka w aktu 15 (lima belas) Hari terhitung sejak Kepala Desa diberhentikan;

(29)

2. Pengajuan biaya pemilihan oleh panitia pemilihan kepada Penjabat Kepala Desa paling lam bat dalam jangka w aktu 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak panitia terbentuk;

3. Pemberian persetujuan biaya pemilihan oleh Penjabat Kepala Desa paling lama dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak diajukan oleh panitia pemilihan;

4. Pengumuman dan pendaftaran bakal Galon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan dalam jangka w aktu 15 (lima belas) Hari;

5. Penelitian kelengkapan persyaratan adm inistrasi bakal calon oleh panitia pemilihan dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari; dan

6. Penetapan Calon Kepala Desa antarw aktu oleh Panitia Pemilihan paling sedikit 2 (dua) orang calon dan paling banyak 3 (tiga) orang calon yang dim intakan pengesahan m usyawarah Desa u n tu k ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih dalam m usyawarah Desa.

b. Badan Perm usyawaratan Desa menyelenggarakan m usyawarah Desa yang meliputi kegiatan ;

1. Penyelenggaraan m usyawarah Desa dipimpin oleh Ketua Badan Perm usyawaratan Desa yang teknis pelaksanaan pemilihannya dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa;

2. Pengesahan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih oleh m usyawarah Desa melalui m usyawarah m ufakat atau melalui pem ungutan suara;

3. Pelaksanaan pemilihan Calon Kepala Desa oleh panitia pemilihan melalui mekanisme musyawarah m ufakat atau melalui pem ungutan suara yang telah disepakati oleh m usyawarah Desa;

4. Pelaporan hasil pemilihan Calon Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan kepada m usyawarah Desa;

5. Pengesahan calon terpilih oleh Badan Perm usyawaratan Desa;

6. Pelaporan hasil pemilihan Kepala Desa melalui m usyawarah Desa kepada Badan Perm usyawaratan Desa dalam jangka w aktu 7 (tujuh) Hari setelah m usyawarah Desa m engesahkan Calon Kepala Desa terpilih;

7. Pelaporan Calon Kepala Desa terpilih hasil musyawarah Desa oleh Ketua Badan Perm usyawaratan Desa kepada Bupati paling lam bat 7 (tujuh) Hari setelah menerima laporan dari Panitia Pemilihan;

8. Penerbitan Keputusan Bupati tentang Pengesahan Pengangkatan Calon Kepala Desa terpilih paling lam bat 30 (tiga puluh) Hari sejak diterimanya laporan dari Badan Permusyawaratan Desa; dan

-29-

(30)

9. Pelantikan Kepala Desa oleh Bupati paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak diterbitkan keputusan pengesahan pengangkatan Calon Kepala Desa terpilih dengan u n ita n acara pelantikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Paragraf 2 Persyaratan

Pasal 68

Persyaratan calon kepala desa antarw aktu ditetapkan sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat (3).

BAB IV PENGAWASAN

Pasal 69

(1) Pemerintah Daerah m elaksanakan pengawasan pemilihan kepala desa (2) Dalam rangka pengawasan sebagaimana dim aksud pada ayat (1) Bupati

m em bentuk tim pengawas tingkat kabupaten pohuwato.

(3) Pem bentukan tim pengawas tingkat kecam atan dan desa dapat didelegasikan kepada Camat.

(4) Tim pengawas sebagaimana dim aksud pada ayat (2) m elaksanakan tugas dan fungsi pengawasan proses tahapan pemilihan kepala desa.

(5) Uraian tugas dan fungsi tim pengawas sebagaimana dim aksud pada ayat (4) lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 70

(1) Pem beritahukan oleh Badan Perm usyawaratan Desa kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya m asa jab atan Kepala Desa secara tertulis dan proses pemilihan Kepala Desa, paling lam a 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya m asa jab atan Kepala Desa sebagaimana dim aksud dalam Pasal 9 tidak berlaku pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa serentak secara bergelombang sebagaimana dim aksud dalam Pasal 5.

(2) Kepala Desa yang tidak sam pai satu periode akibat ketentuan dalam Pasal 5 diberi kom pensasi uang sebesar penghasilan perbulan dikalikan dengan jum lah bulan yang tersisa.

(31)

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 71

Hal-hal teknis yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannva akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Pasal 72

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, sem ua peraturan pelaksanaan yang m engatur mengenai Pemilihan Kepala Desa yang telah ada tetap berlaku sepenjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 73

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 9 Tahun 2006 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 74

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penem patannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pohuwato.

Diundangkan di Marisa pada tanggal

sEKRETARIS DAERAH KABUPATEN POHUWATO,

Pembina utam a Muda NIP. 196005031986021007

2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2015 NOMOR 164

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO ( 3 / 2 0 1 5 )

(32)

PENJELASAN

ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN POHUWATO NOMOR3 TAHUN 2015

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA I. UMUM

Pengaturan Pemilihan dan Pemberhentian Kepala Desa m erupakan pedoman bagi desa dalam memilih seorang pimpinan yang m am pu menjadi pengayom, pembimbing, dan pemimpin rakyatnya yang dipilih secara langsung dan berdasarkan aspirasi m asyarakat. Seorang Kepala Desa, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pem erintahan desa. Bersama BPD sebagai mitra kerja Kepala Desa, m erupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan pem erintahan, pem bangunan dan kem asyarakatan di desa yang pada akhirnya akan menjadi faktor pendukung dalam m enentukan keberhasilan pem bangunan daerah Kabupaten Pohuwato. Dalam rangka m endukung kondisi tersebut, diperlukan suatu pengaturan mengenai tata cara pencalonan, pemilihan, pelantikan, pengangkatan dan pem berhentian Kepala Desa u n tu k dijadikan sebagai pedoman dalam memilih seorang pimpinan desa sehingga nantinya akan diangkat seorang Kepala Desa yang terpilih berdasarkan aspirasi masyarakat dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Atas dasar pertim bangan dim aksud perlu m enetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Pohuwato Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Desa.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I

