• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PUSAT KENDALI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRIBUSI PUSAT KENDALI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI PUSAT KENDALI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

Nur Imamah Aulia1, Karim2, Agni Danaryanti3 1,2,3

Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat

Email: 1610118320029@mhs.ulm.ac.id, karim_fkip@ulm.ac.id, agnimath@ulm.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis kontribusi pusat kendali dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa SMP. Jenis penelitian ialah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Populasi penelitian ialah siswa SMP Negeri Se-Kota Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel cluster random sampling. Teknik pengumpulan data digunakan angket serta dokumentasi. Untuk teknik analisis data, digunakan regresi linear berganda. Hasil analisis, baik secara parsial maupun simultan menunjukkan adanya kontribusi pusat kendali dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Meskipun kontribusi pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa relatif kecil terhadap hasil belajar matematika, guru dan orang tua hendaknya selalu mendorong mereka agar selalu menjaga dan meningkatkan pusat kendali dan kedisiplinan belajar ini.

Kata kunci : pusat kendali, kedisiplinan belajar, hasil belajar matematika

PENDAHULUAN

Pendidikan ialah usaha sadar terencana guna merealisasikan situasi belajar juga proses

pembelajaran agar siswa menumbuhkan

kemampuan dirinya secara aktif sehingga

mempunyai akhlak mulia, kekuatan spiritual

keagamaan, kecerdasan, kepribadian,

keterampilan, serta pengendalian diri yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa, serta

negara (Triwiyanto, 2014). Dalam proses

pembelajaran, pihak yang paling berperan dalam keberhasilan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru dapat berhasil melakukan proses pengajaran apabila siswa menyimak pembelajaran dengan baik dan keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran dapat diamati melalui hasil belajar.

Hasil belajar ialah satu hasil tes berbentuk skor yang didapat selepas siswa mengikuti proses pembelajaran (Susanto, 2013). Faktor internal dan faktor eksternal ialah faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajar. Faktor yang

bersumber dari dalam diri individu ialah faktor internal, diantaranya yaitu pusat kendali dan kedisiplinan belajar.

Menurut Soemanto (2012) salah satu aspek kepribadian yang mempengaruhi sikap siswa di kelas dan kesuksesan dalam situasi belajar ialah pusat kendali. Pusat kendali ialah keyakinan siswa akan sumber penyebab peristiwa yang terjadi dalam dirinya apakah akibat dari perilakunya

sendiri (pusat kendali internal) ataukah merupakan pengaruh dari luar (pusat kendali eksternal).

Siswa yang memiliki kecenderungan pusat kendali internal mempunyai keyakinan akan keberhasilan maupun kegagalan yang diraih sepenuhnya dikontrol oleh diri mereka sendiri, seperti usaha dan kemampuan (Ghufron &

Risnawita, 2014). Selain pusat kendali,

kedisiplinan belajar juga memiliki kontribusi terhadap hasil belajar siswa. Menurut Tu’u (2008), kesuksesan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh perhatian siswa serta disiplin. Siswa yang ingin mendapatkan hasil belajar optimal, mereka akan tekun dan giat dalam belajar, tepat waktu dalam mengerjakan tugas, serta memberikan perhatian penuh dalam pembelajaran

Berdasarkan pengamatan saat peneliti

menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di salah satu MTs di Kota Banjarmasin, masih ada siswa yang mendapatkan hasil belajar matematika rendah yang ditunjukkan oleh nilai ulangan harian yang belum melampaui KKM. Rendahnya hasil belajar matematika siswa diduga karena siswa kurang memiliki pusat kendali dan kedisiplinan belajar. Contoh kurangnya kedisiplinan belajar ialah mengobrol dengan teman saat pembelajaran matematika berlangsung. Contoh rendahnya pusat kendali, yaitu siswa memandang matematika ialah mata pelajaran yang sukar akibat banyaknya rumus yang harus digunakan dan membuat mereka tidak ingin lebih mempelajari matematika. Jika ada tugas yang diberikan oleh guru, mereka

(2)

hanya berharap kepada teman yang pandai tanpa usaha belajar terlebih dahulu.

