• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) (Studi Empiris pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

(2)

Menurut Dewi Pusporini (2006) dalam penelitian Ulfi (2011) salah satu indikator utama dalam melihat perkembangan kesejahteraan ekonomi masyarakat adalah output. Jadi, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu langkah utama yang dapat ditempuh melalui peningkatan output daerah.

UU No.32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa untuk pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat akan mentransfer Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak dan sumber daya alam. Di samping dana perimbangan tersebut, Pemda mempunyai sumber pendanaan sendiri berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pembiayaan, dan lain-lain.

(3)

pelayanan pada masyarakat dengan disertai pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut.

Pesatnya pembangunan daerah yang menyangkut perkembangan kegiatan fiskal yang membutuhkan dana alokasi dari pemerintah daerah mengakibatkan pembiayaan pada pos belanja yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan membutuhkan tersedianya dana yang besar pula untuk membiayai kegiatan tersebut. Belanja/pengeluaran pemerintah daerah yang oleh pemerintah daerah dilaporkan dalam APBD merupakan kegiatan rutin pengeluaran daerah untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasi dalam pemerintahan. Dengan belanja yang semakin meningkat maka dibutuhkan dana yang besar pula agar belanja untuk kebutuhan pemerintah daerah dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan belanja pemerintah, maka diharapkan pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih meningkat.

(4)

Tujuan otonomi daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya. Menurut Boediono (1992) dalam penelitian Ulfi (2011) salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi daerah adalah pendapatan domestik regional bruto (PDRB). Pendapatan domestic regional bruto (PDRB) suatu daerah dapat menunjukkan seberapa besar aktivitas perekonomian secara keseluruhan. Konsep pendapatan domestik regional bruto (PDRB) adalah ukuran yang paling sering dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi domestik namun bukan satu satunya indikator pertumbuhan ekonomi domestik. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses, bukan merupakan suatu gambaran ekonomi pada suatu periode tertentu, ada perkembangan atau perubahan dan penggunaan waktu.

(5)

Dalam era desentralisasi fiskal diharapkan terjadi peningkatan potensi yang dimiliki sebagai sumber pendapatan daerah untuk membiayai pengeluaran daerah dalam rangka pelayanan diberbagai sektor terutama sektor publik. Salah satu sumber pendapatan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi dan hasil pengelolaan kekayaan daerah. Peningkatan PAD diharapkan meningkatan investasi belanja modal pemerintah daerah sehingga kualitas pelayan publik semakin membaik (Harianto dan Adi, 2007).

Setiap daerah mempunyai kemampuan keuangan yang tidak sama dalam mendanai kegiatan-kegiatannya, hal ini membuat ketimpangan fiskal antara daerah satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu pemerintah pusat mengatasinya dengan mengalokasikan dana yang bersumber dari APBN untuk mendanai kebutuhan daerah tersebut. Salah satu dana perimbangan dari pemerintah ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU) yang pengalokasiannya menekankan aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan. Pemerintah Pusat juga memberi kewenangan kepada Pemerintah Daerah dengan pengalihan dana, sarana dan SDM. Pengalihan dana diwujudkan dalam bentuk dana perimbangan yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK).

(6)

investasi pembangunan, peningkatan, pengadaan, serta perbaikan sarana dan prasarana fisik dengan umur ekonomis yang panjang. Dengan adanya pengalokasian DAK diharapkan dapat mempengaruhi belanja modal, karena DAK cenderung akan menambah aset tetap yang dimiliki pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan publik.

Penelitian sebelumnya mengenai belanja pembangunan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi oleh Un dan Uu dalam Priyo (2006) menyatakan bahwa belanja pembangunan merupakan upaya logis yang dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan kepercayaan public dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Penelitian tersebut menemukan adanya hubungan yang kuat antara belanja pembangunan dengan tingkat desentralisasi yang mana akan mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi didaerah.

Penelitian Adi (2006) mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah, belanja pembangunan, dan PAD se Jawa Bali, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah mempunyai dampak yang signifikan terhadap peningkatan PAD. Tetapi pertumbuhan ekonomi pemda kabupaten dan kota masih kecil, akibatnya penerimaan PAD-nya pun kecil, sedangkan belanja pembangunan memberikan dampak yang positif terhadap PAD maupun pertumbuhan ekonomi.

(7)

pertumbuhan ekonomi karena PAD merupakan salah satu sumber pembelanjaan daerah, jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki daerah akan meningkat pula, sehingga pemerintah daerah akan berinisiatif untuk lebih menggali potensi-potensi daerah yang dimiliki. Sementara untuk DAU berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan karena peran DAU sangat signifikan, karena belanja daerah lebih di dominasi dari jumlah DAU. Setiap DAU yang diterima pemerintah daerah akan ditunjukkan untuk belanja pemerintah daerah, salah satunya adalah untuk belanja modal. Hal ini tidak jauh beda dari peran PAD yaitu dengan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana oleh pemerintah daerah akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Tetapi DAK tidak berpengaruh positif tehadap pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI

HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA

ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

(PDRB)”.

B. Batasan Masalah

(8)

Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Pertumbuhan Ekonomi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010-2011.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

1. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi?

2. Apakah Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi?

3. Apakah Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi?

4. Apakah Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, dan dana bagi hasil terhadap pertumbuhan ekonomi, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

(9)

2. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

3. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

4. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman peneliti bagi penulis. 2. Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah

Kabupaten/Kota mengenai penelitian dalam mengambil kebijakan khususnya mengenai komponen pendapatan asli daerah, dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dan pertumbuhan ekonomi. 3. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti berikutnya baik dari kalangan

mahasiswa atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

(10)

5. Penelitian ini sebagai bahan masukan dan sumber acuan bagi pembaca atau peneliti lain untuk menjadikan perbandingan terhadap masalah-masalah yang sama, sebagaimana terdapat di muka.

F. Sistematika Pembahahasan

Pembahasan dalam skripsi ini disajikan dalam lima bab yang berurutan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang yang mendasari munculnya masalah dalam penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang melandasi penelitian dan menjadi dasar acuan teori untuk menganalisis dalam penelitian. Bab ini berisi tentang PAD, DBH, DAU, DAK,dan Pertumbuhan Ekonomi. Pengaruh PAD, DBH, DAU, dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi, tinjauan penelitian sebelumnya, dan perumusan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

(11)

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan hasil dari pengujian statistik yang digunakan dan selanjutnya dilakukan pembahasan dari hasil penelitian ini.

BAB V. PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi nasabah terhadap keputusan pengajuan pembiayaan musyarakah, untuk mengetahui dan

 Guru menugaskan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang perilaku yang demokratis sebagaimana yang terkandung dalam isi Al- Quran surat Ar-Rum;41-42, Al-A’raf; 56 - 58, As-Shad;

Oleh karena itu masalah abu terbang batubara harus segera diselesaikan agar tidak terjadi penumpukan dalam jumlah yang besar baik di Indonesia maupun di Wilayah

[r]

Jumlah  hasil  tangkapan  bubu  lipat  yang  diperoleh  selama  penelitian  sebanyak  261  ekor.  Berdasarkan  hasil  penelitian  maka  jurnlah  total  hasil 

penelitian maka judul penelitian ini adalah “ PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada

It is apparent, that in two media photogrammetry, the 1.33 factor used for clean water in underwater cases does not apply and the relation of the effective

Sehubungan dengan pelaksanaan Penunjukan Langsung Pengadaan Komputer Notebook/Laptop, Pengadaan Printer, Pengadaan Meja Kursi Tamu, Pengadaan Meja Telepon, Pengadaan