BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Hidrologi
Analisis hidrologi merupakan salah satu bagian dari keseluruhan rangkaian dalam perencanaan bangunan air seperti sistem drainase, tanggul penahan banjir dan sebagainya. Pengertian yang terkandung didalamnya adalah bahwa informasi dan harga-harga yang diperoleh dalam analisis hidrologi merupakan masukan penting dalam analisa selanjutnya. Ukuran dan karakter bangunan-bangunan tersebut sangat tergantung dari tujuan pembangunan dan informasi yang diperoleh dari analisis hidrologi. Sebelum informasi yang jelas tentang sifat-sifat dan variabel-variabel hidrologi diketahui, hampir tidak mungkin dilakukan analisa untuk menetapkan berbagai sifat dan karakter banjirnya.
Demikian pula, pada dasarnya bangunan-bangunan air harus dirancang atas suatu patokan yang benar, yang diharapkan akan dapat menghasilkan rancangan yang memuaskan. Pengertian memuaskan dalam hal ini adalah bahwa bangunan air tersebut harus dapat berfungsi baik secara struktural maupun fungsional dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Dalam perancangan ada berbagai faktor yang memiliki pengaruh sangat besar. Faktor-faktor yang dimaksudkan tersebut antara lain :
1. Faktor sosial – ekonomi.
2. Faktor politik dan keamanan.
4. Faktor estetika.
Di dalam hidrologi, salah satu aspek analisis yang diharapkan dihasilkan untuk menunjang perancangan bangunan-bangunan air adalah penetapan variabel-variabel rancangan, baik hujan, banjir, maupun unsur hidrologi lainnya. Hal ini merupakan satu masalah yang cukup rumit, karena di satu pihak dituntut hasil yang memadai, namun di pihak lain sarana yang diperlukan untuk itu sering tidak memadai. Yang dimaksudkan disini adalah ketersediaan data stasiun hujan dan informasi belum tersebar merata, sehingga analisa menjadi dangkal. Untuk mendukung analisis yang demikian diperlukan pengertian akan konsep dasar serta unsur hidrologi yang selalu terkait satu sama lain dalam proses hitungan. Karena setiap perubahan yang diberikan atau terjadi pada salah satu unsur hidrologi, pada umumnya hampir selalu diikuti oleh perubahan tanggapan (response) oleh unsur lainnya.
Analisi hidrologi dilakukan untuk mengetahui air maksimum pada saluran pembuang Daerah Irigasi Cirarab sebelum dan setelah perubahan tata guna lahan pertanian menjadi perumahan.
Untuk analisa limpasan banjir diperlukan data curah hujan terbesar sehari (R24, maximum daily rainfall) selama beberapa tahun, baik yang dicatat per jam, maupun yang dicatat setiap 24 jam oleh pos hujan, untuk yang berada didalam DAS maupun yang ada di sekitarnya.
Data debit harian selanjutnya akan dipilih untuk menentukan debit
harian maksimum tahunan untuk selanjutnya dianalisis menjadi data debit
banjir rencana periode ulang tertentu yang kemudian akan diolah menjadi
debit banjir rencana. Adapun langkah-langkah dalam analisis hidrologi adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta luasnya.
b. Menentukan debit harian maksimum tiap tahunnya dari data debit harian dari bendung selama periode 10 tahun.
c. Menghitung debit harian maksimum yang mewakili DAS.
d. Menganalisis debit banjir rencana dengan periode ulang 25 tahun.
e. Menghitung debit banjir rencana berdasarkan besarnya debit banjir rencana diatas pada periode ulang 25 tahun.
2.2 Siklus hidrologi
Proses siklus hidrologi berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi sumber daya alam yang terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik dalam bentuk cairan, gas / uap, maupun padat / es. Jumlah air seakan terlihat semakin banyak karena es di kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan terus-menerus akibat pemanasan global bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.
Gambar 2.1. Siklus Hidrologi (Sumber : slideplayer.info)
2.2.1 Siklus Pendek.
Proses terjadinya siklus pendek:
Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
Turun hujan di permukaan laut
Gambar 2.2. Siklus Pendek (Sumber : aneka-wacana.blogspot.co.id) 2.2.2 Siklus Sedang
Proses terjadinya siklus sedang:
Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari.
Terjadi kondensasi
Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat.
Pembentukan awan
Turun hujan di permukaan daratan
Air mengalir di sungai menuju laut kembali
Gambar 2.3. Siklus Sedang (Sumber : aneka-wacana.blogspot.co.id) 2.2.3 Siklus Panjang
Proses terjadinya siklus panjang:
Gambar 2.4. Siklus Panjang (Sumber : aneka-wacana.blogspot.co.id)
Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
Uap air mengalami sublimasi
Pembentukan awan yang mengandung kristal es
Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
Pembentukan awan
Turun salju
Pembentukan gletser