• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siti Fatimah, Ethika, Yunilma Jurusan Akunansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Siti Fatimah, Ethika, Yunilma Jurusan Akunansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta ABSTRACT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Umur Perusahaan terhadap Ketepatan Waku Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

Siti Fatimah, Ethika, Yunilma

Jurusan Akunansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email : [email protected]

ABSTRACT

This research aims to examine the effect of board size, independent board, company size, profitability, and firm age to timeliness of financial reporting in banking companies listed on the Stock Exchange. Samples of this research are all banking companies in 2009 – 2013.The sample was selected using purposive sampling method.The number of samples that meet the criteria of 105 companies. The hypothesis was tested using logistic regression analysis. The results showed that the size of the board of directors, independent board, company size, and age did not affect the profitability of the company affect the timeliness of financial reports on banking companies listed on the Stock Exchange.

Keywords: Timeliness, board size, independent board, company size, profitability,company age

PENDAHULUAN

Pelaporan keuangan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerjanya kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan atas informasi tersebut.

Laporan keuangan memberikan informasi penting mengenai perusahaan bagi pihak – pihak yang membutuhkan. Adapun pihak

yang membutuhkan informasi keuangan perusahaan adalah kreditur, pemegang saham dan perusahaan (Srimindarti, 2008).

Dalam penelitian Ardiansyah (2014) pada perusahaan perbankan, laporan keuangan sangat diperlukan dan disampaikan tepat waktu. Bagi perusahaan perbankan laporan keuangan digunakan untuk memproyeksi rencana kegiatan perusahaan dimasa mendatang dan sebagai pertanggungjawaban kepada pihak investor.

(2)

2 Adanya kewajiban dalam penyampaian

laporan keuangan berguna untuk membantu investor mengambil keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi mereka.

Alasan peneliti meneliti ini adalah karena masih ada perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuanganya. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pada tahun 2012 sebanyak 70 emiten dari 469 emiten terlambat menyampaikan laporan keuangan tahunan.

Dan pada tahun 2013 sebanyak 17 emiten dari 548 belum menyampaiakan laporan keuangan hingga tanggal 30 April 2014.

Pada penelitian ini peneliti memakai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian karena perusahaan perbankan cenderung memiliki teknologi informasi yang baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak dibidang non perbankan. Bank memiliki sistem komputerisasi yang canggih untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari sehingga dengan teknologi informasi yang canggih maka akan membuat perusahaan lebih cepat dalam menyusun laporan keuangan.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Adriansyah (2014).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Adriansyah (2014) adalah periode data yang dipakai dan variabel yang digunakan.

Dalam penelitian ini periode yang digunakan adalah tahun 2009- 2013 sedangkan dalam penelitian Adriansyah menggunakan periode waktu tahun 2010 – 2012. Variabel dalam penelitian Adriansyah (2014) adalah profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan struktur kepemilikan.

Sedangkan dalam penelitian ini menambahkan variabel ukuran dewan komisaris dan dewan komisaris independen.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas penulis merumuskan apakah ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Landasan Teori dan Pengembangan

Hipotesis

Teori Keagenan (agency theory)

(3)

3 Teori keagenan adalah teori yang

menjelaskan hubungan antara agen sebagai pihak mengelola perusahaan dan prinsipal sebagai pihak pemilik, keduanya terikat dalam kontrak. Pemilik atau prinsipal adalah pihak yang melakukan evaluasi terhadap informasi dan agen adalah sebagai pihak yang menjalankan kegiatan manajemen dan mengambil keputusan (Jensen dan Mecking, 1976 dalam Sulistiyo 2010).

Tujuan laporan keuangan untuk organisasi yang bukan mencari laba (Harahap, 2011.145):

1. Organisasi yang tidak mencari laba tidak memiliki indikator prestasi kerja yang dapat dibandingkan dengan perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba.

2. Umumnya organisasi ini tidak mengalami mekanisme persaingan di pasar.

Ukuran Dewan Komisaris dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan yang bertugas dan

bertanggungjawab secara kolektif untuk mengawasi pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan good corporate governance (Surya dan Yustiavandana, 2006, 133).

