• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP KREATIF. A. Metode Perancangan. digunakan, yang digambarkan melalui bagan berikut ini:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 4 KONSEP KREATIF. A. Metode Perancangan. digunakan, yang digambarkan melalui bagan berikut ini:"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

54 BAB 4

KONSEP KREATIF

A. Metode Perancangan

Metode perancangan atau juga disebut perencanaan pembuatan suatu produk adalah sebuah metode dalam menggabungkan konsep, ide, sampai visualisasi dari produk tersebut. Konsep ini nantinya menghasilkan strategi kreatif.

Dalam perancangan “Buku Ilustrasi untuk korban kekerasan seksual” ini penulis melakukan beberapa langkah untuk menentukan strategi kreatif yang akan digunakan, yang digambarkan melalui bagan berikut ini:

Berdasarkan kerangka pikiran di Bab I, dalam perancangan Buku Ilustrasi sebagai Self Healing Pasca Traumatis bagi Korban Pelecehan Seksual penulis dari sudut pandang DKV melakukan riset terhadap permasalahan yang ada terlebih dahulu. Lonjakan kasus pelecehan seksual sepanjang tahun 2020 menjadi urgensi yang perlu solusi. Setelah melakukan riset, penulis mengidentifikasi data yang telah penulis kumpulkan. Kemudian penulis menentukan Target Audience sebagai sasaran dari buku Ilustrasi ini. Lalu penulis melakukan perbandingan pada dua komparasi yang berhasil penulis temukan untuk menunjang perancangan buku ilustrasi ini. Penulis melakukan komparasi dan menentukan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari komparasi dengan buku yang penulis rancang.

Berdasarkan Analisa SWOT yang penulis lakukan, penulis mendapatkan USP (Unique Selling Point ) dari buku penulis. Penulis memutuskan strategi regulasi emosi sebagai pendekatan emosional terhadap Target Audience dari buku

(2)

ini. Setelah itu penulis membuat strategi kreatif berupa strategi kreatif, strategi visual, strategi media dalam mendukung buku ini, dan juga prediksi biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan buku ini.

B. Konsep Kreatif

Penyusunan konsep kreatif dalam perancangan buku ilustrasi sebagai self healing untuk korban kekerasan seksual diperlukan untuk mengetahui identifikasi target audience, USP, positioning, dan Strategi kreatif. Mendalami lebih lanjut tentang ini dapat membantu mengembangkan konsep kreatif agar pesan yang dibawa dapat tersampaikan secara baik dan efektif.

3. Target Audience

a. Segmentasi Target Audience 1) Segmentasi Geografis

Segmentasinya adalah seluruh masyarakat di wilayah Indonesia 2) Segmentasi Demografis

a) Umur : 18-25 tahun b) Jenis Kelamin : Perempuan

c) Pendidikan : SMA/Sederajat – Perguruan Tinggi d) Kelas Sosial : Strata sosial bawah s.d. menangah atas 3) Segmentasi Psikografis

Buku ilustrasi ini diperuntukan bagi perempuan remaja dan dewasa muda yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan dirinya, terutama sebagai korban pelecehan atau kekerasan seksual.

Pengembangan diri dari korban yang tidak bisa apa-apa menjadi

(3)

pribadi yang lebih tangguh akan dilakukan melalui buku yang interaktif.

Karya ini diperuntukkan khususnya bagi korban kekerasan seksual yang mengalami krisis stress pasca trauma, baik perubahan perilaku yang drastis maupun ketidakpercayaan diri yang tinggi pasca insiden. Diharapkan setelah membaca buku ini, korban dapat mengkategorikan dirinya dan berdamai terhadap penyesalan yang ada di dirinya sehingga korban dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih kuat.

b. Hasil Identifikasi Target Audience

Penulis melalukan wawancara dan kuesioner terhadap para korban pelecehan seksual yang dilakukan baik secara langsung maupun daring. Penulis mendapatkan 53 responden dari kuesioner secara daring. Responden ini terdiri dari perempuan berusia 18-25 tahun yang masing-masing berlatar belakang berbeda, mulai dari mahasiswa sampai dengan pegawai kantor swasta. Kuesioner daring ini penulis lakukan pada bulan April 2020.

