KONTRIBUSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
PENINGKATAN PENDIDIKAN ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 3
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh:
Whini Valiana NIM: G000110073 NIR:11/X/02.2.1/0943
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:
Nama : Dr. Ari Anshori, M.Ag.
Sebagai : Pembimbing I
NIK :
Nama : Drs. M. Yusron, M.Ag.
Sebagai : Pembimbing II
NIK :
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah yang
merupakan ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari Mahasiswa:
Nama : Whini Valiana
NIM : G000110073
Program Studi : Tarbiyah
Judul Skripsi : Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015
Naskah Artikel Publikasi tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 15 April 2015
Pembimbing I,
Dr. Ari Anshori, M.Ag.
Pembimbing II,
KONTRIBUSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENINGKATAN PENDIDIKAN ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 3
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Whini Valiana G 000 110 073 Fakultas Agama Islam
ABSTRAK
SMA Muhammadiyah 3 Surakarta merupakan sekolah yang berbasis keislaman. Tujuan berdirinya SMA Muhammadiyah 3 Surakarta yaitu mencetak pribadi muslim yang mulia dan unggul. Untuk mencapai tujuan tersebut, kontribusi guru Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta sangat dibutuhkan. Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta telah menunjukkan kiprahnya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kegiatan yang diselenggarakan, baik formal maupun nonformal. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan usaha-usaha yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pendidikan Islam di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta serta faktor pendukung dan faktor penghambatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yakni penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru SMA Muhammadiyah 3 Surakarta memiliki peran yang sangat penting dalam usaha meningkatkan pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan bentuk kegiatan pendidikan formal berupa kegiatan pembelajaran di kelas dan menyelenggarakan kegiatan pendidikan nonformal berupa kegiatan keagamaan dan ekstrakurikuler. Adapun faktor pendukung pelaksanaan pendidikan yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 3 Surakarta berasal dari faktor pendidik yang mencukupi, dan sarana prasarana yang memadai. Sedangkan Faktor penghambatnya berasal dari faktor peserta didik yang kurang memahami agama dan lingkungan keluarga dan masyarakat yang kurang memberikan pendidikan keagamaan terhadap siswa.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
SMA Muhammadiyah 3
Surakarta, merupakan sekolah yang
berbasis keislaman. Hal ini
menjadikan peranan guru Pendidikan
Agama Islam sangat dibutuhkan.
Tujuan SMA Muhammadiyah 3
Surakarta adalah mencetak pribadi
muslim yang berakhlak mulia dan
unggul. Untuk mencapai tujuan
tersebut, SMA Muhammadiyah 3
Surakarta menyelenggarakan
kegiatan yang melibatkan guru
Pendidikan Agama Islam. Adapun
kegiatan tersebut antara lain:
pertama, kegiatan pembelajaran
dikelas. Kedua, kegiatan keagamaan
dan ketiga, kegiatan ekstrakurikuler.
Mayoritas siswa SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta kurang
lancar membaca al-Qur’an dan
kurang mendalami masalah agama.
Siswa yang semula belum bisa
membaca al-Qur’an dan
mengesampingkan agama, kini
berangsur-angsur mulai ada
perubahan yang lebih baik. Hal ini
karena adanya sumbangan dari guru
Pendidikan Agama Islam. Dan
dengan adanya kegiatan keagamaan
guru akan dengan mudah mengontrol
perilaku siswa dalam meningkatkan
pendidikan Islam di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.
Rumusan Masalah
Masalah adalah pokok yang
hendak diteliti dan dibahas.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka masalah yang mendasar yang
akan dikaji adalah: apa kontribusi
guru Pendidikan Agama Islam dalam
peningkatan pendidikan Islam di
SMA Muhammadiyah 3 Surakarta?
