• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEGMENTASI GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG CENDERUNG MEMILIH MAKANAN TRADISIONAL DI SOLO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEGMENTASI GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG CENDERUNG MEMILIH MAKANAN TRADISIONAL DI SOLO."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Industri kuliner merupakan sebuah usaha maupun bisnis yang bisa dikatakan sangat menguntungkan. Dikarenakan makanan merupakan sebuah kebutuhan pokok yang secara mutlak dibutuhkan oleh setiap manusia. Di Indonesia pendapatan dari bisnis ini mencatatkan angka yang cukup besar, hal ini bisa dilihat dari tabel I.1.

Tabel I.1

Rata-rata Pendapatan Restoran atau Rumah Makan Berskala Menengah dan Besar Selama Satu Tahun di Indonesia (Tahun 2009-2014)

Tahun Pendapatan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

3,03 Milyar 3,22 Milyar 3,35 Milyar 3,51 Milyar 4,02 Milyar 4,33 Milyar Sumber: Bps.go.id

(2)
[image:2.595.135.492.353.564.2]

Supaya bisnis kuliner ini lebih populer, dibutuhkan suatu ciri khas atau nilai jual lebih agar usaha tersebut diminati oleh konsumen. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memberi tema pada menu yang akan disajikan. Tema yang dimaksud bisa diartikan dengan jenis makanan apa yang disajikan pada menu, entah itu jenis makanan indonesia, jenis makanan eropa, jenis makanan jepang, dan jenis-jenis lainnya.

Tabel I.2

Persentase Banyaknya Usaha Restoran Berskala Menengah dan Besar Menurut Jenis Masakan Utama di Jawa Tengah (Tahun 2011-2014)

Tahun

Jenis Masakan Utama Indonesia Amerika

dan Eropa

Cina Jepang Lainnya

2011 2012 2013 2014 64,81 60,61 57,58 59,70 24,07 21,21 30,30 32,84 5,56 13,64 7,58 4,48 3,70 3,03 1,52 - 1,85 1,52 3,03 2,99 Sumber: Bps.go.id

(3)

berada di atas jenis makanan Jepang lalu disusul dengan jenis-jenis makanan lainnya. Dengan restoran di Jawa Tengah yang menyajikan makanan Indonesia cenderung mengalami penurunan, sedangkan masakan Amerika dan Eropa mengalami peningkatan, maka penelitian ini berfokus pada makanan Indonesia atau makanan tradisional agar hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan strategi pemasaran.

Perkembangan usaha restoran atau rumah makan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Perkembangan banyaknya restoran atau rumah makan ini terjadi pula di Kota Solo.

Tabel I.3

Pertumbuhan Restoran atau Rumah Makan di Solo (Tahun 2011-2015)

Tahun Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

259 268 297 320 859

Sumber: Disbudpar Solo

(4)

yang ada di kota Solo maka pilihan konsumen untuk memanjakan lidah semakin banyak. Sebab peningkatan pertumbuhan restoran atau rumah makan di Solo begitu pesat, maka peneliti memfokuskan pada usaha kuliner di wilayah Solo.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, keberadaan makanan tradisional mulai tersaingi dengan makanan modern yang berasal dari luar negeri, seperti menu junkfood maupun menu-menu baru yang berasal dari pengembangan makanan-makanan luar negeri. Segmentasi gaya hidup menjadi penting untuk mengetahui bagaimana gaya hidup dari masyarakat yang cenderung memilih makanan tradisional. Hal ini dapat digunakan oleh pemasar, khususnya restoran yang menjual makanan tradisional untuk menentukan strategi pemasaran yang cocok dalam memasarkan makanan tradisional, sehingga dapat memenangkan persaingan. Atas dasar itulah pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana segmentasi gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih makanan tradisional di Solo?

C. TUJUAN PENELITIAN

(5)

D. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis (akademis) dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis (Akademis)

Penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan menambah pemahaman bagaimana cara melakukan sebuah segmentasi pasar.

2. Manfaat Praktis

(6)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini membahas tentang segmentasi gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih makanan tradisional di Solo. Instrumen gaya hidup yang digunakan dalam penelitian ini adalah AIO (Activity, Interest and Opinion). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan analisis kluster, dapat disimpulkan bahwa segmentasi gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih makanan tradisional di Solo terbagi menjadi lima segmen yang berbeda. Kelima segmen tersebut yaitu:

1. Nilai Keluarga yang Aktif

Pada segmen ini orang-orang sangat mementingkan keluarga, serta orang-orang yang dekat dengan mereka yang dianggap seperti keluarga mereka sendiri, dalam menentukan pilihan akan suatu hal, orang dalam segmen ini lebih mengutamakan pilihan yang cocok dengan keluarganya dibandingkan dengan dirinya sendiri. Selain itu juga memikirkan tentang kesehatan, terutama memilih memakan makanan yang sehat. Bagi mereka selain makanan itu enak, makanan tersebut juga harus sehat.

2. Kaum Liberal yang Terpelajar

(7)

dapat mengendalikan kehidupan mereka, sehingga orang dalam segmen ini cenderung sederhana dan santai. Tipikal dari Kaum Liberal yang Terpelajar adalah orang dengan pendidikan tinggi, yang menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja, orang dalam segmen ini suka mengikuti perkembangan teknologi, selain itu juga suka dengan hal yang baru, termasuk hal-hal yang unik dan menarik. Dalam memilih produk, produk yang ada diskon menjadi salah satu pertimbangan.

