• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Hatchery Building

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Hatchery Building"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

33 A. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Hatchery Building Pasuruan Expand yang berada di Desa Kayoman Kecamatan Purwosari

Kabupaten Pasuruan. Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan PT Kurnia Cipta Mandiri Abadi, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied research).

Menurut Kuncoro (2013), Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi untuk memecahkan suatu permasalahan. Ada 3 macam penelitian terapan ini yaitu penelitian evaluasi, penelitian pengembangan, dan penelitian tindakan. Penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.

C. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel.

(2)

a. Kegiatan

Suatu aktivitas yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya, serta memiliki fungsi dan tugas tersendiri dalam pelaksanaan pembangunan proyek Hatchery Building Pasuruan Expand. Dalam pembangunan proyek tersebut ada beberapa rangkaian kegiatan diantaranya Pekerjaan Pondasi, Pekerjaan Kusen & Pintu, dan Pekerjaan Lain-lain.

b. Hubungan antar aktivitas

Aktivitas pada proyek Hatchery Building Pasuruan Expand memiliki hubungan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Aktivitas tersebut digunakan sebagai tolak ukur pekerjaan proyek, karena kegiatan tersebut dapat dikerjakan secara bersamaan.

c. Node

Kegiatan proyek yang digambarkan dengan bentuk lingkaran yang menunjukkan titik perpotongan antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya.

d. Arrow

Kegiatan yang digambarkan dengan garis panah yang menunjukkan garis penghubung antar kegiatan.

e. Erliest Start (ES)

Waktu paling awal (tercepat) suatu kegiatan dapat dimulai, dengan memerhatikan waktu kegiatan yang diharapkan dan persyaratan urutan pengerjaan.

(3)

f. Lates Start Time (LS)

Waktu paling lambat untuk dapat memulai suatu kegiatan tanpa penundaan keseluruhan proyek.

g. Earliest Finish Time (EF)

Waktu paling awal kegiatan dapat diselesaikan, atau sama dengan ES + waktu kegiatan yang diharapkan.

h. Lates Finish Time (LF)

Waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu kegiatan tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan.

i. Waktu

Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Apabila hasil akhir adalah produk baru, penyerahaannya tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.

j. Rincian Kerja

Kegiatan proyek dibuat secara terperinci agar pelaksana proyek mengetahui kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam pengerjaan proyeknya.

k. Kebutuhan Tenaga Kerja

Kebutuhan tenaga kerja sangat diperhitungkan dalam pelaksanaan proyek, karena tenaga kerja merupakan sumber daya utama dan pengerjaan aktivitas proyek tidak semuanya bisa dikerjakan dengan menggunakan alat.

(4)

l. Biaya Tenaga Kerja

Perhitungan biaya tenaga kerja untuk menentukan biaya yang dikeluarkan pada proyek pembangunan Hatchery Building Pasuruan Expand yang dilaksanakan dengan perhitungan menggunakan metode CPM.

D. Jenis dan Sumber Data

Sebelum data-data diambil, perlu dilakukan identifikasi data apa saja yang dibutuhkan. Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Dengan proses pengumpulan data sebagai berikut :

1. Data Primer

Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa dokumen proyek, seperti Struktur Organisasi, Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan Jadwal waktu pelaksanaan/ Time Schedule..

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal, literatur, skripsi dan lain sebagainya guna memperkuat dan mendukung penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data terdapat beberapa teknik atau metode yang bisa digunakan. Teknik tersebut yaitu dengan menggunakan observasi, dan dokumentasi. Dalam penelitian saat ini, adapun teknik yang digunakan peneliti adalah :

(5)

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk mendapat informasi (Nasution, 2004). Teknik wawancara digunakan untuk mendapat data primer yang berupa penjadwalan dan biaya yang dikeluarkan oleh PT Kurnia Cipta Mandiri Abadi. Adapun data wawancara yang dilakukan penulis dengan kontraktor pelaksana, dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Dokumentasi

Dokumentasi memiliki salah satu definisi menurut Sugiyono (2014) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini adalah gambar pembangunan proyek Hatchery Building Pasuruan Expand, yang dapat dilihat pada lampiran 9.

(6)

F. Alat Analisis Data

Teknik analisis yang dilakukan didalam penelitian ini berupa, langkah yang tepat yang digunakan dalam penyelesaian penelitian. Teknik analisis yang digunakan berupa metode CPM jika waktu yang diperlukan harus dipercepat.

Langkah-langkah pembuatan Critical Path Method (CPM) menurut Dimyati dan Nurjaman (2016), adalah sebagai berikut :

1. Menyusun urutan kegiatan. Pada langkah ini dilakukan pengkajian dan pengidentifikasian lingkup proyek, menguraikan atau memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen proyek.

2. Menyusun hubungan antar-kegiatan. Pada langkah ini disusun kembali komponen-komponen pada butir pertama sesuai dengan logika kebergantungan.

3. Menyusun network diagram yang menghubungkan semua kegiatan pada langkah ini, hubungan antara kegiatan yang telah disusun pada butir kedua.

Disusun menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika kebergantungan. Dimana terdapat Critical Path Method sebagai acuan dalam menentukan jalur kritis dalam sebuah network diagram sebagaimana akan dijelaskan langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Membuat network diagram proyek, yang menunjukan keterkaitan antar kegiatan sehingga jaringan kerja dapat terbentuk dengan menggunakan symbol-simbol dalam perancangannya dimana simbol-simbol dari network diagram tercantum pada table berikut ini :

(7)

Tabel 3.1 simbol yang digunakan dalam network planning

Simbol Arti

Kegiatan di sini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan duration (jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumber daya dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.