Dari data yang penulis dapatkan secara daring, 75.9%

responden tertarik untuk membaca buku ilustrasi, 22.2%nya mungkin dan 12 % sisanya tidak tertarik. Dapat disimpulkan bahwa minat membaca buku ilustrasi cukup baik. Sedangkan 74.1% responden tidak pernah membaca buku tentang pelecehan seksual.

Selain itu penulis juga menggunakan kuesioner ini dalam mengetahui minat audience terhadap gaya visual yang akan penulis

(4)

tampilkan pada buku ilustrasi ini. Dari 5 opsi yang penulis buat dalam kuesioner, suara terbanyak jatuh pada opsi nomor 4.

Gambar 11. Opsi yang dipilih oleh responden (Sumber: Google.com)

Melihat dari gaya visual yang dipilih, penulis menyukai gambar yang sederhana dengan tetap mempertahankan bentuk yang jelas. Lalu penulis juga mengajukan pertanyaan untuk mengetahui minat audiens terhadap warna yang akan dipakai dalam buku ilustrasi. Penulis memberikan 5 pilihan yaitu, Monokrom (hitam-putih), Pastel, Vibrant, Salmon, dan Sunkissed. Dari pilihan tersebut, para responden memilih Salmon sebagai warna dominan.

Gambar 12. Warna yang dipilih oleh responden

(5)

Setelah itu penulis juga mengajukan pertanyaan seputar font yang akan penulis gunakan pada buku ilustrasi ini. Dari sejumlah font yang penulis berikan kepada responden, Mansalva menempati peringkat pertama favorit.

Gambar 13. Typeface Mansalva

Dari pilihan visual yang disukai dapat penulis simpulkan bahwa responden yang merupakan target audience dari buku ini menyukai garis-garis yang sederhana dan tidak terlalu banyak detil, dengan masih menampilkan wujud jelas objek yang dapat dikenali. Pengambilan warna dominan berwarna Pink Salmon dan Sherpa Blue menjadi pilihan terbaik karena memiliki warna yang lembut dan juga gelap dimana keduanya memberi kontras yang baik bagi satu sama lain. Lalu pemilihan font Mansalva membangkitkan kesan informal seakan buku ini adalah sebuah curahan hati seseorang yang ditulis langsung dan memiliki emosi.

4. Unit Selling Point (USP)

Unique selling Point adalah faktor pembeda yang digunakan suatu perusahaan, produk, atau merek untuk mengungguli produk pesaing.

(6)

USP dari buku ilustrasi untuk korban kekerasan seksual yang penulis buat adalah teknik penyampaian informasi yang dibuat secara runtun membentuk sebuah cerita dari sudut pandang korban. Edukasi kekerasan seksual di Indonesia masih sangat minim dan kurang merata.

Buku edukasi ini juga umumnya mengambil sudut pandang konselor atau ahli, sehingga informasi yang disampaikan sering kali kaku dan sulit dicerna. Pendekatan komunikasi secara informal diharapkan membuat korban kekerasan seksual dapat lebih merelasikan keadaannya.

5. Positioning

Positioning adalah strategi yang digunakan untuk menempatkan suatu produk dalam pasar agar dapat membangun sebuah kesan pada target audience.

Positioning yang diambil pada perancangan buku ilustrasi bagi korban kekerasan seksual ini adalah sebagai media kampanye dalam menghadapi pelecehan atau kekerasan seksual. Pendekatan dari sisi korban akan dijabarkan melalui sebuah narasi cerita bergambar. Buku ini berbentuk buku digital (e-book) sehingga buku ini diharapkan dapat menjangkau target audience tidak terbatas oleh jarak dan strata sosial yang menghalanginya untuk membeli buku (fisik).