Dan faktor apa yang mendukung dan
menghambat dalam peningkatan
pendidikan Islam di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan kontribusi
guru Pendidikan Agama Islam dalam
peningkatan pendidikan Islam di
SMA Muhammadiyah 3 Surakata
dan untuk mendeskripsikan faktor
pendukung dan penghambat
peningkatan pendidikan Islam di
SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil
dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Secara umum diharapkan
dapat memberi sumbangan
keilmuan dalam menambah
wawasan tentang kontribusi
guru dalam peningkatan
pendidikan Islam.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat
memberikan masukan kepada
guru Pendidikan Agama Islam
SMA Muhammadiyah 3
Surakarta dalam mendidik siswa
siswinya. Memberikan masukan
kepada warga SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
untuk senantiasa berupaya
meningkatkan pendidikan Islam
guna mencapai tujuan yang
diinginkan
Tinjauan pustaka
Berdasarkan kajian penulis,
penelitian ini pernah dilakukan oleh
penelitian sebelumya, yaitu:
1. Ari Nur Azizah (FAI 2013)
dalam skripsinya yang berjudul
Peran Cabang Muhammadiyah Tulung Klaten Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Tulung Tahun
2010-2015. Cabang muhammadiyah
tulung memiliki peran yang
penting dalam pendidikan
masyarakat di kecamatan tulung.
Adapun kegiatan pendidikannya
dapat dibagi menjadi tiga
kategori yaitu pendidikan formal,
nonformal dan informal.
2. Lila Fauziah (UMS 2010) dalam
skripsinya yang berjudul Peran
Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo dalam Pembinaan Masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 ponpes Imam Syuhodo memiliki peran
penting dalam membina
masyrakat desa Wonorejo
khususnya dalam bidang agama
dengan menumbuh kembangkan
kesadaran masyarakat desa
wonorejo untuk selalu
mendalami ilmu agama sebagai
bekal hidup di dunia dan di
akhirat.
3. Joko Nugroho (UMS 2010)
dalam skripsinya yang berjudul
Peranan Ranting
Muhammadiyah dalam
Tahun 2011). Dari hasil penelitian tersebut peran ranting
dalam pendidikan islam
diwujudkan dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan islam yang
digolongkan menjadi tiga yaitu
pendidikan formal, nonformal
dan informal. Bentuk pendidikan
formal dengan mendirikan TK
ABA. Untuk kegiatan nonformal
dilaksanakan dengan bentuk
pengajian yang bekerja sama
dengan takmir masjid. Sedangkan
bentuk pendidikan informal
berupa pembinaan secara
langsung terhadap pengurus
“Aisyah”.
4. Miss Faosiyyah Niru Bee (UMS
2005) Dalam skripsinya yang
berjudul Peranan Pondok
Pesantren Darul Huda Witya dalam Peningkatan Pendidikan Islam di Raman Yala Thailand Selatan. Pondok pesantren
Darulhuda Witya memberi
manfaat kemasyarakatan yang
berkaitan dengan pengembangan
mental spiritual masyarakat, pola
hidup yang selaras, serasi dan
seimbang sesuai dengan ajaran
agama islam.
Tinjauan Teoritik
Kontribusi Guru Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Kontribusi
Kontribusi adalah
sumbangan dan bagian dari tugas
utama yang harus dilaksanakan.1
Kontribusi dalam judul ini,
penulis maksudkan sesuatu yang
menjadi faktor utama sebagai
sarana mencapai keberhasilan
suatu masalah.
b. Pengertian Guru Pendidikan
Agama Islam
Guru adalah orang dewasa
yang bertanggungjawab memberi
bimbingan atau bantuan kepada
anak didik dalam perkembangan
jasmani dan rohaninya agar
mencapai kedewasaannya, mampu
melaksanakan tugasnya sebagai
makhluk Allah, khalifah di bumi,
dan sebagai makhluk sosial.2
c. Konsep Dasar Guru
Menurut pendapat Anies
Baswedan, konsep dasar seorang
1KBBI online
,(http://kbbi.web.id/kontribus)i, diakses pada hari Rabu Tanggal 21 Januari 2015 pukul 11.46
guru yaitu3: Kepengajaran (pedagogi), konsep ini bertujuan
untuk mencapai tujuan
pendidikan. Guru dituntut untuk
menguasai perkembangan ilmu
kepengajaran (pedagogi).
