Gagal ]adi Reporter, Eh... ]adi "Psikiater?'
__
_
_ _
=~_-.lL
~ _T
IDAK perlu menghabis~n uang berjuta-juta rupiah un-tuk menjadi seorang "dokter spesialis". Bahkan untuk mendapat gelar "dokter spesialis", cukup mo-dal kemauan belajar, mengamati, dan berani mencoba ilmu yang dipe-lajari.ltu pula yang dibuktikan ED (37), warga Pindad Timur Blok A NO.2 Kel. Sukapura, Ke~. Kiaracondong, Kota Bandung. Hanya dalam waktu empat bulan, ED "menjelma" seba-gai seorang dokter spesialis kejiwaan alias psikiater. ED mempelajarinya secara autodidak melalui buku, in-ternet, serta melihat sejumlah te-mannya yang berprofesi dokter. la belajar menulis resep dan meri1pela-jari nama-nama obat, antara lain
da-ri buku MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi edisi 8 tahun
2008/2009.
Setelah merasa cukup ilmu, ED pun membuka praktik di ~ln. Cijagra
---_. ----II No. 11Kota Bandung sejakJuni 2008. la menyewa satu paviliun di rumah milik Ida Dahlia (53) Rp 500.000,00 per bulan. Dipasang pula satu plang bertuliskan "dr. ED Sp. Kj., SIP: 455/1888-Din-kes/96.PTP-DUM/06, PSIKIATER Praktik: Senin-Sabtu Pukul12.00-18.00 WIB".
Setahun lebih praktiknya berjalan mulus. Selama setahun itu, tercatat. ada 2.684 pengunjung yang yang berobat kepadanya. Dua puluh orang di antaranya adalah pasien te-tap yang datang secara rutin minggu sekali. Sedangkan tarif se-tiap pengunjung Rp 25.000,00-Rp 50.000,00. "Saya memberi mereka resep obat penenang, karena keba-nyakan keluhannya susah tidur ka-rena stres dan semacamnya. Gbat yang saya kasih seperti Dumolid, Codein, Xenax, dan sejenisnya," ka-tanya kepada wartawan.
~am~ EI?-sebagai psiki~te~
ter-
---SATRY", 'PR"
TERSANGKA ED yang merupakan dokter spesialis kejiwaan gadungan, bercerita kepada wartawan soal asal mula merifadi dokter gadungan. ED di-tangkap di tempat praktiknya pada Senin (27/'"') malam, di Jln. Cijagra II No. 11Kota Bandung. *
--'--
-nyata cuIa;p berkibar. Beberapa kli-nik di Bandung bahkan merujuk be-berapa pasiennya untuk berobat ke-pada psikiater ED. Dari praktiknya itu, ia berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp 150 juta. Uangnya dibeli-kan satu rumah di daerah Permata Rancasawo Kel. Margasenang, Kec. Buahbatu, Kota Bandung.
**
NAMUN para pelanggan obat pe-nenang dari dokter ED, menjadi ti-dak tenang karena praktiknya ditu-tup polisi sejak Senin (27/7) malam. Pasalnya, praktik ED ilegal. "Dia dokter gadungan. Semua surat izin yang dimiliki palsu. Bahkan, dia bu-kan lulusan kedokteran, tapi lulusan Fikom Unpad," ujar Kapolresta Ban-dung Tengah Ajun Komisaris Besar I Wayan Supartha di Mapolsekta Lengkong, Kota Bandung, Selasa (28/7).
Penangkapan ED berawal dari la-poran masyarakat sekitar yang
curi-,
-
-
. .~
ga dengan praktik ED. Polisi pun 'meminta saksi ahli dari Dinkes Kota
Bandung dan Ikatan Dokter Indone-sia. Setelah dicek, ternyata Surat Tanda Register (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) ED palsu. Surat-surat itu dia scan dari temannya. "Teman-ternan saya banyak yang dokter. Te-rus saya pinjam surat-surat mereka lalu saya scan," tutur ED.
Dia nekat melakukan perbuatan itu, karena susah.mendapat pekerja-an. ED pernah melamar menjadi re-porter, tetapi gagal. Pernahjuga menjadi customer service tetapi ti-dak bertahan lama. "Saya memilih jadi psikiater karena dokter ini tidak
ada tindakan medis dan minim risi-ko. Cuma modal cuap-cuap saja," katanya.
Kapolsekta Lengkong Ajun Komi-saris Nuredy Irwansyah didampingi Kanitreskrim Inspektur Satu Tri Su-hartanto, mengatakan, dalam pe-nangkapan itu polisi menyita sejum-~ -"'-
-.
~~-lah barang bukti, antara lain plang praktik atas nama dr. ED Sp. Kj., 1 dan buku catatan pasien. ED dijerat pasal 77 UU RI No. 29/2004
ten-tang Praktik Kedokteran dengan an-caman hukuman 5 tahun penjara atau denda Rp 150 juta. (Satrya Graha/"PR")***
KIi\)ing
Humos
Unpod
2009
o
SeniTI
o
Selasa
.
Rabu
o
Kamiso
Jumato
Sabtuo
Minggu1
2
3
4
5
3
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
?2
23
24
25
26
27
28
6)
30 31---