6. Tujuan Kreatif

Buku ilustrasi ini diperuntukkan bagi korban pelecehan atau kekerasan seksual yang berusia 18-25 tahun. Konsep utamanya adalah

(7)

untuk membantu korban bangkit dari pengalaman buruknya dan menghadapi stress pasca traumanya dengan baik. Walaupun topik yang diangkat cukup berat, tapi penyajian visual dan cerita akan dibuat sederhana agar pesan yang ada dapat tersampaikan dengan baik. Selain menjadi sebuah buku yang mengobati korban pelecehan seksual, buku ini juga diperuntukkan bagi mereka yang ingin mengetahui apa yang korban lalui dan rasakan, agar nantinya menjadi edukasi masyarakat Indonesia untuk bersikap. Banyaknya angka pelecehan dan kekerasan seksual saat ini menjadikan buku ini sangatlah penting dalam mengedukasi apa yang korban rasakan.

7. Strategi Kreatif

Buku ilustrasi yang diperuntukkan bagi korban kekerasan seksual ini adalah salah satu upaya penulis dalam membantu kampanye anti kekerasan seksual. Buku ini dimaksudkan sebagai tahap awal pengenalan korban dengan dirinya dan jembatan agar korban mengetahui bahwa ada ahli di luar sana yang bisa membantunya.

Pendekatan yang digunakan oleh buku ini adalah pengenalan korban terhadap dirinya sendiri. Bagaimana korban mengidentifikasikan trauma dan perasaannya pasca kejadian kekerasan seksual. Umumnya situasi trauma yang dialami pasca kekerasan seksual sangat beragam dan sulit untuk dihadapi. Oleh karena itu buku ini tidak dimaksudkan sebagai media penyembuhan, tapi sebagai penunjang para konselor agar korban awam untuk dapat lebih mengenal diri mereka sendiri.

(8)

C. Standar Visual

Sebelum membuat bentuk visual dari buku ilustrasi bagi korban pelecehan sesksual, penulis membuat standar visual agar pesan yang dibawa tersampaikan dengan baik kepada target audience. Untuk membuat komunikasi yang efektif, diperlukan strategi visual verbal dan non-verbal yang tepat.

1. Buku Ilustrasi sebagai media utama

a. Strategi visual verbal 1) Cover buku

(BUKA) Buku Baru adalah judul yang penulis pilih sebagai judul buku ilustrasi untuk korban pelecehan seksual ini. Definisi dari kata Buku Baru sendiri penulis simpulkan sebagai buku yang fresh untuk dibaca dan diharapkan dapat menarik perhatian pembacanya.

Sedangkan kata (BUKA) di awal judul diartikan sebagai langkah awal pembaca dalam membuka buku baru kehidupannya.

Pada cover depan buku fisik (cetak) akan bertuliskan (BUKA) Buku Baru dan ada hiasan berbentuk seperti buku kecil yang bisa dibuka. Isinya seperti buku tulis umumnya dengan tulisan tangan berbunyi, “Aku”. Lalu dibagian belakang akan diberikan sinopsis singkat isi buku dan tujuan buku ini dibuat.

2) Isi Buku

Isi dari Buku Ilustrasi akan berkisar pada pengalaman korban pelecehan seksual pada pengenalan diri mereka. Buku ini

(9)

akan mengupas apa yang seorang korban pikirkan dalam melewati kesulitannya sebagai penyintas kekerasan seksual. Walau bukan sebuah solusi tuntas penyelesaian PTSD, buku ini diharapkan dapat membantu korban mengenali bahwa ada para ahli yang dapat membantu mereka.