3. Kehidupan Tenang yang Konservatif

Pada segmen ini mereka adalah individu yang pasif, dapat dilihat dengan sikapnya yang tidak suka mengambil resiko, tidak terlalu ingin mengejar sesuatu, serta cuek dalam memilih produk, sehingga suka dengan hal yang biasa dan simpel. Orang dalam segmen ini biasanya banyak menghabiskan waktu di rumah, untuk menghabiskan waktu lebih banyak menonton televisi seperti acara sinetron, gosip, serta menggosip

dan cenderung malas dan manja.

4. Sukses Berbasis Ekstrovert

(8)

5. Pejuang Sosial

Orang dalam segmen ini adalah orang yang peduli tentang pendapat dan persetujuan orang lain. Mereka percaya bahwa hal-hal berubah terlalu cepat, sehingga mereka suka untuk mengikuti perkembangan mode fashion. Orang dalam segmen ini juga suka dan menikmati belanja, mereka sadar mengenai sesuatu yang menyangkut penampilan, dan juga suka dengan produk-produk yang bermerek.

B. KETERBATASAN

Penelitian dilakukan di Solo yang kemungkinan mempunyai keunikan di aspek budaya yang berbeda dari daerah-daerah lain yang diperkirakan berdampak terhadap profil segmentasi yang berbeda pula. Studi lanjutan diharapkan untuk menguji konsep yang didesain dalam penelitian ini pada objek dan setting yang berbeda. Melalui cara ini diharapkan mampu mengeneralisasi teori yang dikonsepkan.

C. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

(9)

Sehingga penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman bagi akademisi tentang bagaimana segmentasi gaya hidup, terlebih penelitian tentang segmentasi masih menjadi topik yang relatif jarang diteliti di Indonesia.

2. Implikasi Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi praktisi, pemasar, maupun pengusaha untuk dapat menerapkan strategi pemasaran selanjutnya dengan mengetahui kelima segmen yang terbentuk dari masyarakat yang cenderung memilih makanan tradisional di Solo.

Saran penulis untuk pengusaha restoran yang menyasar segmen Nilai Keluarga yang Aktif hendaknya memperhatikan tentang gaya hidup orang-orang yang mementingkan keluarga dan kesehatan sebagai prioritas. Pengusaha restoran yang menjual makanan tradisional yang ingin menyasar segmen ini harus membuat tempat dan suasana restoran yang nyaman untuk keluarga dan dalam menjual makanan selain makanan tersebut harus enak, makanan tersebut harus sehat.

(10)

menggunakan strategi diskon atau promo untuk menjaring orang-orang dalam segmen ini.

Saran penulis untuk pengusaha restoran yang menyasar segmen Kehidupan Tenang yang Konservatif hendaknya memperhatikan gaya hidup orang-orang yang lebih bersifat konservatif, sehingga kesederhanaan atau keaslian produk menjadi prioritas. Pengusaha restoran yang menjual makanan tradisional yang berniat menyasar segmen ini hanya harus menjual menu makanan tradisional yang masih asli, dengan minim variasi.

Saran penulis untuk pengusaha restoran yang menyasar segmen Sukses Berbasis Ekstrovert hendaknya memperhatikan gaya hidup orang-orang yang suka bersosialisasi dengan teman, kelompok, maupun komunitas sebagai prioritas. Pengusaha restoran yang menjual makanan tradisional yang berniat menyasar segmen ini harus membuat tempat yang nyaman untuk berkumpul, menyediakan tempat duduk yang luas, serta menciptakan suasana yang membuat orang tahan untuk berlama-lama di restoran tersebut.

(11)

3. Implikasi Penelitian Lanjutan

Gambar

Tabel I.2

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan V/C rasio pada saat kampus Undip berpindah di Tembalang maupun sebelum berpindah, ruas koridor Ngesrep memiliki tingkat pelayanan yang sama yaitu

Marpaung (2006) dalam skripsinya yang berjudul Pemerolahan Bahasa Batak Toba Anak Usia 1 – 5 Tahun, menyimpulkan bahwa tahap-tahap perkembangan pemerolehan bahasa anak,

Secara fisik bangunan Sumba, merupakan satu kesatuan antara bangunan rumah adat, bangunan kubur batu, katoda maupun pola pemukiman yang secara konseptual tidak terlepas

Pemetaan adalah memindahkan data yang didapatkan dari hasil penelitian ke dalam bentuk peta (Nadra dan Reniwati, 2009:71). Jenis peta dalam laporan hasil penelitian

Bagian utama (naskah karya tulis) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan bawah dengan

gizi di Desa Bangunsari Kabupaten Madiun Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel.

Sementara dari hasil analisis chi square hubungan kegemukan dengan kebugaran jasmani menurut jenis kelamin siswa sekolah menengah pertama usia 13 – 15 tahun

)rgan a!domen yang daat mengalami herniasi antara lain gaster& oment#m& #s#s hal#s& kolon& lien dan hear$ *#ga daat terjadi hernia inkarserata ma##n