Pusat kendali dan kedisiplinan belajar ialah

dua faktor yang memiliki pengaruh akan

perolehan hasil belajar siswa. Anggapan bahwa matematika itu sukar membuat siswa merasa percuma untuk melakukan usaha belajar sehingga mengakibatkan kedisiplinan belajar menjadi rendah. Siswa yang tidak ingin melakukan usaha

belajar akan mengalami hambatan dalam

belajarnya dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Penelitian sebelumnya mengenai pusat kendali yang dilakukan oleh Maulana (2018) menunjukkan bahwa pusat kendali berkontribusi terhadap perolehan hasil belajar ekonomi siswa. Hasil penelitian berbeda oleh Widyaninggar (2014) menyatakan bahwa pusat kendali tidak pada penelitian mengenai kedisiplinan belajar oleh

Mantulangi (2016) menerangkan bahwa

kedisiplinan belajar berkontribusi sebesar 60,2% terhadap perolehan hasil belajar kewirausahaan. Hasil penelitian berbeda oleh W idana (2016) mengemukakan bahwa disiplin belajar tidak berkontribusi terhadap perolehan prestasi belajar IPS. Akibat hasil penelitian sebelumnya tidak selaras, maka perlu diadakan penelitian ulang mengenai kontribusi pusat kendali dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada pelajaran matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian deskriptif kuantitatif ialah jenis penelitian yang dipergunakan oleh penelitian ini. Populasi penelitian, yakni semua siswa SMP Negeri se-Kota Banjarmasin. Penentuan jumlah sampel minimum digunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh sampel minimum dalam penelitian se-Kota Banjarmasin berjumlah 376 siswa. Teknik pengumpulan sampel diambil

dengan Cluster Random Sampling, yakni

pengumpulan sampel secara acak yang

didasarkan atas kelompok, bukan didasarkan atas anggota-anggotanya (Hikmawati, 2019). Rincian sampel yang diambil dimuat dalam Tabel 1 berikut.

Penelitian ini dilangsungkan dari tanggal 14 April 2020-30 April 2020 di SMP Negeri se-Kota Banjarmasin yang menjadi sekolah sampel. Metode angket serta dokumentasi ialah teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh penelitian ini. Sebelum dipergunakan pada penelitian, angket pusat kendali dan kedisiplinan belajar diuji cobakan terlebih dahulu kepada 49 siswa SMP Negeri 33 Banjarmasin yang bukan merupakan sampel penelitian. Instrumen dapat digunakan untuk penelitian ini setelah instrumen dinyatakan valid dan reliable.

Indikator pusat kendali adalah (1) selalu bekerja keras, (2) mempunyai inisiatif tinggi, (3) selalu berpikir efektif, (4) selalu berusaha menemukan pemecahan masalah, (5) memiliki persepsi bahwa apabila ingin meraih kesuksesan maka harus

berusaha, dan (6) percaya diri akan

kemampuannya. Kemudian, untuk indikator

kedisiplinan belajar, yakni (1) mampu mengelola waktu belajar di rumah, (2) rajin dan teratur belajar, (3) ketertiban diri saat belajar di kelas, serta (4) perhatian yang baik saat belajar di kelas.

Instrumen pusat kendali disusun menggunakan skala likert. Data yang didapat dari angket, ditransformasi terlebih dahulu menggunakan Metode Suksesif Interval (MSI) berbantuan Microsoft Excel sebelum diolah menggunakan analisis regresi linear berganda. Berikut ialah teknik analisa data dalam penelitian ini.

Analisis Data Pusat Kendali

Kategorisasi pusat kendali dimuat dalam Tabel 2 berikut.

(3)

Analisis Data Kedisiplinan Belajar

Kategorisasi kedisiplinan belajar dimuat dalam Tabel 3 berikut.

Keterangan Tabel 2 dan Tabel 3 :

X = jumlah skor angket pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa µ (mean teoritik) =

σ (satuan deviasi standar populasi) =

Kualifikasi pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa didapat melalui hasil yang dominan

muncul dalam perhitungan distribusi data

menggunakan modus.

Analisis Data Hasil Belajar

Kategorisasi hasil belajar matematika siswa dapat dijelaskan berdasarkan predikat dalam Tabel 4 berikut

Kualifikasi hasil belajar matematika siswa dapat diketahui melalui perhitungan nilai rata-rata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pusat Kendali dan Kedisiplinan Belajar Siswa

Hasil pengisian angket yang telah dilakukan kepada 405 siswa kelas VIII di SMP Negeri se-Kota Banjarmasin dimuat dalam Tabel 5 berikut

Berdasarkan Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa tingkat pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa berada di kategorisasi tinggi.

Hasil Belajar Matematika Siswa

Rekapitulasi data hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri se-Kota Banjarmasin dimuat dalam Tabel 6 berikut.