Pasal 1

Cukup jelas Pasal 2

Cukup jelas Pasal 3

Cukup jelas Pasal 4

Hurug a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

-31-

(33)

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 5 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Hurug a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

H uruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas Huruf j

Cukup jelas

-32-

(34)

Pasal 8 Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Pasal 9

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas H uruf c

Cukup jelas H uruf d

Cukup jelas Ayat (4)

H uruf a

Cukup jelas H uruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Huruf e

Cukup jelas

-33-

(35)

Ayat (5) Huruf a

Cukup jelas H uruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Huruf e

Cukup jelas Huruf f

Cukup jelas Pasal 11

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 12

Cukup jelas Pasal 13

Cukup jelas Pasal 14

Hurug a

Cukup jelas.

H uruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

(36)

H uruf h

Cukup jelas.

H uruf i

Cukup jelas H uruf j

Cukup jelas H uruf k

Cukup jelas H uruf 1

Cukup jelas H uruf m

Cukup jelas Huruf n

Cukup jelas Huruf o

Cukup jelas.

H uruf p

Cukup jelas H uruf q

Cukup jelas Huruf r

Cukup jelas H uruf s

Cukup jelas H uruf t

Cukup jelas H uruf u

Cukup jelas H uruf v

Cukup jelas.

H uruf w

Cukup jelas Pasal 15

Ay a t (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas

-35-

(37)

Pasal 16 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas H uruf b

Cukup jelas H uruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 17

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

H uruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas H uruf e

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 18

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 19

Ayat (1)

Cukup jelas

(38)

Ayat (2) Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 20

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 21

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 22

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 23

Cukup jelas Pasal 24

Cukup jelas Pasal 25

Cukup jelas Pasal 26

Ayat (1)

Cukup jelas

(39)

Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas Ayat (6)

Cukup jelas Ayat (7)

Cukup jelas Pasal 27

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 28

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 29

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 30

Cukup jelas Pasal 31

H uruf a

Cukup jelas H uruf b

Cukup jelas H uruf c

Cukup jelas

-38-

(40)

H uruf d

Cukup jelas H uruf e

Cukup jelas Huruf f

Cukup jelas H uruf g

Cukup jelas H uruf h

Cukup jelas H uruf i

Cukup jelas H uruf j

Cukup jelas H uruf k

Cukup jelas Huruf 1

Cukup jelas H uruf m

Cukup jelas Huruf n

Cukup jelas Pasal 32

Ay a t (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 33

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas H uruf c

Cukup jelas

(41)

H uruf d

Bahwa u n tu k Calon Kepala Desa yang tidak memiliki ijazah asli dapat dimungkinkari u n tu k dicalonkan atau mencalonkan sebagai Calon Kepala Desa dengan s y a r a t:

a. Memiliki S urat Keterangan Hilang dari kepolisian (polres atau polsek setem pat).

b. Memiliki S urat Keterangan dari sekolah tem pat menyelesaikan pendidikan.

H uruf e

Cukup jelas Huruf f

Cukup jelas H uruf g

Cukup jelas H uruf h

Cukup jelas Huruf i

Cukup jelas H uruf j

Cukup jelas Huruf k

Cukup jelas H uruf 1

Cukup jelas H uruf m

Cukup jelas Huruf n

Cukup jelas Huruf o

Cukup jelas H uruf p

Cukup jelas H uruf q

Cukup jelas H uruf r

Cukup jelas Huruf s

Cukup jelas Huruf t

-40-

f

(42)

Cukup jelas Pasal 34

Ay a t (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 35

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 36

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 37

Cukup jelas Pasal 38

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 39

Cukup jelas Pasal 40

Ayat (1)

Cukup jelas

-41-

(43)

Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas Pasal 41

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 42

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 43

Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas H uruf c

Cukup jelas H uruf d

Cukup jelas Huruf e

Cukup jelas H uruf f

Cukup jelas Pasal 44

Ayat (1) H uruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas

(44)

H uruf c

Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas H uruf e

Cukup jelas Huruf f

Cukup jelas Huruf g

Cukup jelas Huruf h

Cukup jelas H uruf i

Cukup jelas Huruf j

Cukup jelas Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 45

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 46

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 47

Cukup jelas Pasal 48

Cukup jelas

(45)

Pasal 49 Ay at (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 50

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas Pasal 51

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 52

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 53

Cukup jelas Pasal 54

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas

(46)

Ayat (5)

Cukup jelas Ayat (6)

Cukup jelas Ayat (7)

Cukup jelas Pasal 55

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 56

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 57

Cukup jelas Pasal 58

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 59

Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas H uruf b

Cukup jelas H uruf c

Cukup jelas

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa dan Peraturan Bupati Brebes Nomor 074 Tahun 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2021 NOMOR

Tahun …., sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 4

(1) Ketentuan Pasal 24 ayat (1) huruf g Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 04 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa yang menyatakan bahwa calon kepala desa wajib

MASTER DATA KONSUMSI BUAH PINANG, KEJADIAN KECACINGAN DAN STATUS GIZI SISWA SDN 175750 DESA PARDAMEAN NAINGGOLAN KECAMATAN PAHAE JAE KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2013.. No Inisial

(4) Apabila uang dan/atau barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a tidak diambil oleh pelapor dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak Gratifikasi

Pamer Indoor ‐ Display ditempatkan pada bagian yang mengundang, dan informatif ‐ Isi display dapat berganti-ganti sesuai tema ‐ Panel display atau apapun yang menjadi

[r]