Buku Ilustrasi untuk korban kekerasan seksual yang berjudul (BUKA) Buku Baru ini mempunyai 4 Bab, yang terdiri dari Bab 1 : Aku yang tidak sama, Bab 2 : Apa yang kupikirkan, Bab 3 : Aku harus apa, dan terakhir adalah Bab 4: Epilogue.

Pada Bab 1 : Aku yang tidak sama, penulis akan menjabarkan mengenai kekerasan seksual secara umum, lalu mulai mengenalkan beberapa karakter. Karakter ini memiliki kecenderungan sifat berbeda dan cara pengambilan keputusan yang tidak sama. Namun masing-masing memiliki satu persamaan yaitu sebagai korban pelecehan seksual. Selain itu pada Bab 1 juga akan dijabarkan mengenai bagaimana korban berekspresi dan apa saja yang dirasakan korban.

Bab 2 : Apa yang kupikirkan, adalah bab yang cukup penting untuk mengupas bagaimana sebuah reaksi terjadi. Korban umumnya menyalahkan diri mereka untuk hal yang tidak mereka lakukan. Bab ini akan memperbaiki pola pikir korban dan memberikan perbaikan logika. Bab ini juga akan mengenalkan apa itu regulasi emosi.

(10)

Bab 3 : Aku harus apa, berisikan tentang tips dan metode coping atau melalui trauma. Pada bab ini penulis akan memperkenalkan beberapa metode yang biasanya dijalani oleh para korban yang menjalani konseling.

Bab 4 : Epilogue, adalah bagian terakhir dari buku ini yang menceritakan simpulan keseluruhan isi buku. Mengkajinya menjadi runtutan kejadian yang secara tersirat menceritakan karakter utama keluar dari traumanya. Karakter akan membawa pesan tersirat dengan ilustrasi mengenai membuka buku baru. Buku yang dibuka akan merepresentasikan kehidupan karakter yang terus berjalan dan keberanian karakter untuk menuliskan cerita baru (beralih dari traumanya dan menjalani pengalaman baru tanpa rasa bersalah).

Penulisan buku ilustrasi ini akan berbentuk narasi informal.

Pemilihan gaya penulisan ini dipengaruhi oleh kebutuhan korban untuk beradaptasi dan tertarik pada buku. Karena itu buku ini akan memuat ilustrasi yang efektif ditambahkan gaya tulis yang singkat padat dan jelas untuk dimengerti.

a. Strategi visual non verbal 1) Ilustrasi

Ilustrasi adalah media utama yang digunakan buku ilustrasi ini dalam mengkomunikasikan pesan pada target audience secara visual. Gaya visual yang digunakan pada buku ini akan mengikuti selera responden kuesioner gaya visual. Dari yang terpilih dapat

(11)

dipastikan audience menyukai gaya visual yang sederhana dengan tetap mempertahankan bentuk asli dari suatu perwujudan.

Gambar 14. Gambar referensi terpilih

Berikut ini adalah Ilustrasi yang penulis buat berdasarkan referensi yang dipilih oleh responden kuesioner.

Gambar 15. Ilustrasi yang penulis buat berdasarkan referensi

(12)

Teknik yang digunakan dalam membuat visualisasi buku ilustrasi ini adalah digital painting dengan program Adobe Photoshop. Awal mula penulis membuat sketsa sesuai dengan alur dari cerita yang sudah dibuat sebelumnya. Kemudian membuat lineart mengikuti sketsa. Setelah itu penulis memberikan warna dasar pada lineart yang selanjutnya akan disesuaikan dengan color scheme yang sudah penulis tentukan. Terakhir penulis akan menyesuaikan penempatan teks sesuai dengan sketsa yang dibuat.

Untuk Langkah final, penulis akan melihat kecocokan antara warna, font dan layout keseluruhan pada setiap halaman untuk memaksimalkan pengalaman membaca baik secara digital maupun fisik(cetak).

