PENGARUH TEKNIK PERMAINAN KARTU KATA TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS KELAS VIII SMP
NEGERI 21 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN
2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
TRY OCTAVIANUS SINAGA
209111079
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan sripsi ini. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Teknik Permainan Kartu Kata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Kelas VIII SMP Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan. Di samping persyaratan
akademis, melalui ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi
melalui penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Saat penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat berbagai bantuan dan arahan
dari berbagai pihak. Sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa
bantuan dan dukungan yang penulis peroleh. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Zulkifli,M.Sn., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
4. Drs.Basyaruddin, M.Pd., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Daulat Saragi, M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Negeri Medan.
6. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Medan.
7. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan dan Dosen Penguji
8. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa
Indonesia
9. Dra Rosmaini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
iii
11. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., selaku Dosen Penguji.
12. Seluruh Dosen beserta Staf dan Pegawai di Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang telah memberikan arahan selama perkuliahan.
13. Marita Yetti S.Pd, MM., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 21 Medan yang
telah memberikan izin penelitian.
14. Teristimewa kepada Ayahanda Drs. L.P Sinaga dan Ibunda Saulina S.Pd yang
telah membesarkan, membimbing, dan tidak henti memberikan doa, nasihat,
motivasi, dan kasih sayang. Kepada Abang (Diaz Arminius S.Pd dan Vicario
Aranta Sinaga), adik (Yohana dan Stephany Sinaga), yang selalu memberikan
motivasi yang dapat membangkitkan semangat penulis.
15. Terkhusus buat teman seperjuangan Dedi Joshua Hutapea, Kaleb
simanungkalit, Parningotan Pasaribu.
16. Teman-teman stambuk 2009 Khususnya kelas B Reguler tempat berbagi dan
berdiskusi selama perkuliahan dan penyelesaian tugas akhir, serta teman-
teman PPL-T 2012 SMP Bukit Cahaya Sidikalang. Semua pihak yang turut
membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini berkontribusi untuk menambah khasanah pengetahuan
dan dapat membantu kegiatan penelitian yang relevan selanjutnya. .Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, April 2014
Penulis,
Try Octavianus Sinaga
ABSTRAK
Try Octavianus Sinaga. NIM 209111079. Pengaruh Teknik Permainan Kartu Kata terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Kelas VIII SMP Negeri 21 Medan TahunPembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh teknik permainan kartu kata terhadap kemampuan menulis puisi bebas kelas VIII SMP Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Medan yang berjumlah 312 orang. Sampel penelitian yang diambil secara acak kelas (random sampling). Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII – 5.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rumus yang digunakan adalah uji “t” sebagai berikut:
t0 = ���1−�2 �1−�2
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 72
Lampiran 2 Soal Pre- test... 76
Lampiran 3 Soal Post- test ... 77
Lampiran 4 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre-Test... 78
Lampiran 5 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 80
Lampiran 6 Uji Homogenitas ... 82
Lampiran 7 Uji Hipotesis ... 83
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian ... 85
Lampiran 9 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 86
Lampiran 10 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan
menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4)
keterampilan menulis. Salah satu aspek pengajaran keterampilan berbahasa yang
penting adalah menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan ekspresif
yaitu proses menulis yang melibatkan emosi dan perasaan hati yang diekspresikan
dalam bentuk tulisan yang ditulis secara kreatif. Ketika seseorang mengalami
kesulitan berekspresi dengan berbicara, menulis menjadi sarana yang tepat untuk
berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008: 1112) diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya
terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam
bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam
kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat
penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat standar kompetensi
untuk setiap satu mata pelajaran. Begitu pula dengan mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia, dalam hal ini terdapat dua aspek kemampuan, yaitu aspek
kemampuan berbahasa dan aspek kemampuan bersastra. Berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang tercantum dalam standar isi Sekolah
2
belajar yang harus dicapai siswa dalam menulis puisi adalah siswa diharapkan
mampu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.
Pembelajaran menulis puisi bebas merupakan sesuatu yang sangat penting
untuk dipelajari oleh siswa karena dengan menulis puisi banyak hal yang
dilakukan, dari menuangkan sebuah ide dan gagasan hingga menuliskan imajinasi
ke dalam bentuk kata-kata. Hutabarat (2010:4) menambahkan dengan
melaksanakan pembelajaran menulis puisi bebas berarti siswa membuka
perspektif baru, menawarkan kenyataan yang unik daripada kenyataan keseharian
yang cenderung instan. Bukan hanya itu melakukan pembelajaran menulis puisi
juga membenahi sistem penalaran dan logika siswa saat melihat dan menganalisis
realitas
Selain itu, (Depdiknas, 2003:4) pembelajaran menulis puisi untuk siswa,
yang melibatkan ketepatan aspek lafal, intonasi, kebermaknaan, ekspresi, dan
gagasan sangatlah penting bagi siswa dalam mengembangkan ketiga potensi di
atas, agar pembelajaran benar-benar menjadi aktivitas memanusiakan manusia
secara utuh. Inilah hakikat sebenarnya dari pembelajaran. Seperti dikemukakan
oleh Goldman (dalam Erman, 2004:5) bahwa, kecerdasan individu terbagi ke
dalam kecerdasan intelektual (IQ) pada otak kiri dan kecerdasan emosional (EQ)
pada otak kanan yang saling mempengarahui, di mana IQ berkontribusi untuk
sukses hanya sekitar 20% sedangkan EQ bisa mencapai 40%. Pembelajaran
berpuisi yang melibatkan otak kiri-kanan, bahkan kecerdasan intelektual (SQ),
3
kecerdasan tersebut untuk setiap individu (siswa) dalam mengembangkan
kompetensinya secara terpadu.
Namun, pada kenyataannya pembelajaran materi sastra di sekolah
menengah dirasa masih jauh dari kata “menggembirakan”. Hal ini terdengar
langsung dari pengakuan para siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran sastra
adalah sesuatu yang sangat membosankan apalagi jika siswa dihadapkan dengan
pembelajaran menulis puisi. Siswa merasa kesulitan dalam menuangkan sebuah
ide, merangkai kata-kata indah, dan menggunakan kata-kata yang tepat dalam
bentuk puisi. Hal ini terjadi karena dalam pengajaran sastra guru masih sekadar
menyampaikan teori-teori yang hanya membuat pembelajaran sastra menjadi
membosankan dan tidak menyenangkan.
Selain itu, kurang efektifnya pembelajaran yang dilakukan guru menjadi
salah satu penyebab kurang efektifnya pembelajaran menulis. Strategi yang
diterapkan guru tidak dapat mengembangkan potensi siswa agar dapat secara
leluasa mengembangkan kreativitasnya. Pembelajaran menulis puisi masih secara
informatif, belum secara apresiatif produktif. Siswa hanya diberi pengetahuan
secara teoretis tentang sastra tetapi tidak melatih siswa untuk mengapresiasi dan
menciptakan puisi (Prasetiyo, 2007: 58). Keadaan seperti inilah yang akan
membuat siswa menjadi tidak kreatif dan seakan-akan pembelajaran sastra
menjadi beban yang berat bagi siswa.
Untuk menyiasati kesulitan ini, sudah saatnya kita sebagai guru sebelum
menuntut siswa untuk menulis puisi kita harus lebih aktif dan kreatif untuk
4
keterampilan menulis puisi dengan cara membangun suasana yang nyaman, tidak
menegangkan, dan menggembirakan. Selain itu, hendaknya guru harus lebih
kreatif untuk memilih teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
menulis puisi. Teknik pembelajaran yang berbeda dari biasanya dapat menjadi
salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menulis
puisi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru diberi
kebebasan dalam memilih metode atau media dalam kegiatan pembelajaran.
Khususnya dalam pembelajaran menulis puisi, guru dapat menggunakan teknik
atau media pembelajaran yang beragam.
Pada dasarnya, segala hal yang ada di sekitar kita dapat menjadi ide untuk
sebuah puisi. Segala kejadian di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat
dengan kita dapat ditulis menjadi sebuah puisi (Simbolon, 2009:56). Berdasarkan
pendapat tersebut, kegiatan menulis puisi dapat dilakukan dengan
bermacam-macam teknik pembelajaran sehingga dengan suasana hati yang senang dan
nyaman akan merangsang siswa untuk memunculkan sebuah ide dan
menuangkannya dalam rangkaian kata-kata indah dalam bentuk puisi karena puisi
dapat dijadikan gerbang bagi siswa untuk lebih mengenal tentang dunia menulis.
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, di
antaranya penelitian dengan menggunakan media permainan kartu pernah
diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi oleh Hendra Kusumah
(2010) dengan judul “Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Melalui
Pemanfaatan Media Permainan Kartu Kuartet”. Penelitian itu membuktikan
5
siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu, Nurul Hidayati (2010) juga
melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Media Kartu Permasalahan
(Card Problem) dalam Pembelajaran Diskusi”. Hasil penelitiannya
membuktikan bahwa penerapan media kartu Permasalahan (Card Problem) sangat
efektif dalam pembelajaran diskusi. Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa penggunaan teknik atau media dalam pembelajaran
sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran menulis puisi yang menarik dan memudahkan siswa untuk
lebih memahami penggunaan pilihan kata yang sesuai dalam menulis puisi salah
satunya dengan menggunakan teknik permainan kartu kata yaitu sejenis
permainan yang terdiri atas beberapa jumlah kartu yang tertulis kata majemuk
atau tunggal. Kartu kata yang digunakan disini terbuat dari potongan kartu yang
berukuran 2 cm x 4 cm. Untuk menciptakan sebuah puisi yang indah, terlebih
dahulu mendaftarkan kata- kata yang dapat mewakili tema puisi yang akan dibuat.
Kata-kata tersebut dapat berupa kata majemuk maupun kata tunggal. Kata- kata
itu akan dirangkai menjadi sebuah puisi. Dengan menggunakan kartu kata, siswa
akan lebih mudah dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi, khususnya dalam
hal pemilihan kata (diksi) yang akan digunakan. Teknik pembelajaran ini dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok. Teknik pembelajaran kartu kata
bertujuan agar siswa dapat dengan mudah, senang, dan bergairah dalam
memahami kata majemuk ataupun kata tunggal melalui proses yang dilaluinya.
Pembelajaran melalui teknik kartu kata memiliki keunggulan yaitu menciptakan
6
Teknik permainan kartu kata dalam pembelajaran menulis puisi
diharapkan mampu merangsang kreativitas siswa dalam menulis khususnya dalam
menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, sehingga
pembelajaran menulis puisi tidak dijadikan pembelajaran yang ditakutkan
melainkan pembelajaran yang menyenangkan karena siswa dilatih menulis puisi
dalam bentuk permainan yang akan mengarahkan siswa untuk mengembangkan
pikiran, perasaan, kreativitas dan ide-ide yang dimilikinya dalam bentuk puisi
dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai sehingga akan menjadi sebuah
puisi yang indah.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan teknik permainan kartu
kata dalam pembelajaran menulis puisi bebas pada siswa SMP. Oleh sebab itu,
peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik
Permainan Kartu Kata terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Kelas VIII
SMP Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah dalam
penelitian sebagai berikut.
1. Siswa mengalami kesulitan dalam mendapatkan ide dan menggunakan
pilihan kata yang sesuai saat menulis puisi.
2. Penggunaan teknik pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan
kurangnya minat siswa dalam menulis puisi.
7
C. Pembatasan Masalah
Mengingat kompleksnya permasalahan dalam identifikasi masalah di atas
serta keterbatasan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalahan tersebut
maka peneliti perlu membatasi masalahnya. Masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada pengaruh penggunaan teknik permainan kartu kata terhadap kemampuan
menulis puisi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas sebelum
menggunakan teknik permainan kartu kata?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas sesudah
menggunakan teknik permainan kartu kata?
3. Adakah pengaruh teknik permainan kartu kata terhadap kemampuan
menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP negeri 21 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan atau
deskripsi hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas sebelum menggunakan
teknik permainan kartu kata
2. Kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas sesudah menggunakan
8
3. Ada tidaknya pengaruh teknik permainan kartu kata terhadap
kemampuan siswa menulis puisi bebas.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Mengembangkan ilmu pengetahuan pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya, dalam pembelajaran puisi
2. Manfaat Praktis
Mengenalkan Teknik Permainan Kartu Kata kepada peserta didik dalam
penulisan puisi
68
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan.
1) perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 21
Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam Menulis puisi sebelum
melakukan perlakuan (teknik permainan kartu kata) adalah 65,83.
2) perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 21
Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam menulis puisi setelah
mendapat perlakukan (teknik permaainan kartu kata) adalah 81,13
3) teknik permainan karu kata terbukti memberikan pengaruh yang
signifikan (positif) terhadap kemampuan menulis puisi oleh siswa kelas
VIII SMP Negeri 21 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan
hipotesis yaitu �0 > �� �� yakni 9,80 > 1,70 telah membuktikan bahwa
hipotesis alternatif (� ) diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran.
1) Kemampuan siswa dalam menulis puisi perlu ditingkatkan lagi. Hal
tersebut tentunya memerlukan teknik pembelajaran yang lebih efektif
69
teknik mengajar yang dapat dijadikan alternatif adalah teknik permainan
kartu kata.
2) Untuk menggunakan teknik permainan kartu kata ini diperlukan
pemahaman guru bahasa dan sastra indonesia baik dari segi persiapan,
pelaksanaan, sampai evalusai agar hal yang diharapkan yakni peningkatan
kemampuan menulis puisi siswa dapat lebih baik.
3) Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
teknik-teknik pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam
70
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta
Aprilianti, Rizni. 2008. Penggunaan Media Foto dalam Pembelajaran Pada
Kelas X SMAN 7 Bandung. Tidak diterbitkan
Dananjaya, Utomo. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa
Depdikbud. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Pembuatan Laporan Hasil
Belajar. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Erman, S. Ar. 2004. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar matematika. Jakarta: Universitas Terbuka
Hidayati, Nurul. 2010. Skripsi. “Penerapan Media Kartu Permasalahan (Card Problem) dalam Pembelajaran Diskusi pada Siswa Kelas VIII SMPN 9 Cimahi”. Tidak diterbitkan
Istimurti, Meti. 2009. “Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw”.Dalam Jurnal Bahasa dan Sastra. Hal 80-95
Kosasih, E. 2010. Menjadi Penulis Remaja. Jakarta: Nobel Edumedia
71
Kusmayadi, Ismail. 2011. Guru Juga Bisa Menulis. Bandung: Tinta Emas Publishing
Prasetiyo, Budi. 2007. “Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Srategi Pikir Plus. Dalam Jurnal Pendidikan Inovatif. Hal 63-67
Pradopo, Rachmat, Djoko. 2010. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Simbolon. 2009. Sastra Indonesia [online]. www.sastra-indonesia.com [14 November 2011]
Subana dan Sunarti. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Berbagai
Pendekatan, Mertode, Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung:
Pustaka Setia
Sumardjo dan Saini. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia