• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. BAB I - PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perusahaan Logistik “X” (PT. “X”) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan jasa logistik atau pengiriman barang dari industri-industri yang terkait energi, seperti: industri pertambangan, industri pembangkit listrik, dan industri minyak dan gas di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1997, PT. ”X” mengalami pertumbuhan pesat. Dengan visi perusahaan 2020 yaitu ” To be the leading Indonesia integrated logistics company in energy related industry”, PT. “X” bersiap untuk menuju yang terbaik di bidangnya. Pada tahun 2008, PT. “X” mendirikan anak perusahaan baru, Perusahaan Perkapalan “A” (PT. “A”), yang bergerak sebagai perusahaan pelayaran (shipping company) dan kemudian di tahun 2011 mendirikan Perusahaan Logistik Batubara “B” (PT. “B”), yang bergerak di logistik batubara.

Hingga saat ini PT. “X” memiliki fokus layanan dalam penyediaan jasa logistik, yang dikelola dalam unit bisnis sebagai berikut:

a. Integrated logistics Services (ILS) b. Project Logistics Services (PLS) c. Warehouse Logistics Services (WLS) d. Shorebase Management (SBM) e. Shipping (PT. “A”)

f. Coal Logistics (PT. “B”)

Keenam unit bisnis tersebut dikelola PT. “X” dengan menjalankan level korporasi di kantor pusat Jakarta yang terdiri dari fungsi-fungsi berikut:

a. Finance, Accounting & Tax

(2)

2

b. Human Capital & Development c. Information Technology

d. Business Improvement e. Legal

f. Procurement

g. Corporate Planning

h. Risk Management & Internal Auditor

Keberadaan level korporasi dan unit-unit bisnis di bawahnya tersebut merupakan hasil dari pertumbuhan internal PT. “X”, bukan dari akuisisi atau langkah-langkah pertumbuhan eksternal korporasi lainnya. Level korporasi turut mewujudkan keberhasilan unit-unit bisnis PT. “X” dengan membukukan sekurang-kurangnya Rp. 600 milyar sebagai revenue total perusahaan pada tahun 2010 dan lebih dari Rp. 1 trilyun pada tahun 2015. Level korporat kemudian mendorong unit-unit bisnisnya untuk memenuhi tuntutan shareholder untuk memperoleh pertumbuhan rata-rata 17% per tahun sebagai bagian dari pencapaian visi dan misi PT. “X” tahun 2020.

Di sisi lain, kompetisi di tingkat unit bisnis itu sendiri semakin ketat. Enam unit bisnis yang dimiliki PT. “X” dihadapkan dengan kompetisi dengan perusahaan- perusahaan penyedia jasa logistik lain, baik dari segmen industri yang sama maupun yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena di Indonesia, tidak ada pengaturan atau regulasi khusus bagi penyedia jasa logistik dan pelaku logistik untuk dibatasi di dalam segmen industri atau kategori tertentu. Menurut Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), sekurang-kurangnya ada lebih dari 3000 perusahaan logistik yang beroperasi di Indonesia. Dengan demikian, muncul kompetisi yang sangat ketat untuk berbagi market yang ada.

(3)

3

Penurunan pertumbuhan di industri pertambangan, khususnya batubara pada akhir tahun 2012 yang disebabkan oleh anjloknya harga batubara global, dari rata-rata 110 dollar Amerika per ton menjadi hanya 50 dollar Amerika per ton mendorong lesu- nya aktivitas produksi dan transportasi batubara di Indonesia. Situasi ini menurunkan pasokan alat berat ke Indonesia, padahal transportasi alat berat merupakan salah satu kontributor revenue terbesar bagi PT. “X”.

Memasuki tahun 2013, PT. “X” membukukan gross profit hanya 6%, menurun signifikan dari semula sebesar 22%. Sampai dengan saat ini, banyak strategi dan langkah-langkah pengembangan yang dilakukan pimpinan di masing-masing unit bisnis PT. “X” untuk menyiasati kondisi tersebut. Sementara itu, Departemen Corporate Planning PT. “X” yang baru dibentuk pada tahun 2012, belum secara komprehensif membangun perencanaan strategi korporasi dan mengakomodasi seluruh tantangan bisnis di masing-masing portfolio atau unit bisnisnya. Sehingga, urgensi level korporat PT. “X”

untuk menyusun dan menjalankan strategi korporasi yang efektif untuk mewujudkan pertumbuhan dan mencapai target-target perusahaan tersebut semakin tinggi.

I.2. Rumusan Masalah

Penurunan kinerja perusahaan hampir di seluruh unit bisnis PT. “X”

menimbulkan pertanyaan mengenai peranan level korporat yang ada di PT. “X”. Situasi PT. “X” saat ini yang kurang menguntungkan dan kurang mendukung untuk pencapaian target jangka panjang perusahaan diyakini bukan hanya sebagai akibat dari pengelolaan manajerial yang buruk, namun juga belum berfungsinya strategi korporat. Level korporasi dinilai belum memberikan strategi yang mampu membaca dan memanfaatkan perubahan lingkungan atau pasar, atau memanfaatkan potensi-potensi yang ada dari kepemilikan unit-unit bisnisnya.

(4)

4

Hal ini menarik untuk ditelaah melalui penelitian guna memberikan solusi dan kontribusi bagi level korporat PT. “X” dalam memberikan pengaruh dan membangun hubungan dengan unit-unit bisnis yang dikelolanya, sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi unit-unit bisnis di PT. “X”.

I.3. Pertanyaan dan Tujuan Penelitian

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana seharusnya level korporat di PT. “X” memberikan peranannya dalam konfigurasi dan melakukan koordinasi strategi korporasi, untuk memberikan nilai tambah bagi unit-unit bisnis di PT. “X”.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan konfigurasi dan bentuk koordinasi yang fit dengan unit-unit bisnisnya dan dengan karakteristik level korporat-nya, sebagai pondasi menyusun kerangka strategi korporasi di PT. “X” sehingga mampu memberikan nilai tambah yang terbaik bagi unit-unit bisnisnya.

I.4. Metoda Penelitian

Metode pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan melalui hal berikut:

1. Wawancara atau elite interview dengan President Director PT. “X” dan General Manager dari Divisi Komersial di level korporat.

2. Wawancara atau elite interview dengan General Manager ILS; General Manager PLS; General Manager SBM; dan General Manager WHM di level unit bisnis.

3. Studi dokumen internal perusahaan yang memuat aspek legal perusahaan dan aspek kebijakan bisnis dan fungsional.

Observasi dilakukan dalam kerangka Corporate Strategy Framework, yang dikembangkan oleh Goold et al. (1994). Kerangka ini dipilih karena terbukti berhasil melakukan analisis korelasi antara unit-unit bisnis dengan level korporat-nya dan menyusun strategi korporat bagi beberapa perusahaan besar di Amerika.

(5)

5

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kualitatif, karena tidak tersedia cukup teori mengenai fenomena yang terjadi di PT. “X” untuk ditarik menjadi suatu hipotesis. Penelitian ini lebih menitik-beratkan kepada pemahaman terhadap objek studi.

I.5. Manfaat Penelitian

Penelitian terhadap strategi korporat PT. “X” ini bermanfaat untuk:

1. Membantu membuka potensi-potensi sinergi antar unit bisnis PT. “X” yang bisa dikelola oleh level korporat.

2. Membantu level korporat PT. “X”, khususnya direktur dalam mendeskripsikan alternatif visi dan objektif yang ditetapkan bagi PT. “X” dan unit-unit bisnisnya.

3. Melengkapi alat bantu perencanaan strategi korporasi bagi Departemen Corporate Planning PT. “X”, sehingga lebih komprehensif dan efektif dalam usaha memberikan nilai tambah bagi unit-unit bisnis di PT. “X”.

4. Memperbanyak dan melengkapi penelitian-penelitian mengenai strategi korporasi di Indonesia, khususnya dalam mengevaluasi kinerja perusahaan multi-bisnis untuk dapat bersaing dan unggul dibandingkan korporasi asing.

5. Sebagai karya tulis akhir (tesis) Penulis dan persyaratan kelulusan program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

I.6. Susunan Penelitian

BAB I: Pendahuluan

Bab ini memuat hal-hal yang menyangkut latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan susuna penelitian.

(6)

6

BAB II: Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan landasan teori mengenai konsep-konsep strategi logistik, strategi korporat, dan ulasan industri logistik di Indonesia yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis di dalam penelitian ini.

BAB III: Metoda Penelitian dan Profil Perusahaan

Bab ini berisikan penjelasan metoda penelitian, waktu, tempat, dan objek penelitian. Lebih lanjut, objek penelitian berupa perusahaan dipaparkan dalam profil perusahaan.

BAB IV: Analisis dan Evaluasi Data

Dalam analisis dan evaluasi data akan dipaparkan proses analisis data menggunakan Corporate Parenting Framework. Hasil analisis dan evaluasi tersebut kemudian disusun ke dalam rekomendasi bagi perusahaan.

BAB V: Simpulan dan Saran

Pada bab ini diuraikan kesimpulan penelitian sesuai keadaan yang sesungguhnya dari hasil analisis yang telah dilakukan, beserta saran-saran pengembangan penelitian berikutnya sebagai penyempurnaan.

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus, objektif kajian ini adalah untuk (1) Mengenal pasti gaya pengajaran guru yang paling dominan mengikut kategori subjek bahasa dalam kalangan guru Bahasa Melayu dan

Pengaruh Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Produktivitas Kerja Peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.. Skripsi Program S1 Institut Manajemen

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan merupakan kegiatan atau perbu- atan yang dilakukan untuk memperoleh ke- senangan (bermain) dan untuk melatih kete-

Banyak fungsi pembangkit yang dapat menghasilkan bilangan acak berbasis CSPRNG chaos, yang paling terkenal adalah fungsi logistik f (x) = rx(1 − x) yang dalam iterasi x i+1 = rx i ( 1

Hasil pencarian akan muncul dalam bentuk tabel, dan user dapat menekan isi Title yang diinginkan untuk membaca detil event pada halaman Next Event Details (Gambar 4.65).

Akan tetapi bagian ajaran akidah kaum Syi'ah yang berasal dari pemikiran mereka tampaknya hanya terdapat pada doktrin akidah mereka saja, dan tidak terdapat pada ajaran

Wilayah yang termasuk kedalam tipe 2 adalah kecamatan Dendang, Mendahara, Muara Sabak Timur, dan Kecamatan Geragai, meskipun komoditas peternakan di kecamatan-kecamatan yang

Semua responden pada kelompok perla-kuan telah berperilaku menggunakan garam berYodium dan memberikan suplemen gizi sesuai anjuran setelah diberikan konseling sedangkan