2) Tipografi

Tipografi dalam desain grafis digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah gagasan atau ide. Pesan yang dikandung dalam sebuah tipografi tersalurkan dari bentuk, ukuran dan warna dari tipografi tersebut. Dari kuesioner yang penulis

Gambar 16. Typeface Mansalva

(13)

lakukan, Mansalva mendapat suara paling banyak. Dengan karakteristiknya Mansalva sebagai font yang terlihat seperti tulisan tangan mempunyai cara kuat untuk menyampaikan pesan secara informal.

Mansalva berlisensi open font license, atau bebas digunakan untuk keperluan produk dan proyek—print atau digital, komersial dan lainnya—kecuali untuk dijual terpisah (menjual hanya fontnya saja).

3) Warna

Warna yang akan penulis gunakan dalam buku ilustrasi ini menggunakan warna primer Pink Salmon dan Sherpa Blue.

Kemudian akan dibuat turunan warna yang tidak jauh berbeda sehingga membuat warna yang harmonis.

4) Layout

Layout yang digunakan penulis dalam buku ilustrasi (BUKA) Buku Baru adalah pemanfaatan negative space secara maksimal yang mengedepankan penyerderhanaan karakter dan latar.

Layout yang digunakan dimaksimalkan dengan penempatan tulisan yang terbaca, singkat, dan jelas.

Sherpa Blue

#013952

Salmon

#f89083

(14)

2. Media pendukung buku ilustrasi

a. Strategi visual verbal 1) Headline

Headline atau topik utama dalam pembahasan yang bisa menarik target audience untuk menyampaikan informasi yang dapat memancing perubahan pola pikir audience. Headline yang akan dipakai dalam perancangan buku ilustrasi bagi korban kekerasan seksual ini adalah judul dari buku visual ini sendiri, berjudul

“(BUKA) Buku Baru”.

(BUKA) Buku Baru seperti namanya adalah sebuah permainan kata yang berarti membuka kehidupan baru. Membuka buku baru dijudul ini diceritakan sebagai upaya korban untuk memulai kembali kehidupannya dan melampaui traumanya.

2) Subheadline

Baseline adalah serangkaian kata yang membentuk kalimat untuk menguatkan pesan utama (Headline). Baseline yang diambil oleh penulis adalah “Aku berani jadi diriku!”

“Aku berani jadi diriku!” mengandung pesan yang cukup kompleks dibandingkan dengan bagaimana sederhananya pesan itu terdengar. “Aku berani jadi diriku!” selain memiliki arti keberanian menjalani hari-harinya sebagai korban kekerasan seksual, juga berarti bahwa korban berani bersuara, berani bertindak tegas atas ketidakadilan yang menimpanya.

(15)

b. Strategi visual non verbal 1) Logo

Logo adalah elemen gambar/ simbol pada identitas visual.

(Rustan, 2009: 13). Logo merupakan identitas dari suatu produk yang mana merepresentasikan produk paling baik.

Dalam perancagan buku ilustrasi ini, logo berbentuk tulisan, yang tergabung dari sebuah tulisan tangan penulis dan disempurnakan dengan typeface Mansalva. Tujuan penggunaan typeface mansalva karena typeface ini terlihat seperti tulisan tangan dan sederhana, lalu agar tetap relate dengan typeface yang digunakan untuk konten isi buku. Warna yang digunakan dalam logo ini didominasi warna putih. Maka dari itu penempatan logo ini dirasa paling baik jika pada latar berwarna gelap atau warna lainnya yang tidak terang.

(16)

Gambar 17. Logo (buka) Buku Baru

Graphic Standar Manual (GSM):

a. Configuration:

b. Grid

(17)

c. Color Guide

d. Clear Space

(18)

e. Scale

2) Ilustrasi

Ilustrasi yang penulis pakai dalam media pendukung buku ilustrasi ini akan menyerupai konsep pada buku digitalnya. Ilustrasi akan didominasi berntuk sederhana namun masih mempertahankan bentuk perwujudan asli dari suatu objek. Penggambaran objek akan mereferensi dari buku ilustrasi sebagai media utama.

3) Tipografi

Tipografi yang dipakai dalam perancangan media pendukung buku ilustrasi ini sama dengan yang dipakai dalam

(19)

pembuatan media utama. Tipografi akan menggunakan font Mansalva sebagai font utama.

4) Warna

Warna adalah media esensial dalam penyampaian informasi selain ilustrasi itu sendiri. Dalam perancangan media pendukung buku ilustrasi ini penulis menggunakan dua warna dominan yang dipakai dalam perancangan media utama, yaitu Pink Salmon dan Blue Sherpa.

5) Layout

Layout yang penulis gunakan dalam pembuatan media pendukung buku ilustrasi ini adalah layout simple dengan mempertimbangkan kesesuaian antara ilustrasi, warna, serta penempatan tulisan. Layout dari ilustrasi juga akan menyesuaikan dengan media yang akan digunakan.

D. Pemilihan media dan Media Placement

Pemilihan media dalam merancang buku ilustrasi untuk korban kekerasan seksual ini adalah sebuah langkah penting untuk mengkomunikasikan pesan yang dibawa secara efektif kepada target audience.

1. Buku Ilustrasi sebagai media utama

Media utama perancangan buku ilustrasi untuk korban pelecehan seksual berbentuk buku digital (ebook). (BUKA) Buku Baru adalah buku yang bisa diakses semua orang. Buku digital atau e-book adalah buku yang yang tidak membutuhkan bentuk fisik, oleh karena itu dengan format digital

(20)

buku ini akan memiliki keunggulannya. Buku digital yang bersifat gratis akan membantu penyebaran kampanye anti kekerasan seksual. Target audience yang berusia remaja - dewasa muda menghabiskan banyak waktunya mencari data dan informasi dengan perangkat digital mereka.

Baik dari kalangan atas maupun bawah, semua orang yang memiliki akses ke internet dan ranah digital lainnya dapat membaca buku ini. Oleh karena itu persebarannya fokus melalui media online.

Penulis tidak menggunakan teknik cetak sebagai metode utama pembuatan buku ini karena buku ini akan berbentuk digital (ebook). Namun bagi mereka yang ingin memiliki buku ini secara fisik, penulis menyediakan bentuk cetaknya. Teknik cetak yang penulis gunakan dalam membuat buku ilustrasi bagi korban kekerasan seksual ini adalah menggunakan kertas buku (bookpaper) 70 gsm. Lalu jilid lem dengan cover art-carton ukuran 210gsm.

Versi fisiknya adalah sebuah buku yang diharap dapat membantu teman, sahabat, serta keluarga yang mengalami kekerasan seksual. Pemberian buku fisik diharapkan dapat mengubah perspektif mereka terhadap trauma dan membuat mereka mampu melaluinya.

Spesifikasi dari buku ilustrasi ini adalah sebagai berikut:

a. Jenis Buku : digital dan buku cetak b. Ukuran : A5 (148 x 210 milimeter) c. Jumlah Halaman : 40

d. Warna : Pink Salmon, Sherpa Blue (secara dominan)

e. Media yang dipakai : Website, Instagram

(21)

Bentuk fisiknya akan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

f. Kertas dari Buku Fisik : BookPaper

g. Cover dari Buku Fisik : Art Carton 210 gsm

h. Finishing : Art Carton dengan laminasi Doff i. Metode Cetak : Berdasarkan Order (Pre-order)

2. Media pendukung buku ilustrasi

a. Poster

Poster adalah media yang akan penulis buat untuk membantu promosi buku ini. Poster akan dibuat secara digital dan disebar melalui platform-platform digital. Penyebarannya akan berfokus pada golongan mahasiswa dan pekerja berusia 18-25 tahun.

Sedangkan poster yang dicetak akan disebar di tempat-tempat yang ramai kalangan anak mudanya dengan mempertimbangkan keefektifan penyampaian informasi kepada target audience.

Spesifikasi poster yang akan dicetak antara lain : 1) Bahan : Art Paper 150gr

2) Ukuran : A3

3) Finishing : Digital Printing b. X-Banner

X Banner adalah media promosi lainnya yang dibutuhkan penulis saat perilisan buku digital ini. Xbanner yang fleksibel memudahkan penulis dalam proses perakitan dan penyimpanan untuk event event yang berkaitan dengan promosi buku digital ini.

(22)

Spesifikasi X-Banner yang akan dicetak antara lain :

1) Bahan : MMT 2) Ukuran : 60 x 160 cm 3) Finishing : Digital Printing c. Stiker

Stiker sangatlah terkenal di masyarakat. Stiker selain dari bentuknya yang warna warni, juga digunakan dalam menyebarkan informasi secara singkat dan jelas. Stiker dapat mengekspresikan suatu emosi, oleh karena itu stiker dipilih mampu menjadi media pendukung dalam upaya kampanye membantu korban kekerasan seksual untuk bangkit dari traumanya.

d. Pin

Pin adalah media pendukung lainnya selain stiker yang dapat membantu menyebarkan semangat kampanye membantu korban kekerasan seksual untuk bangkit dari traumanya. Pin yang berbentuk seperti karakter dari buku ilustrasi ini diharapkan dapat mendukung buku ini untuk dikenal oleh masyarakat yang lebih luas.

e. Totebag

Totebag cukup terkenal di kalangan anak muda. Selain digunakan sebagai tas untuk beraktifitas, totebag dengan desain yang membawa sebuah pesan positif sangatlah terkenal. Totebag adalah salah satu media yang dapat mendukung kampanye dari buku ilustrasi untuk korban kekerasan seksual ini.

f. Pembatas Buku

(23)

Pembatas buku adalah media pendukung yang akan diberikan pada mereka yang memesan buku fisik (buku versi cetak).

g. Media Sosial

Media sosial adalah media yang mampu dengan efisien mempromosikan buku digital anti kekerasan seksual ini. Media sosial yang dibuat penulis akan berisikan beberapa konten dari buku digital ini. Juga konten harian yang berfokus pada kampanye anti kekerasan seksual.

E. Prediksi Biaya

Prediksi biaya dilakukan untuk memperhitungkan pengeluaran yang dikeluarkan dalam sebuah produksi. Dalam perancangan buku ilustrasi ini penting untuk memperkirakan biaya yang dibutuhkan dalam sebuah produksinya, karena produksi buku ini difokuskan pada media digital, maka produk cetak tidak dibuat secara masal dan hanya dibuat berdasarkan permintaan yaitu sebagai berikut:

1. Kalkulasi biaya

a. Spesifikasi Pekerjaan

1) Jenis pekerjaan : Buku Ilustrasi ‘(BUKA) Buku Baru’

2) Ukuran : A5

3) Halaman Isi : 40 halaman 4) Halaman Sampul : 2 halaman 5) Kertas isi dari buku cetak : BookPaper

6) Kertas Sampul dari buku : Art Carton 210 gsm cetak

7) Cetakan Isi dari buku cetak : Full Color

(24)

8) Cetakan Sampul dari : Full Color buku cetak

9) Finishing : Jilid lem dengan laminasi Doff 10) Metode Cetak : 50 pcs (Selanjutnya berdasarkan

