TUGAS ASYNCRONUS LATSAR CPNS GOLONGAN III DAN II
AGENDA 3: WOG
Fasilitator: Dra. Eny Setyawati, MT
https://www.youtube.com/watch?v=n6O7eY_3Hwo Cermati, action, teliti video tersebut.
1. Jelaskan penerapan WOG dalam pelayanan publik secara terintegrasi.
Terutama terhadap isu pandemi Covid-19, dalam pelaksanaannya seringa ada kebijakan yang tumpang tindih, tidak seragam antara Pemda satu dengan Pemda lainnya sehingga memberikan peluang unaccountable.
2. Sebagai ASN yang otomatis adalah government, apa yang bisa Saudara kontribusikan dalam cepat tanggap Covid-19 ini?
Kontribusi yang dimaksud sesuai dengan program dalam institusi masing-masing.
Saudara sebutkan program apa saja dalam instansi Saudara tentang penanganan Covid-19 yang melanda Daerah.
Kemudian dari program tersebut apa yang sudah dikontribusikan, dan apa yang belum bisa dikontribusaikan, jelaskan!
3. Bagaimana Saudara menanggapi harapan Presiden sesuai dalam Video tersebut?
Implementasikan dalam tugas pokok fungsi Saudara di daerah.
Analisis best practice penerapan WOG dalam pemberian pelayanan publik.
Tugas dikerjakan secara individu
Dikumpulkan hari ini maksimal jam 20.00 WIB.
~ Selamat Mengerjakan, Tetap Semangat~
TUGAS INDIVIDU Nama : Ririn Ferina,Amd.Keb
Instansi : Pemerintah Kab. Banjarnegara No Absen : 16
LATSAR GELOMBANG 7, ANGKATAN XXI, KELOMPOK IV
Soal 1
Jelaskan penerapan WOG dalam pelayanan publik secara terintegrasi. Terutama terhadap isu pandemi Covid-19, dalam pelaksanaannya seringnya ada kebijakan yang tumpang tindih, tidak seragam antara Pemda satu dengan Pemda lainnya sehingga memberikan peluang unaccountable.
Penerapan WOG dalam pelayanan public secara terintegrasi Kategori
Hubungan Tipe Keterangan
Koordinasi Penyertaan Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak
Dialog Pertukaran informasi Joint
planning Perencanaan bersama, kerjasama sementara Integrasi Joint working Kolaborasi sementara
Joint venture Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
Satelit Entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integrative Kedekatan
dan pelibatan
Aliansi strategis
Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama
Union Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak Merger Penggabungan ke dalam struktur baru
Berdasarkan kategorisasi di atas, maka WoG dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi-merger, di mana pelaksanaan WoG dilakukan mulai dari sebatas koordinasi tanpa ada dampak perubahan institusi atau kelembagaan sampai dengan proses merger atau penyatuan beberapa lembaga menjadi satu unit organisasi baru. Perbedaan masing-masing kategori terletak dari posisi masing-masing kelembagaan yang terlibat atau dilibatkan dalam WoG. Untuk kategori koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Sedangkan dalam kategori integrasi, kelembagaan yang terlibat mulai cair, dan terdapat penyamaan perencanaan jangka panjang serta kerjasama. Adapun dalam kategori kedekatan dan pelibatan, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang relatif lebih permanen.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan 1. Penguatan koordinasi antar lembaga
Dimana Bapak Jokowi mengharuskan penekanan pada seluruh provinsi mengenai pentingnya 3 hal yaitu
a. Pengkajian sample secara massif
b. Pelacakan progesif (tracking ke orang-orang yang kontak erat) c. Isolasi ketat pada yang terpapar
Hal ini perlu koordinasi dari semua pihak antar lembaga, melakukan pengkajian ulang tentang lembaga-lembaga yang terkait agar mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi.
Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah jadi memang harus diperkuat lagi koordinasinya, komunikasinya agar menjadi satu tujuan.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Dengan adanya konsultasi online medis yang telah diapreasi Bapak Presiden atau yang biasa disebut dengan telemedicine yang bermanfaat mengurangi kontak dokter dengan pasiennya, didalam hal ini pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.
3. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
4. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Dalam WoG ini bisa diperkuat untuk perbaikan system rujukan dan manajemen penanganan di RS supaya mengurangi antrian,ini perlu ditingkatkan tentang komuniksi antar koalisi dan lembaga adar tidak ada kesalahpahaman dan aturan yang tumpang tindih.
Soal 2
Sebagai ASN yang otomatis adalah government, apa yang bisa Saudara kontribusikan dalam cepat tanggap Covid-19 ini? Kontribusi yang dimaksud sesuai dengan program dalam institusi masing-masing. Saudara sebutkan program apa saja dalam instansi Saudara tentang penanganan Covid-19 yang melanda Daerah.
Kemudian dari program tersebut apa yang sudah dikontribusikan, dan apa yang belum bisa dikontribusikan, jelaskan
Sebagai ASN saya bisa berkontribusi sebagai
a. salah satu fasilitator dalam sosialisasi pencegahan penularan covid 19
b. Salah satu pemegang program kebijakan Pemerintah yaitu pelaksanaan vaksinasi covid guna memaksimalkan pemutusan rantai covid 19 dengan tercapainya target yang vaksin sampai 80 % dari seluruh penduduk Indonesia maka pembentukan herd immunity bisa bentuk.
c. Menjadi anggota tim satuan tugas covid di Puskesmas saya bekerja.