Siregar (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Widaryanti (2011) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu CIR. Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

H1 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Dewan Komisaris Independen dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, penjabat atau dengan cara lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari

(4)

4 suatu perusahaan yang mengawasi

pengelolaan perusahaan (Surya dan Yustiavandana, 2006, 133).

Siregar (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Savitri (2010) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :

H2 : Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Sukoco (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan investor, regulator dan sorotan masyarakat. Maka dalam hal ini

memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan auditanya lebih cepat ke publik.

Ardiansyah (2014) dan Hasniar (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sukoco (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan serta memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka diduga perusahaan akan semakin cepat menyerahkan laporan keuangannya. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut

(5)

5 mengandung berita baik dan perusahaan

yang mengalami berita baik akan menyerahkan laporan keungan lebih segera atau tepat waktu (Kadir, 2011).

Ardiansyah (2014) dan Kadir (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Samiun (2014), Hasniar (2011) dan Sukoco (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampain laporan keuangan.

Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

H4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Umur Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Semakin lama umur perusahaan menunjukan bahwa perusahaan tetap eksis (survive) ditengah persaingan bisnis dan situasi persaingan yang mengglobal dan berpengalaman dalam melakukan pengungkapan dari tahun ke tahun. Dengan umur yang lebih lama, perusahaan

diperkirakan akan meningkatkan praktik penyampaian karena dianggap telah memiliki lebih banyak pengalaman dalam penyampaian informasi yang berkepentingan terhadap perusahaan

( Noor, Chairina dan Desilarina, 2011).

Ardiansyah (2014) dan Kadir (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Sedangkan dalam penelitian Almilia dan Setiady (2006) menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :

H5 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam sampel penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang telah diaudit pada tahun 2009-2013.

(6)

6 Penelitian ini menggunakan data laporan

keuangan tahunan perusahaan.

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan memiliki website dan bisa diakses

2. Perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang rupiah

3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dan laporan tahunan (annual report) tersedia berturut-turut dari tahun 2009 sampai 2013 di Bursa Efek Indonesia.

4. Perusahaan memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Jenis, sumber data dan metode pengumpulan data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Sumber yang digunakan adalah data sekunder (secondary data) berupa informasi yang diperoleh dari website perusahaan perbankan dan laporan keuangan auditan serta laporan tahunan (annual report). Sumber data dalam

penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode waktu 2009 sampai 2013.

Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ketepatan waktu menunjukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan waktu pelaporan keuangan.

Ketepatan waktu diukur dengan dummy variabel di mana kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu.

Variabel Independen Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk mengawasi pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan good corporate governance. Menurut Siregar (2009) ukuran dewan komisaris diukur dengan jumlah anggota dewan komisaris dalam perusahaan.

(7)

7 Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, penjabat atau dengan cara lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan.

Menurut Haerani ( 2014) proporsi dewan komisaris independen diukur dari perbandingan antara total komisaris independen dengan total dewan komisaris.

Dewan komisaris independen :

Keterangan :

∑DKI = Jumlah dewan komisaris independen

∑DK = Jumlah dewan komisaris keseluruhan

Ukuran Perusahaan

Menurut Adriansyah (2014), ukuran perusahaan adalah skala dimana dapat diklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan. Dalam penelitian ini variabel

ukuran perusahaan diproksi dengan Ln total asset.

Ukuran perusahaan= Ln total aset Profitabilitas

Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan serta memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Dalam penelitian ini variabel profitabilitas diproksi dengan ROA.

Menurut Samiun (2014), ROA dapat diukur dengan:

ROA=

x 100 %

Umur Perusahaan

Umur perusahaan adalah lama waktu hidup atau ada suatu organisasi atau bentuk usaha yang bergerak dalam bisnis dan memiliki tujuan memperoleh laba.

Dalam Adriansyah (2014) variabel umur perusahaan diproksi dengan sejak perusahaan first issue sampai dengan tahun penelitian yaitu tahun 2013.

Teknik Analisa Data Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

(8)

8 deviasi, varian, nilai maksimum, nilai

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (ghozali, 2011).

Analisis Regresi Logistik

Menurut Ghozali (2011) metode ini sangat cocok digunakan untuk penelitian karena variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau no metrik) dan variabel indepedenya kombinasi antara metrik dan no metrik yang sama halnya dengan penelitian ini.

1. Menilai Kelayakan Model Regresi Uji ini digunakan untuk melihat kelayakan model regresi (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit) yang diukur dengan nilai Chi-Square. Jika nilai Uji Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit

≤ 0,05 berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Uji Hosmer and Lemeshow Goodness-of-fit ≥ 0,05 berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2011).

2. Uji Model Fit (Overal Fit Model) Uji ini digunakan untuk melihat kecocokan model (model fit). Menurut Ghozali (2011) uji ini merupakan langkah pertama dari analisis regresi atau menilai overal fit model terhadap data. Kriteria yang digunakan adalah nilai -2 Log Likehood (-2LL). Perhatikan angka -2 Log Likehood pada awal block number =0, dan pada angka -2 Log Likehood pada awal block number =1. Jika terjadi penurunan dalam nilai -2 Log Likehood ( block number

= 0 – block number = 1) maka model dapat diterima karena cocok dengan data (model fit dengan data) dan hal ini juga mengindikasikan bahwa model regresi tersebut adalah regresi yang baik.

3. Uji Nagelkerke’s R Square

Uji ini merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai (satu). Hal ini dilakukan dengan membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression (Ghozali, 2011).

UJI HIPOTESIS

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :

(9)

9 a. Jika koefisien regresi β1 < 0 dan

memiliki signifikansi <0.05, maka H0 ditolak (variabel independen, yaitu yaitu ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

b. Jika koefisien regresi β1 > 0 dan memiliki signifikansi > 0.05, maka H0 diterima (variabel independen, yaitu ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur perusahaan) tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Hasil dan Analis

Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan secara berturut-turut dari tahun 2009 sampai 2013. Berdasarkan kriteria purposive sampling, maka sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 21

perusahaan, sehingga jumlah sampel untuk 5 tahun adalah 105 perusahaan.

STATISTIK DESKRIPTIF

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel- Variabel Penelitian

N Mi

n

Max Mea n

Std.

Deviati on TL

Dumm y

105 ,00 1,00 ,95 ,21

UDK 105 2,0 0

8,00 5,10 1,64

DKI 105 ,20 4,00 ,66 ,49

TA(LN )

105 9,9 7

19,2 0

14,7 2

2,46

ROA 105 -,02 ,05 ,02 ,01

AGE 105 5,0

0

31,0 0

13,7 1

7,05

Valid N

105

Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodnees Of fit Test)

Tabel 4.3

Hasil Uji Goodness Of Fit

Chi-

square Df Sig.

1 4,443 8 ,815

(10)

10 Dari tabel diatas dapat dijelaskan

bahwa Chi-Squre sebesar 4,443 dengan nilai signifikan sebesar 0,815 dimana 0,815

> 0,05 maka model yang dihipotesiskan fit dengan data

Nagelkerke R Square

Step -2 Log Likehood

Cox &

Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 34,408 a ,054 ,169

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,054 dan nilai Nagelkerke R square sebesar 0,169 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 16,9 % atau variabel ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan mempengaruhi sebesar 16,9 % terhadap variabel ketepatan waktu sedangkan sisanya 83,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam model penelitian ini.

Menilai Keseluruhan Model (Overal Model Fit)

Interation -2 log likelihood Block number

= 0

40,203 Block

number = 1

34,408

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai -2 log likelihood (-2 LL) pada awal (block number =0) sebesar 40,203 dan nilai -2 likelihood (- 2LL) pada akhir ( block number = 1) sebesar 34,408. Hal ini berarti adanya pengurangan nilai antara nilai -2LL awal dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya yang menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Tabel 4.6 Menguji Koefisien Regresi

B S.E. Wa ld

d f

Si g.