Mewakili sebuah kejadian atau peristiwa atau event.

Suatu kejadian didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan dari satu atau beberapa kegiatan. Sebuah kejadian mewakili satu titik dalam waktu yang menyatakan penyelesaian beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru.

Menyatakan kegiatan semu atau dummy activity.

Setiap anak panah memiliki peranan ganda dalam mewakili kegiatan dan membantu untuk menunjukan hubungan utama antara berbagai kegiatan. Dummy disini berguna untuk membatasi mulainya kegiatan seperti halnya kegiatan biasa, panjang dan kemiringan dummy ini juga tak berarti apa-apa sehingga tidak perlu berskala.

Merupakan kegiatan pada lintasan kritis. Dimana pada kegiatan ini adalah jadwal kegiatan terlama dari proyek tersebut.

Sumber : Dimyati & Nurjaman (2016)

Dari tabel 3.1 terdapat beberapa simbol dalam diagram network yang dapat dirangkai dengan cara menggambar jaringan yang menghubungkan semua aktivitas. Setelah kegiatan dihubungkan dengan kegiatan yang lain, maka akan dibuat suatu node dengan digabungkan dengan node yang lain.

(8)

Gambar 3.1 Node Kegiatan Sumber : Dimyati & Nurjaman (2016)

b. Menentukan durasi tiap kegiatan, baik berupa waktu tercepat kegiatan dapat dimulai serta waktu tercepat kegiatan dapat terselesaikan yang biasa disebut early start (ES) dan early finish (EF).

Rumus : Waktu paling awal + kurun waktu kegiatan yang bersangkutan EF = ES + D

c. Menentukan waktu terakhir atau terlama suatu kegiatan dapat dilaksanakan serta menentukan waktu terlama suatu kegiatan dapat selesai yang biasa disebut late start (LS) dan late finish (LF).

Rumus : Waktu selesai paling akhir – kurun waktu kegiatan yang bersangkutan

LS = LF - D d. Menentukan Float dalam kegiatan

e. Menentukan waktu penyelesaian proyek secara lengkap beserta total waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.

f. Menetapkan waktu untuk setiap kegiatan yang dihasilkan menguraikan lingkup proyek, seperti tersebut pada langkah pertama.

g. Mengidentifikasi jalur kritis (critical Path) pada network diagram. Tahap ini, dari network diagram yang disusun pada butir ketiga, dilakukan

(9)

perhitungan maju dan perhitungan mundur. Dari kedua perhitungan tersebut, dihitumg Float dan diidentifikasi jalur kritisnya.

4. Melakukan analisis waktu dan biaya, Setelah mengetahui rancangan jaringan kerja dari Network planning maka tindakan koreksi dapat dilakukan, dengan memperbarui jadwal yang telah dibuat sebelumnya, dan untuk melengkapi dari informasi yang didapat maka dapat dikombinasikan dengan metode lain yang mana dapat menunjang metode sebelumnya sehingga menjadi lebih infomatif. Netwok Planning ini digunakan untuk rumusan yang pertama.

5. Alokasi biaya.

Perhitungan biaya yang dilakukan berupa biaya tenaga kerja operasional dalam pembangunan. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan jika menggunakan metode CPM.

Tabel 3.2 Perhitungan Biaya

Kode Kegiatan Jumlah Pekerja Durasi Biaya/hari Total Biaya A Persiapan Tenaga Kerja

B Persiapan Tenaga Ahli C Persiapan Alat Berat

Sumber : Heizer & Render (2016)

Perhitungan biaya proyek dilakukan dengan menentukan jumlah pekerja yang dibutuhkan per kegiatan. Kemudian dikalikan dengan standar upah yang telah ditetapkan perusahaan. dalam perusahaan PT Kurnia Cipta Mandiri Abadi menggunakan standar upah sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Gambar

Tabel 3.1 simbol yang digunakan dalam network planning
Gambar 3.1 Node Kegiatan  Sumber : Dimyati & Nurjaman (2016)
Tabel 3.2 Perhitungan Biaya

Referensi

Dokumen terkait

OBJEK penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan meliputi penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan hak, lelang, hibah,

Diumumkan kepada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung bahwa Ujian Komprehensif Gelombang 2 Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015

Akuntabilitas dari aspek jangka waktu, dalam pelayanan khususnya Pelayanan Surat Izin Usaha Perdagangan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Beberapa hal yang terkait dalam penyusunan program dan kegiatan ini adalah sebagai berikut: (a) Satu kelompok karakter masih dapat dijabarkan lagi menjadi komponen moral

Dengan berlatar pada kondisi sistem politik Indonesia waktu itu, dimana sebagai sebuah Negara yang masih baru merdeka dan masih mengalami banyak guncangan baik itu dari luar,

Terbatasnya perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar

bahwa untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha Perusahaan Perseroan (Persero) PT Boma Bisma Indra serta untuk mendukung program

Performan tenant IbK dengan Agribisnis Perunggasan adalah aktifitas selama pelatihan rata–rata kehadiran 76 persen, kemampuan membuat rencana bisnis 90 persen, kualitas