Order atau Pre-order) b. Perhitungan biaya produksi

1) Biaya Jasa

No Keterangan Jumlah Satuan Harga

1 Desain (ilustrasi,

desain, dan layout) 40 halaman Rp 100.000,- Rp 4.000.000, -

Total Rp 4.000.000, -

Tabel 1. biaya jasa media utama

2) Biaya produksi

No Keterangan Jumlah Satuan Harga

1 Cetak Isi 50 x 5 lembar Rp 5.000,- Rp 1.250.000, - 2 Cetak Sampul 50 lembar Rp 4.000, - Rp 200.000,- 3 Laminasi

Doff+ Jilid 50 Rp 1.000,- Rp 50.000,-

Total Rp 1.500.000, -

Tabel 2. biaya produksi media utama

3) Total biaya produksi

No Keterangan Harga

1 Biaya Jasa Rp 4.000.000,-

2 Biaya Cetak Rp 1.500.000,-

Total Rp 5.500.000

Tabel 3. Total biaya produksi media utama

(25)

2. Biaya Material Promosi

a. Biaya Jasa

No Keterangan Jumlah Satuan Harga

1

Desain Media Sosial

- Konten sosial media - Konten

Story - 3 cover

media highlight

1 Paket Rp 800.000,- Rp 800.000, -

Total Rp 800.000, -

Tabel 4. Biaya jasa media pendukung/promosi

b. Biaya produksi

No Keterangan Jumlah Satuan Harga

1 Poster Cetak 50 Rp 2.000,- Rp 100.000, -

2 X- Banner 2 Rp 100.000,- Rp 200.000,-

3 Stiker 48 lembar Rp 4.000, - Rp 192.000,-

4 Pin 20 pcs Rp 15.000,- Rp 300.000,-

5 Totebag 20 pcs Rp 20.000,- Rp 400.000,-

Pembatas Buku 2 lembar A3 Rp 4.000,- Rp 8.000,-

Total Rp 1.000.000, -

Tabel 5. Biaya produksi media pendukung/promosi

c. Total Biaya Produksi Media Pendukung

No Keterangan Harga

1 Biaya Jasa Media Sosial Rp 800.000,-

2 Biaya produksi material media pendukung Rp 1.000.000,-

Total Rp 1.800.000

Tabel 6. Total biaya produksi media pendukung/promosi

(26)

3. Total Biaya

Total Biaya yang dianggarkan untuk perancangan buku ilustrasi bagi korban kekerasan seksual berjudul (BUK A) Buku Baru adalah sebagai berikut:

No Keterangan Harga

1 Biaya produksi media utama Rp 5.500.000,-

2 Biaya produksi media pendukung Rp 1.800.000,-

Total Rp 7.300.000

Tabel 7. Total biaya produksi keseluruhan

Gambar

Gambar 11. Opsi yang dipilih oleh responden (Sumber: Google.com)
Gambar 13. Typeface Mansalva
Ilustrasi adalah media utama yang digunakan buku ilustrasi  ini  dalam  mengkomunikasikan  pesan  pada  target  audience  secara  visual
Gambar 14. Gambar referensi terpilih
+7

Referensi

Dokumen terkait

Memiliki bandwidth yang besar: Semua intermediate node pada jalur yang aktif mengupdate routing table dan memaksimalkan penggunaan bandwidth, walaupun routing tabel

Berdasarkan Indikasi masuk paling banyak pada kasus Post optimal debulking dengan sepsis sebanyak 9 orang (19,15%). Distribusi menurut penggunaan ventilator didapatkan

Pola penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana pada PTN dilakukan melalui: (1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dilakukan oleh

Berdasarkan uraian sebelumnya, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh ukuran partikel serbuk kaca pada pembuatan kanvas rem sepeda motor dengan pengisi serbuk

Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang 30129 gustifitriyana@gmail.com RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk: 1 Menganalisis bentuk saluran tataniaga bokar, farmer share dan

Dengan demikian, mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur/ Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil

Pelaksanaan pengawasan dana BOS SD yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung pelaksanaan sudah berjalan baik berdasarkan proses pengawasan yang terdiri

matematika dimana setiap kenaikan 1 skor variabel pusat kendali akan menyebabkan kenaikan hasil belajar matematika sebesar Hasil penelitian ini sebanding dengan