Exp(

b) UDK

DKI TA (LN) ROA AGE Const ant

,085 - ,378 ,040 69,3

25 - ,110 2,81

7

,339 ,681 ,199 47,5

26 ,064 3,50

3 ,06

3 ,30

8 ,04

0 2,1

28 3,0 08 ,64 7

1 1 1 1 1 1

,80 2 ,57

9 ,84

1 ,14

5 ,08

3 ,42

1 1,08

9 ,685 1,04

1 1,28

0 ,895 16,7

35

Dari hasil pengujian persamaan regresi logistik tersebut maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut:

Ln

= a +b1UDK +b2DKI +b3TA+B4ROA+B5 AGE+e

Ln

= 2,817+ 0,085 UDK – 0,378 DKI + 0,040 TA + 69,325 ROA – 0,110 AGE

(11)

11 H1 : Ukuran dewan komisaris

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Dari hasil pengujian regresi logistik yang dilakukan sebelumya bahwa hipotesis 1ditolak karena nilai signifikan sebesar 0,802 > α (5%) yang berarti ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Siregar (2009) menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Widaryanti (2011) yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu CIR. Dalam pengujian hipotesis 1 dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya ukuran dewan komisaris perusahaan karena tingkat banyak atau sedikit ukuran dewan komisaris tidak cukup kuat atau signifikan untuk menjadi indikator perusahaan dalam menentukan ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuanganya.

H2 : Dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Dari hasil pengujian regresi logistik yang dilakukan sebelumnya bahwa hipotesis 2 ditolak karena signifikan sebesar 0,579 > α (5%) yang berarti dewan komisaris independen tidak berpengaruh.

Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Siregar (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Savitri (2010) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam pengujian hipotesis 2 dapat disimpulakan bahwa ketepatan waktu untuk menyerahkan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh dewan komisaris independen karena perusahaan yang tepat waktu dan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan tidak mempertimbangkan banyak atau sedikitnya dewan komisaris independen yang dimiliki perusahaan.

(12)

12 H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Dari hasil pengujian regresi logistik yang dilakukan sebelumnya bahwa hipotesis 3 ditolak karena nilai signifikan sebesar 0,841 > α (5%) yang berarti ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ardiansyah (2014) dan Hasniar (2011) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sukoco (2013) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Dalam pengujian hipotesis 3 dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran perusahaan karena belum tentu perusahaan besar akan selalu tepat waktu daripada perusahaan kecil begitupun sebaliknya.

H4 : Profitabilitas berpengaruh signfikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

Dari hasil pengujian regresi logistik yang dilakukan sebelumnya bahwa hipotesis 4 ditolak karena nilai signifikan sebesar 0,145 > α (5%) yang berarti profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ardiansyah (2014) dan Kodir (2011) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Samiun (2014), Hasniar (2011) dan Sukoco (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dalam pengujian hipotesis 4 dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu perusahaan dalam menyerahkan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya profitabilitas karena tingkat profitabilitas perusahaan belum cukup kuat atau signifikan untuk menjadi indikator bagi sperusahaan dalam menentukan ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangan.

H5 : Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

(13)

13 Dari hasil pengujian regresi logistik

yang dilakukan sebelumnya bahwa hipotesis 5 diterima karena nilai signifikan sebesar 0,083 < α (10%) yang berarti umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Hasil ini konsisten dengan penelitian Almilia dan Setiady (2006) bahwa umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan Ardiansyah (2014) dan Kadir (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Dalam pengujian hipotesis 5 dapat disimpukan bahwa ketepatan waktu perusahaan untuk menyerahkan laporan keuangan dipengaruhi oleh lamanya perusahaan berdiri atau perusahaan yang memiliki umur lebih tua akan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Banyak atau sedikitnya ukuran dewan komisaris perusahaan dalam penelitian ini tidak mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau tidak tepat waktu.

2. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tingkat dewan komisaris independen perusahaan dalam penelitian ini tidak mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau tidak tepat waktu.

3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tingkat ukuran perusahaan dalam penelitian ini tidak mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau tidak tepat waktu.

4. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktU

(14)

14 penyampaian laporan keuangan.

Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini tidak mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau tidak tepat waktu.

5. Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Tingkat umur perusahaan dalam penelitian ini mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau tidak tepat waktu.

Saran

Saran yang dapat diberikan kepada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Memperluas penelitian dengan menambah sampel penelitian dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan periode waktu pengamatan yang lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh akan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya.

2. Menambah variabel-variabel lain yang diduga mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan seperti adanya pergantian auditor, latar belakang pendidikan dewan komisaris dan gender.

Daftar Pustaka

Adriansyah, M. 2014. Analisis Faktor- Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Akuntansi. Padang : Universitas Bung Hatta

Almilia, L.Spica dan Setiady, Lucas. 2006.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi

Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bej. Seminar nasional Good Governance :Universitas Trisakti Jakarta

Ghozali, Imam. 2011. Apalikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro

Haerani. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial,Ukuran Dewan

(15)

15 Komisaris,Komposisi Dewan

Komisaris,dan Komite Audit Independen terhadap Pengambilan Hak Pemegang Saham Minoritas.

Skripsi. Padang : Universitas Bung Hatta

Hasniar, Farisah. 2012. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2007-2011.

Jurnal. Depok: Universitas Gunadarma

Yustiavandana Ivan dan Indra Surya.

Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan Hak- Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Kencana: Jakarta

Kadir, Abdul . 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia: Stie Indonesia Kayutangi

Keputusan ketua BAPEPAM dan LK No KEP-347/BL/2012. Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Eminten atau Perusahaan Publik . 25 Juni 2012. BAPEPAM . Jakarta Noor, Chairina dan Desilarina. 2011.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Corporate Governance dalam Laporan Tahunan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh

Samiun. 2014. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Good and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Jurnal Akuntansi. Padang: Universitas Muhamadiyah

Savitri, Roswita. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro

Siregar , Dora Shinta. 2009. Pengaruh Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan bagi Perusahaan Mempublik. Jurnal Ekonomi

Srimindarti, Ceacilia. 2008. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Jurnal Akuntansi. Semarang: Universitas Stikubank

Sukoco, Agus. 2013. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan.

Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Sulistiyo, Wahyu. 2010. Analisis dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011.

Rajagrafindo Persada. Jakarta Utara.

Widaryanti, 2011. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengrauhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan – Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan , Vol 2 Nomor 2.

Gambar

Tabel 4.6  Menguji Koefisien Regresi

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis yang senantiasa diberikan nikmat berupa kesehatan, kesempatan,

filter pada kolom mini.. reverse dan forward primer InvA pada konsentrasi tertentu. Volume master mix keseluruhan untuk pengujian satu jenis template DNA adalah 18

Pada penelitian ini desain kapal diperuntukkan pada Kabupaten Rembang, tipe hull yang digunakan adalah katamaran dengan tenaga penggerak menggunakan mesin dan

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kompetensi menulis teks eksplanasi, (2) mengetahui kesalahan kalimat pada tataran sintaksis penulisan teks

Impor bahan baku mempunyai nilai impor terbesar yaitu US$ 44,97 miliar dan mempunyai kontribusi/peran sebesar yaitu 71,74 persen terhadap total impor, diikuti oleh impor barang

Diskusi kelompok, berikan tanda (I), kegiatan yang dilakukan guru adalah memastikan anggota kelompok terdiri dari anak lambat dan cepat belajar agar yang cepat belajar dapat

Untuk mengetahui perbedaan waktu yang diperlukan antara desain awal dengan desain akhir, maka dapat dihitung melalui Lampiran 5 Perhitungan Waktu untuk Pekerjaan Kolom

Baster merupakan gabungan asli dengan bahasa asing.Berikut adalah contoh penyisipan kode berupa baster. Banyak klub malam yang harus ditutup. Hendaknya segera diadakan