Program-program dalam Puskesmas Bawang 1 dalam penangan covid 19
a. Program sosialisasi aktif cara pencegahan penularan coid 19bekerjasama dengan Lintas sektor dan lintas program
b. Program Vaksinasi ke seluruh masyarkat dengan tahapan-tahapan sesuai ketentuan DKK
c. Program Pembentukan SATGAS COVID BATUBARA (Bawang 1 Banjarnegara) dengan diisi oleh berbagai lintas sector dan lintas program.
d. Pembentukan Peta masing-masing desa penyebaran covid dengan ditandai warna- warna seperti hijau 0 kasus, kuning 1-2 rumah terpapar covid, Orange 2-3 rumah terpapar covid dan Merah 4-5 rumah yan terpapar covid hal ini dilakukan oleh Bidan Desa.
e. Pembentukan tim untuk lembar pemantauan
Yang sudah didistribusikan dan belum didistribusikan oleh program-program yang dlaksanakan
a. Sosialisasi aktif yang dilakukan selama ini sebagian besar masyarkat bisa memahami cara-cara penularan covid 19 dan cara-cara apa yang harus kita lakukan agar bisa mencegah penularan covid 19 dengan 5 M yaitu Memakai Masker, Mencuci tangan diair mengalir dan pakai sabun sesering mungkin minimal pakai hand sanitizer, Menjaga jarak minimal 2 meter, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas. Yang belum didistribusikan adalah tindak lanjut dari program itu sendiri untuk masyarakat yang belum sepenuhnya mau dan sadar akan informasi tersebut.
b. Program vaksinasi yang di lakukan oleh Puskesmas Bawang 1 sasaran Lansia dan pelayan public sudah sebagian besar penduduk wilayah Bawang 1 sudah tervaksin.
Yang belum didistribusikan adalah masih adanya sasaran yang tidak mau divaksin c. Program SATGAS COVID BATUBARA pemberian informasi satu pintu sehingga bisa
mengurangi hoax yang beredar.
d. Pemetaan zona setiap desa bertujuan untuk memberi tahu masyarakat dan untuk lebih berhati-hati, selain itu untuk lebih mudah menjangkau dalam pemantauan. Kadang kurangnya update sehingga masih belum maksimal dalam pelaporan.
e. Pembentukan tim untuk pemantauan pasien yang isoman ini sangat penting dilakukan agar bisa mencegah penularan covid 19 lebih luas lagi dan untuk pemantauan perkembangan kondisi si pasien.
Soal 3
Bagaimana Saudara menanggapi harapan Presiden sesuai dalam Video tersebut?
Implementasikan dalam tugas pokok fungsi Saudara di daerah. Analisis best practice penerapan WOG dalam pemberian pelayanan publik
Sebagai seorang ASN yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan kabijakan public maka apa yang disampaikan Bapak Presiden akan dilaksanakan dengan pertimbangan yng lebih baik lagi dan akan dilaksanakan dengan berkordinasi dengan berbagai lembaga yang bersangkutan agar tercipta best practice yang akan berorientasi pada hasil. WoG yang akan menghasilkan keputusan bersama satu kata tidak tumpang tindih, Kebijakan Pemerintah bantuan social bisa tepat sasaran dan jangan ada pihak tertentu yang diuntungkan maka dari itu perlu sekali di cek ke lokasi dan penngawasan ketat.
Penerapan dalam tugas poko fungsi saya adalah dengan cara mematuhi aturan dari DKK Banjarnegara untuk dilakukan swab PCR pda ibu hamil yang kehamilannya berusia minimal 37 minggu, dan setiap melayani persalinan pasien wajib dirapid antigen.
Pelacakan dan pemantaun pada ibu hamil yang terpapar covid 19, memotivasi agar selalu melakukan protocol kesehatan yang ketat.
Analiysis best practice penerapan WoG dalam pelayanan public
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan / atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG yaitu a. Pelayanan yang bersifat adminisitratif
Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (UU AP), maka pengertian administrasi pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsur yang melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik di lingkungan pemerintah maupun penyelenggara negara lainnya. Sebagai contoh dalam pengurusan kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Akta lahir yangdalam pembuatannya aada koordinasi dari Kelurahan, Kecamatan dan diDindukCapil.
b. Pelayanan Jasa
Seperti Samsat keliling, telemedicine, Penggunaan transportasi umum c. Pelayanan Barang
Seperti pelayanan listrik (PLN) dan pelayanan air PDAM d. Pelayanan Regulasi
Contohnya pelayanan dalam hokum pengadilan dan arah kebijakan Pemerintahan
PRASYARAT BEST PRACTICES
• Budaya dan Filosopi.
• Cara Kerja yang Baru
• Akuntabilitas dan insentif
• Cara baru Pengembangan Kebijakan, Mendesain Program dan Pelayanan Collegate approach
Contoh WoG di Indonesia
• Pelayanan bergerak (mobile)
• SIM Keliling
• Pelayanan Sertifikat Tanah One Day Service
• Pelayanan Satu Atap (One roof system)
• SAMSAT
• Pelayanan Satu Pintu (OSS)
• PTSP Penanaman Modal
• Pelayanan Online
• Portal layanan publik di www.layanan.go.id (kominfo)