Kepemimpinan, dalam konsep ini
guru harus memberikan contoh
kepada siswa, agar menjadi
inspirasi pembentukan karakter
siswa. Guru juga harus bisa
memberikan motivasi kepada
siswa.
d. Fungsi Guru
Di dalam
Undang-Undang Guru Tahun 2006, dijelaskan pada pasal 1 ayat 1,
yaitu: “Guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik ...”,
dan pasal 4, “berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
3 Munif Chatib, Gurunya Manusia Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara (Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka, 2011), hlm. xv.
Adapun fungsi guru
yang telah banyak dipahami
masyarakat adalah4:
Mengajar artinya
menginformasikan pengetahuan
kepada anak didik secara
berurutan, mendidik dilakukan
dengan mengelola proses
pembelajaran kearah nilai-nilai
pendidikan yang hendak dicapai
siswa, melatih artinya memberi
petunjuk kepada anak didik
yang belum tahu atau tidak tahu.
e. Kompetensi Guru Pendidikan
Agama Islam
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen pada
bab IV Pasal 10 ayat 91,
kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesi.5
4Djohar.,Guru, Pendidikan dan Pembinaannya (Penerapannya dalam Pendidikan dan UU Guru) (Yogyakarta: CV. Grafika Indah, 2006), hlm .133.
Pendidik Agama Islam akan
berhasil menjalankan tugasnya
apabila mempunyai beberapa
kompetensi sebagai berikut6:
Kompetensi Personal-Religius,
Kompetensi Sosial-Religius,
Kompetensi Profesional-Religius.
Peningkatan Pendidikan Islam
a. Pengertian Peningkatan
Peningkatan adalah proses
atau cara, perbuatan
meningkatkan atau usaha,
kegiatan dan sebagainya.7Upaya
untuk menambah kualitas
maupun kuantitas.8
b. Pengertian Pendikan Islam
Asy-Syaibany
mendefinisikan pendidikan Islam
adalah proses mengubah tingkah
laku individu pada kehidupan
6Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2010), hlm 93-94
7 Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988: 91 8KBBI online,
(http://www.duniapelajar.com/2014/0/08/pe ngertian-peningkatan-menurut-para ahli/), diakses pada hari Rabu, Tanggal 21 Januari 2015 pukul 11.47
pribadi, masyarakat, dan alam
sekitarnya.9
Muhammad SA Ibrahimy
mengemukakan pengertian
pendidikan Islam adalah system
pendidikan yang memungkinkan
seseorang dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan
cita-cita Islam.10
Muhammad Fadhil
Al-Jamali memberikan pengertian
pendidikan Islam sebagai upaya
mengembangkan, mendorong,
serta mengajak manusia lebih
maju dengan berlandaskan
nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan
yang mulia.11
Teori merupakan konsep
yang digunakan oleh pendidik
membuktikan kebenaran
penelitian.12
Pemaparan konsep
pendidikan Islam dalam
9Bukhari Umar. Ilmu Pendidikan Islam, hlm. 27.
10Ibid. 11Ibid.
pandangan Naquib Al-Attas lebih
cenderung menggunakan istilah
(lafad) ta’dib, daripada
istilah-istilah lainnya. Pemilihan istilah-istilah ta’dib, merupakan hasil analisa tersendiri bagi al-Attas dengan
menganalisis dari sisi semantik
dan kandungan yang disesuaikan
dengan pesan-pesan moralnya.13
Seperti yang diungkapkan
Naquib Al-Attas, bahwa
”pengajaran dan proses
mempelajari ketrampilan betapa
pun ilmiahnya tidak dapat
diartikan sebagai pendidikan
bilamana di dalamnya tidak
ditanamkan sesuatu. 14Sedangkan
menurut
Jadi definisi pendidikan
Islam adalah, pengenalan dan
pengakuan yang secara
berangsur-angsur ditanamkan ke
dalam diri manusia, sehingga
membimbing ke arah pengenalan
dan pengakuan tempat Tuhan
yang tepat di dalam tatanan
13Al-Attas, Syed Naquib, Konsep Pendidikan Dalam Islam, Suatu Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj. Haidar Baqir (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 32.