Berdasarkan Tabel 6, rata-rata hasil belajar matematika siswa ialah 62,59. Rata-rata tersebut menyatakan bahwa hasil belajar siswa berada pada predikat C atau dalam kualifikasi cukup.

Analisis Regresi Linear Berganda

Data yang digunakan ialah skor total angket pusat kendali dan kedisiplinan belajar per individu siswa yang telah ditransformasi ke data interval menggunakan MSI serta nilai ulangan akhir semester gasal tahun pembelajaran 2019/2020 per individu siswa. Hasil analisis regresi berganda terangkum dalam Tabel 7 berikut.

Berdasarkan Tabel 7 didapat persamaan garis regresi yaitu = 25,352 + 0,374X1 + 0,209X2. Koefisien regresi variabel pusat kendali bertanda positif, maksudnya semakin tinggi pusat kendali

siswa maka semakin tinggi hasil belajar

matematika dimana setiap kenaikan 1 skor variabel pusat kendali akan menyebabkan kenaikan hasil belajar matematika sebesar Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian Maulana (2018) yang mengatakan bahwa terdapat kontribusi pusat kendali atas hasil belajar siswa 0,374 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Koefisien variabel kedisiplinan belajar bertanda positif, maksudnya semakin tinggi kedisiplinan belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar matematika dimana setiap kenaikan 1 skor variabel kedisiplinan belajar akan menyebabkan kenaikan hasil belajar matematika sebesar 0,209 dengan anggapan variabel lainnya tetap. Variabel

pusat kendali dan kedisiplinan belajar

berkontribusi sebesar 10,7% terhadap hasil belajar matematika siswa, sedangkan 89,3% sisanya ditentukan oleh variabel yang tidak masuk dalam penelitian ini.

Kontribusi Pusat Kendali Terhadap Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan penghitungan secara parsial, pusat kendali berkontribusi positif atas hasil

(4)

belajar matematika. Maksudnya, semakin meningkat pusat kendali siswa maka akan meningkatkan perolehan hasil belajar matematika. Begitupun kebalikannya, jika pusat kendali siswa menurun maka perolehan hasil belajar matematika pun mengalami penurunan.

Hasil penelitian ini selaras dengan opini Soemanto (2012) yang mengutarakan bahwa pusat kendali dapat mempengaruhi keberhasilan

dalam belajar. Siswa yang memiliki

kecenderungan pusat kendali internal lebih aktif mencari informasi, suka bekerja keras dalam belajar, selalu berpikir efektif, memiliki inisiatif belajar, ulet dan mandiri, tidak mudah putus asa, mengerjakan tugas dengan sungguh- sungguh, dan percaya akan kemampuan dirinya. Siswa yang memiliki kecenderungan pusat kendali internal maka faktor yang dominan terlihat ialah kemampuan dan usaha. Mereka mempunyai

keyakinan bahwa kegagalan maupun

keberhasilannya dalam belajar karena pengaruh diri sendiri.

Namun, penelitian ini menolak hasil penelitian Widyaninggar (2014) yang mengatakan pusat kendali tidak berkontribusi atas hasil belajar siswa.

Kontribusi Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan perhitungan secara parsial kedisiplinan belajar berkontribusi positif atas hasil

belajar matematika. Maksudnya, semakin

meningkat kedisiplinan belajar siswa maka akan meningkatkan perolehan hasil belajar matematika. Begitupun kebalikannya, jika kedisiplinan belajar siswa menurun maka perolehan hasil belajar matematika pun mengalami penurunan.

Hasil penelitian ini selaras dengan opini Tu’u (2008) yang mengemukakan bahwa kesuksesan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh disiplin. Disiplin yang timbul akibat kesadaran diri, maka dapat memberikan hasil belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar akan melaksanakan kegiatan belajar dengan tertib dan teratur, senantiasa mengatur waktu belajar dengan sebaik-baiknya, bersungguh- sungguh dalam belajar, dan memiliki perhatian yang baik di kelas. Hal tersebut membuat siswa lebih fokus dalam proses belajar, sehingga pembelajaran menjadi optimal dan berdampak positif pada meningkatnya hasil belajar.

Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian Mantulangi (2016) yang mengatakan bahwa terdapat kontribusi kedisiplinan belajar atas hasil belajar siswa. Namun, penelitian ini menolak hasil penelitian W idana (2016) yang menyatakan bahwa kedisiplinan belajar tidak berkontribusi atas hasil belajar siswa.

Kontribusi Pusat Kendali dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika

Hasil penelitian secara simultan

mengungkapkan bahwa pusat kendali dan kedisiplinan belajar berkontribusi positif atas hasil belajar matematika. Apabila pusat kendali dan

kedisiplinan belajar siswa mengalami

peningkatan maka hasil belajar matematika pun akan meningkat, dan sebaliknya apabila pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa mengalami penurunan maka perolehan hasil belajar matematika juga akan menurun. Pusat kendali dan kedisiplinan belajar berkontribusi sebesar 10,7% terhadap hasil belajar matematika.

Siswa yang memiliki kecenderungan pusat kendali internal akan selalu berusaha

mempelajari materi pada mata pelajaran

matematika karena mereka meyakini bahwa usaha belajar maksimal akan berdampak pada hasil belajar yang baik, bukan dikarenakan kekuatan di luar dirinya, seperti keberuntungan, nasib, dan pengaruh orang lain. Siswa yang yakin bahwa keberhasilannya dalam belajar ditentukan oleh diri sendiri, maka akan membentuk pula kedisiplinan belajar yang positif, sehingga siswa akan selalu termotivasi, senantiasa taat dan patuh dalam melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan, dan berusaha meningkatkan hasil belajarnya dengan belajar dengan sungguh-sungguh.

KESIMPULAN

Berlandaskan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa berada di kategorisasi tinggi, sedangkan hasil belajar siswa berada di kategorisasi cukup.

Berlandaskan hasil analisis regresi berganda secara parsial dan simultan, terdapat kontribusi pusat kendali dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Semakin tinggi pusat kendali dan kedisiplinan belajar siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika. Besar kontribusi pusat kendali dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa ialah 10,7%.

Berlandaskan kesimpulan yang didapat, maka

disampaikan beberapa saran, yakni guru

diharapkan selalu memberikan dorongan pada siswa dalam proses pembelajaran yang dapat memicu rasa percaya diri, tingkat usaha dan kemandirian siswa, serta lebih memberikan kepedulian kepada siswa yang kurang berdisiplin dalam belajar. Saran untuk siswa agar bisa meningkatkan lagi hasil belajarnya dengan belajar dengan sungguh-sungguh.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ghufron, M. N., & Risnawita, R. (2014). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hikmawati, F. (2019). Metodologi Penelitian.

Depok: Rajawali Pers.

Mantulangi, D. (2016). Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI di Sekolah SMK Almamater Telaga.

Skripsi Sarjana: Universitas Negeri

Gorontalo, Gorontalo.

Maulana, N. (2018). Pengaruh Konsep Diri dan Locus Of Control Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survei pada Siswa Kelas XI IIS SMA di Wilayah Utara Kota Bandung). Skripsi Sarjana: Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan

Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan

Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Triwiyanto, T. (2014).

Pengantar. Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tu'u, T. (2008). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Grasindo. Widana, N. N. (2016). Pengaruh Disiplin Belajar

dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Singaraja. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE), 1.

Widyaninggar, A. A. (2014). Pengaruh Efikasi Diri dan Lokus Kendali (Locus of Control) Terhadap Prestasi Belajar Matematika.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perbandingan model Nelson-Siegel dan model Nelson-Siegel Svensson menunjukkan bahwa model Nelson-Siegel Svensson memberikan nilai rata-rata RMSE dan MAYE yang

dilaksanakan di Kelas VA SDN Sindangraja Kabupaten Sumedang didapat kesimpulan bahwasannya Perencanaan yang dilakukan dalam menerapkan model STAD dan metode GIST

Penelitian ini mempunyai beberapa tuju- an, yaitu untuk: (1) Mengidentifikasi profil usaha agroindustri ikan asin; (2) Menganalisis penggunaan faktor produksi dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan metode peta konsep pada siswa kelas IV SD Negeri Timpik 04 Kecamatan Susukan Kabupaten

Hal tersebut disebabkan oleh tiga hal yaitu: (1) metode pembelajaran yang digunakan tidak cocok / pas dengan kebutuhan siswa, (2) motivasi yang diberikan kepada siswa dalam

Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran LAPS Heuristik terhadap.

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 hingga Maret 2013 ini ialah enzim, dengan judul Isolasi dan Pencirian Xilanase

mempengaruhi inefisiensi biaya produksi, sehingga dalam penelitian yang akan datang hendaknya diperhitungkan variabel-variabel lain yang memungkinkan juga