14Ibid.
wujud dan kepribadian. Jadi
pendidikan ini hanyalah untuk
manusia saja.
c. Sumber Pendidikan Islam
1) Al-Qur’an berarti bacaan atau
yang dibaca.
2) As-Sunnah adalah jalan hidup
yang dijalani atau dibiasakan
yang didapatkan dari Nabi
Muhammad SAW.
3) Sejarah Islam kemajuan
pendidikan di masa lalu
dijadikan pelajaran dan bahan
perbandingan dengan
pendidikan masa sekarang
dan yang akan datang.
Sedangkan kemunduran
pendidikan di masa lalu
dijadikan bahan peringatan
agar tidak terulang kembali.
4) Pendapat Para Sahabat dan
Filsuf, komitmen yang kuat
untuk membangunkehidupan
manusia yang bermartabat.
5) Maṣlaḥaḥ al-Mursalah dan
yang tidak disebutkan secara
tegas dalam al-Qur’an.15
d. Faktor-faktor Pendidikan Islam
1) Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan disebut juga
cita-cita pendidikan yang berfungsi
untuk memberikan arah terhadap
semua kegiatan dalam proses
pendidikan.16
Ilmu pendidikan Islam
mengemukakan bahwa tujuan
pendidikan Islam itu ada 4, yaitu:
a) Tujuan Umum adalah tujuan
yang akan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan, baik dengan
pengajaran maupun yang lainnya.
b) Tujuan Akhir, Tujuan akhirnya
terdapat pada kehidupan di dunia
ini telah berakhir.
c) Tujuan Sementara, merupakan
tujuan yang hendak dicapai
setelah anak didik diberikan
pengalaman tertentu yang
15Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 75-83.
16Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 123.
direncanakan dalam suatu
kurikulum pendidikan formal.
d) Tujuan Operasional, adalah
tujuan praktis yang akan dicapai
dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu.17
2) Pendidik
Pendidik adalah orang
dewasa yang bertanggung jawab
memberi pertolongan kepada anak
didik dalam perkembangan jasmani
dan rohaninya, agar mencapai tingkat
kedewasaannya.18
3) Anak Didik
Anak didik adalah anak yang
belum dewasa yang memerlukan
bimbingan dari orang yang sudah
dewasa, untuk dapat melaksanakan
tugasnya sebagai makhluk Tuhan,
warga Negara, anggota masyarakat,
dan sebagai suatu pribadi yang
mandiri.19
4) Sarana/alat Pendidikan
17Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), hlm. 58-61.
18 Suryosubroto, Beberapa Aspek
Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 18.
Sarana pendidikan adalah
segala sesuatu yang dapat
dipergunakan pendidik dalam
usahanya untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan.20
5) Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang berada
di sekitar peserta didik. Ada tiga
macam lingkungan menurut tempat
berlangsungnya kegiatan pendidikan,
yaitu lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.21
Beberapa faktor di atas sangat
berpengaruh terhadap proses
pendidikan Islam serta dapat
menunjang tujuan pendidikan Islam
yang akan dicapai.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode Pengumpulan Data
Jika ditinjau dari tempat
penelitian maka penelitian ini
termasuk dalam penelitian lapangan
(field research). Pada prinsipnya
penelitian lapangan bertujuan untuk
20Ibid. 21Ibid.
memecahkan masalah-masalah
praktis dalam masyarakat. 22
Adapun jenis pendekatan
yang digunakan bersifat kualitatif,
yakni penelitian yang ditujukan
untuk mendiskripsikan dan
menganalisis fenomena yang terjadi
di SMA Muhammadiyah 3
Surakarta.
Metode yang digunakan
diantaranya:
a. Metode Observasi yaitu suatu
studi yang disengaja dan
sistematis tentang keadaan atau
fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis dengan jalan mengamati
dan mencatat 23 hal-hal yang
berkenaan dengan kontribusi
guru pendidikan agama Islam
dalam peningkatan pendidikan
Islam di SMA Muhammadiyah 3
Surakarta.
b. Interview yaitu suatu proses
interaksi dan komunikasi dengan
cara bertanya secara langsung
22Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 28.
kepada responden 24 yaitu guru pendidikan Agama Islam di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
tentang peranannya dalam
peningkatan pendidikan Islam.
c. Dokumentasi yaitu
sumber-sumber sekunder yang mencakup
semua informasi berupa tulisan,
gambar, rekaman suara, serta
tentang fenomena kejadian yang
tersedia 25 di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif, yaitu setiap
perolehan data baik visual maupun
audio diterjemahkan melalui kalimat
obyektif sesuai dengan klasifikasi
masing-masing data berupa
kegiatan-kegiatan yang terjadi dilapangan
untuk ditarik sebuah kesimpulan.26
Metode induktif secara teknis
meninjau fakta atau kenyataan yang
diperoleh dilapangan kemudian
24M. Sodiq, Metodologi Penelitian
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 60.
25Ibid.
26Nusa Putra, Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 43.
dikaitkan dengan kajian toritik
kemudian melakukan pengolahan
analisis. Kemudian membuat
kesimpulan berdasarkan teori mana
yang sesuai dengan fakta yang terjadi
tentang kontribusi guru pendidikan
agama Islam dalam peningkatan
Pendidikan Islam di SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang
diperoleh penulis dari hasil
observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang telah dipaparkan
pada Bab IV, perlu adanya analisis
mengenai:.
A. Kontribusi Guru Pendidikan
Agama Islam dalam
Peningkatan Pendidikan Islam SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
Guru Pendidikan Agama
Islam di SMA Muhammadiyah 3
Surakarta memiliki kontribusi
yang penting dalam peningkatan
pendidikan Islam. Di dalam teori
kontribusi khususnya yang
membahas konsep dasar guru
sudah dijelaskan bahwa
dalam membimbing untuk
mencapai kedewasaan.
Teori konsep dasar guru di
dalam bukunya Munif Chatib
yang ditulis oleh Anies
Baswedan, mencakup
kepengajaran (pedagogi) yang
mana guru harus menguasai
perkembangan ilmu
kepengajaran, dan kepemimpinan
yang mana guru harus
memberikan contoh dan motivasi
kepada siswa. Sementara pada
data ditemukan kontribusi guru
Pendidikan Agama Islam adalah
mengajar, mendidik, melatih dan
memberikan contoh. Kontribusi
tersebut sesuai dengan fungsi
guru.27 Hal tersebut diwujudkan
dalam berbagai kegiatan yang
diselenggarakan SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.28
Adapun jenis kegiatan yang
diselenggarakan guru Pendidikan
Agama Islam sebagai berikut: (1)
kegiatan pembelajaran di kelas
yang terdiri dari mata pelajaran
pendidikan akhlak, aqidah,
ibadah, al-Qur’an,
27Dikutip pada hlm. 10-11. 28Dikutip pada hlm. 30-32.
kemuhammadiyahan, bahasa arab
(2) kegiatan keagamaan yang
terdiri dari shalat dhuha, shalat berjama’ah, kultum, Intensif
Membaca dan Menulis al-Qur’an
(IMMA), dan shalat Jum’at (3) kegiatan ekstrakurikuler yang
terdiri dari Hizbul Watan.
Pelaksanaan berbagai
kegiatan tersebut sejalan dengan
tujuan pendidikan Islam,29 yaitu
mengubah tingkah laku siswa,
mengembangkan potensi siswa,
memberikan pengetahuan kepada
siswa, dan siswa diharapkan
mampu untuk mempraktikkan
pendidikan Islam dalam
sehari-hari serta mengajak siswa SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
untuk menjalankan ajaran agama
Islam sesuai dengan sumber
pendidikan Islam,30 diantaranya
al-Qur’an, Sunnah, Sejarah
Islam, Pendapat Sahabat. Hal ini
sesuai dengan visi dan misi SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta31
yakni mewujudkan pribadi
muslim yang berakhlak mulia
dan unggul.
Dalam teori pendidikan Islam
seperti yang diungkapakan
Naquib Al-Attas bahwa tidak
dapat disebut pengajaran apabila
di dalamnya tidak ditanamkan
sesuatu. Sementara pada data
ditemukan bahwa siswa
memperoleh pengajaran,
pendidikan, latihan dan contoh
sehingga siswa dapat
menjalankan aktivitas di sekolah
sesuai dengan tata tertib SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta.32
Kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
disesuaikan dengan aturan
pemerintah. Guru pendidikan
agama Islam berusaha tetap
istiqamah dalam mendidik siswa
SMA Muhammadiyah 3
Surakarta agar terus berkembang
untuk mewujudkan tujuan
pendidikan Islam.
B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Peningkatan Pendidikan Islam SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
Dalam proses kegiatan
pendidikan terdapat faktor-faktor
32Dikutip pada hlm. 27-29.
tertentu yang dapat
mempengaruhi dan menentukan
keberhasilan dalam mencapai
tujuan pendidikan Islam.33 Faktor
yang mempengaruhi peningkatan
pendidikan Islam tersebut antara
lain (1) faktor dari guru
Pendidikan Agama Islam, (2)
faktor tujuan pendidikan Islam,
(3) faktor peserta didik (4) faktor
sarana/alat pendidikan, dan (5)
faktor lingkungan berkaitan
dengan tata tertib sekolah.
Kelima faktor tersebut tidak
dapat dipisahkan satu sama lain,
karena kesemuanya saling
mempengaruhi.
Dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan yang diselenggarakan
SMA Muhammadiyah 3
Surakarta ditemukan beberapa
faktor pendukung dan
penghambat. Adapun faktor
pendukungnya antara lain (1)
adanya kerjasama guru SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
untuk menyelenggarakan
kegiatan keagamaan34 (2)
penyampaian materi-materi
keagamaan disertai nasehat guna
membuka waasan keislaman
siswa agar terjadi perubahan
antara sebelum masuk dan
sesudah masuk SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta35 (3)
adanya pendidik yang mencukupi
(4) adanya sarana dan prasarana
yang cukup memadai.36
Faktor penghambat yang
dialami oleh guru SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
dalam meningkatkan pendidikan
Islam antara lain (1) kurangnya
kesadaran siswa untuk mengikuti
kegiatan keagamaan yang
diselenggarakan SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
untuk meningkatkan pendidikan
Islam (2) mayoritas siswa belum
bisa membaca al-Qur’an dan
perlu bimbingan belajar
membaca mulai dari Iqra’ (3)
lingkungan keluarga dan
mayarakat yang kurang
memberikan pendidikan
keagamaan kepada siawa,
sehingga kebiasaan yang
dilakukan keluarga dirumah dan
35Dikutip pada hlm. 30. 36Dikutip pada hlm. 34-36.
pergaulan dimasyarakat
diterapkan dalam lingkungan
sekolah.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kontribusi
guru Pendidikan Agama Islam di
SMA Muhammadiyah 3
Surakarta yaitu mengajar,
mendidik, melatih dan memberi
contoh dalam (1)
menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran di kelas (2)
menyelenggarakan kegiatan
keagamaan (3)
menyelenggarakan
ekstrakurikuler dengan faktor
pendukung peningkatan
pendidikan Islam berasal dari
faktor pendidik dan sarana
pendidikan, sedangkan faktor
penghambatnya berasal dari
faktor peserta didik dan
lingkungan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis
yang telah penulis paparkan di atas,
dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Guru SMA Muhammadiyah 3
sangat penting dalam peningkatkan
pendidikan Islam. Usaha-usaha
tersebut dilakukan dengan
menyelenggarakan berbagai bentuk
kegiatan untuk meningkatkan
pendidikan Islam. Dengan tujuan
untuk melatih rasa tanggungjawab
siswa, menanamkan nilai keislaman
terhadap siswa, mengubah tingkah
laku siswa dan membuka wawasan
keislaman siswa agar terjadi
perubahan kearah lebih baik.
2. Faktor pendukung guru
Pendidikan Agama Islam dalam
peningkatkan pendidikan Islam SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta antara
lain: adanya kerjasama dalam
menyelenggarakan kegiatan
keagamaan di SMA Muhammadiyah
3 Surakarta, materi-materi
keagamaan yang selalu diberikan
kepada siswa, adanya pendidik yang
mencukupi, adanya sarana dan
prasarana yang cukup memadai.
3. Faktor penghambat guru
Pendidikan Agama Islam dalam
peningkatan pendidikan Islam SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta antara
lain: kurangnya kesadaran siswa
untuk mengikuti pelaksanaan
kegiatan keagamaan, mayoritas siswa
belum bisa membaca al-Qur’an,
lingkungan keluarga dan masyarakat
yang kurang memberikan pendidikan
keagamaan terhadap siswa.
Saran-saran
1. Kepada guru Pendidikan Agama
Islam
Seyogyanya selalu
memberikan bimbingan secara
intensif kepada siswa untuk
meningkatkan bacaan al-Qur’an,
dapat meningkatkan kegiatan
keagamaan meskipun terkendala
waktu dan sarana prasarana,
selalu mengawasi tingkah laku siswa
di sekolah sehingga lebih terkontrol
dan disiplin.
2. Kepada Warga SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta
Seyogyanya dapat
meningkatkan kesadaran diri akan
pentingnya kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan SMA
Muhammadiyah 3 Surakarta,
meskipun ada kesibukan lain tetap
perlu istiqamah untuk hadir dalam
kegiatan tersebut, dapat
menyelenggarakan kegiatan
keagamaan yang berpengaruh
terhadap perilaku siswa, perlu
memberikan contoh kepada siswa
khususnya masalah kedisiplinan
waktu di SMA Muhammadiyah 3
Surakarta.
3. Kepada peneliti selanjutnya,
penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan pertimbangan dan
referensi bagi penelitian sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1990. Teori-teori Pendidikan
Berdasarkan
al-Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta
Al-Attas, Syed Naquib. 1994.
Konsep Pendidikan Dalam Islam, Suatu Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj. Haidar Baqir. Bandung: Mizan
Arifin. 2008. Ilmu Pendidikan Islam
Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara
Aziz, Hamka Abdul. 2012. Karakter
Guru Profesional Melahirkan Murid Unggul Menjawab Tantangan Masa Depan. Jakarta: Al-Mawardi Prima
Chatib, Munif. 2011. Gurunya
Manusia Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua
Anak Juara. Bandung: PT Mizan Pustaka
Djohar. 2006. Guru, Pendidikan &
Pembinaannya
(Penerapannya dalam Pendidikan dan UU Guru).
Yogyakarta: CV Grafika
Indah
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
KBBI online.
(http://kbbi.web.id/kontribusi ), diakses pada hari Rabu
Tanggal 21 Januari 2015
KBBI online.
(http://www.duniapelajar.com /2014/08/08/pengertian-peningkatan menurut-para-ahli/), diakses pada Hari Rabu Tanggal 21 Januari 2015
Mardalis. 2009. Metode penelitian
suatu pendekatan proposal.
Jakarta: PT Bumi
Aksara
. 2006. Metode penelitian
suatu pendekatan proposal.
Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sodiq, M. 2003. Metodologi
Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nata, Abudin. 2010. Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta: Kencana
Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif Pendidikan.
Sudarma, Momon. 2013. Profesi Guru Dipuji, Dikritisi, dan Dicaci. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suryosubroto, B. 2010. Beberapa
Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta
Uhbiyati, Nur. 2005. Ilmu
Pendidikan Islam (IPI). Bandung: Pustaka Setia
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu